Anda di halaman 1dari 25

TEORI

KOMUNIKASI
KRITIS DALAM
ORGANISASI
Kelompok 9

A FIRST LOOK AT
COMMUNICATION THEORY
Chapter 21
LATAR
BELAKAN
G
Critical Theory of Communication in Organizations
01 Stanley Deetz
Teori komunikasi kritis Stanley Deetz
LATAR berusaha membuka kedok yang
dianggapnya sebagai praktik

BELAKANG komunikasi yang tidak adil dan


bijaksana dalam sebuah organisasi.

02 “Partisipasi Pemangku Kepentingan”


Teorinya menganjurkan "partisipasi
pemangku kepentingan." Dia percaya bahwa
setiap orang yang akan dipengaruhi secara
signifikan oleh kebijakan perusahaan harus
memiliki suara yang bermakna dalam proses

03
pengambilan keputusan.
Tanpa Kontrol Stakeholder
Deetz juga mengkritik sistem manajerial
yang menggunakan kontrolnya, dimana
tidak melibatkan para stakeholders
dalam pembuatan keputusan.
Aspek Teori Komunikasi Kritis
04 Dalam Organisasi
Informasi dan Komunikasi, Strategi, Persetujuan,
Keterlibatan, Partisipasi, PARC, Kritik.
ASPEK TEORI
KOMUNIKASI KRITIS
DALAM ORGANISASI

• Corporate colonization adalah perambahan


perusahaan modern ke dalam setiap area Kolonisasi
kehidupan di luar tempat kerja.
Perusahaan dan
• Deetz mengatakan bahwa perusahaan Kontrol Kehidupan
"mengendalikan dan menjajah" kehidupan
modern. Sehari-hari
• Deetz ingin memeriksa praktik komunikasi di
organisasi yang mendorong pengambilan
keputusan yang representatif sepenuhnya dan
dengan demikian mengurangi kualitas, inovasi,
dan keadilan kebijakan perusahaan.
01
Informasi dan
Komunikasi
Informasi dan Komunikasi
•   Information Model adalah pandangan bahwa
komunikasi hanyalah saluran untuk transmisi
informasi tentang dunia nyata.

•  Communication Model adalah pandangan bahwa


bahasa adalah media utama yang melaluinya
realitas sosial diciptakan dan dipertahankan.
Pendekatan Dalam
Organizational Practice
Managerial Control
Pembuatan keputusan yang tidak
melibatkan suara dari orang-orang
yang menjadi sasaran keputusan

Codetermination
Kebalikan dari managerial control
dimana pembuatan keputusan
dilakukan menggunakan dialog
terbuka.
02
STRATEGI
Gerakan Manajerial Yang Terbuka
Untuk Memperluas Kontrol
MANAGERIALISM

Deetz menjelaskan bahwa manajer bukanlah yang mengatur kontrol pada


perusahaan secara individu. Hal tersebut dapat dikatakan dengan Managerialism.
Managerialism adalah sebuah ideologi bahwa manajer berhak mengontrol
segalanya, sehingga kontrol yang diperintahkan melebihi batas kinerja
perusahaan bahkan sampai personal.

Bentuk kontrol yang berbasis di sistem komunikasi menghalangi suara pekerja


dalam menyusun pekerjaan mereka. Keinginan untuk mengendalikan bahkan
dapat melebihi keinginan untuk kinerja perusahaan.
03
CONSENT
Kesetiaan Tanpa Disadari Untuk
Kontrol Rahasia
CONSENT

Consent atau persetujuan, sebagian besar karyawan rela memberikan


kesetiaan mereka tanpa mendapat banyak imbalan.

Consent menggambarkan berbagai situasi dan proses di mana


seseorang secara aktif, meskipun tanpa sadar, menyelesaikan
kepentingan orang lain dalam upaya yang salah untuk memenuhi
kepentingannya sendiri.

Management menginginkan kesetiaan kepada perusahaan di atas


kesetiaan terhadap teman,agama dan komunitas.
04
INVOLVEME
NT
Free Expression of Ideas, but No Voice
INVOLVEMENT

Menurut Deetz, “Suara bukan hanya mengatakan


sesuatu.”
Pada kenyataanya, pekerja mengetahui bahwa ide mereka tidak
tercermin dalam keputusan yang diambil.

Kebenaran muncul dari arus bebas informasi di pasar terbuka


berasal dari sebuah gagasan, dan model komunikasi penyebaran
informasi bekerja dengan baik ketika orang-orang berbagi nilai.

Deetz sendiri melihat hal ini sebagai sesuatu yang tragis dimana
kombinasi antara keyakinan dalam realitas dan sinisme itu bencana
bagi demokrasi. Keyakinan bahwa klaim adalah opini, digunakan
justru untuk menghentikan diskusi, bukan memulai.
05
PARTISIPASI
Demokrasi Pemangku Kepentingan
dalam Aksi
PARTISIPASI

Tujuan dari adanya aspek partisipasi pada teori ini


yaitu memungkinkan terjadinya negosiasi pada
kekuasaan.

Deetz menyebutnya dengan Stakeholder


Democracy
6 KELOMPOK STAKEHOLDER DEMOCRACY

INVESTORS WORKERS CONSUMERS


Yang menginginkan jaminan Menginginkan upah yang layak, Ingin produk yang berkualitas
situasi kerja yang aman,
keamanan atas investasi serta pelayanan yang sesuai
penghargaan dalam bekerja, serta
mereka. waktu untuk keluarga. dengan harga.

CREATOR SOCIETY AND


SUPPLIERS WEB DESIGN THE WORLD COMMUNITY
Menginginkan pembayaran untuk Menginginkan stabilisasi ekonomi,
Menginginkan permintaan
layanan yang disediakan, karyawan kehidupan publik secara
yang stabil untuk sumber keseluruhan, perlakuan yang adil
yang stabil, perawatan lingkungan, dan
daya mereka. peningkatan kualitas hidup bagi seluruh kelompok.
masyarakat.
06
Politically Attentive Relational
Contructionism (PARC)
Konstruktivisme relasional yang memperhatikan politik
PARC

Pendekatan PARC berfungsi untuk memeriksa


standar praktik perhitungan. Khususnya untuk
mengungkap bagaimana terjadi keuntungan,
kerugiannya, pekerjaan, uang, polusi, cinta,
Quality time, dan masih banyak lainnya.
Aplikasi Stakeholder di sistem PARC

1 2 3 4 5

Stakeholder Stakeholder yang Hubungan Semua Stakeholders


yang memiliki mengolah Otoritas dan Stakeholders menginginkan secara
kepentingan kedudukan atas posisi memiliki terbuka untuk
yang berbeda, kemampuan kekuasaan kesempatan menentukan
tidak mengatur berkomunikasinya sisihkan. yang sama kepentingan mereka
posisi. . untuk
mengekspresika
n diri.
Aplikasi Stakeholder di sistem PARC

6 7 8 9

Peserta Fakta dan klaim Berfokus pada Para


transparan pengetahuan hasil dan Stakeholders
berbagi yang ditinjau kepentingan bersama-sama
informasi dan untuk melihat daripada membuat
bagaimana bagaimana persaingan pada keputusan
keputusan mereka dibuat. perundingan bukan hanya
dibuat. bersama. “Their Say”
07
Refleksi Etis
Pragmatisme Profetik
West
Refleksi Etis
Deetz sependapat dengan Cornel West yaitu seorang filsuf
pragmatis yang menganggap pragmatisme sebagai cara dan
sarana yang dapat digunakan manusia untuk mengatasi
permasalahan moral yang terjadi pada orang-orang yang
menghadapi ketidakadilan dan dikecualikan dari proses
pengambilan keputusan. Dengan demikian, Deezt memberikan
seruan kepada semua pemangku kepentingan untuk memiliki
suara yang efektif dalam mengambil keputusan perusahaan
karena keputusan tersebut dapat mempengaruhi kehidupan
mereka.
08
KRITIK
Is Workplace Democracy Just a Dream?
KRITIK
Deetz menegaskan pentingnya berpartisipasi demokrasi,
keadilan, kesetaraan, keagamaan dan kerja sama. Namun
pada kenyataannya hal-hal tersebut masih belum bisa
terwujud.

Menurut Deetz, penting untuk memberikan kesempatan bagi


segala pihak yang ada oleh keputusan yang diambil
perusahaan, untuk berbicara dalam proses pembuatan
keputusan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak terbentuk
secara alami, kita yang membentuknya.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai