Anda di halaman 1dari 72

LK 0.

1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri


NAMA : Yeni Anggraeni Putri, S.Pd.
NO. PESERTA : 202000635927

Judul Modul 1. Keanekaragaman Hayati

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Keanekaragaman Hayati dan Pelestarian


Keanekaragaman Hayati
2. Prinsip Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup dan
klasifikasi Hewan
3. Klasifikasi Tumbuhan
4. Virus, Protista dan Monera
No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar 1: Keanekaragaman hayati dan


dipelajari pelestarian keanekaragaman hayati
1. Persebaran Biogeografi Indonesia.
- Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari
penyebaran makhluk hidup tertentu pada
lingkungan tertentu di bumi.
- Kawasan biogeografi Indonesia menurut
karakteristiknya dibagi kedalam tiga kawasan
yaitu: kawasan sunda (oriental), sahul
(Australia) dan Wallace.
 Kawasan sunda (oriental): penyebaran
flora fauna wilayah
jawa,kalimantan,sumatera
 Kawasan wallace: meliputi sualwesi,
maluku, NTT
 Kawasan sahul (australia) meliputi
papua dan kep.Aru
- Menurut Alfred Russell Wallace
penyebaran hewan di bumi dikelompokkan
menjadi 6 daerah, yaitu:
 Daerah paleartik meliputi daerah Asia
Utara dan Eropa. Hewan yang khas dari
daerah ini ialah beruang Eropa, Bison, dan
Rusa Kutub.
 Daerah ethiopia meliputi daerah Afrika,
Arab, Madagaskar. yang khas dari daerah
ini ialah zebra, jerapah, gajah, dan gorila.
 Daerah oriental meliputi daerah Asia
Selatan dan Indonesia bagian barat. Hewan
yang khas dari daerah ini ialah harimau,
gajah, tapir, dan kerbau.
 Daerah australia meliputi daerah Australia,
New Zealand dan Indonesia bagian timur.
Hewan yang khas dari daerah ini ialah
hewan yang berkantung seperti kanguru.
 Daerah neortik meliputi daerah Amerika
Utara. Hewan yang khas dari daerah ini
ialah binatang pengerat besar, yaitu berang-
berang.
 Daerah neotropik meliputi daerah
Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Hewan yang khas dari daerah ini ialah kera
dan tapir
- Vegetasi merupakan tumbuhan yang
menutupi suatu daerah tertentu.
Persebaran tumbuhan ditentukan oleh faktor
geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis
lintang) dan curah hujan.
- Terdapat 8 jenis vegetasi yang ada
didunia dan ciri-cirinya adalah sebagai
berikut:
 Tundra, memiliki ciri-ciri vegetasi rumput
dan lumut kerak (Lichenes)
 Taiga, memiliki ciri-ciri vegetasi hutan
hujan jarum (konifer)
 Hutan meranggas (4 musim), memiliki
ciri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada
musim panas dan menggugurkan daunnya
pada musim dingin.
 Padang rumput, memiliki ciri-ciri
vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa
rumput (Graminae).
 Gurun, memiliki ciri-ciri vegetasi dengan
jumlah pohon sangat sedikit yang
tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan
kering (xerofit), berbunga dan berbuah
dalam waktu pendek (efermer).
 Sabana, memiliki ciri-ciri vegetasi padang
rumput dan pepohonan.
 Hutan hujan tropis, memiliki ciri-ciri
vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun,
pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat
banyak, terdapat tumbuhan yang
menempel (epifit) dan tumbuhan yang
memanjat pohon lain (liana).
 Hutan bakau, memiliki ciri-ciri vegetasi
yang memiliki akar nafas karena tanah
dan airnya miskin oksigen.
2. Keanekaragaman Hayati
- Keanekaragaman Hayati diartikan sebagai
keragaman yang terjadi pada makhluk hidup
yang terlihat pada berbagai tingkatan, yaitu
tingkatan ekosistem, jenis, maupun genetika.
3. Keanekaragaman Hayati Indonesia
- Keanekaragaman hayati dapat
diterjemahkan sebagai semua makhluk
yang hidup di bumi, termasuk didalamnya
semua jenis tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme.
- Keberadaan keanekaragaman hayati
saling berhubungan (simbiosis) dan
ketergantungan satu dengan yang lainnya
untuk tumbuh dan berkembang biak
sehingga membentuk suatu sistem
kehidupan
- Keanekaragaman hayati menunjukkan
banyak variasi morfologi, anatomi dan
fenetik yang terlihat pada berbagai
tingkatan makhluk, yaitu tingkatan
ekosistem, tingkatan jenis maupun
tingkatan genetika.
- Flora dan fauna endemik: hewan atau
tumbuhan yang mendiami wilayah tertentu
dan tidak ditemukan diwilayah lain.
Terdapat flora (tumbuhan) dan fauna
(hewan) endemik di Indonesia.
 Tumbuhan khas dan endemik di
Indonesia antara lain: Kayu ramin
(Gonystylus bancanus), Kayu besi
(Euziderozylon zwageri), Padma Raksasa
(Rafflesia arnoldii), Matoa (Pometia
pinnata), Meranti (Shorea sp.), Keruwing
(Dipterocarpus sp.) dan Rotan (Liana sp.)
 Hewan khas dan endemik di Indonesia
antara lain: Badak bercula satu
(Rhinoceros sondaicus), Komodo (Varanus
komodoensis), Burung Maleo
(Macrocephalon maleo) , Tapir (Tapirus
indicus), Orang utan (Pongo pygmaeus),
Anoa (Bubalus quarlesi) , Babirusa
(Babyrousa babyrussa), Badak sumatera
(Dicerorhinus sumatrensis)
4. Kategori Keanekaragaman Hayati Indonesia
- Keanekaragaman hayati dapat dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu:
 Keanekaragaman Ekosistem Ekosistem
adalah himpunan spesies di area tertentu
yang saling berinteraksi satu dengan yang
lain, melalui proses seperti predasi,
parasitisme, kompetisi dan simbiosis, dan
dengan lingkungan abiotik mereka untuk
hancur dan menjadi bagian dari siklus
energi dan nutrisi.
 Berdasarkan kategori jenis ekosistem,
Indonesia mempunyai keanekaragaman
ekosistem yang terdiri atas ekosistem alami
dan ekosistem buatan.
 Ekosistem alami meliputi ekosistem
marin (air masin), ekosistem limnik
(perairan tawar), ekosistem semiterestrial
(pantai), ekosistem terestrial (darat).
 Ekosistem buatan meliputi: Ekosistem
persawahan, ekosistem kebun
campuran, ekosistem tegalan, ekosistem
pekarangan, ekosistem kolam, ekosistem
tambak.
 Keanekaragaman jenis terbentuk karena
adanya sinergitas atau konsep simbiosis
interaksi yang disandikan dalam genetik
yang mengatur sifat-sifat kebakaan
dengan lingkungan tempat hidupnya.
 Keanekaragaman genetika adalah
keanekaragaman individu di dalam suatu
jenis. Keanekaragaman ini disebabkan
oleh perbedaan genetis antar individu.
Didalam keanekaragaman genetik, faktor
penentu adalah gen. Gen merupakan
faktor pembawa sifat yang dimiliki oleh
setiap organisme serta dapat diwariskan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
5. Konservasi Tingkat Keanekargaman Hayati.
- Pelestarian keanekaragaman hayati
merupakan salah satu upaya dalam konservasi
keanekaragaman hayati serta ekosistemnya.
- Konservasi menurut Peraturan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia adalah
langkah-langkah pengelolaan tumbuhan
dan/atau satwa liar yang diambil secara
bijaksana guna memenuhi kebutuhan generasi
saat ini dan generasi mendatang.
- Konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan:
 Perlindungan sistem penyangga kehidupan.
 Pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
 Pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya.
6. Upaya Konservasi Keanekaragaman Hayati
- Konservasi in situ
Konservasi in situ adalah konservasi
tumbuhan dan atau satwa yang dilakukan
di dalam habitat alaminya. Konservasi ini
merupakan proses dalam melindungi spesies
tumbuhan atau satwa yang terancam
punah di habitat aslinya karena berbagai
faktor, seperti kerusakan habitat, predator dan
lainnya. Konservasi in-situ dilakukan dengan
cara memperbaiki kondisi habitat asli flora dan
fauna.
- Kawasan suaka alam yang merupakan
kawasan in-situ terdiri atas:
 Kawasan taman nasional
 Kawasan taman hutan raya
 Kawasan taman wisata alam
 Kawasan cagar alam
 Kawasan suaka marga satwa
- Konservasi ex situ
Konservasi ex situ adalah konservasi
tumbuhan dan atau satwa yang dilakukan di
luar habitat alaminya.
- Lembaga – Lembaga yang diizinkan sebagai
tempat konservasi wajib mengikuti peraturan
yang telah dikeluarkan oleh pemerintan.
Contoh Lembaga konservasi yang diatur
didalam peraturan pemerintah adalah:
 Kebun binatang
 Taman safari
 Taman satwa
 Kebun botani

B. Kegiatan Belajar 2: Prinsip Dasar Klasifikasi


Makhluk Hidup dan klasifikasi Hewan
1. Ciri Makhluk Hidup
- Semua organisme hidup memiliki beberapa
karakteristik atau fungsi utama: keteraturan,
sensitivitas atau respons terhadap lingkungan,
reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan,
regulasi, homeostasis, dan pemrosesan energi.
- Organisme adalah struktur yang sangat
terorganisir dan terkoordinasi yang terdiri dari
satu atau lebih sel.
2. Prinsip Dasar Klasifikasi
- Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan
morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara
perkembangbiakannya.
- Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah
sistem tata nama biner yang disebut binomial
nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus yang dijuluki Bapak Taksonomi.
- Tujuan klasifikasi adalah mendeskripsikan
ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan
tiap-tiap jenis agar mudah dikenal,
mengetahui hubungan kekerabatan
antarmakhluk hidup serta mempelajari
evolusi makhluk hidup atas dasar
kekerabatannya.
3. Konsep dan Prinsip dasar Klasifikasi
- Perbedaan antara taksonomi, klasifikasi dan
sistematika:
 Taksonomi meliputi: Pencirian, Penamaan,
Klasifikasi
 Klasifikasi meliputi: Penggolongan, Sistem
Klasifikasi
 Sistematika meliputi: Filogenetik, Evolusi,
Taksonomi
- Sifat dan ciri taksonomi sangat penting
sebagai sumber bukti taksonomi untuk
memecahkan berbagai permasalahan
taksonomi. Sumber bukti taksonomi dapat
berupa :
 Morfologi
 Embriologi
 Anatomi
 Sitologi
 Fisiologi
 Penyebaran Geografis
- Pencirian adalah setiap atribut yang dimiliki
oleh makhluk hidup seperti bentuk, struktur
yang di anggap terpisah dari makhluk hidup
secara keseluruhan.
- Klasifikasi adalah penyusunan bersistem
dalam kelompok atau golongan menurut
kaidah atau standar yang di tetapkan.
- Sistem klasifikasi dapat digolongkan
menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem
alami, sistem buatan, dan sistem filogenik.
- Tahapan Klasifikasi:
 Pencandraan (identifikasi) adalah proses
mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri
suatu makhluk yang akan di klasifikasikan.
 Pengelompokan makhluk hidup lain yang
memiliki ciri-ciri serupa dikelompokkan
dalam unit-unit yang di sebut takson.
 Pemberian nama takson untuk
memudahkan dalam mengenal ciri-ciri
suatu kelompok makhluk hidup.
4. Pertelaan/Deskripsi
- Pertelaan merupakan pemaparan batasan
atau ruang lingkup dan ciri-ciri takson dengan
suatu pelukisan atau penggambaran
terperinci yang menggunakan kata dan istilah
serta kadang dilengkapi pula dengan
gambar/ilustrasi.
- Semakin tinggi peringkat suatu takson maka
akan semakin pendek pertelaannya.
- Urutan Takson antara lain:
 Animalia
 Kingdom
 Filum
 Class
 Ordo
 Famili
 Genus
 Spesies
 Plantae
 Regnum
 Divisi
 Class
 Ordo
 Famili
 Genus
 Spesies
5. Sistem Tata Nama Ilmiah
- Sistem tatanama ilmiah: sistem
pemberian nama mahkluk hidup berdasar
kode internasional dengan sistem tatanama 2
kata.
6. Klasifikasi Hewan
- Berdasarkan keragaman yang dijumpai
maka klasifikasi hewan dapat berdasarkan
kepada:
 Berdasarkan Persamaan
 Berdasarkan Perbedaan
 Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
 Berdasarkan Ciri Biokimia
- Animalia terbagi menjadi dua, yaitu:
avertebrata dan vertebrata.
- Avertebrata adalah hewan yng tidak memiliki
tulang belakang. Terbagi menjadi 8 filum,
yaitu:
 Filum Porifera
 Filum Coelentrata
 Filum Platyhelminthes
 Filum Nematoda
 Filum Annelida
 Filum Moluska
 Filum Arthropoda
 Filum Echinodermata
- Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang
belakang. Enam kelas vertebrata berahang,
yaitu:
 Kelas Chondrichthyes (Ikan bertulang
rawan, hiu dan pari)
 Kelas Ostechthyes (Ikan bertulang keras)
 Kelas Amfibi (Katak dan Salamander)
 Kelas Reptilia (reptile)
 Kelas Aves ( burung dan unggas)
 Kelas Mammalia (binatang menyusui)

C. Kegiatan Belajar 3: Klasifikasi Tumbuhan


1. Klasifikasi Tumbuhan
- Klasifikasi Tumbuhan merupakan
pembentukan kelompok-kelompok dari
seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini
hingga dapat disusun takson-takson secara
teratur mengikuti suatu hierarki.
- Dasar klasifikasi digunakan dalam sistem
filogenetik adalah persamaan dan perbedaan
sifat morfologi, anatomi dan molekuler.
- Pengelompokan organisme terdiri dari:
 Phenetic sistem yaitu pengelompokan
organisme berdasarkan kesamaan saling
fenotipik (fisik dan kimia) karakteristik.
 Filogenetik sistem yaitu pengelompokan
organisme didasarkan pada kesamaan
warisan evolusi.
- Tujuan dari sistematika yaitu untuk
menciptakan suatu klasifikasi yang
mencerminkan sejarah evolusi organisme.
Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan
pengelompokan spesies ke dalam taksa :
 Monofiletik yaitu jika nenek moyang
tunggalnya hanya menghasilkan semua
spesies turunan dalam takson tersebut dan
bukan spesies pada takson lain.
 Polifiletik yaitu jika anggotanya
diturunkan dari dua atau lebih bentuk
nenek moyang yang tidak sama bagi semua
anggotanya.
 Parafiletik yaitu jika takson itu tidak
meliputi spesies yang memiliki nenek
moyang yang sama yang menurunkan
spesies yang termasuk dalam takson
tersebut.
2. Klasifikasi Tumbuhan Lumut(Bryophyta)
- Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, bryum
yang berarti lumut dan phyta artinya adalah
tumbuhan.
- Karakteristik Bryophyta pada umumnya
memiliki sebagai berikut:
 Bersel banyak dan berbentuk pipih,
melekat pada sunbstrat dengan
ketinggian 1-2cm namun ada pula yang
mencapai 20cm.
 Bersifat autotroph.
 Dinding selnya terbentuk dari selulosa dan
tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh
lignin seperti jaringan penguat pada
tumbuhan tingkat tinggi.
 Pada semua tumbuhan lumut terdapat
persamaan bentuk susunan
gametangiumnya (anteredium maupun
arkegonium) terutama susuna
arkegoniumnya.
 Sudah mempunyai rizoid dan daun tapi
belum mempunyai akar, batang dan daun
sejati. Fungsi rizoid adalah untuk
melekatkan ke substratnya (tempat
tumbuhnya) dan menyerap air dan
garam-garam mineral (makanan).
 Tumbuhan lumut tidak memiliki pembuluh
angkut sehingga proses pengangkutan
dalam tubuhnya menggunakan sel-sel
parenkim.
 Habitatnya ditempat lembab dan basah,
kecuali sphaginum yang hidup didalam air.
 Lumut tersebar dimana saja, dari daerah
tropik sampai daerah tundra/kutub.
 Pada tumbuhan lumut hanya terdapat
pertumbuhan memanjang dan tidak
tumbuh membesar.
 Hidup secara berkoloni.
- Tumbuhan Lumut dapat diklasifikasikan
menjadi 3 kelas yaitu:
 Lumut Daun (bryopsida/musci)
 Lumut Hati (hepaticopsida)
 Lumut Tanduk (Anthoceropsida)

3. Klasifikasi Tumbuhan Paku.


- Tumbuhan paku disebut Pteridophyta yang
berasal dari bahasa Yunani. Pteridophyta
diambil dari kata pteron yang berarti sayap,
bulu dan phyta yang berarti tumbuhan.
- Ciri-ciri tumbuhan paku mempunyai :
 Lapisan pelindung sel yang terdapat di
sekeliling organ reproduksi.
 Embrio multiseluler yang terdapat di dalam
arkegonium.
 Lapisan kutikula pada bagian luar tubuh.
 Sistem transportasi internal yang berfungsi
sebgai pengangkut air dan zat-zat mineral
dari dalam tanah.
 Struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian
akar, batang dan daun.
 Akarnya berupa rizoid yang bersifat
seperti akar serabut dengan ujung
dilindungi kaliptra.
 Batangnya pada umumnya tidak tampak
(kecuali tumbuhan paku tiang) karena
terdapat di dalam tanah berupa rimpang,
menjalar, atau sedikit tegak
 Daunnya yang muda umumnya melingkar
atau menggulung.
- Tumbuhan paku dapat di klasifikasikan
berdasarkan jenis dan ukuran spora yang
dihasilkan, sifat anulus, letak sporangium, dan
sorusnya pada daun.
- Divisi Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas,
yaitu Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae
dan Filicinae.
4. Klasifikasi Tumbuhan Berbiji.
- Gymnospermae (Tumbuhan biji Terbuka)
- Gymnospermae adalah tumbuhan yang
memiliki biji terbuka.
- Gymnospermae berasal dari bahasa
Yunani, yaitu gymnos yang berarti
telanjang dan sperma yang berarti biji,
sehingga gymnospermae dapat diartikan
sebagai tumbuhan berbiji terbuka.
Tumbuhan berbiji terbuka merupakan
kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya
tidak terlindung dalam bakal buah
(ovarium).
- Gymnospermae memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
 Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
Pada umumnya perdu atau pohon, tidak
ada yang berupa herba. Batang dan
akar berkambium sehingga dapat
tumbuh membesar. Akar dan batang
tersebut selalu mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder. Berkas pembuluh
pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada
gymnospermae hanya terdiri atas trakeid
saja sedangkan floemnya tanpa sel-sel
pengiring.
 Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
 Bentuk perakaran tunggang.
 Daun sempit, tebal dan kaku.
 Tulang daun tidak beraneka ragam.
 Tidak memiliki bunga sejati.
 Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat
dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat
dalam strobilus betina.
 Struktur perkembangbiakan yang khas
adalah biji yang dihasilkan bunga
ataupun runjung. Setiap biji mengandung
bakal tumbuhan , yaitu embrio yang
terbentuk oleh suatu proses reproduksi
seksual. Sesudah bertunas embrio ini
tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
 Sperma atau sel kelamin jantan menuju
kesel telur atau sel kelamin betina melalui
tabung serbuk sari hanya terdapat pada
tumbuhan berbiji.
 Tumbuhan biji mempunyai jaringan
pembuluh yang rumit. Jaringan ini
merupakan saluran menghantar untuk
mengangkut air, mineral, makanan dan
bahan – bahan lain.
 Tumbuhan berbiji terbuka memiliki
pigmen hijau (klorofil) yang penting
untuk fotosintesis yaitu suatu proses dasar
pembuatan makanan pada tumbuhan.
 Gymnospermae memiliki batang yang
tegak lurus dan bercabang-cabang.
Daunnya jarang yang berdaun lebar,
jarang yang bersifat majemuk, dan
system pertulangan daunnya tidak banyak
ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan
karakteristik daun yang terdapat pada
angiospermae yang sistem pertulangannya
beraneka ragam.
- Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi
baik yang sudah punah maupun yang masih
ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi
yang telah punah dan 4 divisi yang masih
bertahan.
- Tumbuhan Gymnospermae yang sudah
punah ada tiga divisi:
 Bennetophyta.
 Cordaitophyta.
 Pteridospermophyta.
- Tumbuhan Gymnospermae yang masih ada
sampai sekarang ada empat divisi:
 Ginkgophyta
 Cycadophyta
 Coniferophyta atau dapat disubut
Pinophyta
 Gnetophyta
- Angiospermae (Tumbuhan Biji Tertutup)
- Angiospermae dikenal sebagai golongan
tumbuhan yang telah memiliki bunga sejati.
Nama angiospermae ini diambil dari cirinya
yang paling khas, yaitu menghasilkan organ
reproduksi dalam bentuk bunga.
- Karakteristik Tumbuhan Angiospermae:
 Tumbuhan angiospermae memiliki bunga
sejati
 Biji dilindungi oleh bakal buah
 Daun buah berdaging tebal
 Tubuh terdiri dari akar, batang, daun, dan
bunga
 Bunga terdiri kelopak, mahkota, benang
sari dan putik.
 Bentuk dan ukuran tubuh berbeda-beda
 Memiliki akar tunggang dan serabut
 Bentuk tulang daun bervariasi
 Reproduksi secara generatif dan vegetatif.
 Makroskopik membentuk putik
 Terjadinya pembuahan ganda
 Pembuluh Xylem terdiri dari trakea dan
trakeida
 Makroskofil dan mikrosporofil terpisah dan
bersatu .
- Angiospermae dibedakan menjadi 2 class
yaitu monocotyledoneae dan dicotyledoneae.

D. Kegiatan Belajar 4: Virus, Protista dan Monera


1. Virus
- Virus merupakan agen infeksius yang
berukuran kecil dan komposisi sederhana yang
hanya dapat berkembang biak di sel hewan,
tumbuhan, atau bakteri (sel hidup).
- Strukturnya terdiri atas kapsid, asam
nukleat, leher, selubung, serta ekor. Masing-
masing struktur dan fungsinya adalah:
 Kapsid merupakan kulit protein yang
melindungi / menyelimuti genom virus.
Kapsid terbentuk dari banyak subunit
protein yang disebut dengan kasomer.
Kapsid bertanggung jawab terhadap bentuk
tubuh virus.
 Serabut ekor berfungsi untuk melekat pada
sel inang. Gabungan asam nukleat dengan
kapsid disebut nukleokapsid.
 Asam nukleat, kegunaan asam nukleat
yang ada di dalam virus adalah untuk
memberikan instruksi pada bagian-bagian
virus yang lain, selain itu juga untuk
bereproduksi.
 Leher Virus, leher merupakan tempat yang
menyambungkan antara bagian kepala dan
bagian ekor, tidak semua virus punya leher,
hanya virus kompleks saja yang memiliki
leher.
- Proses reproduksi virus terdiri dari lima
tahap:
 Adsorbsi
 Penetrasi
 Sintesis
 Pematangan
 lisis
- Virus DNA beruntai ganda biasanya
bereproduksi melalui dua mekanisme
alternatif, yaitu siklus lisis dan lisogenik.
 Daur Litik disebut juga siklus ganas atau
virulen karena mengakibatkan sel inang
pecah dan mengeluarkan partikel virus yang
baru.
 Daur Lisogenik di sebut juga siklus tidak
ganas atau avirulen karena infeksi virus
dalam sel inang tidak mengganggu aktivitas
sel
2. Monera
- Kata monera berasal dari bahasa yunani
yakni moneres yang artinya tunggal. Hal ini
sesuai dengan jumlah sel anggota monera
yaitu bersel satu. Struktur makhluk hidup ini
sederhana, terdiri hanya dari satu sel hidup,
inti selnya belum memiliki membran inti
(kariotek) sehingga disebut prokariotik
- Pada awal sistem klasifikasi, monera
terdiri atas filum Archaebacteria dan
Eubacteria. Namun karena penemuan baru
dalam biokimia, DNA, dan lain-lain, filum ini
telah disusun ulang di atas taksa kingdom
yang disebut Domain.
- Domain Archaea
Para ahli yang mempelajari kehidupan
prokariota telah mengidentifikasikan
kelompok utama Archaea:
 Metanoge
 Halofili
 Termofil
- Berdasarkan karakteristik yang ditemukan
Archaea terbagi ke dalam 3 grup filogenetik
atau filum yaitu Crenarchaeota, Euryarcheota,
dan Korarcheota.
- Domain Eubacteria
Terdapat dua makhluk hidup yang
merupakan anggota kingdom monera, yaitu
Bakteri (Schizophyceae) dan alga biru
(Cyanophyceae). Kingdom ini juga kita
kenal dengan nama bakteri.
- Struktur Tubuh Bakteri
 Nukleoid; wilayah tempat DNA bakteri
 Ribosom adalah organel yang tersebar
dalam sitoplasma, tersusun atas protein
RNA merupakan tempat pembentukan
Protein
 Membran plasma adalah membran yang
menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein.
 Dinding sel tersusun dari peptidoglikan
yaitu gabungan protein dan polisakarida
dan memebri bentuk pada bakteri
 Kapsul; Lapisan lendir yang mengelilingi
dinding sel; Memungkinkan bakteri
menempel pada permukaan dan menahan
pertahanan inang
 Flagelum atau bulu cambuk adalah
struktur berbentuk batang atau spiral
yang menonjol dari dinding sel.
 Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk
seperti rambut halus yang menonjol dari
dinding sel, pilus mirip dengan flagelum
tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter
lebih kecil dan tersusun dari protein dan
hanya terdapat pada bakteri gram negatif.
 Klorosom adalah struktur yang berada
tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen
lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang
melakukan fotosintesis.
 Vakuola gas terdapat pada bakteri yang
hidup di air dan berfotosintesis.
 Endospora adalah bentuk istirahat (laten)
dari beberapa jenis bakteri. Endospora
mengandung sedikit sitoplasma, materi
genetik, dan ribosom. Dinding endospora
yang tebal tersusun atas protein dan
menyebabkan endospora tahan terhadap
kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi
dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan endospora akan tumbuh
menjadi sel bakteri baru.
- Kelompok monera dapat digolongkan
berdasarkan :
 Bentuk sel dan Susunan sel
 Dinding sel
 Motilitas (bagaimana alat gerak sel)
 Cara hidup
 Berdasarkan kebutuhan oksigen
- Klasifikasi bakteri berdasarkan bentuk sel
dan susunan selnya.
Bakteri kokus (coccus)
 monokokus
 diplokokus
 tetrakokus
 sarkina
 streptokokus
 stapilokokus
 nitrosococcus
Bakteri Batang (basilus)
 monobasil.
 diplobasil.
 streptobasil
Bakteri Spiral
 Spiral.
 Spiroseta.
 Vibrio
- Penggolongan berdasarkan dinding sel
 Bakteri gram Positif
 Bakteri gram Negatif
- Penggolongan berdasarkan Alat gerak
 Atrik, yaitu bakteri yang tidak mempunyai
flagel / alat gerak
 Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai
satu flagel / alat gerak pada salah satu
ujung tubuhnya contoh Pseudomonas
aeruginosa
 Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki
sejumlah flagel / alat gerak pada satu ujung
tubuh bakteri contoh Pseudomonas
fluorescens
 Amfitrik, yaitu bakteri yang mempunyai
sejumlah flagel / alat gerak pada kedua
ujungnya contoh Aquaspirillum serpens
 Peritrik, yaitu bakteri yang mempunyai
flagel / alat gerak pada seluruh permukaan
tubuhnya conotoh Salmonela typhosa .
- Penggolongan Bakteri berdasarkan cara
hidupnya(memperoleh energi)
 Bakteri Heterotofrof adalah bakteri yang
mendapatkan makanan berupa senyawa
organik dari organisme lainnya.
 Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat
membuat makanan sendiri dari senyawa
anorganik
- Penggolongan bakteri Berdasarkan
Kebutuhan Oksigen
 Bakteri aerob, yaitu bakteri yang
menggunakan oksigen bebas dalam
proses respirasinya.
 Bakteri aerob obligat, yaitu bakteri yang
hanya dapat hidup dalam suasana
mengandung oksigen.
 Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang
tidak menggunakan oksigen bebas dalam
proses respirasinya.
 Bakteri anaerob obligat, yaitu bakteri
yang hanya dapat hidup dalam suasana
tanpa oksigen.
 Bakteri anaerob fakulatif, yaitu bakteri
yang dapat hidup dengan atau tanpa
oksigen.
- Eubacteria sering dibagi lagi menjadi 5
kelompok sebagai berikut :
 Proteobacteria
 Bakteri gram positif
 Chlamydias
 Cyanobacateria
 Spirochetes
3. Protista
- Ciri-Ciri Kingdom Protista antara lain:
 Mempunyai ukuran Mikroskopis
danmakrokopis.
 Umumnya Uniseluler
 Tipe Sel Eukariotik
 Hidup Bebas atau Simbiosis
 Habitat Umumnya di Tempat Lembab
 Bersifat Aerob dan Anaerob
 Bersifat Heterotrof
 Bersifat Motil.
- Protista dapat dibagi menjadi tiga filum
yaitu
 Menyerupai hewan (protozoa),
 Menyerupai tumbuhan (Ganggang),
 Menyerupai jamur.
- Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum,
yaitu Myxomycota, Acrasiomycota, dan
Oomycota.
- Protista mirip tumbuhan dibagi ke dalam 7
filum, pengelompokkan ini didasarkan oleh
pigmen dominan yang menyusun tubuhnya.
 Euglenophyta
 Chrysophyta (Alga Emas)
 Baccilariophyta (Diatom)
 Pyrrophyta/Dinoflagellata (Ganggang Api)
 Chlorophyta (Alga Hijau)
 Phaeophyta (Alga Cokelat)
 Rhobdophyta (Alga Merah) tista mirip jamur
terdiri atas tiga filum
- Protista mirip hewan
2 Daftar materi yang sulit 1. Sistem Taksonomi
dipahami di modul ini 2. Klasifikasi Hewan
3. Domain archae dan eubacteria
3 Daftar materi yang 1. Sistem klasifikasi, perbedaan sistem klasifikasi
sering mengalami buatan dan kladogram.
miskonsepsi 2. Tatanama Ilmiah
3. Kingdom Monera tidak ada sekarang dan telah
diganti oleh Domain Archaea dan Domain
Bacteria dengan Kingdoms di bawah kelompok
taksa besar ini, tetapi di dalam modul masih
terdapat klsifikasi kingdom monera.
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
NAMA : Yeni Anggraeni Putri, S.Pd.
NO. PESERTA : 202000635927

Judul Modul STRUKTUR DAN FUNGSI PADA


MAKHLUK HIDUP
Judul Kegiatan Belajar (KB) 5. Sel Tumbuhan dan Hewan
6. Jaringan, Organ dan Proses Fisiologi
Pada Tumbuhan
7. Jaringan dan Sistem Organ Pada
Hewan/ Manusia
8. Metabolisme
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar 1: Sel Tumbuhan dan
dipelajari Hewan
1. Sel: unit terkecil yang menyusun tubuh
makhluk hidup dan merupakan tempat
terselenggaranya fungsi kehidupan.
2. Teori-teori Sel:
- Sel merupakan kesatuan atau unit
struktural makhluk hidup (Jacob Schleiden,
1839)
- Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup
(Max Schultze, 1825–1874)
- Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk
hidup (Rudolph Virchow, 1821–1902)
- Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup
3. Bahan dasar sel, terdiri dari:70-85% air, sekitar
10-20% protein, 2% lemak, 1% karbohidrat dan
elektrolit.
4. Secara struktural, komponen sel terdiri dari:
- Dinding Sel, dibedakan menjadi 3 bagian
pokok yakni lamela tengah, dinding sel
primer dan dinding sel sekunder. Fungsi:
Dinding sel menentukan bentuk sel,
berfungsi sebagai penguat dan melindungi
protoplas.
- Membran Plasma, terdiri dari:
a. Fosfolipid,
b. Protein membran, terdiri dari: 1) protein
integral (protein intrinsik), 2) protein
perifer (protein ekstrinsik);
c. Glikolipid dan glikoprotein
d. Kolesterol
Fungsi: Mengatur transportasi materi atau
zat-zat masuk dan keluar dari sel,
melindungi bagian atau komponen sel di
sebelah dalam membran, sebagai reseptor
stimulus atau rangsangan untuk sel, tempat
berlangsungnya berbagai macam reaksi
kimia, menjadi media hubungan antar sel
dengan lingkungan luar sel.
- Nukleus atau Inti Sel, strukturnya terdiri
dari:
a. Membran nukleus (membran inti sel),
b. Nukleoulus (anak inti),
c. Nukleoplasma (plasma inti),
d. Butiran kromatin.
Fungsi: sebagai pengendali seluruh aktifitas
sel, mengandung atau membawa informasi
genetik (DNA) yang akan mewariskan sifat-
sifat genetik tersebut melalui pembelahan
sel, memproduksi tRNA, rRNA dan mRNA
untuk keperluan sintesis protein,
memproduksi ribosom
- Retikulum Endoplasma (RE), terdapat 2
jenis yakni: RE halus (REh) dan RE kasar
(REk). Fungsi: penghubung antara bagian
luar sel dengan bagian dalam sel.
- Badan Golgi memiliki 2 permukaan yakti
permukaan luar berbentuk cembung (cis)
dan permukaan berbentuk cekung (trans).
Fungsi: membentuk dinding sel tumbuhan,
membentuk bahan membran plasma,
membentuk lisosom, tempat sekresi
senyawa-senyawa sekret kelompok
karbohidrat, lipida dan protein, membentuk
akrosom pada spermatozoa
- Lisosom, berisi enzim hidrolitik seperti
glikosidase, fosfolipase, protease, nuklease,
lipase, fosfatase. Fungi: mencerna zat-zat
makanan, atau melisis zat-zat asing yang
masuk/ada di sitoplasma sel. Autofagi yakni
menghancurkan atau degradasi bagian-
bagian sel yang sudah tidak berfungsi lagi.
Autolisis yakni menghancurkan diri sel
sendiri.
- Mitokondria, terdiri dari: membran luar,
membran dalam, ruang antar membran, dan
matriks. Fungsi: sebagai tempat terjadinya
respirasi sel.
- Ribosom berasal dari “ribonucleic acid”
(asam ribonukleat) dan “soma” (badan).
Fungsi: sebagai tempat terjadinya sintesis
protein.
- Plastida, berdasarkan ada dan tidaknya zat
warna dibedakan atas: Leukoplas, Kloroplas,
Kromoplas. Fungsi: tempat terjadinya proses
fotosinteis.
- Sentrosom/Sentriol: dua komponen dari sel
hewan, terutama terlibat dalam pembelahan
sel. Fungsi: menggerakkan kromosom pada
saat pembelahan sel.
- Mikrobodi, terdapt dua macam yaitu
peroksisom dan glioksisom. Fungsi:
berpartisipasi dalam berbagai reaksi
biokimia dalam sel, memfasilitasi pemecahan
lemak, alkohol dan asam amino.
- Mikrotubulus dan Mikrofilamen.
a. Mikrotubulus adalah salah satu
komponen sitoplasma, terdapat pada sel-
sel hewan maupun sel tumbuhan berupa
silinder atau tabung panjang dan
berongga.
Fungsi mikrotubulus: sebagai rangka
dalam sel (sitoskeleton), yang memberi
bentuk sel, membantu transportasi
seluler, komponen utama yang
membangun silia dan flagel, membantu
pemisahan kromosom/kromatid dalam
pembelahan sel mitosis dan meiosis,
membentuk benang-benang gelendong
selama berlangsungnya pembelahan sel.
b. Mikrofilamen: benang-benang halus
yang tersusun dari protein aktin.
Fungsi mikrofilamen: berperan dalam
bentuk sel, kontraktilitas sel, stabilitas
mekanis, eksositosis, dan endositosis.
- Vakuola: organel yang dibungkus suatu
membran tunggal yang disebut tonoplas.
Fungsi vakuola pada tumbuhan: sebagai
osmoregulator, berperan dalam degradasi
organel-organel sel yang telah tua atau
rusak, tempat menyimpan berbagai bahan
tertentu seperti kristal kalsium oksalat dan
pigmen tumbuhan. Fungsi vakuola pada
hewan: vakuola kontraktil (vakuola gerakan),
vakuola makanan yaitu tempat cadangan
makanan dan mengolah zat makanan
kemudian menyebarkannya ke seluruh
bagian sel.
5. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
No Perbedaan Sel Hewan Sel
Tumbuhan
1 Bentuk Sel - dapat - bentuk sel
berubah kaku dan
bentuk jarang
karena berubah
tidak bentuk.
memiliki - cenderung
dinding sel. dipengaruhi
- cenderung oleh
dipengaruh kehadiran
i dinding sel
sitoskeleto
n
2 Dinding sel Tidak ada Ada
3 Lisosom Ada Tidak ada/
jarang
ditemukan
4 Plastida Tidak ada Ada
5 Sentrosom/ Ada Tidak ada/
sentriol jarang
ditemukan
6 Peroksisom Ada Ada
7 Glioksisom Tidak ada Ada
8 Vakuola Ada, kecil Ada,
dan tidak permanen.
permanen. Vakuola kecil-
Ada vakuola kecil dan
kontraktil banya pada
dan vakuola sek muda.
makanan Vakuola besar
pada sel
dewasa.
9 Letak Cenderung Cenderung di
Nukleus di tengah sel perifer
sitoplasma
karena
terdesak oleh
adanya
vakuola
10 Silia Sering Tidak ada
ditemukan
11 Flagel Sering Tidak ada
ditemukan
12 Elastisitas Tinggi Rendah
jaringan karena tidak karena ada
ada dinding dinding sel
sel
13 Tingkat Rendah Tinggi
totipotensi
6. Transportasi melalui membran plasma
dibedakan menjadi dua yaitu:
- Transpor aktif, dapat terjadi melalui: Pompa
ion, Endositosis, Eksositosis
- Transpor pasif, meliputi: Difusi, dibagi
menjadi difusi sederhana dan difusi
terbantu; Osmosis.
B. Kegiatan Belajar 2: Jaringan, Organ dan
Proses Fisiologi Pada Tumbuhan
1. Jaringan Tumbuhan: kelompok sel tumbuhan
yang memiliki sifat dan fungsi yang sama.
Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi jaringan
meristem dan jaringan dewasa.
2. Jaringan Meristem (Jaringan Embrional):
memiliki sel-sel penyusun yang sangat aktif
membelah untuk menghasilkan sel-sel baru.
3. Pembagian jaringan meristem berdasarkan
letaknya: (1) Meristem apikal (meristem ujung),
(2) Meristem lateral, (3) Meristem interkalar.
4. Pembagian jaringan meristem berdasarkan
asal pembentuknya: (1) Meristem primer, (2)
Meristem sekunder.
5. Beberapa teori terkait meristem, diantaranya:
- Teori Histogen dari Hanstein
- Teori Tunika-Korpus dari Schmidt
- Teori Haberlandt
6. Jaringan Permanen (Dewasa): tersusun atas
sel-sel yang berasal dari sel-sel meristem yang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
7. Pembagian jaringan permanen, berdasarkan
struktur dan fungsinya:
- Jaringan parenkim ( jaringan dasar):
jaringan ini terdapat pada semua organ
tumbuhan, seperti akar, batang, dan daun.
Pembagian parenkim berdasarkan fungsinya,
jaringan parenkim dibagi menjadi:
Parenkim udara (aerenkim).
Parenkim asimilasi.
Parenkim penimbun cadangan
makanan.
Parenkim air
Parenkim pengangkut.
Berdasarkan bentuk selnya, dibagi menjadi:
Parenkim bintang (aktinenkim)
Parenkim lipatan
Parenkim palisade/pagar
Parenkim bunga karang
- Jaringan epidermis: berasal dari kata “epi”
artinya di atas dan “derma” artinya kulit
yang berasal dari Yunani. Sesuai namanya,
jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan
berfungsi sebagai penutup dan pelindung
jaringan lain yang ada di bawahnya. Derivat
epidermis antara lain:
Stomata: Tipe stomata berdasarkan
kondisi sel tetanggga terhadap sel
penutup terbagi menjadi: Tipe
Gramineae, Tipe Diasitk atau
Labiatae, Tipe Parasitik atau
Rubiaceae, Tipe anisositik atau
Solanaceae, Tipe aktinositik, Tipe
siklositik, Tipe anomositik atau
ranunculaceae. Tipe stomata
berdasarkan kedudukan sel penutup
di epidermis, stomata ada 3 jenis
yakni a) tipe panerofor, b) tipe
kriptofor, c) tipe menonjol
Trikoma: Berdasarkan kemampuan
menghasilkan sekret, trikoma dibagi
menjadi dua yakni a) trikoma
glandular, b) trikoma non glandular
Sel kipas
Litokis
Bulu akar
Velamen
Duri (spina)
Sel kersik (silika)
Papila.
- Jaringan penguat/jaringan penyokong:
jaringan tumbuhan yang berguna untuk
penunjang tanaman agar dapat berdiri
dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong
terbagi atas dua jenis jaringan, yaitu:
Jaringan kolenkim: Berdasarkan
cara penebalan dinding selnya,
kolenkim dibedakan menjadi:
Kolenkim angular (sudut), Kolenkim
lamelar (lempeng), Kolenkim lakunar (
tubular), Kolenkim cincin,
Jaringan sklerenkim: Berdasarkan
bentuknya, sklerenkim dibedakan
atas 2 macam, yaitu: Skelereid (sel
batu), Serabut-serabut sklerenkim
(serat).
- Jaringan pengangkut: jaringan khusus
pada tumbuh- tumbuhan berpembuluh
untuk mengangkut air beserta unsur-unsur
hara yang terlarut di dalamnya yang diserap
oleh akar dari tanah dan mengangkut zat-zat
makanan hasil fotosintesis untuk disalurkan
ke bagian- bagian lain pada tumbuhan.
Jaringan pengangkut terdiri dari:
Xilem: Unsur-unsur xilem (elemen
xilem) terdiri dari: Unsur vasal
(trakeid dan trakea), Serabut xilem
(serat trakeid, serabut kayu),
Parenkim xilem (parenkim kayu)
Floem: Unsur-unsur floem (elemen
floem) terdiri dari: Unsur kribal/
unsur tapis (sel tapis dan pembuluh
tapis), Sel pengiring/sel pengantar,
Parenkim floem dan serabut floem
Tipe Jaringan Pengangkut: (1) Tipe kolateral
tertutup, (2) Tipe kolateral terbuka, (3) Tipe
bikolateral, (4) Tipe konsentris amfikibral, (5)
Tipe konsentris amfivasal, (6) Tipe radial.
8. Struktur anatomi organ pada tumbuhan.
Organ vegetatif tumbuhan terdiri dari: Akar,
batang, dan daun. Organ generatif yaitu: bunga,
buah, dan biji.
9. Akar merupakan organ tumbuhan yang
biasanya berada di bawah tanah, meskipun ada
yang berada di permukaan tanah.
10. Pada tumbuhan dikotil, umumnya memiliki
sistem akar tunggang yaitu tipe akar dengan
satu akar vertikal besar dengan akar lateral
yang lebih kecil.
11. Pada monokotil, memiliki sistem akar
serabut. Akar serabut terdiri dari untaian akar
menyerupai benang atau tali dengan ukuran
yang hampir sama, tumbuh dari pangkal
batang.
12. Akar monokotil dan dikotil ujungnya
dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra,
berfungsi melindungi dan membantu ujung
akar dapat menembus tanah.
13. Struktur luar akar terdiri atas tudung akar,
batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan
rambut-rambut akar.
14. Struktur anatomi akar berturut-turut dari
luar ke dalam tersusun oleh jaringan
epidermis, korteks, endodermis, dan stele
(silinder pusat)
15. Batang: merupakan sumbu tubuh tumbuhan
dengan daun dan akar yang melekat padanya.
16. Batang memiliki ciri- ciri mempunyai ruas-
ruas dan buku-buku, pada buku-buku inilah
munculnya tunas yang membentuk daun,
akar, cabang batang atau bunga. Batang
umumnya terletak di atas tanah, biasanya
tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari
(bersifat fototrop atau heliotrop).
17. Struktur Anatomi Batang: jaringan penyusun
batang tumbuhan berturut-turut dari luar ke
dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis,
korteks, dan stele.
18. Daun: organ yang mempunyai peran tempat
terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan
bahan-bahan organik yang diperlukan
pertumbuhan dan perkembangan.
19. Struktur Morfologi Daun: Daun merupakan
organ tumbuhan yang berwarna hijau, daun
sempurna memiliki bagian helaian daun
(lamina), tangkai daun (petiolus) dan atau
pelepah daun (vagina).
20. Struktur Anatomi Daun: Daun disusun oleh
jaringan epidermis, mesofil dan jaringan
pengangkut.
21. Berdasarkan susunan parenkim yang
terdapat di mesofil, dikenal tiga jenis daun
yakni : (1) Daun dorsiventral atau bifasial, (2)
Daun isobilateral atau isolateral atau unifasial,
(3) Daun sentris
22. Bunga: merupakan organ reproduksi generatif
pada tumbuhan Spermatophyta, karena pada
bungalah terbentuk serbuk sari (polen) yang
merupakan gamet jantan dan kandung
lembaga yang merupakan gamet betina.
23. Struktur Morfologi Bunga: Bagian-bagian
bunga terdiri dari: tangkai bunga (pediselus),
dasar bunga (reseptakulum), kelopak bunga
(kaliks) yang tersusun dari satu atau lebih
daun kelopak (sepalum), mahkota bunga
(korola) tersusun dari satu atau lebih daun
mahkota (petalum) serta alat reproduksi yang
terdiri atas benang sari (stamen) dan putik
(pistilum).
24. Berdasarkan kelengkapan bagian-bagiannya,
bunga dikelompokkan menjadi bunga lengkap
dan bunga tidak lengkap
25. Berdasarkan alat kelamin yang dimilikinya,
bunga dikelompokkan menjadi : bunga banci
atau bunga hermafrodit (bunga yang
mempunyai benang sari dan putik), bunga
jantan (bunga yang hanya mempunyai benang
sari) dan bunga betina (bunga yang hanya
mempunyai putik).
26. Struktur Anatomi Bunga: Daun kelopak dan
daun mahkota pada bunga memiliki struktur
anatomi: memiliki epidermis atas, mesofil dan
jaringan pengangkut. Kepala sarinya meliputi
dinding anther, lokulus, dan di dalam lokulus
terdapat serbuk sari. Kepala putik,
epidermisnya seringkali terdapat papila
(derivat eoidermis). Tangkai putik tersusun
oleh parenkim. Bakal nuah (ovarium) terdiri
dari epidermis luar dan epidermis dalam.
27. Buah: berkembang dari bakal buah. Bagi
tumbuhan, buah berfungsi sebagai tempat
menyimpan makanan cadangan dan
membungkus/melindungi biji.
28. Struktur Morfologi Buah: Berdasarkan
jumlah bakal buah yang membentuknya, buah
dibedakan menjadi tiga yaitu : (a) Buah
tunggal, (b) Buah ganda (agregat), (c) Buah
majemuk.
29. Berdasarkan bagian bunga yang
membentuknya, buah ada dua macam, yaitu :
(a) Buah sejati, (b) Buah semu.
30. Buah tersusun atas biji, daging buah, dan
kulit buah. Kulit buah yang masak dapat
dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp,
mesokarp, dan endokarp.
31. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang
setelah mengalami pembuahan. Biji
merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan
angiospermae (Magnoliophyta), karena di
dalam biji tersebut ditemukan embrio yang
merupakan calon tumbuhan baru.
32. Bagian-bagian biji terdiri atas: (a) Kotiledon,
cadangan makanan embrio. (b) Plumula,
berdeferensiasi menjadi bakal daun. (c)
Radikula, bakal calon akar. (d) Epikotil, bakal
batang yang berada di atas kotiledon. (e)
Hipokotil, bakal batang yang berada di bawah
kotiledon. (f) Skutelum, permukaan keras. (g)
Testa, pelindung biji
33. Transportasi Pada Tumbuhan: Tranportasi
zat-zat tersebut dibedakan atas dua sistem
yaitu sintem transportasi ekstravaskular dan
sistem tranportasi intravaskular
34. Transpirasi Pada Tumbuhan: proses
hilangnya air dalam bentuk uap air dari
tumbuhan stomata, kutikula, dan lentisel Tiga
tipe transpirasi, yaitu : 1). Transpirasi
kutikular, 2). Transpirasi stomata, 3)
Transpirasi lentikuler
35. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
transpirasi antara lain: Struktur daun, Sinar
matahari, Kelembaban, Suhu, Angin, Keadaan
air tanah.
36. Respirasi Pada Tumbuhan: suatu proses
reaksi katabolisme memecah molekul- molekul
gula menjadi molekul anorganik
karbondioksida (CO2) dan air (H2O) dan energi.
Respirasi terjadi melaui 2 cara, yaitu: aerob
dan anaerob
37. Proses fotosintesis terjadi di kloroplas,
melalui tahap reaksi terang dan reaksi gelap.
38. Gerak pada tumbuhan dikelompokkan atas
dua yakni gerak endonom (rangsangannya dari
dalam tubuh tumbuhan) dan gerak etionom
(rangsangannya dari luar tubuh tumbuhan)
C. Kegiatan Belajar 3: Jaringan dan Sistem
Organ Pada Hewan atau Manusia
1. Jaringan yang menyusun organ atau tubuh
hewan dan manusia umumnya dikelompokkan
menjadi jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.
2. Jaringan Epitel: jaringan yang menutupi
permukaan organ. Fungsi sebagai berikut:
pelindung jaringan yang ada di bawahnya,
penerima impuls, untuk penyerapan (absorbsi),
untuk sekresi, penyaring atau filtrasi, ekskresi,
mengurangi gesekan, untuk difusi.
3. Ciri-ciri jaringan epitel: Terdiri dari satu lapis
sel atau lebih, Terdapat di permukaan organ
(luar ataupun dalam), Tersusun rapat, tidak
terdapat ruang-ruang antar sel ,Bentuk selnya
pipih, kubus atau silindris.
4. Berdasarkan bentuknya jaringan epitel dibagi
menjadi: Epitel pipih selapis, Epitel pipih
berlapis banyak, Epitel kubus selapis, Epitel
kubus berlapis banyak, Epitel silidris selapis,
Epitel silindris berlapis semu, Epitel silindris
berlapis banyak, Epitel trasisional, Epitel
kelenjar.
5. Jaringan Ikat: jaringan penyambung atau
jarngan penyokong.
6. Fungsi jaringan ikat: Pengikat dan
penyambung antar jaringan, Penyokong dan
pembentuk struktur tubuh, Penyimpan energi,
Pertahanan tubuh terhadap invasi bibit
penyakit, Pelindung suatu organ, Transpor
cairan tubuh yang dilakukan oleh jaringan ikat
darah dan limfa.
7. Jaringan ikat terdiri dari dua komponen
dasar utama yaitu:
- Matriks intersel/ekstrasel, tersusun dari:
Serat, dibedakan menjadi tiga yakni: serat
kolagen, serat elastin, serat retikular
- Sel-sel penyusun jaringan ikat, terdiri dari:
Fibroblas, Makrofag, Sel tiang, Sel lemak
8. Jenis-jenis jaringan ikat, yakni :
- Jaringan ikat longgar
- Jaringan ikat padat
- Jaringan lemak
- Jaringan tulang rawan, digolongkan menjadi
tiga jenis, yaitu: tulang rawan hialin, tulang
rawan elastin, tulang rawan fibroblas
- Jaringan tulang
- Jaringan darah
- Jaringan limfe
9. Jaringan Otot, ada 3 macam yakni : otot polos,
otot lutik dan otot jantung
10. Jaringan Saraf, terdiri dari neuron. Neuron
terdiri dari: Badan Sel, dendrit, Akson (Neurit).
11. Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi
menjadi tiga macam, yaitu: (1) Neuron sensori,
(2) Neuron konektor, (3) Neuron motorik
12. Macam-macam sistem organ pada manusia:
- Sistem Gerak, Terdiri dari:
(1) Sistem Rangka, dikelompokkan atas dua
yakni:
a) rangka aksial, meliputi: Tulang tengkorak
(kranium), Tulang belakang (vertebrae), Tulang
dada dan tulang rusuk
b) rangka apendikular, meliputi:
Anggota gerak atas, tersusun dari: 2x1
tulang lengan atas (humerus), 2x1 tulang
hasta (radius), 2x1 tulang pengumpil
(ulna), 2x8 tulang pergelangan tangan
(karpus), 2x5 tulang telapak tangan
(metakarpus), 2x14 tulang jari-jari
(palanges)
Anggota gerak bawah tersusun dari: 2x1
tulang paha (femur), 2x1 tulang tempurung
lutut (patela), 2x1 tulang kering (tibia), 2x1
tulang betis (fibula), 2x7 tulang
pergelangan kaki (tarsus), 2x5 tulang
telapak kaki (metatarsus), 2x14 tulang jari
(palanges)
Gelang bahu tersusun dari: 2x1 tulang
selangka (clavicula), 2x1 tulang belikat
(scapula)
Gelang panggul tersusun dari: 2 tulang
usus (illium) 2 tulang kemaluan (pubis) 2
tulang duduk (ichium)
c) Bentuk-Bentuk Tulang, terbagi atas 4 yaitu
tulang pipa (panjang), tulang pipih, tulang
pendek dan tulang tak beraturan
(2) Otot
a) Ciri-ciri otot antara lain :
Eksitabilitas, otot memiliki
kemampuan merespons dengan kuat
jika ada stimulus
Kontraktilitas, otot memiliki
kemampuan berkontraksi atau
memendek.
Ekstensibilitas, otot memiliki
kemampuan berelaksasi atau
memanjang.
Elastisitas, otot memiliki kemampuan
untuk kembali pada bentuk semula.
b) Struktur Otot, Otot terdiri atas serabut-
serabut halus yang disebut miofibril
c) Mekanisme Kerja Otot, Apabila otot
mendapat rangsangan, otot akan
berkontraksi, jika tidak ada maka akan
relaksasi
d) Sifat Kerja Otot, ada dua sifat kerja otot
yakni antagonis dan sinergis.
(3) Persendian (Artikulasi): Berdasarkan sifat
geraknya, sendi dibedakan atas tiga, yakni :
Sendi sinarthrosis atau sendi mati,
dapat dibedakan atas: Sinfibrosis,
Sinkondrosis
Diartrosis, dikelompokkan menjadi:
Sendi peluru, Sendi pelana, Sendi
putar, Sendi luncur, Sendi engsel
Amfiartrosis atau sendi kaku,
dibedakan atas: Simfisis, Sindesmosis,
Gomposis
Berdasarkan struktur persendian, dibedakan
tiga jenis persendian yakni :
Persendian fibrosa
Persendian kartilago
Persendian sinovial
- Sistem Sirkulasi, terdiri atas:
(1) Organ jantung
Dinding jantung terdiri atas tiga
lapisan, yaitu: Perikardium,
Miokardium, Endokardium
Jantung memiliki empat ruang, yaitu:
a. serambi kanan (atrium dekster), b.
serambi kiri (atrium sinister), c. bilik
kanan (ventrikel dekster), d. bilik kiri
(ventrikel sinister),
(2) Pembuluh darah, Ada tiga macam
pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan
kapiler
(3) Peredaran darah pada manusia
merupakan peredaran darah tertutup
(4) Berdasarkan panjang alirannya,
mekanisme peredaran darah manusia
ada dua macam yaitu sistem peredaran
darah pulmonalis (peredaran darah
pendek) dan sistem peredaran darah
sistemik (peredaran darah besar).
(5) Gangguan Sistem Peredaran Darah,
antara lain: Sklerosis, Koronaria
trombosis, Varises, Embolus
- Sistem Pencernaan Makanan
(1) Organ-organ penyusun sistem
pencernaan: Mulut, kerongkongan
(esofagus), Lambung (ventrikulus), Hati,
Pankreas, Usus Besar (Intestinum Crassum),
Rektum dan Anus
(2) Gangguan Dan Kelainan Sistem
Pencernaan, antara lain: Ulkus (Tukak
lambung), Kolik, Parotitis, Peritonitis,
Konstipasi / sembelit, Diare, Apenditis
- Sistem Pernapasan
(1) Organ-organ penyusun sistem
pernapasan manusia: Hidung (Nasal/Naso),
Faring (Rongga tekak), Laring (Pangkal
tenggorokan), Trakea (Batang tenggorokan),
Pulmo (Paru-paru)
(2) Mekanisme Pernafasan, terjadi melalui
mekanisme pernafasan dada dan dan
pernafasan perut
(3) Volume Dan Kapasitas Paru-Paru, antara
lain: Volume tidal, Volume cadangan
inspirasi (udara komplementer), Volume
cadangan ekspirasi (udara suplementer),
Volume residu
(4) Gangguan Pada Sistem Pernapasan
Manusia, antara lain: Rhinitis, Sinusitis,
Faringitis, Laringitis, Bronkitis, Emfisema,
Difteri, Tuberkulosis (TBC), Asma,
Pneumonia
- Sistem Eskresi
(1) Organ-organ penyusun sietm ekskresi
manusia meliputi:
Ginjal (ren), untuk mengekskresikan
urine.
Proses pembetukan urine meliputi:
filtrasi, reabsorbsi, augmentasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan urin: Hormon
antidiuretik (ADH), Jumlah air yang
diminum, Zat-zat diuritik, Hormon
insulin, Suhu Lingkungan
Paru-paru (pulmo), mengekskresikan
CO2 dan H2O
Hati (hepar), mengekskresikan kurang
lebih 1,5 liter cairan empedu setiap
hari.
Kulit (dermis), mengekskresikan
keringat. Kulit terdiri dari tiga lapisan.
a)Epidermis, terdiri dari 3 lapisan : 1)
Stratum korneum (lapisan zat
tanduk), 2) Stratum lusidum, 3)
Stratum granulosum. b) Dermis,
terdiri dari: Folikel Rambut, Pembuluh
Darah, Kelenjar Minyak (glandula
sebasea), Serabut Saraf, Kelenjar
Keringat (glandula sudorifera). c)
Hipodermis
- Sistem Koordinasi
(1) Sistem Saraf meliputi: a) Sistem
saraf pusat, terdiri atas: Otak (serebral),
memiliki 3 bagian utama, yakni cerebrum
(otak besar), cerebellum (otak kecil) dan
brainstem (batang otak)
(2) Sumsum tulang belakang (medula
spinalis), sumsum tulang belakang bagian
luar tampak berwarna putih (substansi alba)
dan bagian dalam yang berbentuk seperti
kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi
grissea)
(3) Sistem saraf tepi, meliputi: Saraf
somatik (saraf sadar), terdiri dari saraf
kranial (berasal dari otak) dan saraf spinal
(berasal dari sumsum tulang belakang) Saraf
otonom (saraf tak sadar)
- Sistem Endokrin Dan Sekresi Hormon,
macamnya antara lain:
(1) Kelenjar hipofisis (pituitari), Beberapa
gangguannya antara lain: Dwarfisme,
Gigantisme, Akromegali, Albino, Melanisme,
Diabetes insipidus
(2) Tiroid, Beberapa gangguannya antara
lain: Kretinisme, Myxdema, Gondokan,
Morbus basedowi, Graves disease
(3) Paratiroid, Beberapa gangguannya
antara lain: Von Recklinghousen, Tetani
(4) Adrenal, Beberapa gangguannya antara
lain: Addison, Sindrom Chusing
(5) Pankreas, Beberapa gangguannya antara
lain: Diabetes militus
(6) Pineal (epifisis serebri)
(7) Timus
(8) Kelenjar kelamin.
- Sistem Indra, meliputi organ:
(1) Hidung (indra pembau). Sel penyusun
terdiri atas: Sel epitel berlapis pipih dan
rapat, Sel epitel silindris bersilia, Sel
olfaktori, Sel olfaktori
(2) Gangguan Indra Pembau: Hiposmia,
Hiperosmia (lebih peka terhadap bau-bauan),
Polip, Sinusitis, Rhinitis
(3) Lidah (indra pengecap). Papila lidah
dapat dibedakan menjadi empat macam
berdasarkan bentuknya, yaitu: Papila
filiformis, Papila fungiformis, Papila
sirkumvalata, Papila foliata.
(4) Gangguan pada indra pengecap:
Ageusia, Hypogeusia, Dysgeusia, Oral
candidosis, Atropic glossitis, Geografic
tongue, Fissured tongue, Glossopyrosis.
(5) Kulit (indra peraba): Beberapa syaraf
pada indera peraba: Korpuskularuffini,
Korpuskula krause, Korpuskula meissner,
Cakram Merkel, Ujung Saraf Bebas
- Sistem Reproduksi
(1) Sistem Reproduksi Pria
Organ bagian dalam disusun oleh
testis, saluran reproduksi (epididimis,
vas deferens, saluran ejakulasi dan
uretra) dan kelenjar aksesori (vesikula
seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar Cowper).
Organ reproduksi luar disusun oleh
penis dan skrotum
Hormon Testiskular: Testosteron,
Androstenedion (Estrogen),
Dihidrotestosteron (DHT), Inhibin dan
protein pengikat androgen
Hormon hipofisis: FSH (Follicle
Stimulating Hormone), LH (Luteinizing
Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell
Stimulating Hormone),
Hormon Hipotalamus: GnRH
(Gonadotropin Releasing Hormone)
Proses pembentukan sperma disebut
spermatogenesis
(2) Sistem Reproduksi Wanita
Terdiri organ: Ovarium, Tuba
fallopi,Uterus (rahim), Vagina, Vulva
Hormon Reproduksi Wanita:
Gonadotropin Hormone (GnRH), HCG
(Human Chorionic Gonadotrophin),
Estrogen, Progesteron, Oksitosin,
Prostaglandin, Relaksin,
Mammotropin, Prolaktin, Laktogen
Proses pembentukan ovun disebut
oogenesis
- Sistem Pertahanan Tubuh Manusia (
Sistem imunitas), memiliki dua macam
respon atau mekanisme pertahanan tubuh,
yaitu:
(1) Pertahanan nonspesifik (alamiah)
Pertahanan tubuh nonspesifik
eksternal, meliputi: Kulit, Membran
Mukosa, Cairan tubuh yang
mengandung zat kimia antimikroba,
Pembilasan oleh air mata, saliva dan
urine
Pertahanan tubuh nonspesifik
internal, meliputi: Fagositosis,
Inflamasi, Zat antimikroba
nonspesifik, Interferon (IFN),
Komplemen
(2) Pertahanan spesifik (adaptif), dibedakan
menjadi dua yaitu: imunitas yang
diperantarai antibodi dan imunitas yang
diperantarai oleh sel
Jenis imunitas terhadap penyakit
(patogen) dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu sebagai berikut:
Imunitas aktif, dibagi menjadi 2 yaitu:
alami dan buatan. Imunitas pasif,
dibagi menjadi 2 yaitu: alami dan
buatan

D. Kegiatan Belajar 4: Metabolisme


1. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi
kimia yang terjadi di dalam sel, yang meliputi
rangkaian reaksi pemecahan (katabolisme) dan
reaksi pembentukan (anabolisme) dan reaksi ini
melibatkan enzim
2. Komponen enzim: berupa molekul protein
(disebut apoenzim) dan bagian non protein
(disebut gugus prostetik)
3. Cara kerja enzim, terdapat 2 teori:
- Lock and key theory (Teori gembok dan anak
kunci)
- Induced fit theory
4. Sifat-sifat Enzim, antara lain:
- Enzim berfungsi sebagai katalisator
- Enzim hanya meningkatkan laju suatu
reaksi
- Enzim bekerja secara spesifik/khusus
- Karena sebagian besar dari enzim adalah
protein maka enzim mempunyai sifat seperti
protein
- Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit
- Enzim bekerja secara bolak-balik
- Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
enzim: Suhu, pH (derajat keasaman), Inhibitor,
Aktivator
6. Katabolisme: reaksi penguraian senyawa
kompleks menjadi senyawa-senyawa sederhana,
menghasilkan energi.
7. Katabolisme karbohidrat (respirasi sel),
meliputi:
- Respirasi Aerob, terjadi melalui tahap
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif (reaksi
antara/transisi), siklus Krebs dan tahap
transpor elektron. Hasil 38 ATP.
- Respirasi Anaerob/Fermentasi, Meliputi:
Fermentasi Asam Laktat, Fermentasi
Alkohol. Hasil 2 ATP.
8. Katabolisme Lemak Dan Protein. Katabolisme
lemak dimulai dengan pemecahan lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak
diubah menjadi asetil Koenzim-A (Asetil Ko-A).
Asetil Ko-A kemudian memasuki siklus Krebs
hingga ke tahap transpor elektron. Gliserol akan
diubah menjadi fosfogliseraldehid (PGAL).
9. Anabolisme: pembentukan senyawa-senyawa
kompleks dari senyawa sederhana,
menggunakan energi.
- Fotosintesis
- Tahap-tahap proses fotosintesis, meliputi:
Reaksi Terang dan Reaksi Gelap
- Fiksasi CO2 Pada Tumbuhan C3, C4 dan
CAM
- Faktor Yang Mempengaruhi Fotosintesis:
Faktor genetik, Suhu, Cahaya, Air, Karbon
dioksida
- Sintesis Lemak
- Sintesis Protein
2 Daftar materi yang sulit 4. Mekanisme kontraksi otot jantung
dipahami di modul ini 5. Sistem saraf, energi potensial aliran impuls
6. Anabolisme dan katabolisme

3 Daftar materi yang 4. Sistem pernapasan (respirasi) dibagi menjadi


sering mengalami pernapasan eksternal dan internal. Apakah
miskonsepsi pernapasan internal dan respirasi sel sama?
5. Area kepekaan rasa pada lidah adalah sebagai
berikut: Pengecap rasa manis, terdapat di
bagian ujung lidah. Pengecap rasa asin,
terdapat pada hampir seluruh area lidah, tetapi
reseptor banyak terkumpul di bagian samping.
Pengecap rasa asam, terdapat di bagian
samping lidah agak ke belakang. Pengecap
pahit, terdapat di bagian belakang pangkal
lidah. Sedangkan ada yang berpendapat bahwa
semua permukaan lidah dapat mengecap
semua rasa. Kemudian bagian lidah mana yang
dapat mengecap rasa umami.
6. Bagian-bagian biji terdapat 2 penjelasan:
Bagian-bagian biji terdiri atas : (a) Kulit biji
(spermadermis), merupakan bagian terluar biji,
kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas
dua lapis, ada juga yang tiga lapis. (b) Inti biji
(fucleus seminis), merupakan lapisan dalam
pada biji, inti biji terdiri atas embrio dan
cadangan makanan. (c) Tali pusat (funicelus),
tali pusar merupakan bagian yang
menghubungkan biji dengan plasenta
Bagian-bagian biji sebagai berikut : (a)
Kotiledon, cadangan makanan embrio. (b)
Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun.
(c) Radikula, bakal calon akar. (d) Epikotil,
bakal batang yang berada di atas kotiledon. (e)
Hipokotil, bakal batang yang berada di bawah
kotiledon. (f) Skutelum, permukaan keras. (g)
Testa, pelindung biji. Manakah yang
digunakan? Apakah kedua penjelasan tersebut
punya makna sama?
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
NAMA : Yeni Anggraeni Putri, S.Pd.
NO. PESERTA : 202000635927

Judul Modul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


MAKHLUK HIDUP
Judul Kegiatan Belajar (KB) 9. Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada
Tumbuhan
10. Pertumbuhan Dan Perkembangan Hewan
11. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Dan Perkembangan Makhluk Hidup
12. Respon Fisiologi Makhluk Hidup
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar 1: Pertumbuhan dan
dipelajari Perkembangan pada Tumbuhan
1. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan
- Pertumbuhan (growth) merupakan
proses penambahan ukuran (volume,
massa, tinggi, atau panjang) yang
bersifat tidak balik (irreversible)
- Perkembangan (development)
merupakan proses menuju kedewasaan
makhluk hidup. Proses perkembangan
bersifat kwalitatif artinya tidak dapat
diukur.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan.
- Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan tingkat tinggi diawali dari
biji.
- Struktur Biji
Biji adalah alat reproduksi, penyebaran,
dan kelangsungan hidup suatu
tumbuhan.
 Biji dikotil terdiri dari: plumula,
hipokotil, radikula, kotiledon dan
embrio.
 Biji monokotil terdiri dari: koleoptil,
plumula, radikula, koleoriza,
skutelum dan endosperma.
- Perkecambahan
 Proses Perkecambahan: Proses
perkecambahan diawali dengan
berubahnya struktur embrio biji
menjadi tumbuhan kecil di dalam
biji yaitu terlihat daun kecil, calon
batang, dan calon akar.
 Dua faktor yang mempengaruhi
presos perkecambahan yaitu:
 Faktor internal: tingkat
kemasakan biji, ukuran biji,
absorbansi (daya serap biji
terhadap air), dan ada tidaknya
zat penghambat
 Faktor eksternal: suhu, O2, dan
air
 Perkecambahan adalah peristiwa
tumbuhnya embrio didalam biji
menjadi tanaman baru.
 Berdasarkan letak kotiledonnya,
dibedakan menjadi: Epigeal dan
Hipogeal
- Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer terjadi pada:
 Titik tumbuh akar, berdasarkan
strukturnya, titik tumbuh akar
dibedakan menjadi:
 Daerah pembelahan sel
 Daerah pemanjangan sel
 Daerah diferensiasi
 Meristem primer terdiri atas tiga
sistem jaringan yaitu:
 Protoderm (lapisan terluar yang
akan menjadi jaringan
epidermis)
 Meristem dasar (lapisan kedua
yang berada di sebelah dalam
protoderm dan akan
menjadi jaringan dasar)
 Prokambium (merupakan
lapisan dalam yang akan
menjadi stele atau silinder pusat)
 Titik tumbuh pada batang, jaringan
meristem pada batang dibagi
menjadi dua yaitu:
 Meristem embrional
 Meristem kambium
- Pertumbuahan Sekunder
 Pertumbuhan Sekunder: aktivitas
kambium yang membentuk xilem
dan floem sekunder
 Pertumbuhan kambium ke arah
luar membentuk floem sekunder,
dan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder sehingga batang
tumbuhan bertambah besar.

B. Kegiatan Belajar 2: Pertumbuhan dan


Perkembangan Hewan
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Hewan
- Pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan termasuk manusia dapat
dibedakan menjadi dua fase utama,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan
embrionik serta pertumbuhan dan
perkembangan pasca embrionik.
- Pertumbuhan adalah penambahan sel-
sel dan bovot tubuh yang bersifat
irreversibel.
- Perkembangan adalah pertumbuhan
yang disertai dengan organogenesis dan
diferensiasi struktur serta fungsi.
2. Fertilisasi
- Fertilisasi adalah proses penyatuan
atau peleburan inti sel ovum (ovum)
dengan inti sel spermatozoa yang
membentuk makhluk hidup menjadi
zigot.
- Fertilisasi dapat dibagi menjadi 2
macam yaitu:
 Fertilisasi Eksternal
 Fertilisasi Internal
- Fungsi Utama Fertilisasi
 Fungsi Reproduksi
 Fungsi Perkembangan
- Tahapan Fertilisasi
 Kapasitas dan Pematangan
Spermatozoa
 Perlekatan Spermatozoa dengan zona
Pellucida
 Reaksi Akrosom, Bagian Akrosom
spermatozoa mengeluarkan :
Hialuroidase, Akrosin, dan
Antifertilizin
 Penetrasi Zona Pellucida
 Bertemunya Sperma dan Oosit
3. Pertumbuhan dan Perkembangan
Embrio
- Pertumbuhan dan perkembangan embrio
pada Hewan terjadi di seluruh bagian
tubuh hewan.
- Pada fase embrionik zigot, meliputi
tahap:Fase Morula, Fase Blastula,
Gastrula
- Diferensiasi dan organogenesis. Pada
fase ini mulai terjadi diferensiasi dan
organogenesis pada struktur dan fungsi
set untuk menjadi jaringan yang
spesifik. Pada akhirnya masing-masing
bagian akan membentuk: Lapisan
ekstroderm, mesoderm, dan endoderm
4. Perkembangan Pasca Embrionik
- Proses-proses yang terjadi
pascaembrionik, antara lain:
 Regenerasi adalah proses perbaikan
tubuh yang luka atau rusa. Proses ini
ditentukan oleh sel-sel batang dalam
tubuh hewan yang belum mengalami
diferensiasi.
 Metamorfosis merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan
hewan dimana terjadi perubahan-
perubahan bentuk dari satu stadium
ke stadium berikutnya hingga menuju
individu dewasa.
 Metamorfosis pada serangga dibagi
menjadi: ametabola, holometabola,
dan hemimetabola.
5. Kematangan dan Kematian
- Kematangan merupakan dari
perubahan intracapsular (tempat
terbatas) ke fase kehidupan, hal ini
penting dalam perubahan-perubahan
yang terjadi secara morfologi pada
hewan.
- Kematian (abortus) merupakan
ketidakmampuan fetus untuk bertahan
hidup sebelum waktunya dilahirkan.

C. Kegiatan Belajar 3: Faktor-Faktor yang


mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Makhluk Hidup
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan

- Faktor dalam (Internal), antara lain:


Intrasel atau dihasilkan didalam sel
berupa Gen dan Intersel zat yang
dihasilkan diluar sel namun masih
dalam satu tubuh yang sama yaitu Zat
Pengatur Tumbuh (Hormon), meliputi:
auksin, giberelin, sitokinin, asam
absisat, kalin, etilen, dan asam
traumalin.
- Faktor luar (Eksternal), antara lain:
 Nutrisi a). Unsur makro yaitu unsur
yang dibutuhkan dalam jumlah yang
banyak terdiri dari: C (karbon), H
(hidrogen), O (oksigen), N (nitrogen),
S (sulfur), P (fosfor), K (kalium), Mg
(magnesium), dan Ca (kalsium). b).
Unsur mikro yaitu unsur yang
dibuhtkan dalam jumlah yang
sedikit, terdiri dari: Cl (klor), Fe
(besi), B (boron), Mn (mangan), Zn
(seng), Co (koper), dan Mo
(molibdeum).
 Air, Cahaya, Suhu, Kelembapan,
Ketersediaan oksigen, Gravitasi, Ph
(derajat keasaman), Sentuhan,
Organisme parasit dan herbivora.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan
- Faktor dalam (internal )
 Gen
 Hormon pada hewan, antara lain:
 Tiroksin, mengendalikan
pertumbuhan hewan. Pada katak
hormon ini merangsang
dimulainnya proses metamorfosis.
 Somatomedin, mempengaruhi
pertumbuhan tulang.
 Ekdison dan juvenil,
mempengaruhi perkembangan
fase larva dan fase dewasa,
khususnya pada hewan
Invertebrata.
 Hormon pada manusia, antara lain:
 Hormon tiroksin
 Hormon pertumbuhan (Growth
hormon – GH).
 Hormon testosteron
 Hormon estrogen/progresteron
- Faktor luar (eksternal )
 Makanan atau Nutrisi
 Suhu
 Aktivitas Tubuh
 Oksigen

D. Kegiatan Belajar 4: Respon Fisiologi


Makhluk Hidup
1. Jenis-jenis Gerak pada Tumbuhan
- Berdasarkan asal rangsangannya,
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
 Gerak Higroskopis, disebabkan oleh
perbedaan kadar air
 Gerak Etionom , berdasarkan
hubungan antara arah respon
gerakan dengan asal rangsangan,
dibedakan menjadi:
 Gerak tropisme, ditinjau dari
macam sumber rangsangannya,
dibedakan menjadi: fototropisme,
gravitropisme/geotropisme,
hidrotropisme, kemotropisme, dan
tigmotropisme.
 Gerak nasti, dibedakan menjadi:
Fotonasti, Niktinasti, Tigmonasti
atau Seismonasti, Termonasti,
Haptonasti dan Nasti Kompleks.
 Gerak taksis, dibedakan menjadi:
Kemotaksis, dan Fototaksis
- Gerak endonom (autonom) adalah
gerak yang belum/tidak diketahui
sebabnya.
2. Respon Fisiologi pada Hewan, adanya
proses fisiologi di dalam tubuh
biasanya tampak pada perilaku
- Definisi:Perilaku adalah tindakan atau
aksi yang mengubah hubungan antara
organisme dan lingkungannya
- Macam perilaku:
 Perilaku Sederhana dan Kompleks
 Perilaku Yang Dipelajari, Habitus,
Imprinting, Learning, dan Spriritual
Learning Perilaku Belajar (Learning
Behavior). contoh: Imprinting
(perekaman), Habituation
(pembiasaan), Cassical conditioning,
Instrumental conditioning, Trial and
Error, dan Reasoning
 Bentuk perilaku dapat dibedakan
menjadi:
a). Perilaku bawaan
 Taksis
 Refleks
 Naluri (Insting)
b).Perilaku terajar, terjadi akibat
pengalaman seperti:
 Kebiasaan
 Keterpatria/tanggap tiru
imprinting
 Respon yang Perlazimkan
 Pelaziman Instrumental
3. Sistem Imun (sistem pertahanan
tubuh)
- Definisi: Sistem pertahanan tubuh
(sistem imunitas) adalah sistem
pertahanan yang berperan dalam
mengenal, menghancurkan, serta
menetralkan benda-benda asing atau
sel-sel abnormal yang berpotensi
merugikan bagi tubuh.
- Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh
 Mempertahankan tubuh dari
patogen invasif (dapat masuk ke
dalam sel inang), misalnya virus dan
bakteri.
 Melindungi tubuh terhadap suatu
agen dari lingkungan eksternal yang
berasal dari tumbuhan dan hewan
(makanan tertentu, serbuk sari,
rambut hewan, dll) serta zat kimia
(obat-obatan dan polutan).
 Menyingirkan sel-sel yang sudah
rusak akibat suatu penyakit atau
cedera, sehingga memudahkan
penyembuhan luka dan perbaikan
jaringan.
 Mengenali dan menghancurkan sel
abnormal (mutan) seperti kanker
- Mekanisme Pertahanan Tubuh, terbagi
menjadi 2 yaitu:
 Pertahanan nonspesifik (alamiah),
dibagi menjadi:
a).Pertahanan Tubuh Nonspesifik
Eksternal, misalnya: Kulit,
Membran Mukosa, Cairan tubuh
yang mengandung zat kimia
antimikroba, Pembilasan oleh air
mata, saliva dan urine
b).Pertahanan Tubuh Nonspesifik
Internal, misalnya: Fagositosis,
Inflamasi, zat Antimikroba
Nonspesifik (misalnya: Interferon
(IFN), Komplemen)
c).Respon Tubuh Terhadap Sistem
Pertahanan Tubuh Nonspesifik,
misalnya: peradangan dan
demam
 Pertahanan spesifik,
a). dapat dibedakan menjadi:
- Imunitas yang diperantarai
antibodi (imunitas humoral),
dan imunitas yang diperantarai
oleh sel. Respon imunitas
spesifik melibatkan dua
komponen sebagai berikut:
1).Antigen merupakan
substansi asing yang masuk
kedalam tubuh dan berfungsi
merangsang respon imunitas
terutama dalam
menghasilkan antibodi.
Bagianbagian antigen yaitu:
Determinan antigen (epitop),
dan Hapten.
2).Antibodi

Imunoglobulin didalam
tubuh, yaitu : (IgA), (IgD),
(IgE), (IgE), (IgM)
odi, terdiri
atas
bagian-bagian sebagai
berikut: Dua rantai berat
dan dua rantai ringan yang
dihubungkan oleh
jembatan disulfida, Daerah
variabel (V) antarmolekul
memiliki rangkaian asam
amino yang berbeda dan
membentuk suatu reseptor
untuk antigen spesifik,
Daerah konstan (C)
menstabilkan sisi pengikat
antigen, Daerah hinge
(engsel) memungkinkan
kedua lengan Y dapat
membuka atau menutup
untuk mengakomodasi
pengikat terhadap dua
determinan antigen yang
terpisah pada jarak
tertentu seperti yang
ditemukan pada
permukaan bakteri.
-Interaksi Antibodi dan
Antigen, pengikatan
antigen oleh antibodi
dengan cara: Fiksasi
komplemen (aktivitas
sistem komplemen),
Netralisasi, Aglutinasi
(Penggumpalan),
Presipitasi (Pengendapan)

- Jenis Imunitas (Kekebalan Tubuh),


dibedakan menjadi:
 Imunitas aktif, terbagi menjadi:
Imunitas aktif alami dan Imunitas
aktif buatan (induksi),
 Imunitas pasif, terbagi menjadi:
Imunitas pasif alami dan Imunitas
pasif buatan,
- Sel-sel yang Terlibat dalam Respons
Imunitas, yaitu sel B (Limfosit B, B =
bone marrow) Sel T (limfosit T,T = Timus),
makrofag (macros = pemakan besar) dan
sel pembunuh alami (NK= Natural Killer)
- Peran Sistem Imun Dalam Proses
Fisiologi Tubuh.

2 Daftar materi yang sulit 1.Jenis metamorfosis apakah yang terjadi pada
dipahami di modul ini katak?
2.Apa yang dimaksud dengan “Kematangan
merupakan dari perubahan intracapsular
(tempat terbatas) ke fase kehidupan, hal ini
penting dalam perubahan-perubahan yang
terjadi secara morfologi pada hewan”
3.Apakah gerak endonom dapat di amati dari
morfologi tumbuhan, atau hanya dapat dilihat
dari proses fisiologinya saja?
4.Mekanisme sistem imunitas seluler

3 Daftar materi yang sering 1.Apa bedanya daur hidup katak dan
mengalami miskonsepsi metamorfosis katak?
2.Mekanisme gerak pada putri malu dapat
disebabkan karena perubahan suhu dan
tekanan turgor, bagaimana mekanisme kedua
hal tersebut. Apakah keduanya saling
berkaitan secara fisiologis?
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
NAMA : Yeni Anggraeni Putri, S.Pd.
NO. PESERTA : 202000635927

Judul Modul Pewarisan sifat dan evolusi


Judul Kegiatan Belajar (KB) 13. Pola-pola hereditas
14. Materi genetik dan regulasi
ekspresi gen
15. Mekanisme Evolusi
16. Evolusi Populasi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang E. Kegiatan Belajar 1: Pola-pola hereditas
dipelajari 1. Hereditas adalah pewarisan sifat dari induk
kepada keturunannya.
2. Genotip: sifat yang ditentukan oleh gen
3. Fenotip: sifat yang tampak perpaduan
antara genotip dengan lingkungannya.
4. Pembelahan sel terjadi melalui 2 cara,
secara mitosis dan meiosis. Pembelahan
mitosis menghasilkan 2 sel anak yang
masing-masing anak memiliki jumlah
kromosom sama dengan sel induk.
Pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel
anak yang memiliki setengah jumlah
kromosom.
5. Hukum Mendel adalah hukum hereditas
yang menjelaskan prinsip-prinsip
penurunan sifat pada organisme.
6. Hipotesa Mendel: sepasang gen induk
mengendalikan sifat keturunannya; setiap
alel menunjukkan bentuk alternatif
sesamanya; pasangan alel yang berbeda
terdiri dari faktor dominan dan resesif; pada
saat pembentukan gamet alel memisah
secara bebas; individu murni mempunyai
pasangan alel sama yaitu dominan saja atau
resesif saja.
7. Hukum Mendel I (hukum segregasi):
pemisahan gen-gen sealel secara acak.
8. Persilangan monohibrid: perkawinan 2
individu dengan 1 sifat beda. Rasio F2 hasil
perkawinan individu galur murni adalah 3:1.
9. Hukum Mendel II (hukum asortasi): setiap
gen atau sifat berpasangan secara bebas
dengan gen atau sifat lain.
10. Persilangan dihibrid: perkawinan 2
individu dengan 2 sifat beda. Rasio F2 hasil
perkawinan individu galur murni adalah
9:3:3:1.
11. Test cross:persilangan antara hibrid
(individu F1) dengan salah satu induk
homozigot resesif.
12. Back cross: persilangan individu F1
heterozigot dengan induk homozigot
dominan.
13. Persilangan resiprok: kebalikan dari
persilangan sebelumnya.
14. Penyimpangan semu hukum mendel
terjadi karena interaksi di dalam tubuh
makhluk hidup. diantaranya yaitu karena
interaksi alel dan penyimpangan genetik.
15. Penyimpangan karena interkasi alel
diantaranya, dominasi tidak sempurna;
kodominan; alel ganda; dan alel letal.
16. Penyimpangan interaksi genetik
mengakibatkan munculnya perbandingan
yang tidak sesuai (selain 9:3:3:1)
17. Interaksi beberapa gen (atavisme):
menghasilkan 4 macam bentuk pial
diantaranya, rose (R_pp); pea (rrP_); single
(rrpp); walnut (R_P_).
18. Kriptomeri: interaksi komplementasi
karena munculnya hasil ekspresi suatu gen
yang memerlukan kehadiran alel tertentu
pada lokus lain. Rasio F2 hasil persilangan
individu galur murni adalah 9:3:4.
19. Polimeri: persilangan heterozigot dengan
banyak sifat beda yang berdiri sendiri,
tetapi memengaruhi bagian yang sama dari
suatu organisme. Rasio F2 hasil
persilangan gandum biji merah
(M1M1M2M2) dengan gandum biji putih
(m1m1m2m2) menghasilkan 15:1
(merah:putih).
20. Epistasis: sepasang gen yang menutupi
ekspresi gen lain yang tidak selokus.
Hipostasis:gen yang tertutupi oleh
sepasang gen lain yang tidak selokus.
Epistasis dibagi menjadi epistasis
dominan, epistasis resesif, dan epistasis
dominan resesif.
21. Gen-gen komplementer: interaksi antara
gen-gen dominan yang berbeda, sehingga
saling melengkapi. Rasio F2 hasil
persilangan 2 orang bisu tuli (BBtt X bbTT)
dihasilkan 9:7 (normal:bisu tuli).
22. Gen dominan rangkap: 2 gen dominan
yang memengaruhi bagian tubuh makhluk
hidup yang sama.
23. Pautan (linkage): peristiwa terjadinya dua
gen atau lebih terletak pada satu
kromosom yang sama dan tidak dapat
memisahkan diri secara bebas pada waktu
meiosis. Tautan terdiri dari tautan autosom
dan tautan sex.
24. Gen tertaut kelamin hanya diturunkan
bersama dengan jenis kelamin. Gen tertaut
tidak sempurna adalah gen-gen yang
terletak pada bagian homolog. Gen tertaut
sempurna adalah gen-gen yang terletak
pada bagian yang tidak homolog.
25. Pindah silang: peristiwa bertukarnya
bagian kromosom satu dengan kromosom
lainnya yang homolog, ataupun dengan
bagian kromosom yang berbeda (bukan
homolognya). Pindah silang tunggal terjadi
pada 1 tempat saja. Pindah silang ganda
terjadi pada 2 tempat (kiasma).
26. Nilai pindah silang (NPS): persentase
kombinasi baru akibat pindah silang. Hasil
pindah silang akan terbentuk kombinasi
parental (KP) dan kombonasi rekombinan
(RK).
27. Gagal berpisah (non disjunction):
peristiwa gagalnya satu kromosom atau
lebih untuk berpisah kearah kutub yang
berlawanan pada saat anafase meiosis I
maupun meiosis II. Gagal berpisah dapat
terjadi pada kromosom autosom maupun
gonosom.
28. Kelainan yang diakibatkan peristiwa
gagal berpisah diantaranya, Sindrom
Turner(45,X); Sindrom Down (47,+21);
Sindrom Patau (47,+13); Sindrom Edwards
(47,+18); Sindrom Klinefelter (47, XXY).
29. Gen Letal: gen yang dalam keadaan
homozigot menyebabkan kematian
individu. Gen letal terdiri atas gen dominan
letal dan gen resesif letal.
30. Pola-pola hereditas terdiri atas penentuan
jenis kelamin, kodominan, dan penyakit
menurun).
31. Penentuan jenis kelamin (determinasi
seks), antara lain terdiri dari tipe XY, tipe
XO, dan tipe ZW.
32. Kodominan (Genetika Golongan Darah),
terdapat beberapa sistem yaitu: Sistem
ABO; Sistem M, N, MN; Sistem Rhesus
33. Penyakit menurun diakibatkan oleh
kelainan alel resesif dan dominan
autosomal, diantaranya: albino, gangguan
mental (fenilketonuria); Brachydactily
(Brakhidaktili); Cystinuria (Sistinuria),
Polydactily (Polidaktili), Galaktosemia,
Huntington.
34. Penyakit akibat kelainan oleh alel resesif
pada gonosom X, diantaranya: buta
warna, Anodontia, dan Hemofilia.
35. Upaya menghindari kelainan genetik,
dengan cara: Eugenetika, Eutenika, dan
Eufenika.
F. Kegiatan Belajar 2: Materi Genetik dan
Regulasi Ekspresi Gen
1. Kromosom diambil dari bahasa Yunani,
yaitu “chroma= warna” dan “soma= badan”.
2. Berdasarkan fungsinya, kromosom
dibedakan menjadi: Kromosom tubuh
(Autosom) dan Kromosom seks (gonosom).
3. Struktur kromosom, mempunyai 2 bagian
utama yaitu sentromer dan lengan
(kromatid).
4. Ukuran panjang kromosom: 0,2 – 0,5µm
dengan diameter 0,2 - 20µm.
5. Berdasarkan jumlah sentromernya, dibagi
menjadi: Asentrik, Monosentrik, Disentris,
Polisentris.
6. Berdasarkan letak sentromernya, dibagi
menjadi: Metasentris, submetasentris,
akrosentris, dan telosentris.
7. Jumlah kromosom sel somatik: 2 set
kromosom (diploid, 2n). Jumlah kromosom
sel gamet: 1 set kromosom (haploid, n).
8. Gen sebagai bagian dari kromosom.
9. Fungsi kromosom: membawa sifat individu
dan membawa informasi genetika, karena di
dalam kromosom mengandung gen.
10. Dioxyribo Nucleic Acid (DNA): senyawa
kimia yang terdapat di dalam inti sel, dapat
ditemuka pada mitokondria, plastida, dan
sitoplasma.
11. Sifat DNA antara lain:
- Merupakan material kromosom pembawa
informasi genetik, melalui aktivitas
pembelahan sel.
- Tebal 20 Å (Amstrong) dan panjangnya
beribu-ribu Å (1 Å = 10-10 meter).
- Dapat melakukan replikasi
- Pada organisme prokariotik (bakteri),
DNA berantai tunggal. Pada sel
eukariotik, DNA berupa heliks (rantai)
ganda.
- Pada suhu mendekati titik didih atau
pada pH yang ekstrim (kurang dari 3
atau lebih dari 10) ), DNA mengalami
denaturasi (membuka). Jika lingkungan
dikembalikan seperti semula, DNA dapat
kembali membentuk heliks ganda,
disebut renaturasi.
12. Struktur DNA, setiap nukleotida terdiri
dari 1 gugus fosfat, 1 basa nitrogen
(meliputi: basa purin, pirimidin), dan 1 gula
pentosa.
13. Fungsi DNA: pembawa informasi genetik;
berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan
sifat; ekspresi informasi genetik; sebagai
heterokatalis.
14. Tujuan replikasi DNA: agar sel anakan
hasil pembelahan mengandung DNA yang
identik dengan sel induknya.
15. Model replikasi DNA: model konservatif,
model semikonservatif, dan model dispersif.
16. Mekanisme replikasi DNA antara lain:
- Helikase membuka heliks ganda DNA
induk.
- Singel-strand binding protein
menstabilkan DNA induk yang terbuka.
- Untai utama (leading strand) disintesis
secara terus-menerus pada arah 5‟ oleh
DNA polimerase
- Pemanjangan rantai DNA
- Setelah primer RNA diganti menjadi DNA
oleh DNA polimerase yang lainnya, DNA
ligase menggabungkan fragmen Okazaki
ke untai yang sedang tumbuh.
17. Enzim yang mengkatalis replikasi DNA
diantaranya: Helikase, single-strand binding
protein, RNA primase, DNA polimerase, DNA
ligase.
18. Ribonucleic acid (RNA): makromolekul
polinukleotida yang berbentuk untai
tunggal.
19. Struktur RNA: gula ribosa berkarbon 5;
gugus fosfat; basa nitrogen, terdiri atas dua
jenis: Purin, ada dua macam: guanin (G) dan
adenin (A), Pirimidin, ada dua macam: urasil
(U) dan sitosin (S atau C).
20. Fungsi RNA: menyampaikan informasi
genetik dalam bentuk kode-kode genetik
dalam inti ke ribosom dan sebagai pola
cetakan dalam membentuk polipeptida;
sebagai mesin perakit dalam sintesis protein
yang bergerak ke satu arah sepanjang RNA
duta; mengangkut asam-asam amino ke
ribosom.
21. Jenis RNA: RNA duta (RNA-d) atau
messenger RNA; RNA transfer (RNA-t); RNA
ribosom (RNA-r).
22. Sintesis protein terdiri dari 2 tahap:
- Transkripsi, terdiri dari 3 tahap yaitu:
inisiasi (permulaan), elongasi
(pemanjangan), terminasi (pengakhiran)
rantai m RNA.
- Translasi, terdiri dari 3 tahap yaitu:
inisiasi, elongasi, terminasi.
23. Kode genetik yang dipakai saat ini yaitu
kode yang tersusun oleh 3 basa N yang
disebut kodon triplet.
24. Regulasi ekspresi gen: proses pengaturan
dalam penterjemahan informasi genetik.
Regulasi ekspresi gen adalah suatu
pengendalian gen yang berfungsi untuk
memunculkan fenotipe dari genotipe.
25. Ekpresi gen: rangkaian proses
penerjemahan informasi genetik dalam
bentuk urutan basa pada DNA atau RNA
menjadi protein.
26. Produk gen regulator ada dua macam
yaitu: aktivator dan represor.
27. Mutasi: perubahan substansi genetik.
Mutasi bisa terjadi pada gen atau
koromosom.
28. Penyebab mutasi (mutagen), diantaranya:
mutagen kimia terdiri dari, analog basa,
bahan-bahan kimia pengubah struktur dan
komponen pasangan basa, agen pengubah
struktur DNA; mutagen fisika terdiri dari,
radiasi ultraviolet dan radiasi pengion;
mutagen biologis umumnya merupakan
bahan genetik yaitu asam nukleat.
29. Jenis-jenis mutasi: mutasi alami dan
mutasi buatan; mutasi gen dan mutasi
kromosom.
30. Ada dua tipe mutasi gen: substitusi basa,
seacra fungsional dibedakan menjadi mutasi
bisu, mutasi salah arti, dan mutasi tak
bermakna; mtasi pergeseran rangka,
diantaranya insersi, delesi.
31. Mutasi kromosom: perubahan struktur
kromosom terjadi karena, delesi, duplikasi,
inversi, translokasi, katenasi; perubahan
jumlah kromosom dapat berupa euploidi
dan aneuploidi.
32. Mutasi somatik: mutasi yang terjadi pada
sel-sel tubuh (somatik) selama proses
pembelahan sel. Mutasi germinal: mutasi
yang terjadi pada sel-sel kelamin (gamet).
33. Contoh dampak mutasi bagi organisme
yang mengalaminya:
- resistensi antibiotik pada bakteri
- terbentuknya produsen antibiotik yang
lebih efektif
- resistensi sel sabit terhadap malaria
- meningkatkan keanekaragaman genetik

G. Kegiatan Belajar 3: Mekanisme Evolusi


1. Asal usul kehidupan teorinya meliputi:
- Teori Abiogenesis (Generation
Spontanea) artinya kehidupan berasal
dari benda tak hidup yang terjadi secara
spontan. Teori ini dikemukakan oleh:
Aristoteles, Needham, Antonie van
Leeuwenhoek.
- Teori Biogenesis artinya makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup. Teori ini
dikemukakan oleh: Francesco Redi,
Lazzaro Spallanzani, Louis Pasteur.
- Teori evolusi kimia artinya asal-usul
kehidupan diawali oleh terbentuknya
senyawa-senyawa organik di atmosfer.
Teori ini dikemukakan oleh: Harold Urey,
Stanley Miller, Alexander Oparin.
2. Teori Evolusi Pra-Darwin, antara lain:
- Plato: Penciptalah yang menciptakan
dunia dari kehancuran.
- Teori Kreasionisme (Aristoteles):
Penciptaan terjadi secara lengkap dalam
sekali waktu.
- Copernicus dan Galileo: matahari
sebagai pusat rotasi planet-planet, bukan
bumi.
- Erasmus Darwin: kehidupan di bumi
memiliki asal usul yang sama dan
respons fungsional diwariskan kepada
keturunannya.
- Teori Katastropisme (George Cuvier):
makhluk hidup di setiap strata tidak ada
hubungan kekerabatan.
- Teori Gradualisme (James Hutton):
perubahan geologis berlangsung pelan
tetapi pasti.
- Teori Uniformitarianisme (Charles
Lyell): proses geologis ternyata menuruti
pola yang seragam sehingga kecepatan
dan pengaruh perubahan selalu
seimbang dalam kurun waktu tertentu.
3. Pencetus Teori Evolusi, antara lain:
- Teori Lamarck: makhluk hidup
berevolusi sebagai respon dari perubahan
lingkungan. Teori Lamarck dikenal
dengan “use and disuse”.
- Teori Darwin: dalam bukunya Darwin
mengemukakan spesies yang ada
sekarang merupakan hasil evolusi dari
spesies nenek moyangnya.
Sejarah Singkat Penemuan Darwin:
Variasi bentuk paruh dan jenis
makanan pada burung Finch yang
diamati.
Darwinisme: Pewarisan dengan
modifikasi. semua organisme memiliki
kekerabatan melalui garis keturunan
dari prototipe yang tidak diketahui
yang hidup pada zaman dahulu kala.
Darwinisme: Seleksi Alam dan
Adaptasi
Penyebab organisme bertahan hidup
Seleksi Alam, terdapat 3
kemungkinan: seleksi stabilisasi,
seleksi terarah, seleksi memecah
belah.
Adaptasi: pada organisme dapat
berupa bentuk, faal atau kelakuan.
4. Bukti-bukti Evolusi.
- Pengaruh penyebaran geografis: bentuk
paruh burung Finch yang ditemukan
Darwin di kepulauan Galapagos.
- Catatan Fosil: fosil kuda yang
ditemukan oleh Marsh dan Osborn.
- Adanya Anatomi Perbandingan:
homologi dan analogi organ-organ.
- Studi Perkembangan Embrionik:
perkembangan embrio berbagai spesies
menunjukkan persamaan pada fase
tertentu.
- Biologi molekuler: semua organisme
memiliki kode genetic yang sama.
- Studi perbandingan biokimia: semakin
dekat kekerabatan semakin mirip pada
tingkat biokimia.
- Organ Tubuh yang Tersisa: organ-organ
rudimenter.
- Peristiwa Domestifikasi:
Pembudidayaan hewan dan tanaman
tertentu menghasilkan sifat-sifat baru.

H. Kegiatan Belajar 4: Evolusi Populasi


3. Variasi Genetik
- Variasi di antara individu-individu
menunjukkan adanya perubahan
genetis.
- Variasi timbul akibat mutasi, baik
mutasi gen maupun mutasi kromosom.
- Terdapat dua penyebab terjadinya variasi
genetis, yakni mutasi gen dan
rekombinasi gen dalam keturunan.
4. Mutasi dan Rekombinasi
- Individu hasil mutasi memiliki genotip
yang berbeda dengan induknya sehingga
menyebabkan perubahan pada pool gen.
- Proses rekombinasi gen terjadi melalui
reproduksi seksual.
- Reproduksi yang terjadi secara seksual
akan menghasilkan variabilitas genetik
karena terjadinya rekombinasi dari
kedua gamet induknya.
5. Diploidi dan Polimorfisme
- Diploidi dan polimorfisme seimbang
akan mempertahankan variasi
- Kondisi diploid merupakan salah satu
yang menyumbangkan variasi baru
didalam populasi
- Polimorfisme adalah terjadinya dua atau
lebih morf atau bentuk yang berbeda,
juga disebut sebagai fenotipe alternatif
dalam populasi suatu spesies.
6. Genetika Evolusi
- Sintesis Evolusioner: Evolusioner
modern merupakan perpaduan gagasan
berbagai bidang keahilian biologi yang
menjelaskan evolusi secara logis.
Sintesis modern menunjukkan bahwa
genetika Mendel konsisten dengan
seleksi alam dan evolusi gradual.
- Struktur Genetik Suatu Populasi:
Struktur genetik mengacu pada pola
tertentu, dalam susunan genetik individu
dalam suatu populasi. Struktur genetik
memungkinkan informasi tentang
seorang individu untuk disimpulkan dari
anggota lain dari populasi yang sama.
7. Hukum Hardy-Weinberg
- Kesimpulan hukum HardyWeinberg:
frekuensi kolam gen (gene pool) bisa
stabil, tetapi evolusi dapat saja muncul
pada semua populasi kapan saja.
- Rumus persamaan kesetimbangan
HardyWeinberg: p2+2pq+q2=1. Dimana,
p : frekuensi alel homozigot dominan; q :
frekuensi alel hozigot resesif; pq :
frekuensi alel heterozigot.
8. Gene Pool
- Hanyutan Genetik (Genetic drift),
ingsut genetik, penyimpangan genetik,
atau rambang genetik dalam genetika
populasi, merupakan akumulasi kejadian
acak yang menggeser tampilan lungkang
gen (gene pool) secara perlahan dari
keadaan setimbang, namun semakin
membesar seiring berjalannya waktu.
- Aliran Gen (Gene flow): pertukaran gen
antar populasi, yang biasanya
merupakan spesies yang sama.
9. Mikro Evolusi
- Definisi Mikro Evolusi, adalah peristiwa
terjadinya perubahan skala kecil pada
frekuensi alel suatu populasi selama
beberapa generasi. Disebut juga
"perubahan di bawah tingkat spesies".
- Penyebab Mikro Evolusi, antara lain:
9.1. Hanyutan Genetik (Genetic Drift)
adalah perubahan dalam kumpulan gen
suatu populasi kecil akibat kejadian
acak.
9.2. Aliran gen (gene flow) adalah
pertukaran genetik akibat migrasi
individu yang subur atau perpindahan
gamet antar populasi.
9.3. Mutasi adalah perubahan dalam
DNA suatu organisme.
9.4. Perkawinan yang tidak acak adalah
perkawinan dengan saudara atau kerbat
dekat
9.5. Seleksi alam adalah tingkat
kelangsungan hidup dan reproduksi
individu organisme di alam, yang
menghasilkan kenaikan jumlah
beberapa sifat tertentu di samping
menurunnya jumlah sifat yang lain.

2 Daftar materi yang sulit 7. Pindah silang


dipahami di modul ini 8. NPS (nilai pindah silang)
9. Pautan gen (linkage): cara menentukan
peluang keturunan berjenis kelamin jantan
dan betina.
10. Regulasi ekspresi gen
3 Daftar materi yang 7. Epistasis dominan, epistasis resesif, dan
sering mengalami epistasis dominan resesif.
miskonsepsi 8. Kelainan pada gen tertaut kromosom X dan
gen tertaut kromosom Y.
9. Nomenklatur kromosom
10. „Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua
proses yaitu transkripsi dan translasi‟. Apakah
ekspresi gen sama dengan sintesis protein?
11. Ada banyak teori evolusi tetapi belum ada yang
menunjukkan proses perubahan suatu
organisme sehingga terjadi evolusi.
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
NAMA : Yeni Anggraeni Putri, S.Pd.
NO. PESERTA : 202000635927

Judul Modul EKOLOGI DAN LINGKUNGAN


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Lingkungan Dan Sumberdaya
2. Populasi Dan Komunitas
3. Ekosistem
4. Perubahan Lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar 1: Lingkungan dan
dipelajari Sumberdaya
1. Lingkungan Organisme
- Lingkungan organisme merupakan
semua faktor biotik dan abiotik yang
ada disekitar organisme tersebut dan
dapat mempengaruhi kelangsungan
hidupnya.
- Lingkungan abiotik meliputi
 Faktor medium/substratum (seperti
tanah/perairan sebagai tempat
hidup)
 Faktor cuaca/iklim (suhu
kelembaban, udara, angin,
intensitas cahaya).
 Faktor abiotik yang berperan utama
sebagai penentu penting bagi
persebaran organisme antara lain:
Suhu, Air, Cahaya matahari, Angin,
Batu dan tanah
- Berdasarkan ruang dan waktu,
perubahan lingkungan memiliki 3
perubahan yaitu
 Perubahan siklik yaitu perubahan
lingkungan yang terjadinya
berulang- ulang secara berirama.
 Perubahan terarah yaitu
perubahan lingkungan yang
terjadinya berangsurangsur secara
terus- menerus (progressif atau
berkesinambungan) menuju ke
suatu arah tertentu.
 Perubahan eratik
2. Lingkungan Sebagai Sumberdaya
- Hukum yang terkait dengan toleransi
organisme terhadap faktor lingkungan:
hukum toleransi Shelford yang
menyatakan bahwa setiap organisme
mempunyai suatu minimum dan
maksimum ekologis yang merupakan
batas bawah dan batas atas dari kisaran
toleransi organisme tersebut terhadap
kondisi lingkungannya.
3. Habitat Dan Relung
- Habitat merupakan tempat dimana
biasanya makhluk hidup terdapat.
- Relung atau niche ekologi suatu
organisme merupakan status fungsional
organisme tersebut di dalam habitat yang
ditempatinya berdasarkan adaptasi-
adaptasi fisiologis, struktural dan
perilakunya.
- Konsep relung ekologi multidimensi
yang diperkenalkan Hutchinson :
menganggap setiap kisaran toleransi
terhadap suatu faktor lingkungan atau
kisaran mengenai macam sumberdaya
yang dimanfaatkan hewan, sebagai satu
dimensi. Dimensi relung yang dimaksud
bisa menyangkut ruang, waktu, jenis
makanan, cara makan dan lain lain.
- Daerah sebaran di bagi 2 yaitu:
simpatrik (daerah sebaran sama) dan
alopatrik (daerah sebaran berbeda)
4. Respon Dan Adaptasi
- Kepekaan terhadap rangsangan
(stimulus) merupakan salah satu ciri
utama dari makhluk hidup. Sehingga
mampu memberi tanggapan terhadap
berbagai perubahan pada faktor
lingkungannya
- Tujuan akhir setiap organisme
melakukan respon terhadap stimulus
adalah agar dapat mempertahankan
hidupnya (survive) dan dapat
bereproduksi mempertahankan jenisnya
(berbiak).
- Stimulus adalah suatu faktor yang
diakibatkan oleh perubahan lingkungan
(baik lingkungan abiotik maupun
biotiknya) yang dapat ditangkap oleh
reseptor (organ indra) suatu organisme
dan berpotensi mempengaruhi
keseimbangan bagi organisme tersebut.
- Respon suatu organisme dapat
dipengeruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
 Jenis stimulus
 Intensitas stimulus
 Jenis species
 Stadium perkembangan atau
umurnya
 Kondisi fisiologis tersebut
 Lebar-sempitnya kisaran toleransi
hewan tersebut terhadap suatu
faktor lingkungan
- Wujud respon terhadap stimulus yang
diterima organisme, antara lain:
 Menyesuaikan diri
 Migrasi
 Mati
- Tipe respons dasar pada hewan:
 Pengaturan: berlangsung sangat
singkat (dalam detik, menit atau
jam), dengan sifat Reversibel dan
tidak bersifat herediter.
 Penyesuaian: berlangsung Lebih
lama (dalam hari atau minggu),
dngan sifat Reversibel dan tidak
bersifat herediter.
 Perkembangan: berlangsung relatif
cukup lama, (tergantung dari
lamanya waktu perkembangan
hewan), dengan sifat Irreversibel dan
bersifat herediter.
- Pola (aturan) umum mengenai
adaptasi- adaptasi struktural pada
hewan:
 Aturan Bergman
 Aturan Allen
 Aturan Gloger
 Aturan Jordan
- Terjadinya suatu perilaku melibatkan
peranan:
 Penerima stimulus dari lingkungan
(reseptor)
 Perealisasi respons (efektor), karena
respons-respons perilaku itu praktis
berupa gerakan-gerakan, maka jenis
efektor yang paling berperan adalah
otototot tubuh;
 Koordinasi syaraf dan hormon.
- Perilaku hewan yang dihasilkan
sebagai akibat belajar meliputi habituasi
(pembiasaan), pengkondisian
(conditioning), perekaman (impriting),
meniru (imitating), coba-coba (trial and
error), dan menalar (reasioning).

B. Kegiatan Belajar 2: Populasi dan


Komunitas
1. Konsep Dasar Populasi
- Populasi merupakan kumpulan individu-
individu yang sejenis yang berada pada
tempat dan waktu yang sama
- Berdasarkan persfektif biologi,
populasi memiliki ciri-ciri antara lain:
 Mempunyai struktur dan organisasi
tertentu yang dapat bersifat fluktuatif
maupun konstan seiring dengan
berjalannya waktu.
 Mempunyai sejarah ontogeni (dari
mulai lahir, tumbuh, dewasa menjadi
tua hingga mati atau punah).
 Dapat dikenai faktor-faktor
lingkungan sebagai bentuk respon
terhadap perubahan lingkungan
 Mempunyai sifat hereditas dalam
bentuk gen pool (genangan gen).
 Terintegrasi oleh faktor-faktor
hereditas dan lingkungan yang
mempengaruhi kestabilannya.
- Berdasarkan persfektif statistik,
populasi memiliki ciri-ciri :
 Mempunyai kelimpahan dan
kerapatan/kepadatan (densitas).
 Mempunyai sebaran dan struktur
umur
 Memiliki pola dispersi (pola sebaran
individu intra-populasi)
 Memiliki genangan gen (gen pool)
- Secara umum dikenal ada tiga pola
sebaran populasi yaitu Acak (random),
Seragam (uniform) dan Mengelompok
atau agregasi (clumped)
- Interaksi interspesifik adalah interaksi
antar populasi dalam suatu komunitas
- Interaksi dapat berupa: simbiosis
mutualisme, komensalisme,
parasitisme, predatorisme dan
kompetisi.
2. Pertumbuhan Populasi
- Ada 4 parameter utama yang
menentukan kelimpahan suatu
populasi, yaitu:
 Natalitas
 Mortalitas
 Imigrasi
 Emigrasi
- Secara garis besar tinggi rendahnya
laju natalitas dibedakan menjadi dua
faktor, yaitu:
 Faktor bawaan, meliputi
kemampuan berbiak (fekunditas dan
fertilitasnya) dan kemampuan induk
dalam perawatan anaknya.
 Faktor lingkungan, meliputi
tersediaan sumber daya (seperti
ruang, makanan dan kondisi yang
sesuai).
- Ada dua macam strategi berbiak
hewan dalam mempertahankan
kesintasan jenisnya, yaitu:
 Strategi-r, species-r memiliki
ciri- ciri:
 Biasanya mempunyai daya biak
yang tinggi dan nilai koefesien
laju pertumbuhan populasi (r)
yang tinggi pula atau memiliki
jumlah keturunan yang besar.
 Biasanya mampu untuk
menempati habitat-habitat yang
belum mantap (tidak menentu
dan tidak dapat diramal) atau
lebih mampu secara cepat
menempati area-area atau
lahan-lahan yang tandus dan
yang masih kosong kehidupan.
 Relatif cepat dewasa seksualnya
(memiliki siklus hidup yang
pendek) atau waktu generasi
yang pendek.
 Berukuran tubuh kecil dan
mungkin semelpar.
 Kemampuan mengurus anak
rendah, sehingga resiko
kematian tinggi (laju mortalitas
tinggi).
 Ukuran populasi sangat
dipengaruhi oleh lingkungan
(bukan oleh kepadatan populasi
itu sendiri).
 Strategi-k, memiliki ciri-ciri ,
yaitu:
 Koefesien laju pertumbuhan
populasinya rendah (jumlah
anak sedikit).
 Kemampuan daya bersaingnya
tinggi, sehingga mampu
menjaga tingkat kelimpahan
populasinya agar sekitar tingkat
daya dukung lingkungannya (K).
 Habitat yang ditempatinya
adalah yang sudah mapan,
konstan atau bersifat musiman
(dapat diramal). Habitat-habitat
yang demikian tidak mengalami
fluktuasi kondisi lingkungan
yang bersifat acak dan
populasi-populasi species yang
menempati habitat demikian
kerapatannya relatif konstan.
 Memiliki masa hidup yang
panjang (daur hidup dan waktu
generasi panjang)
 Kemampuan dalam menjaga
keturunannya sangat baik
(mortalitas anak rendah).
 Ukuran populasinya sangat
dipengaruhi oleh kepadatan
populasinya sendiri
3. Struktur Komunitas
- Komunitas merupakan kesatuan dari
populasi-populasi pada suatu ruang
dan waktu tertentu.
- Berdasarkan sumber makanannya,
komponen komunitas dikelompokan
menjadi: Produsen, Konsumen, dan
Dekomposer
4. Interaksi Organisme
- Berdasarkan jenis organisme yang
berinteraksi, ada dua bentuk interaksi
antar organisme yaitu:
 Interaksi intraspesifik (intraspecies),
yaitu interaksi yang terjadi diantara
individu yang sejenis (dalam satu
populasi).
 Interaksi interspesifik (intraspecies),
yaitu interaksi yang terjadi antar
individu yang berbeda species.
- Dampak yang terjadi pada organisme
yang berinteraksi, dikenal istilah
 Interaksi posistif (yang
menguntungkan). Misalnya
mutualisme, protokooperasi,
komensalisme.
 Interaksi negatif (yang merugikan),
interaksi parasitisme, predasi,
parasitodisme, kompetisi dan
amensalisme.
 Interaksi netral (tidak berdampak)
C. Kegiatan Belajar 3: Ekosistem
1. Komponen penyusun ekosistem
- Ekosistem adalah hubungan timbal-
balik antara makhluk hidup (komponen
biotik atau komunitas) dengan
lingkungannya (komponen abiotik)
- Komponen biotik dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:
 Produsen; yaitu makhluk hidup
yang mampu mengubah zat an-
organik menjadi organik
 Konsumen; yaitu organisme yang
tidak bisa membuat makanannya
sendiri dan tergantung kepada
organisme lain.
 Pengurai atau dekomposer; yaitu
organisme yang mampu
menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme yang telah
mati.
- Komponen abiotik dapat berupa:
 Medium atau substrat tempat
komponen biotik melangsungkan
kehidupannya, seperti tanah, air
(perairan) atau udara
 Berupa kondisi, seperti suhu dan
kelembaban udara, angin,
intensitas cahaya, pH, kekeruhan,
arus air
- Macam-macam ekosistem
Ekosistem dibagi menjadi 3 macam,
yaitu:
 Ekosistem daratan (ekosistem
terestrial), dibedakan menjadi
beberapa bioma antara lain:
 Bioma hutan hujan tropis
 Bioma padang rumput
 Bioma hutan gugur
 Bioma gurun
 Bioma taiga
 Bioma thundra
 Ekosistem perairan (ekosistem
akuatik), Berdasarkan tingkat
salinitasnya ekosistem perairan
perairan dibedakan atas:
 Ekosistem air tawar,
berdasarkan ada tidaknya arus
air, dibedakan menjadi:
Ekosistem lotik, Ekosistem lentik
 Ekosistem laut, meliputi
ekosistem laut dalam, ekosistem
laut dangkal, ekosistem pantai
dan ekosistem terumbu karang.
 Ekosistem estuaria, misalnya
muara
 Ekosistem lahan basah, misalnya:
 Ekosistem lahan gambut
 Ekosistem mangrove atau bakau
 Ekosistem rawa-rawa
2. Ekoenergetika
- Ekoenergetika merupakan bahasan
dalam ekologi yang mengkaji tentang
transformasi energi dalam organisme
hidup
- Tranformasi energi dari sumber
utamanya, yaitu sinar matahari hingga
memasuki ke sistem organisme dari
mulai produsen, konsumen hingga
pengurai, bahkan yang dilepaskan
kembali ke alam.
- Di dalam transformasi energi dikenal
istilah rantai makanan. Terdapat 2
tipe rantai makanan:
 Rantai makanan perumput
 Rantai makanan detritus
- Berdasarkan struktur penyusunnya,
kita mengenal ada 3 bentuk piramid
ekologi , yaitu:
 Piramida jumlah
 Piramida Biomassa
 Piramida Energi
- Produktivitas dapat dibedakan atas:
 Produktivitas Primer
 Produktivitas Sekunder;
3. Siklus biogeokimia
- Daur biogeokimia merupakan siklus
zat yang berlangsung melalui
komponen biotik dan abiotik di dalam
suatu ekosistem
- Beberapa daur biogeokimia antara
lain:
 Siklus air, air menguap dari
permukaan air, transpirasi
tumbuhan dan respirasi organisme,
dan turun kembali sebagai hujan.
 Siklus karbon, Karbon dihasilkan
sebagai dari aktivitas respirasi dan
pembakaran bahan bakar fosil
 Siklus nitrogen, Mikroorganisme
berperan penting dalam
mengembalikan nitrogen sehingga
mampu diserap kembali oleh
tumbuhan.
 Siklus oksigen, Siklus oksigen
merupakan proses pergerakan
unsur oksigen dalam bentuk gas,
cair maupun senyawa organik
 Siklus sulfur, sumber sulfur di
alam berasal dari pembakaran fosil
dan bahan organik dari feses dan
jasad organisme yang mati.
 Siklus fosfor, fosfor di alam dapat
berasal dari dua jalan, yaitu proses
pelapukan batuan mineral (batuan
fosfat) dan penguraian bahan
organik (misalnya faeses hewan) oleh
dekomposer.

D. Kegiatan Belajar 4: Perubahan


Lingkungan
1. Perubahan Ekosistem
- Eksploitasi seringkali mengakibatkan
perubahan lingkungan yang mengarah
pada kerusakan lingkungan
- Perubahan dapat disebabkan oleh:
 Faktor alam (seperti perubahan
iklim, akibat gunung meletus, banjir
bandang)
 Faktor eksternal (seperti polusi,
kebakaran hutan, konversi lahan).
- Suksesi adalah proses perubahan
ekosistem secara perlahanlahan menuju
ke arah pematangan (kestabilan) melalui
beberapa tahapan serial.
- Enam unsur yang akan terjadi
sehubungan dengan proses suksesi,
yaitu:Penggundulan, Migrasi, Eksesis,
Kompetisi, Reaksi, Stabilisasi
- Berdasarkan perubahan jumlah
vegetasinya, suksesi dibagi menjadi:
suksesi progresif dan suksesi regresif.
- Berdasarkan kondisi awalnya, suksesi
dibedakan atas: Suksesi primer;
suksesi sekunder
- Berdasarkan sumber awal terbentuknya
jaring-jaring makanan, suksesi
tersebut, dibedakan atas: Suksesi
autrofik dan Suksesi heterotrofik
2. Peranan manusia dalam perubahan
lingkungan
- Manusia mempunyai kebutuhan yang
dapat menyebabkan perubahan
lingkungan. Kebutuhan tersebut
dapat meliputi:
 Kebutuhan dasar (essensial)
 Kebutuhan tambahan (non-
essensial)
- Eksploitasi yang berlebihan akan
berdampak pada penurunan
kemampuan lingkungan dalam
mendukung kelangsungan makhluk
hidup yang ada di dalamnya.
- Kegiatan manusia yang dapat
penyebabkan perubahan lingkungan
antara lain:
 Eksploitasi yang berlebihan
 Intensifikasi pertanian
 Ekstensifikasi pertanian
3. Pencemaran lingkungan
- Menurut UU No. 32 Tahun 2009 pasal
1 ayat 14, pencemaran lingkungan
hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku
mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan
- Zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran disebut
polutan
- Suatu zat dapat disebut sebagai
polutan apabila:
 Jumlahnya melebihi jumlah normal
 Berada tidak tepat pada waktunya
 Berada tidak tepat pada tempatnya
- Berdasarkan sumber bahan
pencemarnya, zat pencemar dapat
dibedakan atas:
 Pencemar kimiawi
 Pencemar biologi
 Pencemar fisik
- Berdasarkan tempat terjadinya,
pencemaran dibedakan atas 3
macam, yaitu:
 Pencemaran udara, beberapa
polutan yang menyebabkan
pencemaran udara, yaitu: Gas H2S,
Gas CO, Gas CO2, Oksida nitrat
(NO2) dan oksida sulfat (SO2),
Partikulat
 Pencemaran air, disebabkan oleh:
Limbah pertanian, Limbah
domestik, Buangan industri
 Pencemaran tanah, disebabkan
oleh beberapa jenis polutan,
seperti:
 Sampah-sampah plastik yang
sukar
hancur, botol, karet
sintesis, pecahan kaca,
dan kaleng.
 Detergen yang bersifat non
bio degradable (secara alami
sulit diuraikan).
 Zat kimia hasil buangan
pertanian, misalnya insektisida.
 Limbah B3 (bahan berbahaya
dan beracun)
4. Masalah Lingkungan Global dan Nasional
- Permasalahan-permasalahan
lingkungan global dan nasional antara
lain:
 Global Warming, dampak dari
pemanasan global antara lain:
 Perubahan iklim
 Mencairnya es (gletser) di
kutub dan puncak gunung
 Siklus hidrologi menjadi lebih
pendek akibat lebih cepatnya
air mengalami kondensasi
 Menurunnya keanekaragaman
hayati akibat rusaknya habitat
bagi banyak flora dan fauna
 Deforestasi
 Penurunan Keanekaragaman Hayati
 Sampah dan limbah,
 Berdasarkan wujudnya limbah
dibedakan menjadi: limbah
padat, limbah cair, limbah gas
 Berdasarkan komponen
penyusunnya limbah dibedakan
menjadi: Limbah organik,
Limbah anorganik
 Berdasarkan sumbernya,
limbah dibedakan menjadi:
Limbah rumah tangga,
Limbah industri, Limbah
pertanian, Limbah konstruksi,
Limbah radioaktif
5. Upaya Mengatasi Masalah
Kerusakan Lingkungan
- Pembangunan berwawasan
lingkungan (pembangunan
berwawasan lingkungan) adalah
usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan
memerhatikan faktor lingkungan.
- Konsep pembangunan berkelanjutan
berdasarkan kesepakatan KTT Bumi
di Rio de Jeniro tahun 1992,
terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
 Gagasan kebutuhan
 Gagasan keterbatasan
- Sasaran pengelolaan lingkungan
hidup adalah:
 Tercapainya keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan
antara manusia dan lingkungan
hidup.
 Terwujudnya manusia Indonesia
sebagai insan lingkungan hidup
yang memiliki sikap dan tindak
melindungi dan membina
lingkungan hidup.
 Terjaminnya kepentingan generasi
masa kini dan generasi masa
depan.
 Tercapainya kelestarian fungsi
lingkungan hidup.
 Terkendalinya pemanfaatan
sumber daya secara bijaksana.
 Terlindunginya Negara Kesatuan
Republik Indonesia terhadap
dampak usaha dan/atau kegiatan di
luar wilayah negara yang
menyebabkan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan
hidup
- Hal-hal yang dilakukan pemerintah
antara lain:
 Mengeluarkan UU Pokok Agraria
No. 5 Tahun 1960 yang mengatur
tentang Tata Guna Tanah.
 Menerbitkan UU No. 4 Tahun
1982, tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
 Memberlakukan Peraturan
Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986,
tentang AMDAL (Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan).
 Pada tahun 1991, pemerintah
membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan,
 Beberapa upaya yang dapat
dilakukan masyarakat berkaitan
dengan pelestarian lingkungan
hidup antara lain:
 Pelestarian Tanah (tanah datar,
lahan miring/perbukitan)
 Pelestarian Udara, dengan:
Mengurangi penghamburan
energi di pabrik, Menggunakan
energi selain minyak bumi,
Mengurangi penggunaan mobil
pribadi, Menggunakan
kendaraan irit bahan bakar
 Pelestarian Hutan, dengan:
Reboisasi atau penanaman
kembali hutan yang gundul,
Melarang pembabatan hutan
secara sewenang-wenang,
Menerapkan sistem tebang pilih
dalam menebang pohon,
Menerapkan sistem tebang–
tanam dalam kegiatan
penebangan hutan,
Menerapkan sanksi yang berat
bagi mereka yang melanggar
ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
 Pelestarian Laut dan Pantai,
dengan: Melakukan reklamasi
pantai dengan menanam
kembali bakau di areal sekitar
pantai, Melarang merupakan
pengambilan batu karang yang
ada di sekitar pantai maupun di
dasar laut, karena karang
merupakan habitat ikan dan
tanaman laut, Melarang
pemakaian bahan peledak dan
bahan kimia lainnya dalam
mencari ikan, Melarang
pemakaian pukat harimau
untuk mencari ikan.
 Pelestarian Flora dan Fauna,
dengan: Mendirikan cagar alam
dan suaka margasatwa,
Melarang kegiatan perburuan
liar, Menggalakkan kegiatan
penghijauan.
 Konservasi Keanekaragaman
Hayati, dengan konsevasi in situ
dan ex situ
 Mengatasi permasalahan
limbah sampah, dengan
menggalakkan 3R: reduce,
reuse,recycle
2 Daftar materi yang sulit 1. Menghitung indeks keanekaragaman
dipahami di modul ini Shanon- Wienner (H‟)
2. Apa yang dimaksud protokooperasi
3 Daftar materi yang sering 1. Interaksi netral (tidak berdampak), mengapa
mengalami miskonsepsi disebut interaksi jika tidak berdampak
antar sesama organisme?
2. Siswa sulit membedakan Konsep tentang
limbah dan polutan
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
NAMA : Yeni Anggraeni Putri, S.Pd.
NO. PESERTA : 202000635927

Judul Modul BIOTEKNOLOGI


Judul Kegiatan Belajar (KB) 17. Prinsip dan Sejarah
Bioteknologi
18. DNA Kloning
19. Sel Punca
20. Aplikasi Bioteknologi di
Berbagai Bidang
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar 1: Prinsip dan Sejarah
dipelajari Bioteknologi
1. Pengertian bioteknologi: pemanfaatan sistem
kehidupan dan organisme untuk
mengembangkan dan menciptakan produk baru
untuk menghasilkan atau memodifikasi produk
atau proses dengan tujuan memperoleh produk
yang lebih baik dari segi kualitas maupun
kuantitas serta singkat dalam waktu produksi.
2. Bioteknologi berasal dari kata “bios” yang artinya
hidup, “teuchos” yang artinya alat, dan logos yang
artinya hidup sehingga bioteknologi dapat
diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatkan mahluk hidup maupun produk
dari mahluk hidup dalam proses produksi barang
dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan
umat manusia.
3. Prinsip-prinsip dasar bioteknologi.
- Para ilmuwan membagi bioteknologi menjadi:
(1) Bioteknologi merah, ilmu bioteknologi yang
mempelajari aplikasi bioteknologi pada bidang
medis.
(2) Bioteknologi hijau, berkaitan dengan
aplikasi bioteknologi pada hidang pertanian
dan peternakan.
(3) Bioteknologi putih, diaplikasikan pada
bidang 5 industri.
(4) Bioteknologi biru, diaplikasikan dalam
bidang akuatik.
- Prinsip dasar bioteknologi adalah adanya agen
biologis (mikroba, enzim, sel), pendayagunaan
teknologi untuk memanipulasi DNA, produk
dan jasa yang diperoleh serta penggunaan
berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan
produk.
4. Sejarah perkembangan bioteknologi
- Suharto menemukan membagi Era
perkembagan bioteknologi ke dalam 5 era
yaitu:
(1) Era Pra Pasteur, sebelum tahun 1865
(2) Era Pasteur (1986-1940)
(3) Era Antibiotik (1940-1960)
(4) Era Pasca Antibiotik (1960-1975)
(5) Era Bioteknologi Modern (1975-sekarang)
- Verma et al. (2011) membagi tahapan
perkembangan bioteknologi ke dalam tiga
tahapan:
(1) Bioteknologi Kuno (sebelum – 1800)
(2) Bioteknologi Klasik
(3) Bioteknologi Modern
- Bioteknologi modern tidak dapat terlepas dari
aplikasi metode mutakhir yang telah
ditemukan pada tahap bioteknologi kuno,
klasik, dan modern seperti:
(1) Kultur Jaringan
(2) Analisis genetik
(3) Manipulasi organisme
(4) Analisis DNA
(5) Teknologi DNA rekombinan
(6) Polymerase Chain Reaction
(7) Hibridoma
(8) Kloning
(9) Hibridisasi DNA
(10) Sekuensing DNA
5. Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi
konvensional.
- Alasan utama mikroorganisme dijadikan
subjek pada proses bioteknologi yaitu:
(1) Petumbuhan dan perbanyakan mikroba
perlangsung dengan cepat
(2) Mudah diperoleh dari lingkungan
(3) Sifat genetik mudah dimodifikasi melalui
rekayasa genetika
(4) Memiliki plasmid yang digunakan sebagai
vektor
(5) Tidak tergantung iklim dan kondisi
lingkungan
(6) Memiliki sifat yang tetap dan tidak berubah
- Mikroorganisme di bidang bioteknologi
pertanian, Beberapa cabang bidang pertanian
yang memanfaatkan mikroorganisme:
(1) Pembuatan kompos bioaktif.
(2) Biofertilizer
(3) Agen Biokontrol
- Mikroorganisme di bidang bioteknologi
peternakan dan perikanan, Peran mikroba
yang menguntungkan:
(1) Membentuk metabolisme serta sebagai
bahan pakan atau pakan tambahan serta
probiotik.
(2) Dalam hal metabolisme, mikroba
membantu ternak dan ikan menghidrolisis
selulosa karena enzim yang dimilikinya.
(3) Bakteri mampu memfiksasi urea sebagai
sumber nitrogen
- Mikroorganisme di bidang bioteknologi
pangan, bermanfaat dalam pembuatan: Kecap,
tempe, keju, oncom, yogurt, minuman
beralkohol, roti.
- Mikroorganisme di bidang bioteknologi
farmasi, misalnya: pembuatan antibiotik,
pembuatan vaksin,
- Mikroorganisme di bidang bioteknologi energi,
misalnya: pembuatan etanol (alkohol), biogas.
- Mikroorganisme di bidang bioteknologi
pengolahan bahan tambang, misalnya:
Kemampuan mikroorganisme untuk
memisahkan logam dan batuan merupakan
bagian dari perkembangan bioteknologi dalam
dunia 23 pertambangan mineral. Tembaga,
uranium, dan emas secara efisien dapat
diekstrak oleh bakteri Thiobacillus feroxidans
dari bijihnya.
- Mikroorganisme di bidang bioteknologi
bioremediasi, beberapa jenis bakteri yang
telah digunakan dalam proses bioremediasi
antara lain genus Achromobacter,
Arthrobacter, Acinetobacter, Actinomyces,
Aeromonas, Brevibacterium, Flavobacterium,
Moraxella, Klebsiella, Xanthomyces,
Pseudomonas, dan Bacillus yang memiliki
kemampuan untuk mendegradasi minyak
bumi. Sejumlah bakteri seperti Pseudomonas
aeruginosa, Acinetobacter calcoaceticus,
Arthrobacter sp., Streptomyces viridans dan
lain-lain menghasilkan senyawa biosurfaktan
atau bioemulsi
B. Kegiatan Belajar 2: DNA Kloning
1. Kloning DNA: proses penyimpanan dan
penyiapan sekuen DNA
2. Kloning gen: proses perbanyakan salinan DNA
interes.
3. Prinsip dasar dari isolasi DNA jaringan adalah
memecah dan mengekstraksi jaringan tersebut
sehingga akan terbentuk ekstrak sel yang terdiri
dari DNA, RNA dan substansi dasar lainnya
seperti protein, karbohidrat, dan lipid.
4. Metode isolasi DNA terdiri dari tahapan:
- Penghancuran (lisis) sel
- Ekstraksi DNA
- Presipitasi DNA
5. Pemanfaatan enzim restriksi. Enzim retriksi
adalah enzim yang digunakan untuk memotong
molekul DNA pada lokasi-lokasi yang spesifik
(lokasi restriksi)
6. Enzim melindungi sel-sel prokariotik dari infeksi
virus dengan mendigesti DNA virus
7. Teknologi DNA rekombinan merupakan
kumpulan teknik atau metode untuk
mengkombinasikan gen-gen secara in vitro
8. Rekayasa Genetika: Tindakan mengubah DNA
genom. Metode yang digunakan antara lain:
- Isolasi DNA
- Pemotongan DNA
- Penyambungan DNA
- Memasukkan DNA ke dalam sel hidup.
9. Peran Plasmid: vektor kloning merupakan
molekul DNA yang dapat membawa DNA asing
ke dalam sel inang (bakteri rekombinan) dan
bereplikasi pada sel inang tersebut
10. Tahapan pengklonan gen dalam plasmid bakteri
terbagi ke dalam 4 tahapan yaitu:
- Isolasi dan pemotongan DNA
- Produksi DNA rekombinan
- Kloning DNA rekombinan
- Screening
- Ekspresi kloning gen eukariotik
11. Mengekspresikan kloning gen eukariotik di
dalam sel inang bakteri prokariotik merupakan
hal yang sulit karena setiap jenis sel memiliki
faktor penentu ekspresi yang berbeda-beda.
12. Amplifikasi DNA: metode kloning DNA
digunakan untuk membuat salinan DNA dengan
urutan spesifik.
13. Metode amplifikasi DNA dikenal dengan nama
Polymerase Chain Reaction (PCR).
14. Polymerase Chain reaction (PCR) adalah metode
amplifikasi sekuen DNA target spesifik secara in
vitro.
15. Prinsip kerja PCR adalah reaksi berulang yang
dilakukan oleh enzim polimerase yaitu enzim
yang mampu merangkai DNA template menjadi
untai molekular yang panjang.
16. Sintesis PCR melibatkan tiga tahapan utama,
yaitu denaturation (pemutusan ikatan hidrogen
pada rantai ganda DNA), annealing (penempelan
primer), dan extension (elongasi).
C. Kegiatan Belajar 3: Sel Punca
1. Kultur sel tunggal: pengembangan metode
untuk melakukan kloning pada organisme.
2. Kloning organisme melalui sel tunggal sangat
penting karena dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan banyak jaringan yang berbeda
dari satu sel induk.
3. Teknik kultur jaringan dapat dibagi menjadi
beberapa bagian berdasarkan tipe awal jaringan
tanaman yang digunakan sebagai eksplan dan
komposisi media pertumbuhan yang digunakan,
atara lain:
- Kultur Kalus
- Kultur Suspensi Sel
- Isolasi dan Kultur Protoplas
- Kultur Polen
- Kultur Organ Tanaman
4. Penggunakan sel hewan pada kultur sel
menggunakan pendekatan transplantasi inti.
5. Transplantasi inti dilakukan dengan cara
membuang inti nukleus yang tidak dibuahi atau
yang dibuahi dengan nukleus dari organisme
yang berbeda.
6. Sel punca (stem Cell) merupakan sel yang tidak
terspesialisasi sehingga dapat bereproduksi
sendiri tanpa batas dan dalam kondisi yang
sesuai dapat berdiferensiasi menjadi berbagai
jenis sel.
7. Sel punca dapat dibedakan dari jenis sel lainnya
berdasarkan dua karakteristik utama, yaitu:
- Sel punca merupakan sel yang tidak
terspesialisasi dan mampu memperbarui diri
melalui pembelahan sel walaupun terkadang
tidak membelah dalam waktu yang lama.
- Sel punca dalam kondisi fisiologis tertentu,
dapat diinduksi menjadi sel khusus untuk
membentuk jaringan atau organ dengan
fungsi yang khusus. Pada beberapa organ
seperti usus dan sumsum tulang, sel punca
secara teratur membelah untuk memperbaiki
dan mengganti jaringan yang rusak. Namun
pada organ lain seperti pankreas dan jantung,
sel punca hanya membelah dalam kondisi
khusus.
8. Para ilmuwan membagi sel punca ke dalam dua
jenis yaitu: Sel punca embrionik dan Sel punca
somatik atau nonembrionik
9. Karakter Sel Punca, Semua sel punca secara
umum memiliki tiga karakter yaitu:
- Membelah dan memperbaharui diri untuk
waktu yang lama
- Tidak terspesialisasi
- Dapat berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel
khusus.
10. Sel punca embrionik berasal dari embrio yang
berkembang dari sel telur yang telah dibuahi
secara in vitro yang disumbangkan untuk
kepentingan penelitian dengan persetujuan dari
donor.
11. Sel punca dewasa: sel yang belum
berdiferensiasi karena ditemukan diantara sel-
sel yang berdiferensiasi dalam jaringan atau
organ
12. Sel punca dewasa dapat memperbaharui dirinya
sendiri dan dapat berdiferensiasi untuk
menghasilkan beberapa atau semua jenis sel
khusus utama dari jaringan atau organ
13. Peran utama sel punca dewasa dalam organisme
hidup adalah untuk memelihara dan
memperbaiki jaringan dimana sel tersebut
ditemukan.
14. Contoh jalur diferensiasi sel induk dewasa:
- Sel punca hematopoietik, berdiferensiasi
menjadi semua jenis sel darah
- Sel punca mesenkim, terdapat pada banyak
jaringan. Sel yang berasal dari sumsum tulang
(sel punca stroma sumsum tulang dan sel
punca skeletal) dapat berdiferensiasi menjadi
berbagai jenis sel seperti sel tulang (osteoblas
dan osteosit), sel tulang rawan (kondrosit), sel
lemak (adiposit), dan sel stroma yang
mendukung pembentukan darah
- Sel punca saraf, Sel punca saraf diotak dapat
berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel utama
otak seperti sel saraf (neuron) dan dua sel
nonnouron (oligodendrosit dan astrosit)
- Sel punca epitel, pada lapisan saluran
pencernaan terjadi pada kriptus dalam dan
dapat berdiferensiasi menjadi beberapa tipe
sel seperti sel penyerap, sel piala, sel paneth,
dan sel enteroendokrin
- Sel punca kulit, terdapat pada lapisan basal
epidermis dan di pangkal folikel rambut.
15. Induced Pluripotent Stem Cells (iPSCs): sel
punca dewasa yang telah diprogram ulang
secara genetik pada keadaan seperti sel punca
embrionik dengan dipaksa untuk
mengekspresikan gen dan faktor penting untuk
mempertahankan sifatsifat yang menentukan
sel induk embrionik.
16. Tujuan utama dari penelitian sel punca adalah
untuk mengidentifikasi bagaimana sel punca
yang tidak berdiferensiasi menjadi sel yang
berdiferensiasi membentuk jaringan dan organ.
17. Sel punca manusia saat ini digunakan dalam
bidang kedokteran dan kesehatan.
D. Kegiatan Belajar 4: Aplikasi Bioteknologi di
Berbagai Bidang
10. Aplikasi farmasi: Aplikasi komersial pertama
dalam bioteknologi setelah teknologi rekayasa
genetika adalah pemanfaatan gen-gen dengan
potesi klinis.
11. Contoh aplikasi bioteknologi di bidang
farmasi adalah: produksi insulin, interferon
manusia, protein penting lainnya.
12. Permasalahan yang dihadapi: Sulitnya
memisahkan protein yang diinginkan dari protein
lain yang dihasilkan juga oleh bakteri
rekombinan, membutuhkan biaya yang besar
13. Aplikasi terapi gen: metode menambahkan
salinan gen agar gen yang rusak dapat aktif
kembali. Salah satu upaya berhasil adalah
transfer gen yang mengkode enzim adenosin
deaminase.
14. Transfer gen yang mengkode enzim adenosin
deami, nase ke dalam sumsum tulang dua gadis
yang menderita penyakit darah langka yang
disebabkan kurangnya enzim ini.
15. Permasalahan yang dihadapi: belum ada uji
yang benar-benar berhasilendekatan terapi gen
untuk mengobati berbagai penyakit
membutuhkan banyak upaya tambahan.
16. Produksi vaksin: vaksin merupakan virus
atau mikroorganisme patogen lain yang sudah
dilemahkan sehingga setelah dimasukkan dalam
tubuh, maka tubuh akan menghasilkan antibodi.
17. Aplikasi bioteknologi dalam pertanian. Contoh
aplikasinya:
- Percobaan pada tanaman telah berhasil ketika
menggunakan Ti plasmid sebagai vektor
pembawa DNA rekombinan sehingga Ti
plasmid menjadi potensial untuk digunakan
dalam upaya memperbaiki ketahanan
tanaman pangan dan hutan
- Resistensi herbisida, beberapa tanaman
pertanian penting telah direkayasa secara
genetis agar tahan terhadap Glyphosate, yaitu
bahan aktif dalam Roundup, herbisida yang
sangat mudah terurai dan sangat aktif
membunuh tanaman
- Fiksasi nitrogen, memungkinkan tanaman
penting dalam pertanian mampu memfiksasi
nitrogen.
- Resistensi terhadap serangga, memasukkan
gen pada tanaman untuk memproduksi
protein yang berbahaya bagi serangga yang
memakannya tetapi tidak berbahaya bagi
organisme lain.
- Rekayasa genetika tanaman, tanaman
transgenik lebih mudah di budidayakan, lebih
murah secara biaya dan lebih efisien serta
produksi yang cukup tinggi.
18. Bioteknologi forensik. Contoh aplikasinya:
- Pemeriksaan DNA biasanya dilakukan untuk
mengidentifikasi korban walaupun saat ini
dapat juga digunakan untuk melacak pelaku
kejahatan
19. Bioteknologi bioremediasi: pengembangan
dari bidang bioteknologi lingkungan dengan
memanfaatkan proses biologi untuk
mengendalikan pencemaran.
20. Bioteknologi konservasi:
- Kultur in vitro: Teknik kultur in vitro dan
pengumpulan plasma nutfah melalui proses
multiplikasi memiliki fungsi yang baik untuk
mengurangi resiko hilangnya sumber daya
genetik tanaman yang penting.
- Kriopreservasi adalah pengawetan sel hidup,
organ, jaringan, dan mikroorganisme pada
suhu yang sangat rendah. Kriopreservasi
adalah satusatuya metode yang memastikan
konservasi jangka panjang yang aman dan
efisien pada berbagai tanaman termasuk
tanaman yang dapat diperbanyak secara
vegetatif, spesies langka dan hampir punah.
- Penanda molekuler. Isozim merupakan metode
yang sangat baik untuk studi variabilitas
genetik antar populasi tumbuhan dan hewan.
- Penanda berbasis DNA telah banyak
digunakan untuk mengukur struktur genetik
spesies tanaman
- Penanda dapat membantu para peneliti untuk
mengidetifikasi spesies tanaman dan
kultivarnya untuk mengklarifikasi kesalahan
jenis spesies. Penanda dapat membantu para
peneliti untuk mengidetifikasi spesies hewan
21. Bioetika sendiri berasal dari kata “Bios” yang
berarti hidup atau segala sesuatu yang
menyangkut kehidupan, dan kata “ethicos” yang
berhubungan dengan etika moral.
22. Bioetika merupakan ilmu untuk
mempertahankan hidup dalam mengatasi
kepunahan lingkungan dan mengatasi
kepunahan manusia.
23. Di dunia internasional ada 3 instrumen
terkait dengan bioetika, yaitu:
- Universal Declaration on Human Genome and
Human Rights, UNESCO 29th General
Conference 1997
- International Declaration on Human Genetic
Data (ID-HGD), UNESCO 32nd General
Conference 2003 27
- Universal Declaration on Bioethics and Human
Rights, *UD-BHR) UNESCO 33rd General
Conference 2005
24. Isu bioetika yang muncul, antara lain:
- Menurut The 8th Global Summit on National
Bioethics Advisory Bodies (Singapura 26-27
Juli 2010), menyimpulkan beberapa isu yang
muncul antara lain:
Synthetic Biology
Microbial Bioethics
Biobanks
Stem Cells Research and Therapy
Human Cloning
Traditional Medicine and Its
Implication. “Penyembelihan sapi” yang
dipertanyakan oleh pihak luar telah
memunculkan pula isu tentang Bioetika
Hewan
- Menurut International Bioethic Committee
(IBC) dan Komite Bioetika Nasional, isu terkait
yang tercakup dalam bioetika adalah medical
bioethics, animal bioethics, agriculture/food
bioethics, environmental bioethics, industrial
bioethics, neuroethics, dan nanoethics
- Menurut Center of Bioethics, The Chinese
University of Hongkong, isu bioetika
mencakup rekayasa genetika, bioteknologi,
nano teknologi, mengakhiri kehidupan
organisme, perdagangan organ pengobatan,
etika lingkungan, biodiversitas, kloning
manusia, perlindungan terhadap hasil
penelitian, akses terhadap pengobatan dan
akses terhadap
- peralatan
25. Bioetika akan membantu manusia untuk
hidup sehat, arif, dan bertanggung jawab dalam
menghadapi kasus-kasus kehidupan.
2 Daftar materi yang sulit 11. “Sebelum peneliti melakukan kloning DNA,
dipahami di modul ini terlebih dahulu peneliti harus mengisolasi
plasmid dari sel bakteri dan kemudian
menyisipkan DNA interes ke dalam plasmid”.
Dari pernyataan di atas:
a. Apa itu DNA interes?
b. Bakteri apa saja yang dapat digunakan untuk
kloning DNA?
12. Materi kultur sel tunggal
3 Daftar materi yang sering 12. Apakah semua sel mempunnyai DNA interes?
mengalami miskonsepsi 13. “Bakteri melindungi DNA nya dari digesti enzim
restriksi mereka sendiri melalui penambahan
gugus metil (-CH3) pada adenin atau sitosin di
lokasi restriksi di dalam DNA mereka”.
Bagaimana proses penambahan gugus metil
tersebut?
14. Samakah plasmid dengan DNA?
15. Bagaimana peran sel punca dapat digunakan
untuk mengatasi kanker?

Anda mungkin juga menyukai