“Keanekaragaman Hayati”
Penulis: Fikri Syahir Robi
• Savana
Savana (sabana) terdapat di wilayah tropis, seperti Indonesia (NTT dan NTB),
Kenya, dan Australia utara. Bioma ini memiliki ciri berupa padang rumput luas
yang diseling oleh pepohonan, memiliki curah hujan 90-150 cm/tahun. Savana
dibedakan menjadi dua jenis yaitu savana murni (satu jenis pohon) dan savana
campuran (beberapa jenis pohon). Adapun karakteristik flora pada bioma ini yaitu
banyak tumbuhan semak seperti Eucalyptus dan pepohonan yang jarang. Sementara
itu, karakteristik fauna pada bioma ini adalah hewan herbivora seperti kijang dan hewan-
hewan karnivora seperti singa dan macan tutul.
• Stepa
Stepa terdapat di wilayah tropis dengan beriklim sedang contohnya Indonesia
(NTT), Amerika Selatan, Australia, Hongaria, dan Rusia Selatan. Bioma ini
memiliki ciri berupa padang rumput yang luas, memiliki intensitas hujan yang
jarang dengan curah hujan 25-50 cm/tahun. Adapun karakteristik flora pada bioma
ini yaitu banyak tumbuhan herba berupa semak belukar yang tinggi ± 3 meter
contohnya bluestem grasses. Sementara itu, karakteristik fauna pada bioma ini
adalah hewan-hewan herbivora seperti bison, jerapah, kijang serta hewan-hewan
karnivora seperti jaguar, citah, serigala.
• Taiga
Taiga (hutan boreal) terdapat di wilayah subtropis misalnya di Amerika utara,
Alaska semenanjung Skandinavia, dan Rusia. Bioma ini memiliki ciri berupa suhu
yang dingin dan biasanya di pegunungan. Adapun karakteristik flora pada bioma
ini yaitu tumbuhan-tumbuhan konifer (berdaun jarum) yang tampak hijau sepanjang
tahun (evergreen) contohnya pohon cemara. Sementara itu, karakteristik fauna pada
bioma ini adalah hewan yang bisa terbang seperti burung, hewan herbivora seperti
moose, hewan karnivora seperti ajax dan beruang.
• Tundra
Tundra terdapat di wilayah kutub dan lingkar kutub. Bioma ini memiliki ciri
berupa suhu dingin yang ekstrim. Bioma tundra dibedakan menjadi dua jenis yaitu
tundra artik (terdapat di kutub utara) dan tundra alpin (terdapat di puncak
pegunungan). Adapun karakteristik flora pada bioma ini yaitu tumbuhan lumut
seperti Sphagnum, tumbuhan berbiji berukuran pendek, tumbuhan dengan
reproduksi yang singkat, dan tumbuhan yang mengalami dormansi (tidak aktif) di
musim dingin seperti willow dan birch. Sementara itu, karakteristik fauna pada
bioma ini adalah hewan-hewan berbulu tebal seperti caribou dan muskox, serta
beberapa spesies burung seperti ptarmigan.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan flora dan fauna terbesar selain
Brazil dan Zaire. Menurut Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology
(ICBB), Indonesia menempati peringkat pertama di dunia dalam kekayaan spesies
mamalia (646 spesies dan 36% endemic), peringkat pertama untuk kupu-kupu besar
dan berbagai warna (swallowtail butterflies) dengan 121 spesies yang sudah
teridentifikasi dan 44% endemic, peringkat ketiga reptilia (lebih dari 600 spesies),
kelima untuk amphibia (270 spesies), dan ketujuh untuk tumbuhan berbunga (sekitar
25.000 spesies). Selain itu, di hutan Indonesia, ditemukan 400 spesies pohon yang
bernilai ekonomis tinggi. Indonesia juga memiliki sejumlah spesies endemic tertinggi
di dunia. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya pulau yang terisolasi dalam waktu
yang cukup lama sehingga perlahan-lahan muncul spesies local yang unik dan dikenal
sebagai spesies endemic. Oleh sebab itu, pola persebaran flora dan fauna di Indonesia
sangat beragam.
a) Persebaran flora di Indonesia
Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang yang meliputi Malaysia,
Filipina, Indonesia, dan Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van Welzen dan Silk, botanis
dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora Malesiana.
Menurut keduanya, flora Malesiana terbagi menjadi flora daratan Sunda, flora daratan
Sahul, dan flora di daerah tengah (Wallacea) yang sangat khas dan endemic. Flora
dataran Sunda, antara lain tumbuhan dari Famili Dipterocarpaceae, contohnya pohon
keruing (Dipterocarpus applanatus) yang kayunya sering digunakan untuk bahan
bangunan. Selain itu, tumbuhan Famili Nepenthaceae, contohnya tumbuhan pemangsa
serangga atau kantong semar (Nepenthes gymnamphora). Flora dataran Sahul, antara
lain sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari Famili Myristicaceae, misalnya pala
(Myristica fragrans). Flora dataran Wallacea, antara lain leda (Eucalyptus deglupta)
yang memiliki batang berwarna-warni.
b) Persebaran fauna di Indonesia
Penyebaran fauna Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa
geologi benua Asia dan Australia. Pakar zoologi berpendapat bahwa tipe fauna di
Indonesia bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara (oriental), sedangkan
fauna di kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia
(australis). Oleh sebab itu, daerah persebaran fauna Indonesia dapat dibagi menjadi tiga
kawasan, yaitu kawasan Indonesia bagian barat, kawasan peralihan, dan kawasan
Indonesia bagian timur. Pembagian zona persebaran fauna ini dipisahkan oleh garis
Wallace dan garis Weber.
• Kawasan Indonesia bagian barat
Kawasan Indonesia bagian barat meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan
Bali. Kawasan ini dibatasi oleh garis Wallace yang terletak di antara Kalimantan
dan Sulawesi serta antara Bali dan Lombok. Adapun jenis fauna kawasan ini yaitu
harimau (Phantera tigris), macan tutul (Phantera pardus), gajah (Elephas
maximus), badak jawa (Rhinoceros sondaicus), banteng (Bos sandaicus), orang
utan (Pongo pygmaeus), wau-wau (Hylobates lar), lutung (Presbytis cristata),
beruang madu (Ursus malayanus), merak hijau (Pavo muticus), dan jalak bali
(Leucopsar rothschildi).
Gambar 2. Harimau Sumatra (Phantera tigris var. Sumatra)
Sumber: (www.google.com)
• Kawasan Indonesia peralihan
Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok,
dan Timor. Kawasan peralihan dibatasi oleh garis Wallace di sebelah barat dan garis
Weber di sebelah timur. Adapun jenis fauna kawasan ini yaitu anoa pegunungan
(Bubalus quarlesi), anoa daratan rendah (Bubalus depressicornis), Komodo
(Varanus komodonensis), babi rusa (Babyrousa babyrussa), maleo
(Macrocephalon maleo), duyung (Dugong dugon), kuskus beruang (Ailurops
ursinus), burung rangkong (Rhyticeros cessidix), kupu-kupu sulawesi (Papilio
iswara), soa-soa (Hydrosaurus ambonensis), dan kakatua putih berjambul merah
(Cacatua moluccensis).
Memiliki ciri: Memiliki ciri: Memiliki ciri: Memiliki ciri: Memiliki ciri:
1. Uniseluler 1. Mayoritas 1. Uniseluler dan 1. Multiseluler 1. Multiseluler
2. Bentuk sel uniseluler multiseluler 2. Eukariotik 2. Eukariotik
bervariasi 2. Bentuk sel 2. Bentuk sel 3. Berdinding sel 3. Tidak berdinding
3. Prokariotik bervariasi bervariasi selulosa sel
4. Berdinding 3. Eukariotik 3. Eukariotik 4. Bergerak pasif 4. Bergerak aktif
sel 4. Berdinding 4. Bedinding sel 5. Memiliki 5. Menyimpan
5. Berkembang sel yang tersusun klorofil cadangan
biak secara 5. Berkembang atas senyawa 6. Menyimpan makanan dalam
aseksual biak secara kompleks cadangan bentuk lipid
6. Habitat aseksual 5. Memiliki hifa makanan dalam 6. Heterotroph
tersebar 6. Habitat 6. Memiliki bentuk amilum 7. Contoh manusia
dimana saja umumnya di miselium 7. Autotroph (Homo sapiens)
7. Contohnya tempat 7. Berkembang 8. Contoh padi
bakteri dan berair biak secara (Oryza sativa)
cyanophyta
(ganggang 7. Contohnya seksual dan
biru). alga hijau. aseksual
8. Bersifat saprofit
bahkan parasite
9. Habitat di tempat
lembab
10. Contohnya jamur
tiram (Pleurotus
ostreatus)
Klasifikasi Klasifikasi: Klasifikasi: Klasifikasi: Klasifikasi:
Bakteri: 1. Protista 1. Zygomycotina 1. Bryophyta 1. Invertebrata
1. Proteobacteria mirip jamur 2. Ascomycotina 2. Pteridophyta • Porifera
2. Bakteri gram 2. Protista 3. Basidiomycotina 3. Spermatophyta • Coelenterata
positif mirip 4. Deuteromycotina • Gymnospermae • Platyhelminthes
3. Spirochetes tumbuhan • Angiospermae • Nemathelminthes
4. Chlamydias (algae) • Annelida
5. Cyanobacteria 3. Protista • Mollusca
mirip hewan • Echinodermata
(Protozoa)
• Arthropoda
2. Vertebrata
• Pisces
• Amphibia
• Reptilia
• Aves
• Mamamlia
Kalian dapat memperdalam materi klasifikasi makhluk hidup kedalam 5 kingdom ini
pada:
• Sulistyowati, E. & Omegawati, W. H. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas X
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: PT. Intan Pariwara. Hal: 71-
215
• Campbell, N. A., & Reece, J. B. (2010). Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3
Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari. Erlangga.
https://www.academia.edu/60468863/Biologi_Campbell_Edisi_8_Jilid_3