Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Oleh: AMRAN

F1 16011

Fakultas Ilmu Sosia dan Ilmu Politik

Unifersitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kita Rahmat dan Hidayah sehingga makalah yang berjudul

Teori-Teori Komunikasi Antar Pribadi dapat terselesaikan dengan baik.

Dan tidak lupa pula kami ucapkan terimah kasih terhadap dosen mata kuliah

komunikasi antar pribadi dan juga rekan-rekan yang terlibat didalamnya,

sehingga makalah ini dapat tersusun.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai etika dan ciri-ciri

komunukasi antar pribadi. Yang baik dan benar.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemamapuan namun penulis

menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan keritikannya yang sifatnya membangun

untuk lebih baik lagi.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bisa

bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Penanggo, 30 juni 2017

Amran
DAFTAR ISI

SAMPUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................1

1.2 Rumusan Permasalahan........................................................................... 1

1.3 Tujuan .............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Aprehensi Disclosure ..2

2.2 Self-Disclosure ............................................3

2.3 Teori Penetrasi Sosial...4

2.4 Teori Pengurangan Ketidak Pastian..4

2.5 Teori Penilaian Sosial5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................6

3.2 Saran .........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................7


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan

disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal

adalah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kotak

mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya,

simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kwalitas

suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. Penggunaan ekspresi wajah

merupakan salah satu komunikasi nonverbal.

Para ahli dibidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan

definisi tidak menggunakan kata dengan ketat, dan tidak menyamakan

komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan

gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi

nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa

komunikasi verbal ataupun nonverbal.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Untuk membahas teori-teori antar pribadi.

1.3 TUJUAN

Untuk mengetahui teori-teori antar pribadi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 APREHENSI KOMUNIKASI

Ada yang menyatakan bahwa aprehensi komunikasi merupakan kondisi

kongnitif seseorang yang mengetahui bahwa dirinya saat berrkomunikasi

dengan orang lain karena kekahwatiran dan ketakutannya, tak memiliki

pikiran apapun dalam benaknya dan juga tidak memahami sebab akibat sosial

sehingga menjadi orang yang mati rasa. Ada juga yang menyebutkan bahwa

aprehensi komunikasi itu terjadi manakala indifidu memandang pengalaman

komunikasinya itu tidak menyenangkan dan merasa takut berkomunikasi.

Teori aprehensi komunikasi juga banyak dipergunakan untuk menjalankan

situasi komunkasi kelompok. Namun, banyak ilmuan komunikasi yang

menggunakan teori ini juga untuk menjelaskan komunikasi antar pribadi atau

menggunakan dalam latar atau konteks komunikasi antar pribadi.

Mccroskey sendiri menyatakan bahwa aprehensi komunikasi itu muncul

pada manusia karena pengaruh suasana komunikasi dirumahnya. Dinyatakan

bahwa faktor-faktor lingkungan rumah, seperti jumlah percakapan dengan

anggota kelurga dan gaya interaksi anak-orang tua akan mempemgaruhi

perilaku komunikasi anak. Ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga

menjadi penentu penting ada tidaknya. Penyebab aprehensi komuniksi itu ada

yang mengelompokan menjadi tiga kategori sebagai berikut:


1. Aktifitas berlebihan. Hal ini menunjukkan bahwa secara psikologis

kita terlalu aktif sebelum kegiatannya sendiri dilakukan.

2. Pemprosesan kongnitif yang tidak tepat. Hal ini untuk menunjukkan

rasa tidak nyaman dalam menghadi kegiatan komunikasi. Oleh

karena itu, penyebab aprehensi komunikasi ini dipandag terkait

dengan bagaimana kita berfikir tentang komunikasi dan bagaimana

proses komunikasi itu dipandang menakutkan.

3. Keterampilan komunikasi yang memadai. Ini untuk menunjukan

bahwa kita tak tahu bagaimana berkomunikasi secara efektif. Jika

kita merasa tidak terampil berkomunikasi maka dengan sendirinya

kita pun akan memandang kegiatan komunikasi merupakan kegiatan

yang menagangkan.

2.2 SELF-DISCLOSURE

Self disclosure merupakan kajian komunikasi dari perspektif

internasional. Sesui dengan istila untuk menyebut perspektif ini maka

perhatian utama dalam tindak kominikasi adalah aspek interaksi. Dalam

interaksi tersebut terlibat indicator-indikator sebagai individu-sosial. Yakni

individu yang mengembangkan segenap potensi komunkasi melalui interaksi

sosial (fister:1986:243). Pada self-disclosure orang membuka diri dan

menyatakan informasi tentang dirinya pada lawan komunikasinya. Bahkan

informasi yang diungkapkan pun buka informasi yang biasa-biasa saja

melainkan informasi yang mendalam tentang dirinya.


2.3 TEORI PENETRASI SOSIAL

Teori ini menyatakan bahwa pendekatan antar pribadi itu belangsung

secara bertahap (gradual) dan berurutan yang dimulai dari tahap biasa-

biasanya saja sehingga tahap intim sebagai salah satu fungsi dari dampak

satini maupun dampak masa depan.

Dalam teori ini dinyatakan bahwa relasi akan menjadi semakin intim

apabila disclosure berlangsung artinya, orang-orang yang menjalin

komunikasi antar pribadi masing-masing melakukan, self-disclosure. Pada

dasarnya, konsep penetrasi sosial menjelaskan bagaimana kedekatan relasi itu

berkemban, gagal untuk berkembang atau berhenti. Konsep ini berusaha

untuk menjelaskanbagaimana proses seperti itu bisa terjadi.

2.4 TEORI PENGURANGAN KETIDAK PASTIAN

Teori ini menjelaskan, hal resebut dilakukan manusia guna mengurangi

ketidak pastian atau meningkatkan prediktabilitas perilaku masing-masing

dalam interasi yang akan mereka kembangkan. Menggali pengetahuan berupa

memahami itulah yang merupakan perhatian utama kita saat bertemu dengan

seseorang yang belum kita kenal. Oleh karena itu,kita akan berusaha

mengetahui dan memahami oramg tersebut.

Tori pengurangan ketidak pastian ini mengungkap beberapa aksioma,

yang berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia dalam menjalin relasi

antar priadi.
Aksioma tersebut adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi verbal: menghadapi tingginya ketidakpastian pada awal

perjumpaan dengan orang yang tidak dikenal.

2. Kehangatan non verbal: begitu terjadi peningkatan ekspresi non verbal

maka derajat ketidak pastian akan berkurang pada situasi awal

interaksi.

3. Pencarian informasi: tingginya derajat ketidak pastian akan

meningkatkan perilaku informasi.

4. Self-disclosure: tingginya ketidak pastian dalam satu relasi akan

menurungkan derajat intim dalam komunkasi.

5. Timbale balik: tingginya ketidak pastian menghasilkan tingginya

tingkat timbal balik.

2.5 TEORI PENILAIAN SOSIAL

Relasi antar pribadi itu tidak statis atau menururt teori dialektika

relational, bersifat cair.orang-orang yang menjalin relasi dan komunkasi antar

pribadi pada batinnya mengalami apa yang dinamakan tarikan konflik.

Tarikan konflik itulah yang menyebabkan relasi menjadi selalu berada dalam

kondisi cair, yang dikenal sebagai ketegangan dialektis. Antara harmonis dan

koflik atau antara akrab dan musuh.


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hubungan manusia harus didahului dengan kontak dan komunikasi.

Hubungan-hubungan yang telah dibentuk itu tidak selamanya

dipertahankan, kadang-kadang dapat dihentikan sesuai keinginan dari kedua

belah pihak yang sedang berkomunikasi.

Maka terdapat beberapa teori yang terdap di makalah ini: aprehensi

komunikasi, self-disclosure, teori penetrasi sosial, teori pengurangan ketidak

pastian, teori penilaian sosial.

3.2 SARAN

Demikianlah makalah mengenai teori komunikasi antar pribadi, semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi paraa pembaca sekalian.kami menyadari

bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,karena keterbatasa materi dan

informasi. Kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca sekalian

yang sifatnya membangun, agar kedepanya kami dapat memerikan yang

lebih baik.terimakasi kepada para pembaca yang telah bersedia untuk

meluangkan waktu untuk membaca makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Supratiknya,Dr,1996. Komunikasi Antar Pribadi.Tinjauan Psikolos.

Yogyakarta: Kanisius

http://www.pengertianku.net/search/pengertian+komunikasi+verbal+da

n+non+verbal

https://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-

iii/perilaku-dalam-berorganisasi/hambatan-komunikasi-dan-komunikasi-

antar-pribadi/

http://ariplie.blogspot.co.id/2005/05/pengertian-unsur-unsursifat-sifat-

dan.html

Anda mungkin juga menyukai