Anda di halaman 1dari 17

MATERI : MONERA

archaebacteria dan eubacteria

Pengertian Archaebacteria, Eubacteria, dan Bakteri


Archaebacteria  berasal dari bahasa Yunani, archaio, yang artinya kuno.
Para ahli mengajukan hipotesis bahwa Archaebacteria merupakan sel-sel paling awal (kuno)
yang memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik (memiliki membran
inti sel).
Eubacteria  berasal dari bahasa Yunani, eu, yang artinya sejati.
Eubacteria meliputi sebagian besar organisme prokariotik yang dapat hidup di manapun
(kosmopolit).
Bakteri  berasal dari kata bakterion, yang artinya batang kecil.
Bakteri merupakan organisme uniseluler (bersel satu), tidak memiliki membran inti sel
(prokariotik), dan pada umumnya memiliki dinding sel tetapi tidak berklorofil.
Ciri-Ciri Bakteri
A. Ukuran, Bentuk Sel, dan Koloni Bakteri
Bakteri dapat dilihat dengan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Bentuk dasar sel bakteri:
 Basil (bacilllus: batang)
Contoh: Bacillus subtilis, Bacillus cereus, dan Bacillus anthracis
 Kokus (bulat)
Contoh: Nitrosococcus
 Spirilum (spiral/gelombang)
Contoh: Rhodospirillum rubrum dan Spirillum minor
Bakteri Bentuk Perpaduan
 Kokobasil (antara bulat dan batang)
Contoh: Coxiella burnetii
 Vibrio (seperti tanda baca koma)
Contoh: Vibrio cholerae, Vibrio parachaemolyticus.
 Spiroseta (spiral ulir seperti sekrup)
Tubuhnya bisa memanjang & memendek saat bergerak.
Contoh: Treponema pallidum dan Borrelia recurrentis.
Bakteri ada yang berupa:
• Sel tunggal: umumnya vibrio dan spirilum
• Agregat (kumpulan)
Bakteri kokus dan basil ada yang berupa sel tunggal, maupun agregat.
Bentuk agregat bakteri kokus adalah:
1. Monokokus. Bakteri berbentuk bulat tunggal (tidak membentuk agregat). Contoh:
Chlamydia trachomatis dan Chlamydia pneumonia.
2. Diplokokus. Bakteri berbentuk bulat yang bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus
pneumoniae.
3. Tetrakokus. Bakteri berbentuk bulat yang berkelompok empat-empat. Contoh:
Mikrococcus tetragenus dan Pediococcus cerevisiae.
4. Sarkina. Bakteri berbentuk bulat yang berkelompok membentuk susunan kubus. Contoh:
Sarcina lutea dan Thiosarcina rosea.
5. Streptokokus. Berbentuk bulat bergandengan memanjang membentuk rantai. Contoh:
Streptococcus lactis, Streptococcus mutans, dan Streptococcus pyogenes.
6. Stafilokokus. Berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah anggur. Contoh:
Staphylococcus aureus, Staphylococcus saprophyticus, dan Staphylococcus epidermidis.
Bentuk agregat bakteri basil adalah:
1. Monobasil (batang tunggal). Contoh: Escherichia coli, Propionibacterium acnes, dan
Salmonella typhi.
2. Diplobasil (batang yang bergandengan dua-dua). Contoh: Morasella lacunata.
3. Streptobasil (batang yang bergandengan memanjang membentuk rantai). Contoh:
Streptobacillus moniliformis.

1. Kapsul atau Lapisan Lendir: Lapisan terluar dari bakteri yang menyelimuti dinding sel.
Ketebalan lapisan bervariasi pada berbagai jenis bakteri.
2. Dinding Sel: Tersusun dari senyawa peptidoglikan (suatu polimer yang terdiri atas gula
yang berikatan dengan polipeptida pendek).
3. Membran Plasma: Tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif
permeabel.
4. Mesosom: Organel sel yang merupakan penonjolan membran plasma kearah dalam
sitoplasma.
5. Sitoplasma: Merupakan cairan koloid yang mengandung molekul organik, garam-garam
mineral,enzim, DNA, klorosom, dan ribosom.
6. Ribosom: Organel-organel kecil yang tersebar di dalam sitoplasma dan berfungsi dalam
sintetis protein. Tersusun dari senyawa protein dan RNA.
7. DNA: Memiliki 2 macam DNA, yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom.
8. Granula dan Vakuola Gas: Granula berfungsi sebagai penyimpanan cadangan
makanan/senyawa lain yang dihasilkannya. Vakuola gas berfungsi memungkinkan
bakteri mengapung di permukaan air, sehingga mendapatkan sinar matahari untuk
berfotosintesis.
9. Klorosom: Suatu struktur lipatan di bawah membran plasma yang berisi klorofil dan
pigmen fotosintetik lainnya.
10. Flagela: Bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein, terdapat pada dinding sel.
11. Pilus atau Fimbria: Pilus (Latin, pili = rambut) atau fimbria (fimbria = daerah pinggir)
adalah struktur seperti flagelata, tetapi berupa rambut-rambut berdiameter lebih
kecil,pendek, dan kaku, yang terdapat di sekitar dinding sel.

Pengelompokan bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagella adalah :


1. Atrik = bakteri yang tidak memiliki flagel
2. Monotrik = Bakteri yang hanya memiliki 1 flagel
3. Lofotrik = bakteri yang memiliki banyak flagel pada salah satu sisi sel.
4. Amfitrik = bakteri yang memiliki flagel pada kedua ujungnya.
5. Peritrik = bakteri yang memiliki banyak flagel yang tersebar di seluruh permukaan
dinding sel.
Pertahanan Bakteri pada Lingkungan yang Buruk
Bakteri dapat hidup di lingkungan yang buruk dengan membentuk endospora di dalam sel.
Endospora bersifat impermeabel, sehingga tahan terhadap desinfektan maupun lingkungan
ekstrim lainnya.
Reproduksi Bakteri
A. Reproduksi Bakteri secara Aseksual
Bakteri melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Pembelahan ini terjadi
secara amitosis. Pada umumnya, bakteri mampu membelah sekitar 1 – 3 jam sekali. Sebagai
contoh, Escherichia Coli membelah setiap 20 menit sekali.

B. Reproduksi Bakteri secara Seksual


1. Konjugasi
Konjugasi adalah pemindahan materi gen dari suatu sel bakteri ke sel bakteri lain secara
langsung melalui jembatan konjugasi. Contoh bakteri yang mampu berkonjugasi antara lain
Salmonella typhi dan Pseudomonas sp.
2. Transduksi
Transduksi adalah rekombinasi gen antara dua sel bakteri dengan menggunakan virus fag.
Tranduksi terbagi menjadi dua yaitu, transduksi umum dan transduksi khusus.

3. Transformasi
Transformasi adalah rekombinasi gen yang terjadi melalui pengambilan langsung sebagian
materi gen dari bakteri lain, yang dilakukan oleh suatu sel bakteri. Bakteri yang mampu
melakukan transformasi secara ilmiah, yaitu Rhizobium, Streptococcus, Neisseria,
Pneumococcus, dan Bacillus.
Klasifikasi Bakteri
 Klasifikasi bakteri dilakukan berdasarkan identifikasi terhadap persamaan dan perbedaan
ciri seluruh tubuh, yang menunjukkan adanya hubungan filogenetik / evolusioner.
Bakteri diklasifikasikan menjadi 2 kingdom yaitu ; Archaebacteria dan Eubacteria
A. Archaebacteria

 Adalah bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.


 Archaebacteria memiliki RNA dan protein penyusun ribosom yang sangat berbeda
dengan bakteri pada umumnya.
 Lebih mirip dengan RNA dan protein yang terdapat pada sel eukariot.
 Hidup dihabitat yang ekstrim , misalnya di mata air panas, air laut yang terlalu asin,
kawah, lumpur, dan gambut.

Archaebacteria dibagi menjadi 3 kelompok :

1). Bakteri Metanogen


 menghasilkan metana (CH4) dengan cara mereduksi CO2 dengan H2.
 termasuk bakteri anaerob yang paling tidak toleran terhadap oksigen /
teracuni bila ada oksigen
 hidup di lumpur atau di rawa – rawa yang miskin oksigen gas metana
yang dihasilkan keluar sebagai gelembung-gelembung yang disebut gas rawa
 ada juga yang hidup di dalam saluran hewan pencernaan selulosa.
misalnya : sapi, kambing, rayap.
 bakteri metanogen dikomersialkan sebagai strain bakteri dalam pembuatan
biogas dari bahan sampah dan kotoran hewan.

contoh : Methanomonas
Methanobacterium.

2) Bakteri Halofil
 Bakteri yang hidup dilingkungan dengan kadar garam tinggi
 Kondisi optimumnya berkadar garam sekitar 20%.
 Ada yang hidup pada lingkungan dengan kadar garam yang sangat tinggi.
 Contoh : Halobacterium

3) Bakteri Termofil atau Termoasidofil


 Bakteri yang hidup dilingkungan dengan bersuhu panas.
 Lingkungan bersuhu panas cenderung bersifat asam karena mengandung sulfur
 Bakteri yang hidup dilingkungan bersuhu panas dan asam disebut bakteri termoasidofil
 Kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri sekitar 60°C - 80°C dengan pH sekitar 2 –
4.
 Contoh : Sulfolobus, Thermo aquaticus, Bacillus caldolyticus, Bacillus caldotenax.
 Sulfolobus hidup dimata air panas sulfur di Yellowstone National Park.
B. Eubacteria
 Bakteri yang memiliki dinding sel mengandung peptidoglikan.
 Berdasarkan perbandingan signature sequence (urutan basa khas) pada RNA ribosom
,eubacteria dibagi menjadi 5 kelompok utama yaitu :
1. Proteobacteria
Dibedakan lagi menjadi 3 subkelompok :
a. Bakteri ungu
• Memiliki bakterioklorofil yang tersimpan di dalam membran plasma sel
• Dapat melakukan fotosintesis.
• Tidak menghasilkan oksigen karena tidak menggunakan air sebagai donor elektron dalam
proses fotosintesis, tapi menggunakan H2S.
Hidup secara fotoautotrof yaitu berfotosintesis dengan menggunakan cahaya untuk
mensintesis senyawa organic dengan sumber karbon dalam bentuk senyawa anorganik
(CO2)
• Hidup secara fotoheterotrof , menggunakan cahaya untuk fotosintesis, sumber karbon
dalam bentuk senyawa organic.
• Sebagian besar anaerob obligat (tidak membutuhkan oksigen)
• Hidup di lumpur, kolam atau danau.
• Memiliki flagella
• Contoh : Chromatium.

b. Kemoautrotrof
• Dapat mensintesis makanannya sendiri dengan menggunakan energi kimia
• Ada yang hidup bebas , ada pula yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain.
• Contoh : Rhizobium leguminosarum

c. Kemoheterotrof
• Membutuhkan zat organik sebagai sumber karbon dan energi.
• Sebagian besar hidup disaluran usus hewan
• Bersifat anaerob fakultatif (dapat hidup dengan oksigen maupun tidak)
• Berbentuk batang
• Tidak berbahaya
• Tapi ada yang bersifat pathogen
• Contoh : Salmonella sp, Escherichia coli

2. Bakteri Gram
a. Bakteri Gram Positif
• Bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet dan memiliki lapisan peptidoglikan
yang tebal.
• Pada umumnya bersifat kemoheterotrof, tapi ada juga yang fotoautrotrof.
• Dapat membentuk endospora yang resisten, ada juga yang tidak membentuk endospora,
contoh :
Bacillus sp Actinomytes
Clostridium sp Lactobacillus
Mycoplasma sp Eubacterium
b. Bakteri Gram Negatif
• Bakteri yang dinding selnya menyerap warna merah, dan memiliki lapisan petidoglikan
yang tipis.
• Lapisan peptidoglikan bakteri gram negatif terletak di ruang periplasmid antara
membran plasma dengan membran luar.
• Contoh : Azotobacter
Rhizobium leguminosum
Neisseria gonorrhoeae.
Salmonella thipy.
Helicobakter pylori

3. Cyanobakteria
• Memiliki klorofil a seperti pada tumbuhan.
• Berdinding sel tebal dan mengandung gelatin
• Memiliki sel – sel khusus (heterokista, akinet, baeosit)
• Tidak berflagel
• Bersifat motil
• Pergerakan dilakukan dengan cara meluncur
• Habitat : air tawar, air laut
• Ada juga yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen (cyanolichen)
• Contoh : Anabaena, sp.

4. Spirochaeta
• Berbentuk heliks panjang (0,25 mm)
• Dapat bergerak
• Ada yang hidup bebas dan ada yang parasit
• Contoh : Treponema pallidum
Leptospira interrogans
Borrelia burgdorferi

5. Chlamydia
• Tidak memiliki peptidoglikan pada dinding selnya.
• Hidup parasit obligat (parasit penuh) di dalam sel hewan atau sel manusia.
• Contoh : Chlamydia trachomatis.

Cara Hidup Bakteri

A. Bakteri Autotrof dan Bakteri Heterotrof


Bakteri hidup di berbagai tempat mulai dari yang lembap sampai tiada oksigen tapi
biasanya tumbuh subur pada suhu 25 oC − 37 oC.

1. Bakteri Autotrof:
a. Bakteri Fotoautotrof: bakteri yang membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya.
b. Bakteri komoautotrof: bakteri yang membuat makanannya dengan reaksi kimia.
2. Bakteri heterotrof
a. Bakteri saproba: bakteri yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan organisme
yang sudah mati.
b. Bakteri parasit: bakteri yang mendapat makanan darin tubuh organisme yang
ditumpanginya.
c. Bakteri yang bersimbiosis mutualisme.

B. Bakteri Aerob dan Anaerob


• Bakteri Aerob: bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup.
• Bakteri Anaerob Fakultatif: bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen.
• Bakteri Anaerob Obligat: bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup.

Pertumbuhan Bakteri
Pola pertumbuhan bakteri terbagi menjadi 4 :
1. Fase lag (masa adaptasi).
2. Fase ekspansial ( masa tumbuh cepat )
3. Fase Stasioner ( masa tumbuh tetap)
4. Fase turbiditas (masa kematian)

Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia

A. Bakteri yang Menguntungkan


1. Bakteri yang berperan sebagai pengurai bangkai dan sampah, contohnya Rhizobium
leguminosarum, Azotobacter croococcum, Nitrosococcus, Nitrosomonas, Nitrobacter,
dan Pseudomonas aeruginosa.
2. Bakteri yang membantu pencernaan makanan, contohnya Escherichia coli dan
Aerobacter aerogenes.
3. Bakteri yang berperan dalam industri makanan, contohnya Lactobacillus bulgaricus,
Streptococcus thermopilus, Streptococcus cremoris, Lactobacillus casei, dan
Acetobacter xylinum.
4. Bakteri penghasil antibiotik, contohnya Streptomyces griseu, Streptomyces rimosus,
Pseudomonas denitrificans, dan Agrobacterium tumefaciens.
5. Bakteri yang dapat membunuh serangga hama, yaitu Bacillus thuringeinsis, Bacillus
popilliae, Bacillus sphaericus, Paenibacillus larvae, Bacillus Lentimorbus
6. Bakteri penghasil biogas, contohnya Methanobacterium.
7. Bakteri yang berperan dalam industri logam, contohnya Thiobacillus ferrooxidans.

C. Bakteri yang Merugikan


Bakteri yang merugikan, antara lain:
1. Bakteri yang membusukkan bahan-bahan makanan, Bakteri yang menghasilkan
racun
2. Bakteri yang bersifat parasit
3. Bakteri patogen pada manusia, hewan ternak, maupun tanaman budidaya.

Jenis/Nama Tempat Hidup/Inang Kerugian


Bakteri
Clostridium botulinum Tanah, feses hewan, makanan Menyebebkan keracunan makanan
kaleng
Clostridium tetani Manusia Penyakit tetanus

Streptococcus pneuminiae Manusia Menyebabkan radang paru – paru


pneumonia

Bordetella pertussis Manusia Menyebabkan batuk rejan

Treponema pallidum Manusia Penyakit frambosia (infeksi pada


pertenue kulit lengan/kaki)
Treponema pallidum Manusia Menyebabkan sifilis

Neisseria gonorrhoeae Manusia Kencing nanah pada wanita dan


pria
Mycobacterium tuberculosis Manusia Menyebabkan TBC

Mycobacterium leprae Manusia Menyebabkan leprae

Coxiella burnetii Hewan ternak, Manusia Menyebabkan demam, penularan


melalui hewan ternak dan udara
Corynebacterium diphtheriae Manusia Menyebabkan difteri

Vibrio parahaemolyticus Ikan laut Menyebabkan muntah, diare,


demam, kejang perut, setelah
memakan ikan laut yang
terkontaminasi
Vibrio cholera Manusia Menyebabkan penyakit kolera (
muntaber)
Staphylococcus aerus Makanan, Manusia Menyebabkan infeksi kulit dan
keracunan
Chlamydia trachomatis Manusia Menyebabkan penyakit mata dan
kebutaan
Francisella tularensis Manusia, Hewan Menyebabkan penyakit tularemia

Streptococcus mutans Manusia Menyintesis polisakarida (dekstran)


dari sukrosa, sehingga
menyebabkan karies (lubang pada
gigi)
Streptococcus pneumoniae Manusia Menyebabkan pneumonia,
sinusitis, bronchitis, dan
meningtitis

Propionibacterium acnes Kulit Manusia Menyebabkan jerawat, yang


menghasilkan enzim lipase yang
menguraikan lipid pada kulit
menjadi asam lemak bebas
penyebab radang

Salmonella typhi, Salmonella Manusia Menyebabkan demam tifoid dan


paratyphi pendarahan usus

Bacillus anthracis Hewan , Manusia Bacillus anthracis

Pseudomonas solanacearum Tanaman Menyebabkan penyakit oada


tomat, terung dan cabai

Agrobacterium tumefaciens Tanaman Menyebabkan tumor crown gall

Pembiakan Bakteri
 Dilakukan untuk rujukan penelitian .
 Mempelajari sifat dan aktivitas bakteri spesies tertentu
 Untuk persediaan
 Hasil pembiakan satu spesies bakteri dalam suatu medium disebut Biakan murni.

 Pembiakan dapat dilakukan pada :


1. medium cair (kaldu rebusan daging)
2. medium padat (kentang)
3. medium kental (agar – agar yang dicampur gelatin/rebusan tulang)

Usaha Manusia dalam Menanggulangi Bahaya Bakteri


A. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan cara membebaskan medium, alat, atau ruangan dari bakteri dan
mikroorganisme lainnya.

B. Melindungi Tubuh dari Bahaya Bakteri


• Menjaga agar tubuh memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat
• Meningkatkan sistem imun dengan vaksin/imunisasi
• Menjaga kebersihan badan, istirahat cukup, dan olahraga secara teratur.

C. Pengolahan dan Teknologi Pengawetan Makanan


1. Pemanasan, biasa dilakukan dengan tujuan membunuh kuman penyakit, mencegah
pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisme, dan menambah selera makan.
Pemanasan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pasteurisasi dan sterilisasi.
2. Pengeringan, prinsip dasarnya adalah dehidrasi dari bahan makanan.
3. Pendinginan, penyimpanan bahan makanan pada suhu rendah atau mencapai titik beku
menggunakan lemari es atau cold storage.
4. Penambahan Bahan, bertujuan mencegah pertumbuhan bakteri. Zat pengawet terdiri atas
senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam maupun garam.
5. Sistem Kemasan
Kemasan makanan dapat berupa botol, kaleng, plastik, dan kertas berlapis aluminium.
Tujuannya agar makanan bebas dari kontaminasi mikroorganisme dan udara luar.
6. Iradiasi
Penyinaran dengan foton (partikel cahaya) yang berasal dari zat radioaktif, misalnya sinar
gamma, dapat mematikan mikroorganisme pembusuk dan patogen. Namun, iridasi dapat
menimbulkan risiko seperti mutasi pada mikroorganisme, menyebabkan terjadinya
ionisasi, dan timbulnya radikal bebas pada makanan.

Cyanobacteria
A. Ciri-Ciri Cyanobacteria
1. Bentuk dan Ukuran Tubuh Cyanobacteria
Bentuk tubuh Cyanobacteria ada yang multiseluler dan ada pula yang uniseluler. Ukuran tubuh
Cyanobacteria berkisar 1 m – 60 m. Cyanobacteria yang berbentuk benang disebut Trikoma.
Terdiri atas sel-sel yang tersusun seperti rantai. Terdapat beberapa sel dengan bentuk dan fungsi
yang berbeda yaitu :
Heterokista adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel lainnya,berdinding tebal,dengan isi
yang jernih dan mengandung enzim nitrogenase.
Akinet adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya,berdinding tebal, dan
mengandung endospora.
Baeosit adalah sel-sel vegetatif ,berbentuk bulat,berukuran kecil, dan berklorofil.
2. Struktur Sel Cyanobacteria
Lapisan lendir menyelimuti dinding sel.
Dinding sel mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis.
Membran sel (membran plasma) bersifat selektif permeabel.
Membran fotosintetik (membran tilakoid) merupakan pelipatan membran plasma ke arah dalam
sitoplasma.
Mesosom adalah penonjolan membran ke dalam sitoplasma.
Sitoplasma yaitu larutan koloid yang tersusun dari air, protein, lemak, gula, dan enzim.
Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi untuk sintesis protein.
Granula penyimpanan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
Vakuola gas berisi udara yang menyebabkan tubuh Cyanobacteria bisa mengapung di permukaan
di permukaan air, sehingga mendapatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis.
Nukleoid merupakan materi genetik yang tersusun dari DNA dan tidak dikelilingi membran.

B. Cara Hidup dan Habitat Cyanobacteria


1. Cara hidup
Cyanobacteria dapat hidup secara bebas maupun bersimbiosis mutualisme dengan
organisme lainnya, karena Cyanobacteria merupakan organisme fotoautotrof. Cyanobaceria
memiliki kesamaan seperi alga, yaitu memiliki korofil a, menggunakan air sebagai sumber
elektron, dan mereduksi karbondioksida menjadi karbohidrat.
2. Habitat
Cyanobaceria dapat hidup di berbagai habitat, antara lain di air laut, air tawar, sawah,
kolam, air got, tanah, tembok, batu, gurun, bahkan menempel pada tumbuh-tumbuhan. Beberapa
spesies dapat hidup di habitat yang eksrem, misalnya di perairan yang bersuhu tinggi (± 72°C)
atau di lingkungan asam dengan pH 4, contohnya Synechococcus lividus.
C. Reproduksi Cyanobacteria
1. Pembelahan Biner
Pembelahan biner dapat terjadi pada Cyanobacteria uniseluler maupun multiseluler yang
berbenuk filamen (benang). Pada Cyanobaceria uniseluler, sel-sel hasil pembelahan ada yang
langsung memisah, ada pula yang tetap bergabung membenuk koloni (misanya Gloeocapsa).

2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh organisme. Bagian tubuh yang terlepas
akan tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi terjadi pada Cyanobaceria yang berbentuk
filamen. Filamen hasil pemutusan disebut hormogoinum. Contoh Cyanobacteria yang
mengalami fragmentasi antara lain Oscillatoria sp. dan Plectonema boryanum.
3. Pembentukan Endospora
Pembentukan endospora terjadi jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan,
misalnya pada kondisi kekeringan . Sel yang mengandung endospora ini disebut akinet. Akinet
berasal dari sel vegetatif, berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya karena mengandung
cadangan makanan, dan berdinding tebal. Jika kondisi baik, maka endospora akan tumbuh
menjadi Cyanobacteria baru, contohnya Nostoc sp.
D. Contoh Cyanobacteria dan Peranannya
No. Nama Cyanobacteria Ciri-ciri Habitat Peranan
1. Chroococcus sp. Bersel satu, bentuk sel Di dasar kolam Menyebabkan
bulat, berwarna biru yang tenang. Ada tembok
kehijauan, tubuh pula yang bangunan
diselubungi lendir. bersimbiosis menjadi
dengan jamur lapuk.
membentuk lichen
Peltigera dan hidup
di tembok yang
basah.
2. Gloeocapsa Bersel satu, berkoloni, Di batu yang basah. Menyebabkan
berselubung lendir batu menjadi
licin
3. Microcystis sp. Bersel satu, bentuk sel Air yang Jika terjadi
bulat, dan berkoloni. mengandung blooming
limbah industri dan menghalangi
pertanian masuknya
udara dan
cahaya
4. Nodularia sp . Berbentuk filamen Perairan dengan matahari ke
soliter atau dalam kadar garam tinggi dalam
kelompok perairan.
Dapat
menghasilkan
racun yang
berbahaya.
5 Polycystis Sel berbentuk bulat Hidup di Menutupi
dan bergerombol. permukaan kolam permukaan
Koloni berbentuk air kolam,
kantung serupa bola. sehingga air
Warna biru-keabuan kolam
tampak biru
keabuan.

6 Oscilatoria rubescens Berbentuk filamen, Dilaut Menyebabkan


berwarna merah. air laut
tampak
berwarna
kemerahan
7 Nostoc communae Tubuh berbentuk Di tanah yang Menyebabkan
benang yang terdiri lembab, ada yang tanah dan
dari sel-sel bulat, bersimbiosis batuan
berlendir tebal dengan lumut menjadi licin,
membentuk massa tanduk dapat
seperti agar-agar, (Anthoceros). merusak atau
dapat membentuk melapukan
akinet. batu candi.

8 Anabaena azollae Berbentuk benang, Bersimbiosis pada Menyuburkan


tersusun dari sel-sel paku air Azolla tanah
bulat, membentuk piñata pertanian,
heterokista dan akinet. menyebabkan
air sawah
tampak hijau
9 Anabaena cycadae Berbentuk benang, Bersimbiosis pada Membantu
memiliki heterokista, akar paku Cycas menyuburkan
dapat mengikat (pakis haji) tanah
nitrogen bebas.
10 Anabaena fertilisima Berbentuk benang, Hidup bebas di air Dapat
memiliki heterokista tawar (danau) menutup
dan akinet, dapat permukaan
mengikat nitrogen air dan
bebas. memberikan
warna pada
danau jika
terjadi
blooming.
11 Rivularia Tubuh berbentuk Di pinggir aliran air Menyebabkan
seperti cambuk, atau Air habitat
heterokista terdapat di pembuangan. menjadi licin.
bagian pangkalnya,
memiliki mantel lendir
yang menyelimuti
seluruh tubuhnya.
12 Gloeotrichia Tubuh berbentuk Di pinggir aliran air Mengikat
seperti cambuk, atau air nitrogen,
heterokista terdapat di pembuangan. membantu
bagian pangkal tubuh, menyuburkan
memiliki akinet, tanah,
mantel lendir menyebabkan
menutupi hanya habitat
sebagian tubuhnya. menjadi licin.

13 Spirulina maxima, Tubuh berbentuk Hidup di air tawar Diolah


Arthrospira platensis spiral, berwarna hijau sebagai
kebiruan, berbau makanan
anyir, mengandung suplemen dan
protein tinggi, vitamin, obat
dan mineral pelangsing
tubuh.

Anda mungkin juga menyukai