Disusun oleh :
Kelompok 11
ROMBEL H
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami sehingga telah dapat menyelesaikan sebuah Makalah yang menjadi tugas kelompok
yang berkaitan dengan materi yaitu “KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR”. Tugas
Kelompok ini ditulis dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi
dukungan kepada kami dalam menyelesaikan Tugas Kelompok ini. Semoga apa yang telah kami
usahakan ini dapat memberi manfaat bagi banyak orang.
Kami menyadari bahwa Tugas Kelompok ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
mengharapakan saran dan masukan yang membangun dari seluruh pihak demi perbaikan ke depan.
Kelompok 11
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.5 Bagaimanakah implikasi kurikulum 2013?
1.2.6 Bagaimana kurikulum 2013 di SD?
1.2.7 Apa kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013?
1.2.8 Apa perbedaan dan persamaan kurikulum 2013 dengan KTSP?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami pengertian kurikulum 2013.
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami karakteristik kurikulum 2013.
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami dasar penyusunan kurikulum 2013.
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar pembelajaran kurikulum 2013.
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami implikasi kurikulum 2013.
1.3.6 Untuk mengetahui dan memahami kurikulum 2013 di SD.
1.3.7 Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013.
1.3.8 Untuk mengetahui dan memahami perbedaan dan persamaan kurikulum 2013 dengan
KTSP.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dengan ranah Bloom, berarti manusia berkarakter memiliki ranah kognisi, afeksi, dan
psikomotorik yang baik, ditambah dengan emosi, spiritual, ketahanan menghadapi masalah
dan sosial.
Dengan demikian, perpaduan dua basis antara kompetensi dan karakter dalam kurikulum
ini diharapkan siswa dapat meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan
menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga
terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bukan
hanya tanggung jawab sekolah semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak. Untuk
mengefektifkan program pendidikan karakter dan meningkatkan kompetensi dalam kurikulum
2013 diperlukan kordinasi, komunikasi dan jalinan kerja antara sekolah, orangtua, dan
pemerintah dalam semua sisi.
4
Secara yuridis Secara yuridis, kurikulum merupakan suatu kebijakan publik yang
didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis dalam bidang pendidikan.
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-
Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, peraturan pemerintah
nomor 19 tahun 2005, peraturan mentri pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan dan peraturan Mentri pendidikan Nasional nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi
b. Landasan Filosofis
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Berbagai
perkembangan dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi
masyarakat, bangsa dan umat manusia, dikemas dalam konten pendidikan.
c. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar teori pendidikan
berbasis kompetensi. Berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar
nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum.
Berdasarkan kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan, untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat
dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.
d. Landasan Empiris
Dewasa ini kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus
pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa
generasi muda. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut berasal dari
kurikulum, namun para ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah
satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum. Yang terlalu menekankan aspek
kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang
kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu kurikulum 2013 ini hadir untuk menjawab
segala persoalan yang berkaitan dengan masalah tersebut sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan tujuan pendidikan nasional.
5
Penularan pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru dituntut untuk menguasai ilmu yang
disampaikan kepada siswa, sehingga memberikan hasil optimal.
2. Pengertian institusional
Penataan segala kemampuan mengajar sehingga berjalan efisien. Guru harus selalu siap
mengadaptasikan berbagai teknik mengajar.
3. Pengertian kualitatif
Upaya guru untuk memudahkan belajar siswa. Peran guru tidak hanya menyampaikan
materi pelajaran, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan
efisien. Kesimpulannya pembelajran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan
sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan
menciptakan sitem lingkunagn dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal.
6
Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran
yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep
yang abstrak.
Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat menggunakan buku
ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan
dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat
bahan ajar yang terintegrasi
d. Implikasi terhadap Pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang agar
suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
Ruang perlu ditata disesuaikan dengan topik yang sedang dilaksanakan.
Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan
pembelajaran yang sedang berlangsung
Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet
Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun
di luar kelas.
Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan
dimanfaatkan sebagai sumber belajar
Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta
didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.
e. Implikasi terhadap Pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terintegrasi , maka dalam pembelajaran yang
dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode.
Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.
7
didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata
pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu
pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2),
pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan
dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan
sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu
pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
b. Kompetensi dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi
yang terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi
inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat
terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi
hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan
organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu
yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau pun
humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti
dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran
untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensi
alisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata
pelajaran mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan.
c. Pembelajaran tematik integratif
Kurikulum SD menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas
I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam
berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep
dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik
8
tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan
makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam
dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna
yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan
Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran
penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
9
b. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut
berbeda.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu
kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag
ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum
merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya kompetin si inti dan kompetinsi
dasar. Biggs membagi konsep dasar pembelajaran dalam tiga pengertian yaitu, pengertian
kuantitatif, pengertian instutisional, dan pengertian kualitatif. Ada juga perbedaan antara
kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 diantaranya adalah kalau kurikulum KTSP pelajaran
wajib berjumlah 10 pelajaran, tapi dalam kurikulum terbaru hanya ditetapkan enam saja.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
11
DAFTAR PUSTAKA
12