Disusun oleh :
ILMU SEJARAH
SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tunis memiliki nama asli al-Jumhuriyah at-Tunisiyah. Tunis merupakan
ibukota dari negara Tunisia. Jumlah penduduk di wilayah ini sekitar 1,2 juta jiwa
yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang mendiami kota Tunis.
Penduduknya banyak memeluk agama Islam hal ini karena pengaruh dari Arab
dan Turki yang pernah menguasai kota ini. Letak Kota Tunis sendiri berada di
berada di dekat pantai yang membuat posisi mereka sangat strategis baik dalam
bidang perdagangan, pelayaran, dan wisata. Tunis merupakan kota yang dekat
dengan Kerajaan Karthago pada zaman kuno yang sering mengalami pergantian
kekuasaan.
yang juga mengalami pergantian kekuasaan dari bangsa-bangsa lain antara lain,
Budaya juga memiliki daya tarik tersendiri bagi kota Tunis. Tunisia
dari bangsa lain. Hal ini juga berdampak bagi pariwisata kota Tunis yang sangat
beragam, tidak lah mengherankan apabila kota ini memiliki banyak tempat wisata
yang kebanyakan terdiri dari situs-situs arkeologi dan bangunan yang indah.,
sehingga di datangi oleh wisatawan yang tertarik akan warisan kebudayaan berupa
puing-puing dari kuil, benteng yang kokoh, mosaik yang indah dan arsitektur
Selain dari segi kebudayaan, kekayaan alam juga merupakan sesuatu yang
menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang datang berkunjung ke kota Tunis. Di
Tunis, pemandangan pantainya yang berpasir putih dan bersih, serta lautnya
seperti batu zamrud kehijauan, juga berwarna biru dan biru tua. Walaupun begitu,
Tunisia memiliki iklim yang berbeda-beda. Di selatan panas karena adanya gurun
Sahara sedangkan di utara tepatnya Tunis beriklim sejuk. Hal inilah yang
Tunis yang gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara budaya setempat dan
dari ukuran bandaranya yang tak terlalu besar namun dapat menampung Turis
sepanjang tahun dan mencapai puncaknya pada musim panas. Sumber Daya
ISI
“Benua Gelap” karena sejak zaman kuna keadaannya telah dikenal oleh bangsa-
bangsa lain.1 Hal itu juga dipengaruhi oleh Iklim di Tunis yang berada di kawasan
Afrika Utara yang memiliki iklim sedang serta keadaan tanahnya yang subur yang
Karthago. 2 Hal itu dikarenakan Tunis merupakan salah satu kota pertama yang
Keberadaan kota ini diperkuat dengan sumber-sumber yang berasal dari abad ke-4
SM. Letak geografisnya di dekat pantai, membuat Tunis menjadi tempat yang
sangat baik untuk mengamati kedatangan dan keberangkatan lalu lintas angkataan
Sejarah kota Tunis bermula sebelum tahun 1200 SM, bangsa Punisia
dikuasai oleh bangsa Bar Bar (Numidia). Tahun 814 SM, Ratu Elyssa Didon
1
Darsiti Soeratman, Sejarah Afrika, (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm. 5.
2
Ibid., hlm. 110.
puncak kejayaan sebagai pusat perniagaan laut di kawasan Mediterania pada
keduanya mengalami keruntuhan setelah tiga kali Perang Punisia antara Roma dan
Karthago (264 SM-146 SM). Namun, reruntuhan Tunis kuno tak sebesar
dahulu oleh Kaisar Augustus yang mencapai puncak kejayaan pada tahun 44 SM-
Eropa, Afrika Utara, dan Asia Kecil. 2 abad sebelum masehi, Julius Caesar
Barat, Afrika Utara, dan Asia Kecil. Julius Caesar berhasil dalam waktu 100 tahun
kuil, forum, tugu kemenangan, teater, tempat pemandian, dan setelah itu gereja.4
Era Romawi Afrika terjadi pada tahun 47 SM s.d 439 M dan menghasilkan
200 kota yang mengambil tempat di desa atau di bekas kota Numidia dan kota
Punisia, termasuk kota Tunis. Struktur kota terdiri dari dorum yang letaknya di
3
Adjeng Hidayah Tsabit dan Sri Pare Eni, Tinjauan Populer Arsitektur
Kuno dan Modern Tunisia-Afrika Utara: Pantai, Lembah Subur hingga Gurun
4
Ibid., hlm. 15.
tengah dan bangunan umum di sekitarnya: capitol (balai kota), tempel/kuil
Pada tahun 439 M, pantai utara Afrika dikuasai oleh Vandal, namun jatuh
lagi ke tangan bangsa Romawi dari tahun 533 M s.d 534 M.5 Tunis yang jatuh ke
bangunan untuk tempat pemujaan dimusnahkan dan diganti dengan gereja, karena
semua hal yang berbau keduniawian harus dihapuskan. Hal ini tidak lepas dari
oleh bangsa Arab bersamaan dengan masuknya agama Islam yang mendirikan
Tunisia. Kota Tunis memiliki keuntungan akses alami dari pantai, melalui
tahun 1159 Almohad ‘Abd al-Mu’min mengambil kota Tunis dari dinasti
5
Ibid.
Almohad ‘Abd al-Mu’min juga menandai dominasi kota di Tunisia. Tunis
mengambil gelar Emir serta mendirikan dinasti Hafsid dengan Tunis menjadi ibu
kotanya. Selama periode Almohad dan Hafsid, Tunis adalah salah satu kota
terkaya dan termegah di dunia Islam, dengan populasi sekitar 100.000 orang.
Sejak tahun 1500 s.d. 1574 di bawah dinasti Hafsid, Tunisia menjadi rebutan
antara Kerajaan Spanyol dan Kekaisaran Ottoman, yang pada akhirnya menjadi
Spanyol, Italia, Inggris dan Jerman. Mereka bermaksud menguasai Tunis yang
akhirnya dijadikan protektorat Prancis pada tahun 1881. Hal ini menjadi titik balik
dalam sejarah Tunis, yang mengarah pada pembangunan kembali kota secara
cepat dalam rentang dua hingga tiga dekade. Tunis mendapat manfaat dari
pembangunan bangsa Prancis atas pasokan air, gas alam, jaringan listrik, layanan
transportasi umum dan infrastruktur publik lainnya. Selain itu, pengaruh dari
bangsa Prancis juga terlihat dari penggunaan bahasa Prancis sebagai penamaan
tempat.
6
Ibid.
7
Riyandi, Sejarah Afrika: Dari Masa Kuno Sampai Modern, (Surabaya:
UNESA PRESS, 2016), hlm. 65.
Setelah mengalami di bawah dari kekuasaan Prancis dari 1881 sampai
Dari penguasaan bangsa-bangsa tersebut atas kota Tunis, maka tidak lah
terlalu mengherankan apabila sekarang ini banyak ditemui obyek wisata di kota
Tunis yang mendapat pengaruh dari bangsa yang pernah mengusainya berupa
reruntuhan kota Karthago, Medina, Sidi Bou Said, La Gammarth, Bardo Museum,
Antonine Baths, Dar Ennejma Ezzahra, Sanctuary of Tophet, Byrsa Hill, dan
Tourbet El Bay. Obyek wisata tersebut merupakan top destinasi wisata yang ada
1. Medina
disini banyak kafe serta penjual shisa. Perumahan banyak didirikan dan adanya
warisan UNESCO pada tahun 1970 disini berisi 700 monumen termasuk masjid,
2. Museum Bardo
Museum ini berisi warisan dari Tunisia, koleksinya berisi peninggalan dari
Abad XIX di Istana Beylic. Museum ini berisi peninggalan dari masa prasejarah
peninggalan dari Yunani, Romawi dan Kristen yang terkenal dari Romawi adalah
muatan kapal yang hancur di lepas pante Cape Afrika. Kemudian dari Yunani
ialah warisan budaya Helenisme yang berupa patung marmer, kepingan perunggu
serta perabotan. Pada museum Bardo ini terdapat klasifikasi yang diklasifikasikan
Kota Kartago
Tujuan adanya museum ini adalah agar perkembangan budaya yang ada di
twrletak diatas bukit dan merupakan perpaduan antara laut yang indah dan
memiliki pantai yang berpasir putih. Sidi Bou said terkenal dengan pintu-pintunya
ukiran tersebut terbuat dari besi. Tempat tersebut didiami oleh para pejabat
pemerintah, Diplomat, pedagang dan Seniman. Banyak turis yang menyewa Vila-
ini juga terdapat pelabuhan yang dapat menampung kapal-kapal pesiar, dan juga
kapal-kapal motor yang dimiliki oleh orang-orang kaya seluruh dunia. Selain itu
juga terdapat tempat seperti pasar yang menawarkan hasil kerajinan dari para
seniman daerah tersebut, dan juga ada fasilitas penunjang seperti Cafe des Nattes
4. Kartago
hal ini dapat dilihat dari beberapa peninggalannya yang berasal dari bangsa-
bentuk:
dewa dengan cara dibakar. Kuburan ini berbentuk vas/guci karena abu
bangsa Punic dikenal sistem status, hal ini dapat dilikat dari kuburannya
8
9
Port Punique : merupakan pelabuhan dari bangsa Venesia yang
peninggalan pada masa kristen, yang berupa gereja dan katedral. Pusat
Kesemuanya hanya tinggal puing dan hanya ada bentuk yang masih utuh.
10
BAB III
KESIMPULAN
10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Tsabit, Adjeng Hidayah dan Eni, Sri Pare. 2012. Tinjauan Populer
Arsitektur Kuno dan Modern Tunisia-Afrika Utara: Pantai, Lembah Subur hingga
Gurun Pasir. Depok: Rajagrafindo Persada.