Pendidikan
Karakter
Kelompok 2
Anggota Kelompok 2
Dwi Mulyati
02
(1401420168)
02
Pendidikan merupakan upaya sadar (kegiatan pendidikan selalu didahului oleh
kegiatan perencanaan) untuk merubah perilaku. Sedangkan karakter dihubungkan 03
dengan istilah etika, ahlak, dan atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan moral,
berkonotasi "positif" bukan netral. Karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2008) merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan 04
seseorang dari yang lain. Dengan demikian, karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik
yang terpateri dalam diri dan terjawantahkan dalam perilaku. 05
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai pengajaran yang dirancang untuk
mendidik dan membantu siswa dalam mengembangkan nilai-nilai kewarganegaraan
dasar dan karakter, etika pelayanan dan masyarakat sekitarnya, memperbaiki 06
lingkungan sekolah dan prestasi belajar siswa.
Tujuan Pendidikan Karakter 01
02
Pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter
bangsa yaitu Pancasila, meliputi : 03
(1) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik,
berpikiran baik, dan berprilaku baik;
(2) membangun bangsa yang berkarakter Pancasila; 04
(3) mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga
pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.
05
:
06
Fungsi Pendidikan Karakter
02
Pendidikan Karakter di setiap satuan pendidikan menggunakan beberapa
pendekatan, diantaranya adalah melalui : Keteladanan, Pembelajaran, dan 03
Pengembangan Budaya Satuan Pendidikan.
04
05
06
Analisis
Pendidikan karakter adalah sebuah reformasi kebijakan nasional dalam
pendidikan untuk lebih mengutamakan sistem pembelajaran yang
menguatkan pembentukan afektif peserta didik. Kebijakan yang ditetapkan
oleh pemerinah tidak akan mampu membuahkan sebuah solusi atas
rendahnya tingkat capaian afektif peserta didik apabila tidak didukung oleh
pemerintah dalam implementasinya. Apabila pemerintah hanya
menetapkan sebuah kebijakan baru tanpa adanya persiapan dari lembaga
pendidikan, maka kebijakan yang ditetapkan tidak akan terlaksana dan jika
kebijakan di-tetapkan oleh pemerintah secara parsial maka kebijakan
nasional tentang pendidikan karakter tidak menyentuh apa hakikatnya
permasalahan yang sedang melanda lembaga pendidikan. Pemerintah
dan para pengelola lembaga pendidikan harus saling terhubung secara
aktif agar pembenahan kebijakan penetapan kebijakan dapat dilakukan
secara tepat sasaran dan dilakukan secara totalitas oleh berbagai pihak
yang terlibat.
Simpulan
Pengembangan pendidikan karkter tentunya merupakan hasil kerja sama
yang maksimal antara orang tua atau lingkungan keluarga dengan
kemampuan maksimal guru atau pihak lembaga pendidikan formal. Oleh
karenanya lagi-lagi peran guru dan semua komponen sekolah menjadi
barometer keberhasilan pengembangan pendidikan karakter atas generasi
masa depan bangsa kita.
Daftar Pustaka 01
02
03
Bahan Ajar Pengembangan Karakter
PGSD FIP UNNES 04
Elkind, D. & Sweet, F. (2004). You
are a character educator. Today’s
School. Peter Li Education Group. 05
c
06
01
02
Thanks! 03
04
05
Do you have any questions?
06