SIFAT-SIFAT UNSUR
Disusun oleh :
Asisten
( Annisa Achmad )
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Unsur kimia adalah sebuah zat yang hanya mengandung 1 (satu) jenis
atom. Variasi yang luar biasa yang mengelilingi jagat raya tersusun atas
substansi-substansi yang bisa juga disebut dengan unsur. Singkatnya unsur
adalah suatu bahan murni yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron
sebagai pembentuk unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi dahulu baru
dapat membentuk senyawa unsur kimia.
IA Unsur-unsur alkali tanah (golongan IIA) terdiri dari Berilium,
Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium. Yang terbanyak di
alam adalah kalsium dan magnesium, yang menempati peringkat ke-5 dan ke-
8 pada kulit bumi. Adapun radium yang bersifat radioaktif merupakan unsur
alkali tanah yang paling sedikit didapatkan.
Oleh karena itu, praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui
perbedaan reaktivitas Kalium dan Magnesium, mengetahui sifat kelarutan
golongan IIA, dan mengetahui pengaruh periode terhadap kereaktifan unsur
agar selanjutnya praktikan dan pembaca dapat memanfaatkan dengan
maksimal unsur golongan dan IIA di dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui
perbedaan reaktivitas Kalium dan Magnesium, mengetahui sifat kelarutan
golongan IIA, dan mengetahui pengaruh periode terhadap kereaktifan unsur
agar selanjutnya praktikan dan pembaca dapat memanfaatkan dengan
maksimal unsur golongan IA dan IIA di dalam kehidupan sehari-hari(Dwinata
2019). Unsur yang banyak ditemui adalah natrium dan kalium. Kedua unsur
ini banyak ditemukan dalam air tanah dalam bentuk garam tanah yang terdapat
pada silvite (KCl),karnalite (KCl-MgCl ∙ 6H2O). Unsur logam alkali sangat
reaktif , bereaksi hebat dengan air, oksigen , hidrogen, dan halogen. Diudara
pun unsur-unsur itu bereaksi dengan oksigen dan uap air.
L + O2 ’ LO2
Oleh Karena sangat mudah bereaksi dengan air dan oksigen, maka
logam alkali biasanya disimpan dalam cairan yang inert misalnya minyak
tanah (kerosin) atau dalam botol yang diisolasi. Walaupun demikian,
permukaan logam itu sedikit demi sedikit bereaksi juga. Logam kalium yang
telah disimpan lama akan ditutupi lapisan peroksida. Memotong logam kalium
yang sudah tertutup lapisan peroksida harus dilakukan dengan hati-hati karena
mata pisau dapat menekan lapisan peroksida sehingga masuk ke dalam lapisan
kalium dan menimbulkan reaksi eksoterm.
KO2+ 3K ’ 2K2O
Kalor yang dibebaskan reaksi itu dapat mendidihkan kalium yang segera
bereaksi dengan oksigen atau uap air diudara, yang dapat menimbulkan
ledakan.
4) Reaksi dengan halogen
Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam halide.
2L + X2 ’ 2LX
Natrium cair terbakar dalam gas klorin menghasilkan nyala berwarna
kuning khas logam natrium.
Reaksi
1. Rektifitas unsur
Mg + 2H2O Mg (OH)2 + H2
2K + 2H2O 2KOH + H2
2. Kelarutan Garam Sufat
MgCl2 + H2SO4 MgSO4 + 2HCl
CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + 2HCl
Sr(NO3)2 + H2SO4 SrSO4 + HNO3
BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl
3. Kelarutan Garam Hidroksida
MgCl2 + 2NaOH Mg (OH)2 + 2NaCl
CaCl2 + 2NaOH Ca (OH)2 + 2NaCl
Sr(NO3)2 + 2NaOH Sr(OH)2 + 2NaNO3
+ 2NaCl
Sr(NO3)2 + 2NaOH Sr(OH)2 +
– Reaksi-reaksi Alkali dan Alkali tanah adalah sebagai berikut :
1. Rektifitas unsur
Mg + 2H2O Mg (OH)2 + H2
2K + 2H2O 2KOH + H2
2. Kelarutan Garam Sufat
MgCl2 + H2SO4 MgSO4 + 2HCl
CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + 2HCl
Sr(NO3)2 + H2SO4 SrSO4 + HNO3
BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl
3. Kelarutan Garam Hidroksida
MgCl2 + 2NaOH Mg (OH)2 + 2NaCl
CaCl2 + 2NaOH Ca (OH) 2NaNO3
BaCl2 + 2NaOH Ba (OH)2 + 2NaCl
Pada system periodic dapat dilihat bahwa unsure-unsur golongan IA
adalah logam alkali memiliki konfigurasi electron terluar yang mirip, masing-
masing memiliki inti gas mulia dan konfigurasi ns 1 untuk electron terluarnya.
Demikian pula pada golongan 2A, yaitu logam alkali tanah juga mempunyai
inti gas mulia dan konfigurasi. Electron terluar ns2. electron terluar suatu .
1. Sifat-Sifat Unsur Alkali
a. Unsur alkali adalah unsur-unsur logam putih mengkilap seperti kaca atau
perak, padat tapi lunak pada suhu normal kecuali Kalium (K) dan
Fransium (Fr) cair. Logam berwarna putih keperakan dengan kilap logam
yang khas. Tapi, permukaan yang baru diiris segera menjadi buram karena
bereaksi dengan udara.
b. Unsur-unsur alkali dapat bereaksi dengan air pada suhu biasa membentuk
basa dan gas hidrogen yang disertai pembebasab banyak energi.
Reaksinya:
2M + 2H2 Þ 2MOH + H2
Natrium dan Kalium mengapung di atas air, karena massa jenis logam
lebih kecil daripada air.
Reaksi antara Natrium dan Kalium dengan air bersifat eksoterm. Kalor
reaksinya menyebabkan logam Kalium dan Natrium yang belum bereaksi
mencair. Hal itu juga bahwa titik air logam itu bersifat relatif rendah.
Reaksi Natrium dan Kalium dengan air membentuk basa dan hidrogen.
c. Unsur-unsur alkali bervalensi 1 dalam semua senyawa.
d. Basa yang berasal dari logam alkali adalah basa kuat. Semakin bertambah
atomnya, makin kuat sifat kebebasannya.
e. Logam-logam alkali bersifat reduktor kuat, makin ke bawah makin kuat
reduktornya.
f. Dengan unsur-unsur elektronegatif membentuk senyawa ionik dan dengan
asam membentuk garam.
g. Merupakan unsur yang sangat reaktif.
2. Sifat-sifat kimia atau reaksi-reaksi logam alkali juga sangat
bersamaan. Berikut hasil-hasil reaksi logam alkali:
a. Reaksi dengan air. Telah disebutkan bahwa logam alkali bereaksi dengan air
membentuk basa dan gas hidrogen. 2L + 2H2O Þ 2LOH + H2 (L= logam
alkali).
b. Reaksi dengan Hidrogen. Logam alkali dengan Hidrogen membentuk
vindna, suatu senyawa ion yang hidrogennya mempunyai biloks-1.
c. Reaksi dengan Oksigen. Logam alkali dalam Oksigen membentuk oksida,
perioksida, atau superoksida. Dari Litium ke Cesium, daya ikat terhadap
Oksigen meningkat. Litium membentuk oksida biasa. Suatu senyawa ion
yang mengandung ion 02- (bilangan oksida= -2). Oleh karena itu sangat
mudah bereaksi dengan air dan Oksigen, maka logam alkali biasanya
disimpan dalam cairan yang inert seperti minyak tanah (kerosin) atau di
dalam botol yang diisolasi. Walaupun demikian, permukaan logam itu
sedikit demi sedikit bereaksi juga.
3. Jari-jari Atom
Dari Li sampai Fr jari-jari atom semakin besar. Hal ini sesuai dengan
kenaikan nomor atomnya. Dengan semakin besarnyajari-jari atom maka jarak
antara inti atom dan elektron valensinya semakin besar pula. Oleh karena itu
elektron valensinya makin lemah dan makin mudah melepas elektronnya.
4. Energi Ionisasi
2.2 Kecenderungan umum dalam sifat-sifat kimia
Kecenderungan perilaku kimia unsur-unsur golongan utama adalah
hubungan diagonal. Hubungan diagonal merujuk pada kemiripan yang ada
antara pasangan unsur pada golongan dan periodik yang berbeda pada tabel
periodik. Secara khusus, tiga anggota utama peridik kedua (Li, Be dan B)
memperlihatkan banyak kemiripan dengan unsure-unsur yang terletak secara
diagonal dibawahnya dalam tabel periodic.Dalam membandingkan sifat-sifat
unsure dalam golongan yang sama, harus diingat bahwa pembandingan paling
berlaku dengan unsure-unsur sejenis. Paduan ini berlaku untuk unsure-unsur
golongan 1A dan 2A, yang seluruhnya logam, dan golongan 7A seluruhnya
non logam.
Pada pembentukan kation dari atom netral unsur golongan utama, satu
elektron atau lebih dikeluarkan dari kulit n terluar yang masih terisi.
Konfigurasi elektron beberapa atom netral atau kation-kationnya yang terkait
sebagai berikut:
Na : [Ne] 3s1 Na+ : [Ne]
Ca : [Ar] 4s2 Ca2+ : [Ar]
Al : [Ne] 3s2 3p1 Al3+ : [Ne]
Perhatikan bahwa setiap ion mempunyai konfigurasi gas mulia yang
stabil. Dalam pembentukan anion, satu elektron atau lebih ditambahkan ke
kulit n terluar yang terisi sebagian. Contoh-contoh sebagai berikut :
H : 1s1 H- : 1s2 atau [He]
F : 1s2, 2s2, 2p5 R- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]
O : 1s2, 2s2, 2p4 O2- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]
N : 1s2, 2s2, 2p3 N3- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]
Sekali lagi, semua anion mempunyai konfigurasi elektron gas mulia
yang stabil. Jadi satu ciri khusus dari hampir semua unsur golongan utama
adalah bahwa ion-ion yang dihasilkan dari atom-atom netralnya mempunyai
konfigurasi elektron terluas gas mulia ns2 np6. ion-ion, atau atom-atom dan
ion-ion, yang mempunyai jumlah eletron yang sama, dan oleh karena itu
konfigurasi elektron tingkat dasarnya sama disebut isoelektron (isoelectronic).
Jadi H- dan He adalah isoelektron, F, Na2, dan Ne adalah isoelektron, dan
seterusnya.
2.4 Kation yang dihasilkan golongan utama
Orbital 4s selalu diisi lebih dahulu sebelum orbital 3d. Mangan yang
konfigurasi elektronnya adalah [Ar] 4s2 3d5. jika terbentuk ion Mn2+, mungkin
dapat diduga dua electron dapat dikeluarkan dari orbital 3d untuk
menghasilkan [Ar] 4s2 3d5. pada kenyataannya, konfigurasi
Mn2+ ialah [Ar] 3d5! Alasannya adalah interaksi elektron-elektron dan electron
inti pada atom netral berbeda dengan interaksi ionnya.
Jadi, meskipun dalam Mn orbital 4s selalu terisi lebih dahulu sebelum 3d,
electron dikeluarkan dari 4s pada pembentukan Mn2+, karena orbital 3d lebih
stabil dari pada orbital 4s dalam ion logam transisi, electron yang dilepaskan
pertama-tama selalu dari orbital ns dan kemudian baru dari orbital (n-1)d.
2.5 Muatan inti efektif
Konsep muatan inti efektif memungkinkan kita untuk menjelaskan efek
perisai pada sifat-sifat periodik. Misalnya, atom Helium yang mempunyai
konfigurasi electron 1s2. kedua proton helium memberikan muatan +2 kepada
inti, tetapi gaya tarik penuh dari muatan ini terhadap dua electron 1s sebagian
diimbangi oleh tolak-menolak electron-elektron. Akibatnya, dapat dikatakan
bahwa setiap electron 1s diperisai dari inti atom electron 1s lainnya. Muatan
inti efektif, Zeff , dinyatakan dengan :
Zeff = Z - s
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
1. Tabung Reaksi
2. Pipet Tetes
3. Spritus
4. Rak Tabung
5. Pipet Skala
3.2 Bahan
1. MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2, denfan konsentrasi 0,5 M
2. Magnesium dan Kalsium
3. H2SO4 0,5 M
4. NaOH 0,5 M
5. Aquadest