Nilai adalah suatu alat yang dapat mengukur dan memberikan ukuran
tentang apa yang sudah bisnis kita lakukan. Nilai merupakan sebuah perhitungan
baik berupa logika atau hanya kata-kata saia tentang sesuatu yang dilihatnya
Nilai menjadi sangat penting karena dapat membandingkan sesuatu hal dengan
hal lainnya yang sama. Ini juga berlaku untuk sebuah produk yang dijual. Nilai
yang dibahas di sini bukan hanya sebatas harga, berat, ukuran, dan perhitungan
logika lainnya. Namun nilai produk juga dapat berupa sebuah pembanding
dengan produk yang ditawarkan oleh orang/produk lain yang sejenis. Nilai yang
terkandung dalam suatu produk akan sangat berpengaruh terhadap nilaijualnya dr
pasaran nantinya. ladi intinya kita menemukan apa yang sesungguhnya dibutuhkar
pasar, dan bukan hanya terkait dengan kebutuhan akan uang saja. |ika bisnis hanl e
berorientasi pada uang saja, maka hal tersebut bisa berbahaya karena di saat pasa:
sudah penuh dengan produk sejenis, dan produk itu sudah menjadi komoditi, mak.
hanya nilai yang tepat yang akan menjadi penyelamat bagi bisnis kita, karena nila
menjadi fondasi yang kokoh bagi kelangsungan bisnis. Prinsipnya adalah bisni,
harus memberikan manfaat pada pelanggan, bukan memanfaatkan pelangganl
Eric Ries (2011) dalam bukunya yang b erjudt:1,The Lean StarrrP menyebutk-
ada dua masalah penyebab gagalnya suatu perusahaan rintisan. Masalah pertar: -
adalah godaan dan kecenderungan menerapkan riset pasar, perencanaan d.:
strategi bisnis yang matang dan menerapkan manajemen bisnis tradisional pa;
perusahaan rintisan. Perusahaan rintisan yang dinamis menghadapi banr:.
ketidakpastian dalam proses bisnisnya, sehingga penerapan strategi mana)em..
bisnis konvensional yang stabil sulit untuk diterapkan. Oleh karena itu, pros=
riset pasar, pencarian pelanggan, hingga pengembangan produk pada perusaha::
rintisan memerlukan strategi yang berbeda.
Validasi lde dan Rancangan Model Bisnis
KehabisanDana
h! te*,,rH 8alBiaya
KurangnYa Pemasard
KeNlan8an Fokus
But arl
Ketika awal munculnya era dot-com sekitar tahun 1999, Webvan merupakan
-ih satu perusahaan tintisan e-commerce yang siap merevolusi bisnis grosir-retail
:-alui sistem pemesanan online dan jasa pengantaran pada hari yang sama ke
---:ah pembeli. Dengan modal dana lebih dari $800 juta, Webvan diprediksikan
-i:n meniadi pemimpin bagi sektor konsumsi terbesar yang pernah ada. Dengan
-.Jal yang sangat besar tersebut, Webvan merekrut tenaga kerja profesional
-= membangun gudang gudang yang diperlukan dalam waktu singkat. Dana
'--e besar digelontorkan untuk membangun produk dan sistem sebelum produk
:-llcurkan. Namun, hanya selang 24 bulan setelah penawaran saham perdananya,
:.-rtan justru bangkut dan terpaksa harus gulung tikarl.
Technopreneurship
koryanyo "
3. Identifikasi Kompetitor
Pendiri perusahaan rintisan perlu mengetahui dan memetakan siapa
saja kompetitor bisnis mereka, baik kompetitor langsung maupun tidak
langsung. Menganalisis kompetitor potensial berperan penting untuk
menentukan apakah sudah ada produk sejenis di pasar apa belum, siapakah
rekanan potensial yang mernungkinkan untuk diajak kerja san.ra, hingga
mengidentifikasi dan menemukan celah pelanggan potensial.
Analisis kompetitor juga dapat menjadi acuan bagi pendiri untuk
memetakan posisi bisnisnya dan menentukan perbedaannya dari pesaine
Perbedaan dapat berupa perbedaan segmentasi pelanggan yang dilayani
jasa yang diberikan, atau pun program promosi. Dengan mengetahu
celah perbedaan, maka akan memudahkan pendiri dalam menentukar
keunikan bisnis mereka, serta memilih target pasar da11 strategi yang tepa:
nntuk bersaing. Perlu diketahui, hampir mustahil jika suatu bisnis tida..
memiliki kompetitor sama sekali. Meskipun berada pada industri yan-:
berbeda, bukan berar ti tidak dapat n.renjadi kompetitor. Dalam hal in:
pendiri perlu memerhatikan produk atau jasa lainnya yang dapat menjac
alternatif bagi pelanggan.
4. Identifikasi Model Bisnis
Setelah menentukan target pelanggan, ukuran pasar, dan kompetito:
langkah selanjutnya adalah menentukan model bisnis yang tepat untL.
bisnis tersebut. Pendiri perlu mengetahui dari mana sumber pemasukka
bisnisnya atau biasa dikenal dengan ist\lah tlonetization, seberapa bes;'
biaya yang harus dikeluarkan, saluran penjualan, dan saluran komunika,
dengan pelanggan. Selain itu pelldiri juga perlu mengetahui apa sa -
aktivitas yang perlu dilakukan, sunber daya yang dibutuhkan, hing.-,
siapa saja pihak pihak yang dapat meniadi rekanan potensial. Keselur''-
hal itu dikenal dengan istilah kanvas model bisnis yang dikembangkan d-:
dipopulerkan oleh Alexander Osterwalder.
hingga 845 juta pengguna aktif pada akhir tahun 2011. Dengan jumlah pengguna
yang mencapai ratusanjuta tersebut, ada lebih dari 500 miliar pertemanan,250 juta
foto yang diunggah, dan 2,7 millar "like" dan "comment" setiap harinya di situs
ieiaring sosial ini. Hal tersebut menjadikan Facebook menjadi situs yang diminati
oleh para pengiklan dan pengembang untuk keperluan bisnis.
Dengan misi ingin membuat dunia lebih terbuka dan terhubung, Facebook
membuat model bisnis Multi-sided Platfurm atau platform bersisi banyak yang
melayani beberapa segmentasi pelanggan dengan proposisi nilai yang berbeda satu
sama lainnya. Situsjeiaring sosial ini membantu memudahkan penggunanya untuk
tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan rekan keria mereka. Selain itu, situs
ini juga menyediakan fitur bagi penggunanya untuk membagikan opini, ide, foto,
dan aktivitasnya di situs tersebut secara gratis. Facebook tidak mengenakan biaya
bagi penggunanya untuk layanan yang disediakannya tersebut.
RaLdofihlpr
l. Customer Discovery
Tahapan customer discovery atau penemuan pelanggan ini merupakan
tahapan pertama dalam proses pengembangan pelanggan di mana aktivitas
berfokus pada pencarian model bisnis. Pada tahapan ini, para pendiri sudah
menl.usun visi bisnis mereka dan menerjemahkannya menjadi sekumpulan
hipotesis model bisnis. Untuk mengu.ii hipotesis-hipotesis tersebut, Iangkah
selanjutnya adalah menyusun rencana aksi berupa eksperimen dan strategi
untuk mendapatkan fakta-fakta kebenaran dari proses tersebut. Tujuan
dari tahapan ini adalah menemukan target pelanggan dan pasar yang tepat
untuk visi yang dimiliki para pendiri tersebut.
Pada proses ini, para pendiri disarankan untuk keluar dari gedung
kantor dan menguii secara Iangsung hipotesis-hipotesis tersebut untuk
mengetahui respons dan reaksi pelanggan secara langsung. Poin utama dari
proses ini adalah menggali lebih dalam masalah yang dimiliki pelanggan,
mendapatkan umpan balik dari mereka, dan harapan mereka terkait solusi
yang ingin mereka dapatkan. Proses ini bukan bertuiuan untuk membuat
dan menyusun daftar fitur dari calon pelanggan, namun berfokus pada
penguiian hipotesis-hipotesis yang dimiliki pendiri.
Pada tahapan ini kegiatan berpusat pada proses bertanya dan berinteraksi
secara langsung dengan calon pelanggan untuk mendapatkan wawasan dan
umpan balik dari pelanggan. Meskipun hasil umpan balik dari pelanggan
dapat menjadi informasi penting bagi pendiri dalam menyesuaikan model
bisnisnya, namun tetap saia para pendirilah yang menetapkan visi produk
tersebut. Konsep awal produk atau jasa seharusnya sudah dibentuk sejak
awal berdasarkan visi pendiri, bukan berdasarkan kumpulan dari hasil
diskusi-diskusi kelompok.
3. Customer Creation
Ptoses customer creation ala:u penciptaan pelanggan merupakan tahap
awal dari proses eksekusi. Dalam proses ini, para pendiri dituntut untuk
mendapatkan pelanggan dan menghasilkan penjualan.
4. Company Building
Setelah perusahaan rintisan berhasil mengumpulkan pelanggan, langkah
selanjutnya adalah membangun perusahaan. Tahapan ini merupakan
tahap di mana struktur organisasi dan manajemen perusahaan rintisan
bertransformasi menjadi perusahaan yang berfokus pada eksekusi model
bisnis yang sudah tervalidasi.
@dlclo _
RANGKUMAN
G\t e2/o-
l. Penyebab terbesar kegagalan suatu perusahaan rintisan disebabkan adanl'a
kegagalan dalam mendapatkan pelanggan dan membuat produk/layanar
yang tidak dibutuhkan pasar.
2. Sebelum mendirikan suatu perusahaan, sebaiknya pendiri melakukar
uji validasi terlebih dahulu. Ada 4 tahapan uji validasi, yaitu identifikas:
masalah dan solusi, identifikasi potensi pasar, identifikasi kompetitor, dai
identilikasi model bisnis.
3. Kanvas model bisnis merupakan konsep pen).usunan rencana bisnis secar.
visual dalam satu halaman yang terdiri atas komponen-komponen mula
dari rencana operasional, strategi manajemen, hingga strategi pemasarar
Konsep ini dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur.
4. Ada sembilan komponen penting dalam kanvas model bisnis, yaitu nila
tambah (value proposition),segmentasi pelanggan (customer segment:
hubungan dengan pelanggan (customer relationship),saluran distribur
(distribution channel), sumber-sumber pendapatan (revenue streatr,
Validasr ]de dan Rancangan Model Bisnis
sumber daya ktrnci (key resources), aktivitas kunci (key activities), rekanan
kunci (key partners), dan struktur biaya (cost structure).
). Guna menekan potensi kegagalan pada perusahaan rintisan, Steve Blank
mengembangkan metode customer detelopment atau pengembangan
pelanggan yang terdiri dari 4 tahapan , yait:ui custoffier discotery (penemu.an
pelanggan), customer validation (validasi pelanggan), customer creation
(penciptaan pelanggan), dan company building (membangun perusahaan).