Anda di halaman 1dari 7

Nama : Putri Aulia Salsbila

Nim : 21132011004
Program Studi : S-1 Kesehatan Masyarakat
Semester : 2 (DUA)
Mata Kuliah : Biomedik
Materi ke : 07
DOMAIN ARCHAEA DAN EUKARIA
Dalam domain sebagai tingkatan takson paling tinggi. Hal tersebut berdasarkan pada
data molekuler sehingga organisme dikelompokan menjadi tiga domain, yaitu bakteri,
archaea, dan eukaria. Pembagian tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa ketiganya tidak
dapat dibedakan manakah yang lebih dahulu muncul. Dengan kata lain, yang menjadi nenek
moyang di antara ketiganya tidak dapat ditentukan.

Urutan DNA yang diselidiki dalam pencarian hubungan kekerabatan organisme berasal
dari RNA ribosom (rRNA atau ribosomal RNA) sebagai hasil pengodean dari DNA. Kode
genetik pada rRNA berubah relatif lambat karena tidak digunakan dalam pembentukan
protein. Hal tersebut menye babkan perbandingan urutan basa DNA pada suatu gen dapat
digunakan dalam menyelidiki hubungan antartaksa yang membentuk cabang ratusan juta
tahun yang lalu. Penelitian pada urutan basa rRNA telah menunjukkan bahwa manusia
memiliki kekerabatan lebih dekat dengan jamur daripada dengan tumbuhan. Hal tersebut
merupakan suatu hal yang tidak dapat dibuktikan oleh kladogram. Walaupun demikian,
penyusunan filogeni molekuler masih merupakan hipotesis.

Jenis organisme yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk mempelajarinya antara
lain:

A. Biokimia mempelajari kimia kehidupan


B. Biologi molekuler terkait dengan interaksi antar molekul biologis
C. Botani mempelajari biologi tumbuhan
D. Biologi seluler meneliti satuan dasar semua kehidupan,yaitu sel
E. Fisiologi mempelajari fungsi fisik, dan kimia jaringanorgan, dan sistem organ suatu
organisme
F. Biologi evolusioner meneliti proses yang menghasilkan keanekaragaman hayati; dan
ekologi mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya.

 PERBEDAAN PROKARIOTA DAN EUKARIOTA


Teori yang menjelaskan asal usul Prokariota dan Eukariota dipelopori oleh Lynn Margulis
yaitu, sel-sel bakteri yang lebih besar kehilangan dinding selnya dan menelan sel bakteri yang
lebih kecil atau disebut sebagai endosimbiosis (simbiosis = hidup bersama). Menurut teori
tersebut, sel Eukariota berevolusi dari sel Prokariota yang hidup di dalamnya Secara umum,
Prokariota memiliki struktur yang lebih sederhana dan ukurannya lebih kecil dari Eukariota.

DNA sebagai materi genetika Prokariota biasanya berupa kromosom tunggal yang tersusun
melingkar dan tidak dikelilingi oleh membran, sementara DNA Eukariota ditemukan dalam
banyak kromosom pada nukleus yang tertutup membran inti yang memisahkannya dengan
sitoplasma. Pembelahan sel pada Prokariota dilakukan dengan pembelahan biner yaitu DNA
disalin dan sel membelah menjadi dua atau terjadi meiosis dengan hasil sel haploid.
Sementara pada Eukariota pembelahan sel biasanya melibatkan mitosis, yaitu kromosom
bereplikasi dan satu set identik didistribusikan ke masing-masing dari dua inti dan pembagian
sitoplasma serta organel lainnya mengikuti sehingga kedua sel yang dihasilkan identik satu
sama lain (diploid).

 PROKARIOTA

Prokariota membentuk kelompok besar organisme uniseluler yang sangat kecil yang
mencakup dua Domain yaitu bakteri dan archaea. Spesies Prokariota didefinisikan secara
lebih sederhana sebagai populasi sel dengan karakteristik serupa.

 BAKTERIA

Bakteri adalah mikroorganisme yang relatif sederhana, bersel tunggal (uniseluler) dan
memiliki ukuran sekitar 0,2 hingga 2,0 um dengan diameter dari 2 hingga 8 um. Nutrisi
didapatkan oleh bakteri dengan. cara memanfaatkan bahan kimia organik, yang di alam dapat
berasal dari organisme mati atau hidup. Beberapa bakteri dapat membuat makanan mereka
sendiri dengan fotosintesis, dan beberapa dapat memperoleh nutrisi dari zat anorganik.

Bakteri berbentuk kokus biasanya bulat namun dapat berbentuk oval, memanjang, atau pipih
di satu sisi. Ketika kokus membelah untuk bereproduksi, sel-selnya umumnya dapat tetap
melekat satu sama lain berpasangan membentuk beberapa jenis yaitu:

A. Diplokokus, tetap berpasangan setelah membelah


B. Streptokokus, melekat dalam pola rantai
C. Tetrads, melekat dalam kelompok empat
D. Sarcinae, melekat dalam kelompok delapan pada tiga bidang seperti kubus
E. Stafilokokus, membentuk kelompok seperti anggur atau lembaran lebar

1. Struktur Sel Bakteri


Sel bakteri terbagi menjadi struktur internal dan eksternal. Struktur internal terdiri atas
nukleus, ribosom, sitoplasma, inklusi, membran plasma dan endospora (pada bakteri tertentu)
sementara struktur eksternal pada bakteri terdiri atas dinding sel, alat gerak berupa flagella,
fimbriae atau pili, serta lapisan luar yang dapat berupa glikokaliks, kapsul atau lapisan lendir
(slime).

2. Struktur Internal
A. Nukleus

Nukleus (inti sel) pada sel bakteri membentuk suatu benang panjang atau tersusun melingkar
dari untaian ganda DNA yang disebut kromosom bakteri. Kromosom melekat pada membran
plasma. Selain kromosom bakteri, bakteri sering mengandung molekul DNA untai ganda
kecil melingkar yang disebut plasmid.

B. Ribosom

Ribosom adalah tempat berlangsungnya sintesis protein dan terdiri dari dua subunit yang
masing-masing terdiri dari protein dan sejenis RNA yang disebut RNA ribosom (rRNA).
Fungsi dari ukuran, berat, dan bentuk partikel. Subunit ribosom 70S adalah subunit kecil 30S
yang mengandung satu molekul rRNA dan subunit 50S yang lebih besar yang mengandung
dua molekul rRNA. ("nilai 70S bukanlah jumlah dari 30S + 50S).

C. Sitoplasma

sitoplasma atau protoplasma, mengacu pada substansi sel di dalam membran plasma. yang
fungsinya untuk pertumbuhan sel, metabolisme, dan replikasi.

80% dari sitoplasma adalah air dan sisanya adalah protein (enzim),

D. Membran plasma

Membran plasma Prokariota terdiri dari fosfolipid yang mengandung bagian ujung kepala
yang polar, terdiri dari gugus fosfat dan gliserol yang hidrofilik (suka air) dan ujung ekor
nonpolar, terdiri dari asam lemak yang hidrofobik (tidak suka air).

E. Inklusi

Sel Prokariota memiliki beberapa tempat penyimpanan tertentu dalam sitoplasma yang
dikenal sebagai inklusi/vakuola.

3. Struktur Eksternal
A. Dinding sel
Hampir semua Prokariota memiliki dinding sel yang mengelilingi membran plasma
(sitoplasma), mempertahankan bentuk sel dan mencegah rusaknya sel akibat perbedaan
tekanan air, serta tempat menempelnya flagella pada beberapa jenis bakteri.

B. Pewarnaan Gram

Mekanisme pewarnaan Gram didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri Gram
positif dan Gram negatif.

C. Glikokaliks

Beberapa jenis Prokariota mensekresi zat glikokaliks (lapisan gula) pada permukaannya
sehingga menyerupai kapsul (jika merekat kuat) atau lendir (slime; jika melekat longgar).

D. Flagella

Beberapa sel bakteri memiliki flagella (tunggal: flagel), yang merupakan pelengkap
berserabut panjang yang dapat mendorong bakteri untuk bergerak.

E. Fimbriae dan pili

Bakteri Gram negatif kebanyakan memiliki pelengkap menyerupai flagella namun lebih
pendek, lurus dan tipis yang berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua yaitu fimbriae dan
pili. Fimbriae (tunggal: fimbria).

 ARCHAEA

Archaca, menyerupai bakteri karena terdiri dari sel prokariota namun pada jenis tertentu yang
memiliki dinding sel, hanya memiliki peptidoglikan yang sedikit pada dinding selnya.
Perbedaan lainnya adalah lapisan lipid monolayer yang terdapat pada membran sel.
Umumnya, archaea hidup di lingkungan ekstrem sehingga dapat dibagi menjadi tiga
kelompok utama yaitu 1) metanogen yang menghasilkan metana sebagai produk limbah dari
respirasi; 2) halofil ekstrim (halo = garam) hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam
yang tinggi dan 3) ekstrem termofil (term = panas) yang hidup di lingkungan air dengan suhu
tinggi dan mengandung belerang. Archaea tidak diketahui menyebabkan penyakit pada
manusia.

 VIRUS

Virus (Latin, racun) memiliki ukuran yang sangat kecil dengan ukuran diameter sekitar 20
hingga 400nm sehingga sebagian besar dari jenisnya hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron. Virus adalah organisme aseluler (bukan sel) dan memiliki struktur yang sangat
sederhana dengan satu jenis asam nukleat (DNA atau RNA) yang dikelilingi oleh lapisan
protein (kapsid) dan beberapa jenis virus terbungkus oleh membran lipid yang disebut
amplop (envelope). Virus dapat melakukan reaksi kimia dan bereproduksi sebagai unit
mandiri karena memiliki asam nukleat.

Virus diklasifikasikan berdasarkan jenis asam nukleat dan perbedaan strukturnya.


Berdasarkan morfologi arsitektur kapsidnya virus dapat dikelompokkan menjadi :

A). simetris

B). helix

C). polihedral

D). kompleks

 EUKARIOTA

Organisme yang termasuk dalam kelompok sel Eukariota adalah alga. protozoa, fungi
(kapang, khamir, jamur), tumbuhan dan hewan. Beberapa jenis sel Eukariota dapat
menyebabkan penyakit namun sebagian besar merupakan bagian dari mikrobioma manusia
normal. Sel Eukariota biasanya lebih besar dan secara struktural lebih kompleks daripada sel
Prokariota. Pada sel Eukariota terdapat organel atau struktur dengan bentuk dan fungsi
khusus dan merupakan ciri sel Eukariota. Satu sel Eukariotik tertentu memiliki jenis dan
distribusi organel spesifik berdasarkan spesialisasi, usia, dan tingkat aktivitasnya.

 EUKARIO

Organisme yang termasuk dalam kelompok sel Eukariota adalah alga. protozoa, fungi
(kapang, khamir, jamur), tumbuhan dan hewan. Beberapa jenis sel Eukariota dapat
menyebabkan penyakit namun sebagian besar merupakan bagian dari mikrobioma manusia
normal. Sel Eukariota biasanya lebih besar dan secara struktural lebih kompleks daripada sel
Prokariota. Pada sel Eukariota terdapat organel atau struktur dengan bentuk dan fungsi
khusus dan merupakan ciri sel Eukariota. Satu sel Eukariotik tertentu memiliki jenis dan
distribusi organel spesifik berdasarkan spesialisasi, usia, dan tingkat aktivitasnya

 ORGAN SEL

1. Dinding sel

2. Flagella dan silia

3. Membran plasma

4. Nukleus
5. Sentrosom

6. Ribosom

7. Rotikulum endoplasma (RE)

8. Badan golgi

9. Mitokondria

10. Kloroplas

11. Vakuola

 FUNGI

Organisme dalam Kingdom Fungi dapat berupa uniseluler atau multiseluler. Jamur sejati
memiliki dinding sel yang terdiri dari zat kitin. Fungi memperoleh makanan dengan
menyerap bahan organik dari lingkungannya dan dapat bereproduksi secara seksual maupun
aseksual. Fungi belum mempunyai organ akar, batang maupun daun sehingga disebut talus.
Talus tersusun atas untaian benang-benang halus (hifa) yang kemudian bercabang dan
membentuk jaring dengan pola tertentu (miselium). Misalnya pada tempe, warna putih yang
terlihat menjalin kedelai adalah miselia sementara hifa dari kapang tempe baru dapat dilihat
menggunakan mikroskop.

Fungi memiliki karakteristik yang berbeda dengan bakteri dan tumbuhan yaitu tumbuh lebih
baik di lingkungan dengan pH sekitar 5, yang terlalu. asam untuk pertumbuhan bakteri pada
umumnya. Hampir semua kapang bersifat aerobik, namun khamir umumnya bersifat anaerob
fakultatif.

Berdasarkan keberadaan septa pada hifa dan spora seksual, maka fungi dapat diklasifikasikan
menjadi 4 kelompok besar yaitu:

1. Phycomycetes, tidak memiliki septa


2. Ascomycetes, memiliki septa dan berinti banyak, menghasilkan spora mikroskopis di
dalam sel atau kantung khusus yang memanjang (askus)
3. Basidiomycetes, memiliki septa, makroskopis

Deuteromycetes (fungi imperfecti), memiliki septa namun cara reproduksi seksualnya belum
diketahui

TIGA UKURAN DAN STRUKTUR TUBUHNYA FUNGI.

yaitu kapang (mold), khamir (yeast), dan jamur/cendawan(mushroom).

1. KAPANG
Kapang adalah fungi berbentuk filamen, misalnya kapang yang ditemukan pada tempe yaitu
Rhizopus oryzae. Kapang dapat bereproduksi dengan cara fragmentasi hifa (aseksual)
maupun dengan pembentukan spora (seksual atau aseksual). Spora aseksual dibentuk oleh
hifa satu organisme. Ketika spora ini berkecambah maka akan memunculkan organisme yang
secara genetik identik dengan induknya. Spora seksual walaupun jarang, dihasilkan dari
peleburan inti dari dua galur yang berlawanan dari spesies kapang yang sama. Organisme
yang tumbuh dari spora seksual akan memiliki karakteristik genetik dari kedua strain tetua.

2. KHAMIR

Khamir adalah fungi uniseluler non-filamen, umumnya berbentuk bulat atau oval. Khamir
mampu tumbuh secara anaerobik fakultatif, yang memungkinkannya bertahan hidup di
berbagai lingkungan. Ketersediaan oksigen menyebabkan khamir dapat berespirasi secara
aerobik untuk memetabolisme karbohidrat menjadi karbon dioksida dan air, sementara jika
berada pada lingkungan anaerob maka khamir akan memfermentasi karbohidrat dan
menghasilkan etanol serta karbon dioksida. Reproduksi khamir dilakukan secara aseksual
yaitu membentuk sel tunas (budding cell). Beberapa tunas yang gagal melepaskan diri dari sel
induknya dapat membentuk rantai pendek yang disebut sebagai pseudo-hifa. Beberapa contoh
khamir yaitu: Saccharomyces, Candida, Torula, dan Hansenula.

3. JAMUR

Kelompok jamur/basidiomycetes umumnya memiliki ukuran tubuh makroskopis, hifanya


bersekat dan selnya dapat memilki 1 inti (hifa primer) maupun 2 inti (hifa sekunder).
Basidiomycetes dapat bereproduksi secara seksual menggunakan basidium serta secara
aseksual menggunakan konidium. Beberapa contoh basidiomycetes yaitu Volvariella
volvacea (jamur merang), Pleurotus (jamur kayu) dan Auricularia polytricha (jamur kuping).

DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Winiati P dan CC Nurwitri. 2022. Mikrobiologi Pangan. Bogor; PT Penerbit IPB
Press.

Rohajatien, ummi. 2017. Gizi Dalam Biologi Modern. Malang; Media Nusa Creative.

Anda mungkin juga menyukai