Anda di halaman 1dari 10

BAKTERIA

A. Klasifikasi Bakteri

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaanciri yang


dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alattubuhnya.
Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkandalam satu
golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah :Berdasarkan ukuran
tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan
semak.Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya.

Contoh: Tumbuhandikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di


lingkungan kering (xerofit),tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan
tumbuhan yang hidupdi lingkungan lembab (higrofit).Berdasarkan manfaatnya.
Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjaditanaman obat-obatan, tanaman
sandang, tanaman hias, tanaman pangan dansebagainyaBerdasarkan jenis
makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkanmenjadi hewan pemakan daging
(karnivora), hewan pemakan tumbuhan(herbivora), dan hewan pemakan hewan
serta tumbuhan (omnivora).1

Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurangsesuai yang


disebabkan karena dalam pengelompokan makhluk hidup dengancara demikian
dibuat berdasarkan keinginan orang yangmengelompokkannya.Adapun contoh
pengklasifikasian dalam Divisi Schizophyta(Bakteri)dapat dilihat sebagai berikut:

1. Kingdom : Monera

Divisio : Schizophyta

Class : Schizomycetes

Ordo : Eubacteriales

Familia : Eubacteriaceae

Genus : Rhizobium

1
Tjirosoepomo Gembong, Taksonomi Tumbuhan, (UGM Press: Jogjakarta, 2003), h. 67-
69.
Spesies : Rhizobium legumicosarum

2. Kingdom : Monera
Divisio : Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonadales
Familia : Methanomonadaceae
Genus : Methanomonas
Spesies : Methanomonas methanica
3. Kingdom : Monera
Divisio :Schizophyta
Class :Schizomycetes
Ordo :Chlamydobacteriales
Familia : Cretinochaceae
Genus : Crenothrix
Spesies : Crenothrix polyspora
4. Kingdom : Monera
Divisio :Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo :Actinomycerales
Familia : Streptomycetaceae
Genus : Streptomyces
Spesies :Streptomyces rimosus
5. Kingdom : Monera
Divisio :Schizophyta
Class :Schizomycetes
Ordo :Myxobacteriales
Familia : Cytophagaceae
Genus : Cytophaga
Spesies : Cytophaga rubra
6. Kingdom : Monera
Divisio : Schizophyta
Class :Schizomycetes
Ordo : Beggiatuales
Familia : Beggiatoaceae
Genus : Thiotrix
Spesies :Thitrix nivea.2

B. Morfologi Bakteri

Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bias dilihat
oleh mata langsung. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam bentuk morfologi
yaitu bulat, batang dan spiral.3

1. Bakteri bentuk Batang


Bakteri berbentuk batang dikenal sebagai basil. Kata basil
berasal dari bacillus yang berarti batang. Bentuk basil dapat pula
dibedakan atas:
a) Basil tunggal yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu
batang tunggal, misalnya Salmonella thypi, penyebab
penyakit tipus
b) Diplobasil yaitu bakteri berbentuk batang yang bergang
dengan dua-dua
c) Streptobasil yaitu bakteri berbentuk batang yang bergang
dengan memanjang membentuk rantai,misalnya Bacillus
anthracis penyebab penyakit anstrak
2. Bakteri berbentuk Bola
Bakteri berbentuk bola dikenal sebagai Coccus, bakteri ini juga
dapat dibedakan atas:
a) Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal,misalnya
Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.
b) Diplokokus, yaitu bakteri yang berbentuk bola yang
bergang dengan dua-dua, misalnya Diplococcus

2
Ibid-, h. 70
3
Indrawati Gandjar, dkk, Mikologi: Dasar dan Terapan, (Yayasan Pustaka Obor
Indonesia: Jakarta, 2016), h. 45
pneumonia, penyebab penyakit pneumonia atau radang
paru-paru.
c) Streptokokus, yaitu bakteri bentuk bola yang berkelompok
memanjang membentuk rantai.
d) Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok
empat-empat hingga bentuknya mirip kubus.
e) Stafilokokus, yaitu bekteri yang berbentuk bola yang
berkeloni membentuk sekelompok sel tidak teratur
sehingga bentuknya mirip kumpulan buah anggur.
3. Bakteri berbentuk Spiral
Ada tiga macam bentuk spiral:
a) Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral
misalnya Sprillum.
b) Vibrio, ini dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna,
misalnya Vibrio cholera penyebab penyakit kolera.
c) Spiroseta, yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang
bersifat lentur. Pada saat bergerak, tubuhnya dapat
memanjang dan mengerut.4
C. Anatomi Bakteri
Bakteri tersusun atas dinding sel da nisi sel. Disebelah luar dinding sel
terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat
membrane dalam (endomembrane) dan organel bermembran seperti
kloroplas dan mitokondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga
bagian dalam sel yaitu:
1. Flagella
Flagella terdapat pada salah satu ujung, pada kedua ujung
atau pada permukaan sel. Fungsinya untuk bergerak. Berdasarkan
letak dan jumlahnya, tipe flagella dapat dibedakan menjadi
monorik, anfitrik, lofotrik dan peritrik.
Flagella terbuat dari protein yang disebut flagelin. Flagella
berbentuk seperti pembuka sumbat botol. Fungsinya adalah untuk

4
Ibid-, h. 46-47
bergerak. Flagella berputar seperti baling-baling untuk
menggerakkan sel bakteri. Flagella melekat pada membrane sel.

2. Dinding Sel
Dinding sel terdiri atas peptidoglikan yakni polisakarida
yang berikatan dengan protein. Dengan adanya dinding selini,
tubuh bakteri memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel
adalah untuk melindungi sel. Berdasarkan struktur protein dan
polisakarida yang terkandung di dalam dinding sel ini, bakteri
dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negative.
Jika bakteri diwarnai dengan tinta Cina kemudian timbul warna
pada dinding selnya, maka bekteri itu tergolong bakteri gram
positif. Sebaliknya, jika diberi warna dengan tinta Cina namun
tidak menunjukkan perubahan warna pada dinding selnya,maka
bakteri itu digolongkan ke dalam bakteri gram negative.5
3. Membran Sel
Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein,
seperti halnya membrane sel organisme yang lain. Membrane sel
bersifat semipermiabel dan berfungsi mengatur keluar masuknya
zat keluar atau ke dalam sel.
4. Mesosom
Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membrane sel kea
rah dalam atau ke sitoplasma. Tonjolan membrane ini berguna
untuk menyediakan energy atau pabrik energy bakteri. Organ sel
(organel) ini disebut mesosom. Selain itu mesosom berfungsi juga
sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel
anak pada proses pembelahan.
5. Lembar Fotosintetik
Khusus pada bakteri berfotosintesis, terdapat pelipatan
membrane sel kearah sitoplasma. Membrane yang berlipat-lipat
5
Hans Gunter Schlegel, Mikrobiologi Umum, (Gadjah Mada University Press: Depok,
1994),h. 32
tersebut berisi klorofil, dikenal sebagai lembar fotosintetik
(tilakoid). Lembar fotosintetik berfungsi untuk
fotosintesis,contohnya pada padabakteri ungu.bakteri lain yang
tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian.
6. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel (cytos =
sel, plasma = cairan). Sitoplasma tersusun atas koloid yang
mengandung berbagai molekul organic seperti karbohidrat,
lemak,protein, mineral, ribosom, DNA, dan enzim-enzim.
Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi
metabolisme.
7. Asam Deoksiribonukleat
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat
DNA) atau asam inti, merupakan materi genetic bakteri yang
terdapat di dalam sitoplasma. Bentuk DNA bakteri seperti kalung
yang tidak berujung pangkal. Bentuk demikian dikenal sebagai
DNA sirkuler. DNA tersusun atas dua utas polinukleotida berpilin.
DNA merupakan zat pembawa sifat atau gen. DNA ini dikenal pula
sebagai kromosom bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam
sitplasma, melainkan terdapat pada daerah tertentu yang disebut
daerah inti.6
8. Plasmid
Selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki
DNA nonkromosom. DNA nonkromosom bentuknya juga sirkuler
dan terletak di luar DNA kromosom. DNA nonkromosom sirkuler
ini dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali
DNA kromosom. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya
gen kebal antibiotic, gen pentogen. Seperti halnya DNA lain,
plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk kopi dirinya
dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20
plasmid.

6
Ibid-, h. 37
9. Ribosom
Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis
protein atau sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa butir-butir
kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas
protein dan RNA. Di dalam sel bakteri Esherichia coli terkandung
15.000 ribosom,atau kira-kira ¼ masa sel bakteri tersebut. Ini
menunjukkan bahwa ribosom memiliki fungsi yang penting bagi
bakteri.
10. Endospora
Bakteri ada yang dapat membentuk endospore,
pembentukan endospore merupakan cara bakteri mengatasi kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospore tahan terhadap
panas sehingga tidak mati oleh proses memasak biasa. Spora mati
di atas suhu 120o C, jika kondisi telah membaik, endospore dapat
tumbuh menjadi bakteri seperti sedia kala.
D. Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri bereproduksi secara vegetative dengan membelah diri
secara biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap
20 menit. Bakteri hanya dapat berkembang biak melalui cara aseksual
dengan melibatkan pembelahan biner. Pembelahan biner adalah
pembelahan langsung, tanpa melalui tahapan seperti mitosis.7 Setiap sel
bakteri membelah menjadi dua:
(gambar)
Pembelahan seksual tidak dijumpai pada bakteri, tetapi terjadi
pemindahan materi genetic dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa
menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga
proses paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan
transduksi.
1. Transformasi
Dalam konteks genetika bakteri, transformasi merupakan
perubahan suatu genotype sel bakteri dengan cara mengambil DNA
7
Djoko Arisworo, Ilmu Pengetahuan Alam, (Grafindo Media Pratama: Jakarta, 2005), h.
33
asing dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada bakteri
Streptococcus pneumoniae yang tidak berbahaya dapat
ditransformasikan menjadi sel-sel penyebab pneumonia dengan
cara mengambil DNA dari medium yang mengandung sel-sel strain
patogenik yang mati. Transformasi ini terjadi ketika sel
nonpatogenik hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan
mengandung alel untuk patogenisitas (gen untuk satu lapisan sel
yang melindungi bakteri dari sistem imun inang) alel asing tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam kromosom bakteri menggantikan
alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan
rekomendasi genetic-perputaran segmen DNA dengan cara pindah
silang (crossing over). Sel yang di transformasi ini sekarang
memiliki datu kromosom yang mengandung DNA, yang berasal
dari dau sel yang berbeda. (Gambar)
2. Transduksi
Pada proses transfer DNA yang di sebut tranduksi, faga
membawa gen bakteri dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Ada
dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi
khusus.keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus
reproduksi faga.
3. Konjugasi
Konjugasi merupakan transfer langsung materi genetik
antara dua sel bakteri yang berhubungan sementara. Proses ini
telah diteliti secara tuntas pada E. Coli. Transfer DNA adalah
transfer satu arah, yaitu satu sel mendonasi (menyumbang) DNA,
dan “pasangannya” menerima gen. Donor DNA, disebut sebagai
“jantan”, menggunakan alat yang disebut pili seks untuk
menempel pada resipien (penerima) DNA dan disebut sebagai
“betina”. Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara akan
terbentuk diantara kedua sel tersebut, menyediakan jalan untuk
mentransfer DNA.8

E. Fisiologi Bakteri

Pada pertumbuhan bakteri terjadi sintesa yang khas dan berimbang dan
komponen-komponen protoplasma dan bahan-bahan gizi (nitrien) yang
terdapat dalam lingkungan, Ini merupakan proses yang terus berubah menurut
waktu dan merupakan sifatutama makhluk hidup. Sifat fisiologis yang
diperlukan bakteri untuk hidup :

1. Air

Bakteri memerlukan air dalam konsentrasi tinggi disekitarnya karena


diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan. Air merupakan pengantar
semua bahan gizi yang diperlukan sel dan untuk membuang semua zat yang tak
diperlukan ke luar sel.

2. Garam – garam organik

Diperlukan untuk mempertahankan keadaan koloidal dan tekanan osmotik


di dalam sel, untuk memelihara keseimbangan asam basa dan berfungsi sebagai
bagian enzim atau sebagai aktivator reksi enzim.

3. Mineral

Diperlukan karbon, nitrogen, belerang, fosfat, aktivtor enzim seperti Mg,


Fe, K dan Ca.

4. CO2

Diperlukan dalam proses sintesa dengan timbulnya asimilasi CO2 di


dalam sel.

8
Ibid-, h. 35-36
5. O2

Berdasarkan keperluan akan oksigen, dalam pertumbuhan bakteri oksigen


sangan penting dalam keperluan oksigennya.

6. Temperatur

Bakteri mempunyai temperature optimum yaitu dimana bakteri tersebut


tumbuh sebaik – baiknya dan batas – batas temperature dimana pertumbuhan
dapat terjadi.

7. pH

pH mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Kebanyakan bakteri patogen


mempunyai pH optimum 7,2 – 7,6.9

F. Sebaran Bakteri yang ada di Indonesia.

9
Mades Fifendy, M.Biomed, Mikrobiologi, (Kencana: Jakarta, 2017), h. 31-32

Anda mungkin juga menyukai