Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gresylia Loi Br Tarigan

Kls : AB-2A
Tugas 2 Feature

Bekerja Keras dan Pantang


Menyerah

Bekerja keras dan pantang menyerah adalah hal yang sering di dengar. Oleh
kebanyakan orang perkataan tersebut hanya perkataan yang di ucapkan dari mulut tapi susah
untuk dilaksanakan. Kedua perkataan ini saling berhubungan. Dalam kehidupan ketika kita
sudah bekerja keras pasti pernah juga mengalami kegagalan namun, kegagalan tersebut harus
dihadapi dengan pantang menyerah. Faktanya bekerja keras dan pantang menyerah bukan hal
yang mudah dan harus ditempah dalam diri seseorang. Seperti contohnya anak muda yang
enggan untuk membahas tentang bekerja keras dan pantang menyerah. Bagi mereka masa
muda adalah masa untuk bersenang senang. Mereka lebih suka dengan gaya hidup yang
instan atau serba cepat.
Namun, perkataan bekerja keras dan pantang menyerah adalah hal yang sejak belia
sudah ditempah dalam seorang wanita tangguh yang menjadi panutan. Beliau adalah salah
satu dosen di Politeknik Negeri Medan bernama Suri Purnami kerap disapa oleh mahasiswa
dengan panggilan ibu Suri. Selain tangguh ibu Suri juga memiliki kepribadian yang
sederhana, berjiwa sosial dan pemberani. Ibu Suri lahir pada tanggal 24 Agustus 1977 adalah
anak ke 3 dari 6 bersaudara. Beliau memiliki seorang ayah bernama Haditomo yang bekerja
sebagai PLN. Adapun saudara dari ibu suri adalah wiwik witari, Ratri Utami, Ari Retnani,
Arif Pribadi dan Indah lestari. Ibu Suri memulai pendidikan di bangku sekolah dasar yakni
SDN101786 Medan, lalu bersekolah di SMPN 9 Medan dan melanjutkan studi di SMAN 3
Medan. Di tahap mahasiswa Ibu Suri melanjutkan ke jenjang S1 dengan jurusan Ekonomi
Pembangunan (USU) dan S2 Ekonomi Syariah ( UINSU) dan pada akhirnya Ibu Suri
mendapat gelar Suri Purnami S.E.,M.A Ibu Suri Memiliki suami bernama Riadi, memiliki 2
orang putri, anak pertama duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas 6 dan anak kedua
duduk di bangku taman kanak-kanak (TK B). Ibu Suri mengajar mata kuliah kewirausahaan
dan sebagai kepala Prodi Administrasi Bisnis
Ibu Suri terlahir dari keluarga yang berpenghasilan cukup tapi ibu Suri tidak mau
bergantung dengan orang tua. Jiwa yang tangguh sudah terlihat semenjak kecil. Karena
kecintaannya dengan dunia bisnis ibu Suri mulai memikirkan dunia kerja sejak kecil dan
mencari uang saku sendiri. Bagi kebanyakan orang masa sekolah dasar (SD) adalah masa
untuk bermain dan belum memikirkan tentang penghasilan sendiri, berbeda dengan ibu Suri
dimana di bangku sekolah dasar (SD) sudah mencari penghasilan sendiri. Selain itu, Ibu Suri
juga orang yang berprestasi. Dalam menempuh pendidikan S1 Ibu Suri mendapatkan
beasiswa. Itu membuat setiap orang yang mengetahuinya merasa bangga dengan beliau.
Bukan itu saja, dari mulai semester 3 sampai tamat uang kuliah hanya sebagian dari orang
tua, dan saat menempuh pendidikan terakhir yakni S2 dengan jurusan Ekonomi Syariah, ibu
Suri membiayai sendiri uang kuliah dan keperluan kuliahnya.
Berbicara tentang kompetensi, ibu Suri memiliki kompetensi dibidang bisnis dia suka
menulis, motivator dan pembicara. Wanita ini memang memiliki banyak bakat, setiap
perkataan yang ia ucapkan membuat setiap orang mudah untuk memahaminya dan sangat
membangun. Cita-cita Ibu Suri muncul semenjak kecil dimana sewaktu kecil beliau ingin
menjadi Insinyur Pembangunan dan ketika tamat sekolah menengah atas (SMA) ingin
mengambil studi teknik sipil di Bandung atau Yogyakarta. Tapi karena sang ibu yang
mendoakan Ibu Suri lulus di Medan maka impian nya tidak terwujud hanya saja sama sama
jurusan pembangunan karena S1 Ibu Suri mengambil jurusan ekonomi pembangunan
Menurut Ibu Suri yang dipersiapkan dalam dunia kerja adalah mempersiapkan
kompetensi yang kita miliki, mau bekerja dibidang apa, pandai baca pesaing dan yang paling
utama ialah mempersiapkan diri, jadi apapun persaingan yang ada kita siap menghadapinya,
dan siap juga untuk menjadi pemenang.
Proses mendapat pekerjaan sebagai dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) bukan
hal yang mudah. Ibu Suri 2 kali melamar, satu kali gagal sebab Ibu Suri tidak serius dan lebih
cenderung di dunia bisnis. Saat mengalami kegagalan beliau bukan langsung putus asa, tetapi
beliau pantang menyerah. Akhirnya saat melamar kedua kalinya Ibu Suri diterima menjadi
Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) dengan bantuan teman beliau.
Ibu Suri mulai bekerja sebagai Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) dari mulai
tahun 2001, tapi sebelum menjadi Dosen Polmed Ibu Suri sudah bekerja hanya saja belum
menjadi karyawan tetap. Tidak bisa dipungkiri ibu Suri sangat mencintai dunia bisnis, di
masa muda ibu Suri sudah sibuk dengan dunia bisnis dan tidak bergantung dengan orangtua.
Dari masa muda Ibu Suri sudah berkaraya seperti memiliki 3 sekolah sempoa, memiliki
bisnis apartemen dan mempunyai event organizer (EO).
Prestasi gemilang pernah diraih ibu Suri dalam acara event organizer (EO). Di acara
event organizer (EO) pada tahun 2001 ibu Suri pernah mengundang artis dari Malaysia dan
berhasil membius perhatian audience dengan jumlah audience sampai 10.000 orang. Setelah
acara konser tersebut, ibu Suri mendapat jawaban doa dimana beliau diterima menjadi dosen
di Politeknik Negeri Medan (Polmed) dan di tahun 2002 beliau menjadi Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Sangat disayangkan, event organizer (EO) yang pernah bersinar harus berhenti,
karena 4 orang koordinator termasuk Ibu Suri telah berumah tangga dan sudah banyak di luar
kota. Namun, tahun lalu Ibu Suri dan rekan nya yang lain membuat seminar tentang event
organizer (EO) hanya saja tujuannya bukan lagi untuk mencari uang hanya untuk
bernostalgia.
Setelah bekerja diakui oleh Ibu Suri sendiri tidak ada lagi yang ingin dia capai sebab
semua keinginanya telah tercapai. Masa muda dengan penuh tantangan, dan jatuh bangun
sudah beliau lewati, sekarang Ibu Suri tidak lagi bekerja untuk bayar hutang, cicilan mobil,
dan naik jabatan, semua sudah tercapai. Sekarang ibu Suri tinggal menikmati hidup dan
berguna bagi sekeliling. Ibu Suri sudah mempersiapkan semuanya dari masa muda jadi saat
ini uang ataupun penghasilan yang ia dapat tinggal untuk tabungan, membiayai anak sekolah
dan menikmati jerih payah di masa tua sebab bagi Ibu Suri masa tua bukan lagi untuk
memikirkan hutang ataupun cicilan. “Management uang dengan baik karena kita hidup bukan
selalu di atas hidup ini seperti roda yang berputar” perkataan yang membangun motivasi bagi
saya
Usaha yang dilakukan oleh Ibu Suri untuk mendapat pekerjaan ialah giat belajar, kuat
mental dan banyak berdoa. Menurut ibu Suri anak muda jangan manja, harus kuat mental.
Tantangan harus dihadapi bukan dihindari dan banyak berdoa. Minta doa dari orangtua karna
doa orangtua sangat kita butuhkan. Sebagai dosen Ibu Suri selalu upgrade ilmu karena ilmu
terus berkembang sebab dalam mengajar Ibu Suri tidak mau monoton agar mahasiswa dapat
ilmu terbaru. “Mengajar karena suka bukan karena uang” begitulah perkataan Ibu Suri karena
menurut beliau bekerja/mengajar dengan hati akan lebih menyenangkan. Walaupun Ibu Suri
mengajar, hobby di dunia bisnis tidak dia tinggalkan dan bisnis nya tetap maju dan bersinar
sampai saat ini seperti kapling garam di Indramayu, apartemen di kampung susuk, dan toko
di setia budi dan tanjung rejo.
Berbicara tentang pengalaman mengajar, Ibu Suri diterima sebagai dosen di
Politeknik Negeri Medan umur 25 tahun. Ibu Suri memiliki kepribadian yang sederhana,
karena Ibu Suri gaya kesehariannya dalam mengajar memakai ransel dan seperti layaknya
anak muda, beberapa kali dianggap mahasiswa oleh dosen, satpam dan bagian keuangan.
Namun, beliau tidak memperdulikan hal tersebut ibu Suri tetap menjadi diri nya sendiri
Suka duka mengajar di Polmed yakni ketika Ibu Suri kehilangan helm. Saat
memberitahu kepada satpam, bukannya membantu tapi satpam malah acuh dan menuduh
bahwa kawan Ibu Suri yang mengambil tapi beliau tidak memiliki rasa dendam. Beliau tidak
pernah mengambil hati dan menunggu waktu yang tepat untuk menunjukkan siapa dia. Bukan
hanya itu saja ada juga pengalaman dengan dosen Akuntansi. Saat itu Ibu Suri terlambat
datang dan dosen akutansi tersebut baru menegur mahasiswanya, saat disapa oleh Ibu Suri
dosen akutansi itu ikut memarahi ibu Suri karena beliau mengira bahwa Ibu Suri termasuk
mahasiswa yang terlambat datang. Ibu Suri hanya tersenyum kecil dan tidak mempersoalkan
hal itu. Pada saat berjumpa di pengajian tataniaga dosen akutansi tersebut malu sendiri. Bagi
ibu Suri itu semua suka dalam mengajar dan baginya tidak ada duka dalam mengajar sebab
beliau menyenangi pekerjaan nya. Ia merasa muda dengan menjadi dosen karena bergaul
dengan mahasiswa dan bekerja karena hobby. Rasa nyaman yang sangat perlu bagi kita
dalam bekerja dan ibu Suri sangat nyaman bekerja sebagai dosen di Politeknik Negeri Medan
karena memiliki teman yang baik, tidak ada batasan junior-senior dan tidak ada batasan
agama.
Jatuh bangkit lagi, gagal bangkit lagi! Hidup tidak instan dan hal tersebut harus
ditanamkan dalam pribadi setiap orang. Hidup itu membutuhkan proses dan pastinya hidup
akan ada tantangan. Saat mengalami kegagalan ada yang membantu dan menjatuhkan. Orang
yang kuat adalah orang yang bukan memperdulikan perkataan orang lain yang tidak berguna
tapi mereka yang kuat adalah orang yang siap akan tantangan dan bertekad menjadi
pemenang. Bekerja keras dan pantang menyerah adalah kunci keberhasilan dalam kehidupan.
Masa muda bukan untuk bersenang senang saja tapi harus menyiapkan mental dan jangan
manja. Cerita kehidupan Ibu Suri membuat saya paham apa arti sakit dalam berjuang tetapi
yang pasti usaha tidak pernah mengkhianati hasil.
Motivasi dari Ibu Suri ialah carilah pekerjaan yang kamu senangi atau berhubungan
dengan hobby dan jiwa nya kamu agar kamu dalam melakukannya senang/enjoy karena kalau
tidak akan cepat jenuh, bosan dan tidak menikmatinya. Motivasi tersebut sangat berguna
untuk membentuk kepribadian dan mental saya terutama dalam menghadapi dunia kerja yang
akan saya hadapi di kemudian hari. Banyak pelajaran dan motivasi yang saya dapatkan dari
ibu Suri. Semoga melalui pengalaman kehidupannya saya lebih gigih dalam studi saya, agar
saya bisa menjadi wanita tangguh dan sukses seperti Ibu Suri.
Dengan ini saya meminta ijin kepada Ibu Suri Purnami S.E.,M.A untuk mempublikasikan
tulisan ini. Semoga tulisan saya dapat bermanfaaat bagi pembaca dan apabila ada kesalahan
dalam penulisan ini saya mohon maaf. Sekian Terimakasih

Penulis Dosen

{ Gresylia Loi Br Tarigan } { Suri Purnami S.E.,M.A }

Anda mungkin juga menyukai