Anda di halaman 1dari 5

geografi – flora dan fauna di Indonesia

BIOSFER adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup yang meliputi lapisan litosfer,
hidrosfer dan atmosfer, dimana ketiganya saling berinteraksi membentuk suatu tempat ditemukannya
kehidupan di bumi.

BIOMA merupakan suatu unit atau system yang terdiri atas kumpulan flora dan fauna dengan
kesamaan bentuk. Bioma terbentuk karena adanya perbedaan kondisi iklim dan letak geografis di suatu
wilayah. Bioma didefinisikan sebagai komunitas biologis yang unik, melingkupi suatu area geografis
yang luas dan terbentuk sebagai respons adanya perbedaan karakteristik lingkungan serta iklim.
Karakteristik bioma:
 Pada setiap bioma ada suatu komunitas klimaks
 Ada suatu bentuk vegetasi utama yang mendominasi kawasan tersebut
 Komunitas ini stabil sepanjang masa kecuali ada kejadian tiba-tiba yang mengganggu
kestabilan komunitas
 Bioma terbentuk karena interaksi antara unsur-unsur lingkungan
 Setiap bioma dicirikan oleh bentuk kehidupan tumbuhan dan hewan yang berbeda
PETA PERSEBARAN BIOMA DI DUNIA

A. Karakteristik Bioma di Dunia


1. Bioma Tundra
 Ciri-ciri:
a. Hamper setiap wilayahnya tertutup oleh alju
b. Musim dingin yang Panjang & gelap serta musim panas yang Panjang & terang
c. Permafrost, tanah dibawah permukaan beku permanen
d. Sangat sedikit curah hujan tahunan
e. berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi (EF) dan iklim
Tundra (ET).
 Persebaran: Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik, Greenland di wilayah kutub utara. Di
wilayah kutub selatan terdapat di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika.
 Fauna: hewan yang memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal (muskox, narwhal, penguin,
beluga)
 Flora: tidak ditemukan pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil (alga, kerak, rumput teki,
rumput kapas, terna,

2. Bioma Taiga
 Ciri-ciri:
a. Musim dingin berlangsung cukup Panjang dan daerah ini basah
b. Musim kemarau yang panas angat singkat
3. Bioma Gurun
4. Bioma stepa (padang rumput)
5. Bioma Hutan Gugur
6. Bioma Hutan hujan tropis
7. Bioma Sabana

B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sebaran Flora dan Fauna


1. Penyebab persebaran flora dan fauna
 Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan
akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan
migrasi.
 Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah
kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke
daerah lain
 Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan
ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak
cocok untuk terus menempati daerah asal.
2. Faktor sebaran flora
 Faktor penyebab sebaran flora
a. Faktor iklim: meliputi cahaya matahari, suhu curah hujan, angin, dan kelebaban
b. Faktor fisiografi: bentuk permukaan bumi dan kemiringan lereng
c. Faktor tanah (edafik): jenis tanah yang berbeda, struktur, komposisi kimia,
kelembaban tanah.
d. Faktor makhluk hidup
 Media penyebaran tumbuhan
a. Angin
b. Air
c. Es
d. Hewan:
EKSTERNAL dengan cara menempel pada bulu/tubuh hewa disebut pengangkutan
ektozoik.
INTERNAL dengan cara memakan biji yang disebutan endozoic.
e. Manusia

3. Faktor sebaran fauna


 Faktor abiotik: seperti iklim yang meliputi cuaca, suhu, dan kelembaban, relief permukaan
bumi, dan kondisi tanah
 Faktor biotik
a. Udara: melalui kekuatan terbang atau karena embusan angin
b. Air: melalui kekuatan berenang atau dibawa arus air/benda yang terapung
c. Lahan: adanya Gerakan suatu spesies di darat
d. Pengangkutan manusia

C. Persebaran Jenis-Jenis Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia


 Wallace memberikan tata nama yang mengidentifikasi enam zona yang masih berlaku sampai
sekarang ini Zona biogeografi ini didasari pola persebaran makhluk hidup yang berada di darat.
1. Zona Neartik
Zona Neartik membentang dari Arktik di utara Kanada ke dataran tinggi Meksiko tengah,
termasuk Greenland. Di zona ini terdapat relatif sedikit keluarga mamalia. Fauna khas antara lain
tikus berkantung, bison, kambing gunung, salamander, muskox, kalkun, antelop, dll

2. Zona Neotropik
Zona Neotropik terbentang dari Meksiko Tengah hingga Amerika Selatan. Di Zona Neotropik
terdapat banyak keluarga mamalia dan banyak di antaranya merupakan fauna endemik. Sebagian
besar keanekaragaman spesies terkonsentrasi di hutan hujan Amazon, sabana atau hutan semak
tropis. Fauna khas antara lain Siamang, Trenggiling, Kukang, Armadillo dan Alpaka.

3. Zona Australis
Zona Australis meliputi Australia dan Papua Nugini serta beberapa kepulauan di Indonesia Timur
seperti kepulauan Maluku, Lombok dan Nusa Tenggara, dan beberapa kepulauan di daerah
Pasifik. Fauna khas antara lain Kiwi, koala, opusum layang dan kangguru pohon, Burung
penghisap madu, burung emu, kakatua, kasuari, Nokdiak (landak Irian), wallaby, cendrawasih
dan Kangguru, Tazmanian Devil (endemik Tasmania), dan Tuatara (Shenodon Punctatus)
endemik New Zealand.

4. Zona Oriental
Zona oriental membentang dari Asia Selatan, Asia Tenggara, hingga bagian selatan Asia Timur.
Zona ini terdiri dari anak benua India, Asia Tenggara, dan bagian dari kepulauan nusantara
(Malay Archipelago) yang berada di utara dan barat garis Wallace. Fauna khas antara lain Badak
bercula satu, Gajah, Bekantan, Gibbon, Orang utan, Monyet, Komodo dan Anoa

5. Zona Paleartik
Zona Paleartik merupakan daerah fauna terbesar. Zona ini mencakup Eropa, Rusia, Asia Tengah,
Tiongkok utara hingga Maroko di Afrika. Ada dua keluarga mamalia endemik di zona ini, yakni
tikus mondok buta Spalacidae dan tikus Selevin. Fauna khas antara lain beruang kutub, panda,
rusa kutub, dan kucing kutub.

6. Zona Etiopia
Zona Etiopia mencakup Madagaskar dan sub-Sahara Afrika. Sahara dan Timur Tengah
membentuk zona transisi antara daerah Etiopia dan Paleartik Selatan. Zona Etiopia memiliki
variasi vertebrata terbanyak dibandingkan zona lainnya. fauna khas antara lain Cheetah,
Simpanse Gorilla, burung unta, singa, gajah, badak afrika, lemur

 Ada tiga kawasan utama persebaran flora dan fauna Indonesia. Ketiga kawasan itu adalah sebagai
berikut:
1. Bagian barat: Kawasan flora subregion Indonesia-Malaysia
2. Bagian tengah: Kepulauan Wallacea (Sulawesi, Nusa Tenggara, Timor, dan Maluku)
3. Bagian timur: Subregion Australia
D. Knservasi Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya
konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya
dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Berdasarkan UU No.26 Tahun 2007, Kawasan yang dilindungi terbagi menjadi 2, yaitu
1. Kawasan suaka alam
Adalah Kawasan dengan ciri khas tertentu, baik dalam daratan maupun perairan
 Cagar alam: Alamnya memiliki kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistem
 Suaka margasata: untuk melindungi satwa tertenru dan habitatnya
2. Kawasan pelestarian alam
Difungsikan sebagai sarana perlindungan flora dan fauna.
 Taman nasional: Kawasan pelesatarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola
dengan system zonasi, dan bertujuan untuk penelitian, Pendidikan, menunjang budi daya,
dan pariwisata
 Taman hutan raya: koleksi tumbuhan atau satwa yang alami ataupun bukan alami.
 Taman wisata alam: untuk melindungi alam, tetapi dimanfaatkan untuk tujuan wisata.
 Kebun raya dan kebun binatang: Kawasan untuk koleksi hidup yang berfungsi untuk
melestarikan jenis flora dan fauna dalam keadaan hidup dan menangkar satwa yang
hamper punah

Anda mungkin juga menyukai