Anda di halaman 1dari 21

MODEL-MODEL INOVASI PENGEMBANGAN METODE

DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PAI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah


“Inovasi Pembelajaran PAI”
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag
Dr. H. Khoirul Anam, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Nevinavila (1880506220015)

PROGAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID
ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
A. Latar Belakang
Belakangan ini dunia pendidikan menghadapi berbagai tantangan
yang sangat kompleks. Tantangan itu berasal dari dalam maupun dari luar
akibat pengaruh aliran, paham maupun pemikiran yang sedang menguasai
wacana dan implementasi pendidikan di seantero dunia ini. Tantangan-
tantangan ini merupakan stimulus yang menghendaki adanya respons dari
sunia pendidikan termasuk Pendidikan Agama Islam (PAI) harus
mengambil sikap tertentu, sebagai refleksi dari karekteristiknya sendiri.1
Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan
kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup.2 Pendidikan sebagai
jembatan core meaning of life, tentu menjadi salah satu sektor terdampak
dari perubahan dan perkembangan zaman. Responsibilitas mutlak
diperlukan oleh dunia pendidikan dalam berbagai varian. Salah satu aspek
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan ialah pada sisi pengembangan
pembelajaran yang berlangsung dalam dunia pendidikan, termasuk
Pendidikan Agama Islam yang menjadi salah satu mata pelajaran wajib pada
tiap satuan pendidikan. Fakta bahwa mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) merupakan salah satu media penanaman nilai-nilai keagamaan
menjadikan PAI bekerja pada dualisme tujuan. Tujuan utama ialah pada
upaya transfer of knowledge keilmuan sesuai dengan kurikulum yang
berlaku, sekaligus tujuan spiritual dalam rangka penanaman nilai-nilai
keagamaan ke dalam diri peserta didik. Maka dari itu, upaya pengembangan
PAI dalam segala lini perlu diupayakan melalui inovasi-inovasi
pembelajaran PAI.3
Berdasarkan pemaparan di atas, maka materi yang berjudul model-
model inovasi pengembangan metode dan strategi pembelajaran PAI akan
mengulas lebih dalam keterkaitan dengan metode dan strategi seperti apa
yang digunaka dalam pembelajaran PAI dan inovasi pengembangan seperti

1
Rahmat, Inovasi Pembelajaran PAI Reorientasi Teori Aplikatif Implementatif, ( Malang:
CV. Literasi Nusantara Abadi, 2022), hal.1
2
Dahwadin, Farhan Sifa Nugraha, Motivasi dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Wonosobo: CV. Mangku Bumi Media, 2019), hal. 2
3
Taufikurrahman, Dina Madiana, dkk, Pengembangan Inovasi Pendidikan dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Batu: penerbitlitnus, 2019), hal. 113-114

2
apa yang bisa sesuai dengan kebutuhan dari proses pembelajaran PAI, yang
nantinya bisa memudahkan guru dalam menyampaikan pesan pokok dari
pembelajaran PAI.
B. Pembahasan
1. Definisi Metode dan Strategi Pembelajaran PAI
a. Metode
Pengertian metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
metode berarti cara yang teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki.4 Metode dalam Bahasa Arab, dikenal dengan istilah
thariqoh yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan
untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan
pendidikan, maka metode itu harus diwujudkan dalam proses
pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap mental
kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah,
efektif, dan dapat dicerna dengan baik.5
Menurut Adrian, metode pembelajaran adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem
dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik
untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga
berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara, model, atau
serangkain bentuk kegiatan belajar yang diterapkan pendidik kepada
anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar.6
Dr. Moh Roqib, M.Ag menjelaskan beberapa hal yang
membedakan metode pendidikan Islam dengan metode pendidikan
yang lain yakni, terletak pada prinsip yang digunakan dalam
menggunakan metode tersebut, antara lain :

4
Chotibul Umam, Inovasi Pendidikan Islam, (Riau: DOTPLUS Publisher, 2020), hal.22
5
Muwahidah Nur Hasanah, Wibawati Bermi, Metode Pembelajaran PAI, (Sumatera: CV.
Azka Pustaka, 2022), hal.1
6
Nur Ahyat, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, EDUSIANA: Jurnal
Manajemen dan Pendidikan Islam, Volume 4 No 1 2017, hal. 25

3
1) Niat dan orientasi dalam pendidikan Islam sangat menentukan
hasil pendidikan yang diperoleh. Bahwa metode yang digunakan
harus mengarah pada niat untuk mencari Ridho Allah dan
mempertebal keimanan, serta orientasinya adalah untuk tujuan
ibadah.
2) Keterpaduan merupakan metode yang digunakan dan
dikembangkan untuk mengarahkan anak agar memiliki
keseimbangan antara lain iman, ilmu, dan amal, antara hati dan
pikiran, dzahir dan batin, dunia dan akhirat. Sehingga terjadi
keseimbangan yang merupakan satu kesatuan yang saling
memiliki keterkiatan.
3) Bertumpu pada kebenaran dalam arti, materi yang disampaikan
harus benar dengan metode yang benar pula. Walaupun materi
benar tapi metode yang disampaikan kurang benar hasilnya tidak
akan sesuai dengan tujuan dan harapan.
4) Sesuai dengan usia dan kemampuan anak, artinya dalam setiap
tingakatan, metode yang digunakan pun berbeda.
5) Sesuai dengan kebutuhan anak, bukan sekedar memenuhi
kewajiban sebagai pendidik, apalagi hanya untuk kepentingan
proyek semata.7
Kesimpulan dari keseluruhan pengertian terkait dengan
metode pembelajaran yang mengarahkan pada pembelajaran PAI
adalah metode merupakan langkah-langkah atau cara dalam
menyampaikan materi pembelajaran agar bisa terarah dan sesuai
sasaran yang diharapkan oleh pendidik. Dengan penggunaan metode
dalam pembelajaran PAI diharapkan dapat membantu pendidik
untuk bukan hanya mempermudah menyampaikan pesan dan materi
kepada peserta didik, akan tetapi juga memberikan makna serta
memperbaiki tingkah laku peserta didik terkait dengan pembelajaran
PAI yang tidak keluar dari lingkup bidang aqidah, fiqih, Al-Qur’an
Hadits, dan Sejarah Kebudayaan Islam.

7
Chotibul Umam, Inovasi Pendidikan Islam, (Riau: DOTPLUS Publisher, 2020), hal. 24

4
b. Strategi
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-
garis besar hakuan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar-mengajar,
strategi yang bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru
anak didik dalam perwujudtan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan.8
Dikatakan dalam bukunya Muh. Musfhi El Iqbali dkk, yang
mengutip dari Sanjaya berpendapat dalam dunia pendidikan, bahwa
strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities
designed to archieves a particular goal. Jadi, dengan begitu strategi
pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan dan merupakan
suatu perencanaan yang didesain untuk tercapaianya tujuan dalam
pendidikan tertentu.9
Guru perlu mempertimbangkan output dan dampak
pembelajaran dalam memiliki sebuah strategi pembelajarn, seperti
deskripsikan sebagai berikut :

Gambar Pertimbangan memilih strategi pembelajaran10


Pemilihan strategi pembelajaran tidak terlepas dari kurikulum
yang digunakan dan karakteristik peserta didik. Karakteristik peserta
didik terutama terkait dengan pengalaman awal dan pengatahuan

8
Abuddin Nata, Prespektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: KENCANA,
2014), hal. 206
9
Sunhaji, Pengembangan Startegi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah,
(Purwokerto: CV. ZT CORPORA, 2022), hal. 157
10
Ridwan Abdullah Sani, Inovai Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), hal.
89

5
peserta didik, minat peserta didik, gaya belajar peserta didik, dan
perkembangan peserta didik. Strategi pembelajaran juga dapat
diklasifikasikan berdasarkan cara komunikasi guru dengan peserta
didik, yakni strategi tatap muka dan pembelajaran jarak jauh.11
Sedangkan dari segi strategi pembelajaran, Hamalik
mengartikannya sebagai keseluruhan prosedur dan metode yang
fokus pada aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar
guna mencapai sebuah tujuan.12 Inti bahwa prosedur dan metode
menjadi core value dari terciptanya strategi pembelajaran juga
diamini oleh Makmun dengan menambahkan aspek teaching
method (teknik belajar-mengajar) di dalamnya. Dengan melihat
pada dua gagasan tersebut yang ada dalam strategi pembelajaran.
Dengan kata lain, metode dilaksanakan setelah strategi terencanakan
dengan jelas.13
Kesimpulan dari keseluruhan pengertian dari strategi
pembelajaran terkait dengan pembelajaran PAI adalah suatu rencana
atau tindakan seorang guru dalam merancang pembelajaran agar
bisa tersampaikan tepat sasaran ke peserta didik dengan efektif dan
efisien. Artinya apa, antara penyampaian guru, materi, penggunaan
metode dan sumber yang digunakan tersusun dengan sistematis
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kemampuan dari guru.
Jika dikaitakan dengan pembelajaran PAI tentunya tidak lepas dari
bagaimana strategi pembelajaran tersebut bisa mengarahkan pada
sisi kognitif, memperbaiki sisi afektif, dan mengembangkan
psikomotorik peserta didik dengan nilai-nilai spiritual di dalamnya
sesuai dengan ruang lingkup pembelajaran PAI.

11
Ibid, hal.146
12
Jamil Suprihatingrum, Strategi Pembelajaran Teori& Aplikasi, (Yogyakarta: ar-Ruzz
Media, 2013), hal. 149
13
Taufikurrahman, Dina Madiana, dkk, Pengembangan Inovasi Pendidikan dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Batu: penerbitlitnus, 2019), hal. 115

6
2. Model Inovasi Pengembangan Metode dan Strategi Pembelajaran
PAI
a. Model Inovasi Pengembangan Metode Pembelajaran PAI
Menilik dari berbagai Hadits, dalam mendidik para
sahabatnya Rasullullah SAW menggunakan berbagai metode seperti
: metode ceramah, metode diskusi, metode eksperimen, metode
tanya jawab, metode demontrasi, metode keteladanan, metode
pembiasaan, metode mau’izhat dan nasihat, metode kisah, metode
perumpamaan, metode hadiah, dam hukuman, metode gradual
(bertahap atau berangsur), metode perbandingan (komparatif),
metode kinayat, dan metode menggunakan gambar. Meskipun
metode tersebut sudah diterapkan beliau 1400 tahun yang lalu,
namun jika mampu melakukan inovasi dan menymesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan peserta didik saat ini, maka metode-metode
tersebut bisa menjadi relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran
PAI saat ini.14
Banyak sekali metode pembelajaran yang bisa diaplikasikan
dalam pembelajaran PAI. Metode-metode tersebut antara lain
sebagai berikut :
1) Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan informasi
faktual yang meliputi prinsip, konsep, ide dan semua pengetahuan
teoritis tentang topik tertentu. Guru menjelaskan secara lisan
informasi atau pengetahuan kepada peserta didik sesuai dengan
tujuan dari pembelajaran. Guru harus aktif dalam
mempresentasikan secara lisan informasi atau pengetahuan
kepada peserta didik. 15
Biasanya guru menggunakan metode ceramah bila memiliki
tujuan agar peserta didik mendapatkan informasi tentang suatu

14
Sunhaji, Pengembangan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah,
(Purwokerto: CV. ZT CORPORA, 2022), hal. 71
15
Dewa Putu Yudhi Ardiana, Ana Widyastuti, Siti Saodah Susanti, dkk, Metode
Pembelajaran Guru, (Jakarta: Yayasan Kita Menulis, 2021), hal. 2

7
pokok atau persoalan tertentu. Memang hal itu wajar digunakan
bila sekolah itu tidak memiliki bahan bacaan tentang masalah
yang akan dibicarakan. Mengingat juga bahwa jumlah peserta
didik umumnya banyak, sehingga sulit untuk menggunakan
metode penyajian lain kecuali ceramah, untuk menjangkau
jumlah peserta didik yang banyak.16
Kelebihan Kekurangan
Memerlukan kemampuan
Mudah diaplikasikan dalam
komunikasi yang baik dan
pembelajaran.
menarik.
Tidak memerlukan pengaturan Pengetahuan yang didapat oleh
ruangan tertentu. peserta didik terbatas.
Pengorganisasian siswa dapat Peserta didik menjadi pasif
menjadi sederhana. dalam proses pembelajaran.
Guru cenderung
Dapat digunakan dalam kelas
memberlakukan peserta didik
jumlah kecil maupun besar.
dengan sama.

Pengembangan metode yang bisa dilakukan dengan


menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran PAI selain
guru harus memiliki kecakapan yang baik dan menarik untuk
didengar, guru juga bisa mengkolaborasikan metode ceramah
dengan memanfaatkan media digital pembelajaran yang ada.
Sehingga penggunaan metode ceramah tidak melulu hanya
mendengar dari apa yang disampaikan, akan tetapi peserta didik
juga memiliki gambaran dari apa yang dia dengar dengan apa
yang dia lihat dalam pemanfaatan media digital.
2) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah penyajian pelajaran dengan
mengemukakan suatu permasalahan, dan peserta didik
diharapkan untuk membahas dan memecahkannya. Diskusi pada
dasarnya ialah tukar menukar informasi dan pendapat, dengan
maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas
tentang sesuatu. Diskusi bukan debat, sebab debat adalah perang
mulut, orang beradu argumentasi. Dalam diskusi, setiap peserta

16
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal.137

8
diharapkan memberikan sumbangan pemikiran sehingga
mendapat pengertian yang bulat mengenai materi yang
didiskusikan.17
Kelebihan Kekurangan
Merangsang kreativitas peserta Tidak dapat dipakai dalam
didik dalam bentuk gagasan. jumlah kelompok yang besar.
Seringkali pembicaraan dalam
Melatih mental peserta didik untuk
diskusi dikuasi oleh satu dua
berbicara didepan teman-
peserta didik yang terampil
temannya.
dalam berkomunikasi.
Sering terjadi perbedaan
pendapat antar peserta didik
Membiasakan peserta didik untuk
terkait dengan diskusi yang
mendengarkan pendapat orang
yang tidak terkontrol sehingga
lain.
pembelajaran menjadi kurang
kondusif.

Pengembangan metode yang bisa dilakukan dengan


menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran PAI dengan
mengajarkan materi-materi yang sesuai standar kompetensi
yaitu bisa berupa hukum bacaan mad dan macam-macam mad
dalam materi tajwid yang ada pada pembahasan materi, topik ini
dibahas dengan metode diskusi menjadi sangat menarik karena
peserta didik mengidentifikasi ayat dan menentukan bacaan apa
yang terkandung didalamnya serta bunyi bacaan yang benar.
3) Metode Kelompok
Yaitu cara mengajar dimana peserta didik dalam satu
kelompok sebagai satuan mengerjakan suatu kegiatan guna
mencari/mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan bergotong
royong atau bekerja sama dan saling mempercayai.18
Kelebihan Kekurangan
Dalam belajar bersama
Membiasakan peserta didik bekerja
kadang-kadang tidak
sama menurut faham demokarasi.
terkecuali, sehingga

17
Nunuk Suryani, Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Ombak Dua,
2012), hal. 57

18
Anissatul Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: TERAS, 2009), hal.92-
93

9
menyimpang dari rencana
dan berlarut-larut.
Anggota terkadang tidak
Kesadaran akan adanya kelompok
mematuhi tugas-tugas yang
menimbulkan semangat untuk
diberikan oleh pemimpin
berkompetitik dengan sehat.
kelompok.
Pemimpin kelompok
Melatih, membina dan memupuk kadang-kadang sukar untuk
jiwa kepemimpinan kepada siswa. mengadakan pembagian
kerja.

Pengembangan metode yang bisa dilakukan dengan


menggunakan metode kelompok dalam pembelajaran PAI
hampir sama dengan metode diskusi akan tetapi jika metode
diskusi melibatkan peserta didik untuk menemukan jawaban
atau pemecah dari suatu topik bahasan yang bersifat
problematis. Sedangkan metode kelompok arahnya lebih pada
interaksi yang dijalin antar peserta didik dengan yang lainnya
untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama dan guru
dituntut untuk menyediakan bahan pelajaran yang bisa
melibatkan kolaborasi dan kerjasama peserta didik dalam
kelompok.
4) Metode Penugasan
Metode penugasan adalah metode penyajian bahan dengan
cara guru memberikan tugas tertentu agar peserta didik
melakukan kegiatan belajar. Tugas yang diberikan kepada
peserta didik dapat dilakukan di luar kelas maupun di dalam
kelas, di dalam sekolah, di labolatorium, di perpustakaan, di
rumah peserta didik, dan lain sebagainya. Metode ini digunakan
sebagai jalan keluar apabila menemnukan bahan atau materi
dengan bobot banyak sementara waktu yang tersedia hanya
sedikit.19

19
Ali Mudlofir, Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif (Dari Teori Ke
Praktik), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2017), hal. 119

10
Kelebihan Kekurangan
Peserta didik sulit dikontrol
Memotivasi peserta didik untuk
apakah tugas dilakukan secara
melaksanakan pembelajaran secara
mandiri atau bekerja sama
individual maupun kelompok.
dengan temannya.
Untuk penugasan kelompok
Dapat mengembangkan
yang aktif mengerjakan adalah
kemandirian peserta didik di luar
satu atau dua peserta didik
pengawasan guru.
saja.
Perbedaan karakteristik
Dapat membina tanggung jawab peserta didik dalam satu kelas
dan disiplin. menjadi pertimbangan sendiri
untuk guru.

Pengembangan metode yang bisa dilakukan dengan


menggunakan metode penugasan dalam pembelajaran PAI bisa
dengan memberikan tugas yang sifatnya individual sebagai
dasar guru untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman serta
penguasaan materi oleh peserta didik. Dengan metode
penugasan akan bisa menanamkan pentingnya mengulang
pembelajaran dari materi yang sudah disampaikan dan
memberikan motivasi belajar peserta didik semakin meningkat.
Walaupun dalam metode ini tugas guru dalam proses
pengumpulannya harus bisa tegas, sehingga peserta didik bisa
disilpin dalam pengumpulannya. Jika peserta didik dirasa bosan
untuk mengerjakan secara manual atau tulisan tangan. Guru bisa
mengkolaborasikan dengan penggunaan media digital seperti
google form. Sehinggga menumbuhkan antusias peserta didik
untuk menyelesaikan tugasnya.
5) Metode Simulasi
Metode simulasi adalah metode pembelajaran dengan
menyajikan pengalaman belajar dengan menggunakan situasi
tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau
ketrampilan tertentu. Metode ini memindahkan suatu situasi
yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya

11
kesulitan untuk melakukan praktik di dalam situasi
sesungguhnya.20
Kelebihan Kekurangan
Memerlukan pengelompokan
peserta didik yang fleksibel,
Menciptakan kegairahan peserta
serta ruang dan fasilitas yang
didik untuk belajar
tidak selalu tersedia dengan
baik.
Mengurangi hal-hal yang Pengalaman yang disimulasikan
bersifat abstrak dengan tidak selalu tepat sempurna
menampilkan kegiatan yang dengan kenyataan dilapangan
nyata. atau dalam kehidupan.
Dapat ditemukan bakat-bakat
Simulasi sebagai alat pelajaran
baru dalam bermain atau
kadang terabaikan.
beracting

Pengembangan metode yang bisa dilakukan dengan


menggunakan metode simulasi salah satunya dengan perawatan
atau memandikan jenazah. Materi terkait dengan perawatan
jenazah apabila hanya diberikan beerupa teori tidak
disimulasikan maka gambaran dari proses perawatan jenazah
kurang bisa mengena diingatan peserta didik. Sebelum
melakukan simulasi alangkah baiknya guru memutarnya vidio
terkait dengan bagaimana proses perawatan jenazah. Kemudian
guru mengajak peserta didik untuk mensimulasikan tata
perawatan jenazah dengan alat-alat yang sudah disiapkan
sebelumnya oleh guru.
6) Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah)
bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan
suatu metode berpikir, sebab dalam metode pemecahan masalah
dapat menggunakan metode-metode lainnya untuk mencari data
untuk dapat menarik suatu kesimpulan.21

20
Ibid, hal. 114
21
Nunuk Suryani, Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Ombak Dua,
2012), hal. 58

12
Kelebihan Kekurangan
Metode ini dapat membuat
Menentukan suatu masalah
pendidikan di sekolah menjadi
sesuai dengan tingkat kesulitan
lebih relevan dengan kehidupan
berpikir siswa.
siswa.
Proses belajar mengajar melalui Proses belajar mengajar
pemecahan masalah dapat dengan penggunaan metode
membiasakan siswa menghadapi pemecahan masalah sering
dan memecahkan masalah secara memerlukan waktu yang
terampil. cukup banyak.

Pengembangan metode yang bisa dilakukan dengan


menggunakan metode problem solving dalam pembelajaran PAI
bisa dengan materi-materi dalam bidang fiqih. Karena dalam
pembelajaran problem solving kaitanya erat dengan kehidupan
realita peserta didik. Sehingga dalam pemecahan masalah bukan
hanya teknik mengajar saja tetapi juga metode berpikir dan
memaksimalkan kemampuan kognitif, emosional, dan
psikomotorik peserta didik.
b. Model Inovasi Pengembangan Strategi Pembelajaran PAI
Dalam memilih strategi pembelajaran yang akan diterapkan,
pendidik seharusnya memahami terlebih dahulu tujuan dari
pembelajaran tersebut. Dalam kontek pembelajaran PAI, tujuan
pembelajaran tidak hanya berkaitan dengan akal fikiran saja, tetapi
juga berkaitan dengan hati dan amal perbuatan yang kesemuannya
harus berlandaskan kepada perintah dan larangan Allah SWT.
Pembelajaran PAI bertujuan untuk meningkatkan pemahaman,
keimnanan, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang
agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam
kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.22
Banyak sekali stategi pembelajaran yang bisa diaplikasikan
dalam proses pembelajaran PAI. Pemilihan Strategi pembelajaran

22
Sunhaji, Pengembangan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah,
(Purwokerto: CV. ZT CORPORA, 2022), hal. 85

13
disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, antara lain
sebagai berikut :
1) Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan
mengajar yang dirancang khusus untuk penunjang proses belajar
siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat
diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi
selangkah.23
Startegi ini menghendaki guru memberikan informasi latar
belakang, mendemonstrasikan ketrampilan yang sedang
diajarkan, dan kemudian menyediakan waktu bagi siswa untuk
latihan ketrampilan tersebut dan menerima umpan balik tentang
bagaimana dan apa yang siswa lakukan. Pada umumnya, ini
merupakan strategi yang seharusnya digunakan guru pada saat
memperkenalkan strategi-strategi belajar kepada siswa mereka.24
2) Strategi Pembelajaran Inquiry
Inquiry berasal dari kata “to inquire” yang berarti ikut serta,
atau terlibat dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari
informasi, dan melakukan penyelidikan. Pembelajaran inquiry ini
bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun
kecapakan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait
dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi
tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara
untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran
inquiry :
a) Strategi inquiry menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan
inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar.

23
Husniyatus Salamah Zainiyati, Model dan Stategi Pembelajaran Aktif, (Surabaya: CV
Putra Media Nusantara, 2010), hal. 83
24
Ibid, hal. 84

14
b) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk
mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
sikap percaya diri. Artinya dalam pendekatan inquiry
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi
sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.25
3) Strategi Pembelajaran Kooperatif
Eggen dan Kauchak mendefinisikan pembelajaran
kooperatif sebagai sekumpulan strategi mengajar yang
digunakan guru agar peserta didik saling membantu dalam
mempelajari sesuatu. Oleh karena itu, belajar kooperatif ini juga
dinamakan “belajar teman sebaya”.
Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif, merupakan
metode pembelajaran dengan peserta didik bekerja dalam
kelompok yang memiliki kemampuan heterogen. Pendapat yang
lain menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat
digunakan untuk mengajarkan materi yang agak kompleks,
membantu mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi
sosial, dan hubungan antara manusia. Belajar secara kooperatif
dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif-konstruktivis
dan teori belajar sosial.26
4) Strategi Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual (contextual teaching learning)
atau biasa disingkat CTL adalah suatu strategi pembelajaran
yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran
dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu
menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran kontekstual,
tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada
peserta didik, dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber

25
Nunuk Suryani, Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, hal. 119
26
Ali Mudlofir, Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif (Dari Teori Ke
Praktik), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2017), hal. 83

15
belajar yang memadai. Guru bukan hanya menyampaikan
materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi mangatur
lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik belajar.
Dengan mengutip pemikiran Zahorik, Mulyasa
mengemukakan lima elemen yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran kontekstual, yaitu :
a) Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah
dimiliki oleh peserta didik.
b) Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju
bagian-bagiannya secara khusus (dari umum ke khusus).
c) Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman,dengan
cara menyusuan konsep, melakukan sharing untuk
memperoleh masukan dan tanggapan dari orang lain dan
merivisi dan mengembangkan konsep.
d) Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktikan secara
langsung apa-apa yang dipelajari.
e) Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan
pengembangan pengetahuan yang dipelajari.27
5) Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
(SPPKB)
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
(SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang bertumpu
kepada pengembangan kemampuan berpikir peserta didik
melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan
untuk memecahkan masalah yang diajukan. Menurut Joyce dan
Weil strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
merupakan bagian model pembelajaran cognitive growth:
Incresing the capasity to think.28

27
Nunuk Suryani, Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar. hal. 116-117
28
Ali Mudlofir, Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif (Dari Teori Ke
Praktik), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2017), hal. 77

16
Strategi pembelajaran peningkatan berpikir membimbing
peserta didik untuk menemukan sendiri konsep yang harus
dikuasi melalui proses dialogis yang terus-menerus dengan
memanfaatkan pengalaman peserta didik. Model pembelajaran
ini mirip dengan strategi pembelajaran inkuiri, perbedaanya
pada pola pembelajaran di mana pada SPPKB guru
memanfaatkan pengalaman peserta didik sebagai tolak pikir,
bukan teka-teki yang harus dicari jawabannya seperti
pembelajaran inkuiri.29
3. Tantangan Inovasi Pengembangan Metode dan Startegi
Pembelajaran PAI dalam Menghadapi Perkembangan IPTEKS
Menilik kurikulum 2013 yang pernah diberlakukan di Indonesia,
maka gagasan yang disampaikan Joyce setidaknya dapat dijadikan
acuan untuk merumuskan upaya PAI dalam menghadapi tantangan di
bidang IPTEKS. Joyce mengemukakan bahwa pendidik sudah
waktunya untuk membimbing para peserta didiknya dalam aspek
fasilitator ilmu, bukam penyedia ilmu satu-satunya. Bahkan, konsep
tersebut ia uraikan dengan istilah “pengajaran tak terarah”. Secara garis
besar, istilah tersebut berisi tentang pentingnya pengubahan mindset
pendidik untuk hanya meng-explore ilmu pengetahuan yang banyak
dijumpai melalui media IT (informasi dan teknologi).30
Dengan kata lain, konsep “pengajaran tak terarah” melalui media IT
tersebut diharapkan mampu melahirkan inovasi pembelajaran, meski
tidak dapat dimungkiri bahwa metode konvensional seperti ceramah dan
tanya-jawab masih turut andil dalam meningkatkan prestasi peserta
didik, sebagaimana riset yang dilakukan oleh Amaliah dkk yang
menyimpulkan bahwa metode ceramah, diskusi dan tanya-jawab
mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik di ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik.31

29
Ibid, hal. 78
30
Bruce Joyce dkk, Models of Teaching Model-Model Pengajaran, edisi kesembilan,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), hal. 449-476
31
Amaliah dkk, “Penerapan Metode Ceramah dan Diskusi dalam Meningkatkan Hasil
Belajar PAI di SMA Negeri 44 Jakarta”, dalam Jurnal Studi Al-Qur’an, 10(2): 119-131. 2014

17
Saat ini pendidikan di Indonesai sedang berupaya dengan
penggunaan kurikulum baru yakni merdeka belajar. Kurikulum ini
dibuat dalam rangka pemulihan harkat dan martabat pendidikan karena
adanya ketidakmaksimalan dalam belajar (Learning Loss) dan
kurangnya pembelajaran akibat pandemi. Dengan pemanfaatkan
teknologi informasi sejalan dengan pendidikan karakter peserta didik
yang cenderung generasi-generasinya sudah semakin dekat dengan
media digital. Dalam hal ini perlu adanya inovasi pembelajaran baik dari
segi metode dan strateginya. Sehingga teori yang disampaikan bisa
dikaitkan atau dikolaborasikan dengan media digital yang akan
mempermudah guru dalan meminimalisir hambatan-hambatan dalam
proses pembelajaran.
C. Kesimpulan
1. Definisi Metode dan Strategi Pembelajaran PAI
Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk
melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu
kegiatan. Sedangkan strategi pembelajaran adalah suatu rencana atau
tindakan seorang guru dalam merancang pembelajaran agar bisa
tersampaikan tepat sasaran ke peserta didik dengan efektif dan efisien.
Artinya apa, antara penyampaian guru, materi, penggunaan metode dan
sumber yang digunakan tersusun dengan sistematis sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan kemampuan dari guru.
2. Model inovasi pengembangan Metode dan Strategi Pembelajaran PAI
Pengembangan metode dan startegi dalam pembelajaran PAI bisa
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan kemampuan dari guru.
Macam-macam metode pembelajaran yang bisa diaplikasikan antara lain,
metode ceramah, metode diskusi, metode kelompok, metode penugasan,
metode simulasi, dan metode problem solving. Sedangkan pengembangan
stategi pembelajaran PAI macam-macamnya antara lain, strategi
pembelajaran langsung, strategi pembelajaran inquiry, strategi

18
pembelajaran kooperatif, strategi pembelajaran kontekstual, dan strategi
pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPKKB).
3. Tantangan Inovasi Pengembangan Metode dan Startegi Pembelajaran PAI
dalam Menghadapi Perkembangan IPTEKS.
Pendidik sudah waktunya untuk membimbing para peserta didiknya dalam
aspek fasilitator ilmu, bukam penyedia ilmu satu-satunya. Artinya guru
menjadi tempat untuk mengarahkan peserta didik mengeksplor
keilmuannya dengan pemanfaatan media digital.

19
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Ridwan Sani. 2013. Inovai Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Ahyat Nur. 2017. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. EDUSIANA:
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam. Volume 4 No 1
Amaliah dkk. 2014. “Penerapan Metode Ceramah dan Diskusi dalam
Meningkatkan Hasil Belajar PAI di SMA Negeri 44 Jakarta”. dalam Jurnal
Studi Al-Qur’an, 10(2): 119-131.
Bruce Joyce dkk. 2016. Models of Teaching Model-Model Pengajaran, edisi
kesembilan,. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dahwadin, Farhan Sifa Nugraha. 2019. Motivasi dan Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Wonosobo: CV. Mangku Bumi Media
Mudlofir Ali, Evi Fatimatur Rusydiyah. 2017.Desain Pembelajaran Inovatif (Dari
Teori Ke Praktik). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mufarokah Anissatul. 2009. Strategi Belajar Mengajar.Yogyakarta: TERAS
Nata Abuddin. 2014. Prespektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:
KENCANA
Nunuk Suryani, Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar.Yogyakarta: Ombak
Dua
Nur Muwahidah Hasanah, Wibawati Bermi. 2022. Metode Pembelajaran PAI.
Sumatera: CV. Azka Pustaka
Putu Dewa Yudhi Ardiana, Ana Widyastuti, Siti Saodah Susanti, dkk. 2021. Metode
Pembelajaran Guru. Jakarta: Yayasan Kita Menulis
Rahmat.2022. Inovasi Pembelajaran PAI Reorientasi Teori Aplikatif
Implementatif.( Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi
Roestiyah N.K.2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Salamah Husniyatuz Zainiyati. 2010. Model dan Stategi Pembelajaran Aktif.
Surabaya: CV Putra Media Nusantara
Sunhaji. 2022. Pengembangan Startegi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di
Sekolah. Purwokerto: CV. ZT CORPORA
Suprihatingrum Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori& Aplikasi.Yogyakarta:
ar-Ruzz Media

20
Taufikurrahman, Dina Madiana, dkk. 2019. Pengembangan Inovasi Pendidikan
dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Batu: penerbitlitnus
Umam Chotibul.2020. Inovasi Pendidikan Islam. Riau: DOTPLUS Publisher

21

Anda mungkin juga menyukai