Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN PAI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah


“EVALUASI PEMBELAJARAN PAI”
Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Sokip, S.Ag., M.Pd.I

Dr. Hj. Lu’luk Nur Mufidah, M.Pd.

Disusun Oleh :

Andriani Intan Hidayah (1880506220001)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

2023

1
A. Latar Belakang
Didalam sebuah negara terdapat yang namanya pendidikan dan didalam
pendidikan harus ada yang namanya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, kenapa
begitu? Karena pendidikan merupakan sebuah jalan yang melahirkan sumber daya
manusia berkualitas. Pelaksanaan pendidikan merupakan bagian dari mencerdaskan
kehidupan bangsa oleh karena itu pendidikan itu harus mendapatkan perhatian penuh dari
seluruh pemangku kebijakan yang ada di negeri ini. Sebagaimana tercantum dalam pasal
31 Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke 4 bahwa setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan. Pendidikan juga memiliki tujuan yang harus digapai agar bisa
menjadikannya manusia yang memiliki kualitas. Tujuan utama pendidikan dalam rangka
membina manusia dari segi intelektual, emosional, dan spiritual. Seperti yang sudah
ditinjau dari tujuannya seharusnya pendidikan mampu melahirkan sumber daya manusia
yang memiliki keunggulan baik dari segi intelektual, emosional dan spiritual.
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Terdapat tiga jalur pendidikan yaitu jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Pendidikanformal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang terdiri dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal
adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur
dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan. Untuk melihat keberhasilan mata pelajaran PAI diperlukan evaluasi. Dalam
evaluasi perlu adanya teknik, dan sasaran untuk menuju keberhasilan dalam proses
belajar mengajar dan pendidikan secara keseluruhan. Evaluasi yang baik haruslah
didasarkan atas tujuan yang ditetapkan berdasarkan perencanaan sebelumnya dan
kemudian benar-benar diusahakan oleh guruuntuk peserta didik. Betapapun baiknya
evaluasi apabila tidak didasarkan atas tujuan yang telah ditetapkan, tidak akan tercapai
sasarannya. Proses evaluasi harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan
dalam bahasa prilaku. Dikarenakan tidak semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat

1
evaluasi yang sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan menantang
yang harus disadari oleh para guru.1

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI
Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu Evalution yang berarti
Penilaian atau Penaksiran. Ada beberapa istilah lain yang serupa atau dimaknai sama
dengan evaluasi, yaitu pengukuran dan penilaian. Didalam sebuah pembelajaran guru
akan mempersiap kan seluruh rangkaian pembelajaran mulai dari desain pembelajaran
hingga evaluasi untuk pembelajaran hari ini. Selain itu menurut sutaryat
Trisnamansyah evaluasi merupakan kegiatan identifikasi program yang telah
dilaksanakan untuk melihat efiensi pelaksanaan program. Evaluasi juga berkaitan
dengan keputusan nilai.2 Didalam evaluasi peserta didik memiliki peran yaitu
bertindak belajar. Kenapa peserta didik dikatakan sebagai bertindak belajar karena
peserta didik mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan
hasil belajar yang digolongkan sebagai dampak pengiring. Melalui belajar kemampuan
mental dari peserta didik akan semakin meningkat. Dalam hal itu sesuai dengan
perkembangan dari peserta didik yang beremansipasi diri sehingga peserta didik akan
menjadi utuh dan mandiri.3 Evaluasi pendidikan itu dilakukan oleh seorang pendidik
untuk mengukur sampai mana peserta didik itu menguasai pembelajaran selama
mengikuti proses pembelajaran setelah sebelumnya melakukan penilaian. Dengan
demikian, guru melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap proses pembelajaran
tersebut dan mengenai hasil dari penilaian dari penilaian pembelajaran tersebut akan
dievaluasi apakah sudah sesuai dengan tujuan dari pembelajaran tersebut ataukah
belum. Evaluasi adalah proses yang bisa menentukan sejauh mana tujuan dari
pendidikan itu bisa dicapai.4

1
Anton Supriadi, Maria Botifar, Deri Wanto, Konsep Dasar Evaluasi Dan Implikasinya Dalam Evaluasi
Pembelajaran Pai Disd19 Lubuk Linggau, Inspirasi Dunia Vol.1, No. 4 2022, hlm 36-38.
2
Caswita, Manajemen Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: IKAPI, 2021), hlm
59.
3
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip,Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,cet.
Ke-6, 2014), hlm 12.
4
Haryanto, Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen), (Yogyakarta : UNY press, 2020), hal 65.

2
Evaluasi pembelajaran adalah inti bahasan dari evaluasi yang kegiatannya
dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar. Evaluasi
pembelajaran termasuk kegiatan dari evaluasi yang dilakukan oleh para guru dalam
memyampaikan materi pembelajaran pada peserta didik. Bagi seorang guru evaluasi
pembelajaran adalah rangkaian dari mengajar, karena dengan adanya evaluasi
pembelajaran guru akan mendapatkan informasi dari pencapaian hasil belajar peserta
didik.selain hasil belajar peserta didik guru akan mendapatkan informasi terkait media
yang telah digunakan apakah bisa diterima oleh peserta didik atau justru membuat
peserta didik merasa tidak semangat.5

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran


a. Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Tujuan evaluasi menurut Suharsimi Arikunto yaitu untuk mengukur
keberhasilan dari program yang telah ia buat. Dikatakan berhasil itu bukan hanya
yang terlihat saja namun keberhasilan itu juga diukur dari ketepatan waktu,
kelancaran dalam melaksanakan program, dana,tenaga dan lain sebagainya.6
Selain itu juga tujuan dari evaluasi pembelajaran yaitu:
1) Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran.
2) Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi.
3) Sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui.
4) Memotivasi belajar siswa.
5) Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling.
6) Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.7
Selain hanya yang sudah dijelaskan diatas tujuan dari Evaluasi menurut
Abdul mujid yaitu :
1) Merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul

5
Sukardi, Evaluasi Pendidikan : Prinsip Operasionalnya, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hlm 5.
6
Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Jakarta : Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
1998), hlm 5-6.
7
Sukardi, Evaluasi pendidikan, hlm 9-11.

3
kegairahan atau rangsangan pada peserta didik untuk memperbaiki dan
meningkatkan prestasinya masing-masing.
2) Mengetahui tingkat efektifitas metode yang digunakan dalam
meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik terhadap materi
pelajaran yang di pelajari, serta melatih keberanian, dan mengajak
peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan,
dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya.
3) Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang
lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat
mengejar kekurangannya.
4) Mengumpulkan informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar
untuk mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil
pendidikan yang telah dicapai untuk kemudian dibandingkan dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.8

b. Fungsi Evaluasi Pembelajaran


Fungsi dari evaluasi atau penilaian terhadap program pembelajara adalah
sebagai pengontrol dan pembantu pelaksanaan dari program pembelajaran yang
sudah diajukan agar dapat diketahui tindak lanjut dari program tersebut.9 Selain
itu fungsi lain dari Evaluasi yaitu:
1. Fungsi Normatif, yaitu berfungsi untuk perbaikan sistem pembelajaran.
2. Fungsi Diagnostik, yaitu untuk mengetahui faktor kesulitan siswa dalam
proses pembelajaran.
3. Fungsi Sumatif, yaitu berfungsi untuk mengetahui tingkat kemampuan
peserta didik.
4. Fungsi Penempatan.10
Selain fungsi- fungsi yang telah disebutkan diatas Secara komprehensif arifin
membagi fungsi evaluasi kedalam tujuh aspek, antara lain:

8
Sawaluddin, Konsep Evaluasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Islam, Al-Thariqah Vol. 3, No. 1 2018, hlm
44.
9
Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, hlm 6.
10
Sulistiasih, Evaluasi dan Asesmen Pembelajaran SD, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2018), hlm 4.

4
a) Secara psikologis, anak didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana
ia berjalan kepada tujuan yang hendak dicapai. Anak didik adalah
manusia yang belum dewasa, karena itu masih memiliki moral dan sikap
heteronom, masih membutuhkan pendapat orang dewasa (guru atau
pendidik) sebagai pedoman bagi sikap dan tingkah lakunya untuk
mengadakan orientasi pada situasi tertentu.
b) Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah anak didik
sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu disini yang
memiliki arti bahwa anak didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi
terhada seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya.
c) Secara didaktis – metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru
dalam menempatkan anak didik pada kelompok tertentu sesuai dengan
kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru
dalam usaha memperbaiki metode-metode belajar mengajar.
d) Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam
menempuh program. Maksudnya yaitu peserta didik sudah siap menerima
program pendidikan tertentu atu belum. Jika sudah siap secara sikap,
mental maupun material maka program pendidikan dapat dilaksanakan
tetapi jikalau peserta didik itu belum siap maka hendaknya program
pendidikan itu jangan dilaksanakan terlebih dahulu.
e) Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan
seleksi baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun
kenaikan kelas. Melalui evaluasi kita dapat mengetahui potensi anak
didik.melalui potensi ini kita sebagai pendidik dapat memberikan
bimbingan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Misal dengan kenaikan
kelas jika seorang anak sudah cukup memenuhi syarat minimal, maka
anak tersebut dapat naik kelas namun sebaliknya jikalau anak tersebut
belum memenuhi syarat tersebut maka jangan dinaikkan kelas berikutnya.
f) Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan
tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah
yang berwenang, kepala sekolah guru-guru dan peserta didik itu sendiri.

5
Hasil evaluasi tersebut memberikan gambaran secara tidak langsung
tentang usaha institusi pendidikan.
g) Evaluasi berfungsi untuk mengetahui statusanak didik pada kelompok
tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing
serta membantu guru dalam memperbaiki metode belajar mengajar.11

c. Prinsip Evaluasi Pembelajaran


Dalam pelaksanaan evaluasi perlu diperhatikan beberapa prinsip sebagai
dasar pelaksanaan penilaian. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Evaluasi. Evaluasi hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran
yang komprehensif (menyeluruh) yaitu pengukuran yang meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Prinsip Berkesinambungan (kontinuitas); Penilaian hendaknya dilakukan
secara berkesinambungan.
3. Prinsip Objektif, Penilaian diusahakan agar seobjektif mungkin.
4. Prinsip Sistematis, yakni penilaian harus dilakukan secera sistematis dan
teratur.

d. Ruang lingkup Evaluasi


Lingkup Evaluasi adalah dari seluruh komponen didalam program
pembelajaran mulai dari input, proses, sampai dengan hasil pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran cangkupan Evaluasi meliputi Siswa, Guru, Kurikulum,
Sarana dan Prasarana atau Media Pembelajaran, Iklim, Kelas, Sikap Siswa dalam
Pembelajaran, dan lain sebagainya. Pada evaluasi juga mencangkup beberapa
aspek dalam program. Kegiatan evaluasi selalu terkait dengan program. 12 Ruang
lingkup evaluasi jikalau ditinjau dari berbagai perspektif yaitu domain hasil
belajar, sistem pembelajaran, proses hasil belajar dan kompetensi. Sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pengajaran disekolah maka ruang lingkup evaluasi adalah
hasil belajar, intelegensi, bakat minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian.

11
Hendro Widodo, Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta : UAD PRESS, 2021), hlm 18-20
12
Zainal Arifin, Evaluasi Pmebelajaran, hlm 20.

6
1) Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain hasil
belajar.
Menurut Benyaming S. Bloom hasil belajar dapat
dikelompokkan kedalam tiga domain yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang
kemampuan.
a) Domain kognitif.
Domain ini memiliki 6 jenjang kemampuan yaitu :
1. Pengetahuan (know ledge). Jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik dapat mengenali dan mengetahui
adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus
mengerti atau dapat menggunakannya.
2. Pemahaman (Comprehension), yaitu jenjang kemampuan
yang menuntut peserta didik atau mengerti materi
pembelajaran yang sudah disampaikan pendidik atau guru
dan dapat memanfaatkan tanpa harus menghubungkan
dengan hal lain.
3. Penerapan (application), yaitu jenjang kemmpuan yang
menuntut peserta didik menggunakan ide-ide umum, tata
cara ataupun metode, prinsip dan teori-teori dalam situasi
baru dan konkret.
4. Analisis (anlysis), jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik menguraikan situasi atau keadaan tertentu
kedalam unsur-unsur atau komponen pembentukannya.
5. Sintesis (synthesis), jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang baru
dengan cara menggabungkan beberapa faktor.
6. Evaluasi (evaluation) yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut pesera didik dapat mengevaluasi suatu situasi,
keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria
tertentu.

7
b) Domain afektif, yaitu internalisasi sikap yang menunjukkan arah
pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi
sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap
sehingga menjadi bagian dirinya yang membentuk nilai dan
menentukan tingkah laku.
c) Domain Psikomotorik yaitu kemampuan peserta didik yang
berkaitan dengan pergerakan tubuh atau bagian-bagiannya,
mulai dari gerakan yang sederhana hingga gerakan yang
kompleks.
2) Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif sistem
pembelajaran.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas ruang lingkup evaluasi
bertolak titik dari tujuan evaluasi pembelajaran itu sendiri. Jika tujuan
evaluasi adalah untuk mengetahui keefektifan sistem pembelajaran
maka ruang lingkup sebagai berikut:
a) Program pembelajaran
Didalam program pembelajaran terdapat tujuan kompetensi.
Kompetensi yaitu target yang harus dikuasai siswa dalam setiap
pokok bahasan. Kriteria yang digunakan adalah kesesuaian
dengan tujuan kurikuler atau standart kompetensi dari setiap
bidang studi mata pelajaran. Selain itu isi dari materi
pembelajaran kriteria yang digunakan antara lain kesesuaian nya
dengan kompetensi dasar dan hasil belajar, urutan logis materi,
alokasi waktu dll. Pada metode pembelajarannya kriteria yang
digunakan antara lain kesesuaiannya dengan kompetensi dasar
dan hasil belajar kesesuaian dengan kondisi kelas atau sekolah,
kemampuan guru dalam menggunakan metode, dan alokasi
waktu. Pada media pembelajarannya sama seperti komponen
metode. Sumber belajar yang meliputi pesan, orang, bahan, alat,
Teknik dan latar. Lingkungan terutama lingkungan sekolahnya

8
kriterianya hubungan antara siswa dengan siswa, guru dengan
orang tua serta kondisi keluarga.
b) Proses Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan yang meliputi jenis kegiatan, prosedur
pelaksanaannya, sarana pendukung, efektivitas dan efisien. Guru
dalam hal penyampaian materi. Peserta didik peran dalam
kegiatan belajar bimbingan.
c) Hasil pembelajaran sesuai dengan pencapaian indikator, sesuai
dengan target untuk setiap mata pelajaran, dan setelah siswa
terjun ke masyarakat.
3) Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain penilaian
proses dan hasil belajar.
a) Sikap dan kebiasaan motivasi, bakat, minat yang meliputi
bagaimana sikap siswa terhadap guru mata pelajaran, lingkungan
dll. Bagaimana tanggung jawab siswa terhadap tugas yang
diberikan guru.
b) Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan
pelajaran yang meliputi apakah siswa sudah memahami tugas- tugas
yang diberikan guru?
c) Kecerdasan yang meliputi apakah siswa sampai taraf tertentu sudah
dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam
pembelajaran.
d) Perkembangan jasmani yang meliputi apakah perkembangan
jasmani peserta didik sudah berkembang secara harmonis?
e) Keterampilan yang meliputi apakah peserta didik sudah terampil
dalam hal membaca, menulis, dan berhitung.13

13
Hendro Widodo, Evaluasi Pendidikan,.... Hlm 23-29

9
e. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran
1. Evaluasi Formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikan satuan program
pembelajaran (kompetensi dasar) pada mata pelajaran tertentu.
2. Evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta
didik setelah mengikuti pelajaran dalam satu semester dan akhir tahun untuk
menentukan jenjang berikutnya.
3. Evaluasi Penempatan (Placement), yaitu evaluasi tentang peserta didik untuk
kepentingan penempatan didalam situasi belajar yang sesuai dengan kondisi
atau kemampuan yang dimiliki peserta didik.
4. Evaluasi Diagnostik, adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk keperluan
latar belakang (psikologi, fisik, Lingkungan) dari murid/siswa yang
mengalami kesulitan-kesulitan dalam belajar , yang hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan-kesulitan tersebut.14

f. Persamaan dan Perbedaan Evaluasi dengan Penilaian


Didalam sebuah pembelajaran ada yang namanya evaluasi dan penilaian.
Persamaan dari evaluasi dan penilaian yaitu keduanya sama-sama memiliki arti
menilai atau menentukan nilai sesuatu. Selain itu, alat yag digunakan untuk
mengumpulkan datanya juga sama. Namun disamping persamaan pasti ada yang
namanya perbedaan. Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian yaitu terdapat
pada ruang lingkup (scope) dan juga pada pelaksanaannya. Ruang lingkup
penilaian itu lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen
atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian
biasanya dilakukan dalam konteks internal, yakni orang-orang yang menjadi
bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan. Misalnya, guru
menilai prestasi belajar peserta didik, Supervisor meniali kineja guru, dan
sebagainya. Namun berbeda dengan evaluasi ruang lingkup di dalam evaluasi
lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem (Sistem Pendidikan,

14
Ahmad Suryadi, Pengembangan Kurikulum Jilid 2, (Sukabumi: IKAPI, 2020), hlm 101-102.

10
Sistem Kurikulum, Sistem Pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya pihak
internal melainkan eksternal juga seperti konsultan mengevaluasi suatu program.
Evaluasi dan Penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi
Pengukuran, sedangkan Tes merupakan Salah Satu alat (Instrument) Pengukuran.
Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-
angka) tentang kemajuan belajar peserta didik (Learning Progress), Sedangkan
evaluasi dan Penilaian lebih bersifat kualitatif. Disamping itu, evaluasi dan
penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang
nilai suatu objek.

g. Implikasi dalam Evaluasi Pembelajaran PAI di sekolah


Pembelajaran merupakan salah satu aspek inti dalam pendidikan
didalamnya terdapat aspek perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi. Pembelajaran
yang baik dapat diketahui tatkala evaluasi telah dilakukan, adapun evaluasi
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang
telah direncanakan. Dalam pendidikan Islam, evaluasi memiliki kedudukan yang
sangat penting untuk mengukur dan menilai sejauh mana keberhasilan pendidikan
itu dilaksanakan Sebelum mengevaluasi pendidikan Islam, terlebih dahulu harus
mengetahui hakikat pendidikan Islam itu sendiri, supaya dalam proses evaluasi
selaras ranah yang mesti dievaluasinya. Ismail mencatat pendidikan Islam sebagai
sebuah proses pengalihan pengetahuan, pemahaman, nilai-nilai dan pengamalan
agama Islam secara terencana, sistemik, dan berkelanjutan. Dengan kata lain,
pendidikan Islam merupakan upaya untuk menumbuh-kembangkan potensi fitrah
anak didik yang di bawa sejak lahir menjadi sebuah kemampuan dan kekuatan
yang dapat melahirkan kompetensi yang profesional.
Fitrah di sini sebagai suatu kecenderungan (potensi) untuk mengetahui,
memahami dan mengamalkan ajaran Islam selaku hamba Allah Subhanahu Wa
Ta’ālā di muka bumi. Oleh karena itu, untuk mengetahui ketercapaian sebuah
proses pendidikan Islam perlu diadakan evaluasi yang komprehensif dan
terintegrasi mencakup seluruh aspek yang mesti dievaluasi. PAI merupakan mata
pelajaran yang memiliki ciri khas tersendiri dan memiliki perbedaan dengan mata

11
pelajaran lainnya. Ciri khas yang ada dalam mata pelajaran PAI yakni selalu terikat
dengan nilai-nilai ilāhiyah, dan itu merupakan nilai yang inti. Oleh karena itu,
mesti dilakukan evaluasi yang terintegrasi dan komprehensif mencakup seluruh
ranah yang dituju, baik aspek aqliyah, qolbiyah, dan amāliyah. evaluasi memiliki
kedudukan yang sangat penting untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran PAI. Evaluasi dilakukan bukan hanya menggugurkan kewajiban
semata, tetapi ada nilai lebih dari itu, yakni berkaitan dengan hisab. Jika peserta
didik sudah memahami tentang pengukuran, penilaian, dan evaluasi yang mesti
dilakukan juga oleh dirinya, implikasinya akan memperlancar dan mempengaruhi
proses pembelajaran. evaluasi berfungsi untuk mengetahui dan mengenal
kapasitas pendidik dan pesera didik.
Perbaikan prestasi peserta didik, bukan hanya dari segi pengetahuan, tetapi
mesti dilihat juga dari segi kepribadian dan keterampilan. Adapun bagi institusi
pendidikan, evaluasi berfungsi sebagai diagnostik, supaya diketahui bahwa untuk
menanamkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia tidak cukup hanya
mengandalkan mata pelajaran PAI, tetapi mesti terintegrasi antara seluruh
komponen pendidikan yang ada di sekolah. Fungsi evaluasi bagi pembelajaran
PAI sebagai bahan untuk menunjang penyusunan perencanaan pembelajaran,
sehingga ditemukan kekurangannya kemudian bisa diperbaiki dan disempurnakan,
sebagaimana tujuan pembelajaran PAI yang seharunya. Evaluasi mesti
mengetahui sejauh mana kemajuan pembelajaran PAI selama ini, baik dilihat dari
segi aqliyah, qolbiyah, dan amāliyah. Jangan sampai setiap pembelajaran dan
evaluasi yang dilakukan hanya memenuhi formalitas tuntutan pekerjaan saja, dan
kering dari nilai-nilai ilāhiyah. Tetapi, evaluasi yang dilakukan mesti memberikan
kontribusi dalam melakukan perubahan pembelajaran. hasil evaluasi bisa
dijadikan tolak ukur pendidikan untuk mengajar di semester selanjutnya, adapun
untuk peserta didik, evaluasi tersebut bisa menjadi bahan intropeksi dalam belajar
kedepannya supaya bisa lebih baik. 15

15
Tatang Hidayat, Abas Asyafah, Konsep Dasar Evaluasi Dan Implikasinya Dalam Evaluasi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di Sekolah,Al-Tadzkiyyah. Vol. 10, No. 1 2019, hal 171-177.

12
C. KESIMPULAN
1. Didalam kesimpulan ini pengertian dari evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi berasal
dari bahasa inggris yaitu Evalution yang berarti Penilaian atau Penaksiran. Ada
beberapa istilah lain yang serupa atau dimaknai sama dengan evaluasi, yaitu
pengukuran dan penilaian. Didalam sebuah pembelajaran guru akan mempersiap kan
seluruh rangkaian pembelajaran mulai dari desain pembelajaran hingga evaluasi untuk
pembelajaran hari ini.
2. Tujuan evaluasi menurut Suharsimi Arikunto yaitu untuk mengukur keberhasilan dari
program yang telah ia buat. Dikatakan berhasil itu bukan hanya yang terlihat saja
namun keberhasilan itu juga diukur dari ketepatan waktu, kelancaran dalam
melaksanakan program, dana,tenaga dan lain sebagainya. Fungsi dari evaluasi atau
penilaian terhadap program pembelajara adalah sebagai pengontrol dan pembantu
pelaksanaan dari program pembelajaran yang sudah diajukan agar dapat diketahui
tindak lanjut dari program tersebut selain itu fungsi pembelajran lainnya yaitu
normatif, diagnostik, sumatif dan penempatan.
3. Dalam pelaksanaan evaluasi perlu diperhatikan beberapa prinsip sebagai dasar
pelaksanaan penilaian. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut: Prinsip
Evaluasi, Prinsip Berkesinambungan (kontinuitas); Prinsip Objektif, Dan Prinsip
Sistematis.
4. Ruang Lingkup Evaluasi adalah dari seluruh komponen didalam program
pembelajaran mulai dari input, proses, sampai dengan hasil pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran cangkupan Evaluasi meliputi Siswa, Guru, Kurikulum, Sarana
dan Prasarana atau Media Pembelajaran, Iklim, Kelas, Sikap Siswa dalam
Pembelajaran, dan lain sebagainya.
5. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran Evaluasi Formatif, Evaluasi sumatif, Evaluasi
Penempatan (Placement), Dan Evaluasi Diagnostik.
6. Persamaan dan Perbedaan Evaluasi dengan Penilaian Didalam sebuah pembelajaran
ada yang namanya evaluasi dan penilaian. Persamaan dari evaluasi dan penilaian yaitu
keduanya sama-sama memiliki arti menilai atau menentukan nilai sesuatu. Selain itu,
alat yag digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama. Namun disamping

13
persamaan pasti ada yang namanya perbedaan. Perbedaan antara evaluasi dengan
penilaian yaitu terdapat pada ruang lingkup (scope) dan juga pada pelaksanaannya.
7. Implikasi dalam Evaluasi Pembelajaran PAI di sekolah Pembelajaran merupakan salah
satu aspek inti dalam pendidikan didalamnya terdapat aspek perencanaan,pelaksanaan
dan evaluasi. Pembelajaran yang baik dapat diketahui tatkala evaluasi telah dilakukan,
adapun evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam pendidikan Islam, evaluasi memiliki
kedudukan yang sangat penting untuk mengukur dan menilai sejauh mana
keberhasilan pendidikan itu dilaksanakan Sebelum mengevaluasi pendidikan Islam,
terlebih dahulu harus mengetahui hakikat pendidikan Islam itu sendiri, supaya dalam
proses evaluasi selaras ranah yang mesti dievaluasinya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Supriadi, Anton, Botifar, Maria, Wanto, Deri. 2022. Konsep Dasar Evaluasi Dan
Implikasinya Dalam Evaluasi Pembelajaran Pai Disd19 Lubuk Linggau. Inspirasi
Dunia Vol.1, No. 4.
Caswita. 2021. Manajemen Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta:
IKAPI.
Arifin, Zainal. 2014. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip,Teknik, Prosedur. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Haryanto. 2020. Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen). Yogyakarta : UNY press.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan : Prinsip Operasionalnya. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta : Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sawaluddin. 2018. Konsep Evaluasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Islam. Al-Thariqah
Vol. 3, No. 1.
Sulistiasih. 2018. Evaluasi dan Asesmen Pembelajaran SD. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Widodo, Hendro. 2021. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : UAD PRESS
Suryadi,Ahmad. 2020. Pengembangan Kurikulum Jilid 2. Sukabumi: IKAPI.
Hidayat, Tatang, Asyafah, Abas. 2019. Konsep Dasar Evaluasi Dan Implikasinya Dalam
Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah,Al-Tadzkiyyah. Vol.
10, No. 1.

15
16

Anda mungkin juga menyukai