Anda di halaman 1dari 20

LK 0.

1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri


NAMA : AINUR ROHMAH, S.Pd.
NO. PESERTA : 201900596453

Judul Modul 1. Keanekaragaman Hayati

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Keanekaragaman Hayati dan Pelestarian


Keanekaragaman Hayati
2. Prinsip Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
dan klasifikasi Hewan
3. Klasifikasi Tumbuhan
4. Virus, Protista dan Monera

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang A. Kegiatam Belajar 1: Keanekaragaman


dipelajari hayati dan pelestarian keanekaragaman
hayati
1. Persebaran Biogeografi Indonesia.
- Biogeografi adalah ilmu yang
mempelajari penyebaran makhluk
hidup tertentu pada lingkungan
tertentu di bumi.
- Kawasan biogeografi Indonesia
menurut karakteristiknya dibagi
kedalam tiga kawasan yaitu:
kawasan sunda (oriental), sahul
(Australia) dan Wallace.
 Kawasan sunda (oriental):
penyebaran flora fauna wilayah
jawa,kalimantan,sumatera
 Kawasan wallace: meliputi
sualwesi, maluku, NTT
 Kawasan sahul (australia)
meliputi papua dan kep.Aru
- Menurut Alfred Russell Wallace
penyebaran hewan di bumi
dikelompokkan menjadi 6 daerah,
yaitu:
 Daerah paleartik meliputi daerah
Asia Utara dan Eropa. Hewan yang
khas dari daerah ini ialah beruang
Eropa, Bison, dan Rusa Kutub.
 Daerah ethiopia meliputi daerah
Afrika, Arab, Madagaskar. yang
khas dari daerah ini ialah zebra,
jerapah, gajah, dan gorila.
 Daerah oriental meliputi daerah
Asia Selatan dan Indonesia bagian
barat. Hewan yang khas dari
daerah ini ialah harimau, gajah,
tapir, dan kerbau.
 Daerah australia meliputi daerah
Australia, New Zealand dan
Indonesia bagian timur. Hewan
yang khas dari daerah ini ialah
hewan yang berkantung seperti
kanguru.
 Daerah neortik meliputi daerah
Amerika Utara. Hewan yang khas
dari daerah ini ialah binatang
pengerat besar, yaitu berang-
berang.
 Daerah neotropik meliputi
daerah Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Hewan yang khas
dari daerah ini ialah kera dan tapir
- Vegetasi merupakan tumbuhan
yang menutupi suatu daerah
tertentu. Persebaran tumbuhan
ditentukan oleh faktor geologis,
geografis (seperti ketinggian dan garis
lintang) dan curah hujan.
- Terdapat 8 jenis vegetasi yang
ada didunia dan ciri-cirinya adalah
sebagai berikut:
 Tundra, memiliki ciri-ciri vegetasi
rumput dan lumut kerak
(Lichenes)
 Taiga, memiliki ciri-ciri vegetasi
hutan hujan jarum (konifer)
 Hutan meranggas (4 musim),
memiliki ciri-ciri vegetasi hutan
yang hijau pada musim panas
dan menggugurkan daunnya
pada musim dingin.
 Padang rumput, memiliki ciri-
ciri vegetasi tanpa pohon,
tumbuhan berupa rumput
(Graminae).
 Gurun, memiliki ciri-ciri vegetasi
dengan jumlah pohon sangat
sedikit yang tumbuh adalah
jenis tumbuhan tahan kering
(xerofit), berbunga dan berbuah
dalam waktu pendek (efermer).
 Sabana, memiliki ciri-ciri vegetasi
padang rumput dan pepohonan.
 Hutan hujan tropis, memiliki
ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau
sepanjang tahun, pohon- pohon
tinggi, jenisnya sangat banyak,
terdapat tumbuhan yang
menempel (epifit) dan tumbuhan
yang memanjat pohon lain (liana).
 Hutan bakau, memiliki ciri-ciri
vegetasi yang memiliki akar nafas
karena tanah dan airnya miskin
oksigen.
2. Keanekaragaman Hayati
- Keanekaragaman Hayati diartikan
sebagai keragaman yang terjadi pada
makhluk hidup yang terlihat pada
berbagai tingkatan, yaitu tingkatan
ekosistem, jenis, maupun genetika.
3. Keanekaragaman Hayati Indonesia
- Keanekaragaman hayati dapat
diterjemahkan sebagai semua
makhluk yang hidup di bumi,
termasuk didalamnya semua jenis
tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme.
- Keberadaan keanekaragaman
hayati saling berhubungan
(simbiosis) dan ketergantungan
satu dengan yang lainnya untuk
tumbuh dan berkembang biak
sehingga membentuk suatu sistem
kehidupan
- Keanekaragaman hayati
menunjukkan banyak variasi
morfologi, anatomi dan fenetik
yang terlihat pada berbagai
tingkatan makhluk, yaitu
tingkatan ekosistem, tingkatan
jenis maupun tingkatan genetika.
- Flora dan fauna endemik:
hewan atau tumbuhan yang
mendiami wilayah tertentu dan
tidak ditemukan diwilayah lain.
Terdapat flora (tumbuhan) dan
fauna (hewan) endemik di
Indonesia.
 Tumbuhan khas dan endemik
di Indonesia antara lain: Kayu
ramin (Gonystylus bancanus),
Kayu besi (Euziderozylon
zwageri), Padma Raksasa
(Rafflesia arnoldii), Matoa
(Pometia pinnata), Meranti
(Shorea sp.), Keruwing
(Dipterocarpus sp.) dan Rotan
(Liana sp.)
 Hewan khas dan endemik di
Indonesia antara lain: Badak
bercula satu (Rhinoceros
sondaicus), Komodo (Varanus
komodoensis), Burung Maleo
(Macrocephalon maleo) , Tapir
(Tapirus indicus), Orang utan
(Pongo pygmaeus), Anoa
(Bubalus quarlesi) , Babirusa
(Babyrousa babyrussa), Badak
sumatera (Dicerorhinus
sumatrensis)
4. Kategori Keanekaragaman Hayati
Indonesia
- Keanekaragaman hayati dapat
dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu:
 Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem adalah himpunan
spesies di area tertentu yang
saling berinteraksi satu dengan
yang lain, melalui proses seperti
predasi, parasitisme, kompetisi dan
simbiosis, dan dengan lingkungan
abiotik mereka untuk hancur dan
menjadi bagian dari siklus energi
dan nutrisi.
 Berdasarkan kategori jenis
ekosistem, Indonesia mempunyai
keanekaragaman ekosistem yang
terdiri atas ekosistem alami dan
ekosistem buatan.
 Ekosistem alami meliputi
ekosistem marin (air masin),
ekosistem limnik (perairan
tawar), ekosistem semiterestrial
(pantai), ekosistem terestrial
(darat).
 Ekosistem buatan meliputi:
Ekosistem persawahan,
ekosistem kebun campuran,
ekosistem tegalan, ekosistem
pekarangan, ekosistem kolam,
ekosistem tambak.
 Keanekaragaman jenis terbentuk
karena adanya sinergitas atau
konsep simbiosis interaksi yang
disandikan dalam genetik yang
mengatur sifat-sifat kebakaan
dengan lingkungan tempat
hidupnya.
 Keanekaragaman genetika adalah
keanekaragaman individu di
dalam suatu jenis.
Keanekaragaman ini disebabkan
oleh perbedaan genetis antar
individu. Didalam
keanekaragaman genetik, faktor
penentu adalah gen. Gen
merupakan faktor pembawa sifat
yang dimiliki oleh setiap organisme
serta dapat diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
5. Konservasi Tingkat Keanekargaman
Hayati.
- Pelestarian keanekaragaman hayati
merupakan salah satu upaya dalam
konservasi keanekaragaman hayati
serta ekosistemnya.
- Konservasi menurut Peraturan
Menteri Kehutanan Republik
Indonesia adalah langkah-langkah
pengelolaan tumbuhan dan/atau
satwa liar yang diambil secara
bijaksana guna memenuhi kebutuhan
generasi saat ini dan generasi
mendatang.
- Konservasi sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya
dilakukan melalui kegiatan:
 Perlindungan sistem penyangga
kehidupan.
 Pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya
 Pemanfaatan secara lestari sumber
daya alam hayati dan
ekosistemnya.
6. Upaya Konservasi Keanekaragaman
Hayati
- Konservasi in situ
Konservasi in situ adalah konservasi
tumbuhan dan atau satwa yang
dilakukan
di dalam habitat alaminya.
Konservasi ini merupakan proses
dalam melindungi spesies
tumbuhan atau satwa yang
terancam punah di habitat aslinya
karena berbagai faktor, seperti
kerusakan habitat, predator dan
lainnya. Konservasi in-situ dilakukan
dengan cara memperbaiki kondisi
habitat asli flora dan fauna.
- Konservasi ex situ
Konservasi ex situ adalah konservasi
tumbuhan dan atau satwa yang
dilakukan di luar habitat alaminya.

KB.2 Prinsip Dasar Klasifikasi Makhluk


Hidup dan klasifikasi Hewan
7. Prinsip Dasar Klasifikasi
Taksonomi adalah ilmu tentang
tentang teori pencirian, klasifikasi,
dan penamaan penamaan makhluk
hidup. Menurut perkembangannya
didapati dua jenis taksonomi, yaitu
taksonomi numeris dan taksonomi
genetik.
Sifat dan ciri taksonomi sangat
penting sebagai sumber bukti
taksonomi untuk memecahkan
berbagai permasalahan taksonomi.
Sumber bukti taksonomi dapat
berupa :
 Morfologi
 Embriologi
 Anatomi
 Sitologi
 Fisiologi
 Penyebaran Geografis
Pencirian adalah setiap atribut yang
dimiliki oleh makhluk hidup seperti
bentuk, struktur yang di anggap
terpisah dari makhluk hidup secara
keseluruhan.
Klasifikasi adalah penyusunan
bersistem dalam kelompok atau
golongan menurut kaidah atau
standar yang di tetapkan.
Sistem klasifikasi dapat digolongkan
menjadi tiga golongan/kelompok,
yaitu sistem alami, sistem buatan,
dan sistem filogenik.
Tahapan Klasifikasi.
 Pencandraan (identifikasi)
adalah proses mengidentifikasi
atau mendeskripsi ciri-ciri
suatu makhluk yang akan di
klasifikasikan.
 Pengelompokan makhluk
hidup lain yang memiliki ciri-
ciri serupa dikelompokkan
dalam unit-unit yang di sebut
takson.
 Pemberian nama takson untuk
memudahkan dalam mengenal
ciri-ciri suatu kelompok
makhluk hidup.

Urutan Takson antara lain:


 Animalia
• Kingdom
• Filum
• Class
• Ordo
• Famili
• Genus
• Spesies
 Plantae
• Regnum
• Divisi
• Class
• Ordo
• Famili
• Genus
• Spesies

8. Klasifikasi Hewan
Berdasarkan keragaman yang dijumpai
maka klasifikasi hewan dapat
berdasarkan kepada:
 Berdasarkan Persamaan
 Berdasarkan Perbedaan
 Berdasarkan Ciri Morfologi dan
Anatomi
 Berdasarkan Ciri Biokimia

Animalia terbagi menjadi dua, yaitu:


avertebrata dan vertebrata.
Avertebrata adalah hewan yng tidak
memiliki tulang belakang. Terbagi
menjadi 8 filum, yaitu:
 Filum Porifera
 Filum Coelentrata
 Filum Platyhelminthes
 Filum Nematoda
 Filum Annelida
 Filum Moluska
 Filum Arthropoda
 Filum Echinodermata

Vertebrata adalah hewan yang memiliki


tulang belakang. Tulang belakang
berasal dari perkembangan sumbu
penyokong tubuh primer atau
notokorda (korda dorsalis). Notokorda
vertebrata hanya ada pada masa
embrionik, setelah dewasa akan
mengalami penulangan menjadi sistem
penyokong tubuh sekunder.
Bagian terluar tubuh vertebrata berupa
kulit yang tersusun atas epidermis
(lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam).
Kulit vertebrata ada yang tertutup
dengan bulu ada juga yang tertutup
dengan rambut. ertebrata memiliki alat
tubuh yang lengkap, yang menyusun
sistem organ tubuhnya meliputi sistem
pencernaan yang memanjang dari mulut
hingga anus, sistem peredaran darah
tertutup (darah mengalir di dalam
pembuluh darah), alat ekskresi berupa
ginjal, alat pernapasan berupa paru-paru
atau insang, sepasang alat reproduksi
(kanan dan kiri) serta sistem endokrin
yang berfungsi menghasilkan hormon.

  Enam kelas vertebrata berahang, yaitu:


1. Kelas Chondrichthyes (Ikan bertulang
rawan, hiu dan pari)
2. Kelas Ostechthyes (Ikan bertulang
keras)
3. Kelas Amfibi (Katak dan Salamander)
4. Kelas Reptilia (reptile)
5. Kelas Aves ( burung dan unggas)
6. Kelas Mammalia (binatang menyusui)

KB.3 Klasifikasi Tumbuhan


9. Klasifikasi Tumbuhan
Klasifikasi Tumbuhan merupakan
pembentukan kelompok-kelompok
dari seluruh tumbuhan yang ada di
bumi ini hingga dapat disusun
takson-takson secara teratur
mengikuti suatu hierarki.
Berdasarkan perkembangan sistem
klasifikasi, dikenal sistem klasifikasi
alami, buatan dan filogenetik.
Dasar klasifikasi digunakan dalam
sistem filogenetik adalah persamaan
dan perbedaan sifat morfologi,
anatomi dan molekuler.
Pengelompokan organisme terdiri
dari:
 Phenetic sistem yaitu
pengelompokan organisme
berdasarkan kesamaan
saling fenotipik (fisik dan
kimia) karakteristik.
 Filogenetik sistem yaitu
pengelompokan organisme
didasarkan pada kesamaan
warisan evolusi.
Tujuan dari sistematika yaitu
untuk menciptakan suatu
klasifikasi yang mencerminkan
sejarah evolusi organisme. Untuk
melakukan hal tersebut, diperlukan
pengelompokan spesies ke dalam
taksa :
 Monofiletik yaitu jika nenek
moyang tunggalnya hanya
menghasilkan semua spesies
turunan dalam takson tersebut
dan bukan spesies pada takson
lain.
 Polifiletik yaitu jika anggotanya
diturunkan dari dua atau lebih
bentuk nenek moyang yang tidak
sama bagi semua anggotanya.
 Parafiletik yaitu jika takson itu
tidak meliputi spesies yang
memiliki nenek moyang yang
sama yang menurunkan spesies
yang termasuk dalam takson
tersebut.

10. Klasifikasi Tumbuhan


Lumut(Bryophyta)
Bryophyta berasal dari bahasa
Yunani, bryum yang berarti lumut
dan phyta artinya adalah tumbuhan.
Bryophyta pada umumnya memiliki
Karakteristik sebagai berikut:
 Bersel banyak dan berbentuk
pipih, melekat pada sunbstrat
dengan ketinggian 1-2cm namun
ada pula yang mencapai 20cm.
 Bersifat autotroph.
 Dinding selnya terbentuk dari
selulosa dan tidak memiliki
jaringan yang diperkuat oleh
lignin seperti jaringan penguat
pada tumbuhan tingkat tinggi.
 Pada semua tumbuhan lumut
terdapat persamaan bentuk
susunan gametangiumnya
(anteredium maupun arkegonium)
terutama susuna arkegoniumnya.
 Sudah mempunyai rizoid dan
daun tapi belum mempunyai akar,
batang dan daun sejati. Fungsi
rizoid adalah untuk
melekatkan ke substratnya
(tempat tumbuhnya) dan
menyerap air dan garam-garam
mineral (makanan).
 Tumbuhan lumut tidak memiliki
pembuluh angkut sehingga proses
pengangkutan dalam tubuhnya
menggunakan sel-sel parenkim.
 Habitatnya ditempat lembab dan
basah, kecuali sphaginum yang
hidup didalam air.
 Lumut tersebar dimana saja, dari
daerah tropik sampai daerah
tundra/kutub.
 Pada tumbuhan lumut hanya
terdapat pertumbuhan
memanjang dan tidak tumbuh
membesar.
 Hidup secara berkoloni.
Tumbuhan Lumut dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu:
 Lumut Daun (bryopsida/musci)
 Lumut Hati (hepaticopsida)
 Lumut Tanduk
(Anthoceropsida)

11. Klasifikasi Tumbuhan Paku.


Tumbuhan paku disebut
Pteridophyta yang berasal dari
bahasa Yunani. Pteridophyta
diambil dari kata pteron yang berarti
sayap, bulu dan phyta yang berarti
tumbuhan.
Secara umum, ciri-ciri tumbuhan
paku mempunyai :
 Lapisan pelindung sel yang
terdapat di sekeliling organ
reproduksi.
 Embrio multiseluler yang terdapat
di dalam arkegonium.
 Lapisan kutikula pada bagian luar
tubuh.
 Sistem transportasi internal yang
berfungsi sebgai pengangkut air
dan zat-zat mineral dari dalam
tanah.
 Struktur tubuh terdiri atas
bagian-bagian akar, batang dan
daun.
 Akarnya berupa rizoid yang
bersifat seperti akar serabut
dengan ujung dilindungi
kaliptra.
 Batangnya pada umumnya tidak
tampak (kecuali tumbuhan paku
tiang) karena terdapat di dalam
tanah berupa rimpang, menjalar,
atau sedikit tegak
 Daunnya yang muda umumnya
melingkar atau menggulung.
Tumbuhan paku dapat di
klasifikasikan berdasarkan jenis
dan ukuran spora yang dihasilkan,
sifat anulus, letak sporangium, dan
sorusnya pada daun.
Divisi Pteridophyta dibagi menjadi 4
kelas, yaitu Psilophytinae,
Equisetinae, Lycopodinae dan
Filicinae.

12. Klasifikasi Tumbuhan Berbiji.


 Gymnospermae (Tumbuhan biji
Terbuka)
Gymnospermae adalah
tumbuhan yang memiliki biji
terbuka. Gymnospermae berasal
dari bahasa Yunani, yaitu
gymnos yang berarti telanjang
dan sperma yang berarti biji,
sehingga gymnospermae dapat
diartikan sebagai tumbuhan
berbiji terbuka.tumbuhan berbiji
terbuka merupakan kelompok
tumbuhan berbiji yang bijinya
tidak terlindung dalam bakal
buah (ovarium).
Gymnospermae memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
 Bakal biji tidak terlindungi
oleh daun buah. Pada
umumnya perdu atau
pohon, tidak ada yang
berupa herba. Batang dan
akar berkambium
sehingga dapat tumbuh
membesar. Akar dan
batang tersebut selalu
mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder. Berkas
pembuluh pengangkutan
kolateral terbuka. Xilem
pada gymnospermae hanya
terdiri atas trakeid saja
sedangkan floemnya tanpa
sel-sel pengiring.
 Mempunyai akar, batang,
dan daun sejati.
 Bentuk perakaran
tunggang.
 Daun sempit, tebal dan
kaku.
 Tulang daun tidak beraneka
ragam.
 Tidak memiliki bunga sejati.
Alat kelamin terpisah,
serbuk sari terdapat dalam
strobilus jantan dan sel
telur terdapat dalam
strobilus betina.
 Struktur
perkembangbiakan yang
khas adalah biji yang
dihasilkan bunga ataupun
runjung. Setiap biji
mengandung bakal
tumbuhan , yaitu embrio
yang terbentuk oleh suatu
proses reproduksi seksual.
Sesudah bertunas embrio
ini tumbuh menjadi
tumbuhan dewasa.
 Sperma atau sel kelamin
jantan menuju kesel telur
atau sel kelamin betina
melalui tabung serbuk sari
hanya terdapat pada
tumbuhan berbiji.
 Tumbuhan biji mempunyai
jaringan pembuluh yang
rumit. Jaringan ini
merupakan saluran
menghantar untuk
mengangkut air, mineral,
makanan dan bahan –
bahan lain.
 Tumbuhan berbiji
terbuka memiliki pigmen
hijau (klorofil) yang
penting untuk fotosintesis
yaitu suatu proses dasar
pembuatan makanan pada
tumbuhan.
 Gymnospermae memiliki
batang yang tegak lurus
dan bercabang-cabang.
Daunnya jarang yang
berdaun lebar, jarang
yang bersifat majemuk,
dan system pertulangan
daunnya tidak banyak
ragamnya. Hal ini sangat
berbeda dengan
karakteristik daun yang
terdapat pada angiospermae
yang sistem pertulangannya
beraneka ragam.
Gymnospermae terdiri dari beberapa
divisi baik yang sudah punah
maupun yang masih ada sampai
sekarang, yaitu mencakup 3 divisi
yang telah punah dan 4 divisi yang
masih bertahan.
Tumbuhan Gymnospermae yang
sudah punah ada tiga divisi:
 Bennetophyta.
 Cordaitophyta.
 Pteridospermophyta.
Tumbuhan Gymnospermae yang
masih ada sampai sekarang ada
empat divisi:
 Ginkgophyta
 Cycadophyta
 Coniferophyta atau dapat
disubut Pinophyta
 Gnetophyta

 Angiospermae (Tumbuhan Biji


Tertutup)
Angiospermae dikenal sebagai
golongan tumbuhan yang telah
memiliki bunga sejati. Nama
angiospermae ini diambil dari
cirinya yang paling khas, yaitu
menghasilkan organ reproduksi
dalam bentuk bunga.
Karakteristik Tumbuhan
Angiospermae
 Tumbuhan angiospermae memiliki
bunga sejati
 Biji dilindungi oleh bakal buah
 Daun buah berdaging tebal
 Tubuh terdiri dari akar, batang,
daun, dan bunga
 Bunga terdiri kelopak, mahkota,
benang sari dan putik.
 Bentuk dan ukuran tubuh
berbeda-beda
 Memiliki akar tunggang dan
serabut
 Bentuk tulang daun bervariasi
 Reproduksi secara generatif dan
vegetatif.
 Makroskopik membentuk putik
 Terjadinya pembuahan ganda
 Pembuluh Xylem terdiri dari
trakea dan trakeida
 Makroskofil dan mikrosporofil
terpisah dan bersatu .
Angiospermae dibedakan menjadi 2
class yaitu monocotyledoneae dan
dicotyledoneae.

KB.4 Virus, Protista dan Monera


13. Virus
Virus merupakan agen infeksius yang
berukuran kecil dan komposisi
sederhana yang hanya dapat
berkembang biak di sel hewan,
tumbuhan, atau bakteri (sel hidup).
Strukturnya terdiri atas kapsid, asam
nukleat, leher, selubung, serta ekor.
Masing- masing struktur dan
fungsinya adalah:
 Kapsid merupakan kulit protein
yang melindungi / menyelimuti
genom virus. Kapsid terbentuk
dari banyak subunit protein
yang disebut dengan kasomer.
Kapsid bertanggung jawab
terhadap bentuk tubuh virus.
 Serabut ekor berfungsi untuk
melekat pada sel inang. Gabungan
asam nukleat dengan kapsid
disebut nukleokapsid.
 Asam nukleat, kegunaan asam
nukleat yang ada di dalam
virus adalah untuk memberikan
instruksi pada bagian-bagian virus
yang lain, selain itu juga untuk
bereproduksi.
 Leher Virus, leher merupakan
tempat yang menyambungkan
antara bagian kepala dan bagian
ekor, tidak semua virus punya
leher, hanya virus kompleks saja
yang memiliki leher.
Proses reproduksi virus terdiri dari
lima tahap:
 Adsorbsi
 Penetrasi
 Sintesis
 Pematangan
 lisis

Siklus reproduksi virus


 Daur Litik disebut juga siklus
ganas atau virulen karena
mengakibatkan sel inang pecah
dan mengeluarkan partikel
virus yang baru.
 Daur Lisogenik di sebut juga
siklus tidak ganas atau
avirulen karena infeksi virus
dalam sel inang tidak
mengganggu aktivitas sel

14. Protista
Potista dapat di kelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
menyerupai hewan (protozoa),
menyerupai tumbuhan (Ganggang)
dan menyerupai jamur.
Ciri-Ciri Kingdom Protista antara
lain:
 Mempunyai ukuran
Mikroskopis danmakrokopis.
 Umumnya Uniseluler
 Tipe Sel Eukariotik
 Hidup Bebas atau Simbiosis
 Habitat Umumnya di Tempat
Lembab
 Bersifat Aerob dan Anaerob
 Bersifat Heterotrof
 Bersifat Motil.

Protista dapat dibagi menjadi tiga


filum, yaitu: Protista mirip
jamur,protista mirip tumbuhan, dan
protista mirip hewan.
Protista mirip jamur terdiri atas tiga
filum, yaitu Myxomycota,
Acrasiomycota, dan Oomycota.
Protista mirip tumbuhan dibagi ke
dalam 7 filum, pengelompokkan ini
didasarkan oleh pigmen dominan
yang menyusun tubuhnya.
 Euglenophyta
 Chrysophyta (Alga Emas)
 Baccilariophyta (Diatom)
 Pyrrophyta/Dinoflagellata
(Ganggang Api)
 Chlorophyta (Alga Hijau)
 Phaeophyta (Alga Cokelat)
 Rhobdophyta (Alga Merah) tista
mirip jamur terdiri atas tiga
filum,

15. Monera
Pada awal sistem klasifikasi,
monera terdiri atas filum
Archaebacteria dan
Eubacteria.Namun karena penemuan
baru dalam biokimia, DNA, dan lain-
lain, filum ini telah disusun ulang di
atas taksa kingdom yang disebut
Domain.
Kingdom Monera tidak ada sekarang
dan telah diganti oleh Domain
Archaea dan Domain Bacteria
dengan Kingdoms di bawah
kelompok taksa besar ini.
Istilah archaebacteria, methanogen,
halophiles, thermophiles, eubacteria,
cyanobacteria dan prochlorobacteria
karena istilah ini menggambarkan
bakteri dengan karakteristik serupa.
Kata monera berasal dari bahasa
yunani yakni moneres yang artinya
tunggal. Hal ini sesuai dengan jumlah
sel anggota monera yaitu bersel satu.
Struktur makhluk hidup ini
sederhana, terdiri hanya dari satu sel
hidup, inti selnya belum memiliki
membran inti (kariotek) sehingga
disebut prokariotik

Domain Archaea
 Para ahli yang mempelajari
kehidupan prokariota telah
mengidentifikasikan kelompok
utama Archaea :
 Metanoge
 Halofili
 Termofil
 Berdasarkan karakteristik yang
ditemukan Archaea terbagi ke
dalam 3 grup filogenetik atau
filum yaitu Crenarchaeota,
Euryarcheota, dan Korarcheota.
Domain Eubacteria
 Terdapat dua makhluk hidup
yang merupakan anggota
kingdom monera, yaitu Bakteri
(Schizophyceae) dan alga biru
(Cyanophyceae). Kingdom ini
juga kita kenal dengan nama
bakteri.
 Struktur Tubuh Bakteri
 Nukleoid; wilayah tempat
DNA bakteri
 Ribosom adalah organel
yang tersebar dalam
sitoplasma, tersusun atas
protein RNA merupakan
tempat pembentukan
Protein
 Membran plasma adalah
membran yang
menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein.
 Dinding sel tersusun dari
peptidoglikan yaitu
gabungan protein dan
polisakarida dan memebri
bentuk pada bakteri
 Kapsul; Lapisan lendir
yang mengelilingi dinding
sel; Memungkinkan
bakteri menempel pada
permukaan dan menahan
pertahanan inang
 Flagelum atau bulu
cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau
spiral yang menonjol dari
dinding sel.
 Pilus dan fimbria adalah
struktur berbentuk seperti
rambut halus yang
menonjol dari dinding sel,
pilus mirip dengan
flagelum tetapi lebih
pendek, kaku dan
berdiameter lebih kecil dan
tersusun dari protein dan
hanya terdapat pada
bakteri gram negatif.
 Klorosom adalah struktur
yang berada tepat
dibawah membran plasma
dan mengandung pigmen
klorofil dan pigmen
lainnya untuk proses
fotosintesis. Klorosom
hanya terdapat pada
bakteri yang melakukan
fotosintesis.
 Vakuola gas terdapat pada
bakteri yang hidup di air
dan berfotosintesis.
 Endospora adalah bentuk
istirahat (laten) dari
beberapa jenis bakteri.
Endospora mengandung
sedikit sitoplasma, materi
genetik, dan ribosom.
Dinding endospora yang
tebal tersusun atas
protein dan menyebabkan
endospora tahan terhadap
kekeringan, radiasi
cahaya, suhu tinggi dan
zat kimia. Jika kondisi
lingkungan
menguntungkan endospora
akan tumbuh menjadi sel
bakteri baru.

Penggolongan Monera
Kelompok monera dapat digolongkan
berdasarkan :
(1) Bentuk sel dan Susunan sel
(2) Dinding sel
(3) Motilitas (bagaimana alat gerak sel)
(4) Cara hidup
(5) Berdasarkan kebutuhan oksigen

Klasifikasi bakteri berdasarkan


bentuk sel dan susunan selnya.
 Bakteri kokus (coccus)
 monokokus
 diplokokus
 Tetrakokus
 sarkina
 streptokokus
 stapilokokus
 Nitrosococcus
 Bakteri Batang (basilus)
 monobasil.
 diplobasil.
 streptobasil
 Bakteri Spiral
 Spiral.
 Spiroseta.
 Vibrio
Penggolongan berdasarkan dinding sel
a. Bakteri gram Positif
b. Bakteri gram Negatif
Penggolongan berdasarkan Alat gerak
 Atrik, yaitu bakteri yang tidak
mempunyai flagel / alat gerak
 Monotrik, yaitu bakteri yang
mempunyai satu flagel / alat
gerak pada salah satu ujung
tubuhnya contoh
Pseudomonas aeruginosa
 Lofotrik, yaitu bakteri yang
memiliki sejumlah flagel / alat
gerak pada satu ujung tubuh
bakteri contoh Pseudomonas
fluorescens
 Amfitrik, yaitu bakteri yang
mempunyai sejumlah flagel /
alat gerak pada kedua
ujungnya contoh
Aquaspirillum serpens
 Peritrik, yaitu bakteri yang
mempunyai flagel / alat gerak
pada seluruh permukaan
tubuhnya conotoh Salmonela
typhosa .

Penggolongan Bakteri berdasarkan


cara hidupnya(memperoleh energi)
 Bakteri Heterotofrof adalah
bakteri yang mendapatkan
makanan berupa senyawa
organik dari organisme lainnya.
 Bakteri Autotrof adalah bakteri
yang dapat membuat makanan
sendiri dari senyawa
anorganik
Penggolongan bakteri Berdasarkan
Kebutuhan Oksigen
 Bakteri aerob, yaitu bakteri
yang menggunakan oksigen
bebas dalam proses
respirasinya.
 Bakteri aerob obligat, yaitu
bakteri yang hanya dapat
hidup dalam suasana
mengandung oksigen.
 Bakteri anaerob, yaitu
bakteri yang tidak
menggunakan oksigen bebas
dalam proses respirasinya.
 Bakteri anaerob obligat, yaitu
bakteri yang hanya dapat
hidup dalam suasana tanpa
oksigen.
 Bakteri anaerob fakulatif,
yaitu bakteri yang dapat
hidup dengan atau tanpa
oksigen.

Eubacteria sering dibagi lagi menjadi


5 kelompok sebagai berikut :
 Proteobacteria
 Bakteri gram positif
 Chlamydias
 Cyanobacateria
 Spirochetes
2 Daftar materi yang sulit 1. Sistem Taksonomi
dipahami di modul ini 2. Klasifikasi Hewan
3. Virus

3 Daftar materi yang sering 1. Sistem klasifikasis


mengalami miskonsepsi 2. Tatanama Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai