Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Pendidikan Agama Islam

Journal Homepage : https://journal.uniga.ac.id/index.php/JPAI

Aqidah Teaching Lecture Method


Rival Munawar
Universitas Garut

Korespondensi: rivalmunawar56@gmail.com

ARTICLE HISTORY
Received: Revised: Accepted:

Abstract
This article describes the lecture method in aqidah learning. The method used in this study is
the library method using written data sources. This lecture method is one that involves
students and teachers in faith learning activities. Learning Method is one of the important
factors in the implementation of a teaching and learning activity. So that the process of
teaching and learning activities can run well and smoothly. required a teacher who is able to
apply learning methods so that learning objectives can be achieved. The lecture method
exists in education where the method of delivering lesson materials to students is carried out
by way of explanation and oral narrative. motivation, voice variations, body movements and
expressions, position changes. 2) The obstacles faced by Aqidah teachers in applying the
lecture method to learning are that it is still difficult to understand the concept, and it is
difficult to move forward.
Key words: lecture method, aqidah learning

Metode Ceramah Pengajaran Akidah


Abstrak
Artikel ini menjelaskan mengenai metode ceramah pada pembelajaran akidah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kepustakaan yang menggunakan sumber data
tertulis. Metode ceramah ini merupakan merupakan yang melibatkan peserta didik dan guru
pada kegiatan pembelajaran akidah. Metode Pembelajaran merupakan salah satu faktor yang
penting dalam terlaksananya suatu kegiatan belajar mengajar. Agar proses kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar. diperlukan seorang guru yang mampu
menerapkan metode pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode
ceramah ada didalam pendidikan dimana cara penyampaian materi-materi pelajaran kepada anak
didik dilakukan dengan cara penerangan dan penuturan secara lisan Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa 1) Penerapan metode ceramah yang
digunakan dalam pembelajaran Aqidah adalah Indikator metode ceramh yaitu memberikan
motivasi, variasi suara, gerakan badan dan mimik, perpindahan posisi. 2) Kendala-kendala
yang dihadapi guru Aqidah dalam penerapan metode ceramah pada pembelajaran adalah,
masih sulit memahami konsep, dan sulit maju ke depan.
Kata kunci: Metode ceramah, Pengajaran akidah

1. Pendahuluan

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa
suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai
pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar
atau proses pembelajaran.

1
Penulis Jurnal Pendidikan Agama Islam
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

Tujuan pembelajaran yang utama untuk membekali siswa adalah dengan kemampuan atas dasar
ini diperlukan metode pembelajaran yang sesuai pada pokok bahasan. Yang lebih penting lagi
adalah agar sisiwa dalam proses pembelajaran aqidah dapat merasa asyik, senang dan
menikmatinya (Nurjanah et al., 2020).

Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam dunia pendidikan karena merupakan
salah satu pelajaran yang mengajarkan siswa bertingkah laku yang baik sesuai dengan ajaran
agama Islam. Hal lain yang juga sangat penting adalah Pendidikan Agama Islam memberikan
pelajaran dasar dari Agama Islam sehingga siswa terutama di Sekolah Dasar mendapatkan dan
mengetahui hal-hal yang mendasar didalam Agama Islam. Oleh karena itu, pelajaran Pendidikan
Agama Islam menjadi pelajaran yang sangat penting dan utama untuk diberikan kepada siswa di
sekolah.

Proses pembelajaran di kelas merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh seorang guru
terhadap murid sebagai anak didik baik secara formal maupun non formal. Oleh karena itu,
mutu pembelajaran yang diberikan guru harus selalu ditingkatkan, meliputi penampilan, bahan
ajar dan metode yang dikembangkan dalam proses pembelajaran (Shunhaji, 2016).

Akidah merupakan salah satu mata pelajaran yang ada dalam program pendidikan di Madrasah
sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum pendidikan dasar berciri khas agama Islam. Mata
pelajaran Akidah merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam nya yang terpuji, melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan pengalaman serta pengalaman peserta
didik tentang aqidah dan Islam (Mardianto, 2013).

Demikian mulianya tujuan pembelajaran akidah tersebut, jika guru menyampaikan


pembelajaran dengan metode yang kurang tepat, tentu tujuan tersebut tidak akan tercapai secara
maksimal. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengupas masalah ini dengan judul “Metode
Ceramah Pengajaran Akidah”.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2015). Dengan menggunakan metode
library research untuk mengumpulkan informasi yang kemudian akan di analisis oleh penulis.
Tujuan penelitian studi literature ini adalah untuk memperoleh kerangka teori yang dapat
membantu memecahan masalah yang sedang diteliti guna untuk pengungkapan konsep-konsep
yang relevan dengan kasus. Informasi dikumpulkan dengan melihat sumber-sumber primer dan
sekunder yang terkait metode khusus pengajaran akidah.

3. Pembahasan

3.1 Metode Pengajaran Akidah

Sebelum membahas mengenai Akidah maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai metode
penagajran itu sendiri, metode adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam pendidikan Islam metode mempunyai kedudukan yang sangat penting
untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Bahkan metode merupakan seni dalam

2 www. https://journal.uniga.ac.id/index.php/JPAI
Jurnal Pendidikan Agama Islam Penulis
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

mentransfer ilmu pengetahuan /materi pelajaran kepada peserta didik, bahkan dianggap lebih
penting dibandingkan materi. Dalam sebuah ungkapan popular mengatakan bahwa “at-tariqat
ahammu min al-maddah”(metode jauh lebih penting disbanding materi), adalah sebagai realita
bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik walaupun
sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak menarik. Sebalikya materi yang cukup
baik, karena disampaikan dengan kurang menarik, maka materi itu sendiri kurang dapat dicerna
oleh peserta didik. Oleh karena itu, penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Metode yang tidak tepat akan berakibat terhadap
pemakaian waktu yang tidak efisien (Shunhaji, 2019).

Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan
digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara
kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus
mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode,
maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan
kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran. Beberapa
pakar mengemukakan pengertian metode pembelajaran.

Menurut S. Nasution, pembelajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru dan
siswa atau juga antara sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap serta menetapkan apa yang dipelajari itu. Sedangkan pembelajaran
menurut E. Mulyasa adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya,
sehingga terjadi perubahan perilaku kea rah yang lebih baik.

Abu Bakar Jabir Al Jazani mengatakan bahwa aqidah adalah “sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah”(A. Muchlas Agustian
Sas, 2020).

Secara terminologis, Aqidah berarti “buhul” atau “ikatan tali” yang kuat. Selanjutnya dari kata
Aqidah dipinjamkan beberapa arti yang lain, seperti sumpah setia dan perjanjian. Kata Aqidah
lazim diartikan “kepercayaan” hal ini tentu tidak menyimpang dari bahasa kebahasaanya Sebab,
kepercayaan atau keimanan di dalam islam pada hakikatnya adalah ikatan dalam hubungan
manusia dengan sang haliq, yang mesti diikrarkan atau disumpah janjikan oleh manusia. Aqidah
sebagai ikatan kuat antara manusia dan Allah merefleksikan suatu gambaran bahwa Aqidah
agama tidak mudah lepas, dan bila lepas maka akibatnya akan fatal (Ridwan, 2018).

Aqidah merupakan sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar


keyekakinan menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama.

Tujuan pembelajaran akidah merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
yang mempelajari tentang Rukun Iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan
terhadap al-asma’ ul-husna, serta penciptaan suasana keteladanan. Berdasarkan Permenag No 2
tahun 2008 Mata pelajaran Aqidah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat
menumbuhkembangkan Aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang
Aqidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT (Nurjanah et al., 2020).

www.journal.uniga.ac.id 3
Penulis Jurnal Pendidikan Agama Islam
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

3.2 Macam-macam dan Kelebihan Kekurangan Metode Pembelajaran

Adapun beberapa metode atau cara yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu
antara lain:

3.2.1 Metode Ceramah


Adapun kelebihan dan kekurangan metode ceramah plus dalam pembelajaran menurut
Arliny (Maurin & Muhamadi, 2018) yaitu sebagai berikut.
1. Kelebihan
a. Kelas lebih aktif karena anak tidak hanya mendengarkan saja.
b. Dengan metode ceramah plus ini guru bisa mengontrol urutan dan keluasan
materi pembelajaran, sehingga dapat mengetahui sejauh mana siswa
menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
c. Metode ini dianggap sangat efektif apabila materi yang harus dikuasai
siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki terbatas.
d. Metode ceramah plus ini bisa digunakan untuk jumlah dan ukuran kelas
yang besar.
e. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya sehingga
guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh peserta didik.
2. Kekurangan
a. Dengan adanya tanya jawab kadang-kadang menyimpang dari pokok
persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal
lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan.
Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga memunculkan persoalan
baru.
b. Memerlukan waktu yang banyak.
c. Metode ini bisa menjadi ceramah murni jika seorang guru tidak cermat
dalam penggunaan metode ini.

Adapun kelebihan metode ceramah menurut (Ridwan, 2018). Metode ceramah memiliki
kelebihan yang memungkinkan dapat dipergunakan oleh guru dalam mengajar
pendidikan agama islam dalam mengajarkan materi di setiap kegiatan pembelajaran.
Mengetahui kelebihan metode ini menjadi langkah awal bagi seorang guru dalam
mempertimbangkan penggunaanya sekaligus mempersiapkan bahan-bahan terkait. Ada
beberapa kelebihan metode ceramah dalam pembelajaran, yaitu:

a. Guru menguasai arah pembicaraan seluruh peserta didik di dalam kelas


b. Organisasi kelas sederhana
c. Guru mudah menggorganisasikan tempat duduk peserta didik/kelas
d. Dapat diikuti oleh jumlah murid tang banyak/besar.
e. Lebih mudah mempersiapkan dan melakspesrta didikan kegiatan metode ini.
f. Biaya lebih murah dan dapat sekaligus untuk murid yang bayak

Adapun kelebihan metode ceramah menurut Basyiruddin Usman:

a. Penggunaan waktu yang efisien dan pesan yang disampaikan dapat sebanyak-
banyaknya

4 www. https://journal.uniga.ac.id/index.php/JPAI
Jurnal Pendidikan Agama Islam Penulis
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

b. Pengorganisasian kelas lebih sederhana, dan tidak diperlukan pengelompokan siswa


secara khusus
c. Dapat memberikan motivasi dan dorongan terhadap siswa dalam belajar Fleksibel
dalam penggunaan waktu dan bahan, jika bahan banyak sedangkan waktu terbatas
dapat dibicarakan pokok-pokok permasalahannya saja, sedangkan bila materi
sedikit sedangkan waktu masih

3.2.2 Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu metode pengajaran yang mengedepankan aktivitas diskusi
siswa dalam belajar memecahkan masalah. Metode ini dilakukan dengan membentuk
kelompok diskusi untuk membahas suatu masalah.

Kelebihan :

1. Mendorong siswa berfikir kritis.


2. Mendorong siswa untuk menyampaikan pendapatnya.
3. Melatih siswa tentang toleransi dan menghargai pendapat orang lain.

Kekurangan :

1. Cenderung didominasi siswa yang suka berbicara.


2. Diperlukan cara formal dalam menyampaikan pendapat.
3. Tema di dalam diskusi biasanya terbatas.
4. Hanya cocok untuk kelompok kecil.

3.2.3 Metode Demonstrasi

Ini adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan cara bentuk praktikum sehingga
siswa melihat langsung apa yang sedang dipelajari. Metode ini biasanya lebih menarik
dan membuat siswa lebih fokus terhadap materi pelajaran.

Kelebihan :

4. Informasi lebih mudah dimengerti karena melalui praktik langsung.


5. Dapat meminimalisir kemungkinan kesalahan pengertian karena bukti konkret
terlihat.
6. Siswa lebih mudah memahami informasi yang disampaikan pengajar.

Kekurangan :

1. Tidak semua materi pelajaran dapat didemonstrasikan.


2. Tenaga pengajar harus orang yang sangat paham mengenai materi yang diajarkan.
Hanya efektif bila siswa tidak terlalu banyak.

3.2.4 Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar
melalui intraksi dua arah atau lebih dari dua dari guru ke peserta didik atau dari peserta

www.journal.uniga.ac.id 5
Penulis Jurnal Pendidikan Agama Islam
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

didik kepada guru agar di peroleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru
atau peserta didik.

Kelebihan :

a. Dapat mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik terhadap


pelajaran.
b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan untuk
mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum
dipahami.
c. Memotivasi dan menimbulkan kompetensi belajar peserta didik.
d. Melatih peserta didik untuk berfikir dan berbicara secara sistematis.

Kelemahan :

1. Adanya rasa tidak puas atas pertanyaan yang diberikan.


2. Adanya pertanyaan yang tidak terlampau menghendak jawaban “ya” atau “bukan”
3. Bagi siswa yang tidak aktif atau jarang bertanya bahkan tidak pernah, terkadang
menjadi malu kepada teman- temannya.
4. Bagi siswa yang malas membaca, metode tanya jawab menjadi tidak aktf (pasif).

3.3 Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan menyampaikan pesan dan
informasi secara satu arah lewat suara yang diterima melalui indera telinga. Metode ceramah
disebut metode mau’idhoh hasanah dengan bilisan agar dapat menerima nasihat-nasihat atau
pendidikan yang baik. Sepeerti yang dilakukan Nabi Muhammad Saw kepada umatnya, yaitu
untuk beriman kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw.

Metode Ceramah adalah penuturan bahasa pelajaran secara lisan.Metode ini tidak selalu jelek
bila penggunaanya betul-betul disiapkan dengan baik didukung dengan alat dan media serta
memperhatikan batas- batas kemungkinan penggunaanya (Ahmad Tafsir, 2003: 33). Metode
Ceramah dari aspek bahasa adalah penuturan secara lisan oleh guru terhadap peserta didiknya
didalam kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah “berbicara”. Dalam
ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan pertanyaa-pertanyaan yag berkaitan dengan materi
yang diajarkan. Sementara kegiatan belajar peserta didik yang paling utama adalah
mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh guru.
Guru pun dalam hal ini bisah saja mengabaikan pertanyaan-pertanyaan peserta didik, karna
metode ceramah bukanlah tanya jawab walaupun kadang muncul pertanyaan dari peserta didik,
namun bukan itu pelaksanaan yang sebenarnya. (Maurin & Muhamadi, 2018)

Metode ceramah ialah cara menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan lisan
kepada siswa atau khalayak ramai. Ini relefan dengan defenisi yang dikemukakan oleh
Ramayulis, mengatakan bahwa metode ceramah “ialah penerangan dan penuturan secara lisan
guru terhadap murid-murid diruangan kelas”. Zuhairini dkk (Ridwan, 2018) mendefenisikan
bahwa metode ceramah “adalah suatu metode didalam pendidikan dimana cara penyampaian
materi-materi pelajaran kepada anak didik dilakukan dengan cara penerangan dan penuturan
secara lisan. Metode ceramah ialah suatu metode didalam pendidikan dimana

6 www. https://journal.uniga.ac.id/index.php/JPAI
Jurnal Pendidikan Agama Islam Penulis
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

caramenyampaikan pengertian-pengertian materi kepada anak didik dengan jalan penerangan


dan penuturan secara lisan. Agar materi tersebut mudah dimengerti, guru dapat mempergunakan
alat- alat bantu mengajar yang lain, misalnya: gambar-gambar, peta, denah, dan alat peraga
lainnya (Syafitri Hardianti, 2017).

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa metode ceramah yang dimaksud disini adalah
ceramah dengan kombinasi metode yang bervariasi.

3.4 Langkah-langkah Penerapan Metode Ceramah pada Pembelajaran Akidah

1. Menetapkan Tujuan Pembelajaran


a. Guru menanyakan kepada pesrta didik pembelajaran yang telah lalu
b. Guru menyampaikan secara gamblang tujuan pembelajaran dengan metode ceramah
tersebut
c. Menyampaikan arti dan manfaat tujuan pembelajaran tersebut bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan bagi kemajuan umat manusia.
2. Menyesuaikan ketepatan metode ceramah
a. Guru mengatur tempat duduk peserta didik dengan menyuruh mereka menertibkan
tempat duduk agar lokasi kelas terlihat bergengsi.
b. Guru mengarahkan pembicaraan bahwa saat ini akan digunakan metode ceramah dalam
pembelajaran
c. Guru dapat meminta dua atau tiga orang peserta didik untuk memberikan komentar
terhadap kesiapan mereka dalam belajar dengan menggunakan metode ceramah
d. Guru mengkondisikan suasana kelas dan mental peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan metode ceramah.
3. Mengelola perhatian dan kondisi peserta didik
a. Guru menciptakan situasi ( dengan gerak, mimik, pertanyaan, pernyataan/cerita singkat
dalam tempo sekitar lima menit ) sehingga pada pihak peserta didik terdapat kesiapan
dan kesediaan belajar ( preparatory set and reading)
b. Guru dapat menunjukan kerangka pembahasannya, baik secara skematik maupun
outline ( geras besarnya ) saja
c. Menyampaikan pada peserta didik bahwa bahan yang mereka peroleh berguna bagi
kehidupan mereka
d. Guru dapat berjalan mendekati peserta didik yang kurang memperhatikan dengan
menatap atau menyuruh untuk mengucapkan kembali apa yang telah disampaikan guru
secara singkat
e. Guru dapat menjaga kontak mata secara merata pada semua peserta didik hingga
mereka merasa diperhatikan dan pembelajaran pun harus dianggap suatu yang penting
4. Presentasi Materi
a. Penjelasan materi Pendidikan Agama Islam dengan cara naratif
b. Prestasi dengan teknik tanya jawab
c. Menjelaskan materi dengan menanamkan pengertian yang jelas
d. Guru Pendidikan Agama Islam juga harus menjelaskan materi dengan cara
hikmah dan maw”izah hasanah
e. Pembicaraan harus mengandung kebenaran sesuai dengan al- Qur’an dan al-
Hadits

www.journal.uniga.ac.id 7
Penulis Jurnal Pendidikan Agama Islam
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

f. Menggunakan media yang tepat.

5. Memberikan Konklusi
Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dijelaskan.
Bisah saja guru meminta seorang peserta didik untuk menyimpulkan materi pembelajaran
yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Bila pesrta didik belum dapat menjawab
dengan sempurna secara keseluruhan dapat pula diminta peserta didik lain untuk
melengkapi kesimpulan yang telah disampaikan peserta didik pertama, dan demikian
seterusnya.
6. Melakukan Evaluasi
Untuk mendapatkan umpan balik ( feed back ) dari peserta didik, guru Pendidikan Agama
Islam dapat menggunakan beberapa teknik antara lain dengan jalan bertanya kepada peserta
didik dan menunjuk beberapa dari mereka secara acak (random) untuk menjawabnya,atau
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan dimintakan kepada
peserta didik lain untuk menjawabnya atau oleh guru pendidikan agama islam itu sendiri
(bila dianggap perlu). Pada siklus ini juga menjadi perhatian penting bagi guru pendidikan
agam islam disamping mengevaluasi tingkat penguasaan matri peserta didik juga adalah
untuk mengevaluasi penggunaan metode yang dipergunakan.

3.5 Implementasi Metode Ceramah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah

Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, guru selalu menggunakan alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran yang maksimal. Alat dan bahan yang
dibutuhkan oleh guru diantaranya melalui metode pembelajaraan. Guru sebagai tenaga pendidik
harus mampu mengaplikasikan metode pembelajaran ketika guru mengajar di dalam kelas.
Berbagai macam metode pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengaplikasikan
didalam kelas diantaranya metode ceramah, diskusi kelompok, serta demonstrasi. Semua
metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang didapatkan di dalam
kelas.

Mengimplementasikan atau mengaplikasikan sendiri dapat diartikan sebagai tindakan yang


harus dilakukan oleh sekelompok individu yang telah ditunjuk untuk menyelesaikan suatu
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode sendiri dapat diartikan sebagai upaya atau
usaha dalam meraih sesuatu yang diinginkan. Sedangkan metode pembelajaran sendiri dapat
diartikan sebagai langkah operasional yang dilakukan oleh guru dalam upaya melaksanakan
strategi pembelajaran yang dipilih. Implementasi metode pembelajaran adalah suatu tindakan
atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam upaya mencapai suatu tujuan tertentu dengan
perencanaan yang matang dan terencana sesuai dengan tujuan pembelajaran dan prinsip dalam
pembelajaran.

Metode ceramah dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik
secara langsung atau dengan lisan. Penggunaan metode ceramah ini sangat efektif dan praktis
diberikan karena memuat banyak peserta didik serta materi yang dihasilkan akan membuahkan
hasil yang banyak.

Ceramah adalah sebuah bentuk penerangan dan penuturan secara lisan dari guru kepada peserta
didik. Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lain.

8 www. https://journal.uniga.ac.id/index.php/JPAI
Jurnal Pendidikan Agama Islam Penulis
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

Biasanya sebelum menggunakan metode lain dalam proses pembelajaran, guru terlebih dahulu
menggunakan metode ceramah sebagai pengantar dalam proses pembelajaran. Implementasi
metode ceramah yang dilakukan oleh guru harus memuat prosedur serta langkah-langkah yang
digunakan dalam proses pembelajaran didalam melalui metode ceramah.

Ada beberapa langkah dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru melalui metode
ceramah diantaranya langkah persiapan, langkah pelaksanaan, serta langkah evaluasi. Langkah-
langkah yang dilakukan oleh guru dalam persiapan metode ceramah diantaranya merumuskan
tujuan instruksional khusus, selidikilah, apakah metode ceramah merupakan metode yang tepat,
susunlah bahan ceramah kemudian gunakan materi yang cocok untuk ceramah, dalam
menyampaikan bahan ceramah didalam kelas, gunakan media seperti papan tulis sebagai
pendukung dari ceramah yang dilakukan. Selain menjelaskan, guru juga memberikan contoh-
contoh yang berkaitan dengan materi ceramah, adakan rencana penilaian serta evaluasi dengan
tujuan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai secara maksimal.

Selain persiapan dalam metode ceramah, ada pula langkah pelaksanaan dalam proses
pembelajaran melalui metode ceramah yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu langkah pertama
berupa kegiatan awal yang berisi: membuka pembelajaran dengan melakukan apersepsi,
kemudian tanya jawab kepada siswa, setelah itu menjelaskan topik yang akan dibahas sesuai
dengan kompetensi yang akan dcapai serta menjelaskan maksud dan tujuan ceramah, langkah
kedua berupa kegiatan inti yang berisi: penyajian materi pokok atau mengulang materi yang
lama, setelah itu melakukan repetisi atau pengualangan terhadap materi yang telah disampaikan
guru didalam kelas, setelah melakukan repetisi guru memberikan pertanyaan kepada siswa
terkait materi yang telah disampaikan didalam kelas, kemudian langkah terakhir dalam
pelaksanaan metode ceramah berupa kegiatan akhir yang berisi: memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah disampaikan guru didalam kelas,
setelah siswa bertanya kemudian guru memberikan post-test kepada siswa terkait materi yang
telah disampaikan guru. Selain memberikan pertanyaan kepada siswa, guru juga mengadakan
evaluasi dan memberikan kesimpulan secara garis besarnya terkait materi yang telah
disampaikan guru didalam kelas.

Implementasi Metode Ceramah pada pembelajaran aqidah antara lain: guru menjelaskan terlebih
dahulu materi pembelajaran di depan kelas, kemudian guru memberikan pertanyaan kepada
siswa terkait materi yang telah disampaikan didalam kelas. Setelah itu, guru meminat siswa
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Langkah terakhir yaitu guru melakukan
evaluasi serta memberikan kesimpulan terkait materi pelajaran yang telah disampaikan oleh
guru di dalam kelas.

Implementasi metode ceramah mempunyai kelemahan serta kelebihan masing-masing. Diantara


kelebihan dari penggunaan metode ceramah yaitu metode ceramah sangat efektif digunakan
apabila jumlah peserta didik cukup banyak, selain itu metode ceramah mempunyai kekurangan
dalam proses pembelajaran didalam kelas diantaranya siswa mudah bosan apabila guru tidak
menggunakan media sebagai pendukung proses pelaksanaan ceramah didalam kelas. Selain
kelemahan dan kekurangan metode ceramah, metode ceramah juga berpengaruh terhadap hasil
belajar yang didapatkan oleh siswa didalam kelas.

www.journal.uniga.ac.id 9
Penulis Jurnal Pendidikan Agama Islam
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

Hasil belajar sendiri merupakan sesuatu yang diperoleh indidvidu atau kelompok setelah
melakukan proses pembelajaran didalam kelas. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang
didapatkan oleh siswa dalam pembelajaran aqidah sudah mencapai KKM yang telah ditetapkan
sekolah.

3.6 Kendala Yang Dihadapi Guru Akidah dalam Penerapan Metode Ceramah

Dalam menggunakan metode bervariasi guru Aqidah menemukan kendala-kendala yaitu susah
memahami konsep. Menjadi guru agama tidaklah mudah karena setiap usaha yang dilakukan
memiliki hambatan tersendiri, apalagi menjadi guru aqidah dijenjang pendidikan dasar pertama
yang siswa-siswinya masih belum bisa berfikir untuk masa depan, dan lebih banyak bernain dari
pada belajar sehingga dalam memberikan pengarahan, bimbingan kepada siswa binaannya harus
serius dan bersungguh-sunguh agar bisa meningkatkan motivasi belajar mereka.

Dalam proses pembelajaran, maka sikap siswa tetap pasif, level berpikirnya pun hanya pada
tahap mengingat, hafalan dan jika diberi soal berpikir dan konseptual mereka tidak mampu
menyelesaikannya. Akhirnya nilai yang dicapai rendah. Oleh sebab itu, untuk menciptakan
proses pembelajaran yang lebih efektif, meningkatkan intraksi yang terjadi pada siswa, dan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, maka perlu ada metode pembelajaran yang tepat di
dalam proses pembelajaran. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam
menerapkan metode ceramah yaitu :

1. Keterampilan menyiapkan fasilitas pendukung penggunaan metode pembelajaran.


Kendala guru Aqidah dalam selama proses pembelajaran berlangsung fasilitas pendukung
yang kurang tidak menjadi hambatan dalam proses pembelajaran karena hanya kekurangan
lcd dan soundsystem saja, dan siswa menikmati fasilitas pendukung yang ada.
2. Keterampilan Variasi Suara
Kendala yang duhadapi oleh guru Aqidah peneliti melihat bahwa guru tersebut sudah
sangat jelas dalam memberikan intonasi, volume, dan nada pada saat pembelajaran
berlangsung. Jadi kita tahu betapa pentingnya suara guru untuk diperhatikan, karena
merupakan alat komunikasi yang penting dalam interaksi edukatif, memang berbicara
didepan kelas tidak dapat disamakan dengan orang yang berpidato didepan masa dan orang
yang membaca puisi, karena guru menganggap siswa itu sebagai lawan bicara Sehingga
terlibat kontak batiniah masing-masing individu. Akan tetapi terdapat juga kendala adapun
kendalanya adalah :
a) Banyaknya siswa di dalam kelas. Banyaknya siswa di dalam kelas menjadi salah satu
kendala dalam variasi suara karena tidak mungkin guru stabil terhadap pita suaranya,
sewaktu-waktu akan menggunakan alat bantu seperti sounsystem,
b) Ruangan yang besar. Ruangan yang terlalu besar juga menjadi salah satu kendala dalam
variasi suara, dikarenakan intonasi suara harus benar-benar tinggi karena besar
kemungkinan siswa yang duduk paling belakang akan sulit mendengar apa yang guru
bicarakan di depan kelas.
Variasi suara dalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah,
dari cepat menjadi lambat.Suarang guru pada saat menjelaskan materi pelajaran hendaknya
bervariasi, baik dalam intonasi, volume, nada dan kecepatan. Jika suara guru senantiasa
keras terus atau terlalu keras, justru akan sulit diterima, karena siswa menganggap gurunya

10 www. https://journal.uniga.ac.id/index.php/JPAI
Jurnal Pendidikan Agama Islam Penulis
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

seorang yang kejam, bila sudah begitu siswa diliputi oleh rasa cemas, ketakutan selama
belajar.
3. Keterampilan dalam gerakan badan dan mimik
Disini guru Aqidah tidak menemukan kendala dalam Gerakan badan dan mimik guru
Aqidah dalam proses pembelajaran gestur tubuh dan mimik sangat dominan, karena guru
tersebut terlihat aktif dan teliti dalam memperhatikan peserta didik. Jadi gerakan yang baik
adalah gerakan yang efisien dan efektif artinya gerakan yang cukup, tetapi benar- benar
mendukung penjelasan atau uraian guru. Gerakan tangan dan anggota badan lainnya adalah
aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, gunanya adalah untuk menarik perhatian
dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan untuk memperjelas
penyampaian materi.
4. Keterampilan dalam perpindahan posisi
Kendala guru dalam perpindahan posisi, peneliti melihat guru Aqidah dalam melakukan
perpindahan posisi sudah melakukannya dengan baik, sebagai contoh jika ada yang
mengobrol, dan tidur guru harus melakukan perpindahan posisi sehingga peserta didik
semua aktif efektif. Tetapi dalam melakukan perpindahan posisi terdapat kendala yaitu
ruangan yang terlalu besar, salah satu kendala dalam perpindahan posisi yaitu ruangan yang
terlalu besar dikarenakan guru tersebut merasa lelah jika harus melakukan perpindahan
setiap saat.

Melalui metode ceramah ini diharapkan siswa dapat mengkontruksikan pengatahuannya sendiri,
mengkomunikasikan pemikirannya dan menulis hasil diskusinya sehingga siswa lebih
memahami konsep yang diajarkan dan membuat siswa terbiasa untuk mengkomunikasikan ide-
idenya secara lisan maupun tertulis dalam memecahkan masalah. Disinilah peran yang dapat
dilakukan oleh guru aqidah , bagaimana cara yang harus dilakukan supaya siswa menjadi
memahami konsep yang diberikan oleh guru dalam penerapan metode bervariasi dalam
pembelajaran. Karena sebagai pelajar guru juga membimbing dan mengarahkan peserta didik ke
hal-hal yang posisitif.

Di sisi lain penggunaan metode pembelajaran yang tidak bervariasi dapat menyebabkan siswa
kurang berminat sehingga mengakibatkan prestasi belajar yang dicapai siswa kurang maksimal.
Selain itu juga, dapat berakibat kurangnya perhatian siswa untuk belajar yang disebabkan oleh
guru yang menyajikan materi secara monoton. Akibat lain dari metode pembelajaran yang tidak
bervariasi adalah dapat membuat siswa bersifat acuh tak acuh terhadap materi pembelajaran
yang diberikan, dan akibatnya siswa bersifat pasif. Untuk itu, perlu ada upaya guru untuk
menciptakan suasana belajar kondusif yang dapat menuntun siswa bersifat aktif dan kreatif.
Suasana belajar seperti ini, akan memberikan harapan bagi tercapainya hasil belajar siswa
secara maksimal, dalam arti tercapainya sejumlah kemampuan dan keterampilan proses. Dengan
demikian diharapkan pula siswa mampu memecahkan masalah yang ada di lingkungan
belajarnya.

4 Sitasi dari Referensi

A. Muchlas Agustian Sas. (2020). Penerapan Metode Ceramah dalam Pembelajaran Aqidah
Kelas VIII di MTsN 1 Mataram Tahun Pelajaran 2019-2020 (Vol. 8, Issue 75).
https://doi.org/10.1016/j.jnc.2020.125798%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.smr.2020.02.002%0Ahttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/810049%0Ahttp://

www.journal.uniga.ac.id 11
Penulis Jurnal Pendidikan Agama Islam
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

doi.wiley.com/10.1002/anie.197505391%0Ahttp://www.sciencedirect.com/science/
article/pii/B9780857090409500205%0Ahttp:

Mardianto. (2013). Metodologi pembelajaran aqidah terhadap siswa.

Maurin, H., & Muhamadi, S. I. (2018). Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa. Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education,
1(2), 65–76. https://doi.org/10.15575/al-aulad.v1i2.3526

Nurjanah, S., Yahdiyani, N. R., & Wahyuni, S. (2020). Analisis Metode Pembelajaran Akidah
dalam Meningkatkan Pemahaman dan Karakter Peserta Didik. EduPsyCouns, 2(1), 366–
377.

Ridwan, M. (2018). Implementasi Metode Ceramah Pada Pembelajaran Akidah Di Kelas Viii
Mts Pondok Pesantren Darussalam Saran Kabun Rokan Hulu. In Universitas Islam Riau.

Shunhaji, A. (2016). Metode Pengajaran Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an. Profesi:


Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Keguruan, 5(1), 34–47.

Shunhaji, A. (2019). Metode Pengajaran Karakter Berbasis Al-Qur’an. Mumtaz: Jurnal Studi
Al-Qur’an Dan Keislaman, 1(1), 35–52. https://doi.org/10.36671/mumtaz.v1i1.3

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian. Alfabeta.

Syafitri Hardianti. (2017). EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN AQIDAH TERHADAP


PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH
ANASSAPPU DESA BONTOBIRAENG SELATAN KECAMATAN BONTONOMPO
KABUPATEN GOWA (Vol. 5, Issue 1).
https://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/siklus/article/view/298%0Ahttp://
repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.jana.2015.10.005%0Ahttp://www.biomedcentral.com/1471-2458/12/58%0Ahttp://
ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&P

Kesimpulan

Dalam sebuah ungkapan popular mengatakan bahwa “at-tariqat ahammu min al-
maddah”(metode jauh lebih penting disbanding materi), adalah sebagai realita bahwa cara
penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik walaupun sebenarnya materi
yang disampaikan sesungguhnya tidak menarik. Menurut S. Nasution, pembelajaran adalah
proses interaktif yang berlangsung antara guru dan siswa atau juga antara sekelompok siswa
dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap serta menetapkan apa
yang dipelajari itu. Berdasarkan Permenag No 2 tahun 2008 Mata pelajaran Aqidah bertujuan
untuk membekali peserta didik agar dapat menumbuhkembangkan Aqidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang Aqidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

12 www. https://journal.uniga.ac.id/index.php/JPAI
Jurnal Pendidikan Agama Islam Penulis
Vol. 00; No. 00; 2022; n-m

Adapun macam-macam metode pembelajaran diantaranya yaitu metode ceramah adalah suatu
cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada
siswa. Metode Diskusi adalah suatu metode pengajaran yang mengedepankan aktivitas diskusi
siswa dalam belajar memecahkan masalah. Metode Demonstrasi adalah metode pengajaran
yang dilakukan dengan cara bentuk praktikum sehingga siswa melihat langsung apa yang
sedang dipelajari. Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam proses belajar
mengajar melalui intraksi dua arah atau lebih dari dua dari guru ke peserta didik atau dari
peserta didik kepada guru agar di peroleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru
atau peserta didik.

Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan menyampaikan pesan dan
informasi secara satu arah lewat suara yang diterima melalui indera telinga. Zuhairini dkk
(Ridwan, 2018) mendefenisikan bahwa metode ceramah “adalah suatu metode didalam
pendidikan dimana cara penyampaian materi-materi pelajaran kepada anak didik dilakukan
dengan cara penerangan dan penuturan secara lisan.

Langkah-langkah penerapan metode ceramah pada pembelajaran akidah, Menetapkan Tujuan


Pembelajaran, Menyesuaikan ketepatan metode ceramah, Mengelola perhatian dan kondisi
peserta didik, Presentasi Materi, Memberikan Konklusi, melakukan evaluasi.

Kendala yang dihadapi guru akidah dalam penerapan metode ceramah yaitu Keterampilan
menyiapkan fasilitas pendukung penggunaan metode pembelajaran, Keterampilan Variasi
Suara, Keterampilan dalam gerakan badan dan mimik, Keterampilan dalam perpindahan posisi.

Implementasi Metode Ceramah pada pembelajaran aqidah antara lain: guru menjelaskan terlebih
dahulu materi pembelajaran di depan kelas, kemudian guru memberikan pertanyaan kepada
siswa terkait materi yang telah disampaikan didalam kelas. Setelah itu, guru meminat siswa
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Langkah terakhir yaitu guru melakukan
evaluasi serta memberikan kesimpulan terkait materi pelajaran yang telah disampaikan oleh
guru di dalam kelas.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan sumbangsih materil, waktu, bahkan
tenaga dalam penyusunan jurnal ini.

www.journal.uniga.ac.id 13

Anda mungkin juga menyukai