Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA

LOGAM ALKALI

KELOMPOK 1 :

AFIFAH ATIKA

ALIYAH LINTI

ALVIN RAMADHAN

ANGELINA SYAIFULITA

SMAN 04 PADANG

TP 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita
serta harapan yang ingin kita capai berada di jalan-Nya.

Terimakasih sebelum dan sesudahnya kepada semua pihak yang telah banyak
membimbing, menasehati kami dalam bersikap yang baik dalam menuntut ilmu dan memberikan
banyak pengajaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami selama ini dan orang
tua yang telah memberikan motivasi untuk dapat lebih semangat dalam meraih cita-cita yang
diinginkan oleh kami serta teman-teman sekalian yang telah membantu baik bantuan moril maupun
materil, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang ditentukan.

Kami menyadari sekali, di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangan, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini dilain waktu, agar pengembangan tata
bahasa kami lebih baik lagi dan juga hal-hal yang diangkat dalam menyelesaikan makalah ini tidak
secara gegabah ataupun egois semata.

Harapan paling besar dari penyusunan makalah ini adalah, mudah-mudahan apa yang
kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman serta orang lain yang ingin
membaca dan menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam
menambah referensi yang telah ada.

Padang, 12 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Cara Terdapatnya di Alam
Sifat Fsik dan Kimia
Kegunaannya
Pembuatannya
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat diikuti dengan penemuan berbagai
macam unsur. Hingga saat ini terdapat 118 unsur yang telah di temukan baik itu unsur alami
maupun buatan. Unsur sendiri didefinisikan sebagai suatu zat yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat lain. Unsur berdasarkan sifatnya, dibedakan atas tiga macam, yaitu unsur logam, non
logam dan semi logam (metaloid). Dalam sistem periodik, unsur digolongkan kedalam 18
golongan, penggolongan ini didasarkan atas kulit elektron yang dimiliki setiap unsur.
Unsur logam terdiri atas beberapa golongan diantaranya golongan alkali, alkali tanah,
golongan 12, golongan 13,golongan 14 dan golongan 15. Logam alkali merupakan kelompok
unsur-unsur di golongan IA pada tabel periodik yang terdiri atas litium (Li), Natrium (Na), Kalium
(K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs) dan Fransium (Fr). Disebut sebagai logam alkali karena oksida-
oksida pada golongan tersebut mudah bereaksi dengan air dan menghasilkan larutan yang bersifat
basa kuat.
Logam alkali hanya hanya memiliki 1 elektron pada kulit terluarnya atau sering disebut
dengan valensi 1. Logam alkali juga memiliki kemampuan melepaskan melepaskan elektron pada
kulit terluarnya (bersifat electropositive) sehingga membentuk ion yang bermuatan +1 atau dapat
juga bertindak sebagai kation.
logam alkali yang terdiri atas atas litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb),
Cesium (Cs) dan Fransium (Fr) ini memiliki berbagai sifat baik itu sifat umum maupun sifat khusus
setiap unsur-unsurnya. Bukan hanya dari segi sifat, logam alkali juga memiliki berbagai
kecenderungan serta berbagai reaksi yang dapat terjadi pada logam alkali. Adanya berbagai sifat,
kecenderungan, serta reaksi yang terdapat dalam logam alkali menjadi acuan kita dalam memahami
logam alkali, hal inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Unsur apa saja yang merupakan golongan alkali?
2. Bagaimana sifat fisik dan kimia unsur golongan alkali?
3. Bagaimana cara pembuatan unsur golongan alkali?
4. Apa kegunaan unsur golongan alkali?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sifat, cara pembuatan, dan kegunaan unsur golongan alkali.
2. Untuk memenuhi nilai ketuntasan dalam pembelajaran, dalam hal ini tugas harian.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah sebagai bahan bacaan bagi pembaca untuk menambah
pengetahuan.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Unsur-unsur Golongan Alkali


Logam alkali adalah logam golongan IA yang terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na) Kalium
(K), Rubidium (Rb), Sesium (CS), dan Fransium (Fr). Namun, unsur Fransium merupakan unsur
yang bersifat radioaktif.

B. Sifat-sifat Unsur Golongan Alkali


Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium.
Unsur Ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai konfigurasi elektron ns 1.
Oleh karena itu, unsur logam alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan reduktor yang
paling kuat.
Beberapa sifat fisik unsur alkali adalah logam lunak, berwarna putih mengkilap, konduktor
yang baik, dan mempunyai Titik leleh yang rendah, serta ditemukan dalam bentuk garamnya.
Beberapa sifat fisik logam alkali:

Sifat Fisik Li Na K Rb Cs

Titik Didih °C 1.347 883 759 688 671

Titik Leleh °C 180,5 97,7 63,3 39,33 28,4

Energi ionisasi 520,5 495,8 418,8 403 375,7


(Kj/mol)

Jari-jari ion 0,60 0,95 1,33 1,48 1,69

Konfigurasi 2,1 2,8,1 2,8,8,1 2,8,18,8,1 2,8,18,18,8,1


elektron

Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7

Kerapatan (g/cm³) 0,534 0,971 0,862 1,532 1,873

Selain sifat fisik, logam alkali memiliki beberapa sifat kimia antara lain, sangat reaktif, dapat
membentuk senyawa basa kuat, dan mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah
semakin besar).
Reaksi-reaksi logam alkali sebagai berikut :

1. Reaksi dengan Halogen


Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida
logam.

Reaksi: 2 M(s) + X2--> 2 MX(s)


dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
X = halogen (F, Cl, Br, I)

Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin


berkurang,sehingga Cs > Rb > K > Na > Li

2. Reaksi dengan Hidrogen dan Nitrogen


Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa putih berbentuk kristal
yang disebut hidrida, MH. Reaksi terjadi dengan lambat pada suhu kamar dan
membutuhkan pemanasan untuk melelehkan logam alkali.

Reaksi: 2 M(s) + H2(g)-->2 MH(s)

Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen, hanya litium yang membentuk litium
nitrat (Li3N)

Reaksi: 6 Li(s) + N2(g) -->2 Li3N(s)

C. Keberadaan Unsur Golongan Alkali di Alam


1) Na, K terdapat dalam jumlah yang cukup banyak di air laut , kerak bumi, dan komponen
daritumbuh-tumbuhan.
2) Li, Rb, Cs terdapat dalam jumlah yang relatif sedikit di air laut dan kerak bumi.
3) Fr jarang ditemukan karena merupakan hasil peluruhan bahan radioaktif 227Ac dengan
waktu paro 21 menit.

D. Cara Pembuatan Unsur Golongan Alkali


Reaksi pembuatan logam alkali dari senyawanya merupakan reaksi reduksi. Logam-logam
alkali dapat diperoleh dari elektrolisis leburan garam-garamnya.Natrium merupakan unsur alkali
dengan daya reduksi paling rendah dengan sumber utamanya adalah halit(umumnya dalam bentuk
NaCl).
Pembuatan natrium dapat dilakukan dengan proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan NaCl.
Air asin yang mengandung NaCl diuapkan sampai kering kemudian padatan yang terbentuk
dihancurkan untuk kemudian dilelehkan. Sedangkan untuk mengurangi biaya pemanasan, NaCl
dicampur dengan 1½ bagian CaCl₂ untuk menurunkan suhu lebur hingga 580 °C.
Pembuatan:
Logam alkali dibuat dengan elektrolisis cairan garamnya (sebagai klorida).
Reaksi : LCl(l) → L+¿¿ + Cl ¿
Katode : L+¿¿ + e → L
Anode : 2Cl ¿ → Cl₂ + 2e

E. Kegunaan Unsur Golongan Alkali


Beberapa kegunaan atau manfaat unsur golongan alkali antara lain:

1. NaCl : garam dapur ( garam meja ); pengawet makanan; bahan baku pembuatan
NaOH, Na₂CO₃, logam Na dan gas klorin.
2. Na₂CO₃ : soda cuci ; pelunak kesadahan air ; zat pembersih peralatan
rumah tangga ; pembuat gelas ; industri kertas ; sabun ; deterjen ; minuman botol.
3. NaHCO₃ : soda kue ; campuran pada minuman dalam botol agar menghasilkan
CO₂ ; bahan pemadam api ; obat-obatan ; bahan pembuat kue ; sebagai larutan
penyangga.
4. NaOCl : zat pengelantang untuk kain.
5. NaNO₃ : pupuk ; bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain.
6. Na₂SO₄ : garam glauber atau garam inggris ; obat pencahar ; zat
pengering untuk senyawa organik.
7. KBr : digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif) ; pembuat plat
fotografi.
8. KlO₃ : untuk campuran garam dapur.
9. K₂Cr₂O₇ : digunakan sebagai zat pengoksidasi.

BAB III
PEMBAHASAAN

A. Unsur-Unsur Golongan Alkali


Nama “alkali” berasal dari bahasa Arab, al-qali,yang artinya “abu”,sebab para
ilmuwan Muslim pada abad pertengahan mendapatkan garam-garam alkali dari abu
tumbuhan laut yang dibakar. Dalam Sistem Periodik Unsur, unsur-unsur yang terletak pada
golongan IA yaitu litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs) dan
fransium (Fr) disebut logam alkali. Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif
sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat
reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.
Dinamakan logam karena memiliki sifat – sifat logam seperti mempunyai
permukaan mengkilap serta mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Disebut
alkali karena bereaksi dengan air dan membentuk senyawa hidroksida yang bersifat alkali
atau basa. Hidrogen termasuk nonlogam walaupun dengan alkali sama-sama memiliki satu
elektron pada kulit terluarnya. Berdasarkan konfigurasi elektron diketahui semua unsur
alkali memiliki 1 elektron yang terletak pada kulit terluar. Persamaan ini menyebabkan
unsur-unsur alkali memiliki sifat kimia yang mirip.Walaupun memiliki sifat yang mirip
tetapi unsur-unsur alkali keberadaan di alam tidak bersama-sama. Hal ini disebabkan oleh
ukuran-ukuran ion alkali yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya.
Fransium jarang dipelajari sebagai salah satu anggota unsur Golongan IA, sebab
Fransium adalah unsur radioaktif yang tidak stabil dan cenderung meluruh membentuk
unsur baru lainnya. Dari konfigurasi elektron unsur, masing-masing memiliki satu elektron
valensi . Dengan demikian, unsur Alkali cenderung membentuk ion positif bermuatan satu
(M+).

B. Sifat-Sifat Unsur Golongan Alkali


Berdasarkan konfigurasi elektron diketahui semua unsur alkali memiliki 1 elektron
yang terletak pada kulit terluar. Persamaan ini menyebabkan unsur-unsur alkali memiliki
sifat kimia yang mirip.

1. Sifat Fisik Unsur Golongan Alkali

Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat, kecuali sesium
yang berbentuk cair. Padatan logam alkali sangat lunak seperti sabun atau lilin
sehingga dapat diiris menggunakan pisau. Hal ini disebabkan karena logam alkali
hanya memiliki satu elektron pada kulit terluarnya. Beberapa sifat fisik logam
alkali seperti yang tertera di bawah ini.

Sifat Litium Natrium Kalium Rubidium Sesium


No. Atom 3 11 19 37 55

Konfigurasi elektron [He] 2s¹ [Ne] 3s¹ [Ar] 4s¹ [Kr] 5s¹ [Xe] 6s¹

Jari-jari atom 1,34 1,54 1,96 2,16 2,35

Titik leleh °C 181 98 64 39 29

Titik didih °C 1.336 881 766 694 676

Massa jenis 0,54 0,97 0,87 1,53 1,88

Energi ionisasi 520 496 419 403 376


pertama

Energi ionisasi 7.298 4.562 3.051 2.632 2.420


kedua

Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7

Warna nyala Merah Kuning Ungu Merah biru Biru

Potensial reduksi -3,04 -2,71 -2,92 -2,92 -2,92

Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan elektron valensinya yang


berjumlah satu dan mudah lepas. Kereaktifan itu bertambah makin besarnya jari-
jari logam alkali. Jadi, dari litium ke fransium makin reaktif. Berdasarkan tabel di
atas, dalam satu golongan jari-jari atom dan massa jenis logam alkali bertambah,
sedangkan titik didih, titik leleh, energi ionisasi, dan keelektronegatifan berkurang.
Selain litium, potensial reduksi alkali dari atas ke bawah cenderung bertambah
(negatif). Litium merupakan unsur yang memiliki potensial reduksi yang paling
besar. Hal ini disebabkan volume atom litium sangat kecil sehingga terletak pada
periode kedua.
Warna nyala yang dihasilkan oleh suatu unsur disebut spektrum emisi.
Spektrum emisi yang dihasilkan berkaitan dengan model atom Niels Bohr. Ketika
atom diberikan sejumlah energi, elektron-elektron yang berada pada keadaan dasar
akan tereksitasi menuju kulit yang lebih tinggi dengan tingkat energi yang lebih
tinggi. Elektron yang tereksitasi dapat kembali keadaan dasar atau mengimisi
dengan memancarkan sejumlah energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik
dengan panjang gelombang (λ) tertentu. Spektrum emisi terjadi ketika larutan
garamnya dibakar menggunakan nyala bunsen. Spektrum emisi yang dihasilkan
setiap unsur berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

2. Sifat Kimia Unsur Logam Alkali


Logam alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif dibanding logam
golongan lain. Hal ini disebabkan pada kulit terluarnya hanya terdapat satu
elektron dan energi ionisasi yang lebih kecil dibanding unsur golongan lain. Dalam
satu golongan, dari atas ke bawah,kereaktifan logam alkali makin bertambah
seiring bertambahnya nomor atom.

➢ Reaksi dengan Air


Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air
adalah gas hidrogen dan logam hidroksida. Logam hidroksida yang
dihasilkan merupakan suatu basa kuat.Makin kuat sifat logamnya basa
yang dihasilkan semakin kuat pula, dengan demikian basa paling kuat
yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam alkali dan air adalah
sebagai berikut:
2M(s) + 2H₂O(l) → 2MOH(aq) + H₂(g) (M = logam alkali)

Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang


eksotermis. Li bereaksi dengan tenang dan sangat lambat, Natrium dan
kalium bereaksi dengan keras dan cepat,sedangkan rubidium dan sesium
bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan ledakan.

➢ Reaksi dengan Udara


Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air
dan oksigen. Untuk Menghindari hal ini, biasanya litium, natrium dan
kalium disimpan dalam minyak atau minyak tanah untuk menghindari
terjadinya kontak dengan udara.
Litium merupakan satu-satunya unsur alkali yang bereaksi dengan
nitrogen membentuk Li₃N. Hal ini disebabkan ukuran kedua atom yang
tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkan pun sangat kompak
dengan energi kisi yang besar.
produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan
oksigen yakni berupa oksida logam. Berikut reaksi yang terjadi antara
alkali dengan oksigen
4M + O₂ → 2L₂O (L = logam alkali)

Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-


macam tergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen
berlebih, natrium membentuk peroksida, sedangkan kalium, rubidium dan
sesium selain peroksida dapat pula membentuk membentuk superoksida.
Persamaan reaksinya
Na(s) + O₂(g) → Na₂O₂(s)
L(s) + O₂(g) → LO₂(s) (L = kalium, rubidium dan sesium)
➢ Reaksi dengan Hidrogen
Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen
membentuk senyawa hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam
alkali yang atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.
2L + X2 —-> 2LH (s) ( L = logam alkali )

➢ Reaksi dengan Halogen


Unsur-unsur halogen merupakan suatu oksidator sedangkan logam
alkali merupakan reduktor kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara
logam alkali dengan halogenmerupakan reaksi yang kuat. Produk yang
diperoleh dari reaksi ini berupa garam halida.
2L + X₂ → 2LX (L = logam alkali, X = halogen)

➢ Reaksi dengan Senyawa


Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila
dipanaskan dan akan terbakardalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl → LCl + H₂
2L + 2NH₃ → LNH₂ + H₂ (L = logam alkali)

C. Keberadaan Unsur Golongan Alkali di Alam

Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat
dalam bentuk senyawa. Berikut ini tabel kadar unsur-unsur alkali di kerak bumi dalam
satuan bpj(bagian per sejuta).

Unsur Kadar (bpj)

Li=== 65

Na 28.300

Rb 25.900

Cs 7

Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa


natrium dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab
unsur ini bersifat radioaktif dengan waktu paro pendek 21 menit, sehingga mudah berubah
menjadi unsur lain.
Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh jika
unsur natrium dan kalium ikut berperan dalam metabolisme pada makhluk hidup. Pada
tubuh manusia dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam menghantarkan konduksi
saraf, serta dalam memelihara keseimbangan osmosis dan pH darah. Pada tumbuh-
tumbuhan, ion K+ jauh lebih penting dari pada ion Na+, sebab ion K+ merupakan zat
esensial untuk pertumbuhan.
Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Jumlah litium relatif
lebih banyak daripada sesium dan rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat
dalam mineral fosfat trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit kita temukan litium yang
bercampur dengan aluminium.

D. Cara Pembuatan UNsur Golongan Alkali


Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui
proses elektrolisis. Garam-garam halida mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, oleh
karena itu umumnya ditambahkan garam halida yang lain untuk menurunkan titik lebur
garam halidanya.

1. Elektrolisis Larutan
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO) ₃). Spodumene
dipanaskan pada suhu 100°C kemudian ditambah H₂SO₄ pekat panas sehingga
diperoleh Li₂SO₄. Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan
Li₂SO₄ ini kemudian direaksikan dengan Na₂CO₃. Dari Reaksi ini terbentuk
endapan Li₂CO₃.
Li₂SO₄(s) + Na₂CO₃(aq) → Li₂CO₃ (s) + Na₂SO₄(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li₂CO₃ yang diperoleh direaksikan dengan
HCl sehingga diperoleh garam LiCl.
Li₂CO₃(s) + 2HCl → 2LiCl + H₂O + CO₂
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagian bahan dasar elektrolisis
litium. Namun karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka
ditambahkan KCl dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl.
Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC.
Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut.

Katoda : Li +¿¿ + e → Li
Anoda : 2Cl−¿¿ → Cl₂ + 2e

Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan
bergerak menuju katoda. Ketika tiba di katoda ion-ion litium akan mengalami
reaksi reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda.
Padatan yang terbentuk dapat diambil secara periodik,dicuci kemudian digunakan
untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak
menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl₂.

2. Elektrolisis Natrium
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan
menambahkan CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2
bertujuan menurunkan titik leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini
dilakukan dalam sel silinder menggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi
atau tembaga. Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak
menuju katoda kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion
Cl‾ membentuk gas Cl2 pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis
natrium dari lelehan NaCl:
Peleburan : NaCl → Na+ + Cl-
Katoda : Na+ + e → Na
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis : Na+ + Cl- → Na + Cl2

3. Metode Reduksi
Kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat diperoleh dengan proses
elektrolisis karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut
kembali dalam larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh
Kalium, rubidium, dan sesium dilakukan melalui metode reduksi.
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu
dengan mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl → L + NaCl (L= kalium, rubidium dan sesium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang
keluar kemudian dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga
terbentuk padatan logam L.Karena jumlah produk berkurang maka reaksi akan
bergeser ke arah produk. Demikian Seterusnya hingga semua logam L habis
bereaksi.

E. Kegunaan Unsur Golongan Alkali

1. Logam Alkali
➢ Karena mudah bereaksi dengan air atau O2 logam alkali bisa digunakan
sebagai pengikat air atau O2 pada pembuatan tabung vakum alat
elektronik.
➢ Logam alkali Na bisa digunakan sebagai lampu penerangan karena mampu
menembus kabut.Selain itu, Na bisa juga digunakan pada pembuatan TEL
(ditambahkan pada bensin).
➢ Logam alkali/ karena mempunyai titik leleh yang rendah, bisa digunakan
sebagai medium pemindahan panas pada reaktor nuklir.

2. Senyawa Alkali
❖ NaCl. Senyawa alkali NaCI bisa digunakan sebagai garam dapur dan
pengawet makanan.
❖ NaOH. Senyawa alkali NaOH bisa digunakan pada pembuatan sabun,
kertas, dan tekstil.
❖ Na2C03. Senyawa alkali Na2CO3 bisa digunakan sebagai pembersih
peralatan rumah tangga.
❖ NaHCO3. Senyawa alkali NaHC03 bisa digunakan sebagai bahan pembuat
kue dan campuran pada minuman yang menghasilkan C02.
❖ Na-Benzoat. Senyawa Na-benzoat bisa digunakan sebagai pengawet
makanan dalam kaleng.
❖ Na-Glutamat. Senyawa alkali Na-glutamat bisa digunakan pada pembuatan
penyedap rasa(vetsin).
❖ Na-Salisilat. Senyawa alkali Na-salisilat, dalam bidang farmasi, bisa
digunakan sebagai obat penurun panas.
❖ KCI. Senyawa alkali KCI, dalam bidang pertanian, bisa digunakan
sebagai pupuk tanaman.
❖ KOH. Senyawa alkali KOH bisa digunakan pada pembuatan sabun mandi.
❖ KCIO3. Senyawa alkali KC1O3 bisa digunakan sebagai bahan korek api
dan zat peledak.
❖ KIO3. Senyawa alkali KIO3 bisa digunakan sebagai campuran garam
dapur, yakni sebagai sumber iodin.
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Dalam Sistem periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga
disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K),
rubidium (Rb),cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat
bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga
memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin,
merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah
bereaksi dengan air,sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain.
Logam alkali yang memiliki kelimpahan di alam yang berbeda-beda, misalnya natrium
yang merupakan unsur terbanyak yang ada di alam.
Logam alkali ini juga dapat dibuat, baik melalui proses elektrolisis untuk logam
alkali, dan reduksi untuk senyawa alkali. Selain itu, logam alkali memiliki banyak peran
dalam kehidupan sehari-hari, baik di bidang industri maupun di laboratorium sebagai ilmu
pengetahuan.

B. Saran
1. Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang
dapat diperoleh dari berbagai sumber.
2. Sebaiknya mencari ilmu lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur.
3. Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.

Anda mungkin juga menyukai