Anda di halaman 1dari 20

MODEL KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL TUBBS

1. Annisa Maulina Fajrin 1503204046

2. Mochamad Febriansyah 1503200166

3. Oriell Annahlka 1503200059

4. Rassya Firdausy 1503200183

UNIVERSITAS TELKOM
i
Model Komunikasi Tubbs

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Model Komunikasi Transaksional

Tubbs sebagai tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi. Terima kasih kepada Bapak

Muhammad Al-Assad Rohimakumullah, S.Ikom., M.Ikom sebagai dosen pengampu yang telah

membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih

banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Maka, kami mengharapkan kritik

serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar menjadi bahan evaluasi kami dalam membuat

makalah di masa yang akan datang. Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan pada

makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bandung, November 2020

Penyusun,

Kelompok 10
ii
Model Komunikasi Tubbs
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1. Definisi Model............................................................................................................................ 1
1.2. Definisi Komunikasi.................................................................................................................. 1
1.3. Definisi Model Komunikasi ...................................................................................................... 2
1.4. Kegunaan Model Komunikasi ................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
2.1. Sejarah Perkembangan ............................................................................................................ 5
2.2. Penjelasan Model ...................................................................................................................... 6
2.3. Fenomena Penggunaan Model Tubbs ................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 14
3.1. Kesimpulan .............................................................................................................................. 14
3.2. Kelebihan Model Tubbs ......................................................................................................... 14
3.3. Kekurangan Model Tubbs ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16
1
Model Komunikasi Tubbs
PENDAHULUAN

1.1. Definisi Model

Model menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007:296) adalah rencana,

representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang sering

kali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Definisi model pada buku Ilmu Komunikasi Suatu

Pengantar karangan Deddy Mulyana (2007), model adalah representasi suatu fenomena, baik

nyata ataupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.

Model merupakan sebagai alat untuk menjelaskan fenomena komunikasi dan

mempermudah proses penjelasan. Model juga sekaligus mereduksi fenomena komunikasi,

yang artinya ada nuansa komunikasi lain yang mungkin terabaikan dan tidak terjelaskan oleh

model tersebut. Akibatnya apabila kurang hati-hati dalam menggunakan model, model dapat

menyesatkan kita.

1.2. Definisi Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (communication), secara epistemologis atau menurut asal

katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata

communis. Kata communis memiliki makna “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu

usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara

terminilogis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang

kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia.

Menurut Tubbs, komunikasi adalah sebuah proses yang tiada akhir dan tidak berakhir

hanya dengan adanya umpan balik. Model komunikasi yang digagas oleh Tubbs merupakan

bentuk respon atau tanggapan terhadap proses komunikasi yang berlangsung secara mekanis.

Proses komunikasi ini berlangsung secara simultan, yaitu terjadi atau berlaku pada waktu yang

bersamaan; serentak.
2
Model Komunikasi Tubbs
1.3. Definisi Model Komunikasi

Model komunikasi adalah sebuah model konseptual untuk menjelaskan proses

komunikasi manusia dan memperlihatkan proses komunikasi dengan menggunakan berbagai

simbol. Model komunikasi juga dapat dipahami sebagai gambaran yang sederhana dari proses

komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen

lainnya. Model komunikasi membentuk perspektif komunikasi dengan menguraikan

komunikasi yang begitu kompleks menjadi lebih sederhana tanpa menghilangkan komponen-

komponen yang ada di dalamnya. Terdapat 3 (tiga) jenis model komunikasi, yaitu:

1.3.1. Model Komunikasi Linear

Model komunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat sederhana dan

menggambarkarkan komunikasi berlangsung secara satu arah. Arus pesan digambarkan

bersifat langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan. Dalam model komunikasi linear tidak

terdapat konsep umpan balik dan penerima pesan bersifat pasif dalam menerima pesan. Model

komunikasi yang merujuk pada model komunikasi linear diantaranya adalah model komunikasi

Aristoteles, model komunikasi Lasswell, model komunikasi SMCR Berlo, dan model

komunikasi Shannon dan Weaver.

1.3.2. Model Komunikasi Transaksional

Model komunikasi transaksional adalah model komunikasi yang menekankan pada

pentingnya peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses komunikasi yang

berlangsung dua arah. Model komunikasi transaksional mengaitkan komunikasi dengan

konteks sosial, konteks hubungan, dan konteks budaya. Dalam model ini digambarkan bahwa

kita berkomunikasi tidak hanya sebagai ajang untuk pertukaran pesan melainkan untuk

membangun hubungan. Model komunikasi yang merujuk pada model komunikasi


3
Model Komunikasi Tubbs
transaksional diantaranya adalah model komunikasi transaksional Barnlund, model

komunikasi Tubbs dan Moss serta model komunikasi Johari Window.

1.3.3. Model Komunikasi Interaksi

Model komunikasi interaksi adalah model komunikasi yang menggambarkan

komunikasi berlangsung dua arah. Umumnya model komunikasi interaksi digunakan dalam

media baru seperti internet atau media komunikasi modern. Model komunikasi yang merujuk

pada model komunikasi interaksi adalah model Osgood dan Schramm. Para ahli telah

mengenalkan berbagai macam model komunikasi sebagai upaya untuk menggambarkan dan

menjelaskan proses komunikasi serta berbagai faktor yang mempengaruhi arus serta efektivitas

komunikasi.

1.4. Kegunaan Model Komunikasi

Mengutip dari buku Pengantar Ilmu Komunikasi yang ditulis oleh Sasa Sendjaja Djuara

(2014), Deutsch menyebutkan empat fungsi model komunikasi, yaitu:

1.4.1. Mengorganisasikan

Fungsi mengorganisasikan dalam model komunikasi yaitu model membantu kita untuk

mengurutkan serta mengaitkan bagian-bagian sistem hingga memperoleh gambaran yang

menyeluruh. Aspek lainnya dari fungsi pertama ini adalah bahwa model juga memberikan

gambaran umum tentang suatu hal dalam kondisi-kondisi tertentu.

1.4.2. Heuristik

Fungsi heuristik artinya model membantu memberikan gambaran komponen-

komponen pokok dari sebuah proses atau sistem. Sehingga melalui model, kita dapat

mengetahui suatu hal secara keseluruhan.


4
Model Komunikasi Tubbs
1.4.3. Prediktif

Fungsi prediktif artinya melalui model, kita dapat memperkirakan tentang hasil atau

akibat yang akan dapat dicapai. Model membantu menjelaskan tentang suatu hal dengan

penyajian informasi yang sederhana. Tanpa model, informasi akan tampak rumit atau tidak

jelas.

1.4.4. Pengukuran

Fungsi pengukuran artinya model dapat memberikan perkiraan tentang hasil atau akibat

yang akan dicapai.


5
Model Komunikasi Tubbs
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Perkembangan

Studi-studi tentang komunikasi telah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Kajian yang telah

berkembang ini berkontribusi pada lahirnya sejumlah konsep, teori, dan model komunikasi

sampai terbentuknya ilmu komunikasi sebagai sebuah disiplin baru. Sejarah perkembangan

komunikasi diawali oleh tradisi “Retorika” yang berkembang di masyarakat Yunani dan

Romawi Kuno 2000 tahun yang lalu. Dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar karangan

Deddy Mulyana (2007) mengutip pendapat Wenburg dan Wilmot, Sereno dan Bodaken

mengemukakan bahwa terdapat tiga kerangka konsep komunikasi, yaitu komunikasi sebagai

tindakan satu arah, sebagai interaksi, dan sebagai transaksi.

Komunikasi sebagai transaksi dipandang sebagai proses pembentukan makna oleh dua

orang atau lebih. Dalam model transaksional, komunikasi dianggap berlangsung apabila

seseorang telah menafsirkaan perilaku orang lain baik verbal maupun non-verbal. Wenburg

dan Wilmot (1973), Tubbs dan Moss (1996), Ivy dan Backlun (1994) dalam Ilmu Komunikasi

Suatu Pengantar oleh Deddy Mulyana (2007), menyatakan komunikasi sebagai proses

transaksional adalah usaha untuk berbagi dan memperoleh kesamaan makna.

Model komunikasi Tubbs atau disebut juga dengan model komunikasi Tubbs dan Moss

dikembangkan oleh Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss pada

tahun 1983 untuk menggambarkan interaksi mendasar antara

dua orang komunikator yaitu pengirim pesan dan penerima

pesan. Tidak seperti ahli teori lainnya, Tubbs menyatakan

bahwa dalam peristiwa komunikasi, komunikator yakni

pengirim pesan dan penerima pesan saling mempengaruhi satu Gambar 2.1.Stewart L. Tubbs
Sumber: Eastern Michigan
University
sama lain dalam hal memberikan dan menerima pesan secara simultan.
6
Model Komunikasi Tubbs
2.2. Penjelasan Model

Model komunikasi yang dikembangkan oleh Stewart L. Tubbs ini menggambarkan

komunikasi paling mendasar, yaitu komunikasi diantara dua orang (diadik). Model Tubbs

merupakan bentuk respon atau tanggapan terhadap proses komunikasi yang berlangsung secara

mekanis. Proses komunikasi berlangsung spontan dan serentak. Dalam komunikasi ini akan

terlihat dua komunikator yang akan berperan sebagai pengirim pesan dan penerima pesan.

Model komunikasi Tubbs sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi yang

mengasumsikan kedua peserta sebagai pengirim sekaligus penerima pesan. Dalam model

komunikasi Tubbs, partisipan komunikasi disebut sebagai sumber komunikasi atau

komunikator 1 dan komunikator 2. Model Tubbs melukiskan baik komunikator 1 atau 2 terus

menerus memperoleh masukan yakni rangsangan baik luar dalam maupun luar dirinya yang

sudah berlalu baik yang sedang berlangsung, juga semua pengalaman fisik maupun sosial.

Tubbs menggunakan bagan berbentuk spiral untuk menggambarkan proses komunikasi

manusia yang berkelanjutan. Karena menurut Tubbs, komunikasi adalah sebuah proses yang

tiada akhir dan tidak berakhir hanya dengan adanya umpan balik. Menurut Tubbs, terdapat

beberapa faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi proses pengiriman dan

penerimaan pesan. Tubbs menekankan pada lima elemen-elemen komunikasi penting dalam

komunikasi manusia yaitu input, filter, channel, noise, dan time. Yang dimaksud dari kelima

elemen ini, yaitu:

2.2.1. Input (Masukan/Informasi)

Pada elemen ini, Tubbs menjelaskan yang dimaksud dari input ialah masuknya

informasi yang dapat diingat atau dipahami yang dipengaruhi oleh stimuli (rangsangan) stimuli

masa lalu atau stimuli masa kini. Dengan kata lain, latar belakang yang dimiliki oleh masing-

masing komunikator seperti nilai-nilai atau pengalaman atau kepercayaan berkontribusi

terhadap pemahaman mereka mengenai komunikasi itu sendiri. Masukan atau input akan
7
Model Komunikasi Tubbs
mempengaruhi gaya berkomunikasi, cara memproduksi pesan atau cara menerima pesan yang

dilakukan oleh masing-masing komunikator.

2.2.2. Filter (Penyaringan)

Tubbs menyatakan bahwa filter adalah respon mengenai seluruh masukan informasi

atau input yang dipengaruhi oleh terbatasnya kemampuan manusia dalam memahami pesan-

pesan yang diterima. Keterbatasan ini dibagi ke dalam dua kelompok yaitu penyaringan

persepsi atau batasan biologis tubuh manusia dalam berkomunikasi, misalnya keterbatasan

pada alat indra, terutama pendengaran, penglihatan dan perabaan, dan set atau batasan

psikologis. Filter psikologis menyaring apa yang dilihat oleh manusia karena pada dasarnya

manusia cenderung untuk menyaring segala sesuatu yang tidak ingin ia terima, hal-hal baik

yang disukai mau pun tidak disukai, pengalaman, kognitif, dan kognasi. Filter juga dipengaruhi

oleh norma yang berlaku dan atau dipercaya seorang individu.

2.2.3. Channel (Saluran/Media)

Dalam model komunikasi Tubbs, channel berarti saluran komunikasi atau media

komunikasi merujuk pada berbagai jenis alat atau metode atau macam-macam media

komunikasi yang digunakan oleh komunikator untuk mengirimkan pesan. Penggunaan saluran

komunikasi yang tepat dapat mendukung efektivitas pengiriman pesan dan membantu

komunikator menghindari berbagai macam hal yang tidak perlu yang dapat menimbulkan

kesalahpahaman dalam komunikasi.

2.2.4. Noise atau Interference (Gangguan atau Intervensi)

Yang dimaksud dengan gangguan atau intervensi (noise atau interference) adalah

segala sesuatu yang mendistorsi informasi yang ditransmisikan kepada penerima pesan atau

menghalangi penerima pesan untuk menerima pesan, yang sifatnya berasal dari luar pengirim

atau pun penerima informasi. Gangguan dalam Model Tubbs terbagi atas dua, yaitu gangguan
8
Model Komunikasi Tubbs
teknis dan gangguan semantik. Gangguan teknis adalah faktor yang menyebabkan si penerima

merasakan perubahan dalam informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kegaduhan,

kerusakan pada alat komunikasi, atau orang yang mengalami kesulitan berbicara serta orang

yang berbicara terlalu pelan hingga nyaris tidak terdengar. Sedangkan gangguan semantik

adalah pemberian makna yang berbeda atas lambang yang disampaikan pengirim. Misalnya

kesalahan pada bahasa yang digunakan.

2.2.5. Time (Waktu)

Elemen terakhir dalam model komunikasi Tubbs adalah waktu. Waktu merujuk pada

sifat komunikasi manusia yang berlangsung secara terus menerus. Tubbs menyatakan bahwa

komunikasi adalah sebuah proses yang berlangsung secara berkelanjutan serta memiliki

kemampuan untuk berevolusi dan berubah seiring berjalannya waktu.

Sejatinya, dalam model ini Tubbs hanya menekankan pada lima elemen-elemen

komunikasi penting dalam komunikasi manusia yaitu input, filter, channel, noise, dan time.

Namun, J.C Huebsch dalam Communication 2000 (1986) melengkapinya dengan beberapa

unsur komunikasi lainnya berdasarkan model komunikasi yang Tubbs digambarkan. Dengan

demikian, model komunikasi Tubbs memiliki beberapa elemen penting tambahan, yaitu:

2.2.6. Communicators (Komunikator)

Komunikator dalam model komunikasi Tubbs merujuk pada seluruh partisipan

komunikasi yaitu pengirim pesan dan penerima pesan. Karena seluruh partisipan dalam model

komunikasi Tubbs dipandang sebagai sumber komunikasi dalam artian masing-masing

partisipan komunikasi berperan sebagai pengirim dan penerima pesan sekaligus maka Tubbs

kemudian menyebut masing-masing partisipan komunikasi dengan komunikator 1 dan

komunikator 2.
9
Model Komunikasi Tubbs
2.2.8. Stimulus (Rangsangan)

Yang dimaksud dengan stimulus dalam model komunikasi Tubbs adalah segala sesuatu

yang menyentuh indera atau kegiatan mental. Stimuli dapat berupa verbal atau nonverbal.

Misalnya seperti rangangan berupa ucapan orang lain, kejadian bencana alam, atau ingatan

masa lalu.

2.2.9. Selective Attention (Perhatian Selektif)

Yang dimaksud dengan perhatian selektif adalah manusia cenderung akan memberikan

perhatian tertentu yang dianggap penting olehnya atau segala sesuatu yang dapat memberikan

kesenangan atau kebahagiaan kepada dirinya.

2.2.10. Sets (Batasan Psikologis)

Sets merujuk pada batasan psikologis termasuk didalamnya pengaruh budaya dan

konteks dimana komunikasi terjadi, pengalaman, kognitif, dan kognasi. Sets adalah

predisposisi atau harapan untuk merespon stimulus tertentu dengan cara tertentu. Jika sets tidak

fleksibel, maka komunikasi akan menjadi sangat sulit atau bahkan tidak mungkin terjadi.

2.2.11. Stereotypes (Stereotipe)

Tubbs dan Moss mendefinisikan stereotypes sebagai sebuah generalisasi tentang kelas

manusia, obyek, atau kejadian yang diberikan oleh budaya secara luas. Stereotypes yang

dibangun atau dikembangkan oleh manusia selama masa kanak-kanak dapat merusak

hubungan mereka dengan orang lain.


10
Model Komunikasi Tubbs

Gambar 2.2. Bagan Model Komunikasi Tubbs


Sumber: Dictio

Berbagai stimuli (rangsangan) yang berasal dari lingkungan atau dari dalam diri

manusia merupakan input atau masukan informasi. Stimuli kemudian membentuk persepsi

manusia. Stimuli, dalam model komunikasi Tubbs, dapat berupa pesan-pesan verbal maupun

nonverbal yang dikirimkan oleh pengirim pesan melalui sebuah saluran atau media

komunikasi. Dalam perjalanannya, stimuli ini akan mengalami gangguan dan penyaringan

sebelum benar-benar diterima oleh penerima pesan. Penyaringan yang dilakukan oleh

penerima pesan dapat bersifat psikologis maupun fisiologis.

Contoh kegiatan proses komunikasi yang

dapat kita lihat dalam penerapan konsep Model

Komunikasi Tubbs ialah pada kegiatan debat ilmiah

pelajar. Pada kegiatan debat, dihadirkan pemantik

sebagai pembuka bahasan debat mengenai Omnibus

Law. Pemantik memberi stimuli (rangsangan) berupa Gambar 2.3.Debat mahasiswa


Sumber: Universitas Gadjah Mada

informasi (messages) mengenai fenomena yang dewasa ini

sedang hangat, yaitu penolakan secara masif oleh masyarakat Indonesia terhadap pengesahan
11
Model Komunikasi Tubbs
Omnibus Law pada 5 Oktober 2020 lalu. Pemantik mengutarakan permasalahan debat ilmiah

pelajar ini menggunakan pelantang atau microphone (channel) di depan khalayak dan peserta

debat dengan jelas. Baik Tim Kontra mau pun Tim Pro (communicators) menerima informasi

(input) dan berusaha memahaminya berdasarkan nilai-nilai, kepercayaan, dan atau pengalaman

yang dialaminya masing-masing. Input (informasi yang masuk) disaring (filter) oleh peserta

debat berdasarkan batasan psikologis yang meliputi pengalaman, kognitif, dan kognasi.

Namun, ada salah seorang anggota dari Tim Kontra yang sedang mengalami sakit demam,

sehingga penyaringan terhadap input kurang maksimal dikarenakan oleh kondisi fisik dan

pikiran yang kurang maksimal. Input yang diterima pun (receive) menjadi salah tangkap.

Setelah Tim Kontra dan Tim Pro (receiver) mendengarkan pemaparan pemantik hingga selesai,

Tim Kontra dan Tim Pro (sender) mulai mengungkapkan argumennya secara bergantian,

dimulai dari Tim Pro, menggunakan pelantang atau microphone. Namun pada saat Tim Pro

menjelaskan bagaimana mereka menyetujui akan adanya Undang-Undang ini, tiba-tiba saja

alat pelantang atau microphone mati tanpa sebab (noise atau interference). Gangguan (teknis)

ini sangat mengganggu berjalannya proses komunikasi pada sesi debat. Koneksi pelantang

yang terputus membuat suara Tim Pro tidak dapat terdengar oleh baik Tim Kontra, mau pun

penonton debat, sehingga pesan yang diucapkan pun tidak sampai. Untungnya, pihak

penyelenggara debat dapat mengatasi gangguan ini dengan cepat, maka debat pun dapat

berjalan kembali. Durasi yang diberikan pihak panitia dalam pengutaraan argumen bagi

masing-masing tim hanyalah selama 2 menit (time). Setelah Tim Pro menjelaskan argumennya

selama 2 menit, time keeper melemparkan hak bicara pada Tim Kontra. Tim Kontra dan Tim

Pro berkomunikasi dengan saling melemparkan argumen secara spontan dan serentak. Proses

komunikasi yang terjadi pada sesi debat ini berjalan secara berkelanjutan dan tidak berakhir

hanya dengan adanya umpan balik sampai durasi kegiatan debat ini selesai.
12
Model Komunikasi Tubbs
2.3. Fenomena Penggunaan Model Tubbs

Dalam kegiatan sehari-hari, kita dapat menemukan beberapa contoh kegiatan yang

sesuai dengan pemahaman dan elemen-elemen yang ada pada konsep model komunikasi

transaksional model Tubbs, beberapa diantaranya, yaitu:

2.3.1. Kegiatan Debat

Adanya komunikasi dua arah timbal

balik yang terjadi secara terus menerus, spontan, dan

serentak, dapat dilihat dari fenomena kegiatan debat.

Contohnya seperti pada debat pemilihan ketua


Gambar 2.4. Kegiatan debat
angkatan, debat calon presiden, dan debat ilmiah. Sumber: Universitas Islam Indonesia

2.3.2. Miskomunikasi

Ibu menelepon Bapak, namun Ibu tidak

dapat mendengar suara Bapak dengan jelas karena

sambungan telepon Ibu putus-putus yang diakibatkan

oleh pemutusan jaringan telepon oleh PLN. Proses


Gambar 2.5. Miskomunikasi
komunikasi mengalami intervensi sehingga pesan yang Sumber: Khotbah Kristen

diterima oleh komunikan (Ibu) tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh komunikator

(Bapak).
13
Model Komunikasi Tubbs
2.3.3. Perbedaan Latar Belakang

Terjadinya pertukaran perbedaan latar

belakang dalam komunikasi yang kurang dipahami oleh

kedua pihak komunikator dapat memicu konflik seperti

tawuran antar suku. Gambar 2.6.Tawuran antar suku


Sumber: Harian Papua
14
Model Komunikasi Tubbs
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Komunikasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan, tanpa awal dan akhir.

Artinya, apa yang kita anggap sebagai awal komunikasi itu sebenarnya adalah lanjutan dari

fenomena komunikasi yang telah terjadi sebelumnya, baik dengan orang yang bersangkutan

maupun orang lain. Tubbs menggunakan model spiral ini untuk menggambarkan proses

komunikasi manusia yang berkelanjutan.

3.2. Kelebihan Model Tubbs

Kelebihan dalam memahami konsep yang ada pada Model Tubbs adalah:

1. Informasi yang diterima lebih dan akurat karena disampaikan langsung,

2. Memberikan kesempatan bagi kedua komunikator untuk menambah wawasan, dan

3. Terasahnya kemampuan penyaringan/filter informasi para pelaku komunikasi berdasarkan

batasan psikologis yang meliputi pengalaman, kognitif, dan kognasi.

3.3. Kekurangan Model Tubbs

Kekurangan dalam memahami konsep yang ada pada Model Tubbs adalah:

1. Informasi sampai cenderung lebih lambat karena adanya proses pemberian respon, timbal

balik, dan feedback sehingga keputusan yang harus diambil pun tidak bisa ditentukan dengan

cepat.

2. Memberikan kesempatan bagi penerima pesan untuk bersikap menyerang opini dari

pemberi pesan dan memungkinkan terjadinya konflik dalam proses komunikasi tersebut, dan
15
Model Komunikasi Tubbs
3. Kekeliruan dalam memaknai pesan yang diberikan, bisa dikatakan gangguan sematik

berupa “salah persepsi”.


16
Model Komunikasi Tubbs
DAFTAR PUSTAKA

Tubbs, Stewart L. (1977). Human Communication: Principles and Contexts.

http://belajarkomunikasilagi.blogspot.com/2011/05/proses-komunikasi-insani.html

Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya. http://kompol8.blogspot.com/2015/10/model-model-komunikasi.html .

http://azizzone24.blogspot.com/2013/06/rangkuman-buku-ilmu-komunikasi-

suatu.html

Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, 131 – 175. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya. https://issuu.com/eprieyanto/docs/model-

model_komunikasi.docx

Ambar. (2017). Model Komunikasi Tubbs - Konsep - Elemen.

https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-tubbs

Priyadi, Rino. (2016). Model Komunikasi: Model Tubbs

https://rinopriyadi.wordpress.com/2016/11/04/model-komunikasi-model-tubbs/

Vinashaw. (2017). Apa Yang Dimaksud Dengan Model Tubbs dalam Ilmu Komunikasi.

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-model-tubb-s-dalam-ilmu-

komunikasi/4343/2

Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Aminah, Siti. (2014). Perubahan Model Komunikasi Dan Pergeseran Paradigma

Pembangunan Dalam Perspektif Sejarah.

https://www.researchgate.net/publication/307705140_PERUBAHAN_MODEL_KO
17
Model Komunikasi Tubbs
MUNIKASI_DAN_PERGESERAN_PARADIGMA_PEMBANGUNAN_DALAM_

PERSPEKTIF_SEJARAH

Sdevimeno. (2014). Fungsi dan Manfaat Model-Model Komunikasi.

https://devimeno7.wordpress.com/2014/11/13/fungsi-dan-manfaatmodel-model-

komunikasi/

Dwi, Rizky. (2011). Model-Model Komunikasi.

https://jurnalistiknuaink.wordpress.com/2011/09/27/model-model-komunikasi/

Huesbch, J. C. (1986). Communication 2000.

Anda mungkin juga menyukai