Anda di halaman 1dari 10

Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati menunjukkan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan,


jumlah, dan sifat lain yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu keanekaragaman
gen, jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

1. Keanekaragaman Gen
Gen adalah zat kimia dalam tubuh semua makhluk hidup yang berfungsi sebagai pengatur sifat-
sifat tubuh. Setiap gen bersifat unik, yaitu hanya mengatur munculnya satu sifat. Dengan demikian, dalam
tubuh setiap organisme terdapat banyak gen, sejumlah sifat yang dimiliki. Sebagai gambaran, coba amati
tangan kita.
Contoh pada berat biji, tentu setiap biji memiliki berat yang berbeda. Apabila perbedaan semakin
banyak, biasanya tampak oleh kita. Jika perbedaan itu sangat ekstrem, kita sering menyebut adanya
perbedaan ras. Misalnya, pada jenis manusia kita mengenal adanya ras mongoloid, ras negroid, ras
kaukasoid, ras australoid, dan ras kapoid (perhatikan Gambar 6.2)

2. Keanekaragaman Jenis
Ada satu hal penting yang menjadi petunjuk bahwa dua makhluk berbeda jenisnya, yaitu jika
mereka dikawinkan, tidak ada keturunan yang terbentuk, atau jika keturunan terbentuk, seluruh keturunan
mandul. Oleh karena itu, dikatakan bahwa kuda berbeda “jenis” dengan keledai. Istilah jenis di dalam
biologi disebut “spesies”. Kini dunia memiliki kira-kira 33,5 juta spesies tumbuhan dan hewan, 30 juta
spesies adalah serangga. yang sudah teridentifikasi sekitar 800.000 spesies (Dida Hamidah, M.Si : 2003).
Untuk memahami apakah sekelompok makhluk hidup itu sejenis atau satu spesies, amatilah, jika mereka
saling disilangkan menghasilkan keturunan atau tidak? Apakah keturunannya steril atau fertil?
Keanekaragaman dalam satu jenis (spesies) seperti tampak pada jenis sapi disebut variasi. Variasi
dalam jenis disebabkan oleh adanya perbedaan faktor-faktor pengatur sifat (gen) yang terdapat pada
individu.

2. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem adalah interaksi antara komponen biotik dan abiotik di lingkungannya. Keragaman
interaksi komponen penyusun ekosistem akan membentuk keanekaragaman ekosistem. Contoh
keanekaragaman ekosistem adalah ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem padang rumput, dan
ekosistem pantai.

Cara cepat mengingat: Eko Ganjen (Ekosistem, Gen, dan Jenis)

II. Tipe Ekosistem


Berdasarkan tempatnya ekosistem dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu ekosistem perairan (akuatik)
dan ekositem darat (teresterial)
a. Ekosistem perairan
Ekosistem perairan adalah ekosistem yg komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air, beberapa
kelompok penyusun ekosistem perairan adalah:
 Plankton : teridiri atas zooplankton dan fitoplankton. Bergerak secara pasifkarena pengaruh arus
air . ex: ganging uniseluler, protozoa.
 Nekton : organisme yg berenang aktif . ex: ikan, katak (hewan yg berenang di air)
 Neuston : organism yg hidup nya mengapung di permukaan air. ex: serangga air, eceng gondok,
teratai,
 Bentos : hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil
(melekat) atau bergerak bebas, ex : cacing dan remis.
 Perifiton : merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda
lain, ex : keong.perhatikan gambar dibawah ini!

Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam , yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut
1. Ekosistem air tawar
Memiliki cirri-ciri
- Memiliki salinitas (kadar garam) yang rendah
- Dipengaruhi iklim dan cuaca
- Penetrasi atau masuknya cahaya matahari kurang
Berdasarkan keadaan airnya, ekositem air tawar dibedakan menjadi dua ekosistem air tawar lentik
(tenang) ex: danau, rawa dan ekosistem air tawar lotik (mengalir) ex: sungai, air tejun. Berdasarkan
intensitas cahaya matahari yg menembus air ekosistem air tawar di bagi menjadi beberapa zona / daerah.
- Zona litoral : daerah dangkal yg dapat ditembus cahaya matahari hingga kedasar perairan
- Zona limnetik : Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat
ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton
- Zona profundal ; merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat ditembus cahaya matahari.
Daerah ini dihuni oleh hewan pemangsa dan organism pengurai.
2. Ekositem air laut
- Memiliki kadar garam (salinitas ) yang tinggi
- Tidak dipenagruhi oleh iklim dan cuaca
- Habitat air laut saling berhubungan antara laut yg satu dengan laut lainnya
- Memiliki variasi suhu di bagian permukaan dengan dikedalaman laut
- Terdapat arus laut
Berdasarkan intesitas cahaya air laut saling dibagi menjadi beberapa zona diantaranya sebagai berikut :
zona fotik, zona twilight,zona afotik
Macam macam ekositem air laut:
a. Ekositem laut dalam
Terdapat di palung laut yg gelap, karena tidak dapat di tembus cahaya matahari,tidak ditemukan produsen
organism yg hidup predator dan ikan yg kulitnya mengandung zat fosfor hal ini yg menyebabkan ikan
tersebut bercahaya di temapt gelap.
b. Ekosistem terumbu karang
Terapat didaerahlaut yg dangkaldengan air yg jernih. Organism yg hidup mollusca, porifera, bintang laut ,
ikan . ekosistem laut yg terkenal di Indonesia Taman Nasional Bawah Laut Bunaken.
c. Ekositem estuary
Tedapat didaerah pencampuran air laut dan air sungai. Di daerah estuary dapat ditemukan 2 tipe
ekosistem yg khas , yaitu padang lamun (seagrass) dan hutan mangrove.
d. Ekosistem pantai pasir
Terdiri dari hamparan pasir yg selalu terkena ombak,ditemapt ini angin bertiup kencang dan sinar
matahari bersinar sangat terik. Tumbuhan yg tumbuh dominan adalah formasi pes-caprae ( tanaman yg
berbatang lunak dan terna) dan formasi barringtonia ( terdiri atas perdu dan pohon ). Ekosistem ini dapat
ditemukan di Bali, Lombok,Bengkulu, Bantul (Yogyakarta).
e. Ekosistem pantai batu
Terdapat banyak bongkahan batu besar maupun kecil. Organism yg dominan ganging coklat, kepiting,
kerang, siput, dan burung. Terdapat di bali, sumatera, nusa tenggara dan maluku

b. Ekositem darat
Ekositem darat meliputi areal yg sangat luas yang disebut bioma. Tipe bioma dipenagaruhi oleh iklim,
sedangkan iklim dipengaruhi letak geografis, ada 7 tipe bioma yg ada di bumi :
1. Hutan hujan tropis
Terdapat didaerah khatulistiwa ex: di lembah sungai Amazon, lembah sungai kongo, Amerika Selatan,
Asia Tenggara ( Indonesia, Thailand, Malaysia). Memiliki cirri : curah hujan tinggi, matahari bersinar
sepanjang tahun. Pohon pohon di hutan hujan tropis tumbbuh tinggi dan membentuk kanopi, pada daerah
di bawah kanopi terbentuk iklim mikro.
2. Sabana (savanna)
Merupakan padang rumput yg diselingi pohon. Biasanya tedapat di Kenya ( afrika ) , Australia utara,
NTB, NTT, .
3. Padang rumput
Padang rumput terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang, terdapat di Amerika Selatan, Australia,
Hongaria, Rusia, di Indonesia terdapat di Nusa Tenggara.
4. Gurun
Merupakan padang luas yg tandus karena hujan jarang turn didaerah tersebut. Tumbuhan gurun termasuk
golongan xerofit ( tumbuhan yg hidup di habitat kering). Contohnya : gurung gobi di Asia dan gurun
Sahara diAfrika.
5. Hutan gugur
Terdapat didaerah yg mengalami empat musim, misalnya di Ameriak serikat bagian timur, chili, Eropa
barat. Tumbuhan yg hidup umumnya berdaun lebat ex: elm, oak, maple.
6. Taiga
Terdapat di daerah antara subtropics dan kutub ex: Amerika Utara, Alaska, Rusia. Tumbuhan dominan
berdaun jarum (conifer) yg tampak hijau sepanjang tahun. Hewan yg hidup di taiga moose,beruang hitam,
lynx,serigala.
7. Tundra
Bioma yg paling dingin,bioma tundra dibedakan atas dua macam yaitu tundra arktik dan tundra
alpin. Tundra arktik terdapat didaerah kutub utara (Arktik), rusia,Siberia. Pada musim dingin tidak ada
cahaya matahari selama 9 bulan. Vegetasi yg dominan lumut ,liken dan pohon willow
Tundra alpin terletak di puncak pegununganyg tinggi ex: puncak gunung wijaya papua. Vegetasi yg
dominan pada tndra alpin : rumput alan-alang, perdu,lumut daun liken

Persebaran Flora & Fauna / Hewan & Tumbuhan Di Indonesia

Indonesia meliliki keanekaragaman flora dan fauna baik di Indonesia bagian barat, tengah dan timur
akibat pengaruh keadaan alam, rintangan alam dan pergerakan hewan di alam bebas. Ketiga wilayah di
Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas keragaman binatang dan tanaman yang ada di alam bebas.
Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber adalah orang-orang yang mengelompokkan tipe
flora dan fauna Indonesia ke dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Fauna Asiatis
Wilayah = Indonesia bagian barat (sumatera, jawa, kalimantan hingga selat makassar dan selat Lombok
dan di batasi garis wallace)
Hewan = badak, harimau, orangutan, gajah, dsb.
2. Fauna Peralihan dan Fauna Asli
Wilayah = Indonesia bagian tengah (sulawesi dan nusa tenggara di apit oleh garis Wallace dan weber )
Hewan = Babi rusa, kuskus, burung maleo, kera, dll.
3. Fauna Australis
Wilayah = Indonesia bagian timur (papua di batasi garis weber)
Binatang = Burung cendrawasih, burung kakatua, kangguru, dsb.

Dalam peta persebaran flora dan fauna Indonesia :


Antara fauna tipe asiatis dan peralihan terdapat garis wallace.
Antara fauna tipe peralihan dan tipe australis terdapat garis weber.

Kondisi flora dan fauna di setiap daerah dipengaruhi oleh banyak hal seperti :
1. Tinggi rendah dari permukaan laut
2. Jenis tanah
3. Jenis hutan
4. Iklim
5. Pengaruh manusia, dan lain-lain
Penyebaran Flora di Indonesia

> Hutan hujan tropis


- Terdapat di Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi
- Hutannya lebat, heterogen, dan memiliki kelembaban yang tinggi
- Contoh : eboni, rotan, kamper, meranti, damar, dll.
> Hutan musim
- Terdapat di seluruh P. Jawa
- Ciri-ciri hutan musim adalah : ~ hanya dihuni 1 jenis tumbuhan (homogen)
~ daun-daunnya meranggas di musim kemarau
> Sabana
- Banyak terdapat di Madura & Dataran Tinggi Gayo (NAD)
- Ciri-ciri Sabana adalah : ~ tumbuhnya vegetasi rumput yang diselingi semak-semak & pohon-pohon
rendah
~ banyak dikawasan yang memiliki musim kemarau panjang, maka tidak
mungkin vegetasi tumbuh baik
> Padang rumput (stepa)
- Banyak ditemukan di P. Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor
- Memiliki padang rumput yang luas dan musim kemarau panjang sehingga berpotensi untuk
peternakan sapi dan kuda-kuda lokal (khususnya kuda Sumba dan Bima)

Fungsi Dan Manfaat Keanekaragaman Hayati Indonesia

a. Sebagai sumber pangan


400 jenis tanaman penghasil buah contoh : sirsak (Annona squamosa), 370 jenis tanaman
penghasil sayuran contoh : melinjo (Gnetum gnemon), 70 jenis tanaman umbi contoh : Bawang
(Allium cepa), 55 jenis rempah-rempah contoh : merica (Piper nigrum),dsb
b. Sebagai sumber obat-obatan
940 jenis tanaman obat, 250 tanaman obat digunakan dalam industry obat herbal contoh :
mengkudu(Morinda citrifolia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi,dsb
c. Sebagai sumber kosmetik
Beberapa jenis bunga digunakan untuk wewangin contoh : bunga mawar (Rosa hybrida),dsb
d. Sebagai sumber sandang
Dimanfaatkan seratnya untuk membuat kain contoh : kapas (Gossypium aboreum), ulat
sutra,dsb
e. Sebagai sumber papan
Dimanfaatkan untuk membuat suatu bangunan contoh : kayu jati(Tectona grandis),dsb
f. Sebagai sumber budaya
Beberapa tanaman dan hewan digunakan untuk upacara-upacara adat. Contoh : kambing untuk
qurban, pohon cemara untuk natal.
g. Sebagai sumber plasma nutfah
Plasma nutfah adalah bagian tumbuh-tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme yang memiliki
sifat unggul dan kemampuan mewariskan sifat. Sumber plasma nutfah terbesar adalah hutan.

MENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI

Menghilangnya keanekaragaman hayati disebabkan oleh beberapa faktor :

1. Manajemen pertanian dan hutan yang tidak berkelanjutan


2. Bertambahnya jumlah penduduk
3. Pencemaram tanah, udara dan air
4. Eksploitasi hewan dan tumbuhan secara besar-besaran
5. Adanya spesies pendatang
6. Monokultur

Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Salah satu cara melestarikan keanekaragaman hayati adalah melakukan pelestarian (konservasi). Tujuan
konservasi :

1. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan


2. Mencegah kepunahan
3. Menyediakan sumber plasma nutfah

Konservasi keanekaragaman jayati di Indonesia diatur oleh UU No.5 tahun 1990 tentang konservasi
sumber daya dan UU No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup.

Konservasi dapat dilakukan secara :

Insitu : konservasi yang dilakukan di habitat asli contohnya cagar alam, taman nasional, suaka
margasatwa, taman laut,dan taman hutan raya.

Eksitu : konservasi yang dilakukan di luar habitat asli contohnya dengan mendirikan kebun raya, kebun
binatang, dan taman safari.

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu yang
dimilikinya.

A. Dasar-Dasar Klasifikasi
1. Klasifikasi sitem alamiah
Klasifikasi yang dilakukan berdasarkan sifat alamiah (sesuai kehendak alam). Yang digunakan
adalah adanya persamaan sifat terutama morfologi.
2. Klasifikasi sitem artifisial (buatan)
Klasifikasi yang dilakukan berdasarkan keinginan manusia. Contohnya berdasarkan kegunaan
atau ciri-cirinya.
3. Klasifikasi sistem filogenetik
Klasifikasi yang dilakukan berdasarkan hubungan kekerabatan dengan melihat kesamaan
morfologi, struktur anatomi, fisiologi, etologi, dan evolusi.
4. Klasifikasi sitem modern
Klasifikasi yang dilakukan berdasarkan kekerabatan, ciri-ciri gen atau kromosom.

B. Tingkatan Takson
Kingdom (Kerajaan)
Phylum(Filum untuk Tumbuhan) / Divisio (Divisi untuk Hewan)
Classis (kelas)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Spesies (Jenis)
Varietas (untuk Tumbuhan) / Ras (untuk Hewan)

C. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup


Pada tahun 1735 Carolus Linnaeus memberikan sistem tata nama makhluk hidup yang disebut
Binomial nomenklatur. Pemberian nama spesies menggunakan dua kata yang mendeskripsikan
organisme tersebut. Sistem ini mengikuti beberapa kaidah yaitu :
1. Menggunakan bahasa latin atau kata yang dilatinkan
2. Terdiri dari dua kata, kata pertama ditulis dengan huruf capital, kata kedua ditulis dengan huruf
kecil.
3. Penulisan dicetak miring (italic) atau digarisbawahi (underline) secara terpisah.

Contoh : Jasminum sambac atau Jasminum sambac (Melati)

D. Identifikasi Makhluk Hidup


Dalam mengidentifikasi makhluk hidup diperlukan pengetahuan tentang klasifikasi, buku referensi,
pedoman atau kunci determinasi, gambar atau specimen sebagai acuan.

Kunci determinasi
Kunsi determinasi adalah petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan suatu
organisme dalam suatu tingkatan takson. Kunci determinasi disusun berdasarkan ciri-ciri organisme
dalam bentuk alternated (berlawanan) sehingga disebut kunci dikotom.
Contoh : Indentifikasi hewan pada gambar dibawah sesuai dengan kunci determinasi.

1. A. tidak bertulang belakang ………. (2)


B. mempunyai ruas-ruas tulang belakang ………(3)
2. A. tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku ………. (Mollusca)
B. tubuh tidak lunak, kaki berbuku-buku ………(4)
3. A. bergerak dengan sirip ……… (Pisces)
B. bergerak bukan dengan sirip ……… (6)
4. A. bersayap ….. (5)
B. tidak bersayap ……. (Crustaceae)
5. A. bersayap sisik ……… (Lepidoptera)
B. bersayap lurus ……… (Orthoptera)

Anda mungkin juga menyukai