Disusun Oleh :
Aan Anjani
Fifin Pinarsih
Julia Rahmawati
Tiara
Widya Suci Nurfadilah
Wildan Firdaus
XII MIPA 1
Golongan Alkali/IA
Kelimpahan Unsur di
Cara Identifikasi
Alam
Pengertian Golongan
Alkali/IA
Pengertian Golongan Alkali/IA
Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air
Langkah Kerja:
1. Letakkan 3-4 mg zat ke dalam kaca arloji
2. Teteskan zat dengan HCL pekat, kemudian larutkan.
3. Celupkan kawat platina kedalam larutan tersebut,
kemudian, bakar pada pembakar Bunsen.
4. Amati warna nyala uji
5. Untu kalium, warna nyalanya dapat dilihat secara lebih
jelas menggunkan kaca kobalt.
Hasil Pengamatan dan Identifikasi Golongan
Alkali/IA
6. LiCl - -
Identifikasi Golongan Alkali
FISIK
KIMIA
Sifat Fisik Golongan Alkali
Berdasarakkan
Sifat Logam Kelarutan Basa Warna Nyala
kereaktifan
dan Basa Alkali LOH Logam Alkali
golongan Alkali
Berdasarkan kereaktifan golongan Alkali
Warna yang dihasilkan oleh unsur-unsur golongan IA adalah seperti pada gambar berikut:
Kegunaan Unsur Golongan Alkali
Dalam Kehidupan Sehari Hari
Sistesis
senyawa
organik dan
aplikasi
nuklir
Bahan
campuran
logam
Kegunaan Unsur Golongan Alkali
Dalam Kehidupan Sehari Hari
Sebagai
Lampu pada
Penerangan
dijalan Raya
Natrium (Na)
Sebagai
Sebagai
Bahan
Industri
Pendingin
Pembutan
pada Reaktor
Sabun
mobil
Kegunaan Unsur Golongan Alkali
Dalam Kehidupan Sehari Hari
1. Elektrolisis Litium
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu
100 oC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang
terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3.
Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) ―→ Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga
diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s) + 2HCl(aq) ―→ 2LiCl + H2O + CO2
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena
titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan perbandingan
volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur
LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda : Li+ + e ―→ Li
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju
katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li
yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara
periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan
ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.
2. Elektrolisis Natrium
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan
CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan
menurunkan titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan
dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau
tembaga. Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju
katoda kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾
memebntuk gas Cl2 pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis
natrium dari lelehan NaCl:
Peleburan NaCl ―→ Na+ + Cl‾
Katoda : Na+ + e ―→ Na
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl‾―→ Na + Cl2
3. Metode Reduksi
Kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat diperoleh dengan proses
elektrolis karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan
segera larut kembali dalam larutan garam yang digunakan. Oleh
sebab itu untuk memperoleh Kalium, rubidium, dan sesium
dilakukan melalui metode reduksi.
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa
yaitu dengan mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl ―→ L + NaCl (L= kalium, rubidium dan sesium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas
yang keluar kemudian dipadatkan dengan menurunkan tekanan
atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena jumlah
produk berkurang maka reaksi akan bergeser ke arah produk.
Demikian seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam sistim periodik logam Alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri
sering juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari: lithium (Li), sodium
(Na), potassium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs). Disebut logam alkali karena
oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa
(alkaline). Logam Alkali juga memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam
alkali berbentuk padatan kristalin, merupakan penghantar panas dan listrik
yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah bereaksi dengan air,
sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain. Logam
alkali juga memiliki kelimpahan di alam yang berbeda-beda, misalnya natrium
yang merupakan unsur terbanyak yang ada di alam.
Logam alkali ini juga dapat dibuat, baik melalui proses elektrolisis untuk logam
alkali, dan reduksi untuk senyawa alkali. Selain itu, logam alkali memiliki
benyak peran dalam kehidupan sehari-hari, baik dibidang industri maupun di
laboraratorium sebagai ilmu pengetahuan.
Contoh Soal Golongan Alkali/IA