Anda di halaman 1dari 11

KELAS X

(1 & 2) Diberikan wacana mengenai prinsip 3. Keanekaragaman Ekosistem


keanekaragaman hayati, peserta didik Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan
dapat menentukan tingkatan atau interaksi timbal balik antara makhluk
keanekaragaman hayati yang diminta soal hidup yang satu dengan makhluk hidup
lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan
1. Keanekaragaman Gen lingkungannya. Keanekaragaman ekosistem
Gen adalah substansi kimia sebagai faktor merupakan keanekaragaman suatu komunitas
penentu sifat keturunan. Gen terdapat dalam yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan
lokus kromosom, kromosom ada dalam inti mikroorganisme di suatu habitat.
sel. Semua makhluk hidup yang ada Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena
dipermukaan bumi ini mempunyai kerangka adanya keanekaragaman gen dan
dasar komponen sifat menurun yang sama. keanekaragaman jenis (spesies).contoh
Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman keanekaragaman ekosistem : sawah, hutan,
individu dalam satu jenis atau spesies makhluk pantai.
hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan
bervariasinya susunan genetik sehingga Tipe-Tipe ekosistem
berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip a. Ekosistem Perairan (Akuatik)
(penampakan luar) suatu makhluk hidup ● Plankton terdiri atas fitoplankton dan
Keanekaragaman gen menunjukkan adanya zooplankton. Organisme ini dapat
variasi susunan gen pada individu-individu berpindah tempat secara pasif karena
sejenis. Gen-gen tersebut mengekspresikan pengaruh arus arus air, misalnya
berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, ganggang uniseluler dan protozoa.
seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ● Nekton merupakan organisme yang
ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya. bergerak aktif (berenang) misalnya
Variasi dalam spesies ini disebut varietas. ikan dan katak.
Tanaman mawar di atas dengan warna merah, ● Neuston merupakan organisme yang
putih dan kuning. Tanaman mawar ini mengapung dipermukaan air misalnya
merupakan contoh keanekaragaman gen. serangga air, teratai, eceng gondok dan
Tanaman mawar yang beraneka warna ganggang.
memiliki keanekaragaman tingkat gen dalam ● Bentos merupakan organisme yang
warna bunga. Contoh lain adalah warna kulit berada di dasar perairan misalnya,
manusia yang beraneka ragam sesuai dengan udang, kepiting, cacing, dan
sebaran mereka tinggal. ganggang.
● Perifiton merupakan organisme yang
2. Keanekaragaman Jenis (Spesies) melekat pada organisme lain misalnya
Contoh keanekaragaman jenis dapat dilihat ganggang dan siput.
dari keluarga kacang-kacangan. Ada kacang Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua
kapri, kacang tanah, kacang hijau, kacang macam, yaitu ekosistem air tawar dan
merah, kacang kedelai dan kacang panjang. ekosistem air laut.
Harimau, singa, dan kucing merupakan contoh 1. Ekosistem air tawar
keanekaragaman hayati tingkat jenis. Meski a. Memiliki kadar garam(salinitas) yang
hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu rendah, bahkan lebih rendah daripada
familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka cairan sel yang makhluk hidup.
terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang b. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
mencolok.
c. Penetrasi atau masuknya cahaya - Zona litoral (pasang surut), merupakan
matahari dibagi menjadi beberapa daerah yang terendam saat terjadi dan
zona yaitu : seperti daratan saat air laut surut.
- Zona litoral, merupakan daerah dangkal yang - Zona neritik, merupakan daerah laut
dapat ditembus cahaya matahari hingga ke dangkal, kurang dari 200 meter. Zona
dasar perairan. ini dapat ditembus cahaya matahari
- Zona limnetik, merupakan daerah terbuka dan dihuni ganggang laut dan ikan.
yang jauh dari tepian sampai kedalaman yang - Zona batial, merupakan memiliki
masih dapat ditembus cahaya matahari. kedalam air 200-2.000 meter dan
- Zona profundal, merupakan daerah yang keadaannya remang-remang. Di zona
dalam dan tidak dapat ditembus cahaya ini tidak ada produsen, melainkan
matahari. Di daerah ini tidak ditemukan dihuni oleh nekton (organisme yang
organisme fotosintetik (produsen), tetapi aktif berenang), misalnya ikan.
dihuni oleh hewan pemangsa dan organisme - Zona abisal, merupakan daerah palung
pengurai. laut yang keadaannya gelap.
Kedalaman air di zona abisal lebih
2. Ekosistem Air laut dari 2.000 meter. Zona ini dihuni oleh
● Memiliki kadar garam (salinitas) yang hewan predator, detritivor (pemakan
tinggi. sisa organisme), misalnya pengurai.
● Tidak dipengaruhi oleh iklim dan
cuaca. Macam-macam ekosistem air laut adalah
● Habitat air laut saling berhubungan sebagai berikut :
antara laut yang satu dengan laut yang 1) Ekosistem laut dalam ( paling laut)
lain. Organisme yang dominan, yaitu predator dan
● Memiliki variasi perbedaan suhu di ikan yang pada penutup kulitnya mengandung
bagian permukaan dengan di fosfor sehingga dapat bercahaya di tempat
kedalaman. yang gelap.
● Terdapat arus air laut yang 2) Ekosistem terumbu karang ( laut
pergerakannya dapat dipengaruhi oleh dangkal atau jernih )
arah angin, perbedaan densitas (massa hewan terumbu karang (Coelenterata), hewan
jenis) air, suhu, tekanan air, gaya spons (Porifera), Mollusca (kerang, siput),
gravitasi, dan gaya tektonik batuan bintang laut, ikan, dan ganggang. Ekosistem
bumi. terumbu karang di Indonesia yang cukup
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang terkenal diantaranya Taman Nasional Bawah
menembus air, ekosistem air laut dibagi Laut Bunaken.
menjadi beberapa zona (daerah), yaitu: 3) Ekosistem Estuari
- Zona fotik, merupakan daerah yang Ekosistem estuari terdapat di daerah
dapat ditembus cahaya matahari. percampuran air laut dengan air sungai.
Cocok untuk melakukan fotosintesis. Salinitas air di estuari lebih rendah daripada
- Zona twilight, merupakan daerah yang air laut, tetapi lebih tinggi daripada air tawar.
mana cahayanya remang remang. - Padang Lamun merupakan habitat
- Zona twilight, merupakan daerah yang pantai yang biasanya ditumbuhi
tidak dapat ditembus cahaya matahari seagrass. Tumbuhan ini memiliki
sehingga selalu gelap. rizom dan serabut akar, batang, daun,
Pembagian zona ekosistem air laut dimulai bunga, bahkan ada yang berbuah.
dari pantai hingga ke tengah laut, yaitu : Seagrass berbeda dengan alga karena
mempunyai sistem reproduksi dan
pertumbuhan yang khas. Seagrass
tumbuh menyebar membentuk padang Amazon, Amerika selatan, Asia tenggara
rumput di dalam air dengan (Malaysia, Indonesia, Thailand), dan lembah
perpanjangan rizom. Jenis hewan di sungai kongo. Hutan hujan tropik mempunyai
padang lamun, antara lain kepiting spesifikasi abiotik seperti di bawah ini.
renang (Portunus pelagicus), udang, Memiliki siraman hujan yang sangat deras
dan penyu. antara 200-450 cm/tahun. Setiap tahun
- Ekosistem hutan mangrove terdapat di Matahari bercahaya dengan temperatur
daerah tropis hingga subtropis. lingkungan antara 21-30 derajat Celcius.
Ekosistem ini didominasi oleh 2) Bioma Gurun
tanaman bakau (Rhizophora sp.), kayu Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah
api (Avicennia sp.), dan bogem tropika (sepanjang garis balik) yang
(Bruguiera sp.). Hewan-hewan yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri
hidup di ekosistem ini, antara lain bioma gurun adalah gersang dan curah hujan
burung, buaya, ikan, biawak, kerang, rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi
siput, kepiting, dan udang. Hutan (bisa mencapai 45°C) sehingga penguapan
mangrove banyak terdapat di pesisir juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat
pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu
Papua, Bali, dan Sumbawa. antara siang dan malam sangat besar.
4) Ekosistem pantai pasir Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun
tumbuhan yang dominan adalah formasi pes berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai
caprae dan formasi barringtonia. Formasi pada tumbuhan. menahun berdaun seperti duri
pes-caprae terdiri atas tanaman berbatang contohnya kaktus, atau tak berdaun dan
lunak dan berbiji (terna), misalnya Ipomoea memiliki akar panjang serta mempunyai
pes-caprae, Vigna marina, dan Spinifex jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang
littoreus. Formasi barringtonia terdiri atas hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal,
perdu dan pohon, misalnya Barringtonia katak, dan kalajengking.
asiatica, Terminalia catappa, Erythrina, 3) Bioma Padang Rumput
Hibiscus tiliaceus, dan Hernandia. Hewan Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang
yang hidup di pantai pasir, misalnya kepiting dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya
dan burung. Pantai pasir antara lain terdapat di adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per
Bali, Lombok, Papua, Bengkulu, dan Bantul tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas
(Yogyakarta). (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air)
5) Ekosistem pantai batu cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas
Sesuai dengan namanya, ekosistem pantai batu tumbuhan terna (herba) dan rumput yang
memiliki banyak bongkahan batu besar keduanya tergantung pada kelembapan.
maupun batu kecil. Organisme dominan di sini Hewannya antara lain: bison, zebra, singa,
yaitu ganggang cokelat, ganggang merah, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru,
siput, kerang, kepiting, dan burung. Ekosistem serangga, tikus dan ular.
ini banyak terdapat di pantai selatan Jawa, 4. Bioma Hutan Gugur
pantai barat Sumatra, Bali, Nusa Tenggara dan Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim
Maluku. sedang. Ciri-cirinya adalah curah hujan merata
sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang
b. Ekosistem Daratan mengalami empat musim (dingin, semi, panas,
Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan
yang disebut bioma. tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa,
1) Hutan Hujan tropis beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan
Hutan hujan tropis terdapat dalam wilayah rakoon (sebangsa luwak).
Khatulistiwa, misalnya dalam lembah sungai
5) Bioma Taiga dari bakal biji yang di dalamnya terkandung
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah calon individu baru. Bryophyta (tumbuhan
utara dan di pegunungan daerah tropik. lumut) adalah tumbuhan yang biasanya
Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin berwarna hijau, tumbuh di darat, dan ukuran
rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang paling besarnya adalah 50 cm.
tersusun atas satu spesies seperti konifer, Di dalam Kingdom Animalia, terdapat
pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan Sembilan Phylum sebagai berikut:
basah sedikit sekali. Hewannya antara lain a. Annelida
moose, beruang hitam, ajag, dan b. Arthropoda.
burung-burung yang bermigrasi ke selatan c. Chordata.
pada musim gugur. d. Coelenterata.
e. Echinodermata.
(3) Diberikan pernyataan tentang tingkatan f. Mollusca.
takson dalam klasifikasi makhluk hidup, g. Nematoda.
peserta didik dapat menentukan yang h. Platyhelminthes.
diminta soal i. Porifera.
Sedangkan dalam Kingdom Plantae, terdapat
Kingdom -> Divisio -> Kelas -> Order (Ordo) 10 Division, yaitu:
-> Family (Famili) -> Genus -> Species a. Bryophyta.
Jadi, urutan takson yang paling tepat untuk b. Coniferophyta.
tumbuhan adalah kingdom, divisi, kelas, c. Cycadophyta.
ordo/bangsa, famili/suku, genus/marga, dan d. Ginkgophyta.
spesies/jenis. Perbedaan urutan takson untuk e. Gnetophyta.
hewan dan tumbuhan terdapat pada urutan f. Lycophyta.
kedua yaitu filum untuk hewan, dan divisi g. Magnoliophyta.
untuk tumbuhan. Selain dari itu, urutan yang h. Polypodiophyta.
lainnya adalah sama. i. Psilotophyta.
1. Kingdom atau kerajaan j. Sphenophyta.
Kingdom merupakan takson tertinggi karena 3. Classis atau kelas
kingdom memiliki jumlah takson yang lebih Urutan takson berikutnya adalah kelas. Takson
banyak dibandingkan takson tumbuhan ini berada di bawah takson divisi dan di atas
lainnya. Dalam dunia ini, kingdom terbagi takson ordo. Nama-nama tumbuhan memiliki
menjadi enam, yaitu animalia atau hewan, akhiran nama yang berbeda-beda, nama itu
plantae, fungi atau jamur, protista, monera atau mengkategorikan tumbuhan berdasarkan
uniseluler tanpa nukleus, dan eukariotik kelasnya. Nama-nama takson kelas, antara
dengan jaringan sederhana. lain, –edoneae (tumbuhan biji tertutup);
2. Divisio atau divisi -opsida (untuk lumut); phyceae (untuk alga);
Tingkatan divisi berada satu tingkat dibawah dan lain-lainnya. Contoh, nama kelas pada
kingdom. Divisi pada tumbuhan mempunyai divisi bryophyta (tumbuhan lumut) terbagi
tiga kelas di dalamnya, yaitu pteridophyta menjadi tiga kelas, yaitu hepaticopsida (lumut
(tumbuhan paku), spermatophyta (tumbuhan hati), anthocerotopsida (lumut tanduk), dan
berbiji), bryophyta (tumbuhan lumut). bryopsida (lumut daun).
Pteridophyta (tumbuhan paku) merupakan 4. Ordo atau bangsa
divisi dari kingdom plantae, tumbuhan paku Setelah mengetahui anggota takson pada kelas,
terdiri dari akar, batang, daun sejati, dan maka dikelompokkan lagi menjadi takson
pembuluh pengangkut. Spermatophyta bangsa agar mengetahui persamaan ciri-ciri
(tumbuhan berbiji) adalah tumbuhan yang khusus pada tumbuhan. Bukan hanya takson
mempunyai suatu biji. Biji merupakan bagian kelas yang mengelompokkan tumbuhan,
takson bangsa juga mengelompokkan mampu menentukan prinsip
tumbuhan. Umumnya akhiran –ales digunakan pengklasifikasiannya
untuk pengelompokan pada takson bangsa.
Seperti contoh berikut, kelas dicotyledoneae
terbagi menjadi beberapa ordo atau bangsa,
yaitu cucurbitales, solanales, asterales, rosales,
malvales, dan poales.
5. Familia atau famili
Takson famili berada di bawah takson bangsa
yang berarti anggota takson bangsa akan
dikelompokkan lagi menjadi beberapa famili.
Penggunaan akhiran –aceae biasanya
digunakan pada takson famili. Contoh akhiran
aceae, cucurbitaceae, asteraceae, malvaceae,
solanaceae, dan poaceae.
6. Genus atau marga
Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi,
Setiap anggota takson famili akan digolongkan
hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin
lagi menjadi beberapa genus. Takson genus
kurang jelas, sedangkan semakin ke bawah
merupakan takson yang mempunyai kaidah
hubungan kekerabatannya semakin dekat.
khusus dalam penulisan nama genus, yaitu
huruf besar pada kata pertama dan dicetak
miring atau digaris bawahi.
7. Species atau spesies
Dari setiap takson tumbuhan yang ada, spesies
merupakan takson yang anggotanya memiliki
persamaan ciri-ciri paling banyak
dibandingkan dengan takson-takson tumbuhan.
Takson ini mempunyai organisme yang jika
melakukan perkawinan secara alamiah akan
memperoleh keturunan yang subur.

Nama spesies memiliki dua kata, yang dimana


kata pertama menunjukkan nama genus dan
nama kedua menandakan nama spesifiknya.
Contoh nama spesies pada genus rosa, yaitu
Rosa canina, Rosa multiflora, Rosa gigantea,
Rosa alba, Rosa dumalis, dan Rosa rugosa.
8.Varietas atau ras
Varietas atau ras adalah setiap
organisme-organisme yang ada pada satu
spesies terkadang masih ditemukan perbedaan
ciri yang sangat khusus atau bervariasi. Dalam
spesies tumbuhan yang digunakan adalah
varietas, sedangkan ras digunakan untuk
spesies hewan.
(5) Diberikan pernyataan tentang ciri-ciri
virus, peserta didik mampu menentukan
(4) Diberikan gambar diagram hubungan
yang diminta soal
kekerabatan makhluk hidup, peserta didik
Virus mempunyai sifat-sifat yang 2. Tahap Penetrasi
membedakannya dari mikroorganisme yang Pada tahap penetrasi, selubung ekor
lain, yaitu: berkontraksi sehingga jarum penusuk di
1. dalam tubuh virus terkandung salah satu bagian ujungnya membentuk lubang yang
asam nukleat, DNA atau RNA saja; menembus dinding sel dan membran sel
2. dalam proses reproduksinya, hanya bakteri. Selanjutnya, bakteriofag
diperlukan asam nukleat; menginjeksikan materi genetiknya ke dalam
3. berukuran sangat kecil sekitar 20 – 300 sel bakteri.
milimikron; 3. Tahap Sintesis
4. virus tidak memiliki kemampuan untuk Tahap sintesis atau eklifase merupakan
memperbanyak diri di luar sel-sel hidup, dapat tahapan pembentukan komponen virus yaitu
dikatakan virus bukanlah makhluk hidup yang materi genetik dan protein. Tahap ini diawali
mandiri, melainkan makhluk hidup yang dengan pembentukan protein atau enzim yang
memanfaatkan sel-sel hidup untuk akan menghancurkan DNA sel bakteri, serta
memperbanyak diri; enzim yang digunakan untuk menggandakan
5. multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes; DNA virus. Setelah DNA virus digandakan,
6. dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) selanjutnya dibentuk protein-protein penyusun
dan dapat dicairkan kembali. kapsid, rakitan ekor serta lisozim (enzim yang
dibutuhkan di tahap lisis).
(6) Diberikan gambar tentang replikasi 4. Tahap Perakitan
virus, peserta didik mampu menentukan Pada tahap ini terjadi perakitan partikel virus
yang diminta soal baru dari komponen-komponen yang dibuat di
Replikasi virus adalah proses pembentukan tahap sintesis. Kapsid, materi genetik, dan
dan perbanyakan komponen-komponen virus. bagian ekor akan dirakit menjadi partikel
Replikasi virus ini hanya bisa dilakukan oleh bakteriofag T4 utuh.
virus di dalam sel inang karena virus adalah 5. Tahap Lisis
partikel aseluler atau bukan sel. Tahap ini merupakan tahap pecahnya sel
inang. Bakteriofag akan menggunakan lisozim
1. Siklus Litik pada bagian ekornya untuk merusak dinding
Siklus litik merupakan cara replikasi virus sel bakteri, sehingga menjadi lemah dan
yang melibatkan proses penghancuran sel berlubang. Dinding sel bakteri yang lemah dan
inang di akhir proses replikasi, sehingga sel berlubang akan menyebabkan cairan dari luar
inang akan pecah (lisis) dan mati. sel bakteri masuk ke dalam sel, sehingga sel
Siklus litik yang umum dipelajari adalah siklus bakteri menggembung, pecah dan mati.
litik pada bakteriofag T4, di mana terdiri atas Setelah sel bakteri pecah atau lisis, partikel
lima tahap, yaitu tahap adsorpsi, tahap bakteriofag baru akan keluar dan menginfeksi
penetrasi, tahap sintesis, tahap perakitan, dan sel bakteri lain untuk kembali melakukan
tahap lisis. replikasi. Biasanya, dalam satu kali siklus litik,
1. Tahap Adsorpsi bakteriofag T4 memerlukan waktu kurang
Tahap adsorpsi merupakan tahap lebih 20 sampai 30 menit, dan akan dihasilkan
menempelnya virus pada sel inang. Adsorpsi 100-200 partikel virus baru yang siap
terjadi karena virus (dalam hal ini yaitu menginfeksi sel inang baru.
bakteriofag) memiliki serabut ekor yang akan
menempel pada bagian reseptor spesifik sel
inang. Reseptor merupakan molekul khusus
pada membran sel inang yang dapat dikenali
oleh virus.
Tahap adsorpsi dan penetrasi mekanismenya
sama dengan yang terjadi pada siklus litik, ya!
Sedangkan untuk tahap integrasi dan
multiplikasi sel inang akan dibahas pada
penjelasan berikut.
3. Tahap Integrasi
Tahap integrasi disebut juga sebagai tahap
penggabungan. Setelah melalui tahap
penetrasi, DNA virus yang telah diinjeksikan
ke dalam sel bakteri, akan diintegrasikan atau
digabungkan pada bagian tertentu dari materi
genetik sel bakteri sehingga terbentuk profag
(prophage). Selama dalam kondisi profag,
materi genetik virus akan dipertahankan
2. Siklus Lisogenik dorman atau diam serta tidak akan
Siklus lisogenik merupakan mekanisme diterjemahkan sehingga sel inang tidak akan
replikasi virus melalui penyisipan materi sadar kalau materi genetiknya telah disisipi
genetik virus pada materi genetik inang. Jadi materi genetik virus.
siklus lisogenik tidak melibatkan proses 4. Tahap Multiplikasi Sel Inang
penghancuran/kematian sel inang. Selanjutnya, yaitu tahap multiplikasi sel
Pada siklus ini, DNA dari virus akan bakteri melalui pembelahan sel. Jadi, sel
bergabung dengan DNA sel bakteri bakteri akan menggandakan materi genetiknya
membentuk profag. Kemudian saat sel bakteri melalui pembelahan sel. Hal ini
yang mengandung profag membelah diri untuk menguntungkan bagi virus, sebab dengan
bereproduksi, profag juga ikut digandakan, proses ini materi genetik virus akan ikut
sehingga secara tidak langsung terjadi tergandakan. Akibatnya, setiap sel anak yang
perbanyakan materi genetik virus. dihasilkan dari pembelahan bakteri, juga
mengandung profag, atau dengan kata lain
1. Tahap Adsorpsi terinfeksi juga oleh virus fag λ. Dalam kondisi
Tahap adsorpsi merupakan tahap tertentu, sel inang yang mengandung profag
menempelnya virus pada sel inang. Adsorpsi ini dapat melemah akibat berbagai faktor.
terjadi karena virus (dalam hal ini yaitu Contohnya saat sel bakteri terpapar sinar UV,
bakteriofag) memiliki serabut ekor yang akan maka virus fag λ akan terlepas dari materi
menempel pada bagian reseptor spesifik sel genetik bakteri dan akan memasuki siklus litik
inang. Reseptor merupakan molekul khusus yang menyebabkan lisis pada sel bakteri.
pada membran sel inang yang dapat dikenali
oleh virus.
2. Tahap Penetrasi
Pada tahap penetrasi, selubung ekor
berkontraksi sehingga jarum penusuk di
bagian ujungnya membentuk lubang yang
menembus dinding sel dan membran sel
bakteri. Selanjutnya, bakteriofag
menginjeksikan materi genetiknya ke dalam
sel bakteri.
dimakan inilah terjadi pemindahan energi.
Pada setiap tahap pemindahan energi 80% –
90% energi potensial hilang sebagai panas.
Oleh karena itu, semakin pendek rantai
makanan, maka semakin besar pula energi
yang dapat disimpan oleh organisme di ujung
rantai makanan.
Jaring-jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah gabungan
berbagai rantai makanan yang saling
berhubungan dalam suatu ekosistem. Semakin
kompleks jaring-jaring makanan yang
terbentuk, semakin tinggi tingkat kestabilan
suatu ekosistem. Oleh karena itu, untuk
menjaga kestabilan ekosistem suatu rantai
makanan tidak boleh terputus akibat
musnahnya salah satu atau beberapa
organisme.
Tingkat Trofik
Tingkat trofik menentukan posisi spesifik
makhluk hidup dalam rantai makanan. Jumlah
energi yang ditransfer menurun di setiap
tingkatan trofik, dimana hanya 10% energi
ditransfer dari satu tingkatan trofik ke lainnya.
Organisme di setiap tingkat trofik bergantung
pada organisme di bawahnya untuk
mendapatkan makanan. Produsen mewakili
tingkat trofik pertama. Produsen adalah
autotrof dan termasuk tanaman hijau, alga
fitoplankton, dan lain-lain. sedangkan
konsumen primer mewakili tingkat trofik
kedua, dimana organisme pemakan produsen
(7&8) Diberikan bagan mengenai aliran secara langsung atau herbivora seperti sapi,
materi dan energi yang terjadi di dalam rusa, kelinci, dan lain sebagainya. Konsumen
ekosistem, peserta didik dapat menentukan sekunder mewakili tingkat trofik ketiga, yang
yang diminta soal merupakan organisme pemakan herbivora
seperti ular, kucing, dan lain-lain. konsumen
Rantai Makanan tersier mewakili tingkat trofik keempat
Rantai makanan adalah proses makan dan merupakan pemakan konsumen sekunder
dimakan yang terjadi di dalam ekosistem. contohnya rubah, anjing, dan lain-lain. Dengan
Tumbuhan berperan sebagai produsen yang cara ini energi mengalir dari satu tingkat trofik
dimakan oleh konsumen primer seperti ke lainnya dalam suatu ekosistem dan jumlah
herbivora. Herbivora kemudian dimakan oleh energi menurun pada setiap tingkat trofik
karnivora yang berkedudukan sebagai berturut-turut.
konsumen sekunder. Selanjutnya, konsumen Piramida Ekologi
sekunder akan dimakan oleh karnivora yang Piramida ekologi adalah gambaran susunan
lebih besar yang berkedudukan sebagai antar trofik berdasarkan kepadatan populasi,
konsumen tersier. Pada proses makan dan berat kering, maupun kemampuan menyimpan
energi pada setiap trofik. Fungsi piramida Upaya untuk Menanggulangi Perubahan
ekologi adalah untuk menunjukan gambaran Lingkungan
perbandingan antar trofik pada suatu Perubahan lingkungan bisa ditanggulangi, lho,
ekosistem. Terdapat tiga macam piramida salah satunya adalah dengan pengelolaan
ekologi antara lain : limbah. Bagaimana caranya? Pengelolaan
● Piramida jumlah, menggambarkan limbah didasarkan pada jenis limbah tersebut,
jumlah individu pada setiap tingkat beberapa upaya untuk mengelola limbah
trofik dalam suatu ekosistem. adalah sebagai berikut:
Umumnya, piramida jumlah berbentuk
menyempit ke atas dan organisme Pengolahan Limbah Organik
dalam piramida jumlah mulai dari Pengolahan limbah organik dapat dilakukan
tingkat trofik terendah sampai dengan cara mengolah limbah tersebut
tertinggi. menjadi kompos, biogas, dan dapat dilakukan
● Piramida biomassa, menggambarkan dengan memanfaatkan makhluk hidup
berkurangnya transfer energi pada pemakan sampah organik
setiap tingkat trofik dalam suatu Pengolahan Limbah Anorganik
ekosistem. Bentuknya sendiri biasanya Pengolahan limbah anorganik dapat dilakukan
mengecil ke arah puncak tetapi juga dengan memusnahkan sampah dengan cara
dapat berbentuk terbalik. mengisolasi sampah hingga terjadi degradasi
● Piramida energi, menggambarkan fisik, kimiawi, maupun biologi dengan cara
hilangnya energi pada saat sanitary landfill. Pengolahan limbah juga dapat
perpindahan energi makanan di setiap dilakukan dengan proses pembakaran sampah
tingkat trofik. Piramida energi mampu padat menjadi abu, gas, dan energi panas
memberikan gambaran paling akurat melalui proses insinerasi.
tentang aliran energi dalam ekosistem. Selain kedua hal di atas kita juga dapat
mengupayakan 3 R. Apa aja sih 3 R?
Reduce
Meminimalisir limbah atau penggunaan
energi.
Reuse
Menggunakan kembali sebelum dibuang.
Recycle
Mendaur ulang barang habis pakai menjadi
berguna kembali.

Berikut adalah 5 cara dalam mencegah


kerusakan alam.

1. Pemilahan sampah dengan cara memisahkan


antara sampah yang dapat didaur ulang dan
(9&10) Diberikan pernyataan/wacana pupuk dapat mengurangi limbah sampah yang
mengenai peristiwa dalam kehidupan dibuang. Selain itu, buang sampah pada
sehari-hari, peserta didik dapat tempatnya agar terhindar dari bencana banjir
menganalisis solusi penanganan terhadap dan kebersihan lingkungan terjaga.
dampak yang terjadi 2. Reboisasi atau penanaman kembali pada
hutan atau tanah yang gundul dapat mencegah
dari bencana longsor.
3. Tidak membuang limbah ke sungai dan laut. faktor eksternal, contohnya kondisi fisik kimia
Pabrik harus memaksimalkan pemanfaatan lingkungan, seperti panjang pendeknya hari,
limbah agar tidak terjadi pembuangan secara temperatur, sumber nutrisi, dan pencahayaan.
sembarang dan merusak ekosistem.
4. Membuat perencanaan terasering terhadap a. Makanan (Nutrisi)
tanah yang memiliki kemiringan agar tidak Semua makhluk hidup membutuhkan makanan
terjadi erosi akibat kurangnya resapan air dan (nutrisi) untuk sumber energi. Unsur yang
tanah mudah terkikis. diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar yang
5. Menghargai dan mencintai alam sepenuh disebut elemen makro atau unsur makro.
hati. Elemen makro terdiri atas karbon, oksigen,
hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium, dan
KELAS XI magnesium.
Selain itu, ada elemen yang disebut elemen
mikro atau unsur mikro seperti besi, klor,
KELAS XII tembaga, seng, molibdenum, boron, dan nikel.
(21) faktor internal dan eksternal yang Elemen mikro adalah unsur yang diperlukan
mempengaruhi pertumbuhan dan tumbuhan dalam jumlah sedikit (Moore, et al,
perkembangan makhluk hidup 1995: 470).
Contohnya, daun tumbuhan akan menguning
1) Hormon pada Tumbuhan jika kekurangan besi (Fe), karena Fe berfungsi
Hormon pada tumbuhan sering disebut dalam pembentukan klorofil. Selain itu, besi
fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa merupakan salah satu unsur yang diperlukan
di antaranya pada pembentukan enzim-enzim pernapasan
● Auksin (berfungsi untuk memacu yang mengoksidasi karbohidrat menjadi
perpanjangan sel, merangsang karbondioksida dan air.
pembentukan bunga, buah, dan Contoh lainnya, jika tumbuhan kekurangan
mengaktifkan kambium untuk unsur fosfor, tepi daunnya akan menggulung.
membentuk sel-sel baru),
● Sitokinin (memacu pembelahan sel
serta mempercepat pembentukan akar
dan tunas),
● Giberelin (merangsang pembelahan
dan pembesaran sel serta merangsang
perkecambahan biji. Pada tumbuhan
tertentu, giberelin dapat menyebabkan
munculnya bunga lebih cepat),
● Etilen (berperan untuk menghambat
pemanjangan batang, mempercepat
penuaan buah, dan menyebabkan
penuaan daun),
● Asam absisat berperan dalam proses
perontokan
Penghambat Pertumbuhan
Hormon-hormonnya itu ada Etilen dan juga
Asam Absisat
lebih banyak menghasilkan energi
ketimbang anaerob karena respirasi
anaerob hanya akan menghasilkan
energi yang sedikit, yaitu dua ATP.
4. Respirasi aerob bertujuan untuk
menguraikan senyawa, sedangkan
anaerob bertujuan untuk
mengurangi senyawa organik.
Sumber, Fungsi, dan Gejala Kekura

b. Cahaya
Cahaya merah, biru, hijau, dan biru violet
berperan sebagai sumber energi dalam proses
fotosintesis. Makanan hasil fotosintesis yang
terdapat pada tumbuhan akan digunakan untuk
pertumbuhan. Biji yang ditanam dan
ditempatkan di tempat teduh akan tumbuh
cepat, tetapi abnormal (tubuh lemah).
Peristiwa dinamakan etiolasi.
Stomata pada tumbuhan yang berada di tempat
yang kurang mendapatkan cahaya memiliki
jumlah lebih sedikit, tetapi ukurannya besar.
Tumbuhan yang berada pada tempat yang
mendapatkan cahaya cukup, memiliki jumlah
stomata lebih banyak dengan ukuran yang
kecil.

(24&25) Diberikan reaksi kimia / diagram


tentang respirasi aerob dan anaerob peserta
didik dapat menganalisis sesuai dengan yang
diminta soal

Perbedaan Respirasi Aerob dengan Anaerob


1. Seperti yang telah dijelaskan
bahwa respirasi aerob
membutuhkan oksigen, sedangkan
anaerob kebalikannya, yaitu tidak
membutuhkan oksigen dalam
prosesnya.
2. Seluruh proses respirasi aerob
berlangsung di matriks
mitokondria, sedangkan anaerob
terjadi pada sitoplasma.
3. Dalam proses respirasi aerob akan
menghasilkan ATP sebanyak 36
ATP (Adenosin Tri Phosphat). Hal
itu membuat respirasi aerob jauh

Anda mungkin juga menyukai