Anda di halaman 1dari 20

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 2


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Struktur dan Fungsi Sel
2. Jaringan TumbuhanT
3. Jaringan Hewan
4. Metabolisme

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep 1. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
(istilah dan definisi) di
modul ini 1. Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh mahluk
hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi
kehidupan. Secara struktural dan fungsional, sel terdiri
dari komponen bahan kimia dan organel-organel sel,
didalam sel hidup terdapat senyawa kimiawi yang
dihasilkan oleh aktivitas sel (biomolekul). Seluruh senyawa
tersebut saling berinteraksi secara terarah dan teratur
sehingga menunjukan ciri kehidupan.
2. Komponen Kimiawi sel terdiri dari:
 Komponen organik
 Karbohidrat 1%
 Protein 2%
 Lipida 1%
 Asam nukleat
 Komponen anorganik
 Air 70-85 %
 Ion-ion mineral
3. Dinding sel merupakan komponen sel yang terdapat pada
sel tumbuhan, sel hewan tidak memilikinya.
Berfungsi sebagai: penguat dan melindungi protoplas
Dinding sel mempunyai ketebalan yang bervariasi
tergantung umur dan tipe sel, pada umumnya sel yang
masih muda berdinding tipis dan sel yang dewasa
berdinding lebih tebal.

Berdasarkan perkembangan dan strukturnya, dinding sel


dibedakan menjadi 3 bagian pokok yaitu:
 Lamela tengah terdapat diantara 2 buah sel yang
besebelahan dan merupakan penyekat antara kedua sel
bersebelahan, terdiri atas air dan zat pektin (bersifat
koloid dan plastik)
 Dinding sel primer adalah dinding sel pertama yang
dibentuk pada saat pembentukan sebuah sel baru,
terdiri dari zat pektin, selulosa dan hemiselulosa.
 Dinding sel sekunder adalah dinding sel yang terbentuk
dalam pristiwa penebalan dinding sel, letaknya sebelah
dalam dari dinding sel primer, penyusunnya adalah
selulosa, hemiselulosa, pektin, kutin, suberin, lilin, air
dan lignin.

Dinding sel yang tidak mengalami penebalan


dinamakan notkah dan saluran noktah, didalam
saluran notkah terdapat plasmodesmata yang
merupakan benang- benang plasma halus yang
berfungsi menghubungkan protoplasma sel yang satu
dengan protoplasma sel tetangganya.
4. Membran plasma merupakan selaput terluar sel yang
tersusun dari molekul lipoprotein ( fospolifida dan Protein)
dan molekul molekul lain yan menyempurnakan struktur
membran plasma
4.1. Penyusun membran plasma
 Protein membran mencapai 50 % dari berat
membran
 Protein instrinsik (integral) merupakan protein
yang berada di sela-sela phospolipida, berperan
dalam tranportasi beberapa molekul masuk dan
keluar sel.
 Protein ekstrinsik (perifer) merupakan protein
yang berada di permukaan phospolipida, Berperan
mengatur kerja membran plasma
 Glikoprotein adalah ikatan protein dengan glukosa
 Glikolipid adalah ikatan protein dengan lipid
 Fosfolipid merupakan molekul fosfat (bagian Kepala)
bersifat hidrofilik dan molekul lipid (bagian ekor)
bersifat hidrofobik
 Kolesterol berperan dalam mengatur fungsi
fospolipida.
4.2. Fungsi membran plasma:
 Mengatur transportasi materi atau zat yang
masuk atau keluar sel
 Melindung bagian atau komponen sel di sebelah
dalam membran
 Sebagai reseptor stimulus
 Tempat berlangsungnya berbagai macam reaksi
kimia
 Menjadi media hubungan antar sel dengan
lingkungan luar sel.

5. Nukleus atau intisel komponen sel bermebran yang


bentuknya bulat atau lonjong seperti cakram, berukuran
10-20 nm.
5.1. Fungsi nukleus adalah:
 Mengendalikan seluruh aktifitas sel
 Mengandung dan membawa informasi genetik
(DNA) yang akan mewariskan sifat-sifat genetik
tersebut melalui pembelahan sel
 Memproduksi tRNA, rRNA dan mRNA untuk
keperluan sintesis protein.
 Memproduksi riboso
5.2. Struktur nukleus tersusun atas:
 Membran nukleus (tersusun oleh lipoprotein dan
fosfolipida bilayer), antara membran dalam dan luar
terdapat perinuklear, dibeberapa sisi dari membran
luar terdapat RE kasar. Dan pada membran
nukleus terdapat porus (berfungsi adanya
hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma.
 Nukleolus (anak inti) yang berfungsi untuk
mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat).
 Nukleoplasma (plasma inti) cairan yang tersusun
atas protein.
 Butiran kromosom berfungsi menyampaikan
informasi genetik melalui sintesis protein.
6. Retikulum endoplasma berupa vesikel atau kantung yang
dapat berbentuk pipih, bundar, atau tubuler dan satu
sama lain dapat berhubungan. RE memiliki selapis
membran dan membran tersebut ada yang berhubungan
dengan membran inti dan membran plasma. Secara umum
RE berfungsi sebagai menghasilkan, mengedarkan dan
menyimpan produk-produk sel
6.1. Dalam sel terdapat 2 tipe RE antara lain:
 RE kasar (permukaanya diselubungi ribosom),
sebagai tempat terjadinya sintesis ribosom
 RE halus (tidak diselubungi ribosom), berfungsi
sebagai sintesis lipid, glikogen dan persenyawaan
steroid (kolesterol, gliserida dan hormon)

7. Badan golgi Berbentuk kantung-kantung pipih, tubulus


dan vesikula. Memiliki membran lipoprotein seperti pada
membran plasma, struktur badan golgi memilki 2
permukaan luar berbentuk cembung (forming face)
permukaan cis dan permukaan dalam berbentuk cekung
(maturing face) permukaan trans. Bagian cis menerima
vesikel-vesikel yang berasal dari RE kasar. Isi vesikel akan
di proses dan hasilnya akan menuju bagian trans.
Fungsi badan golgi
 Membentuk dinding sel tumbuhan
 Membentuk bahan membran plasma
 Membentuk lisosom
 Tempat sekresi senyawa-senyawa sekret
kelompok karbohidrat, lipida dan protein
 Membentuk akrosom pada spermatozoa.

8. Lisosom adalah suatu organel sel yang berbentuk kantung


(bola) diselubungi oleh selaput atau membran tunggal,
diameter lisosom kurang lebih 500 nm, lisosom berisi
enzim hidrolitik (glikosidase, protease, nuklease, lipase dan
fosfatase)
8.1. Fungsi lisosom adalah
 Mencerna zat-zat makanan atau melisis zat-zat
asing yang masuk atau ada di sitoplasma sel.
 Autofagi yaitu menghancurkan atau degenerasi
bagian- bagian sel yang sudah tidak berfungsi lagi.
 Aotolisis yaitu menghancurkan diri sel sendiri.

9. Mitokondria disebut juga kondriosom, merupakan organel


sel tempat berlangsungnya respirasi sel pada MH.
Mitokondria umumnya berbentuk bulat lonjong atau elips
dengan diameter 0,5 πm dan panjang 0,5 – 1,0 πm
Bagian- bagian motokondria:
 Membran luar terdiri dari lapisan lipoprotein (protein
dan lemak), membran luar mengandung enzim yang
terlibat dalam biosintesis lemak dan enzim yang
berperan dalam proses transport lemak ke matrik
untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan asetil – KoA.
 Membran dalam merupakan tempat untuk
pembentukan ATP, membran dalam berbentuk lipatan-
lipatan yang disebut krista sehingga dapat
meningkatkan kemampuan mitokondria dalam
memproduksi ATP. Mengadung protein berupa enzim
yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif
(pembentukan ATP) dan protein transport yang
berperan mengatur keluar masuknya metabolit melalui
membran dalam.
 Ruang antar membran
 Martiks (terdapat materi genetik DNA, ribosom, ATP,
ADP, enzim-enzim yang berperan dalam siklus krebs,
air, gas CO2 dan O2

10. Ribosom merupakan organel bermembran, berisi untai


RNA dan protein yang beragam, karbohidrat, sedikit lemak
dan mineral. Struktur ribosom terdiri atas 2 bagian yaitu
subunit kecil (berguna untuk mengalirkan informasi
selama sintesis protein) dan subunit besar (berguna
tempat terbentuknya ikatan asam amino yang baru untuk
membuat protein). Fungsi ribosom adalah sebagai tempat
terjadinya sintesis protein

11. Plastida merupakan organel khas pada tumbuhan.


Berdasarkan ada dan tidaknya zat warna plastida dapat
dibedakan atas:
 Leukoplas (plastida tidak berwarna), menghasilkan zat
cadangan makanan seperti amilum (amiloplas), lemak
(elaioplas), dan protein (Proteinoplas)
 Kloroplas (plastida warna hijau), berfungsi menangkap
energi cahaya yang diperlukan untuk proses
fotosintesis. Kloroplas diselubungi membran rangkap
terdiri dari stroma, granum dan lamella inter granum.
Pada granum terdapat klorofil.
 Kromoplas menghasilkan warna selain warna hijau,
ditentukan adanya zat karotenoid diantaranya
karoten( warna orange pada wortel), xantofil (warna
kuning pada daun tua) dan antosianin (warna merah
pada bunga).

12. Sentrosom/sentriol
Berperan menggerakan kromosom pada saat
pembelahan sel, jenis mikrotubulus pada sentriol
adalah centris, cenexis dan tektin. Sentriol
membentuk aster dan benang-benang spindel
yang berfungsi mengatur arah gerak kromosom
dan sekaligus untuk menarik kromosom ke
kutub-kutub bersebrangan selama pembelahan
sel.
13. Mikrobodi merupakan Organel sel dengan struktur mirip
lisosom, bentuk bulat dengan diameter sekitar 0,2 -2 µm,
diselubungi membran, ada 2 macam mikrobodi yaitu:
 Peroksisom menghasilkan enzim katalase yang dapat
mengubah perosida air (H2O2) menjadi oksigen dan air,
selain itu peroksisom berperan dalam perubahan lemak
menjadi karbohidrat. Terdapat pada hewan (banyak
terdapat pada hati dan ginjal) dan sel tumbuhan.
 Glioksisom (terdapat pada sel tumbuhan saja), banyak
ditemukan pada jaringan lemak pada biji yang sedang
berkecambah, berperan mengoksidasi asam lemak
menjadi asetil CoA dan akhirnya dihasilkan ATP yang
diperlukan untuk perkecambahan.
14. Mikrotubulus adalah berupa silinder atau tabung panjang
dan berongga, diameter luar tabung sekitar 24 nm dan
diameter bagian dalamnya sekitar 12 nm.Peranannya
microtubulus adalah sebagai rangka dalam sel
(sitoskeleton) dan memberi bentuk sel

15. Mikrofilamen merupakan benang-benang halus yang


tersusun dari protein aktin, salah satu bagian dari
komponen sitoskeletin. Mikrofilamen ikut berperan dalam
bentuk sel, kontraktilitas sel, stabilitas mekanik,
eksositosis dan endositosis.
16. Vakoula Merupakan komponen sel pada sel tumbuhan
(semua tumbuhan memiliki) dan hewan ( tidak semua
hewan memiliki). Vakuola pada tumbuhan umumnya
berukuran besar hingga hampir memenuhi seluruh isi
sitoplasma pada sel setelah dewasa. Organel ini di
bungkus oleh tonoplas (didalamnya terdapat getah sel)
Fungsinya:
 Osmoregulator menjaga nilai osmotik sel
 Tempat menyimpan bahan tertentu
 Wadah sisa metabolisme
 Degenerasi organel-organel sel yang telah
tua atau rusak

17. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan


No Perbedaan Sel Hewan Sel Tumbuhan
1 Bentuk sel  Dapat  Bentuk sel kaku
berubah dan jarang
bentuk berubah bentuk
karena tidak  Cenderung
memiliki dipengaruhi oleh
dinding sel kehadiran
 Cenderung dinding sel
dipengaruhi
sitoskeleton
2 Dinding sel Tidak ada Ada

3 Lisosom Ada Tidak ada / jarang


ditemukan
4 Plastida Tidak ada Ada
5 Sentrosom Ada Tidak ada / jarang
ditemukan
6 Peroksisom Ada Ada
7 Glioksisom Tidak ada Ada
8 Vakoula Ada, kecil dan Ada permanen.
tidak permanen. Vakoula kecil-kecil
Ada vakoula dan banyak pada
kontraktil dan sel muda. Vakoula
makanan besar pada sel
dewasa
9 Letak Cenderung Cenderung di
nukleus ditengah sel perifer sitoplasma
karena terdesak
oleh adanya
vakoula.
10 Silia Sering Tidak ada
ditemukan
11 Flagel Sering Tidak ada
ditemukan
12 Elastisitas Elastisitas tinggi Elastisitas rendah
jaringan karena tidak ada karena adanya
dinding sel dinding sel
13 Tingkat Rendah Tinggi
totipotensi

18. Transport aktif adalah transport zat melalui membran


plasma melawan gradien konsentrasi, memerlukan energi
dan menggunakan protein pembawa. Zat-zat yang diserap
melalui transport aktif adalah glukosa dan asam amino.
Mekanismenya:
 Pompa ion transpor ion melalui membran dengan cara
melakukan pertukaran ion dari dalam sel dengan ion di
luar sel. Transpor dilakukan oleh protein transpor atau
protein pembawa yang tertanam pada membran
plasma, menggunakan sumber energi ATP

 Endositosis merupakan proses masuknya senyawa


dari luar ke dalam sel melalui membran dengan cara
pembungkusan senyawa atau cairan ekstraselular
dengan pelekukan ke dalam sebagian membran

 Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari


dalam sel keluar sel. Sekret terbungkus kantong
membran yang selanjutnya melebar dan pecah.
Kemudian kantung membran tersebut bergabung
kembali dengan membran plasma sehingga sisa zat
makanan akan dibuang keluar sel
19. Transfort pasif adalah transport ion, molekul senyawa dari
luar dalam sel yang tidak memerlukan energi
Mekanismenya:
 Difusi merupakan penyebaran molekul-molekul suatu
zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
hingga terjadi keseimbangan konsentrasi. Difusi
merupakan proses spontan yang tidak memerlukan
masukan energi

 Difusi terfasilitasi merupakan mekanisme transpor


yang dibantu oleh protein-protein integral dalam
membran plasma (protein pembawa). Protein-protein
tersebut membentuk struktur menyerupai saluran-
saluran, sehingga molekul bisa melintasi membran
plasma

 Osmosis adalah perpindahan molekul dari


konsentrasinya rendah (hipotonis) akan bergerak ke
konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonis) melalui
membran semipermeable.
2. Jaringan, Organ dan prosen Fisiologi Pada Tumbuhan

 Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang


mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama
 Jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan pada dasarnya
dibedakan atas dua bagian besar yakni jaringan muda dan
jaringan dewasa
 Jaringan muda merupakan jaringan
embrional/meristematik, yang disebut jaringan meristem
 Jaringan dewasa merupakan jaringan yang dibentuk oleh
jaringan meristem dan mengalami diferensiasi, ada 4
macam yakni jaringan parenkim, jaringan epidermis,
jaringan penyokong/penguat (terdiri dari jaringan kolenkim
dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (terdiri dari
jaringan xilem dan floem)
 Proses fisiologi tumbuhan meliputi transportasi secara
ekstravaskular dan intravaskular, transpirasi pada
tumbuhan, pernafasan pada tumbuhan, fotosintesis, gerak
pada tumbuhan
1. Jaringan Meristem (Jaringan Embrional)
 Asal kata meristem adalah meristes, artinya ‘terbelah’,
yang berasal dari bahasa Yunani, sel-sel penyusun
jaringan meristem sangat aktif membelah untuk
menghasilkan sel-sel baru
 ciri-iri jaringan meristem adalah selnya kecil- kecil,
berbentuk kubus, dinding sel tipis, inti sel besar, dan
vakuola kecil.
 fungsinya sebagai jaringan embrionik, yang membentuk
sel-sel baru yang akan berdiferensiasi menjadi jaringan
lain.
 jaringan meristem dibedakan menjadi tiga kelompok,
(1) meristen apikal (meristem ujung), adalah meristem
yang terdapat di ujung-ujung batang, cabang atau ujung
akar, meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk
tumbuh memanjang,
(2) meristem lateral, adalah meristem yang terdapat di sisi
lateral batang atau lateral akar, aktivitas meristem lateral
mengakibatkan pertumbuhan sekunder seperti
pertambahan diameter batang dan akar, misalnya
kambium dan kambium gabus,
(3) meristen interkalar, adalah meristem yang terdapat
diantara jaringan dewasa, berperan dalam pemanjangan
ruas batang, pertumbuhan sel meristem interkalar
menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat sebelum
tumbuhnya bunga
 Menurut asal pembentuknya,dibagi menjadi :
(1) Meristem primer, adalah meristem yang sel-selnya
berkembang langsung dari sel-sel embrional sehingga
merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio. Contohnya:
meritem di ujung batang dan ujung akar (meristem apikal).
 Pertumbuhan memanjang pada batang atau akar yang
disebabkan aktivitas jaringan meristem primer disebut
pertumbuhan primer
(2) Jaringan meristem sekunder, adalah meristem yang
berasal dari jaringan dewasa (jaringan yang sudah
berdiferensiasi). Contoh meristem sekunder adalah
kambium dan kambium gabus.
 Pertumbuhan yang disebabkan aktivitas jaringan
meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder,
seperti pertambahan diameter batang dan akar
 Ujung batang dan ujung akar meliputi :
1) Zona pembelahan (cleveage), terdapat pada ujung
batang dan ujung akar. Pada zona ini terdapat
meristem apikal.
2) Zona pemanjangan (elongasi), terdiri dari sel-sel hasil
pembelahan sel di zona pembelahan, sel-sel
mengalami penambahan volume (ukuran).
3) Zona diferensiasi, sel-selnya mengalami diferensiasi
yakni perubahan bentuk tubuh tumbuhan yang
disesuaikan dengan fungsinya
 Teori Histogen dari Hanstein,menyatakan bahwa
meristem apikal dibagi menjadi 3 daerah yaitu :
1) Dermatogen, pembentuk jaringan pelindung/epidermis
2) Periblem, terdiri dari beberapa lapis sel di sebelah
dalam dermatogen (pembentuk korteks)
3) Plerome, Pembentuk jaringan tengah atau stele
 Teori Tunika – Korpus dari Schmidt
1) Tunika, merupakan lapisan luar yang akan
membentuk epidermis dan sebagian korteks
2) Korpus, merupakan lapisan sebelah dlam yang akan
membentuk sebagian korteks dan stele.
 Teori Haberlandt menyatakan bahwa meristem apikal
terdiri dari 4 daerah yaitu Promeristem, Protoderm,
Prokambium, dan Meristem dasar
2. Jaringan Dasar
 Diferensiasi a dalah yakni perubahan bentuk tubuh
tumbuhan yang disesuaikan dengan fungsinya,
 Spesialisasi adalah pengkhususan sel tumbuhan guna
menyokong fungsi sel tertentu
 Parenkim disebut juga jaringan dasar karena jaringan
ini terdapat pada semua organ tumbuhan, seperti akar,
batang, dan daun
 Ciri-ciri Parenkim : Sel-selnya hidup, dinding umumnya
tipis, bentuk, ukuran dan fungsi bervariasi, umumnya
tersusun longgar dan banyak ruang antar sel, dsb
 Parenkim udara ( aerenkim), Parenkim asimilasi,
Parenkim penimbun cadangan makanan, Parenkim air,
parenkim pengangkut.
 Berdasarkan bentuk : Parenkim bintang, parenkim
lipatan, Parenkim Palisade/pagar, Parenkim bunga
karang
 jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan berfungsi
sebagai penutup dan pelindung jaringan lain yang ada
di bawahnya
 Ciri-ciri jaringan epidermis : Bentuk dan ukuran serta
susunan sel epidermis bervariasi, umumnya satu lapis
sel, susunan sel rapat, terdapat pada lapisan paling
luar, dsb
 Stomata merupakan celah pada epidermis organ
tumbuhan yang berwarna hijau, terutama daun
 Tipe-tipe stomata : tipe graminae, tipe diasitk atau
labiate, tipe parasitik atau rubiaceace, tipe anisositik
atau solanaceae, tipe aktinositik, tipe siklositik,
anomositik atau ranunculaceae.
3) Jaringan Penyokong
 Jaringan kolenkim berfungsi mengokohkan dan
menjaga kelenturan tubuh tumbuhan
 Jaringan sklerenkim hanya terdapat pada organ
tumbuhan dewasa
4). Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas
jaringan xilem dan floem. Dengan tipe berkas pengangkut
sebagai berikut :

 Organ pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi organ


vegetatif dan organ generatif.
 Organ vegetatif yaitu akar, batang, dan daun. Organ
generatif yaitu bunga, buah, dan biji

Proses transportasi pada tumbuhan Spermatophyta meliputi


transportasi air dan mineral dari dalam tanah ke akar lalu
dilanjutkan ke batang hingga ke seluruh bagian

3. JARINGAN HEWAN

 Jaringan Epitel, merupakan jaringan yang menutupi


permukaan organ baik di permukaan organ atau di
permukaan dalam yang berbatasan dengan rongga atau
ruang.
 Epitel pipih selapis, Sel-selnya berbentuk pipih dan
tersusun atas selapis sel dengan susunan yang rapat,
fungsinya antara lain dalam proses difusi, filtrasi.
 Epitel pipih berlapis banyak, Sel-selnya berbentuk pipih,
tersusun atas beberapa lapis sel, dengan susunan yang
rapat. Karena strukturnya relatif tebal maka fungsinya
sebagai pelindung
 Epitel kubus selapis, Sel-selnya berbentuk kubus,
tersusun atas selapis sel, susunannya rapat. Fungsi
jaringan epitel ini antara lain untuk absorbsi, sekresi dan
pelindung.
 Epitel kubus berlapis banyak, sel-selnya berbentuk kubus,
tersusun atas beberapa lapis sel. Epitel ini berfungsi antara
lain untuk proteksi, sekresi.
 Epitel silidris selapis, sel-selnya berbentuk batang
(silindris), tersusun atas selapis sel. Fungsinya adalah
dalam absorbsi, sekresi.
 Epitel silindris berlapis semu, sel-selnya berbentuk seperti
batang tetapi tidak teratur, tersusun atas selapis sel secara
vertikal yang susunannya juga tidak teratur, sehingga
seperti tersusun atas beberapa lapis sel. Sel bersilia. Fungsi
silia adalah untuk menyaring udara.
 Epitel silindris berlapis banyak, sel-selnya berbentuk
batang, tersusun atas beberapa lapis sel secara vertikal.
Epitel ini mensekresikan lendir. Fungsinya untuk pelindung
dan sekresi.
 Epitel trasisional, bentuk sel-selnya tidak beraturan dan
bisa berubah bentuk, tersusun atas beberapa lapis sel.
Epitel ini terdapat pada epitel ureter, kandung kemih, pelvis
ginjal.
 Epitel kelenjar, merupakan epitel khusus yang berperan
dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis.
 Jaringan Ikat, Jaringan ikat disebut juga jaringan
penyambung atau jaringan penyokong.
 Jaringan Ikat Longgar, Jaringan ikat longgar tersusun oleh
serat-serat yang longgar/tidak rapat, serat penyusunnya
adalah kolagen dan elastin.
 Jaringan Ikat Padat, ersusun dari serat kolagen yang
berwarna putih (disebut juga jaringan ikat serat putih),
padat dan kuat, tetapi tidak elastis. Fungsi jaringan
pengikat padat adalah untuk menghubungkan berbagai
organ tubuh
 Fibroblas, merupakan sel jaringan ikat berbentuk serat
yang berfungsi menyekresikan protein penyusun serat
ekstraseluler.
 Makrofag, merupakan sel jaringan ikat yang bentuknya
berubah-uba atau tidak teratur. Makrofag terdapat di dekat
pembuluh darah. Makrofag berfungsi dalam pinositosis dan
fagoritosis partikel asing atau sel mati.
 Sel tiang, merupakan sel jaringan ikat yang berfungsi
menghasilkan heparin dan histamin. Heparin berfungsi
mencegah pembekuan darah, sedangkan histamin berfungsi
meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
 Sel lemak, berfungsi menyimpan lemak. Jaringan ikat yang
memiliki banyak sel lemak dinamakan jaringan adiposa
 Jaringan Lemak, Jaringan ikat lemak disebut pula jaringan
adiposa. Jaringan ikat lemak tersusun dari sel-sel yang
khusus untuk menyimpan lemak.
 Tulang rawan hialin, mengandung serat elastin lebih
banyak daripada serat kolagen, berwarna bening atau putih
kebiruan.
 Tulang rawan elastin, mengandung banyak serat elastin
daripada serat kolagen, berwarna keruh kekuningan,
dibungkus oleh perikondrium, bersifat lentur.
 Tulang rawan fibroblas, mengandung banyak serat
kolagen yang tersusun rapat, berwarna gelap keruh, tidak
memiliki perikondrium, merupakan jaringan tulang rawan
yang paling kuat, dan berada menyatu dengan tulang rawan
hialin di dekatnya atau jaringan ikat padat fibrosa.
 Jaringan Otot, Jaringan otot pada hewan pada dasarnya
sama dengan jaringan otot pada manusia. Jaringan otot ada
3 macam yakni : otot polos,otot lurik dan otot jantung.
 Jaringan Darah, Jaringan darah terdiri dari sel-sel darah
(eritrosit, leukosit, trombosit) dan plasma darah. Eritrosit
memiliki protein yang disebut hemoglobin yang bertugas
mengangkut O2 dan CO2 dalam darah
 Jaringan Limfa, Limfa merupakan suatu cairan yang
dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran
darah..
 Jaringan Saraf, Jaringan saraf merupakan jaringan yang
berfungsi untuk mengantarkan impuls dari reseptor ke
pusat saraf dan mengantarkan respon ke efektor.
 Neuron sensori, Neuron sensori berfungsi untuk menerima
impuls dari reseptor dan menyampaikan rangsangan dari
reseptor tersebut ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang).
 Neuron konektor, Neuron konektor berfungsi meneruskan
impuls saraf dari neuron sensori atau dari neuron konektor
lainnya.
 Neuron motorik, Neuron motorik berfungsi sebagai
pembawa impuls ke efektor, yaitu otot dan kelenjar.
 Sistem Gerak, Alat gerak pada manusia adalah tulang dan
otot.
 Sistem Rangka, Kerangka manusia tersusun dari tulang-
tulang, baik tulang yang panjang, tulang pendek ataupun
tulang pipih
 Rangka Aksial, Rangka aksial merupakan rangka sumbu
tubuh, letaknya di bagian tengah tubuh.
 Rangka Apendikular, Rangka apendikular
merupakan rangka tambahan yang menyusun alat gerak
tangan dan kaki.
 Otot, Otot merupakan alat gerak aktif. Otot bekerja dengan
cara kontraksi dan relaksasi.
 Otot antagonis, yakni otot yang bekerja saling berlawanan.
 Otot sinergis, otot yang saling mendukung kerja satu sama
lain, sehingga meghasilkan gerakan satu arah.
 Sinfibrosis adalah sendi yang dihubungkan dengan
jaringan ikat fibrosa rapat. Terdapat pada persendian di
tulang tengkorak
 Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-tulangnya
dihubungkan dengan kartilago hialin. Terdapat pada
persendian antara tulang rusuk dengan ruas tulang
belakang.
 Simfisis adalah sendi yang dihubungkan dengan diskus
kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan.
 Sindesmosis adalah sendi yang dihubungkan dengan serat-
serat jaringan ikat kolagen.
 Gomposis adalah sendi di mana tulang berbentuk kerucut
masuk dengan pas dalam kantung tulang.
 Sistem Sirkulasi, Sistem sirkulasi berfungsi mengangkut
dan mendistribusikan oksigen, air, sari makanan dan
mengangkut sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari
tubuh.
 Perikardium, merupakan selaput jantung, terdiri dari 2
lapis yaitu lamina parietal ( lapisan sebelah luar) dan
lamina viseral (lapisan sebelah dalam, disebut juga
epikardium).
 Miokardium, bagian tengah yang terdiri atas jaringan otot
jantung, dan mampu berkontraksi untuk memompa darah.
Ketebalan miokardium pada tiap ruang jantung bervariasi.
 Endokardium, bagian dalam yang tersusun atas lapisan
endotelium.
 Arteri (Pembuluh Nadi), Arteri merupakan pembuluh d
arah yang membawa darah dari jantung.
 Vena (Pembuluh Balik), Vena merupakan pembuluh darah
balik yang membawa darah dari seluruh tubuh menuju
jantung
 Kapiler, adalah pembuluh darah yang paling kecil sebagai
perpanjangan dari arteri dan vena yang bertugas
mengedarkan darah menuju masing-masing sel tubuh.
 Sklerosis yaitu penyakit yang disebabkan oleh pengerasan
pembuluh darah. Jika pengerasan ini disebabkan oleh
penimbunan kolesterol (lemak) pada pembuluh darah,
dinamakan atherosklerosis.
 Koronaria trombosis yaitu terbentuknya gumpalan darah
dalam arteri koronaria sehingga aliran darah ke jantung
terganggu dan berkurang.
 Varises adalah pelebaran vena yang terjadi di daerah betis.
 Embolus adalah jenis penyakit jantung akibat
tersumbatnya arteri menuju otak oleh trombus
 Amilopsin (amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah
zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
 Steapsin (lipase pankreas), yaitu enzim yang mengubah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
 Tripsinogen, jika belum aktif maka akan diaktifkan
menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein
danpepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.
 Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
 Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa
menjadi glukosa dan fruktosa.
 Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
 Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi
tripsin.
 Volume tidal yaitu volume udara hasil inspirasi atau
ekspirasi pada setiap kali bernapas normal, sebanyak kira-
kira 500 mililiter
 Volume cadangan inspirasi (udara komplementer) yaitu
volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah volume
tidal, biasanya mencapai 3000 mililiter
 Volume cadangan ekspirasi (udara suplementer) yaitu
jumlah udara yang masih bisa dikeluarkan dengan
ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan
normal sebanyak kira-kira 1500 mililiter
 Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada
dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat. Volume ini
berbeda-beda untuk setiap orang, ata-rata 1000 mililiter
 Rhinitis, adalah peradangan atau iritasi di lapisan dalam
hidung. Penyebabnya antara lain alergi, infeksi, perubahan
cuaca.
 Sinusitis, adalah infeksi dann pembengkakan pada sinus
(kanan dan kiri rongga hidung). Penyebabnya antara lain
bakteri, elergi.
 Faringitis, adalah peradangan pada faring .Penyebabnya
antara lain infeksi oleh bakteri atau virus, terlalu banyak
merokok, reaksi alergi pada tenggorokan.
 Laringitis, adalah peradangan yang terjadi pada laring (pita
suara). Gangguan ini dapat disebabkan oleh penggunaan
pita suara berlebihan.
 Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat sisa
metabolisme yang sudah tidak berguna atau berbahaya jika
terakumulasi dalam tubuh.
 Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang
terdiri atas kapsula bowman, glomerolus, tubulus kontortus
proximal, tubulus kontortus distal, tubulus kolektivus serta
lengkung henle.
 Sistem Saraf, Sistem saraf adalah sistem koordinasi pada
tubuh berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf
pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk
memberi tanggapan rangsangan kepada efektor.
 Sistem Saraf Pusat, Sistem saraf pusat terdiri atas otak
(serebral) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
 Sistem Saraf Tepi, Sistem saraf tepi (sistem saraf porifer)
terdiri atas jaringan saraf yang berada di luar otak dan
medula spinalis. Sistem ini meliputi saraf somatik (saraf
sadar) dan saraf otonom (saraf tak sadar)
 Saraf simpatik, Saraf simpatetik berasal dari segmen
toraks dan lumbar medula spinalis.
 Saraf parasimpatik, Saraf parasimpatik mempunyai fungsi
yang berbanding terbalik dengan saraf simpatik, saraf
parasimpatetik mempunyai tanggung jawab dalam
menggerakkan tubuh dalam keadaan/fase istirahat.
 Sistem endokrin merupakan sekumpulan kelenjar yang
memproduksi hormon.
 Hormon adalah senyawa organik pembawa pesan kimiawi
di dalam aliran darah menuju ke sel-sel atau jaringan
tubuh.
 Kelenjar Hipofisis (pituitari), Kelenjar Hipofisis (pitutary),
terletak di dekat hipotalamus di otak, yang disebut juga
“master of glands” karena kelenjar ini banyak menghasilkan
hormon- hormon yang akan mempengaruhi kerja kelenjar
lain untuk menghasilkan hormon.
 Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok), Kelenjar tiroid adalah
kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah
bawah jakun dan terdiri atas dua lobus.
 Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok), Letak kelenjar
paratiroid menempel di belakang kelenjar tiroid.
 Kelenjar Adrenal (kelenjar anak ginjal), Kelenjar ini
berbentuk segitiga, terletak di kutub atas ginjal, berwarna
kuning, dan tertanam pada jaringan adiposa.
 Kelenjar Pankreas, Organ pankreas berbentuk pipih,
terletak di bagian belakang bawah lambung
 Kelenjar Pineal (epifisis serebri)
 Kelenjar pineal terletak di otak bagian atas. Kelenjar ini
mensekresikan melatonin.
 Kelenjar Timus, Kelenjat timus terdiri atas dua lobus
berwarna kemerah-merahan, terletak di bagian posterior
toraks di atas jantung.
 Kelenjar Kelamin, Kelenjar kelamin adalah sumber utama
hormon seks.
 Lobus frontal mengendalikan gerakan, ucapan,
perilaku, memori, emosi, kepribadian dan fungsi
intelektual, seperti proses berpikir, penalaran,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan
perencanaan.
 Lobus parietal mengendalikan sensasi, seperti
sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu. Lobus ini juga
mengendalikan orientasi spasial (pemahaman tentang
ukuran, bentuk dan arah).
 Lobus temporal mengendalikan indera pendengaran,
ingatan dan emosi., Lobus temporal kiri juga
mengendalikan fungsi bicara.
 Lobus oksipital, mengendalikan penglihatan.
 Sistem Reproduksi, adalah sistem yang menghasilkan
gamet jantan atau gamet betina, dengan tujuan agar
makhluk hidup menghasilkan keturunan berikutnya.
 Sistem Pertahanan Tubuh Manusia
Sistem pertahanan tubuh (sistem imunitas) adalah
sistem pertahanan yang berperan dalam mengenal,
menghancurkan, serta menetralkan benda- benda asing
atau sel-sel abnormal yang berpotensi merugikan bagi
tubuh.
 Pertahanan Nonspesifik (alamiah), Pertahanan nonspesifik
merupakan imunitas bawaan sejak lahir
 Imunitas aktif, merupakan jenis imunitas yang diperoleh
akibat kontak langsung dengan toksin atau pantogen
sehingga tubuh mampu memproduksi antibodinya sendiri.
 Imunitas pasif, merupakan jenis imunitas dimana jika
antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lainnya.

4. METABOLISME

1. Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia dalam tubuh


organisme.
Metabolisme terbagi 2:
 Katabolisme: Reaksi pembongkaran materi
kompleks menjadi materi yang lebih sederhana.
pemecahan glukosa, lemak atau protein dalam reaksi
oksidasi (respirasi).
 Anabolisme: Reaksi penyusunan materi kompleks dari
materi yang lebih sederhana. Misalnya: pembentukan
karbohidrat melalui fotosintesis, sintesis protein oleh
sel-sel untuk pembentukan sel baru, dsb.
2. Enzyme
Makromolekul yang bekerja sebagai katalis, agen kimiawi
yang mempercepat reaksi tanpa mengalami  perubahan
struktur kimiawi/tidak ikut bereaksi.
3. Komponen enzime terdiri dari:
 Apoenzim: komponen utama berupa protein yang
memberikan sifat termolabil.
 Kofaktor : non-protein yang menolong kegiatan aktivitas
katalitik.
4. Kofaktor terdiri dari:
 Gugus Prostetik: komponen organik yang berikatan
rapat dengan enzim. Ex. Heme di eritrosit mendukung
enzim KATALASE.
 Koenzim adalah komponen organik yang berikatan
renggang dengan enzim. Koenzim memindahkan
elektron dan membantu kerja enzim. Ex. NAD+
(Nicotinamid Adenine Dinukleotida)
 Ion – ion anorganik: terikat saat enzim dalam bentuk
kompleks – enzim substrat. Ex. Amilase butuh Cl- dan
Ca2+.
5. Sifat Enzim
 Agen kimiawi yang mempercepat reaksi tanpa
mengalami perubahan struktur kimiawi dan tidak ikut
bereaksi (katalis/biokatalisator)
 Bekerja khas: bekerja pada ikatan/subsrat spesifik
(misal, emulsin hanya dapat mengubah ikatan beta –
glikosida)
 Termolabil: bekerja secara optimal pada suhu otimum
 Mempercepat reaksi dengan menurunkan EA (Energi
aktivasi)
 Diperlukan dalam jumlah sedikit (dapat dipakai
berulang – ulang)
 Sebagian bersifat REVERSIBEL (bekerja bolak balik)
 Dipengaruhi oleh faktor lingkungan (pH, suhu)
6. Cara Kerja Enzim
 Lock and Key Theory
Enzim memiliki sisi aktif (berbentuk celah atau
kantung) yang berbentuk sama dengan sisi reaktif
substrat. (sisi aktif bersifat kaku)
 Induced Fit Theory
Sisi aktif enzim bersifat fleksibel terhadap sisi reaktif
substrat. (sisi aktif dapat berubah mengikuti bentuk
subsrat)
7. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim: temperatur/suhu,
konsentrasi enzim, konsentrasi substrat,
pH,inhibitor/penghambat.
8. Inhibitor terbagi 2 yaitu:
 Inhibitor kompetitif: bersaing dengan substrat untuk
berikatan dengan sisi aktif enzim.
 Inhibitor non kompetitif: berikatan dengan sisi
lain/tidak menempel pada sisi aktif tetapi menyebabkan
bentuk enzim berubah sehingga tidak cocok lagi dengan
substrat.
9. Respirasi Aerob : Proses pembebasan energi yang tersimpan
di dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan
mengunakan O2. Terdiri dari serangkain proses yakni
glikolisis, dekarboksilasi oksidatri, siklus kreb dan transfer
elektron.
10.Di dalam sel terdapat:
 Glukosa = senyawa ber atom karbon 6 (6C)
 ATP = Adenosin Trifosfat (molekul nukleotida ber energi
tinggi terdapat ikatan antara gugus fosfat 1 – 2 dan 2 –
3, JIKA ikatan dihidrolisis maka energi dibebaskan.
Ikatan antara 2 – 3 bersifat labil
 ADP = Adenosin Difosfat (gugus fosfat 2 dan 3 lepas)
 AMP = Adenosin monofosfat (gugus fosfat 1 dan 2 lepas)
 Pi = Fosfat anorganik
 FAD+ = Flavin Adenin dinukleotid
 NAD+ = Nikotinamid Adenin Dinukleotid
 Enzim – enzim respirasi sel
11. Glikolisis
 Berlangsung di dalam SITOPLASMA
 Bahan: mengubah 1 molekul Glukosa (C6)
(Menggunakan 2 ATP)
 Menghasilkan 2 ATP langsung, 2 molekul asam piruvat
(C3), 2 molekul NADH, 2 molekul H2O
12.Dekarboksilasi Oksidatif
 Berlangsung di matriks mitokondria
 Bahan: pemecahan 2 molekul asam piruvat (3C)
 Produk: 2 molekul CO2, 2 molekul NADH, 2 molekul
asetil koenzim A.
13.Siklus Kreb/Siklus Asam Sitrat
 Berlangsung di matriks mitokondria.
 Terjadi pembentukan asam sitrat (C6) dari asam asetat
(C2) dan asam oksaloasetat (C4)
 Bahan: pemecahan 2 molekul asetil koenzim A
 Produk: 6 molekul NADH, 2 molekul FADH2, 2 ATP, 4
molekul CO2.
14.Rantai Transfer Elektron
 Berlansung di krista mitokondria.
 Bahan: elektron yang terkandung di dalam molekul
NADH dan FADH2
 Hasil : 34 ATP
 Oksigen sebagai akseptor elektron terakhir yang
akhirnya membentuk H2O
15.Pada rantai transfer eletkron, elektron yang berasal dari
NADH akan melalui kompleks sitokrom sebagai berikut:
Kompleks I:
 NADH memberikan elektron dan H+ sehingga
teroksidasi menjadi NAD+, lalu NAD+ kembali ke siklus
reaksi (glikolisis, DO, TE).
 Elektron dari NADH ditransfer ke FMN (Flavin
Mononukeleotid), sehingga FMN mengalami reduksi.
 FMN melepaskan elektron dan di transfer ke Fe-S
(Protein besi sulfur).
 Elektron dari Fe-S ditransfer ke Q (Ubikuinon/koenzim)
Kompleks III:
 Elektron dari Q ditransfer kompleks III yakni ke cyt
(sitokrom) yang memiliki atom besi yang dapat
memindahkan elektron, secara urut dari cyt b, Fe*S,
cyt c1.
 Elektron dari cyt C1 masuk ke kompleks sitokrom 4
Kompleks IV:
 Elektron dari cyt c berpindah ke cyt a, cyt a3. Setelah
dari cyt a3, maka oksigen akan diikat oleh akseptor
elektron terakhir yaitu oksigen untuk mebentuk H2O
16.Pada rantai transfer eletkron, elektron yang berasal dari
FADH2 akan melalui kompleks sitokrom sebagai berikut:
 FADH2 yang dihasilkan pada siklus krebs melepaskan
2e + 2H+ menjadi FAD+. FAD+ memasuki siklus krebs.
 Elektron memasuki kompleks sitokrom II yakni diterima
oleh Fe*S dan di transfer secara berturut – turut ke
Q/Ubikuionon/koenzim – kompleks III – cyt C –
Kompleks IV dan diterima oleh akseptor elektron
terakhir yaitu O2 dan terbentuk H2O.
17.Setiap kali elektron berpindah dari 1 kompleks ke kompleks
lainnya kecuali kompleks II, maka H+ akan dipompa keluar
dan akan masuk lagi melalui ATP sintase untuk
menghasilkan ATP
18.ATP sintase bekerja seperti pompa ion. Sumber daya ATP
sintase berasal dari perbedaan konsentrasi H+ pada sisi
yang berlawanan dari membran dalam mitokondria.
19.1 NADH = 3 ATP (elektron yang terlepas melewati 3
kompleks sitokrom yang memompa H+ menuju ke ruang
intermembran).
20.1 FADH2 = 2 ATP (elektron yang terlepas melewati 2
kompleks sitokrom yang memompa H+ menuju ke ruang
intermembran)
21.Setiap pembawa elektron akan tereduksi jika menerima
elektron dan teroksidasi jika melepas elektron.
22.RESPIRASI ANAEROB (FERMENTASI)
 Fermentasi: respirasi anaerob yang tidak menggunakan
oksigen sebagai akseptor elektron terakhir dan dapat
terjadi pada kadar oksigen yang rendah. 
 Akseptor elektron terakhir adalah asam piruvat/asetal
dehid
 Kekurangan fermentasi:
 Dihasilkan senyawa yang merusak sel (alkohol dan
laktat) bersifat toxic
 Dalam jumlah yang zat yang sama dihasilkan energi
yang lebih rendah
 Dalam tubuh manusia (otot), jika aktivitas berat
(keletihan), maka oksigen akan menurun sehingga
tubuh melakukan fermentasi asam lakat
23.Fermentasi alkohol berlangsung di sitoplasma sel
jamur/yeast. Proses pemecahan 1 molekul glukosa
menghasilkan 2 ATP, 2 CO2 dan 2 Etanol
24.Fermentasi asam laktat berlangsung di sitoplasma sel otot,
bakteri asam laktat. Proses pemecahan 1 molekul glukosa
menghasilkan 2 ATP dan 2 molekul asam laktat.
25.Keterkaitan Metabolisme karbohidra, Protein dan Lemak
LEMAK : Lemak pertama dipecah menjadi Gliserol + 3 Asam
lemak
 Gliserol yang beratom 3 C dapat diubah menjadi
gliseraldehid 3-fosfat (PGAL).
 PGAL masuk ke jalur katabolisme karbohidrat yakni
glikolisis dan membentuk asam piruvat dan berlanjut ke
proses berikutnya.
 Asam lemak dipecah menjadi molekul dengan 2 atom C.
Melalui reaksi oksidasi beta Asam lemak diubah
menjadi Asetil CoA  yang dapat memasuki jalur siklus
krebs.
 Oksidasi As.Lemak dilakukan jika tidak ada glukosa
yang tersedia untuk bahan respirasi.
PROTEIN: Protein dipecah terlebih dahulu menjadi asam-asam
amino
 Asam Amino memutuskan gugus aminanya (NH2)
melalui proses diaminasi Untuk dapat memasuki jalur
respirasi aerob.
 Asam amino yang sudah dideaminasi dapat memasuki
glikolisis atau siklus asam sitrat.
26.Fotosintesis merupakan salah satu reaksi Anabolisme yang
merupakan Pembentukan senyawa dasar karbohidrat dari
CO2 dan H2O dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Terjadi di kloroplas (grana dan stroma) dan
dilakukan oleh organisme autotrof.
27.Reaksi fotosintesis ada 2 yakni reaksi gelap yang terjadi di
stroma dan reaksi terang yang terjadi di grana.
28.Reaksi terang membutuhkan cahaya sehingga digunakan
membran tilakoid. Pada membran tilakoid terdapat 2
macam fotosistem yang merupakan rangkaian molekul
pigmen penyerap cahaya.
 FOTOSISTEM I ; pusat reaksi P700 ; paling baik
menyerap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm
 FOTOSISTEM II; pusat reaksi P680 ; paling baik
menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nm
29.Semua molekul pigmen dapat menyerap foton, tapi hanya
ada 1 molekul dalam tiap kelompok yang dapat mengubah
energi cahaya menjadi energi kimia. Molekul pigmen khusus
ini berupa klorofil a yang dikombinasikan dengan protein
khusus dan disebut PUSAT REAKSI FOTOKIMIA.
30.Semua molekul pigmen lain (selain pusat reaksi) dinamakan
pemanen cahaya/molekul antena; berfungsi menyerap
energi cahaya dan mengirimkannya dengan laju yang
sangat tinggi pada tiap pusat reaksi tunggal
31.REAKSI TERANG (RUTE NON SIKLIK)
 Terjadi di membran tilakoid
 Foton mengenai FSI dan FSII, pusat reaksi elektronnya
tereksitasi
 Dari FS I melalui rantai transport elektron
menuju NADP+ menjadi NADPH
 Lubang elektron di FS I ditutup oleh elektron dari
FSII melalui rantai transport elektron. Perjalanan
elektron dari FSII ke FSI menghasilkan ATP
(melalui kemiosmosis)
 Lubang elektron di FSII ditutup oleh elektron dari
pemecahan air (Fotolisis ; H2O → 2H+ + 2e + ½O2)
 Rute dari H2O → FSII → FSI → NADP + disebut
Rute Non Siklik.

32.REAKSI TERANG (RUTE NON SIKLIK)


 ATP dan NADPH yang dihasilkan di reaksi terang akan
digunakan dalam reaksi gelap
 Kebutuhan ATP lebih banyak dibanding kebutuhan
NADPH
 Bila dalam reaksi terang kebutuhan NADPH sudah
tercukupi, namun ATP belum, maka akan ditempuh rute
siklik
 Rute siklik ; dari FSI kembali ke FSI melalui rantai
transport elektron; tidak membentuk NADPH melainkan
hanya ATP (melalui kemiosmosis)
33.REAKSI GELAP
 Terjadi di stroma
 Terjadi :
 Fiksasi CO2 oleh RuBP
 Reduksi PGA menjadi PGAL 
 Regenerasi RuBP
 Pembentukan Gula
34.Fotorespirasi (respirasi cahaya) yaitu respirasi yang terjadi
bersamaan dengan fotosintesis terjadi pada siang hari.
Fotorespirasi tidak menghasilkan ATP maupun makanan
sehingga menurunkan kualitas produk fotosintesis.
35.Terdapat 3 jenis reaksi sintesis menghasilkan glukosa,
tetapi berbeda dalam hal cara penggabungan awal CO2
dengan molekul akseptor karbon.
- TANAMAN C3
Fiksasi CO2 dan siklus calvin terjadi JARINGAN
MESOFIL (Palisade dan Spons) terjadi pada SIANG
HARI
 CO2 difiksasi ke RuBP oleh enzim karboksilase RuBP
(Rubisko), Membentuk senyawa tak stabil, segera pecah
menjadi PGA. PGA → 1,3-bifosfogliserat → PGAL PGAL
yang terbentuk digunakan untuk :
 Membentuk glukosa
 Regenerasi RuBP
- TANAMAN C4
 Terdapat dua sel fotosintetik yang jelas berbeda disebut
ANATOMI KRANZ; sel seludang-berkas pengangkut
dan sel mesofil
 Fiksasi CO2 terjadi di mesofil, siklus calvin terjadi di
seludang pembuluh yang memiliki kloroplas. Fiksasi
CO2 dan Siklus calvin terjadi pada siang hari.
 Enzim karboksilase PEP memfiksasi CO2 pada akseptor
karbon PEP. Karboksilase PEP mempunyai daya ikat
yang lebih tinggi terhadap CO2 dibanding karboksilase
RuBP.
- TANAMAN CAM
 Fiksasi CO2 terjadi saat Malam Hari, Siklus calvin
terjadi pada siang hari. Keduanya terjadi di SEL – SEL
MESOFIL.
 Tumbuhan CAM membuka stomata pada malam hari
untuk mengambil CO2 dan difiksasi oleh PEP
membentuk oksaloasetat.
 Oksaloasetat diubah menjadi malat, kmd dipindahkan
dari kloroplas ke vakuola untuk disimpan (perlahan2
malat dihilangkan dari vakuola dan kembali  ke
kloroplas)
 Malat diuraikan menjadi CO2 dan piruvat; CO2
terfiksasi ke RuBP dan siklus calvin dimula.
36.Kemosintesis: Sintesa senyawa organik dari reaksi-reaksi
kimia senyawa anorganik. Terjadi pada bakteri tertentu
yang tidak berklorofil. Ex. Bakteri nitrifikasi, bakteri sulfur,
bakteri besi, bakteri nitrifikasi.

2 Daftar materi yang 1. Transportasi melalui membran plasma


sulit dipahami di 2. Proses reaksi kimia yang terjadi di glikolisis, siklus kreb dan
modul ini transpor elekron.
3. Tipe-tipe jaringan pengangkut
4. Struktur anatomi daun dalam lingkungan khusus
5. Proses fisiologi tumbuhan
6. Proses kemiosmosis pada rantai transpor elektron
7. Jalur fotofosforilasi siklik dan non siklik pada reaksi terang
fotosintesis
8. Proses reaksi gelap (siklus calvin) pada tanaman C3, CAM
dan CAM
9. Keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak

3 Daftar materi yang 1. transport aktif dan pasif


sering mengalami 2. difusi dan osmosis
miskonsepsi 3. endositosis dan eksositosis
4. Tipe jaringan pengangkut
5. Pertumbuhan sekunder batang
6. Tipe pada proses fisiologi tumbuhan
7. Jumlah ATP akhir yang dihasilkan pada respirasi aerob
8. Perbedaan transpor elektron pada respirasi aerob dan
transpor elektron pada reaksi terang fotosintesis
9. Perbedaan siklus kreb respirasi aerob dan siklus calvin
pada reaksi gelap fotosintesis
10.Perbedaan proses fiksasi karbondioksida dan enzim
pengikat CO2 pada tanaman C3, C4, dan CAM.

Anda mungkin juga menyukai