Anda di halaman 1dari 17

Makalah Biologi Tentang Kingdom Monera, Protista,

Fungi, Plantae dan Animalia.

Nama : Akbar Husein Nasution


Kelas : X.5
Pengertian Klasifikasi dan Kingdom
Klasifikasi adalah proses penggolongan makhluk hidup kedalam kategorigolongan bertingkat
secara sesuai. (kamus lengkap biologi,2007). Sedangkan kingdomadalah kategori
taksonomi,nomor dua terluas setelah domain(Campbell,2008). Jadi pengertian klasifilasi
kingdom sendiri adalah penggolongan makhluk hidup dalamkategori taksonomi secara
bertingkat.

Macam – Macam Sistem Kingdom


a) Sistem 2 Kingdom
Sistem ini dinyatakan oleh Aristoteles,:
 Kingdom Plantae (Tumbuhan)
 Kingdom Animalia (Hewan)
b) Sistem 3 Kingdom
Sistem tiga kingdom dikembangkan oleh seorang ahli dari Jerman Ernst Haekel pada
tahun 1866.
 Kingdom Monera
 Kingdom Plantae (Tumbuhan)
 Kingdom Animalia (Hewan)
c) Sistem 4 Kingdom
Pada tahun 1959 Robert Whittaker mencetuskan sistem empat kingdom.
 Kingdom Monera
 Kingdom Fungi
 Kingdom Plantae (Tumbuhan)
 Kingdom Animalia (Hewan)
d) Sistem 5 Kingdom
Pada klasifikasi yang R.H.Whittaker (1969) susun tersebut terjadi perubahan- perubahan
yang besar dalam penataan filum.
 Kingdom Monera
 Kingdom Protista
 Kingdom Fungi
 Kingdom Plantae
 Kingdom Animalia
e) Sistem 6 Kingdom
Sistem 6 kingdom, yaitu :
 Archabakteri
 Eubacteria
 Kingdom Protista
 Kingdom Fungi
 Kingdom Plantae
 Kingdom Animalia

Macam-Macam Sistem Kingdom


Klasifikasi yang didasarkan pada filogenik telah mengalami berbagai perkembangankarena
adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan peradaban manusia.Mulanya pada
abad ke-19 sampai 20 masih menggunakan sistem dua kingdom, yaitu dunia tumbuhan
(Plantarum) dan dunia hewan (Animalia), tetapi pada kenyataannya untuk organisme tingkat
rendah seperti Amoeba, Paramecium, dan Hydra sangat sulit ditentukan, termasuk dunia
tumbuhan ataukah dunia hewan. Oleh karena itu, para ahli mengemukakan berbagai sistem
klasifikasi sebagai berikut:

 Kingdom Monera
Apa itu monera? Monera adalah organisme uniseluler atau organisme satu sel. Monera
berasal dari kata “moneres” dari bahasa Yunani yang berarti tunggal. Struktur makhluk
hidup ini sederhana, terdiri hanya dari satu sel hidup, inti selnya belum memiliki
membran inti (kariotek) sehingga disebut prokariotik. Kingdom atau kelompok ini juga
kita kenal dengan nama bakteri. Bakteri berasal dari kata “bakterion” yang bermakna
batang yang sangat kecil.
Ciri-ciri monera antara lain :
1. Uniseluler
Uniseluler berarti satu sel
atau makhluk hidup yang
terdiri dari satu sel tunggal.
Organisme uniselular dapat
berupa koloni maupun hidup

secara individual. Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga hijau biru dari
kelompok plantae adalah karena tubuh bakteri dan alga hijau biru (monera)
tersusun oleh hanya satu sel.
2. Bentuk Sel Bervariasi
Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang
(basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni
yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai
(streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus / staphylobasil).

3. Prokariotik
Sel

prokariotik adalah sel yang tidak memiliki nukleus (inti sel yang terbungkus
membran). Dalam beberapa literatur prokariotik juga didefiniskan sebagai sel yang
tidak memiliki organel yang terbungkus membran. Ada sedikitnya 6 struktur
penyusun sel prokariotik yaitu membran plasma, sitoplasma, ribosom, dan materi
genetik (DNA dan RNA. Selain itu, bagian lain dari sel prokariotik adalah dinding sel
dan flagela.

4. Memiliki Dinding Sel


Dinding sel yang
menyusun bakteri dan
alga biru berbeda
dengan tumbuhan.
Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas
selulosa. Meski demikian, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari
peptidoglikan (kelompok archaebacter).

5. Tidak Memiliki Organ


Membran
Ketiadaan
membran inti
menyebabkan
organisme
monera tidak memiliki organel–organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas,
mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun
organel yang terdapat pada monera antara lain: nucleoid, mesosom, ribosom,
klorofil, membrane sel, dan dinding sel.

 Kingdom Protista
Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki
membrane inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal. Protista dapat di kelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa), menyerupai tumbuhan
(Ganggang) dan menyerupai jamur. Sebagian besar Protista hidup di air, karena tidak
memiliki pelindung untuk menjaga tubuhnya dari hawa kering. Kingdom Protista adalah
kingdom yang sederhana karena hanya tersusun atas satu sel sehingga dapat di
kelompokan dalam kingdom sendiri. Tetapi ada juga yang multiseluler akan tetapi masih
sangat sederhana dibandingkan dengan organisme lainnya.
Ciri-ciri kingdom protista:
1. Umumnya Uniseluler: Kingdom Protista tersusun atas satu sel atau uniseluler. Tetapi
ada juga yang multi seluler atau sel banyak. Dalam penelitian kingdom Protista yang
bersel banyak atau multiseluler akan hidup secara berkelompok (membentuk
Koloni).
2. Tipe Sel Eukariotik: Protista memiliki membran inti sehingga disebut sebagai sel
eukariotik. Sel yang sudah bermembran inti, namun Protista merupakan makhluk
hidup prokariotik yang paling sederhana tetapi jauh lebih kompleks dalam hal
struktur, fungsi, tingkah laku dan ekologinya bila dibandingkan dengan
Archaebacteria dan Eubacteria.
3. Hidup Bebas atau Simbiosis: Kingdom Protista dapat hidup bebas dengan cara
menguntungkan satu sama lain. Tetapi juga dapat bersifat parasite bagi organisme
lainnya. Jika bersifat parasite maka akan mengakibatkan banyak penyakit di
sekitarnya.
4. Habitat Umumnya di Tempat Lembab: Seperti sudah di jelaskan diatas bahwa
Protista ini hidup di air atau tempat lembab. Bukan hanya di air tawar tetapi di laut
juga yang kadar garamnya banyak Protista juga dapat hidup. Protista yang hidup di
laut sebagian besar bertindak sebagai fitoplankton yang merupakan kontributor
utama dalam penyediaan energi jaring-jaring makanan.
5. Bersifat Aerob dan Anaerob: Bersifat aerob karena memerlukan oksigen untuk
proses respirasi yang bertempat pada mitokondria. Bersifat anaerob karena tidak
memerlukan oksigen pada respirasi dengan bersimbiosis bersama bakteri yang
bersifat aerob.
6. Bersifat Heterotrof dan Bersifat heterotrop karena memperoleh makanan dengan
mengabsorsi molekul organik dan sebagian lagi bersifat fotoautotrof karena memiliki
kloroplas sebagai tempat untuk menangkap energi matahari.
7. Bersifat Motil: Ada sebagian Protista yang mempunyai alat gerak seperti flagel atau
bulu cambuk, silia atau rambut getar, dan pseudopodia atau kaki semu. Dengan
demikian Protista dapat di sebut dengan motil yang bergerak bebas.

Klasifikasi Protista :
1. PROTISTA MIRIP HEWAN(Protozoa)
Protista yang mirip dengan hewan memiliki ciri – ciri tertentu, diantaranya
merupakan hewan yang bersel satu atau dikenal dengan Uniseluler dengan ukuran
tubuh hanya 10-200 µm, Tidak memiliki dinding sel, Pada umumnya bersifat
heterotrof, hanya sebagian kecil saja yang bersifat autotroph, Hidup bebas atau
sebagai parasit bagi organisme lain, Reproduksi secara seksual atau aseksual, Pada
umumnya memiliki alat gerak. Protozoa kemudian diklasifikasikan berdasarkan alat
geraknya ke dalam empat kelompok, yaitu:
 FILUM RHIZOPODA (SARCODINA)
Pergerakan Rhizopoda dilakukan dengan menggunakan kaki semu
(pseudopodia). Rhizopoda tidak memiliki bentuk tetap karena selalu berubah-
ubah sesuai dengan pergerakannya. Selain berfungsi untuk bergerak, kaki semu
juga berfungsi untuk menangkap makanannya. Setelah makanan tersebut
dicerna, zat sisa hasil pencernaan akan memadat dan menepi pada ujung tubuh
kemudian keluar dari tubuh. Karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri,
maka rhizopoda termasuk organisme heterotrof. Rhizopoda berkembangbiak
dengan membelah diri secara langsung (pembelahan biner). Contoh anggota
filum rhizopoda adalah Amoeba.
 FILUM CILIATA
Filum Ciliata (Ciliophora atau Infusiora): Sesuai dengan namanya, Ciliata bergerak
dengan menggunakan silia (bulu getar). Selain berfungsi sebagai alat gerak, silia
yang terdapat di seluruh bagian tubuhnya juga berfungsi untuk menggerakan
makanan agar dapat masuk melalui mulutnya. Karena tidak dapat menghasilkan
makanan sendiri, maka Ciliata termasuk organisme heterotrof. Ciliata biasanya
memiliki dua inti sel yang disebut makronukleus (berukuran lebih besar) dan
mikronukleus (berukuran lebih kecil). Reproduksi aseksual dilakukan dengan
membelah diri, dan seksual dilakukan dengan konjugasi (saling menempelkan
tubuh dan bertukar inti). Contoh anggota filum ini adalah paramecium sp.
 FILUM FLAGELLATA
Filum Flagellata (Mastigophora): Flagella berasal dari bahasa latin yang artinya
cambuk. Mastifophora berasal dari bahasa Yunani yaitu “mastig) yang artinya
cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan. Sebagian besar flagellata memiliki
dua cambuk di bagian belakang tubuhnya, sehingga saat bergerak terlihat seperti
didorong dari belakang. Flagellata dapat ditemukan di laut, air, tawar, juga
bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, ataupun hidup menumpang atau secara
parasite.
 FILUM SPOROZOA
Sporozoa (Apicomplexa): Sporozoa (Sporo = biji, zoa = hewan) merupakan
organisme uniseluler yang tidak memiliki alat gerak. Organisme ini bergerak
dengan melakukan kontraksi seluruh sel. Seluruh Sporozoa hidup secara parasit,
dan makanan diserap langsung dari inangnya. Reproduksi sporozoa dapat
berlangsung secara seksual maupun aseksual. Secara seksual terjadi dengan
pertemuan mikrogamet dan makrogamet dalam tubuh inang. Sedangkan
aseksual dilakukan dengan pembelahan sel. Contoh sporozoa adalah
plasmodium vivax, malaria, dan ovale yang merupakan penyebab penyakit
malaria pada manusia.
2. PROTISTA MIRIP JAMUR
Protista mirip jamur merupakan protista dengan ciri berikut: Bersifat eukariotik,
Tidak memiliki klorofil, Dapat menghasilkan spora, Bersifat heterotrof. Protista mirip
jamur bukan merupakan bagian dalam kingdom Fungi karena struktur tubuh dan
cara reproduksi yang berbeda dengan kelompok Fungi. Protista mirip jamur
diklasifikasikan ke dalam tiga filum, yaitu:
 MYXOMYCOTA (JAMUR LENDIR)
Myxomycota disebut juga jamur lendir plasmodial. Semua anggota Myxoycota
bersifat heterotrof karena tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga tidak
mampu menghasilkan makanan sendiri. Biasanya jamur lendri plasmodium
memiliki pigmen warna yang terang, dapat berwarna kuning atau
oranye.Plasmodium dapat tumbuh hingga diameternya mencapai satuan
sentimeter (cm), namun demikian mereka merupakan organisme uniseluler,
ukuran tubuhnya besar karena kelompok ini dapat memiliki banyak nukleus.
Habitat myxomycota dapat ditemukan di hutan basah, kayu lapuk, dan tanah
lembab. Dalam siklus hidupnya terdapat kumpulan sel amoeboid yang disebut
plasmodium.Sel amoeboid merupakan sel-sel yang dapat hidup bebas yang
dihasilkan oleh jamur lendir. Plasmodium dapat memakan bakteri, hama, spora
dan komponen organik lainnya, makanan kemudian dicerna dengan mekanisme
fagositosis. Ketika makanan kurang, maka sel – sel ini akan bergabung
membentuk sesuatu seperti lendir. Kemudian massa yang seperti lendir ini akan
mencari lingkungan baru yang lebih mendukung kebutuhannya.Pergerakan
massa tersebut dilakukan dengan kontraksi dari masing-masing sel yang
bergabung tadi. Ketika habitatnya kering dan tidak dapat memberikan makanan,
maka plasmodium akan berhenti tumbuh dan berkembang, serta akan
berdiferensiasi menjadi suatu tahapan siklus hidup yang berfungsi untuk
reproduksi seksual.
 ACRASIOMYCOTA
Acrasiomycota merupakan jamur lendiri seluler. Berbeda dengan myxomycota
yang merupakan jamur lendir plasmodium. Perbedaan dasar keduanya adalah
Acrasiomycota merupakan organisme haploid (hanya memiliki satu set
kromosom), hanya zigotnya saja yang bersifat diploid (memiliki dua set
kromosom). Sedangkan Myxomycota menjalani hidupnya lebih dominan sebagai
organisme diploid. Selain itu Acrasiomycota atau jamur lendir seluler memiliki
tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan spora saat reproduksi aseksual.
Acrasiomycota tidak memiliki siklus hidup berflagel.
 OOMYCOTA
OOMYCOTA (jamur air): Sebenarnya nama jamur air untuk Oomycota kurang
tepat, karena itu merupakan salah satu spesies fillum ini. “Oomycota” berasal
dari kata “Oo” yang artinya telur dan “Mycota” yang artinya jamur. Sebagian
besar oomycota hidup sebagai pengurai dan berperan penting di habitat
perairan. Beberapa anggotanya juga hidup sebagai parasit. Reproduksi
Oomycota dapat terjadi secara aseksual maupun seksual. Secara Aseksual
mereka akan membentuk zoospora yang apabila jatuh pada lingkungan yang
sesuai akan menjadi organisme baru. Sedangkan secara seksual dengan
pertemuan gamet jantan dan gamet betina.
3. PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGAE)
Protista mirip tumbuhan yang uniseluler sering disebut fitoplankton, sedangkan
protista mirip tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Sama seperti namanya,
protista mirip tumbuhan, baik alga maupun fitoplankton mampu melakukan
fotosintesis. Fitoplankton memiliki peranan penting dalam memberikan oksigen ke
atmosfer melalui proses fotosintesis yang dilakukan.
Ciri-ciri Algae diantaranya:
 Bersifat uniseluler atau multiseluler.
 Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari algae mikroskropis dengan ukuran 8 µm
hingga algae makroskropis dengan ukuran 60 m.
 Bentuk tubuh tetap karena adanya dinding sel.
 Algae uniseluler dapat hidup soliter ataupun membentuk koloni.
 Memiliki beberapa jenis klorofil (klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d)
yang tersimpan dalam kloroplas.
 Memiliki pigmen fotosintetik selain klorofil (xantofil [kuning], fikosianin [biru],
fukosantin [cokelat], fikoeritrin [merah], dan karotenoid).
 Memiliki bentuk kloroplas yang bervariasi (spiral, cakram, jala, mangkung, bulat,
dan lainnya).
 Dapat hidup seperti plankton, neuston, atau bentos.
 Bereproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan
pembentukan spora vegetatif) atau seksual (dengan konjugasi, singami, dan
anisogami).
Protista mirip tumbuhan diklasifikasikan ke dalam tujuh filum, yaitu:
 EUGLENOPHYTA
Filum Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang flagella (bulu
cambuk), Bintik mata yang dapat menangkap cahaya (disebut stigma), dan
kloroplas. Beberapa anggota filum Euglenophyta dapat hidup secara autotrof
(menghasilkan makanan sendiri) maupun heteretrof (memburu makanan).
Ketika cahaya cukup, maka mereka akan hidup secara autotrof, sedangkan ketika
cahaya melemah, mereka akan hidup secara heterotrof. Biasanya ditemukan di
perairan dan berkembangbiak dengan cara membelah diri. Euglenophyta
merupakan salah satu protista yang mirip tumbuhan (mampu berfotosintesis)
dan juga mirip hewan (dapat melakukan pergerakan aktif).
 CHRYSOPHYTA
Chrysophyta (Alga Emas): Filum Chrysophyta merupakan organisme yang
anggotanya memiliki variasi bentuk dan struktur. Alga biasanya berwarna
cokelat-keemasan. Habitatnya banyak di air tawar dan tanah lembab, juga dapat
ditemukan di lautan. Pigmen warna yang dominan terdapat pada tubuh
Chrysophyta adalah karoten dan fikosantin sehingga tubuhnya berwarna cokelat-
keemasan. Namun juga dapat memiliki klorofil yang memberikan warna hijau.
 PYRROPHYTA
Pyrrophyta atau Dinoflagellata (Ganggang Api), Penamaannya ganggang api
muncul karena beberapa ciri anggota protista mirip tumbuhan kelompok ini,
contohnya mereka tampak bersinar ketika malam hari. Beberapa pyrrophyta
jumlahnya akan meningkat pesat pada waktu tertentu, misalnya ketika air
hangat dan kaya nutrisi sehingga membuat lautan tampak berwarna merah
kecoktlatan (red tide). Ketika muncul red tide, kondisi air akan miskin oksigen,
juga kadang-kadang menjadi beracun sehingga ketika fenomena ini terjadi
banyak makhluk hidup lain yang mati.Sebenarnya warna ganggang api dapat
beranekaragam, hijau, kuning, cokelat dan lainnya, warna ini tergantung kepada
pigmen yang lebih dominan dalam menyusun tubuhnya. Biasanya ganggang api
memiliki pigmen klorofil a dan c, santofil, dinosatin dan fikobilin. Spesies
dinoglagellata biasanya merupakan organisme uniseluler namun ada juga yang
multiseluler. Ganggang api ini memiliki dua flagellata yang dapat membuat
gerakan memutar sehingga sering juga disebut dinoflagellata (dino = pusaran
air). Ganggang api umumnya merupakan organisme fotoautotrof, tetapi ada juga
spesies yang hidup sebagai parasit.
 PHAEOPHYTA
Phaeophyta (ganggang cokelat) adalah kelompok protista mirip tumbuhan yang
memiliki pigmen dominan berupa karoten, yaitu fukosantin, sehingga
memberikan warna cokelat pada tubuhnya. Penamaan ganggang ini sesuai
dengan ciri-cirinya, “phaeophyta” berasal dari “phaeios” bahasa Yunani yang
artinya cokelat. Selain fukosatin, ganggang cokelat juga memiliki pigmen klorofil
a, c, dan santofil.Anggota dari Phaeophyta yang telah dikenali lebih dari 1000
spesies. Hampir semua ganggang cokelat hidup di pinggir pantai, mereka
kebanyakan merupakan organisme multiseluler yang berbentuk seperti benang.
Struktur phaeophyta sangat mirip dengan tumbuhan seutuhnya karena memiliki
akar, batang dan daun. Reproduksinya secara aseksual dengan membelah diri
menghasilkan zoospora atau secara fragmentasi. Sedangkan secara seksual
dengan menghasilkan gamet jantan dan betina.
 BACILLARIOPHYTA
Bacillariophyta (Diatom) Filum ini merupakan filum yang memiliki anggota paling
banyak dibandingkan kelompok lain pada protista mirip tumbuhan. Spesiesnya
yang telah dikenali berjumlah sekitar 10.000. Secara umum Bacillariophyta
merupakan organisme uniseluler yang tidak begerak dan hidup sebagai plankton.
Diatom dapat berbentuk seperti benang, bulat, atau segitiga. Diatom memiliki
struktur tubuh yang sangat khas, yaitu bagian tubuhnya terdiri atas kotak
(hipoteka) dan tutup (epiteka), antara kotak dan tutup tersebut terdapat celah
yang disebut rafe. Dinding selnya mengandung pektin dan silikat, apabila
organisme ini mati, maka cangkang tersebut akan membentuk tanah. Diatom
memiliki harga jual lumayan karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.
 RHODOPHYTA
Rhodophyta (Alga Merah) merupakan filum yang memiliki pigmen dominan
fikobilin yaitu fikoeitrin sehingga memberikan warna merah pada tubuhnya,
namun rhodophyta juga memiliki pigmen fikosianin yang memberikan warna
biru (tidak dominan). Anggota filum ini yang telah dikenali berkisar sekitar 4000
spesies yang umumnya merupakan organisme multiseluler. Kebanyakan
rhodophyta hidup di laut, dan sebagian kecil dapat ditemukan di air tawar.
Reproduksinya dapat berlangsung secara aseksual dan seksual. Secara aseksual
rhodophyta dengan membentuk tetraspora. Sedangkan secara seksual langsung
dengan gamet jantan dan betina.
 CHLOROPHYTA
Chlorophyta (Alga Hijau) Sesuai dengan namanya, Chlorophyta memiliki tubuh
berwarna kehijauan. Pigmen dominan penyusun tubuhnya adalah klorofil, selain
itu mereka juga memiliki sedikit karotin (pigmen kuning). Dalam tubuh alga hijau
klorofil berkumpul dalam suatu tempat yang disebut kloroplas. Bentuk kloroplas
pada masing – masing anggotanya bervariasi, ada yang berbentuk bulat, bentuk
spiral, seperti bintang, dan lain-lain. Chlorophyta merupakan organisme
uniseluler yang dapat berkoloni membentuk organisme multiseller sederhana.
Mereka sering ditemukan hidup pada habitat yang berair. Karena memiliki
klorofil, alga hijau merupakan makhluk hidup autotrof yang menghasilkan
makanan melalui proses fotosintesis. Reproduksi dapat terjadi secara aseksual
(melalui pembelahan biner) maupun secara seksual (melalui Konjugasi).

 Kingdom Fungi
Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur (fungi) bereproduksi secara
aseksual yang menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan dengan cara
seksual pada zigospora, askospora, dan basidiospora. Jamur (fungi) hidup di tempat-
tempat yang lembap, air laut, air tawar, tempat yang asam dan bersimbosis dengan
ganggang hingga kemudian membentuk lumut (lichenes). Menurut Gandjar (2006)
jamur atau fungi adalah sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa,
memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien
melalui dinding selnya, mengekskresikan enzim ekstraselular ke lingkungan melalui
spora, dan melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Sementara menurut
Campbell (2003) Fungi adalah eukariota, dan sebagian besarnya merupakan eukariota
multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi
adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari
caranya memperoleh makanan, organisasi struktural, pertumbuhan dan cara
bereproduksi.
Ciri-ciri kingdom fungi :
 Memiliki hifa, atau benang halus tersusun dari rangkaian sel yang terbentuk dari
pertumbuhan spora. Hifa pada jamur bisa tunggal maupun bercabang. Kumpulan
hifa jamur disebut miselium.
 Memiliki dan memproduksi spora.
 Berkembang biak secara seksual maupun aseksual.
 Struktur tubuh jamur berfilamen. Dinding selnya mengandung zat kitin, glukan,
selulosa, dan mannan.
Klasifikasi Fungi :
Berdasarkan struktur tubuhnya, klasifikasi fungi atau jamur dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok jamur bersekat dan kelompok tidak bersekatnya hifa. Contoh
kelompok fungi tidak bersekat adalah kelompok Zygomycota. Sementara kelompok
bersekat, yaitu Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
 Zygomycota
Zygomycota merupakan kelompok jamur yang membentuk spora istirahat
berdinding tebal dikenal dengan zigospora. Anggota zygomycota umumnya adalah
jamur yang hidup saprofit, yaitu mendapatkan makanan dari organisme yang sudah
busuk atau mati. Kelompok fungi ini memiliki banyak inti sel dan terdiri atas hifa
tidak bersekat. Contohnya, Rhizopus Oryzae dan Mucor Javanicus.
 Ascomycota
Ascomycota memiliki ciri khusus yaitu memiliki talus yang terdiri dari miselium
bersekat. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Kelompok ini memiliki sifat uniseluler
atau multiseluler. Anggota ascomycota ada yang hidup saprofit, parasit, maupun
simbiosis.Secara umum, anggotanya meliputi 3 kelas, yaitu Hemiascomycetes,
Plectomycetes, dan Pyrenomycetes. Contohnya, Aspergillus fumigatus dan
Penicillium (Plectomycetes), serta Neurospora untuk pembuatan oncom
(Pyrenomycetes).
 Basidiomycota
Klasifikasi fungi basidiomycota mencakup sebagian besar spesies makroskopis dan
amat mencolok. Jamur ini sering dijumpai di tanah lapang dan pada hutan-hutan.
Ciri khususnya memiliki hifa bersepta dengan sambungan apit. Spora seksualnya
dihasilkan di atas struktur dengan bentuk gada, yang dikenal dengan istilah
basidium. Anggota basidiomycota hidup sebagai saprofit dan parasit terhadap
organisme lain. Contohnya, Volvariella volvacea (jamur padi).
 Deuteromycota
Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang berkembang biak secara aseksual.
Memiliki hifa bersekat dan hidupnya menempel di sisa-sisa makanan. Tetapi, ada
jenis deuteromycota tertentu bersifat parasit dan merugikan organisme lain.
Misalnya, Candida albicans atau jamur yang menyebabkan penyakit infeksi pada
saluran reproduksi wanita.

 Kingdom Plantae
Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan ialah salah satu organisme
eukariotik multiseluler dengan dinding sel dan klorofil. Klorofil adalah zat hijau daun
yang berfungsi dalam proses fotosintesis, sehingga tumbuhan mampu membuat
makanannya sendiri (autotroph). Hal inilah yang menjadi pembeda antara Kingdom
Plantae dan Kingdom Animalia.
Ciri-ciri Plantae :
 Dinding sel tersusun dari selulosa.
 Merupakan organisme eukariotik multiseluler
 Mempunyai klorofil yang berfungsi untuk proses fotosintesis.
 Bersifat autotrof (bisa membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya sinar
matahari.
 Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum
 Bereproduksi secara aseksual (tunas, cangkok, setek, dan lain-lain) maupun seksual
(benang sari dan putik).
Klasifikasi Plantae :
Terdapat klasifikasi dalam Kingdom Plantae yang membantu para peneliti untuk bisa
membedakan antara spesies yang satu dengan spesies yang lain. Berikut adalah tiga
klasifikasinya:
 Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Lumut merupakan tumbuhan talus (tidak dapat dibedakan antara bagian
akar,batang dan daun). Lumut tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta
tidak mempunyai pembuluh angkut (xylem dan floem).Lumut umumnya tumbuh di
berbagai tempat yang lembab atau basah. Menariiknya, lumut disebut sebagai
tumbuhan perintis yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu
tumbuh.Sebab, akar pada lumut yang bernama rizoid mampu menembus lapisan
batuan sehingga lama kelamaan batu akan mengalami pelapukan dan terbentukah
lapisan tanah.Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dengan alat
perkembangbiakan jantan berupa antheridium dan alat perkembangbiakan betina
berupa archegonium.Lumut diklasifikasikan lagi menjadi tiga, yaitu lumut daun,
lumut hati, dan lumut tanduk.
 Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini juga disebut
sebagai tumbuhan berpembuluh (tracheophyta) karena mempunyai pembuluh
angkut xylem dan floem, serta mempunyai klorofil.Tumbuhan paku berkembang
biak dengan memanfaatkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora yang disebut
sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus yang terletak di
permukaan bawah helaian daun.Terdapat berbagai jenis tumbuhan paku, yaitu paku
purba, paku kawat, paku ekor kuda, dan paku sejati.
 Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani, yaitu sperma yang artinya biji, dan
phyton artinya tumbuhan. Berdasarkan ada tidaknya lapisan pelindung pada bakal
biji, spermatophyta dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka) dan angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).Berdasarkan
reproduksinya, tumbuhan gymnospermae memiliki alat reproduksi bernama
strobilus. Ini merupakan kumpulan sporofil yang mempunyai struktur seperti
kerucut pada ujung cabang.Sedangkan alat reproduksi pada angiospermae
merupakan bunga yang terdiri atas putik sebagai alat reproduksi betina dan benang
sari sebagai alat reproduksi jantan. Pembuahan akan terjadi saat benang sari masuk
ke dalam kepala putik.

 Kingdom Animalia
Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan organisme eukariotik (organisme dengan
sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki
klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya
sendiri. Oleh karena itu, hewan harus mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan
energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini
membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa. Kingdom
animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling banyak dan
bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang belakang) dan golongan
invertebrata (hewan tak bertulang belakang. Dan berikut akan dijelaskan mengenai ciri-
ciri, struktur lapisan tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia. Ciri khas pada hewan
yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan banyak mengandung sel otot untuk
pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi untuk merespon setiap rangsang.
Ciri-ciri Animalia :
 Memiliki banyak sel atau multiseluler.
 Tidak dapat memproduksi makanannya sendiri dan sumber makanannya adalah
organisme lain (heterotrof).
 Cara reproduksinya bersifat seksual, ada hewan jantan dan hewan betina.
 Membutuhkan oksigen.
 Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk merespon rangsangan.
Klasifikasi Animalia :
Secara garis besar, Kingdom Animalia dibedakan menjadi dua kelompok yaitu kelompok
invertebrata (kelompok hewan tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata
(kelompok hewan memiliki tulang belakang).
 Kelompok Invertebrata
Dalam kelompok invertebrata, terdapat beberapa pembagian kelas hewan yang
tidak mempunyai tulang belakang pada struktur tubuhnya.
1. Phylum Porifera (Hewan berpori) mempunyai ciri tubuh berpori dan habitat di
laut dengan melekat pada dasar perairan.
2. Pyhlum Coelenterata (Hewan berongga) yang tubuhnya telah terbentuk jaringan,
hewan laut yang bertahan hidup dengan memangsa lawan melalui tentakelnya,
serta sistem saraf yang sederhana.
3. Phylum Platyhelminthes (Cacing Pipih) dengan ciri khas bentuknya yang pipih
dan hanya mempunyai satu lubang untuk sistem saraf dan pencernaan.
4. Phylum Nemathelminthes (Cacing Benang) yang memiliki tubuh licin dan
termasuk ke dalam hewan laut, namun tak jarang ditemukan di tubuh hewan
lain, tumbuhan, atau manusia karena sifatnya yang parasit.
5. Annelida (Cacing Gelang) yang merupakan golongan cacing dengan alat
pencernaan sempurna.
6. Mollusca (Hewan Lunak) yang sesuai dengan namanya memiliki tubuh lunak dan
sebagian besar memiliki cangkang.
7. Arthropoda (Hewan Kaki Beruas) memiliki kaki dan tubuh yang beruas dari ujung
kepala, dada, dan perut.
8. Echinodermata (Hewan Berkulit Duri) hidup dalam dasar laut yang tubuhnya
dipenuhi dengan duri.
 Kelompok vertebrata
Pembagian hewan yang termasuk ke dalam kelompok vertebrata dibedakan menjadi
beberapa kelas hewan yang memiliki tulang belakang memanjang pada bagian
punggung hingga ekor.
1. Agnatha (Cylostomata) yang terkenal kemiripan tubuhnya dengan ikan namun
tidak bersisik, tidak berahang, juga tidak memiliki sirip.
2. Pisces yang merupakan hewan kelompok hidup di air dengan bagian tubuh yang
dilindungi sisik, bernapas dengan insang, dan termasuk ke dalam hewan
berdarah dingin yang dapat menyesuaikan tubuhnya sesuai suhu air.
3. Amphibia merupakan hewan dengan kelebihan dapat hidup di dua tempat
berbeda baik di air maupun di darat. Bernafas dengan paru-paru atau kulitnya.
4. Reptil memiliki sifat autotomi yakni dapat melakukan perlindungan diri tertentu
jika sedang dalam kondisi berbahaya.
5. Aves atau dikenal dengan burung. Burung memiliki bulu yang dapat melindungi
seluruh permukaan tubuhnya dan merupakan hewan berdarah panas. Burung
juga memiliki kantung hawa yang berfungsi respirasi.
6. Mammalia memiliki kelenjar susu dan rambut yang menutupi permukaan tubuh.
Mammalia juga dibedakan menjadi mammalia bertelur, berkantung, dan
melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai