Anda di halaman 1dari 16

Disusun oleh :

Cepi Irawan
Nurasyiah
Rahmat Maulana
Ridha F Shiyami
Siti Hasanah

LOGAM ALKALI

a. Unsur-unsur Golongan Alkali


Apa itu Unsur Alkali?
Nama alkali berasal dari bahasa Arab, al-qali,yang artinya abu,sebab
para ilmuan Muslim pada abad pertengahan mendapatkan garam-garam
alkali dari abu tumbuhan laut yang dibakar. Logam alkali adalah kelompok
unsur kimia pada Golongan 1 tabel periodik, unsur-unsur yang terletak pada
golongan IA yaitu litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium
(Cs) dan fransium (Fr) . Unsur-unsur tersebut termasuk golongan IA karena
memiliki 1 elektron yang terletak pada kulit terluar yang dilihat berdasarkan
konfigurasi elektronnya.

FR

Elemen

Jumlah elektron/kulit Konfigurasi elektron

Litium Uranium

2, 1

[He]2s1

11

Natrium

2, 8, 1

[Ne]3s1

19

Kalium

2, 8, 8, 1

[Ar]4s1

37

Rubidium

2, 8, 18, 8, 1

[Kr]5s1

55

Caesium

2, 8, 18, 18, 8, 1

[Xe]6s1

87

Fransium

2, 8, 18, 32, 18, 8, 1

[Rn]7s1

b. Sifat-sifat Unsur Golongan Alkali


1. Sifat Fisis
Secara umum sifat fisis unsur-unsur alkali seperti yang
tertera pada tabel ini.
Sifat

Litium

Natrium

Kalium

Rubidium

Sesium

No. Atom

11

19

37

55

Konfigurasi elektron

[He] 2s1

[Ne] 3s1

[Ar] 4s1

[Kr] 5s1

[Xe] 6s1

Jari-jari atom

1,34

1,54

1,96

2,16

2,35

Titik leleh

181

98

64

39

29

Titik didih

1.336

881

766

694

679

Massa jenis

0,54

0,97

0,87

1,53

1,88

Energi ionisasi pertama

520

496

419

403

376

Energi ionisasi kedua

7.298

4.562

3.051

2.632

2.420

Keelektronegatifan

1,0

0,9

0,8

0,8

0,7

Warna nyala

Merah

Kuning

Ungu

Merah biru

Biru

Potensial reduksi

-3,04

-2,71

-2.92

-2,92

-2,92

Wujud Alkali
Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat, kecuali sesium yang berbentuk cair.
Padatan logam alkali sangat lunak seperti sabun atau lilin sehingga dapat diiris
menggunakan pisau.
Logam Alkali Sangat Reaktif
Semua unsur yang termasuk ke dalam logam alkali bersifat sangat reaktif. Dalam satu
golongan dari atas ke bawah akan semakin reaktif, yang disebabkan karena energi ionisasi
semakin rendah. Semakin ke bawah akan lebih mudah melepaskan elektron. Karena sifatnya yang
reaktif, unsur ini tidak pernah ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Logam alkali banyak
ditemukan dalam senyawa garam mineralnya.
Titik didih dan Titik Cair
Logam-logam alkali memiliki titik didih dan titik cair yang rendah dan cukup lunak. Hal ini
disebabkan karena atom-atom logam alkali mempunyai satu elektron valensi sehingga gaya yang
mengikat partikelpartikel terjejal relatif lemah.
nS-1
Dengan konfigurasi seperti di atas, logam alkali sangat mudah melepas 1 buah elektron
terluarnya untuk bereaksi. Jika diurut mulai dari Lithium (Li) ke Sesium (Cs) jari-jari
elektronnya semakin besar sehingga energi ionisasinya semakin kecil yang menandakan semakin
ke bawah maka unsur alkali tersebut semakin reaktif.
Potensial Reduksi Standar
Harga potensial reduksi standar kecuali litium dari atas ke bawah semakin negatif. Hal ini
menunjukkan semakin mudahnya melepas elektron (sifat reduktor semakin kuat dari Na sampai
Cs).
Penyimpangan harga potensial reduksi (E) pada litium disebabkan karena energi hidrasi Li
jauh lebih besar daripada alkali yang lain sehingga
potensial reduksi Li paling negatif.

Logam Alkali

Warna Nyala

Litium

Merah Crimson

Natrium

Kuning

Kalium

Merah dan Ungu

Rubidium
Sesium

Biru

Ungu

Biru Ungu

2.

Sifat Kimia

Kereaktifan logam alkali dapat dibuktikan dengan kemampuan


bereaksinya dengan berbagai unsur lain dan senyawa.
1) Unsur Alkali dapat Bereaksi dengan Air
Reaksi unsur alkali dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen.
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
2M(s) + 2H2O(l)
2MOH(aq) + H2(g)
Reaksi natrium dengan air sangat hebat, sehingga bila mereaksikan
logam natrium dengan air logam natrium harus dipotong sekecil mungkin
agar tidak terjadi ledakan dan jangan sekali-kali memegang logam natrium
karena dapat bereaksi dengan air/keringat pada tangan Anda.
2) Reaksi dengan Oksigen.
Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksidanya. Bila
oksigen yang direaksikan berlebihan, natrium dapat membentuk
peroksida, kalium, rubidium dan sesium membentuk superoksida.
4M(s) + O2(g)
2M2O(s) (M = Li, Na, K, Rb, Cs) (terbatas)
(oksida)
2Na(s) + O2
Na2O2(s) (berlebihan) (natrium peroksida)
M(s) + O2
MO2 (M = K, Rb, Cs) (berlebihan) (superoksida)
Untuk menghindari reaksi dengan uap air dan gas oksigen di udara,
maka logam alkali disimpan dalam minyak tanah.

3) Reaksi dengan Hidrogen

Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen


membentuk senyawa hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam
alkali yang atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) 2LH(s) (L = logam alkali)
4) Reaksi dengan Halogen
Unsur-unsur halogen merupakan suaru oksidator sedangkan logam alkali
merupakan reduktor kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara logam
alkali dengan halogen merupakan reaksi yang kuat. Produk yang diperoleh
dari reaksi ini berupa garam halida.
2L + X2 2LX
(L = logam alkali, X = halogen)
5) Reaksi dengan Senyawa
Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan
akan terbakar dalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl LCl + H2
2L + 2NH3 LNH2 + H2 L = logam alkali)

c. Cara Pembuatan
Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui
proses elektrolisis. Garam-garam halida mempunyai titik lebur yang sangat
tinggi, oleh karena itu umumnya ditambahkan garam halida yang lain untuk
menurunkan titik lebur garam halidanya.
1.
Elektrolisis Litium
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada
suhu 100 oC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4.
Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian
direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl
sehingga diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s) + 2HCl(aq) 2LiCl + H2O + CO2
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium.
Namun karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 C maka
ditambahkan KCl dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl.
Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430
C. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda : Li+ + e Li
Anoda : 2Cl Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak
menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi
reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan
yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk

2.

Elektrolisis Natrium

Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit
dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis
berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap
dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl membentuk gas Cl2
pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari
lelehan NaCl:
Peleburan NaCl Na+ + Cl
Katoda : Na+ + e Na
Anoda : 2Cl Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl Na + Cl

e. Kegunaan unsur alkali


Unsu
r

Sumber

Kegunaan

Li

Spodumene

Digunakan dalam baterai pada kalkulator,


jam, kamera, dan alat pacu jantung
Paduan dengan magnalium digunakan
pada komponen pesawat terbang

Na

Garam,
boraks, albit,
karnalit

Bahan pendingin reaktor nuklir


Lampu penerangan di jalan raya

Karnalit,
feldspar

Membuat Kalium Superoksida, KO2 yang


digunakan dalam masker gas.
Reaksi KO2 dengan uap air menghasilkan
KOH untuk mengikat CO2
Mengukur gelombang otak pada dunia
kedokteran

Rb

Lepidolit

Digunakan pada filamen sel fotolistrik yang


mengubah e. cahaya menjadi e.listrik

f. KEBERADAAN DI ALAM
Unsur
Litium

Persen di kerak
bumi

Keberadaan di alam

0,0007% di bebatuan
Dalam spodune LiAl(SiO3)2.
beku

2,8%

Dalam garam batu NaCl, senyawa


Chili NaNO3, Karnalit KMgCl3.6H2O,
trona Na5(CO3)2.(HCO3).2H20, dan air
laut

Kalium

2,6%

Dalam mineral silvit (KCl), garam


petre KNO3, dan karnalit
KCl.MgCl2.6H2O

Rubidium

0,0078%

Dalam lepidolit

Sesium

0,0003%

Dalam polusit (Cs4Al4Si9O26)

Natrium

Fransium

Sangat sedikit

Berasal dari peluruhan aktinium


(Ac). Bersifat radioaktif dengan
waktu paro 21.8 menit

KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa dalam sistim periodik logam alkali terdapat


pada kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan
Golongan IA, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium
(K), rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut
logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air
menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam
Alkali juga memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam
alkali berbentuk padatan kristalin, merupakan logam yang
reaktif, merupakan reduktor paling kuat, mudah bereaksi
dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak
tanah, dan lain-lain. Logam alkali juga memiliki kelimpahan di
alam yang berbeda-beda, misalnya natrium yang merupakan
unsur terbanyak yang ada di alam.

Logam alkali ini juga dapat dibuat, baik melalui proses

Anda mungkin juga menyukai