Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah evaluasi pembelajaran biologi
Dosen pengampu:
Iwan Ridwan Yusuf, M.Si
Disusun oleh:
Kelompok 1
Nida Rahmi Nur Azizah (1182060080)
Yetti Maya Sari Harahap (1182060107)
1
Dr. zainal, Arifin. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal.4.
2. Penilaian (Assessment)
Secara terminologi penilaian berasal dari Bahasa inggris
“assessment” bukan dari istilah evaluation. Depdikbud (1994)
mengemukakan”penilaian adalah aktivitas untuk memberi informasi secara
berkesinambungan dan universal yang berkaitan dengan proses dan hasil
capaian siswa”. Secara sederhana penilaian berarti menilai, terdapat
pengambilan keputusan tentang siswa terkait kurikulum, program
pembelajaran, iklim sekolah, dan maupun kebijakan sekolah.2
Penilaian merupakan tindak lanjut dari proses pengukuran dan non
pengukuran untuk memproleh data karakteristik peserta didik dan kaidah
tertentu. Penilaian bersifat kualitatif artinya keterangan – keterangan yang
memuat hal – hal yang disukai siswa, informasi yang berasal dari orang tua /
wali, pengalaman - pengalaman masa lalu dan lainnya.
Penilaian dari program pembelajaran merupakan salah satu kegiatan
untuk menilai pencapaian kurikulum dan berhasilnya proses pembelajaran.
Penilaian dalam konteks belajar adalah ektivitas menafsirkan data dari hasil
pengukuran. Sehingga demikian, penilaian lebih luas cakupannya dari pada
pengukuran, sebab pengukuran itu adalah suatu langkah yang perlu diambil
dalam rangka pelaksanaan penilaian.
3. Evaluasi
Secara etimologi evaluasi berasal dari Bahasa arab (دير11 )التقyang
berarti estimasi / penilaian / value ( ;)القيمةdalam bahasa Indonesia berarti
nilai. Dengan demikian evaluasi Pendidikan (educational evalution) dapat
diartikan sebagai suatu penilaian dalam perspektif pendidikan atau evaluasi
tentang aspek yang berkaitan dengan pendidikan (Sudijoni, 2016: 1).
Secara terminologi, mengutip perkataan Edwind Wand dan Gerald
W.Brown (1977) “Evaluation refer to the act or process to determining the
value of something”. Berdasarkan devinisi tersebut maka istilah evaluasi ini,
merujuk kepada tindakan atau proses (pelaksanaan yang saling terkait)
2
Drs. Anas, Sudijono. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Hal.4.
dalam menentukan value dari semua yang terdapat dalam dunia Pendidikan
(Sudijoni, 2016: 1).
Para pakar pendidikaan mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses
yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh
mana tujuan program Pendidikan telah tercapai. Evaluasi juga adalah sebuah
penafsiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa sejalan dengan tujuan
Pendidikan serta kurikulum yang berlaku.3
Proses menilai sesuatu harus berdasarkan goals yang telah ditetapkan
dan selajutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas objek evaluasi,
pada evaluasi dalam pelajaran biologi misalnya, kriteria tujuan dari
pembelajaran tersebut siswa/siswi harus mendapat nilai di atas KKM
(kriteria ketuntasan minimal) diatas 85 tercapai atau tidak, apakah sesuai
dengan planning yang sudah di atur dari awal atau tidak, apabila tidak
mengapa hal itu terjadi dan bagaimana step by step yang dihadirkan sebagai
solusi atas permasalahan demikian.
Evaluasi memiliki lokus yang luas dan bersumber pada penafsiran
atau interpretasi data kualitatif. Dimana, kualitatif yang dimaksudkan berasal
dari konsekuensi logis dari tindakan proses evaluasi. Sehingga, evaluasi
diartikan sebagai proses yang mencakup pengukuran dan testing yang juga
berisi pengambilan keputusan tentang nilai bukan hasil (produk).
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Arikunto dalam bukunya Dasar
- Dasar Evaluasi Pendidikan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengukur dan
menilai. Dalam sistem pembelajaran, evaluasi dikaitkan dengan komponen
penting dan tahapan yang ditempuh guru untuk mengetahui keefektifan dan
keefesensialan pembelajaran, dan dari hasil evaluasi ini dijadikan umpan
balik (feed – back) bagi pengajar untuk ikhtiar dalam menyempurnakan
program dan kegiatan belajar dan mengajar.
Evaluasi pembelajaran erat kaitan-Nya dengan sekolah, karena
disanalah tempat terjadinya proses pembelajaran yang terdiri dari fasilitas
belajar, peserta didik, dan pendidik sebagai input. Dan model pembelajaran,
3
Hamzah, Ali. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Hal. 13.
strategi pembelajaran yang diakhiri dengan adanya penilaian, maka lahirlah
output berupa profil peserta didik yang didik menjadi siswa/siswi yang
potensial yang menjadi next generation yang unggul dan melanjutkan
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Ada beberapa Batasan evaluasi yang dikembangkan Benjamin
Bloom, dan Sufflebeam. Menurut bloom (1971); evaluasi adalah
pengumpulan kenyataannya terjadi perubahan dalam diri pribadi siswa.
Sedangkan menurut sufflebean; evaluasi adalah proses menggambarkan,
memproleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif
keputusan (Hamzah, 2014: 13).
Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan
belajar peserta didik yang dilakukan secara berkala dalam betuk tes atau
non-tes. Dimana, Seorang Evaluator juga melakukan evaluasi dengan
prosedur yang ditentukan dan melibatkan prinsip – prinsip evalausi yang
meliputi: keterpaduan keterlibatan siswa, koherensi, pedagogis, dan
akuntabilitas (Silverius, 1991: 11-12).
Perhatikan Bagan berikut ini !
Evaluasi
Penilaian
Kuantitatif Kualitatif
Pengukuran Non-Pengukuran
Tes Non-Tes