Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR BIOLOGI

SMA KELAS X SEMESTER I

BAKTERI

Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup


Kompetensi Dasar : 2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria
dan peranannya bagi kehidupan
Indikator
1. Mendeskripsikan ciri-ciri bentuk bakteri berdasarkan pengamatan gambar
2. Mendeskrispsikan struktur bakteri berdasarkan pengamatan gambar
3. Menggambar struktur bakteri berdasarkan pengamatan gambar
4. Mengklasifikasikan bakteri berdasarkan gambar
5. Membedakan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria
6. Mendeskripsikan cara-cara reproduksi bakteri
7. Menjelaskan usaha pencegahan penyebaran bakteri berdasarkan pengalaman siswa
8. Menjelaskan peran bakteri bagi kehidupan
9. Menerapkan pemanfaatan bakteri pada pembuatan tekult
Peta Konsep

Pendahuluan
Dalam klasifikasi sistem lima kingdom menurut RH. Whittaker, semua organisme
prokariot (tidak memiliki membran inti) dikelompokkan ke dalam kingdom Monera.
Kingdom Monera dibagi menjadi dua bagian, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Pada
kedua bakteri tersebut memiliki perbedaan ciri-ciri, habitat serta perannya dalam kehidupan
manusia.
Eubacteria berasal dari kata eu (sejati) dan bacteria (bakteri) yang merupakan
kelompok mahluk hidup yang sehari-hari dikenal dengan bakteri. Sedangkan
Archaebacteria berasal dari kata archaio (kuno) dan bacteria (bakteri) yang berarti
kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran
plasmanya mengandung lipid sehingga mampu hidup di habitat yang ekstrim, baik di
habitat bersuhu rendah (dingin) maupun bersuhu tinggi (panas).
Monera adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu sel (uniselular) sesuai dengan
asal kata dari bahasa Yunani, moneres yang berarti tunggal. Monera belum mempunyai
membran inti sel, memiliki nukleoid (bagian sel yang mengandung DNA), dan belum
memiliki organel bermembran, seperti mitokondria, kloroplas, dan badan Golgi. Dinding
selnya terbuat dari peptidoglikan yang tahan terhadap tekanan osmotik hingga 25 kali
tekanan atmosfer. Anggota kingdom ini secara umum disebut dengan bakteri.
Organisme utama yang termasuk dalam kingdom Monera adalah Eubacteria dan
Archaebacteria. Keduanya merupakan organisme prokariotik. Kelompok yang paling
primitif, Archaebacteria, saat ini mulai terbatas keberadaannya. Namun, tetap dapat
ditemukan di tempat tertentu, seperti sumber air panas dan daerah yang konsentrasi
oksigennya rendah.
A. Eubakteria
 Ciri-ciri bakteri :
1. Tubuh berukuran 1 – 5 mikron ( 1mikron = 10-3 mm)
2. Mikroorganisme yang bersel satu (uniseluler).
3. Hidup kosmopolitan, artinya dapat hidup disegala tempat baik di darat, air, udara,
maupun dalam tubuh manusia, tumbuhan dan hewan.
4. Tidak memiliki klorofil, tetapi ada beberapa jenis yang berklorofil.
5. Berkembang biak dengan cara membelah diri, konjugasi (perkawinan dua
individu yang belum diketahui jenis kelaminnya), transformasi (pemindahan
materi genetik) dan transduksi (pemindahan sebagian materi genetik melalui
perantara virus).
6. Inti sel bersifat prokariotik, yaitu inti sel belum mempunyai selaput inti.
7. Dalam kondisi lingkungan kurang menguntungkan dapat membentuk endospora.
8. Cara hidup ada yang soliter, berkoloni, simbiosis, saprofit dan parasit.
 Struktur tubuh bakteri :
1. Kapsul, merupakan lapisan luar berupa lendir yang menyelubungi dinding
secara keseluruhan berfungsi sebagai tempat cadangan makanan, melindungi
bagian dalam dan pengikat antara sel serta mencegah kekeringan. Kapsul
tersusun dari glikoprotein (protein dan glikogen)
2. Dinding Sel, terdiri atas selulose dan kitin berfungsi untuk memberikan bentuk
sel, perlindungan dan memproduksi sel.
3. Membran sitoplasma, berfungsi untuk mengatur transportasi zat.
4. Sitoplasma, berbentuk koloid, tersusun atas karbohodrat, protein, enzim,
belerang, kalsium karbonat dan air.
5. Inti sel, bahan inti (DNA) untuk yang bersifat prokariotik
6. Flagel sebagai alat gerak

Sumber : http://trisniatma.com/wpcontent/uploads/2011/08/archaebacteria1.jpg
 Macam-macam bakteri.
a) Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, dibedakan menjadi :
1. Atrik : tidak memiliki flagela
2. Monotrik : memiliki satu flael pada salah satu ujungnya
3. Lofotrik : memiliki sekelompok flagel pada salah satu ujung tubuhnya
4. Amfitrik : memiliki flagel pada kedua ujungnya.
5. Peritrik : memiliki flagel di seluruh permukaan tubuhnya.

Atrik

Sumber : http://trisniatma.com/wp-content/uploads/2011/08/biox05_51.jpg
b) Berdasarkan bentuknya, bakteri dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Kokus (bulat seperti bola) dengan variasi bentuk :
a. Monokokus : tunggal, contoh : Monococcus gonorhoe
b. Diplokokus : hidup berpasangan, contoh : Diplokokus pneumonia
c. Tetrakokus : hidup berkelompok, contoh : Sarcina sp.
d. Sterptokokus : bergandengan seperti rantai, contoh ; Streptococcus
pyrogenes
e. Stafilokokus : hidup bergerombol seperti buah anggur contoh :
Staphylococcus aureus

2. Basilus (batang) terdiri atas :


a. Monobasil : hidup soliter, contoh : Escherichia coli
b. Diplobasil : hidup berpasangan, contoh : Diplococcus pneumoniae
c. Streptobasil : hidup bergandengan seperti rantai, contoh : Azotobcter sp.
3. Spirilum (spiral) berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran terdiri atas :
a. Bentuk vibrio (koma), contoh Vibrio cholerae
b. Bentuk spiral, contoh Thiospirillopsis floridana
c. Spiroseta berupa spiral yang halus dan lentur, contoh: Treponema pallidum

c) Berdasarkan kemampuan membuat makanannya, bakteri dibedakan


menjadi :
1. Bakteri autotrof , yaitu bakteri yang mampu mensintesis sendiri makanannya.
a. Bakteri fotoautotrof (energi berasal dari cahaya), contoh bakteri
ungu,bakteri hijau
b. Bakteri kemoautotrof (energi berasal dari reaksi kimia), contoh : bakteri
nitrit, bakteri nitrat, bakteri belerang, bakteri besi dan bakteri hidrogen.
2. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang hidupnya bergantung pada organisme
autotrof
a. Bakteri saprofit yaitu bakteri yang hidup dari zat-zat organik sisa makhluk
hidup atau sampah. Contoh : E. coli, Lactobacillus bulgaricus.
b. Bakteri parasit (patogen) yaitu bakteri yang mendapat makanan dari
inangnya, biasanya menyebabkan penyakit pada manusia, hewan maupun
tumbuhan. Contoh : Mycobacterium tuberculosa, Bacillus anthracis.
d) Berdasarkan cara memperoleh energi melalui respirasi dibedakan menjadi :
1. Bakteri aerob yaitu bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya, contoh : Nitrosomonas, Nitrococcus, Nitrobacter dan
Azotobacter.
2. Bakteri anaerob (fermentasi), yaitu bakteri yang tidak memerlukan oksigen
bebas untuk memperoleh energinya, tetapi energi diperoleh dengan cara
mereduksi senyawa yang sudah mati. Bakteri anaerob dibagi menjadi dua,
yaitu :
o Anaerob fakultatif : bakteri yang dapat hidup jika tidak ada oksigen.
Contoh : Escherichia coli, Lactobacillus.
o Anaerob obligat : bakteri yang dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak
ada oksigen. Contoh : Clostridium tetani, Clostridium botulinum dan
Nitrococcus denitrificans
 Reproduksi bakteri
Reproduksi bakteri dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Secara aseksual dengan pembelahan biner, yaitu membelah secara langsung
menjadi dua sel anakan setiap 20 menit.
2. Secara seksual /replikasi terjadi melalui :
a. Transformasi, terjadi pemindahan sebagian materi genetik berupa DNA dari
sel bakteri ke bakteri lainnya
b. Transduksi, terjadi pemindahan sebagian materi genetik DNA antar bakteri
melalui perantara virus.
c. Konjugasi, terjadi pemindahan sebagian materi genetik karena kontak
langsung antara bakteri donor dengan bakteri resipiens dengan membentuk
jembatan atau melalui ujung pilus.
 Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan bakteri berlangsung sangat cepat. Dalam kondidi normal,
bakteri membelah diri menjadi dua setiap 20 menit. Catatan waktu demikian disebut
sebagai waktu generasi. Hubungan antara jumlah bakteri dengan waktu
pertumbuhannya dinyatakan dalam kurva pertumbuhan. Kurva pertumbuhan dapat
dibagi menjadi 4 fase, yaitu:
1. Fase lag (fase permulaan), merupakan fase bakteri beradaptasi di lingkungan
baru
2. Fase log / logaritma / eksponensial (fase pembiakan cepat), merupakan fase
pertumbuhan mencapai maksimum. Pada fase ini terjadi peningkatan jumlah
bakteri
3. Fase stasioner (fase diperlambat), merupakan fase pertumbuhan mencapai titik
nol, tidak terjadi penambahan jumlah bakteri
4. Fase penurunan (fase kematian), bakteri berhenti memperbanyak diri dan rata-
rata kematian meningkat.

Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : suhu,


ketersediaan makanan, pH, konsentrasi ion, oksigen, kelembaban dan zat kimia
seperti antibiotik
 Untuk menghindarkan bahan makanan dari bakteri dengan cara :
1. Preventif
Preventif (profiloksis) yaitu cara pencegahan dengan vaksinasi.Vaksinasi
adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara memberikan vaksin, yaitu bakteri
yang telah dilemahkan. Vaksin diinjeksikan ke dalam tubuh manusia atau hewan
untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Vaksin tersebut di
dalam tubuh manusia atau hewan akan mendorong terbentuknya antibodi dalam
darah. Jika suatu saat tubuh kemasukan bakteri aktif, bakteri tersebut akan
dilawan atau dihambat oleh zat antibodi. Beberapa vaksin yang telah ditemukan
adalah sebagai berikut :
a. Vaksin BCG (Bacillus Calmet Guirine) untuk mencegah TBC
b. Vaksin DPTP (Diphteri, Pertusis, Tetanus, Profiloksis) untuk mencegah
penyakit difteri, batuk rejan, dan tetanus.
c. Vaksin TCD (Typhus, Cholera, Dysentrie) untuk mencegah penyakit tifus,
kolera dan disentri.
d. Vaksin Kotipa, untuk mencegah kolera, tifus dan paratifus
2. Sterilisasi, Sterilisasi adalah pemusnahan semua bentuk kehidupan dalam
makanan, misalnya dalam pengawetan makanan. Sterilisasi biasanya dilakukan
dengan cara pemanasan pada suhu 1210C selama 15 menit dengan disertai
tekanan. Biasanya dilakukan dalam autoklav atau dalam pressure cooker.
Dengan sterilisasi, bakteri dan sporanya serta organisme lain akan mati.
3. Pasteurisasi dilakukan untuk mensterilkan bahan yang tidak tahan panas tinggi
dengan tujuan membunuh bakteri yang ada di dalamnya. Misalnya pengawetan
air susu. Pasteurisasi akan mematikan bakteri patogen, tetapi bakteri
nonpatogen tetap hidup sehingga makanan belum steril. Pasteurisasi dilakukan
dengan pemanasan sampai 620C selama 30 menit atau 710C selama 15 menit.
4. Pengawetan makanan agar bakteri yang masuk kedalam makanan tidak dapat
tumbuh. Contoh pengawetan dengan cara :
~ diberi garam (ikan asin) ~ diberi bahan pengawet (asam benzoat)
~ diberi gula (dodol) ~ didinginkan (daging, buah, sayur)
~ diberi asam (acar)
~ dikeringkan (krupuk)
B. Cyanobacteria
Cyanobacteria termasuk dalam kelompok Eubacteria. Cyanobacteria dikenal sebagai
generasi perintis karena membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul dan berperan
penting dalam menambah materi organik ke dalam tanah.
Ciri-Ciri:
1. Inti tidak diselubungi oleh membran (bersifat prokariotuk)
2. Memiliki klorofil
3. Warna hijau biru disebabkan adanya pigmen karotenoid dan fikosianin. Kadang juga
terdapat pegmen fikoeritrin
4. Ada yang uniseluler dan ada yang bersel banyak. Yang umiseluler ada yang soliter
dan ada pula yang berkoloni. Sedangkan yang bersel banyak umumnya berbentuk
benang (filamen).
5. Ganggang yang berbentuk filamen mempunyai heterokist yaitu sel yang berbeda
dengan sel yang lain, lebih tebal dan tidak memiliki inti.
6. Kebanyakan memiliki kemampuan untuk melakukan fiksasi nitrogen (mengikat
nitrogen dari atmosfer). proses fiksasi nitrogen terjadi di heterokist.
7. Reproduksi dilakukan dengan pembelahan sel, fragmentasi dan pembentukan spora.
C. Archaebacteria
 Ciri-ciri:
1. Uniseluler prokariotik, yaitu tidak memiliki membrane inti sel
2. Memiliki dinding sel
3. Mempunyai 1 jenis RNA polimerase
4. Biasanya hidup pada lingkungan ekstrem, seperti daerah dengan kadar garam
tinggi
5. Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas, fragmentasi
 Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria:
Karakteristik Archaebacteria Eubacteria
Peptidoglikan di dinding sel Tidak ada Ada
Lipid membrane Hidrokarbon bercabang Hidrokarbon tidak
bercabang
RNA Polimerase Beberapa jenis Satu jenis
Respon terhadap antibiotik Pertumbuhan tidak Pertumbuhan terhambat
Streptomisin dan kloramfenikol terhambat
Klasifikasi Archaebacteria
Archaebacteria dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Metanogen :
o Anaerobik dan khemosintetik
o Metabolisme membentuk gas metana (CH4)
o Hidup di tempat dengan kadar metana tinggi,
contohnya: metanogen pada rumen rayap yaitu

Lachnospira multipara, Ruminococcus albus


2. Halofil ekstrem :
o Hidup pada lingkungan berkadar garam
tinggi, contohnya : Holobacterium

3. Termofil ekstrem ( thermoasidofil ):


o hidup pada tempat bersuhu tinggi dan bersifat asam,
contohnya : Sulfolobus, yang hidup di mata air
sulfur.

D. Peran Bakteri bagi kehidupan


Bakteri yang menguntungkan diantaranya :
1. Bakteri usus mampu membusukkan sistem pencernaan makanan
2. Bakteri pengurai(saproba) menguraikan tumbuhan/hewan yang mati, serta
sisa/kotoran organisme
3. Penghasil bahan makanan dan minuman, contoh :
a. Streptococcus lactis dan S.cremoris untuk pembuatan keju dan mentega
b. Lactobacillus bulgaricus untuk pembuatan yoghurt
c. Lactobacillus cassei pembuatan keju dan nata de coco
d. Lactobacillus citrovorum memberi aroma pada keju.
4. Penghasil asam, contoh :
a. Acetobacter sp penghasil asam cuka dan asam asetat.
b. Clostridium butirinum menghasilkan asam butirat
c. Propioni bacterium penghasil asam propionat.
5. Penghasil antibiotik, contoh :
a. Bacillus brevis penghasil gramisidin
b. Streptococcus venezuelae menghasilkan kloramfinekol
c. Sterptomyces griseus menghasilkan sterptomisin
6. Bidang pertanian, karena kemampuannya mengikat nitrogen, contoh :
a. Bakteri yang hidup bebas : Azotobactersp, Clostridium sp.Rhodospirillum sp
b. Bakteri yang hidup bersi,biosis demngan tanaman polongan : Rhizobium
leguminosarum.
7. Pembuatan biogas, pengolahan limbah, rekayasa genetika dan pertambangan.
Peranan Cyanobacteria :
1. Sebagai sumber makanan alternatif protein tinggi, yaitu Spirulina
2. Meningkatkan kesuburan tanah, yaitu ganggang yang mampu melakukan fiksasi
nitrogen. Misalnya: Nostoc, Gleocapsa. Selain itu juga ada Anabaena
azollae yang bersimbiosis dengan paku air Azolla pinnata.

Manfaat Archaebacteria:
1. Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke sabun cuci untuk meningkatkan
kemampuan sabun cuci dan detergen pada suhu dan pH tinggi
2. Digunakan dalam industri makanan untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin
(sejenis karbohidrat)
3. Untuk mengatasi pencemaran laut karena tumpahan minyak.
Bakteri patogen yang menimbulkan penyakit diantaranya :
1. Menimbulkan penyakit pada manusia.
a. Shigella dysentriae penyebab disentri
b. Mycobacterium tuberculose menimbulkan penyakit TBC
c. Salmonella typhosa menimbulkan penyakit tifus.
d. Clostridium tetani penyebab penyakit tetanus
e. Neisseria gonorhoe menyebabkan penyakit kencing nanah.
f. Vibrio cholerae menyebabkan penyakit kolera
g. Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit lepra.
h. Diplococcus pneumoniae menyebabkan penyakit pneumonia
i. Bordetella pertusis menyebabkan penyakit radang paru-paru.
j. Pasteurella pestis menyebabkan penyakit batuk rejan dan sampar.
2. Menimbulkan penyakit pada hewan.
a. Bacillus anthraxis menimbulkan penyalit anthrax pada sapi, kerbau
b. Brucella abortus menyebabkan penyakit brucelosis pada sapi
c. Steptococcus agalactia menyebabkan penyakit mastitis
d. Actinomyces bovis menyebabkan penyakit bengkak pada rahang sapi.
3. Menimbulkan penyakit pada tumbuhan.
a. Agrobacterium tumefaciens menyebabkan penyakit kanker pada kopi
b. Xanthomonas oryzae menyerang pucuk batabg padi
c. Erwina tracheiphila menyebabkan busuk pada daun labu
d. Erwina amylovora menyebabkan busuk pada buah-buahan
e. Xanthomonas citri menyebabkan lengket pada batang jeruk
f. Xanthiomonas campetris menyerang tanaman kubis.
4. Merusak dan menghasilkan racun.
a. Clostridium botulinum menghasilkan racun botulin pada makanan kaleng
b. Pseudomonas cocovenenans menghasilkan racun asam bongkrek
c. Leuconostoc mesentrides menghasilkan lendir pada makanan basi

Tekult (susu tempe dengan fermentasi yakult)


Tekult merupakan inovasi minuman berbasis fermentasi dengan menggunakan
bahan utama tepung tempe dan menggunakan inokulum dari yakult. Minuman ini dibuat
dari penelitian dan inovasi dari mahawasiswa Biologi Unnes angkatan 2006. Tekult ini
dibuat dengan kerja sama antara mahasiswa dengan pedagang tempe. Adapun bahan yang
digunakan adalah : tempe segar yang dipotong-potong dan dijemur kemudian dihaluskan
menjadi tepung, susu skim, perasa dan inokulum bateri dari yakult.
Cara kerja pembuatan tekult :
1. Persiapan alat dan bahan
a. Persiapan bahan-bahan
Bahan baku dalam pembuatan medium fermentasi pembuatan tekult adalah susu
tempe, susu skim, gula, plain yakult (Lactobacillus casei Shirota strain).
b. Persiapan peralatan dan sterilisasi tempat dan alat yang akan digunakan dalam
praktikum. Merebus peralatan gelas seperti beker glass.
2. Praktikum inti
a. Susu tempe
1 bagian tepung tempe dilarutkan dengan 10 bagian air hangat (perbandingan
1:10), kemudian diblender dan disaring diambil filtratnya, filtrat diblender dan
disaring kembali sampai 3 kali. Setelah itu mengukur pH menggunakan pH
indikator dengan mengambil sedikit filtrat dan mencelupkan pH indikator ke
dalamnya.
b. Susu skim
1 bagian susu skim dilarutkan dengan 10 bagian air hangat, kemudian disaring
sehingga terbentuk filtrat. Setelah itu mengukur pH menggunakan pH indikator
dengan mencelupkan pH indikator ke dalam filtrat.
c. Perebusan susu tempe dan susu skim
Susu tempe dan susu skim dicampur dan direbus sampai mendidih dengan
ditambahkan gula sebanyak 10%, kayu manis, daun pandan, jahe, dan panili untuk
menambah aroma dan rasa. Setelah itu dilakukan penyaringan diambil filtratnya,
kemudian filtrat disaring kembali sebanyak 3 kali.
d. Pendinginan
Tujuan pendinginan adalah untuk memberikan kondisi yang optimum bagi
pertumbuhan bakteri pemeram.
e. Inokulasi
Inokulasi dengan menambahkan starter Lactobacillus casei Shirota strain ke
dalam medium (perlakuan tiap kelompok berbeda). Inokulasi harus dilakukan
secara aseptis dengan menggunakan bunsen dan meja dibersihkan terlebih dahulu
dengan alkhohol.
f. Pemeraman atau inkubasi
Memasukkan ke dalam erlemeyer atau beker glass dan diperam dengan suhu dan
waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing kelompok. Selama pemeraman
tempat harus dalam keadaan tertutup rapat. Setelah itu mengukur pH
menggunakan pH indikator.
g. Penyimpanan
Setelah pemeraman tekult harus disimpan pada keadaan dingin, yaitu pada suhu
kurang lebih 5°C.

Anda mungkin juga menyukai