Cepi Irawan
Nurasyiah
Rahmat Maulana
Ridha F Shiyami
Siti Hasanah
LOGAM ALKALI
FR
Elemen
Litium Uranium
2, 1
[He]2s1
11
Natrium
2, 8, 1
[Ne]3s1
19
Kalium
2, 8, 8, 1
[Ar]4s1
37
Rubidium
2, 8, 18, 8, 1
[Kr]5s1
55
Caesium
2, 8, 18, 18, 8, 1
[Xe]6s1
87
Fransium
[Rn]7s1
Litium
Natrium
Kalium
Rubidium
Sesium
No. Atom
11
19
37
55
Konfigurasi elektron
[He] 2s1
[Ne] 3s1
[Ar] 4s1
[Kr] 5s1
[Xe] 6s1
Jari-jari atom
1,34
1,54
1,96
2,16
2,35
Titik leleh
181
98
64
39
29
Titik didih
1.336
881
766
694
679
Massa jenis
0,54
0,97
0,87
1,53
1,88
520
496
419
403
376
7.298
4.562
3.051
2.632
2.420
Keelektronegatifan
1,0
0,9
0,8
0,8
0,7
Warna nyala
Merah
Kuning
Ungu
Merah biru
Biru
Potensial reduksi
-3,04
-2,71
-2.92
-2,92
-2,92
Wujud Alkali
Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat, kecuali sesium yang berbentuk cair.
Padatan logam alkali sangat lunak seperti sabun atau lilin sehingga dapat diiris
menggunakan pisau.
Logam Alkali Sangat Reaktif
Semua unsur yang termasuk ke dalam logam alkali bersifat sangat reaktif. Dalam satu
golongan dari atas ke bawah akan semakin reaktif, yang disebabkan karena energi ionisasi
semakin rendah. Semakin ke bawah akan lebih mudah melepaskan elektron. Karena sifatnya yang
reaktif, unsur ini tidak pernah ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Logam alkali banyak
ditemukan dalam senyawa garam mineralnya.
Titik didih dan Titik Cair
Logam-logam alkali memiliki titik didih dan titik cair yang rendah dan cukup lunak. Hal ini
disebabkan karena atom-atom logam alkali mempunyai satu elektron valensi sehingga gaya yang
mengikat partikelpartikel terjejal relatif lemah.
nS-1
Dengan konfigurasi seperti di atas, logam alkali sangat mudah melepas 1 buah elektron
terluarnya untuk bereaksi. Jika diurut mulai dari Lithium (Li) ke Sesium (Cs) jari-jari
elektronnya semakin besar sehingga energi ionisasinya semakin kecil yang menandakan semakin
ke bawah maka unsur alkali tersebut semakin reaktif.
Potensial Reduksi Standar
Harga potensial reduksi standar kecuali litium dari atas ke bawah semakin negatif. Hal ini
menunjukkan semakin mudahnya melepas elektron (sifat reduktor semakin kuat dari Na sampai
Cs).
Penyimpangan harga potensial reduksi (E) pada litium disebabkan karena energi hidrasi Li
jauh lebih besar daripada alkali yang lain sehingga
potensial reduksi Li paling negatif.
Logam Alkali
Warna Nyala
Litium
Merah Crimson
Natrium
Kuning
Kalium
Rubidium
Sesium
Biru
Ungu
Biru Ungu
2.
Sifat Kimia
c. Cara Pembuatan
Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui
proses elektrolisis. Garam-garam halida mempunyai titik lebur yang sangat
tinggi, oleh karena itu umumnya ditambahkan garam halida yang lain untuk
menurunkan titik lebur garam halidanya.
1.
Elektrolisis Litium
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada
suhu 100 oC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4.
Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian
direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl
sehingga diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s) + 2HCl(aq) 2LiCl + H2O + CO2
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium.
Namun karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 C maka
ditambahkan KCl dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl.
Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430
C. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda : Li+ + e Li
Anoda : 2Cl Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak
menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi
reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan
yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk
2.
Elektrolisis Natrium
Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit
dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis
berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap
dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl membentuk gas Cl2
pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari
lelehan NaCl:
Peleburan NaCl Na+ + Cl
Katoda : Na+ + e Na
Anoda : 2Cl Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl Na + Cl
Sumber
Kegunaan
Li
Spodumene
Na
Garam,
boraks, albit,
karnalit
Karnalit,
feldspar
Rb
Lepidolit
f. KEBERADAAN DI ALAM
Unsur
Litium
Persen di kerak
bumi
Keberadaan di alam
0,0007% di bebatuan
Dalam spodune LiAl(SiO3)2.
beku
2,8%
Kalium
2,6%
Rubidium
0,0078%
Dalam lepidolit
Sesium
0,0003%
Natrium
Fransium
Sangat sedikit
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas, dapat ditarik