Anda di halaman 1dari 15

Makalah

KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Nilai Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kurikulum
Dosen Pengampu : Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 11

Nova Suci Wulandari 1401420018


Krisna Immanuel 1401420371
Lavenia Ayu Caella 1401420388

ROMBEL H

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami sehingga telah dapat menyelesaikan sebuah Makalah yang menjadi tugas kelompok
yang berkaitan dengan materi yaitu “KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR”. Tugas
Kelompok ini ditulis dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi
dukungan kepada kami dalam menyelesaikan Tugas Kelompok ini. Semoga apa yang telah kami
usahakan ini dapat memberi manfaat bagi banyak orang.

Kami menyadari bahwa Tugas Kelompok ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
mengharapakan saran dan masukan yang membangun dari seluruh pihak demi perbaikan ke depan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semarang, 10 November 2021


Penyusun

Kelompok 11

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................... i


KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kurikulum 2013 ...................................................................................... 3
2.2 Karakteristik kurikulum 2013 .................................................................................. 4
2.3 Dasar penyusunan kurikulum 2013 .......................................................................... 4
2.4 Konsep dasar pembelajaran kurikulum 2013 ............................................................ 5
2.5 Implikasi kurikulum 2013 ........................................................................................ 6
2.6 Kurikulum 2013 di SD............................................................................................. 7
2.7 Kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013 .............................................................. 9
2.8 Perbedaan dan persamaan kurikulum 2013 dengan KTSP ........................................ 10
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ................................................................................................................ 11
3.2 Saran ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum, bukan kata yang asing dalam dunia pendidikan. Pendidikan atau pembelajaran
tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu komponen dari pembelajaran.
Dengan adanya kurikulum proses belajar dan pembelajaran akan berjalan secara terstruktur
dan tersistem demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pengembangan kurikulum
menjadi sangat penting sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya,
dan perubahan pada masyarakat.
Untuk mencapai tujuan mulia dari pembelajaran tersebut, maka para pengembang
kurikulum terus berbenah dan melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang diberlakukan.
Sebagaimana yang akan dibahas di makalah ini, kurikulum 2013 merupakan hasil
pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini bertujuan
tidak lain untuk lebih memperbaiki lagi kualitas pendidikan yang ada saat ini.
Kurikulum 2013 ini adalah kurikulum terbaru yang implementasinya baru dimulai di
lapangan mulai tahun 2013 ini. Karena kurikulum ini masih sangat baru, maka sosialisasi pada
masyarakat pun juga masih sedang berjalan sekarang ini Tidak bisa dipungkiri bahwa
perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut
dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu
adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi
masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang
unggul, mampu bersaing di dunia internasional.
Kurikulum sifatnya dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dan
tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka semakin berat pula tantangan
yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan semakin gencar dilakukan oleh dunia
internasional, sehingga Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi
mengangkat martabat bangsa.
Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan dibutuhkan untuk membenahi
menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat
dibutuhkan. Oleh sebab itu, penyusun menyusun makalah yang berjudul “ Kurikulum 2013
Sekolah Dasar” ini, disamping untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum,
penyusun juga berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi wawasan kepada pembaca
tentang kurikulum 2013.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian kurikulum 2013?
1.2.2 Bagaimanakah karakteristik kurikulum 2013?
1.2.3 Apa saja dasar penyusunan kurikulum 2013?
1.2.4 Bagaimanakah konsep dasar pembelajaran kurikulum 2013?

1
1.2.5 Bagaimanakah implikasi kurikulum 2013?
1.2.6 Bagaimana kurikulum 2013 di SD?
1.2.7 Apa kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013?
1.2.8 Apa perbedaan dan persamaan kurikulum 2013 dengan KTSP?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami pengertian kurikulum 2013.
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami karakteristik kurikulum 2013.
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami dasar penyusunan kurikulum 2013.
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar pembelajaran kurikulum 2013.
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami implikasi kurikulum 2013.
1.3.6 Untuk mengetahui dan memahami kurikulum 2013 di SD.
1.3.7 Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013.
1.3.8 Untuk mengetahui dan memahami perbedaan dan persamaan kurikulum 2013 dengan
KTSP.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu
kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag
ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum
merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur
yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya potensi
peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan
berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengaraakan peserta
didik menjadi:
1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
3. Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP atau Kurikulum Tingakat Satuan
Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan otonomi penuh kepada
lembaga sekolah itu sendiri untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai kemampuan dan
kesanggupan masing-masing. Sedangkan kurikulum 2013 mencoba kembali pada masa
pemerintahan Mbah Harto, yaitu kurikulum dikendalikan oleh pemerintah atau bersentral pada
pemerintah. Jadi, guru tidak disibukkan lagi dengan tugas harus membuat silabus dan RPP,
karena guru harus lebih berfokus pada bagaimna proses pembelajaran dan transformasi ilmu
bisa maksimal.
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan semua
komponen (stakeholders), termasuk komponen-komponen sistem pendidikan itu sendiri.
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan
hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta
didik secara utuh dan seimbang, sesuai dengan standart kompetensi pada setiap jenjang
pendidikan.
Karakter adalah gambaran tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang yang mencerminkan
nilai-nilai kehidupan dan melekat pada diri seseorang. Orang yang berkarakter memeilki
berbagai dimensi misalnya, dimensi sosial, fisik, emosi, dan akademik. Jika disejajarkan

3
dengan ranah Bloom, berarti manusia berkarakter memiliki ranah kognisi, afeksi, dan
psikomotorik yang baik, ditambah dengan emosi, spiritual, ketahanan menghadapi masalah
dan sosial.
Dengan demikian, perpaduan dua basis antara kompetensi dan karakter dalam kurikulum
ini diharapkan siswa dapat meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan
menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga
terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bukan
hanya tanggung jawab sekolah semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak. Untuk
mengefektifkan program pendidikan karakter dan meningkatkan kompetensi dalam kurikulum
2013 diperlukan kordinasi, komunikasi dan jalinan kerja antara sekolah, orangtua, dan
pemerintah dalam semua sisi.

1.2 Karakteristik Kurikulum 2013


Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:
a. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI)
satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata
pelajaran.
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu
tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA,
SMK/MAK.
d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah diutamakan pada
ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang antara sikap dan
kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar
yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
dalam Kompetensi Inti.
f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.
g. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD). Dalam silabus
tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
h. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata
pelajaran dan kelas tersebut.

1.3 Dasar Penyusunan Kurikulum 2013


a. Landasan yuridis

4
Secara yuridis Secara yuridis, kurikulum merupakan suatu kebijakan publik yang
didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis dalam bidang pendidikan.
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-
Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, peraturan pemerintah
nomor 19 tahun 2005, peraturan mentri pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan dan peraturan Mentri pendidikan Nasional nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi
b. Landasan Filosofis
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Berbagai
perkembangan dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi
masyarakat, bangsa dan umat manusia, dikemas dalam konten pendidikan.
c. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar teori pendidikan
berbasis kompetensi. Berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar
nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum.
Berdasarkan kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan, untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat
dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.
d. Landasan Empiris
Dewasa ini kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus
pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa
generasi muda. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut berasal dari
kurikulum, namun para ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah
satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum. Yang terlalu menekankan aspek
kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang
kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu kurikulum 2013 ini hadir untuk menjawab
segala persoalan yang berkaitan dengan masalah tersebut sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan tujuan pendidikan nasional.

1.4 Konsep Dasar Pembelajaran Kurikulum 2013


Menurut Sudjan, pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja
oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Menurut
Gulo pembelajaran adalah untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan
kegiatan belajar. Menurut Nasution, pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau
mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik, sehingga
terjadi proses belajar. Yang dimaksud lingkungan disini adalah ruang belajar, guru, alat peraga,
perpustakaan, laboratorium dan sebagainya yang relefan dengan kegiatan belajar siswa.
Biggs membagi konsep pembelajaran dalam tiga pengertian, yaitu:
1. Pengertian kuantitatif

5
Penularan pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru dituntut untuk menguasai ilmu yang
disampaikan kepada siswa, sehingga memberikan hasil optimal.
2. Pengertian institusional
Penataan segala kemampuan mengajar sehingga berjalan efisien. Guru harus selalu siap
mengadaptasikan berbagai teknik mengajar.
3. Pengertian kualitatif
Upaya guru untuk memudahkan belajar siswa. Peran guru tidak hanya menyampaikan
materi pelajaran, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan
efisien. Kesimpulannya pembelajran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan
sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan
menciptakan sitem lingkunagn dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal.

1.5 Implikasi Kurikulum 2013


Dalam implementasi pembelajaran khususnya bagi guru kelas 1 sampai 3 di sekolah dasar
mempunyai implikasi antara lain :
a. Implikasi bagi guru
Kurikulum 2018 memerlukan guru PPKn yang kreatif baik dalam menyiapkan
kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata
pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik,
menyenangkan dan utuh mengigat harus mengintegrasikan pelajaran IPA dan IPS dalam
pembelajarannya.
b. Implikasi bagi siswa
 Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya
dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil
ataupun klasikal.
 Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif
misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan
pemecahan masalah
c. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
 Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara
individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan
konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam
pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
 Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya
didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design),
maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by
utilization).

6
 Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran
yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep
yang abstrak.
 Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat menggunakan buku
ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan
dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat
bahan ajar yang terintegrasi
d. Implikasi terhadap Pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang agar
suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
 Ruang perlu ditata disesuaikan dengan topik yang sedang dilaksanakan.
 Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan
pembelajaran yang sedang berlangsung
 Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet
 Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun
di luar kelas.
 Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan
dimanfaatkan sebagai sumber belajar
 Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta
didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.
e. Implikasi terhadap Pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terintegrasi , maka dalam pembelajaran yang
dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode.
Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.

1.6 Kurikulum 2013 di SD


a. Kompetensi inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan
tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas
yang seimbang antara pencapaian hardskills dan softskills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat
untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal
Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu
terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta

7
didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata
pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu
pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2),
pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan
dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan
sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu
pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
b. Kompetensi dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi
yang terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi
inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat
terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi
hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan
organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu
yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau pun
humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti
dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran
untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensi
alisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata
pelajaran mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan.
c. Pembelajaran tematik integratif
Kurikulum SD menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas
I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam
berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep
dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik

8
tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan
makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam
dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna
yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan
Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran
penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.

1.7 Kelebihan Dan Kelemahan Kurikulum 2013


Kelebihan Kurikulum 2013
a. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual) karena
berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai
kompetensi sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik
merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk
bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan.
b. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan keahlian
tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal
berdasarkan standar kompetensi tertentu.
c. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih
cepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan
keterampilan.
d. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan
karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi
pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
e. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi
mereka.
f. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus.

Kelemahan Kurikulum 2013


a. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam
kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013.

9
b. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut
berbeda.

1.8 Perbedaan dan Persamaan Kurikulum 2013 dengan KTSP


Perbedaan kurikulum 2013 untuk sekolah dasar adalah sebagai berikut.
1. Tematik Integratif
Pembelajaran berbasis tematik integratif yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar
ini menyuguhkan proses belajar berdasarkan temauntuk kemudian dikombinasikan dengan
mata pelajaran lainnya.
2. Enam Mata Pelajaran
Untuk sekolah dasar, saat ini ada sepuluh mata pelajaran yang diajarkan. Namun, dalam
kurikulum 2013 mata pelajaran dipadatkan menjadi enam mata pelajaran.
3. Pramuka sebagai Ekstra Kurikuler Wajib
Dalam kurikulum 2013, pramuka merupakan ekstra kurikuler wajib dan itu diatur dalam
undang-undang. Pramuka ini menjadi ekstra kurikuler wajib pada satuan pendidikan dasar
dan menengah, untuk berbagai jenjang pendidikan. Untuk meningkatkan layanan secara
profesional, maka dalam implementasi pramuka kemendikbud bekerjasama dengan
kemenpora.
4. Bahasa Inggris Hanya Ekskul
Sebelumnya terjadi polemik mengenai bahasa Inggris di SD, yaitu bahasa Inggris akan
dihapus dari kurikulum. Rencana penghapusan ini didasari oleh kekhawatiran akan
membebani siswa dan memprioritaskan terhadap penguasaan bahasa Indonesia. Ternyata,
dalam kurikulum 2013 ini, bahasa Inggris menjadi ekstra kurikuler bersama PMR, UKS,
dan Pramuka.
5. Belajar di Sekolah Lebih Lama
Penambahan jam pelajaran merupakan isi dari perubahan kurikulum baru yang mulai
diterapkan bulan Juli 2013 untuk anak-anak SD.

Persamaan kurikulum 2013 dan KTSP


1. Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks
sebagai butir-butir KD.
2. Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat atau
dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
3. Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
4. Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada
hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan
menerima pengetahuan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu
kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag
ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum
merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya kompetin si inti dan kompetinsi
dasar. Biggs membagi konsep dasar pembelajaran dalam tiga pengertian yaitu, pengertian
kuantitatif, pengertian instutisional, dan pengertian kualitatif. Ada juga perbedaan antara
kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 diantaranya adalah kalau kurikulum KTSP pelajaran
wajib berjumlah 10 pelajaran, tapi dalam kurikulum terbaru hanya ditetapkan enam saja.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Likemakalah. 2016. Makalah kurikulum 2013 di sekolah dasar/MI.


http://likemakalah.blogspot.com/2016/10/makalah-kurikulum-2013-di-sekolah-
dasar.html. Diakses pada tanggal 10 November 2021

Silaban22. 2019. Makalah Kurikulum Sekolah Dasar 2013.


https://silaban22.blogspot.com/2019/05/makalah-kurikulum-sekolah-dasar-2013.html.
Diakses pada tanggal 10 November 2021

12

Anda mungkin juga menyukai