Anda di halaman 1dari 1

Nama : Andri Setyawan

NIM : B0418006

Kelas : Ilmu Sejarah A

Review Film Belakang Hotel

Kota Yogyakarta sebagai tujuan wisata favorit wisatawan Indonesia bahkan


mancanegara mengalami pertumbuhan jumlah wisatawan yang semakin meningkat dari tahun
ke tahun. Hal itu juga berimbas pada meningkatnya permintaan hunian sementara atau Hotel
di Kota Yogyakarta. Hal itu bisa dilihat dalam pertumbuhan jumlah kamar Hotel di
Yogyakarta di tahun 2003 berjumlah 7.237 menjadi 10.303 di tahun 2013, yang mana dalam
satu kamar hotel membutuhkan 380 liter air per hari. Sedangkan untuk keperluan satu rumah
tangga saja hanya 300 liter air per hari. Inilah yang menyebabkan problem (masalah) sosial
dalam kehidupan masyarakat, khususnya di kampung Miliran. Kampung Miliran mendapat
imbas yang cukup berat dan menyiksa akibat pendirian hotel di kawasannya. Masyarakat
kampung Miliran yang notabene menggunakan sumur model tradisional, sumurnya menjadi
kering. Bahkan peristiwa itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Penyebab kekeringan di sumur-
sumur tradisional masyarakat kampung Miliran itu disinyalir akibat dari penggunaan sumur
dalam oleh pihak Hotel. Ini menunjukkan bahwasanya pembangunan yang tidak tepat dalam
tata letak kota dapat mengakibatkan ketimpangan baik alam maupun sosial. Problem itu
terjadi antara masyarakat yang kehilangan sumber mata airnya dengan pihak Hotel yang
disinyalir menggerus air mereka. Problem sosial itu berakhir ketika Fave Hotel ditutup
perizinannya dan sumber kehidupan air masyarakat Kampung Miliran kembali seperti
semula.

Anda mungkin juga menyukai