Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Semua mikroorganisme prokariotik dimasukkan ke dalam kingdom
monera. Mikroorganisme prokariotik adalah mikroorganisme yang memiliki
bahan inti tetapi tidak memiliki selubung inti. Inti yang tidak bermembran
disebut prokarion. Bahan inti tersebut adalah asam inti berupa DNA
(deoxyribonucleic acid) yang terletak pada suatu daerah tertentu di dalam
sitoplasma. Jadi DNA itu tidak tersebar. Oleh karena itu tidak benar jika
dikatakan prokariotik tidak berinti.Monera berasal dari kata Yunani moneres,
yang berarti tunggal. Contoh monera bersel tunggal adalah bakteri. Namun tidak
semua monera bersel tunggal.

Beberapa anggota ganggang hijau biru ada yang berbentuk benang,


misalnyaOscillatoria.Terdapat perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang
biru.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan monera?
2. Bagaimana ciri-ciri monera?
3. Bagaimana klasifikasi monera?
4. Apa saja jenis-jenis monera?
5. Bagaimana peranan monera bagi kehidupan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dapam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui klasifikasi monera.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri monera.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis monera
4. Untuk mengetahui kingdom monera dan peranannya bagi kehidupan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Monera

Monera adalah salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima
kingdom, yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Monera meliputi sebagian
besar prokariotik (yaitu tidak punya inti sel. Oleh sebab itu, nama lainnya
adalah Prokaryota atau Prokaryotae. Kingdom ini dibagi menjadi dua divisi
yaitu Bacteria (Schizomycetes) dan Cyanophyta (alga hijau-biru). Pengelompoan
ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa
Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan
sebagai Cyanobacteria.

B. Ciri-ciri Monera
Adapun ciri-ciri monera sebagai berikut:
1. Tersusun atas satu sel ( uniseluler)
2. Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus dan Spiral)
3. Tipe sel prokariotik
4. Memiliki dinding sel
5. Eubacteria (dinding sel mengandung peptidoglikan)
6. Archaebacteria ( dinding sel tidak mengandung peptidoglikan)
7. Tidak memiliki organel bermembran

C. Klasifikasi Monera
Monera terbagi menjadi dua yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Berikut
penjelasan klasifikasi Monera;

1. Eubacteria ( Bakteri )
Bakteri sendiri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek dan sekaligus
penemu dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukannya pada tahun 1674,
dia adalah seorang ilmuwan belanda, istilah bakteri sendiri dikenalkan oleh
ilmuwan yang bernama Ehrenberg tahun 1828.

2
a) Karakteristik dan Ciri-ciri Eubachteria;
 Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 µm, lebar 1 – 2 µm,
dan diameter 1 mikron
 Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau
berkelompok (koloni)
 Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan
 Mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang
tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk.
 Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma,
sitoplasma, DNA, mesosom, ribosom, dan plasmid.
 Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual
melalui pembelahan biner dan seksual meliputi konjugasi,
transformasi, dan transduksi.

b) Struktur Tubuh dan Fungsi Organel pada Bakteri


Meliputi;

 Kapsul terbuat dari


karbohidrat, nitrogen, atau
fosfor. Kapsul dan lapisan
lendir berfungsi pelindung sel
terhadap dehidrasi, cadangan
makanan, perlindungan
terhadap fagositosis dan
pertahanan diri. Pada
umumnya kapsul dimiliki oleh
bakteri virulen.

 Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota sebagai alat bergerak.


 Phili atau fimbriae merupakan rambut halus yang muncul dari
dinding sel berfungsi untuk melekatkan diri ke suatu permukaan
benda dan sebagai saluran untuk menyalurkan materi genetika dalam
peristiwa konjugasi.
 Dinding sel tersusun dari peptidoglikan berfungsi untuk memberi
bentuk, sebagai bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan
perperan dalam pembelahan sel.
 Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein dan
lemak berfungsi untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam
sel. Membrane sel pada sianobakteri berperan dalam fotosintesis.
Didalamnya terdapat tilakoid (kromatofor) yang mengandung pigmen
fotosintesis.

3
 Mesosom untuk pabrik energi .
 Lembar fotosintetik untuk berfotosintesis.
 Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
 DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat.
 Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain.
 Ribosom untuk tempat sintesis protein.
 Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk pada salah
satu ujung sel.

2. Archaebacteria
Archaebacteria pada tahun 1977 oleh carl woessedan george fox. Istilah
archaebacteria berasal dari bahasa yunani yaituarchaio yang artinya kuno.
Para ahli berpendapatbahwa archaebacteria merupakan sel-sel paling kuno
yang memiliki kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik(memiliki
membran inti sel). Archaebacteria hidup dilingkungan yang ekstrim, mirip
dengan lingkungan awal dibumi.
Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak
beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan
jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni.
Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan
biner), membentuk tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu
organisme dari fragmen-fragmen atau potongan tubuh induknya).
Archaebacteria sering disebut organisme ekstermofil karena mampu hidup
di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya di mata air panas dan
di dasar samudra. Semua anggota Archaebacteria merupakan organisme
nonpatogen.

Karakteristik dan Ciri-ciri Arhaebacteria;

 Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada
di dunia.
 Ukuran tubuh 0,1-200 µm.
 Organisme prokariotik
 Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer
karbohidrat dan protein).
 Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon
bercabang yang tertanam pada gliserol dengan ikatan eter
 Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok.
 Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang). Hidup
dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan
kadar garam tinggi, lingkungan asam).

2
D. Jenis - jenis Monera
 Eubacteria dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan:

1. Berdasarkan cara mendapatkan makanan


a) Bakteri Heterotrof adalah kelompok bakteri yang tidak dapat
menyusun bahan makanannya sendiri sehingga hidupnya tergantung
pada organisme lain. Bakteri heterotrof terdiri dari :

 Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari


organisme yang masih hidup (inang). Jenis bakteri tersebu biasanya
menimbulkan penyakit. Contoh : Mycobacterium tuberculosis (
penyebab TB).
 Bakteri saprob adalah bakteri bakteri yang memperoleh makanan dari
sisa organisme yang telah mati. Contoh : E.coli
b) Bakteri Autotrof adalah kelompok bakteri yang dapat menyusun
makanan berupa bahan organik dari bahan anorganik jadi hidupnya tidak
bergantung terhadap organisme lain karena dapat mensintesis/menyusun
makanannya sendiri. Bakteri autotrof terdiri dari :
 Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang memakai sumber energi
cahaya untuk menyusun bahan organik. Contoh :Bacteriochlorophyll
(pigmen hijau) dan Bacteriopurpurin ( pigmen karotenoid ungu ).

Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang memperoleh energi dari


hasil reaksi kimia. Contoh : Nitrosococcus, Niitrobacter,
Nitrosomonas, bakteri belerang (Thiobacillus) dan bakteri besi.
2. Berdasarkan bentuk
a) Basillus adalah bentuk bakteri seperti batang atau tongkat. Basillus
terbagi menjadi :

 Monobasillus. Contoh : Lactobacillus, Escherichia coli, dan


Salmonella typhi
 Diplobasillus. Contoh : Azotobacter
 Streptobasilus. Contoh : Bacillus anthracis,dan Streptobacillus
moniliformis

b) Kokus adalah bentuk bakteri seperti bola (bulat). Kokus terbagi menjadi:

 Monokokus. Contoh : Neisseria gonorrhoe (Monococcus sp)


 Diplokokus. Contoh :Diplococcus pneumonia (Diplococcus sp)
 Streptokokus.Contoh : Streptococcus pyogenes
 Stapilokokus. Contoh : Staphylococcus aureus (Staphylococcus sp.)
 Sarkina. Contoh : Sarcina sp

3
 Tetrakokus

c) Spiral (Spirilum) adalah bentuk bakteri seperti bengkok atau spiral.


Spiral terbagi menjadi :

 Vibrio. Contoh : Vibrio comma atau Vibrio cholerae


 Spiral. Contoh : Spirillum minor ( Aquaspirillum sp)
 Spiroketa.Contoh : Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis)

3. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen


Bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob.

a) Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen. Contoh :


Acetobacter, Nitrobacter, Nitrococcos, dan Nitrosomonas
b) Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak menggunakan oksigen. Contoh :
Lactobacillus, Clostridium, Streptococcus, Bacillus, Escherichia, dan
Enterobacter

4. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagel ( alat gerak )


Bakteri dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok: Bakteri atrik, Bakteri
monotrik, Bakteri lofotrik, Bakteri amfitrik dan Bakteri peritrik

5. Berdasarkan pengecatan gram


Pengecatan gram (gram stain) memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok,
yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif.

 Bakteri gram positif. Contoh : Enterobakteria( bakteri pengurai yang hidup


di tumbuhan yang membusuk serta bakteri yang hidup di tubuh manusia
seperti Escherichia coli dan Salmonella

 Bakteri gram negative. Contoh : Klamidia (Chlamydia trachomatis


penyebab penyakit kebutaan).

 Archaebacteria dikelompokkan menjadi :


1. Archaebacteria Metanogen

Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat


menghasilkan methane (CH4).Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan
sapi, manusia, rayap dan hewan lain. Contoh archaebacteria metanogen
beserta peranannya:

 Methanobacterium ruminantium
 Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin).

4
 Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa)
 Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa (mengeluarkan gas
metana atau gas rawa)

2. Archaebacteria Ekstrem Termofil/Thermoasidofil (suka panas dan


asam)

Merupakan mikroorganisme anaerob kemoautotrof yang menggunakan


belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan
oksigen Anggota kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat
asam dan bersuhu sangat tinggi. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus,
Geogemma, Pyrodictium, Thermoprotheus dan Sulfolobus
acidorcaldarius.Sulfolobos ditemukan dalam sumber air panas.

3. Archaebacteria Ekstrem Halofil ( suka garam)

Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun


beberapa di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa
bakteriorhodopsin. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang
tinggi(10 kali salinitas air laut), misalnya di Laut Mati dan di Danau Great Salt
(USA), serta di makanan yang diasinkan. Organisme ini menggunakan garam
untuk membentuk ATP. Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium
halobium.

E. Peranan Monera Bagi Kehidupan


1. Bakteri yang Menguntungkan;
a) Rhizobium leguminosarum, yaitu bakteri yang bersimsiosis dengan akar
polong-polongan. Bakteri ini mampu mengikat nitrogen dari udara
sehingga menyuburkan tanah.
b) Nitrosomonas, Nitrosococcos (bakteri nitrit), serta Nitrobacter
merupakan bakteri yang membantu proses pembuatan senyawa
nitratdalam tanah.
c) Streptococcus lactis yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan keju.
d) Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermhophillus yaitu bakteri
yang berperan dalam pembuatan yoghurt.
e) Acetobacter xylinum, yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan nata
de coco.
f) Streptomyces griceus, yaitu bakteri yang menghasilkan antibiotic
streptomisin (untuk mengatasi penyakit TBC)

5
g) Streptomyces aureofaciens, yaitu bakteri yang menghasilkan antibitik
aureomisin.
h) Acetobacter aceti, yaitu bakteri yang mengubah etanol menjadi asam
asetat (asam cuka) melalui proses oksidasi.
i) Escheria coli yaitu bakteri yang membantu pembusukan di usus besar
manusia dan pembentukan vitamin K yang penting pada proses
pembekuan darah.

2. Bakteri yang Merugikan;


a) Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.
b) Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus.
c) Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.
d) Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.
e) Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru.
f) Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.
g) Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi.
h) Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam
bongkrek pada tempe bongkrek.
i) Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin
pada makanan kaleng yang telah rusak.
j) Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek.

3. Cara Pencegahan Bakteri yang Merugikan Manusia


a) Vaksinasi, adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara memberikan
vaksin, yaitu bakteri yang telah dilemahkan.
b) Strelisasi, yaitu pemusnahan semua bentuk kehidupan. Sterilisasi alat-
alat atau medium dapat dikerjakan secara fisik (misalnya dengan
pemanasan, sinar ultraviolet, dan sinar X), secara mekanik (dengan
penyaringan), dan secara kimia (dengan desinfektan).
c) Pasteurisasi, pasteurisasi di lakukan untuk mesterilkan bahan yang tidak
tahan panas tinggi dengan tujuan membunuh bakteri yang ada di
dalamnya. Pasterisasi akan mematikan bakteri patogen,tetapi bakteri
nopatogen tetap hidup sehingga makanan belum streril.
d) Pengawetan makanan, makanan perlu di awetkan untuk mengawasi
mengatasi aktifitas bakteri yang dapat merusak makanan serta
menimbulkan racun. Pengawetan makanan dapat juga di lakukan secara
konvesional, antara lain dengan sterilisasi, pasteurisasi, pembekuan,
pendingina, penggunaan bahan kimia, serta radiasi.lingkungan yang
dingin menyebabkan bakteri tidak aktif.

6
BAB III
KESIMPULAN

Monera adalah salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima
kingdom, yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Monera terbagi menjadi dua
yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.

Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria

Karakteristik Archaebacteria Eubacteria

Tidak mengandung
Dinding sel Mengandung peptidoglikan
peptidoglikan

Selulosa/asam amino dan


Zat penyusun dinding sel Selulosa dan lipid
asam glutamat

Beberapa hidrokarbon
Lipid membran Hidrokarbon tidak bercabang
bercabang

RNA polimerisasi Beberapa jenis Satu jenis

Intron ( bagian gen yang Ada pada beberapa


Tidak ada
bukan untuk pengkodean) gen

Mengandung lipida Mengandung lipida berikatan


Membran plasma
berikatan eter ester

Sensitivitas pada antibiotik Tidak sensitive Sensitif

Bersifat kosmopolitan/ dapat


Ditempat ekstrem
hidup di berbagai lingkungan
Habitat (asin sekali,panas
( tubuh organisme,tanah,air
sekali, dingin sekali)
tawar,air laut)

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/kingdom-monera/

http://nandarthulo.blogspot.com/2011/08/kingdom-monera-dankegunaannya.html

Anda mungkin juga menyukai