BAB II
PENILAIAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN PADA MATA
PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
A. Deskripsi Pustaka
1. Penilaian Proses Dalam Pembelajaran
a. Pengertian Penilaian Proses Dalam Pembelajaran
Sebelum menjelaskan penilaian proses dalam pembelajaran
yang merupakan gabungan dari beberapa kata, terlebih dahulu akan
dijelaskan beberapa pengertian tentang penilaian dan pembelajaran.
Penilaian dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah assessment, yang
berarti menilai sesuatu. Menilai berarti menambil keputusan terhadap
sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu, seperti menilai baik
atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, tinggi atau rendah, dan
sebagainya.1
Menurut Endang Purwanti, Assessment dapat diartikan sebagai
proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat
digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa, baik
menyangkut kurikulum, program pembelajaran, iklim sekolah maupun
kebijakan sekolah. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Akhmad
Sudrajad, penilaian atau Assessment adalah penerapan berbagai cara
dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi
hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan) peserta didik. Menurut Ign. Masidjo, penilaian adalah
suatu kegiatan membandingkan hasil pengukuran sifat suatu objek
dengan suatu acuan yang relevan sehingga diperoleh kuantitas suatu
obbjek yang bersifat kualitatif.Penilaian (assessment) adalah istilah
umum yang mencakup semua metode yang digunakan untuk menilai
1
Supardi, Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, Dan Psikomotor Konsep
Dan Aplikasi, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2015, Hlm. 11
11
2
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, CV Pustaka Setia, Bandung,
2015, hlm. 24
3
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, Dan
SMA/MA, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 202
4
M. Sobry Sutikno, Metode Dan Model-Model Pembelajaran (Menjadikan Proses
Pembelajaran Lebih Variatif, Aktif, Inovatif, Efektif Dan Menyenangkan), Holistica, Lombok,
2014, hlm. 12
5
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2013, hml. 3
6
Sitiatava Rizena Putra, Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains, Diva Press,
Jogjakarta, 2013, hlm. 17
12
7
Abdul Rachman Shaleh, Madrasah Dan Pendidikan Anak Bangsa (Visi, Misi, Dan
Aksi), Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 216
8
Elis Ratnawulan dan Rusdiana,Op.cit., hlm 25
9
Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses Dan Hasil Belajar, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2015, hlm. 24
10
Ibid, hlm. 43
13
c. Manfaat Penilaian
Adapun manfaat penilaian yang akan diperoleh dari kegiatan
penilaian pembelajaran, antara lain sebagai berikut.11
1 Manfaat Penilaian Bagi Guru
Manfaat penilaian yang akan diperoleh bagi guru dari hasil
evaluasi peilaian pembelajaran antara lain:
a) Memperoleh data tentang kemajuan belajar siswa.
b) Mengetahui bahwa materi yang diajarkan sudah sesuai atau
tidak dengan kemampuan siswa, sehingga dapat dijadikan
pertimbangan untuk menentukan materi pelajaran selanjutnya.
c) Dapat mengetahui apakah metode mengajar yang
digunakannya sudah sesuai atau tidak.
d) Hasil penilaian dapat dimanfaatkan guru untuk melaporkan
kemajuan belajar siswa kepada orang tua atau wali kelas.
2 Manfaat Penilaian Bagi Siswa
Setelah mengikuti evaluasi dan penilaian hasil belajar,
siswa akan memperoleh manfaat, antara lain:
a) Hasil penilaian dapat menjadi pendorong siswa agar belajar
lebih giat.
b) Hasil penilaian dapat dimanfaatkan siswa untuk mengetahui
kemajuan belajarnya.
c) Hasil penilaain merupakan data tentang cara belajar yang
dilaksanakan sudah tepat atu belum.
3 Manfaat Penilaian Bagi Lembaga Atau Sekolah
Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian belajar, sekolah
akan memperoleh manfaat, antara lain:
a) Untuk mengetahui kondisi belajar mengajar yang dilaksanakan
sudah sesuai harapan atau belum.
b) Untuk merencanakan pengembangan sekolah pada masa yang
akan datang.
11
Elis Ratnawulan dan A. rusdiana, Loc. Cit., hlm. 36
15
12
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2012, hlm. 60-62
16
13
Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses Dan Hasil Belajar, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2015, hlm. 156
18
14
Ibid, hlm. 156
15
Ibid, hlm. 161
19
adalah 5 detik. Jadi, untuk setiap 5 detik itu akan terjadi guru
ceramah, guru bertanya, guru menjawab, peserta didik menjawab,
peserta didik menjawab sukarela, sunyi atau tidak teramati.
2. Penilaian proses dengan cara Flanders
Sementara itu, kategori inetraksi menurut flanders adalah
sebagai berikut.16
a) Guru menjawab dengan simpati
b) Guru memuji dan mendorong.
c) Guru menerima pendapat peserta didik dan menggunakannya.
d) Guru mengajukan pertanyaan.
e) Guru memberikan informasi (ceramah)
f) Guru mengarahkan.
g) Guru mengritik, mengutip pendapat ahli, atau menunjukkan
kekuasaan.
h) Peserta didik menjawab.
i) Peserta didik berinisiatif.
j) Keadaan hening atau membingungkan.
3. Penilaian proses dengan cara VICS
Butir interaksi model VICS ( The Verbal Interaction
Category Sistem) terlihat pada kategori berikut.17
a) Guru memberikan pendapat atau informasi tentang materi,
pendapat sendiri, menjelaskan atau ceramah.
b) Guru mengarahkan, termasuk menyuruh dan mengajukan
permintaan.
c) Guru bertanya dengan pertanyaan tertutup.
d) Guru bertanya dengan pertanyaan terbuka.
e) Guru menerima pendapat peserta didik, seperti mendorong,
memberi semangat, dan memuji melalui memberikan komentar
tanpa penolakan.
16
Ibid, hlm. 161
17
Ibid, hlm. 162
20
18
Nana Sudjana, Op. cit., hlm. 64
21
19
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, CV Pustaka Setia, Bandung, 2008, hlm. 13
22
20
Fatah Syukur NC, Sejarah Peradaban Islam, PT Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2011,
hlm. 6
23
24
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Hlm. 237
25
Ibid, Hlm. 242
26
M. Sobry Sutikno, Hlm. 152
27
Hamzah B. Uno dan Nurdi Muhammad, Belajar Dengan Pendekatan Paikem, Bumi
Aksara, Jakarta, 2012, Hlm. 13
28
Hamdani, Loc. Cit., Hlm. 55
25
C. Kerangka Berpikir
Dalam setiap proses pembelajaran akan selalu terkandung di dalamnya
unsur penilaian (evaluation). Di jantung penilaian inilah terletak keputusan
yaitu keputusan yang didasarkan atas values (nilai-nilai). Dalam proses
31
Skripsi Saidatur Rohmah, Penerapan Penilaian Autentik Pada Pembelajaran Fiqih di
MI NU Miftahul Ulum Loram Kulon Jati Kudus Tahun Ajaran 2014/2015 Kudus: STAIN Kudus,
2014
28
32
Mulyadi, Evaluasi Pendidikan (Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama di
Sekolah), UIN Maliki Press, Malang, 2014, hlm. 1
33
E. Mulyasa, pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2016, hlm. 143
29
34
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm. 72
30
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
Penilaian Proses