Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Struktur dan Fungsi Sel 2. Jaringan TumbuhanT 3. Jaringan Hewan 4. Metabolisme
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep 1. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL (istilah dan definisi) di modul ini 1. Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh mahluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Secara struktural dan fungsional, sel terdiri dari komponen bahan kimia dan organel-organel sel, didalam sel hidup terdapat senyawa kimiawi yang dihasilkan oleh aktivitas sel (biomolekul). Seluruh senyawa tersebut saling berinteraksi secara terarah dan teratur sehingga menunjukan ciri kehidupan. 2. Komponen Kimiawi sel terdiri dari: Komponen organik Karbohidrat 1% Protein 2% Lipida 1% Asam nukleat Komponen anorganik Air 70-85 % Ion-ion mineral 3. Dinding sel merupakan komponen sel yang terdapat pada sel tumbuhan, sel hewan tidak memilikinya. Berfungsi sebagai: penguat dan melindungi protoplas Dinding sel mempunyai ketebalan yang bervariasi tergantung umur dan tipe sel, pada umumnya sel yang masih muda berdinding tipis dan sel yang dewasa berdinding lebih tebal.
Berdasarkan perkembangan dan strukturnya, dinding sel
dibedakan menjadi 3 bagian pokok yaitu: Lamela tengah terdapat diantara 2 buah sel yang besebelahan dan merupakan penyekat antara kedua sel bersebelahan, terdiri atas air dan zat pektin (bersifat koloid dan plastik) Dinding sel primer adalah dinding sel pertama yang dibentuk pada saat pembentukan sebuah sel baru, terdiri dari zat pektin, selulosa dan hemiselulosa. Dinding sel sekunder adalah dinding sel yang terbentuk dalam pristiwa penebalan dinding sel, letaknya sebelah dalam dari dinding sel primer, penyusunnya adalah selulosa, hemiselulosa, pektin, kutin, suberin, lilin, air dan lignin.
Dinding sel yang tidak mengalami penebalan
dinamakan notkah dan saluran noktah, didalam saluran notkah terdapat plasmodesmata yang merupakan benang- benang plasma halus yang berfungsi menghubungkan protoplasma sel yang satu dengan protoplasma sel tetangganya. 4. Membran plasma merupakan selaput terluar sel yang tersusun dari molekul lipoprotein ( fospolifida dan Protein) dan molekul molekul lain yan menyempurnakan struktur membran plasma 4.1. Penyusun membran plasma Protein membran mencapai 50 % dari berat membran Protein instrinsik (integral) merupakan protein yang berada di sela-sela phospolipida, berperan dalam tranportasi beberapa molekul masuk dan keluar sel. Protein ekstrinsik (perifer) merupakan protein yang berada di permukaan phospolipida, Berperan mengatur kerja membran plasma Glikoprotein adalah ikatan protein dengan glukosa Glikolipid adalah ikatan protein dengan lipid Fosfolipid merupakan molekul fosfat (bagian Kepala) bersifat hidrofilik dan molekul lipid (bagian ekor) bersifat hidrofobik Kolesterol berperan dalam mengatur fungsi fospolipida. 4.2. Fungsi membran plasma: Mengatur transportasi materi atau zat yang masuk atau keluar sel Melindung bagian atau komponen sel di sebelah dalam membran Sebagai reseptor stimulus Tempat berlangsungnya berbagai macam reaksi kimia Menjadi media hubungan antar sel dengan lingkungan luar sel.
5. Nukleus atau intisel komponen sel bermebran yang
bentuknya bulat atau lonjong seperti cakram, berukuran 10-20 nm. 5.1. Fungsi nukleus adalah: Mengendalikan seluruh aktifitas sel Mengandung dan membawa informasi genetik (DNA) yang akan mewariskan sifat-sifat genetik tersebut melalui pembelahan sel Memproduksi tRNA, rRNA dan mRNA untuk keperluan sintesis protein. Memproduksi riboso 5.2. Struktur nukleus tersusun atas: Membran nukleus (tersusun oleh lipoprotein dan fosfolipida bilayer), antara membran dalam dan luar terdapat perinuklear, dibeberapa sisi dari membran luar terdapat RE kasar. Dan pada membran nukleus terdapat porus (berfungsi adanya hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma. Nukleolus (anak inti) yang berfungsi untuk mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat). Nukleoplasma (plasma inti) cairan yang tersusun atas protein. Butiran kromosom berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein. 6. Retikulum endoplasma berupa vesikel atau kantung yang dapat berbentuk pipih, bundar, atau tubuler dan satu sama lain dapat berhubungan. RE memiliki selapis membran dan membran tersebut ada yang berhubungan dengan membran inti dan membran plasma. Secara umum RE berfungsi sebagai menghasilkan, mengedarkan dan menyimpan produk-produk sel 6.1. Dalam sel terdapat 2 tipe RE antara lain: RE kasar (permukaanya diselubungi ribosom), sebagai tempat terjadinya sintesis ribosom RE halus (tidak diselubungi ribosom), berfungsi sebagai sintesis lipid, glikogen dan persenyawaan steroid (kolesterol, gliserida dan hormon)
7. Badan golgi Berbentuk kantung-kantung pipih, tubulus
dan vesikula. Memiliki membran lipoprotein seperti pada membran plasma, struktur badan golgi memilki 2 permukaan luar berbentuk cembung (forming face) permukaan cis dan permukaan dalam berbentuk cekung (maturing face) permukaan trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel yang berasal dari RE kasar. Isi vesikel akan di proses dan hasilnya akan menuju bagian trans. Fungsi badan golgi Membentuk dinding sel tumbuhan Membentuk bahan membran plasma Membentuk lisosom Tempat sekresi senyawa-senyawa sekret kelompok karbohidrat, lipida dan protein Membentuk akrosom pada spermatozoa.
8. Lisosom adalah suatu organel sel yang berbentuk kantung
(bola) diselubungi oleh selaput atau membran tunggal, diameter lisosom kurang lebih 500 nm, lisosom berisi enzim hidrolitik (glikosidase, protease, nuklease, lipase dan fosfatase) 8.1. Fungsi lisosom adalah Mencerna zat-zat makanan atau melisis zat-zat asing yang masuk atau ada di sitoplasma sel. Autofagi yaitu menghancurkan atau degenerasi bagian- bagian sel yang sudah tidak berfungsi lagi. Aotolisis yaitu menghancurkan diri sel sendiri.
9. Mitokondria disebut juga kondriosom, merupakan organel
sel tempat berlangsungnya respirasi sel pada MH. Mitokondria umumnya berbentuk bulat lonjong atau elips dengan diameter 0,5 πm dan panjang 0,5 – 1,0 πm Bagian- bagian motokondria: Membran luar terdiri dari lapisan lipoprotein (protein dan lemak), membran luar mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lemak dan enzim yang berperan dalam proses transport lemak ke matrik untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan asetil – KoA. Membran dalam merupakan tempat untuk pembentukan ATP, membran dalam berbentuk lipatan- lipatan yang disebut krista sehingga dapat meningkatkan kemampuan mitokondria dalam memproduksi ATP. Mengadung protein berupa enzim yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif (pembentukan ATP) dan protein transport yang berperan mengatur keluar masuknya metabolit melalui membran dalam. Ruang antar membran Martiks (terdapat materi genetik DNA, ribosom, ATP, ADP, enzim-enzim yang berperan dalam siklus krebs, air, gas CO2 dan O2
10. Ribosom merupakan organel bermembran, berisi untai
RNA dan protein yang beragam, karbohidrat, sedikit lemak dan mineral. Struktur ribosom terdiri atas 2 bagian yaitu subunit kecil (berguna untuk mengalirkan informasi selama sintesis protein) dan subunit besar (berguna tempat terbentuknya ikatan asam amino yang baru untuk membuat protein). Fungsi ribosom adalah sebagai tempat terjadinya sintesis protein
11. Plastida merupakan organel khas pada tumbuhan.
Berdasarkan ada dan tidaknya zat warna plastida dapat dibedakan atas: Leukoplas (plastida tidak berwarna), menghasilkan zat cadangan makanan seperti amilum (amiloplas), lemak (elaioplas), dan protein (Proteinoplas) Kloroplas (plastida warna hijau), berfungsi menangkap energi cahaya yang diperlukan untuk proses fotosintesis. Kloroplas diselubungi membran rangkap terdiri dari stroma, granum dan lamella inter granum. Pada granum terdapat klorofil. Kromoplas menghasilkan warna selain warna hijau, ditentukan adanya zat karotenoid diantaranya karoten( warna orange pada wortel), xantofil (warna kuning pada daun tua) dan antosianin (warna merah pada bunga). 12. Sentrosom/sentriol Berperan menggerakan kromosom pada saat pembelahan sel, jenis mikrotubulus pada sentriol adalah centris, cenexis dan tektin. Sentriol membentuk aster dan benang-benang spindel yang berfungsi mengatur arah gerak kromosom dan sekaligus untuk menarik kromosom ke kutub-kutub bersebrangan selama pembelahan sel. 13. Mikrobodi merupakan Organel sel dengan struktur mirip lisosom, bentuk bulat dengan diameter sekitar 0,2 -2 µm, diselubungi membran, ada 2 macam mikrobodi yaitu: Peroksisom menghasilkan enzim katalase yang dapat mengubah perosida air (H2O2) menjadi oksigen dan air, selain itu peroksisom berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Terdapat pada hewan (banyak terdapat pada hati dan ginjal) dan sel tumbuhan. Glioksisom (terdapat pada sel tumbuhan saja), banyak ditemukan pada jaringan lemak pada biji yang sedang berkecambah, berperan mengoksidasi asam lemak menjadi asetil CoA dan akhirnya dihasilkan ATP yang diperlukan untuk perkecambahan. 14. Mikrotubulus adalah berupa silinder atau tabung panjang dan berongga, diameter luar tabung sekitar 24 nm dan diameter bagian dalamnya sekitar 12 nm.Peranannya microtubulus adalah sebagai rangka dalam sel (sitoskeleton) dan memberi bentuk sel
15. Mikrofilamen merupakan benang-benang halus yang
tersusun dari protein aktin, salah satu bagian dari komponen sitoskeletin. Mikrofilamen ikut berperan dalam bentuk sel, kontraktilitas sel, stabilitas mekanik, eksositosis dan endositosis. 16. Vakoula Merupakan komponen sel pada sel tumbuhan (semua tumbuhan memiliki) dan hewan ( tidak semua hewan memiliki). Vakuola pada tumbuhan umumnya berukuran besar hingga hampir memenuhi seluruh isi sitoplasma pada sel setelah dewasa. Organel ini di bungkus oleh tonoplas (didalamnya terdapat getah sel) Fungsinya: Osmoregulator menjaga nilai osmotik sel Tempat menyimpan bahan tertentu Wadah sisa metabolisme Degenerasi organel-organel sel yang telah tua atau rusak
17. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan
No Perbedaan Sel Hewan Sel Tumbuhan 1 Bentuk sel Dapat Bentuk sel kaku berubah dan jarang bentuk berubah bentuk karena tidak Cenderung memiliki dipengaruhi oleh dinding sel kehadiran Cenderung dinding sel dipengaruhi sitoskeleton 2 Dinding sel Tidak ada Ada
3 Lisosom Ada Tidak ada / jarang
ditemukan 4 Plastida Tidak ada Ada 5 Sentrosom Ada Tidak ada / jarang ditemukan 6 Peroksisom Ada Ada 7 Glioksisom Tidak ada Ada 8 Vakoula Ada, kecil dan Ada permanen. tidak permanen. Vakoula kecil-kecil Ada vakoula dan banyak pada kontraktil dan sel muda. Vakoula makanan besar pada sel dewasa 9 Letak Cenderung Cenderung di nukleus ditengah sel perifer sitoplasma karena terdesak oleh adanya vakoula. 10 Silia Sering Tidak ada ditemukan 11 Flagel Sering Tidak ada ditemukan 12 Elastisitas Elastisitas tinggi Elastisitas rendah jaringan karena tidak ada karena adanya dinding sel dinding sel 13 Tingkat Rendah Tinggi totipotensi
18. Transport aktif adalah transport zat melalui membran
plasma melawan gradien konsentrasi, memerlukan energi dan menggunakan protein pembawa. Zat-zat yang diserap melalui transport aktif adalah glukosa dan asam amino. Mekanismenya: Pompa ion transpor ion melalui membran dengan cara melakukan pertukaran ion dari dalam sel dengan ion di luar sel. Transpor dilakukan oleh protein transpor atau protein pembawa yang tertanam pada membran plasma, menggunakan sumber energi ATP
Endositosis merupakan proses masuknya senyawa
dari luar ke dalam sel melalui membran dengan cara pembungkusan senyawa atau cairan ekstraselular dengan pelekukan ke dalam sebagian membran
Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari
dalam sel keluar sel. Sekret terbungkus kantong membran yang selanjutnya melebar dan pecah. Kemudian kantung membran tersebut bergabung kembali dengan membran plasma sehingga sisa zat makanan akan dibuang keluar sel 19. Transfort pasif adalah transport ion, molekul senyawa dari luar dalam sel yang tidak memerlukan energi Mekanismenya: Difusi merupakan penyebaran molekul-molekul suatu zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah hingga terjadi keseimbangan konsentrasi. Difusi merupakan proses spontan yang tidak memerlukan masukan energi
Difusi terfasilitasi merupakan mekanisme transpor
yang dibantu oleh protein-protein integral dalam membran plasma (protein pembawa). Protein-protein tersebut membentuk struktur menyerupai saluran- saluran, sehingga molekul bisa melintasi membran plasma
Osmosis adalah perpindahan molekul dari
konsentrasinya rendah (hipotonis) akan bergerak ke konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeable. 2. Jaringan, Organ dan prosen Fisiologi Pada Tumbuhan
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang
mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama Jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan pada dasarnya dibedakan atas dua bagian besar yakni jaringan muda dan jaringan dewasa Jaringan muda merupakan jaringan embrional/meristematik, yang disebut jaringan meristem Jaringan dewasa merupakan jaringan yang dibentuk oleh jaringan meristem dan mengalami diferensiasi, ada 4 macam yakni jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan penyokong/penguat (terdiri dari jaringan kolenkim dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (terdiri dari jaringan xilem dan floem) Proses fisiologi tumbuhan meliputi transportasi secara ekstravaskular dan intravaskular, transpirasi pada tumbuhan, pernafasan pada tumbuhan, fotosintesis, gerak pada tumbuhan 1. Jaringan Meristem (Jaringan Embrional) Asal kata meristem adalah meristes, artinya ‘terbelah’, yang berasal dari bahasa Yunani, sel-sel penyusun jaringan meristem sangat aktif membelah untuk menghasilkan sel-sel baru ciri-iri jaringan meristem adalah selnya kecil- kecil, berbentuk kubus, dinding sel tipis, inti sel besar, dan vakuola kecil. fungsinya sebagai jaringan embrionik, yang membentuk sel-sel baru yang akan berdiferensiasi menjadi jaringan lain. jaringan meristem dibedakan menjadi tiga kelompok, (1) meristen apikal (meristem ujung), adalah meristem yang terdapat di ujung-ujung batang, cabang atau ujung akar, meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang, (2) meristem lateral, adalah meristem yang terdapat di sisi lateral batang atau lateral akar, aktivitas meristem lateral mengakibatkan pertumbuhan sekunder seperti pertambahan diameter batang dan akar, misalnya kambium dan kambium gabus, (3) meristen interkalar, adalah meristem yang terdapat diantara jaringan dewasa, berperan dalam pemanjangan ruas batang, pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat sebelum tumbuhnya bunga Menurut asal pembentuknya,dibagi menjadi : (1) Meristem primer, adalah meristem yang sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio. Contohnya: meritem di ujung batang dan ujung akar (meristem apikal). Pertumbuhan memanjang pada batang atau akar yang disebabkan aktivitas jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer (2) Jaringan meristem sekunder, adalah meristem yang berasal dari jaringan dewasa (jaringan yang sudah berdiferensiasi). Contoh meristem sekunder adalah kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan yang disebabkan aktivitas jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder, seperti pertambahan diameter batang dan akar Ujung batang dan ujung akar meliputi : 1) Zona pembelahan (cleveage), terdapat pada ujung batang dan ujung akar. Pada zona ini terdapat meristem apikal. 2) Zona pemanjangan (elongasi), terdiri dari sel-sel hasil pembelahan sel di zona pembelahan, sel-sel mengalami penambahan volume (ukuran). 3) Zona diferensiasi, sel-selnya mengalami diferensiasi yakni perubahan bentuk tubuh tumbuhan yang disesuaikan dengan fungsinya Teori Histogen dari Hanstein,menyatakan bahwa meristem apikal dibagi menjadi 3 daerah yaitu : 1) Dermatogen, pembentuk jaringan pelindung/epidermis 2) Periblem, terdiri dari beberapa lapis sel di sebelah dalam dermatogen (pembentuk korteks) 3) Plerome, Pembentuk jaringan tengah atau stele Teori Tunika – Korpus dari Schmidt 1) Tunika, merupakan lapisan luar yang akan membentuk epidermis dan sebagian korteks 2) Korpus, merupakan lapisan sebelah dlam yang akan membentuk sebagian korteks dan stele. Teori Haberlandt menyatakan bahwa meristem apikal terdiri dari 4 daerah yaitu Promeristem, Protoderm, Prokambium, dan Meristem dasar 2. Jaringan Dasar Diferensiasi a dalah yakni perubahan bentuk tubuh tumbuhan yang disesuaikan dengan fungsinya, Spesialisasi adalah pengkhususan sel tumbuhan guna menyokong fungsi sel tertentu Parenkim disebut juga jaringan dasar karena jaringan ini terdapat pada semua organ tumbuhan, seperti akar, batang, dan daun Ciri-ciri Parenkim : Sel-selnya hidup, dinding umumnya tipis, bentuk, ukuran dan fungsi bervariasi, umumnya tersusun longgar dan banyak ruang antar sel, dsb Parenkim udara ( aerenkim), Parenkim asimilasi, Parenkim penimbun cadangan makanan, Parenkim air, parenkim pengangkut. Berdasarkan bentuk : Parenkim bintang, parenkim lipatan, Parenkim Palisade/pagar, Parenkim bunga karang jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan berfungsi sebagai penutup dan pelindung jaringan lain yang ada di bawahnya Ciri-ciri jaringan epidermis : Bentuk dan ukuran serta susunan sel epidermis bervariasi, umumnya satu lapis sel, susunan sel rapat, terdapat pada lapisan paling luar, dsb Stomata merupakan celah pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau, terutama daun Tipe-tipe stomata : tipe graminae, tipe diasitk atau labiate, tipe parasitik atau rubiaceace, tipe anisositik atau solanaceae, tipe aktinositik, tipe siklositik, anomositik atau ranunculaceae. 3) Jaringan Penyokong Jaringan kolenkim berfungsi mengokohkan dan menjaga kelenturan tubuh tumbuhan Jaringan sklerenkim hanya terdapat pada organ tumbuhan dewasa 4). Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas jaringan xilem dan floem. Dengan tipe berkas pengangkut sebagai berikut :
Organ pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi organ
vegetatif dan organ generatif. Organ vegetatif yaitu akar, batang, dan daun. Organ generatif yaitu bunga, buah, dan biji
Proses transportasi pada tumbuhan Spermatophyta meliputi
transportasi air dan mineral dari dalam tanah ke akar lalu dilanjutkan ke batang hingga ke seluruh bagian
3. JARINGAN HEWAN
Jaringan Epitel, merupakan jaringan yang menutupi
permukaan organ baik di permukaan organ atau di permukaan dalam yang berbatasan dengan rongga atau ruang. Epitel pipih selapis, Sel-selnya berbentuk pipih dan tersusun atas selapis sel dengan susunan yang rapat, fungsinya antara lain dalam proses difusi, filtrasi. Epitel pipih berlapis banyak, Sel-selnya berbentuk pipih, tersusun atas beberapa lapis sel, dengan susunan yang rapat. Karena strukturnya relatif tebal maka fungsinya sebagai pelindung Epitel kubus selapis, Sel-selnya berbentuk kubus, tersusun atas selapis sel, susunannya rapat. Fungsi jaringan epitel ini antara lain untuk absorbsi, sekresi dan pelindung. Epitel kubus berlapis banyak, sel-selnya berbentuk kubus, tersusun atas beberapa lapis sel. Epitel ini berfungsi antara lain untuk proteksi, sekresi. Epitel silidris selapis, sel-selnya berbentuk batang (silindris), tersusun atas selapis sel. Fungsinya adalah dalam absorbsi, sekresi. Epitel silindris berlapis semu, sel-selnya berbentuk seperti batang tetapi tidak teratur, tersusun atas selapis sel secara vertikal yang susunannya juga tidak teratur, sehingga seperti tersusun atas beberapa lapis sel. Sel bersilia. Fungsi silia adalah untuk menyaring udara. Epitel silindris berlapis banyak, sel-selnya berbentuk batang, tersusun atas beberapa lapis sel secara vertikal. Epitel ini mensekresikan lendir. Fungsinya untuk pelindung dan sekresi. Epitel trasisional, bentuk sel-selnya tidak beraturan dan bisa berubah bentuk, tersusun atas beberapa lapis sel. Epitel ini terdapat pada epitel ureter, kandung kemih, pelvis ginjal. Epitel kelenjar, merupakan epitel khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis. Jaringan Ikat, Jaringan ikat disebut juga jaringan penyambung atau jaringan penyokong. Jaringan Ikat Longgar, Jaringan ikat longgar tersusun oleh serat-serat yang longgar/tidak rapat, serat penyusunnya adalah kolagen dan elastin. Jaringan Ikat Padat, ersusun dari serat kolagen yang berwarna putih (disebut juga jaringan ikat serat putih), padat dan kuat, tetapi tidak elastis. Fungsi jaringan pengikat padat adalah untuk menghubungkan berbagai organ tubuh Fibroblas, merupakan sel jaringan ikat berbentuk serat yang berfungsi menyekresikan protein penyusun serat ekstraseluler. Makrofag, merupakan sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-uba atau tidak teratur. Makrofag terdapat di dekat pembuluh darah. Makrofag berfungsi dalam pinositosis dan fagoritosis partikel asing atau sel mati. Sel tiang, merupakan sel jaringan ikat yang berfungsi menghasilkan heparin dan histamin. Heparin berfungsi mencegah pembekuan darah, sedangkan histamin berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah. Sel lemak, berfungsi menyimpan lemak. Jaringan ikat yang memiliki banyak sel lemak dinamakan jaringan adiposa Jaringan Lemak, Jaringan ikat lemak disebut pula jaringan adiposa. Jaringan ikat lemak tersusun dari sel-sel yang khusus untuk menyimpan lemak. Tulang rawan hialin, mengandung serat elastin lebih banyak daripada serat kolagen, berwarna bening atau putih kebiruan. Tulang rawan elastin, mengandung banyak serat elastin daripada serat kolagen, berwarna keruh kekuningan, dibungkus oleh perikondrium, bersifat lentur. Tulang rawan fibroblas, mengandung banyak serat kolagen yang tersusun rapat, berwarna gelap keruh, tidak memiliki perikondrium, merupakan jaringan tulang rawan yang paling kuat, dan berada menyatu dengan tulang rawan hialin di dekatnya atau jaringan ikat padat fibrosa. Jaringan Otot, Jaringan otot pada hewan pada dasarnya sama dengan jaringan otot pada manusia. Jaringan otot ada 3 macam yakni : otot polos,otot lurik dan otot jantung. Jaringan Darah, Jaringan darah terdiri dari sel-sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit) dan plasma darah. Eritrosit memiliki protein yang disebut hemoglobin yang bertugas mengangkut O2 dan CO2 dalam darah Jaringan Limfa, Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran darah.. Jaringan Saraf, Jaringan saraf merupakan jaringan yang berfungsi untuk mengantarkan impuls dari reseptor ke pusat saraf dan mengantarkan respon ke efektor. Neuron sensori, Neuron sensori berfungsi untuk menerima impuls dari reseptor dan menyampaikan rangsangan dari reseptor tersebut ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Neuron konektor, Neuron konektor berfungsi meneruskan impuls saraf dari neuron sensori atau dari neuron konektor lainnya. Neuron motorik, Neuron motorik berfungsi sebagai pembawa impuls ke efektor, yaitu otot dan kelenjar. Sistem Gerak, Alat gerak pada manusia adalah tulang dan otot. Sistem Rangka, Kerangka manusia tersusun dari tulang- tulang, baik tulang yang panjang, tulang pendek ataupun tulang pipih Rangka Aksial, Rangka aksial merupakan rangka sumbu tubuh, letaknya di bagian tengah tubuh. Rangka Apendikular, Rangka apendikular merupakan rangka tambahan yang menyusun alat gerak tangan dan kaki. Otot, Otot merupakan alat gerak aktif. Otot bekerja dengan cara kontraksi dan relaksasi. Otot antagonis, yakni otot yang bekerja saling berlawanan. Otot sinergis, otot yang saling mendukung kerja satu sama lain, sehingga meghasilkan gerakan satu arah. Sinfibrosis adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat. Terdapat pada persendian di tulang tengkorak Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan kartilago hialin. Terdapat pada persendian antara tulang rusuk dengan ruas tulang belakang. Simfisis adalah sendi yang dihubungkan dengan diskus kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Sindesmosis adalah sendi yang dihubungkan dengan serat- serat jaringan ikat kolagen. Gomposis adalah sendi di mana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam kantung tulang. Sistem Sirkulasi, Sistem sirkulasi berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, sari makanan dan mengangkut sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Perikardium, merupakan selaput jantung, terdiri dari 2 lapis yaitu lamina parietal ( lapisan sebelah luar) dan lamina viseral (lapisan sebelah dalam, disebut juga epikardium). Miokardium, bagian tengah yang terdiri atas jaringan otot jantung, dan mampu berkontraksi untuk memompa darah. Ketebalan miokardium pada tiap ruang jantung bervariasi. Endokardium, bagian dalam yang tersusun atas lapisan endotelium. Arteri (Pembuluh Nadi), Arteri merupakan pembuluh d arah yang membawa darah dari jantung. Vena (Pembuluh Balik), Vena merupakan pembuluh darah balik yang membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung Kapiler, adalah pembuluh darah yang paling kecil sebagai perpanjangan dari arteri dan vena yang bertugas mengedarkan darah menuju masing-masing sel tubuh. Sklerosis yaitu penyakit yang disebabkan oleh pengerasan pembuluh darah. Jika pengerasan ini disebabkan oleh penimbunan kolesterol (lemak) pada pembuluh darah, dinamakan atherosklerosis. Koronaria trombosis yaitu terbentuknya gumpalan darah dalam arteri koronaria sehingga aliran darah ke jantung terganggu dan berkurang. Varises adalah pelebaran vena yang terjadi di daerah betis. Embolus adalah jenis penyakit jantung akibat tersumbatnya arteri menuju otak oleh trombus Amilopsin (amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa). Steapsin (lipase pankreas), yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Tripsinogen, jika belum aktif maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein danpepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Volume tidal yaitu volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap kali bernapas normal, sebanyak kira- kira 500 mililiter Volume cadangan inspirasi (udara komplementer) yaitu volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah volume tidal, biasanya mencapai 3000 mililiter Volume cadangan ekspirasi (udara suplementer) yaitu jumlah udara yang masih bisa dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal sebanyak kira-kira 1500 mililiter Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat. Volume ini berbeda-beda untuk setiap orang, ata-rata 1000 mililiter Rhinitis, adalah peradangan atau iritasi di lapisan dalam hidung. Penyebabnya antara lain alergi, infeksi, perubahan cuaca. Sinusitis, adalah infeksi dann pembengkakan pada sinus (kanan dan kiri rongga hidung). Penyebabnya antara lain bakteri, elergi. Faringitis, adalah peradangan pada faring .Penyebabnya antara lain infeksi oleh bakteri atau virus, terlalu banyak merokok, reaksi alergi pada tenggorokan. Laringitis, adalah peradangan yang terjadi pada laring (pita suara). Gangguan ini dapat disebabkan oleh penggunaan pita suara berlebihan. Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna atau berbahaya jika terakumulasi dalam tubuh. Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas kapsula bowman, glomerolus, tubulus kontortus proximal, tubulus kontortus distal, tubulus kolektivus serta lengkung henle. Sistem Saraf, Sistem saraf adalah sistem koordinasi pada tubuh berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan kepada efektor. Sistem Saraf Pusat, Sistem saraf pusat terdiri atas otak (serebral) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Sistem Saraf Tepi, Sistem saraf tepi (sistem saraf porifer) terdiri atas jaringan saraf yang berada di luar otak dan medula spinalis. Sistem ini meliputi saraf somatik (saraf sadar) dan saraf otonom (saraf tak sadar) Saraf simpatik, Saraf simpatetik berasal dari segmen toraks dan lumbar medula spinalis. Saraf parasimpatik, Saraf parasimpatik mempunyai fungsi yang berbanding terbalik dengan saraf simpatik, saraf parasimpatetik mempunyai tanggung jawab dalam menggerakkan tubuh dalam keadaan/fase istirahat. Sistem endokrin merupakan sekumpulan kelenjar yang memproduksi hormon. Hormon adalah senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju ke sel-sel atau jaringan tubuh. Kelenjar Hipofisis (pituitari), Kelenjar Hipofisis (pitutary), terletak di dekat hipotalamus di otak, yang disebut juga “master of glands” karena kelenjar ini banyak menghasilkan hormon- hormon yang akan mempengaruhi kerja kelenjar lain untuk menghasilkan hormon. Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok), Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri atas dua lobus. Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok), Letak kelenjar paratiroid menempel di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar Adrenal (kelenjar anak ginjal), Kelenjar ini berbentuk segitiga, terletak di kutub atas ginjal, berwarna kuning, dan tertanam pada jaringan adiposa. Kelenjar Pankreas, Organ pankreas berbentuk pipih, terletak di bagian belakang bawah lambung Kelenjar Pineal (epifisis serebri) Kelenjar pineal terletak di otak bagian atas. Kelenjar ini mensekresikan melatonin. Kelenjar Timus, Kelenjat timus terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-merahan, terletak di bagian posterior toraks di atas jantung. Kelenjar Kelamin, Kelenjar kelamin adalah sumber utama hormon seks. Lobus frontal mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, kepribadian dan fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan. Lobus parietal mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial (pemahaman tentang ukuran, bentuk dan arah). Lobus temporal mengendalikan indera pendengaran, ingatan dan emosi., Lobus temporal kiri juga mengendalikan fungsi bicara. Lobus oksipital, mengendalikan penglihatan. Sistem Reproduksi, adalah sistem yang menghasilkan gamet jantan atau gamet betina, dengan tujuan agar makhluk hidup menghasilkan keturunan berikutnya. Sistem Pertahanan Tubuh Manusia Sistem pertahanan tubuh (sistem imunitas) adalah sistem pertahanan yang berperan dalam mengenal, menghancurkan, serta menetralkan benda- benda asing atau sel-sel abnormal yang berpotensi merugikan bagi tubuh. Pertahanan Nonspesifik (alamiah), Pertahanan nonspesifik merupakan imunitas bawaan sejak lahir Imunitas aktif, merupakan jenis imunitas yang diperoleh akibat kontak langsung dengan toksin atau pantogen sehingga tubuh mampu memproduksi antibodinya sendiri. Imunitas pasif, merupakan jenis imunitas dimana jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lainnya.
4. METABOLISME
1. Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia dalam tubuh
organisme. Metabolisme terbagi 2: Katabolisme: Reaksi pembongkaran materi kompleks menjadi materi yang lebih sederhana. pemecahan glukosa, lemak atau protein dalam reaksi oksidasi (respirasi). Anabolisme: Reaksi penyusunan materi kompleks dari materi yang lebih sederhana. Misalnya: pembentukan karbohidrat melalui fotosintesis, sintesis protein oleh sel-sel untuk pembentukan sel baru, dsb. 2. Enzyme Makromolekul yang bekerja sebagai katalis, agen kimiawi yang mempercepat reaksi tanpa mengalami perubahan struktur kimiawi/tidak ikut bereaksi. 3. Komponen enzime terdiri dari: Apoenzim: komponen utama berupa protein yang memberikan sifat termolabil. Kofaktor : non-protein yang menolong kegiatan aktivitas katalitik. 4. Kofaktor terdiri dari: Gugus Prostetik: komponen organik yang berikatan rapat dengan enzim. Ex. Heme di eritrosit mendukung enzim KATALASE. Koenzim adalah komponen organik yang berikatan renggang dengan enzim. Koenzim memindahkan elektron dan membantu kerja enzim. Ex. NAD+ (Nicotinamid Adenine Dinukleotida) Ion – ion anorganik: terikat saat enzim dalam bentuk kompleks – enzim substrat. Ex. Amilase butuh Cl- dan Ca2+. 5. Sifat Enzim Agen kimiawi yang mempercepat reaksi tanpa mengalami perubahan struktur kimiawi dan tidak ikut bereaksi (katalis/biokatalisator) Bekerja khas: bekerja pada ikatan/subsrat spesifik (misal, emulsin hanya dapat mengubah ikatan beta – glikosida) Termolabil: bekerja secara optimal pada suhu otimum Mempercepat reaksi dengan menurunkan EA (Energi aktivasi) Diperlukan dalam jumlah sedikit (dapat dipakai berulang – ulang) Sebagian bersifat REVERSIBEL (bekerja bolak balik) Dipengaruhi oleh faktor lingkungan (pH, suhu) 6. Cara Kerja Enzim Lock and Key Theory Enzim memiliki sisi aktif (berbentuk celah atau kantung) yang berbentuk sama dengan sisi reaktif substrat. (sisi aktif bersifat kaku) Induced Fit Theory Sisi aktif enzim bersifat fleksibel terhadap sisi reaktif substrat. (sisi aktif dapat berubah mengikuti bentuk subsrat) 7. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim: temperatur/suhu, konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, pH,inhibitor/penghambat. 8. Inhibitor terbagi 2 yaitu: Inhibitor kompetitif: bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Inhibitor non kompetitif: berikatan dengan sisi lain/tidak menempel pada sisi aktif tetapi menyebabkan bentuk enzim berubah sehingga tidak cocok lagi dengan substrat. 9. Respirasi Aerob : Proses pembebasan energi yang tersimpan di dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan mengunakan O2. Terdiri dari serangkain proses yakni glikolisis, dekarboksilasi oksidatri, siklus kreb dan transfer elektron. 10.Di dalam sel terdapat: Glukosa = senyawa ber atom karbon 6 (6C) ATP = Adenosin Trifosfat (molekul nukleotida ber energi tinggi terdapat ikatan antara gugus fosfat 1 – 2 dan 2 – 3, JIKA ikatan dihidrolisis maka energi dibebaskan. Ikatan antara 2 – 3 bersifat labil ADP = Adenosin Difosfat (gugus fosfat 2 dan 3 lepas) AMP = Adenosin monofosfat (gugus fosfat 1 dan 2 lepas) Pi = Fosfat anorganik FAD+ = Flavin Adenin dinukleotid NAD+ = Nikotinamid Adenin Dinukleotid Enzim – enzim respirasi sel 11. Glikolisis Berlangsung di dalam SITOPLASMA Bahan: mengubah 1 molekul Glukosa (C6) (Menggunakan 2 ATP) Menghasilkan 2 ATP langsung, 2 molekul asam piruvat (C3), 2 molekul NADH, 2 molekul H2O 12.Dekarboksilasi Oksidatif Berlangsung di matriks mitokondria Bahan: pemecahan 2 molekul asam piruvat (3C) Produk: 2 molekul CO2, 2 molekul NADH, 2 molekul asetil koenzim A. 13.Siklus Kreb/Siklus Asam Sitrat Berlangsung di matriks mitokondria. Terjadi pembentukan asam sitrat (C6) dari asam asetat (C2) dan asam oksaloasetat (C4) Bahan: pemecahan 2 molekul asetil koenzim A Produk: 6 molekul NADH, 2 molekul FADH2, 2 ATP, 4 molekul CO2. 14.Rantai Transfer Elektron Berlansung di krista mitokondria. Bahan: elektron yang terkandung di dalam molekul NADH dan FADH2 Hasil : 34 ATP Oksigen sebagai akseptor elektron terakhir yang akhirnya membentuk H2O 15.Pada rantai transfer eletkron, elektron yang berasal dari NADH akan melalui kompleks sitokrom sebagai berikut: Kompleks I: NADH memberikan elektron dan H+ sehingga teroksidasi menjadi NAD+, lalu NAD+ kembali ke siklus reaksi (glikolisis, DO, TE). Elektron dari NADH ditransfer ke FMN (Flavin Mononukeleotid), sehingga FMN mengalami reduksi. FMN melepaskan elektron dan di transfer ke Fe-S (Protein besi sulfur). Elektron dari Fe-S ditransfer ke Q (Ubikuinon/koenzim) Kompleks III: Elektron dari Q ditransfer kompleks III yakni ke cyt (sitokrom) yang memiliki atom besi yang dapat memindahkan elektron, secara urut dari cyt b, Fe*S, cyt c1. Elektron dari cyt C1 masuk ke kompleks sitokrom 4 Kompleks IV: Elektron dari cyt c berpindah ke cyt a, cyt a3. Setelah dari cyt a3, maka oksigen akan diikat oleh akseptor elektron terakhir yaitu oksigen untuk mebentuk H2O 16.Pada rantai transfer eletkron, elektron yang berasal dari FADH2 akan melalui kompleks sitokrom sebagai berikut: FADH2 yang dihasilkan pada siklus krebs melepaskan 2e + 2H+ menjadi FAD+. FAD+ memasuki siklus krebs. Elektron memasuki kompleks sitokrom II yakni diterima oleh Fe*S dan di transfer secara berturut – turut ke Q/Ubikuionon/koenzim – kompleks III – cyt C – Kompleks IV dan diterima oleh akseptor elektron terakhir yaitu O2 dan terbentuk H2O. 17.Setiap kali elektron berpindah dari 1 kompleks ke kompleks lainnya kecuali kompleks II, maka H+ akan dipompa keluar dan akan masuk lagi melalui ATP sintase untuk menghasilkan ATP 18.ATP sintase bekerja seperti pompa ion. Sumber daya ATP sintase berasal dari perbedaan konsentrasi H+ pada sisi yang berlawanan dari membran dalam mitokondria. 19.1 NADH = 3 ATP (elektron yang terlepas melewati 3 kompleks sitokrom yang memompa H+ menuju ke ruang intermembran). 20.1 FADH2 = 2 ATP (elektron yang terlepas melewati 2 kompleks sitokrom yang memompa H+ menuju ke ruang intermembran) 21.Setiap pembawa elektron akan tereduksi jika menerima elektron dan teroksidasi jika melepas elektron. 22.RESPIRASI ANAEROB (FERMENTASI) Fermentasi: respirasi anaerob yang tidak menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron terakhir dan dapat terjadi pada kadar oksigen yang rendah. Akseptor elektron terakhir adalah asam piruvat/asetal dehid Kekurangan fermentasi: Dihasilkan senyawa yang merusak sel (alkohol dan laktat) bersifat toxic Dalam jumlah yang zat yang sama dihasilkan energi yang lebih rendah Dalam tubuh manusia (otot), jika aktivitas berat (keletihan), maka oksigen akan menurun sehingga tubuh melakukan fermentasi asam lakat 23.Fermentasi alkohol berlangsung di sitoplasma sel jamur/yeast. Proses pemecahan 1 molekul glukosa menghasilkan 2 ATP, 2 CO2 dan 2 Etanol 24.Fermentasi asam laktat berlangsung di sitoplasma sel otot, bakteri asam laktat. Proses pemecahan 1 molekul glukosa menghasilkan 2 ATP dan 2 molekul asam laktat. 25.Keterkaitan Metabolisme karbohidra, Protein dan Lemak LEMAK : Lemak pertama dipecah menjadi Gliserol + 3 Asam lemak Gliserol yang beratom 3 C dapat diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat (PGAL). PGAL masuk ke jalur katabolisme karbohidrat yakni glikolisis dan membentuk asam piruvat dan berlanjut ke proses berikutnya. Asam lemak dipecah menjadi molekul dengan 2 atom C. Melalui reaksi oksidasi beta Asam lemak diubah menjadi Asetil CoA yang dapat memasuki jalur siklus krebs. Oksidasi As.Lemak dilakukan jika tidak ada glukosa yang tersedia untuk bahan respirasi. PROTEIN: Protein dipecah terlebih dahulu menjadi asam-asam amino Asam Amino memutuskan gugus aminanya (NH2) melalui proses diaminasi Untuk dapat memasuki jalur respirasi aerob. Asam amino yang sudah dideaminasi dapat memasuki glikolisis atau siklus asam sitrat. 26.Fotosintesis merupakan salah satu reaksi Anabolisme yang merupakan Pembentukan senyawa dasar karbohidrat dari CO2 dan H2O dengan menggunakan energi cahaya matahari. Terjadi di kloroplas (grana dan stroma) dan dilakukan oleh organisme autotrof. 27.Reaksi fotosintesis ada 2 yakni reaksi gelap yang terjadi di stroma dan reaksi terang yang terjadi di grana. 28.Reaksi terang membutuhkan cahaya sehingga digunakan membran tilakoid. Pada membran tilakoid terdapat 2 macam fotosistem yang merupakan rangkaian molekul pigmen penyerap cahaya. FOTOSISTEM I ; pusat reaksi P700 ; paling baik menyerap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm FOTOSISTEM II; pusat reaksi P680 ; paling baik menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nm 29.Semua molekul pigmen dapat menyerap foton, tapi hanya ada 1 molekul dalam tiap kelompok yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Molekul pigmen khusus ini berupa klorofil a yang dikombinasikan dengan protein khusus dan disebut PUSAT REAKSI FOTOKIMIA. 30.Semua molekul pigmen lain (selain pusat reaksi) dinamakan pemanen cahaya/molekul antena; berfungsi menyerap energi cahaya dan mengirimkannya dengan laju yang sangat tinggi pada tiap pusat reaksi tunggal 31.REAKSI TERANG (RUTE NON SIKLIK) Terjadi di membran tilakoid Foton mengenai FSI dan FSII, pusat reaksi elektronnya tereksitasi Dari FS I melalui rantai transport elektron menuju NADP+ menjadi NADPH Lubang elektron di FS I ditutup oleh elektron dari FSII melalui rantai transport elektron. Perjalanan elektron dari FSII ke FSI menghasilkan ATP (melalui kemiosmosis) Lubang elektron di FSII ditutup oleh elektron dari pemecahan air (Fotolisis ; H2O → 2H+ + 2e + ½O2) Rute dari H2O → FSII → FSI → NADP + disebut Rute Non Siklik.
32.REAKSI TERANG (RUTE NON SIKLIK)
ATP dan NADPH yang dihasilkan di reaksi terang akan digunakan dalam reaksi gelap Kebutuhan ATP lebih banyak dibanding kebutuhan NADPH Bila dalam reaksi terang kebutuhan NADPH sudah tercukupi, namun ATP belum, maka akan ditempuh rute siklik Rute siklik ; dari FSI kembali ke FSI melalui rantai transport elektron; tidak membentuk NADPH melainkan hanya ATP (melalui kemiosmosis) 33.REAKSI GELAP Terjadi di stroma Terjadi : Fiksasi CO2 oleh RuBP Reduksi PGA menjadi PGAL Regenerasi RuBP Pembentukan Gula 34.Fotorespirasi (respirasi cahaya) yaitu respirasi yang terjadi bersamaan dengan fotosintesis terjadi pada siang hari. Fotorespirasi tidak menghasilkan ATP maupun makanan sehingga menurunkan kualitas produk fotosintesis. 35.Terdapat 3 jenis reaksi sintesis menghasilkan glukosa, tetapi berbeda dalam hal cara penggabungan awal CO2 dengan molekul akseptor karbon. - TANAMAN C3 Fiksasi CO2 dan siklus calvin terjadi JARINGAN MESOFIL (Palisade dan Spons) terjadi pada SIANG HARI CO2 difiksasi ke RuBP oleh enzim karboksilase RuBP (Rubisko), Membentuk senyawa tak stabil, segera pecah menjadi PGA. PGA → 1,3-bifosfogliserat → PGAL PGAL yang terbentuk digunakan untuk : Membentuk glukosa Regenerasi RuBP - TANAMAN C4 Terdapat dua sel fotosintetik yang jelas berbeda disebut ANATOMI KRANZ; sel seludang-berkas pengangkut dan sel mesofil Fiksasi CO2 terjadi di mesofil, siklus calvin terjadi di seludang pembuluh yang memiliki kloroplas. Fiksasi CO2 dan Siklus calvin terjadi pada siang hari. Enzim karboksilase PEP memfiksasi CO2 pada akseptor karbon PEP. Karboksilase PEP mempunyai daya ikat yang lebih tinggi terhadap CO2 dibanding karboksilase RuBP. - TANAMAN CAM Fiksasi CO2 terjadi saat Malam Hari, Siklus calvin terjadi pada siang hari. Keduanya terjadi di SEL – SEL MESOFIL. Tumbuhan CAM membuka stomata pada malam hari untuk mengambil CO2 dan difiksasi oleh PEP membentuk oksaloasetat. Oksaloasetat diubah menjadi malat, kmd dipindahkan dari kloroplas ke vakuola untuk disimpan (perlahan2 malat dihilangkan dari vakuola dan kembali ke kloroplas) Malat diuraikan menjadi CO2 dan piruvat; CO2 terfiksasi ke RuBP dan siklus calvin dimula. 36.Kemosintesis: Sintesa senyawa organik dari reaksi-reaksi kimia senyawa anorganik. Terjadi pada bakteri tertentu yang tidak berklorofil. Ex. Bakteri nitrifikasi, bakteri sulfur, bakteri besi, bakteri nitrifikasi.
2 Daftar materi yang 1. Transportasi melalui membran plasma
sulit dipahami di 2. Proses reaksi kimia yang terjadi di glikolisis, siklus kreb dan modul ini transpor elekron. 3. Tipe-tipe jaringan pengangkut 4. Struktur anatomi daun dalam lingkungan khusus 5. Proses fisiologi tumbuhan 6. Proses kemiosmosis pada rantai transpor elektron 7. Jalur fotofosforilasi siklik dan non siklik pada reaksi terang fotosintesis 8. Proses reaksi gelap (siklus calvin) pada tanaman C3, CAM dan CAM 9. Keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
3 Daftar materi yang 1. transport aktif dan pasif
sering mengalami 2. difusi dan osmosis miskonsepsi 3. endositosis dan eksositosis 4. Tipe jaringan pengangkut 5. Pertumbuhan sekunder batang 6. Tipe pada proses fisiologi tumbuhan 7. Jumlah ATP akhir yang dihasilkan pada respirasi aerob 8. Perbedaan transpor elektron pada respirasi aerob dan transpor elektron pada reaksi terang fotosintesis 9. Perbedaan siklus kreb respirasi aerob dan siklus calvin pada reaksi gelap fotosintesis 10.Perbedaan proses fiksasi karbondioksida dan enzim pengikat CO2 pada tanaman C3, C4, dan CAM.