Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA

Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang


(vertebrae) dan tidak pernah memiliki tali punggung (chorda dorsalis)
selama pertumbuhannya dari zigot hingga menjadi dewasa. Invertebrate
terdiri atas kira – kira 19 filum, mulai dari protozoa sampai chordate tingkat
rendah. Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, animalia (dunia hewan)
digolongkan berdasarkan struktur tubuhnya. Ada empat ciri struktur tubuh
yang menggambarkan perkembangan dunia hewan secara filogenetik , yaitu
ada atau tidak adanya jaringan sejati, simetri tubuh (radial,diploblastik atau
bilateral triploblastik), ada atau tidak adanya rongga tubuh (selom), dan tipe
selom (selom dari kumpulan sel atau selom dari pipa saluran
pencernaan). (Hafnati Rahmatan, dkk, 2018)

Secara anatomis dan embriologis, hewan-hewan anggota dari suatu


filum menunjukkan kombinasi ciri tubuh yang berbeda dengan anggota filum
yang lain. Misalnya, ciri-ciri dasar susunan tubuh Arthropoda yang memiliki
kaki beruas, kerangka tubuh diluar (eksoskeleton), dan tubuhnya bersegmen
(beruas), contohnya kepiting, laba-laba dan serangga. (Hafnati Rahmatan,
dkk, 2018)

Invertebrata atau sering disebut juga avertebrata diartikan sebagai


binatang-binatang yang tidak bertulang belakang. Binatang-binatang yang
masuk dalam kelompok ini mempunyai variasi yang sangat luas tanpa
memperhatikan ukuran, bentuk, ciri-ciri morfologi dan hubungan
phylogenetisnya. Sehingga contoh-contoh hewan seperti cacing, belalang,
sponge, koral, kepiting, bintang laut, satu sama lain tidak mempunyai
kesamaan struktur yang spesifik, tetapi meskipun demikian semuanya
termasuk invertebrata. Invertebrata mencakup sekitar 95 % dari seluruh
hewan yang masih hidup. Dengan jumlah yang sangat banyak tentunya
keragamannya juga sangat tinggi. Ukurannya mulai dari yang kecil
(mikroskopis) contohnya beberapa jenis vermes sampai yang berukuran
besar (makroskopis) contohnya pada Phyllum Mollusca dari classis
Cephalopoda misalnya yang mempunyai ukuran sangat besar yaitu cumi-
cumi raksasa (Architeuthis) terdapat di Atlantik utara dengan panjang total
16,5 meter. Keragaman invertebrata juga dapat kita temukan pada bentuk
tubuh, simetri tubuh dan tingkatan organisasi tubuh. (Rusyana, 2011)

Mollusca (Phylum Mollusca, dari bahasa latin: molluscus = lunak)


merupakan hewan triploblastic selomata yang bertubuh lunak. Kedalamnya
termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti
berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan
kerabatnya. Mollusca merupakan phylum terbesar kedua dalam Kingdom
Animalia setelah phylum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis,
ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca hidup di laut, air tawar,
air payau, dan darat. Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu kaki untuk
perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot yang
berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi
menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Yang kedua ada
Massa Viseral yaitu bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa
viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan
reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel. Dan yang ketiga ada Mantel
yang jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu
rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan.
Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
(Pieter F Silulu, dkk. 2013)

Klasifikasi Mollusca terdiri dari kelas Gastropoda (siput atau bekicot),


kelas Chepalopoda (Cumi-cumi, sotong dan gurita), Kelas Bivalvia (Kerang,
remis dan kijing), kelas Amphineura (Chiton), kelas Scaphopoda (siput
taring). (Opik Prasetyo, dkk, 2017)

Artropoda adalah Filum yang paling besar dalam kingdom Animalia


dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis lainnya.
Artropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara,
termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Artropoda juga dikenal
dengan nama hewan berbuku-buku. Arthropoda umumnya diklasifikasikan
dalam lima phylum, yang salah satunya sudah punah, yaitu Arachnoidea
(hewan Kalantara lainabah-labah), Chelicerata (Laba-laba, tungau,
kalajengking, dan lainnya), Myriapoda (Kaki seribu, lipan dan kerabat
lainnya), Crustacea (lobster, kepiting, teritip, udang dan lainnya) dan
Hexapoda (serangga dan tiga ordo kecil hewan mirip serangga dengan enam
kaki toraks). (Agil A-I, dkk, 2013)

Arthropoda termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu


mempunyai rongga sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbuku-buku/
beruas-ruas, kakinya pun beruas-ruas, mempunyai rangka luar
(eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat
tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh. Tubuhnya dapat
dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Jika
dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat
pada bagian ujung anterior dan anus terdapat pada ujung posterior.
Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi alat pencernaan,
yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi dengan insang, trakea,
permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku. Hewan ini sudah
mempunyai sistem saraf, peredaran darah, ekskresi, serta indra. Filum ini
dianggap berkerabat dekat dengan Annelida sebab banyak memiliki sifat-
sifat yang sama. (Mustafa Kamal, dkk, 2011).
Daftar pustaka

Adun, Rusyana. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta

Agil A-I, dkk, 2013. Potensi Vegetasi dan Arthropoda di Kawasan Mangrove Gili

Sulat Lombok Timur. 15(2), 183-196

Hafnati Rahmatan, dkk, 2018. HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN JURNAL

BELAJAR DENGAN SELF REGULATED LEARNINGMAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNSYIAH BANDA ACEH

PADA MATAKULIAH ZOOLOGI INVERTEBRATA. Juni 2018, 92-98

Mustafa Kamal, skk. 2011. Keanekaragaman Jenis Arthropoda di Gua Putri dan

Gua Selabe Kawasan Karst Padang Bindu, OKU Sumatera Selatan.

14(1), 33-37.

Opik Prasetyo, dkk, 2017. PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN

KEANEKARAGAMAN MOLLUSCA SEBAGAI BAHAN AJAR BAGI SISWA

KELAS X SMA. 6(1), 18-28

Pieter F Silulu, dkk. 2013. BIODIVERSITAS KERANG OYSTER (MOLLUSCA,

BIVALVIA) DI DAERAH INTERTIDAL HALMAHERA BARAT, MALUKU

UTARA. 1(2), 67-73.

Anda mungkin juga menyukai