SIFAT-SIFAT UNSUR
Disusun oleh :
Unsur kimia adalah sebuah zat yang hanya mengandung 1 (satu) jenis atom.
Variasi yang luar biasa yang mengelilingi jagat raya tersusun atas substansi-
substansi yang bisa juga disebut dengan unsur. Singkatnya unsur adalah suatu
bahan murni yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron sebagai pembentuk
unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi dahulu baru dapat membentuk senyawa
unsur kimia.
IA Unsur-unsur alkali tanah (golongan IIA) terdiri dari Berilium, Magnesium,
Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium. Yang terbanyak di alam adalah
kalsium dan magnesium, yang menempati peringkat ke-5 dan ke-8 pada kulit
bumi. Adapun radium yang bersifat radioaktif merupakan unsur alkali tanah yang
paling sedikit didapatkan.
Oleh karena itu, praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan
reaktivitas Kalium dan Magnesium, mengetahui sifat kelarutan golongan IIA, dan
mengetahui pengaruh periode terhadap kereaktifan unsur agar selanjutnya
praktikan dan pembaca dapat memanfaatkan dengan maksimal unsur golongan
dan IIA di dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan
reaktivitas Kalium dan Magnesium, mengetahui sifat kelarutan golongan IIA, dan
mengetahui pengaruh periode terhadap kereaktifan unsur agar selanjutnya
praktikan dan pembaca dapat memanfaatkan dengan maksimal unsur golongan IA
dan IIA di dalam kehidupan sehari-hari (Dwinata 2017).
1.2 Tujuan Percobaan
Mempelajari sifat-sifat unsur golongan Alkali(IA) dan Alkali Tanah(IIA).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Materi Percobaan unsur-unsur kimia
Alam sistem periodik, unsur-unsur alkali dan alkali tanah merupakan unsur
yang sangat reaktif. Unsur alkali terletak pada golonga IA yaitu litium, natrium,
kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Unsur alkali ini mempunyai satu
elaktron valensi. Didalam unsur alkali tidak ditemukan dalam keadaan bebas,
melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawa.
Unsur yang banyak ditemui adalah natrium dan kalium. Kedua unsur ini
banyak ditemukan dalam air tanah dalam bentuk garam tanah yang terdapat pada
silvite (KCl),karnalite (KCl-MgCl ∙ 6H 2O). Unsur logam alkali sangat reaktif ,
bereaksi hebat dengan air, oksigen , hidrogen, dan halogen. Diudara pun unsur-
unsur itu bereaksi dengan oksigen dan uap air. Karena sangat reaktifnya unsur
alkali dengan air, maka gas hidrogen yang dibebaskan akan segera terbakar
disertai nyala api dan ledakan-ledakan kecil. Itulah sebabnya, unsur alkali
disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang inert. Karena mempunyai 1
elektron valensi dan jari-jari atom yang relatif besar, energi ionisasi logam ini
kecil. Akibatnya, logam ini mudah melepas elektron dan bersifat sangat reaktif,
sekali gas bersifat reduktor kuat. Dari atas kebawah (dari Li ke Cs) jari-jari atom
bertambah, energi ionisasi makin kecil, bearti makin mudah melepas elektron
sehingga makin reaktif.
Logam alkali bersifat lunak seperti karet penghapus sehingga dapat diiris
dengan pisau. Hal itu terjadi karena unsur alkali hanya mempunyai satu elektron
valensi yang terlibat dalam pembentukan ikatan logam sehingga logam ini
mempunyai ikatan logam yang lemah. Dalam satu golongan, dari Li ke Cs jari-
jari atom makin besar, ikatan logam makin kecil sehingga makin lunak. Itulah
sebabnya,jari-jari atom alkali makin besar (dari atas kebawah) sehingga titik leleh
dan titik didihnya makin kecil.
Jika logam alkali dibakar akan menghasilkan warna nyala yang khas. Litium
akan menghasilkan warna nyala merah, natrium menghasilkan warna nyala
kuning, Kalium menghasilkan warna nyala ungu/violet , rubidium menghasilkan
warna nyala merah dan sesium denga warna nyala biru.
L + O2 ’ LO2
Oleh Karena sangat mudah bereaksi dengan air dan oksigen, maka logam
alkali biasanya disimpan dalam cairan yang inert misalnya minyak tanah
(kerosin) atau dalam botol yang diisolasi. Walaupun demikian, permukaan logam
itu sedikit demi sedikit bereaksi juga. Logam kalium yang telah disimpan lama
akan ditutupi lapisan peroksida. Memotong logam kalium yang sudah tertutup
lapisan peroksida harus dilakukan dengan hati-hati karena mata pisau dapat
menekan lapisan peroksida sehingga masuk ke dalam lapisan kalium dan
menimbulkan reaksi eksoterm.
KO2+ 3K ’ 2K2O
Kalor yang dibebaskan reaksi itu dapat mendidihkan kalium yang segera
bereaksi dengan oksigen atau uap air diudara, yang dapat menimbulkan ledakan.
4) Reaksi dengan halogen
Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam halide.
2L + X2 ’ 2LX
Natrium cair terbakar dalam gas klorin menghasilkan nyala berwarna
kuning khas logam natrium.
Reaksi
1. Rektifitas unsur
Mg + 2H2O Mg (OH)2 + H2
2K + 2H2O 2KOH + H2
2. Kelarutan Garam Sufat
MgCl2 + H2SO4 MgSO4 + 2HCl
CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + 2HCl
Sr(NO3)2 + H2SO4 SrSO4 + HNO3
BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl
3. Kelarutan Garam Hidroksida
MgCl2 + 2NaOH Mg (OH)2 + 2NaCl
CaCl2 + 2NaOH Ca (OH)2 + 2NaCl
Sr(NO3)2 + 2NaOH Sr(OH)2 + 2NaNO3
+ 2NaCl
Sr(NO3)2 + 2NaOH Sr(OH)2 +
– Reaksi-reaksi Alkali dan Alkali tanah adalah sebagai berikut :
1. Rektifitas unsur
Mg + 2H2O Mg (OH)2 + H2
2K + 2H2O 2KOH + H2
2. Kelarutan Garam Sufat
MgCl2 + H2SO4 MgSO4 + 2HCl
CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + 2HCl
Sr(NO3)2 + H2SO4 SrSO4 + HNO3
BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl
3. Kelarutan Garam Hidroksida
MgCl2 + 2NaOH Mg (OH)2 + 2NaCl
CaCl2 + 2NaOH Ca (OH) 2NaNO3
BaCl2 + 2NaOH Ba (OH)2 + 2NaCl
Pada system periodic dapat dilihat bahwa unsure-unsur golongan IA
adalah logam alkali memiliki konfigurasi electron terluar yang mirip, masing-
masing memiliki inti gas mulia dan konfigurasi ns 1 untuk electron terluarnya.
Demikian pula pada golongan 2A, yaitu logam alkali tanah juga mempunyai inti
gas mulia dan konfigurasi. Electron terluar ns2. electron terluar suatu atom, yang
terlibat dalam ikatan kimia, sering disebut electron valensi (valenci electron).
Jumlah electron valensi yang sama menentukan kemiripan perilaku kimia antara
unsure-unsur dalam setiap golongan. Pengamatan ini juga berlaku untuk halogen (
unsur-unsur golongan 7A), yang memiliki konfigurasi electron terluar ns2, np5 dan
menunjukkan sifat-sifat sangat mirip. Tetapi dalam meramalkan sifat-sifat
golongan 3A hingga 6A haruslah berhati-hati, sebagai contoh, unsure-unsur
dalam golongan 4A memiliki konfigurasi electron terluar yang sama , ns 2np4,
tetapi terdapat lebih banyak keragaman dalam sifat-sifat kimia di antara unsure-
unsur ini. Konfigurasi electron Kation dan Anion
Karena banyak senyawa ionic yang terbentuk dari anion dan kation
monoatomik, akan sangat membantu untuk mengetahui bagaimana menulis
konfigurasi electron spesi-spesi ion ini. Prosedur untuk menulis konfigurasi.
Karbon adalah nonlogam, silicon, dan gemanium adalah metaloid, timah, dan
timbale.
Sebagai satu golongan gas mulia berperilaku sangat mirip. Dengan
pengecualian krypton dan xenon, unsure-unsur ino secara kimia bersifat imert.
Alasannya adalah bahwa seluruh unsure ini subkulit terluarnya ns2np6, terisi
penuh yaitu suatu keadaan yang menggambarkan kestabilan yang tinggi.
Walaupun konfigurasi electron terluar logam transisi tidak selalu sama dalam
golongan dan tidak ada pola yang teratur dalam perubahan konfigurasi electron
dalam satu logam ke logam lain dalam periode yang sama, seluruh logam transisi
memiliki subkulit d yang tidak terisi penuh. Demikian pula dalam deretnya
karena mempunyai subkulit f yang tidak terisi penuh. Konfigurasi electron Kation
dan Anion
Karena banyak senyawa ionic yang terbentuk dari anion dan kation
monoatomik, akan sangat membantu untuk mengetahui bagaimana menulis
konfigurasi electron spesi-spesi ion ini. Prosedur untuk menulis
konfigurasi electron ion-ion memerlukan metode yang hanya sedikit diperluas
dari metode yang digunakan untuk atom netral. Dalam hal ini ion-ion dibagi
dalam dua kelompok.
- Ion yang dihasilkan dari unsure golongan utama
Pada pembentukan kation dari atom netral unsure golongan utama, satu
electron atau lebih dikeluarkan dari kulit n terluar yang masih terisi. Konfigurasi
electron beberapa atom netral atau kation-kationnya yang terkait sebagai berikut.
Na : [Ne] 3s1 Na+ : [Ne]
Ca : [Ar] 4s2 Ca2+ : [Ar]
Al : [Ne] 3s2 3p1 Al3+ : [Ne]
Perhatikan bahwa setiap ion mempunyai konfigurasi gas mulia yang
stabil. Dalam pembentukan anion, satu electron atau lebih ditambahkan ke kulit n
terluar yang terisi sebagian. Contoh-contoh sebagai berikut :
H : 1s1 H- : 1s2 atau [He]
F : 1s2, 2s2, 2p5 R- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]
O : 1s2, 2s2, 2p4 O2- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]
N : 1s2, 2s2, 2p3 N3- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]
Sekali lagi, semua anion mempunyai konfigurasi electron gas mulia
yang stabil. Jadi satu cirri khusus dari hamper semua unsure golongan utama
adalah bahwa ion-ion yang dihasilkan dari atom-atom netrlnya mempunyai
konfigurasi electron terluas gas mulia ns2 np6. ion-ion, atau atom-atom dan ion-
ion, yang mempunyai jumlah electron yang sama, dan oleh karena itu
konfigurasi electron tingkat dasarnya sama disebut isoelektron (isoelectronic).
Jadi H- dan He adalah isoelektron, F, Na2, dan Ne adalah isoelektron, dan
seterusnya.
- Kation yang dihasilkan golongan utama
Orbital 4s selalu diisi lebih dahulu sebelum orbital 3d. Mangan yang
konfigurasi elektronnya adalah [Ar] 4s 2 3d5. jika terbentuk ion Mn2+, mungkin
dapat diduga dua electron dapat dikeluarkan dari orbital 3d untuk
menghasilkan [Ar] 4s2 3d5. pada kenyataannya, konfigurasi Mn2+ ialah [Ar] 3d5!
Alasannya adalah interaksi elektron-elektron dan electron inti pada atom netral
berbeda dengan interaksi ionnya. Jadi, meskipun dalam Mn orbital 4s selalu terisi
lebih dahulu sebelum 3d, electron dikeluarkan dari 4s pada pembentukan Mn 2+,
karena orbital 3d lebih stabil dari pada orbital 4s dalam ion logam transisi,
electron yang dilepaskan pertama-tama selalu dari orbital ns dan kemudian baru
dari orbital (n-1)d.
Harap diingat bahwa kebanyakan logam transisi dapat membentuk lebih
dari satu kation dan bahwa sering kali kation tersebar tidak isoelektron dengan
gas mulia.
Keragaman periodic dalam sifat-sifat fisika
- Muatan inti efektif
Konsep muatan inti efektif memungkinkan kita untuk menjelaskan efek
perisai pada sifat-sifat periodic. Misalnya, atom Helium yang mempunyai
konfigurasi electron 1s2. kedua proton helium memberikan muatan +2
kepada inti,
tetapi gaya tarik penuh dari muatan ini terhadap dua electron 1s sebagian
diimbangi oleh tolak-menolak electron-elektron. Akibatnya, dapat dikatakan
bahwa setiap electron 1s diperisai dari inti atom electron 1s lainnya. Muatan inti
efektif, Zeff , dinyatakan dengan ;
Zeff = Z - s
Dengan Z adalah muatan inti sebenarnya (yaitu nomor atomnya)
dan s (sigma) disebut konstanta perisai (shielding contant). s lebih besar dari nol
tetapi lebih kecil dari Z .
Salah satu contoh dari perisai electron adalah energi yang diperlukan
untuk mengeluarkan satu electron dari atom berelektron banyak. Hasil
pengukuran menunjukkan bahwa diperlukan energi sebesar 2372 KJ untuk
mengeluarkan electron pertama dari satu mol atom He dan energi sebesar 5251
KJ untuk mengeluarkan electron kedua dari satu electron He +. Alasan
diperlukannya lebih banyak energi untuk mengeluarkan electron kedua adlah
bahwa dengan hanya terdapat atu electron, maka tidak ada perisai, dan electron
itu merasakan seluruh pengaruh dari muatan inti +2.
Untuk atom-atom dengan juga electron atau lebih, electron pada kulit
tertentu diperisai oleh electron pada kulit bagian dalam (yaitu, kulit yang lebih
dekat dengan inti), tetapi tidak oleh electron pada kulit bagian luar. Jadi, unsure
unsure litium yang konfigurasi elektronnya 1s 1 2s1 , electron 2s diperisai oleh
elekktron 1s, tetapi electron 2s tidak memberi efek perisai terhadap electron 1s,
sebagai tambahan, kulit bagian dalam yang terisi penuh memerisai electron
bagian
luar dengan lebih efektif dari pada sub kulit yang menghasilkan konsekuensi
yang penting untuk ukuran atom dan pembentukan ion-ion dan molekul-molekul.
- Jari-jari atom
Sejumlah sifat fisika, termasuk kerapatan, titik leleh, dan titik didih,
berhubungan dengan atom, namun ukuran atom sukar untuk didefinisikan. Secara
praktis kita membayangkan ukuran atom sebagai volume yang mengandung
sekitar 90 % dari selusuh kerapatan electron di sekitar inti.
Beberapa teknik memungki kan kita untuk memperkirakan ukuran satu
atom. Pertama-tama perhatikan unsure logam. Struktur logam sangat bervariasi,
tetapi semua logam sama-sama memiliki satu cirri struktur : atom-atomnya terkait
satu dengan yang lainnya dalam satu jaringan juga dimensi yang meluas. Jadi,
jari-jari atom yang berdekatan, untuk unsure-unsur yang berupa molekul
diatomic, jari-jari atomnya adalah setengah jarak antara inti dua atom dalam
molekul tertentu. Pada periodic cenderung terlihat jelas, dalam mempelajarinya
perlu di ingat bahwa jari-jari atom terutama ditentukan oleh bagaimana kuatnya
electron kuat bagian luar di jangan oleh inti. Makin besar muatan inti negative,
makin kuat electron-elektron ini di tahan dan semakin kecil jari-jari atomnya.
Perhatikan unsure-unsur periode kedua dari Li dan F. Dari kiri ke kanan,
ditemukan bahwa jumlah electron dalam kulit bagian dalam (1s 2) adalah tetap,
sedangkan muatan inielectron-elektron yang ditambahkan untuk mengimbangi
bertambahnya muatan inti tidak efektif dalam memeriksai satu sama lainnya.
Akibatnya, muatan inti efektif bertambah terus-menerus sedangkan bilangan
kuantum utamanya tetap (n=2). Misalnya, electron 2s pada bagian luar pada
litium di perisai dari inti (yang mempunyai 3 proton) oleh dua electron 1s.
Sebagai pendekatan, di asumsikan bahwa efek perisai dari dua electron 1s
meniadakan dua muatan positif dalam inti. Jadi, electron 2s hanya merasakan
gaya tarik yang disebabkan oleh satu proton dalam inti, atau muatan inti
efektifnya adalah +1. Dalam Berilium (1s 2 2s2) setiap electron 2s diperisai oleh
dua electron 1s bagian dalam, yang meniadakan dua dari empat muatan positif
dalam inti.
- Jari-jari ion
Jari-jari atom ion adalah jari-jari kation atau anion. Jari-jari ion
mempengaruhi sifat-sifat fisika dan kimia suatu senyawa ionic. Misalnya, struktur
berdimensi tiga dari suatu senyawa ionic bergantung pada ukuran relative kation
dan anionnya.
- Energi ionisasi
Kestabilan electron terluar ini tercermin secara langsung pada energi
ionisasi atom tersebut. Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan
untuk melepaskan satu electron dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya.
Besarnya energi ionisasi merupakan ukuran usaha yang diperlukan untuk
memaksa satu atom untuk melepaskan elektronnya.
- Kecenderungan umum dalam sifat-sifat kimia
Kecenderungan perilaku kimia unsure-unsur golongan utama adalah
hubungan diagonal. Hubungan diagonal merujuk pada kemiripan yang ada antara
pasangan unsur pada golongan dan periodic yang berbeda pada tabel periodik.
Secara khusus, tiga anggota utama peridik kedua (Li, Be dan B) memperlihatkan
banyak kemiripan dengan unsure-unsur yang terletak secara diagonal dibawahnya
dalam tabel periodic.
Dalam membandingkan sifat-sifat unsur dalam golongan yang sama, harus
diingat bahwa pembandingan paling berlaku dengan unsure-unsur sejenis. Paduan
ini berlaku untuk unsure-unsur golongan 1 A dan 2A, yang seluruhnya logam, dan
golongan 7A seluruhnya non logam.
Definisi unsur yaitu suatu zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi
zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia sederhana. Sedangkan
sistem periodik unsur adalah susunan yang menggambarkan suatu letak keadaan,
periode, golongan, dan unsur kimia. Sistem periodik unsur disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom (kenaikan jumlah proton dan muatan inti). Sistem periodik
dibagi menjadi periode yaitu unsur-unsur yang terletak dalam baris yang
horizontal dan golongan yaitu unsur yang terletak dalam kolom yang vertikal.
A. Golongan IA (Alkali)
Disebut juga unsur alkali karena sifat logam ini membentuk basa-basa
yang kuat. Dalam sistem periodik terletak terletak pada lajur paling kiri. Unsur-
unsur alkali merupakan unsur-unsur logam dengan satu elektron pada elektron
terluarnya. Unsur-unsur yang terletak dalam logam alkali adalah Litium (Li),
Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr).
Dibandingkan dengan unsur-unsur lain yang seperiode unsur-unsur alkali
adalah unsur yang paling elektropositif. Paling mudah melepaskan elektron
valensinya. Hal ini sesuai dengan sifat keperiodikan unsur dalam sistem periodik.
Unsur-unsur alkali yang nomor atomnya terkecil dibanding unsur lain yang
seperiode. Gaya tarik intinya paling lemah dan untuk mencapai susunan elektron
gas mulia cukup melepaskan 1 elektron valensinya. Dalam golongan unsur-unsur
alkali makin ke bawah makin kuat sifat logamnya. Hal ini disebabkan karena
makin lemahnya gaya tarik intinya terhadap elektron-elektronnya yang terjauh,
maka makin mudah melepaskan elektronnya. Unsur-unsur yang banyak terdapat
di alam adalah unsur Natrium (Na) dan Kalium (K). Sedangkan yang paling
sedikit adalah unsur Fransium (Fr) yang bersifat radioaktif sehingg sehingga
mudah berubah menjadi unsur lain.
1. Sifat-Sifat Unsur Alkali
a. Unsur alkali adalah unsur-unsur logam putih mengkilap seperti kaca atau
perak, padat tapi lunak pada suhu normal kecuali Kalium (K) dan
Fransium (Fr) cair. Logam berwarna putih keperakan dengan kilap logam
yang khas. Tapi, permukaan yang baru diiris segera menjadi buram karena
bereaksi dengan udara.
b. Unsur-unsur alkali dapat bereaksi dengan air pada suhu biasa membentuk
basa dan gas hidrogen yang disertai pembebasab banyak energi.
Reaksinya:
2M + 2H2 Þ 2MOH + H2
Natrium dan Kalium mengapung di atas air, karena massa jenis logam
lebih kecil daripada air.
Reaksi antara Natrium dan Kalium dengan air bersifat eksoterm. Kalor
reaksinya menyebabkan logam Kalium dan Natrium yang belum bereaksi
mencair. Hal itu juga bahwa titik air logam itu bersifat relatif rendah.
Reaksi Natrium dan Kalium dengan air membentuk basa dan hidrogen.
c. Unsur-unsur alkali bervalensi 1 dalam semua senyawa.
d. Basa yang berasal dari logam alkali adalah basa kuat. Semakin
bertambah atomnya, makin kuat sifat kebebasannya.
e. Logam-logam alkali bersifat reduktor kuat, makin ke bawah makin kuat
reduktornya.
f. Dengan unsur-unsur elektronegatif membentuk senyawa ionik dan
dengan asam membentuk garam.
g. Merupakan unsur yang sangat reaktif.
2. Sifat-sifat kimia atau reaksi-reaksi logam alkali juga sangat
bersamaan. Berikut hasil-hasil reaksi logam alkali:
a. Reaksi dengan air. Telah disebutkan bahwa logam alkali bereaksi dengan
air membentuk basa dan gas hidrogen. 2L + 2H2O Þ 2LOH + H2 (L= logam
alkali).
b. Reaksi dengan Hidrogen. Logam alkali dengan Hidrogen membentuk
vindna, suatu senyawa ion yang hidrogennya mempunyai biloks-1.
c. Reaksi dengan Oksigen. Logam alkali dalam Oksigen membentuk oksida,
perioksida, atau superoksida. Dari Litium ke Cesium, daya ikat terhadap
Oksigen meningkat. Litium membentuk oksida biasa. Suatu senyawa ion
yang mengandung ion 02- (bilangan oksida= -2). Oleh karena itu sangat
mudah bereaksi dengan air dan Oksigen, maka logam alkali biasanya
disimpan dalam cairan yang inert seperti minyak tanah (kerosin) atau di
dalam botol yang diisolasi. Walaupun demikian, permukaan logam itu
sedikit demi sedikit bereaksi juga.
3. Jari-jari Atom
Dari Li sampai Fr jari-jari atom semakin besar. Hal ini sesuai dengan
kenaikan nomor atomnya. Dengan semakin besarnyajari-jari atom maka jarak
antara inti atom dan elektron valensinya semakin besar pula. Oleh karena itu
elektron valensinya makin lemah dan makin mudah melepas elektronnya.
4. Energi Ionisasi
Karena dari Li sampai Fr elektron valensinya makin mudah dilepas maka
energi ionisasinya semakin kecil dari Li sampai Fr. Hal ini disebabkan energi
yang diperlukan untuk melepas elektron valensi semakin kurang.
5. Keelektronegatifan
Unsur-unsur alkali adalah unsur-unsur elektronegatif. Dengan demikian
besar keelektronegatifannya relatif rendah dibandingkan unsur lainnya. Dari Li
sampai Fr keelektronegatifannya berkurang. Hal ini disebabkan jari-jarinya
semakin berkurang. Unsur-unsur logam alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas
di alam, melainkan terdapat dalam bentuk NaCl pada air laut juga pada garam. Na
dan K adalah unsur keenam dan ketujuh paling banyak dalam kerak bumi. Kedua
unsur ini sangat penting dalam kehidupan. Sedangkan unsur-unsur yang lain
hanya sedikit terdapat di alam.
B. Golongan IIA (Alkali Tanah)
Dalam sistem periodik unsur alkali tanah terdapat pada golongan IIA,
yaitu lajur di sebelah kanan golongan logam alkali. Unsur-unsur golongan ini
disebut logam alkali tanah karena unsur-unsur ini bersifat alkali (basa) seperti
unsur-unsur golongan IA, unsur-unsur golongan IIA (alkali tanah) yaitu:
a. Berilium (Be)
b. Magnesium (Mg)
c. Kalsium (Ca)
d. Stronsium (Sr)
e. Barium (Ba)
f. Radium (Ra)
Seperti halnya unsur-unsur alkali tanah sangat reaktif walaupun tak sereaktif
unsur alkali.
1. Sifat-Sifat Unsur Alkali Tanah
a. Merupakan unsur-unsur logam reaktif oleh karena itu di dalam alam tak
terdapat dalam keadaan bebas.
b. Pada suhu biasa merupakan zat padat berwarna putih mengkilap seperti
perak.
c. Merupakan logam bivalen yang memiliki a elektron pada kulit terluarnya,
oleh karena itu bilangan oksidasi unsur alkali tanah dalam senyawa adalah
+2.
d. Unsur-unsur alkali tanah sangat reaktif.
e. Dapat bereaksi dengan air pada suhu biasa, membentuk basa dan
Hidrogen, tetapi biasanya jauh lebih kecil dibanding logam alkali.
f. Reaksinya: M + 2H2O Þ M(OH)2 + H2
g. Dapat membentuk garam dengan energi unsur elektronegatif.
h. Basa yang dari unsur-unsur alkali tanah adalah basa kuat, kecuali
Mg(OH)2. Basa lemah dan Ba(OH)2 basa atmosfer, artinya disamping
dapat bereaksi dengan asam, dapat juga bereaksi dengan basa kuat,
sifatnya basa logam alkali tanahmakin ke bawah makin kuat.
2. Jari-Jari Atom
Seperti pada logam alkali, dari Ba sampai Ra jari-jari atom bertambah
besar sehingga kedua elektron valensinya semakin mudah dilepas.
3. Energi Ionisasi
Unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi.
Ionisasinya dapat terjadi dengan melepaskan satu elektron valensi (energi ionisasi
pertama) dan kedua (energi ionisasi kedua).
M Þ M+ + e– (ionisasi ke-1)
M Þ M2+ + 2e– (ionisasi ke-2)
Ionisaisnya dari atas ke bawah semakin kecil karena jari-jari semakin
besar.
4. Keelektronegatifan
Unsur-unsur alkali tanah lebih keelektronegatifan ketimbang alkali. Hal
ini disebabkan jari-jari atomnya semakin besar, sehingga semakin sulit untuk
mengikat elektronnya.
C. Materi dan Sifatnya
Benda-benda yang telah disampaikan di atas, dalam ilmu kimia dapat
dimasukkan ke dalam konsep materi. Semua benda di alam ini, baik
tumbuhtumbuhan, hewan maupun manusia termasuk materi. Materi adalah segala
sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Istilah materi meliputi segala
sesuatu yang dapat dilihat dan disentuh (seperti air, pohon, dan tanah), serta yang
tidak dapat dilihat dan disentuh (seperti udara). Setiap materi memiliki sifat
tertentu yang khas, yang memudahkannya untuk dikenali dan dibedakan dengan
zat lainnya. Sifat materi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan
sifat kimia. Sifat fisika suatu materi dapat dilihat dan diukur secara langsung,
yang termasuk sifat fisika misalnya warna, bau, kerapatan, titik leleh, titik beku,
kelenturan, dan kekuatan. Sifat kimia ialah sifat yang berhubungan dengan
kemampuan sebuah zat untuk bereaksi atau berubah menjadi zat lain. Untuk
mengukur dan mengamati sifat kimia hanya dapat dilakukan melalui reaksi.
Contohnya, gas hidrogen dapat berubah menjadi air jika direaksikan dengan gas
oksigen. Setelah gas hidrogen dan gas oksigen bereaksi, dihasilkan zat baru, yaitu
air yang sifatnya berbeda dengan sifat zat pembentuknya. Untuk membedakan
antara sifat fisika dan sifat kimia, contohnya kita lihat pada besi. Besi memiliki
titik leleh sebesar 1000oC. Titik leleh tersebut disebut sebagai sifat fisika,
sedangkan kemampuan besi untuk berubah menjadi karat besi disebut dengan
sifat kimia. Selain dapat digolongan berdasarkan sifat fisika dan kimia, sifat
materi dapat dikelompokkan menjadi sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat
ekstensif adalah sifat materi yang bergantung pada jumlah zat tersebut, semakin
banyak jumlahnya berarti semakin berat. Contoh, gula pasir yang beratnya 1000
gram jumlahnya lebih banyak dibandingkan gula pasir yang beratnya 500 gram.
Sifat ekstensif materi, meliputi berat, panjang, volume, molaritas, dan normalitas.
Sifat intensif materi adalah sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah zat.
Contohnya, berapapun jumlahnya warna dari gula pasir adalah putih. Sifat
intensif materi meliputi kerapatan, temperatur, warna, bau, dan rasa.
D. Perubahan Materi
Materi dapat mengalami perubahan. Air akan berubah menjadi uap air bila
didihkan dan akan berubah menjadi es bila dibekukan. Uap air bila didinginkan
akan berubah menjadi air dan es bila dipanaskan akan berubah kembali menjadi
air. Perubahan wujud yang terjadi pada air termasuk ke dalam perubahan fisika,
yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru. Pada perubahan fisika,
susunan komponen zat tidak berubah. Contoh perubahan fisika lainnya adalah
kapur barus menyublim menjadi gas, gandum yang digiling menjadi tepung
terigu, benang diubah menjadi kain, batang pohon dipotong-potong menjadi kayu
balok dan triplek. Perubahan wujud dari cair, padat dan gas.
1. Padat menjadi cair disebut mencair, contohnya es krim yang mencair.
2. Cair menjadi gas disebut menguap, contohnya air bila dipanaskan akan
menguap.
3. Gas menjadi padat disebut menghablur/mengkristal contohnya pembuatan
pupuk ammonium nitrat, garam dari air laut.
4. Padat menjadi gas disebut menyublim, contohnya kapur barus
5. Gas menjadi cair disebut mengembun, contohnya embun di pagi hari pada
daun-daun.
6. Cair menjadi padat disebut membeku, contohnya pembuatan agar-agar
atau jely.
Bila kita memperhatikan warna daun pada pohon kelapa, kita akan
mengetahui adanya perubahan warna pada daun kelapa. Ketika daun tersebut baru
tumbuh, daun tersebut bewarna kuning, kemudian semakin lama semakin hijau,
dan bila sudah kering akan bewarna coklat. Perubahan yang terjadi pada daun
tersebut merupakan perubahan yang bersifat tetap, daun yang sudah bewarna
coklat tidak akan berubah kembali menjadi bewarna hijau. Perubahan materi
seperti ini disebut perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang menghasilkan
jenis dan sifat materi yang berbeda dengan zat asalnya. Perubahan materi secara
kimia akan menyebabkan terbentuknya zat baru. Pada perubahan kimia, susunan
komponen zat berubah. Gejala yang menyertai terjadinya perubahan kimia adalah
terjadinya perubahan warna, terjadinya endapan, terbentuk gas, dan perubahan
suhu. Contoh perubahan kimia adalah proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan
yang merubah karbohidrat, air dengan bantuan sinar matahari menjadi makanan,
membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai resep
menjadi masakan yang dapat dimakan. Perubahan fisika hanyalah sementara
sedangkan perubahan kimia tidak dapat dikembalikan menjadi bentuk semula.
Pada perubahan fisika dan perubahan kimia, berlaku hukum kekekalan massa,
yaitu massa zat sebelum berubah dan setelah mengalami perubahan adalah tetap.
E. Pembagian Materi
Secara fisika, berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu padat, cair dan gas. Wujud zat padat, zat cair dan gas zat padat
sifat yang dimiliki oleh zat padat adalah mempunyai bentuk dan volume tertentu,
partikel-partikel zat padat mempunyai energi yang sangat rendah, jarak
partikelnya sangat rapat sehingga partikelnya tidak dapat bergerak bebas. Jika zat
padat dipanaskan, terjadi penambahan energi yang menyebabkan partikel-
partikelnya bervibrasi (bergetar). Jika suhu dinaikkan maka getaran semakin cepat
sehingga terjadi. Wujud Zat Padat, Zat Cair, dan Gas proses pemuaian dan jarak
partikelnya semakin merenggang dan menjauh, yang menyebabkan perubahan
fase padat mulai mencair. Zat cair Sifat yang dimiliki oleh zat cair adalah
mempunyai volume tertentu, tetapi tidak memiliki bentuk yang tetap. Jarak antar
partikelnya lebih renggang, memiliki energi yang lebih besar daripada zat padat,
dan partikelnya dapat bergerak bebas. Bila dilakukan pemanasan, getaran antar
partikelnya semakin cepat, ikatan antar partikelnya semakin lemah sehingga
partikelnya dapat bergerak bebas dan saling menjauh satu sama lain. Jika
pemanasan terus dilakukan maka akan terjadi perubahan zat cair menjadi gas. Gas
Molekul zat gas selalu bergerak, ikatan dari antarpartikel semakin lemah dan
semakin menjauh sehingga jarak antarpartikel semakin besar karena bergerak
sangat bebas dan mempunyai susunan tidak beraturan. Keadaan akan semakin
menjauhkan molekul satu dengan lainnya dan bergerak bebas di mana keadaan
tersebut akan terjadi bila suhu dinaikkan. Secara kimia, materi dapat
dikelompokkan ke dalam zat tunggal dan campuran. Zat tunggal dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu unsur dan senyawa. Sedangkan campuran
dikelompokkan menjadi campuran homogen dan heterogen. Zat Tunggal atau Zat
Murni diketahui bahwa materi dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat tunggal (zat
murni) dan campuran. Zat tunggal adalah bentuk materi yang memiliki komposisi
yang tetap dan sifat yang khas. Contohnya, air, emas, oksigen, dan garam dapur.
Zat tunggal dapat dibedakan dengan zat tunggal lainnya dengan melihat
komposisinya dan dapat diidentifikasi melalui penampakannya, baunya, rasanya,
dan sifat lainnya. Zat tunggal dapat dikelompokkan menjadi unsur dan senyawa.
a. Unsur Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi
zat-zat lain dengan reaksi kimia biasa (bukan reaksi nuklir).
Alam semesta ini mengandung unsur yang sangat banyak, tetapi yang baru
diketahui dan dipelajari oleh para ahli adalah sebanyak 118 macam unsur dimana
diantaranya lebih dari 22 unsur adalah merupakan unsur buatan. Daftar dari
nama- nama unsur tersebut dapat diketahui dalam daftar Periodik unsur-unsur
Sistem berkala. Unsur dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu unsur logam
dan unsur non logam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, perak, alumunium,
tembaga, natrium, kalium, dan magnesium. Unsur-unsur logam tersebut memiliki
sifatsifat, seperti semua unsur logam berupa zat padat (kecuali raksa yang
berwujud cair), merupakan penghantar listrik dan panas yang baik, memiliki titik
leleh dan titik lebur yang tinggi, dapat ditempa dan memiliki kilap khusus
dipermukaannya. Sedangkan unsur non logam tidak memiliki sifat-sifat tersebut.
Contoh unsur non logam adalah oksigen, nitrogen, belerang, karbon, klorin dan
iodium. Unsur-unsur dapat diberi nama berdasarkan nama penemunya, tempat
atau sifat unsur tersebut. Unsur-unsur yang diberi nama berdasarkan nama
penemunya misalnya curium (ditemukan oleh Piere dan Marie Curie), mendelium
(ditemukan oleh Mendeleev), dan Einstenium (ditemukan oleh Albert Einsten).
Unsur-unsur yang diberi nama sesuai dengan nama tempat misalnya Californium
(dari kata California), Europium (dari kata Eropa), dan Francium (Prancis).
Unsur-unsur yang diberi nama berdasarkan sifatnya, contohnya manganese
(bersifat magnet), astatin (dari kata ”astatos” yang berarti tidak stabil) dan
kalsium (dari bahasa Latin ”Calx” yang artinya kapur). Para ahli kimia bersepakat
untuk menggunakan simbol atau lambang untuk memudahkan penulisan unsur.
Penulisan lambang unsur ditemukan oleh Jons Jacob Berzellius 1813. Unsur
dilambangkan dengan satu, dua atau tiga huruf. Huruf pertama dari lambang
unsur selalu ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua atau ketiga ditulis
dengan huruf kecil. Contoh penulisan lambang unsur cobal dilambangkan dengan
Co. Nama dan lambang unsur lainnya misalnya B Boron (B), Berilium (Be),
Barium (Ba), Bismuth (Bi), Bromium (Br) dan Berkelium (Bk), Mendelevium
(Md), Einstenium (Es), Germanium (Ge), Polonium (Po), Ameresium (Am),
Californium (Cf), Curium (Cm), Nobelium (No), Plutonium (Po), Neptunium
(Np). Jika huruf kedua dari suatu lambang adalah huruf besar maka lambang
tersebut bukanlah lambang unsur, melainkan lambang senyawa. Perhatikan
contoh berikut : Co adalah lambang unsur cobal sedangkan CO adalah senyawa
karbon monooksida; Hf adalah lambang unsur hafnium sementara HF adalah
senyawa Hidrogen Fluorida. Tabel Periodik Umum Pada literatur lain telah
ditemukan pada urutan 117 adalah Uus dan tabel ini akan selalu berkembang dan
berubah.
b. Senyawa Senyawa adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur.
Oleh karena itu, senyawa dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih
sederhana melalui proses kimia. Perhatikan contoh berikut: molekul air yang
memiliki rumus kimia H2O merupakan suatu senyawa yang tersusun dari 2 buah
atom hidrogen dan 1 buah atom oksigen. Molekul air dihasilkan dari reaksi antara
gas hidrogen dan gas oksigen, menurut persamaan reaksi berikut: 2H2(g) + O2(g)
2H2O(c) melalui proses elektrolisis, molekul air yang terbentuk dari reaksi
tersebut dapat diuraikan kembali menjadi gas hidrogen dan gas oksigen. 2H2O(c)
2H2(g) + O2(g) Sifat zat yang menyusun senyawa berbeda dengan sifat
senyawa yang terbentuk. Pada contoh di atas, gas oksigen dan gas hidrogen
berwujud gas dan mudah terbakar, sedangkan air berwujud cair dan digunakan
untuk memadamkan api.
Hal lain yang harus diperhatikan ketika membahas tentang senyawa
adalah bahwa senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya dengan perbandingan yang
tetap. Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukannya, Joseph Louis Proust
menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu
senyawa adalah tetap. Postulat tersebut dikenal sebagai hukum perbandingan
tetap. Sebagai contoh, perbandingan massa gas hidrogen dengan massa gas
oksigen dalam air adalah 1:8, di mana rumus air adalah H2O, massa atom (MA)
H
= 2 × MA, Hidrogen (1) sedangakan O = 1 × massa oksigen 16). Jadi, 2 : 16 = 1 :
8. Senyawa kimia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu senyawa yang berasal
dari benda tak hidup yang disebut senyawa anorganik dan senyawa yang berasal
dari benda hidup yang disebut senyawa organik.
5. Campuran
Campuran adalah kombinasi atau gabungan beberapa zat yang terbentuk
tanpa melalui reaksi kimia. Misalnya, bila kita mencampurkan 1 gelas pasir
dengan 2 gelas serbuk besi maka akan terbentuk campuran pasir dan besi. Contoh
lainnya, bila garam dapur dilarutkan dalam air, maka akan terbentuk campuran
antara air dengan garam yang disebut larutan garam.
(a) Campuran besi-pasir dapat dipisahkan dengan magnet
(b) Campuran air-garam, dapat diperoleh garam kembali dengan menguapkan
airnya.
Untuk mendapatkan campuran pasir-serbuk besi, kita dapat pula
mencampurkan satu sendok pasir dengan satu atau dua sendok serbuk besi. Hal
ini menunjukkan bahwa zat-zat yang campurannya tidak memiliki komposisi
yang tetap, artinya kita dapat membentuk campuran dengan mencampurkan
berbagai zat dengan perbandingan yang tidak tetap. Pada campuran pasir-serbuk
besi, kita masih dapat melihat dan membedakan antara besi dan pasir. Hal ini
berarti, sifat asli dari zat-zat pembentuk campuran masih tampak sehingga
komponen penyusun campuran tersebut dapat dikenali. Bagaimana dengan
larutan garam? Apakah sifat zat penyusunnya masih dapat diamati? Dapatkah
pasir dan serbuk besi yang telah dicampur dipisahkan kembali? Bagaimana
caranya? Ya benar, campuran pasir-serbuk besi dapat dipisahkan dengan melihat
sifat dari pasir dan besi. Serbuk besi mempunyai sifat dapat ditarik oleh magnet,
sedangkan pasir tidak dapat ditarik oleh magnet, sehingga pemisahan antara
campuran pasir- serbuk besi dapat dilakukan dengan menggunakan magnet.
Untuk mendapatkan kembali garam dapur dari larutan garam dapat dilakukan
dengan metode
kristalisasi, yaitu menguapkan air sehingga ketika sampai pada titik jenuh garam,
garam tersebut akan mengkristal.
Campuran terbagi menjadi dua, yaitu campuran homogen dan heterogen.
Campuran homogen adalah campuran yang serba sama, contohnya udara, larutan
garam dapur, campuran alkohol 70% dengan air, dan bensin, dimana zat
penyusun campurannya sangat sulit untuk dibedakan dan tidak terlihat lagi bahan
semulanya. Campuran heterogen yaitu campuran antara dua zat atau lebih, masih
nyata sifat masing-masing, contoh campuran terigu dan gula pasir, serbuk besi-
pasir. Komponen-komponen dalam campuran dapat dipisahkan secara fisika.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran adalah
dengan cara:
1. Penyaringan (filtrasi),
2. Penyulingan (destilasi),
3. Pengkristalan (kristalisasi)
4. Kromatografi,
5. Sublimasi.
Penyaringan (filtrasi) merupakan pemisahan campuran yang didasarkan
pada perbedaan ukuran partikel-partikel zat yang bercampur. Penyulingan
(destilasi) adalah metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan
titik didih dari zat cair yang bercampur. Pengkristalan (kristalisasi) dapat
dilakukan pada campuran dengan salah satu zat yang bercampur pada keadaan
lewat jenuh (pekat) sehingga akan membentuk kristal. Pemisahan dengan cara
kromatografi didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat (koefisien
distribusi) antara partikel-partikel zat yang bercampur dalam satu medium diam
ketika dialiri suatu medium gerak, sedangkan sublimasi didasarkan pada
campuran zat yang salah satu komponennya dapat menyublim.
F. Partikel Materi
Bagian yang terkecil dari suatu materi disebut partikel. Partikel-partikel
materi dikelompokkan menjadi atom, molekul, dan ion. Atom merupakan partikel
terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Atom terdiri
atas inti dan kulit atom. Inti atom terdiri dari proton (bermuatan positif) dan
neutron (netral). Elektron (bermuatan negatif) berada di dalam kulit atom.
Atom Partikel Ion Massa Proton +1 1 Elektron -1 0 Neutron 0 1 Molekul
adalah bagian terkecil dari suatu senyawa kimia murni yang masih
mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua
atau lebih atom yang terikat satu sama lain. Molekul dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul unsur
merupakan gabungan dari 2 atau lebih atom unsur yang sama. Contohnya O2, H2,
P4, dan S8. Molekul senyawa merupakan gabungan dari 2 atau lebih atom unsur
yang berbeda. Contohnya molekul H2O, NaCl, H2SO4, dan Ca(OH) 2. Ion
merupakan atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Berdasarkan jenis
muatan listriknya, dikenal istilah kation yaitu ion yang bermuatan positif
(misalnya kation kalium K+ ) dan anion yaitu ion yang bermuatan negatif
(misalnya klorida Cl− ).
G. Pembelajaran Materi dan Sifatnya
Untuk mengajarkan tentang konsep sifat-sifat materi, perubahan materi,
dan campuran dapat dilakukan melalui kegiatan eksperimen. Dengan metode ini,
dapat mengalami dan melihat secara langsung bagaimana suatu materi dapat
berubah dan bagaimana gejala atau ciri-ciri yang menyertai perubahan suatu
materi. Siswa akan dapat membedakan dan mengklasifikasikan perubahan fisika
dan perubahan kimia. Sebagai contoh, eksperimen sederhana yang dapat
dilakukan, misalnya untuk menunjukkan gejala terjadinya perubahan kimia,
dengan membakar kertas, melarutkan urea dalam air, meneteskan air sabun pada
pakaian yang terkena noda kunyit, dan masih banyak eksperimen sederhana.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam, agar dapat membedakan
antara unsur, senyawa, dan campuran, dapat memberikan suatu ilustrasi yang
menggambarkan unsur, senyawa, dan campuran. Sebagai contoh, galium, emas,
perak (unsur); air (senyawa); dan garam dimasukkan dalam air (campuran).
Unsur-unsur alkali dan alkali tanah merupakan logam-logam yang
sangatreaktif, hal ini disebabkan karena alkali dan alkali tanah masing-masing
mempunyai satu dan dua elektron di kulit terluar. Maka tidaklah aneh mengapa
kemudian unsur-unsur golongan I A dan II A ini tidak ditemukan di alam dalam
keadaan bebas. Pada kulit bumi mereka terdapat dalam wujud bijih-bijih oksida,
karbonat atau sulfida (Irfan,1986). Ketika Antonie Laurent Lavoiser (1743-1794)
menysun unsur-unsur pada tahun 1789, bijih-bijih alkali dan alkali tanah masih
dianggap sebagai ”unsur”,sebab pada saaat itu zat-zat tersebut memang tidak
dapat diuraikan lebih lanjutmenjadi zat lain yang lebih sederhana. Setelah cara
elektrolisa ditemukan pada awal abad ke-19, barulah unsur alkali dan alkali
tanah dibuat dari senyawa-senyawanya (Irfan,1986). Sir Humphry Davy (1778-
1829) adalah orang pertama yang berhasil memperoleh logam-logam I A dan II
A. Pada tahun 1807-1808 ia mengelektrolisalelehan beberapa beberapa zat yang
saat itu bernama soda, kali, magnesia, calx, strontia, dan barit. Davy ternyata
memperoleh unsur-unsur yang sebelumnya tidak pernah dikenal oleh manusia.
Keenam unsur baru tersebut dinamai sodium (natrium), kalium, magnesium,
kalsium, stronsium, dan barium (Irfan,1986). Kemudian Johannes Afzelius
Arvidson (1792-1841) dari Swedia menemukan Litium pada tahun 1817, dan
disusul oleh penemu Berilium padatahun 1828 oleh Vauquelin. Dua orang sarjana
Jerman, Robert Wilhelm Bunsen (1811-1899) dan Gustaf Robert KIrchoff (1824-
1877) pada tahun 1861 menemukan Cessium, dan Rubidium. Lalu Pierre dan
Merie Curie menambah perbendaharaan denga menemukan Radium pada tahun
1989. Akhiry, unsur Fransium ditemukan oleh Maguerite Perey pada tahun 1939
(Irfan,1986). Sekalipun logam alkali dan alkali tanah baru dikenal sejak abad ke-
19, nama alkali sendiri berasal dari abad pertengahan. nama alkali berasal dari
Bahasa Arab, al-qali, yang artinya abu, sebab Abu Musa Jabir bin Hayyan (700-
778) memperoleh soda dari abu tumbuhan laut (Irfan,1986).Logam-logam alkali
dikhususkan pada logam Li, Na, K, Rb dan Cs dengan konfigurasi elektron terluar
(ns1, n≥2).
Logam alkali mempunyai energi ionisasi rendah dan kecenderugannya
kuat melepaskan elektron valensi tunggalnya, cukup reaktif sehingga jarang
ditemukan secara bebas di alam. Logam alkali dapat bereaksi dengan air
membentuk hidroksida logam alkali dengan melepaskangashidrogen, dapat
membentuk oksida, peroksida, bahkan superoksida yang ketiganya
menghilangkan bentuk kilapan logamnya. Selain Litium yang hanya dapat
membentuk oksida, maka logam alkali yang lain dapat membentuk peroksida dan
untuk K, Rb, dan Cs dapat pula membentuk superoksida logam alkali artinya
reaktifitas logam alkali dengan oksigen meningkat dari atas ke bawah dalam
golongannya (Tim Dosen Kimia, 2017).
Alasan bahwa perbedaan jenis oksida yang terbentuk adalah ketika logam
alkali bereaksi dengan oksigen haruslah berkaitan kestabilan oksida tersebut
dalam keadaan padat. Karena oksida ini seluruhnya adalah senyawa ionik,
kestabilannya bergantung pada seberapa kuat kation dan anion saling tertarik satu
sama lain.
Litium cenderung untuk membentuk litium oksida yang demikian karena
senyawa ini lebih stabil dibandingkan litium peroksida. Pembentukanoksida
logam alkali yang lain dapat dijelaskan dengan cara yangsama (Chang, 2003).
Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam
alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium kurang
reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap
natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkalitanah lebih
kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya
satu. Kereaktifan kalsium, stronsium, dan barium dan tidak terlalu berbeda dari
logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif (Anonim, 2017).
Logam-logam alkali tanah adalah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba, logam ini juga
cukup reaktif namun tidak sereaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.
Konfigurasi elektron terluarnya adalah (ns2, ≥ 2), memiliki kecenderungan
melepaskan kedua elektron terluarnya untuk membentuk ion M+ dengan bentuk
konfigurasinya menyerupai konfigurasi gas mulia yang stabil dan karakter ini
meningkat dari Berilium ke Barium dan khusus untuk Berilium di alam
lebihcenderung berbentuk molekular dibanding berbentuk ionik terutama
oksidanya berbentuk oksida amfoter bukan oksida logam yang bersifat basa (Tim
Dosen Kimia, 20118.
Berilium dan magnesium membentuk oksida (BeO dan MgO) hanya pada
suhu tinggi, sedangkan CaO, SrO, dan BaO terbentuk pada suhu kamar. Kalsium,
Strontium, dan Barium juga bereaksi dengan asam menghasilkan gas hidrogen.
Tetapi, karena logam-logam ini juga menyerang air, dua reaksi yang berbeda akan
terjadi secara serentak (Chang,2017).
Sifat-sifat kalsium dan stronsium memeberi suatu contoh menarik tentang
kemiripan golongan dalam tabel periodik Stronsium-90, suatu isotop radioaktif,
adalah produk utama dari ledakan bom atom. Jika suatu bom atom diledakkan
diatmosfer, Stronsium-90 yang terbentuk akan tercampur dengan tanah dan air,
dan masuk kedalam tubuh kita lewat rantai makanan yang relatif pendek
(Chang,2017).
Unsur-unsur golongan II A tersebar di alam dalam bentuk batuan (Sri
Wardhani, 2014):1. Magnesium Mineral utama yang mengandung magnesium
adalah carnelitte, magnesite,dan dolomite. Kelimpahan magnesium terdapat pada
urutan kedelapan pada kulit bumi. Kalsium ditemukan dalam kalsium, limestone,
gypsum, fluorite, stalaktit dan stalaknit, mengandung kalsium karbonat.
Kelimpahan kalsium terletak pada urutan kelima pada kulit bumi.
2.2 Kecenderungan umum dalam sifat-sifat kimia
Kecenderungan perilaku kimia unsur-unsur golongan utama adalah
hubungan diagonal. Hubungan diagonal merujuk pada kemiripan yang ada antara
pasangan unsur pada golongan dan periodik yang berbeda pada tabel periodik.
Secara khusus, tiga anggota utama peridik kedua (Li, Be dan B) memperlihatkan
banyak kemiripan dengan unsure-unsur yang terletak secara diagonal dibawahnya
dalam tabel periodic. Dalam membandingkan sifat-sifat unsure dalam golongan
yang sama, harus diingat bahwa pembandingan paling berlaku dengan unsure-
unsur sejenis. Paduan ini berlaku untuk unsure-unsur golongan 1A dan 2A, yang
seluruhnya logam, dan golongan 7A seluruhnya non logam.
2.3 Ion yang dihasilkan dari unsur golongan utama
Pada pembentukan kation dari atom netral unsur golongan utama, satu
elektron atau lebih dikeluarkan dari kulit n terluar yang masih terisi. Konfigurasi
elektron beberapa atom netral atau kation-kationnya yang terkait sebagai berikut:
Na : [Ne] 3s1 Na+ : [Ne]
Ca : [Ar] 4s2 Ca2+ : [Ar]
Al : [Ne] 3s2 3p1 Al3+ : [Ne]
Perhatikan bahwa setiap ion mempunyai konfigurasi gas mulia yang
stabil. Dalam pembentukan anion, satu elektron atau lebih ditambahkan ke kulit n
terluar yang terisi sebagian. Contoh-contoh sebagai berikut :
H : 1s1 H- : 1s2 atau [He]
F : 1s2, 2s2, 2p5 R- :
1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]
O : 1s2, 2s2, 2p4 O2- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]
N : 1s2, 2s2, 2p3 N3- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]
Sekali lagi, semua anion mempunyai konfigurasi elektron gas mulia yang
stabil. Jadi satu ciri khusus dari hampir semua unsur golongan utama adalah
bahwa ion-ion yang dihasilkan dari atom-atom netralnya mempunyai konfigurasi
elektron terluas gas mulia ns 2 np6. ion-ion, atau atom-atom dan ion-ion, yang
mempunyai jumlah eletron yang sama, dan oleh karena itu konfigurasi elektron
tingkat dasarnya sama disebut isoelektron (isoelectronic). Jadi H - dan He adalah
isoelektron, F, Na2, dan Ne adalah isoelektron, dan seterusnya.
2.4 Kation yang dihasilkan golongan utama
Orbital 4s selalu diisi lebih dahulu sebelum orbital 3d. Mangan yang
konfigurasi elektronnya adalah [Ar] 4s 2 3d5. jika terbentuk ion Mn2+, mungkin
dapat diduga dua electron dapat dikeluarkan dari orbital 3d untuk
menghasilkan [Ar] 4s2 3d5. pada kenyataannya, konfigurasi Mn2+ ialah [Ar] 3d5!
Alasannya adalah interaksi elektron-elektron dan electron inti pada atom netral
berbeda dengan interaksi ionnya.
Jadi, meskipun dalam Mn orbital 4s selalu terisi lebih dahulu sebelum 3d,
electron dikeluarkan dari 4s pada pembentukan Mn 2+, karena orbital 3d lebih
stabil dari pada orbital 4s dalam ion logam transisi, electron yang dilepaskan
pertama-tama selalu dari orbital ns dan kemudian baru dari orbital (n-1)d. Dan
jangan lupa bahwa kebanyakan logam transisi dapat membentuk lebih dari satu
kation dan bahwa sering kali kation tersebar tidak isoelektron dengan gas mulia.
2.5 Muatan inti efektif
Konsep muatan inti efektif memungkinkan kita untuk menjelaskan efek
perisai pada sifat-sifat periodik. Misalnya, atom Helium yang mempunyai
konfigurasi electron 1s2. kedua proton helium memberikan muatan +2
kepada inti,
tetapi gaya tarik penuh dari muatan ini terhadap dua electron 1s sebagian
diimbangi oleh tolak-menolak electron-elektron. Akibatnya, dapat dikatakan
bahwa setiap electron 1s diperisai dari inti atom electron 1s lainnya. Muatan inti
efektif, Zeff , dinyatakan dengan :
Zeff = Z - s
2. Pipet Tetes
3. Spritus
4. Rak Tabung
5. Pipet Skala
3.2 Bahan
1. MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2, denfan konsentrasi 0,5 M
2. Magnesium dan Kalsium
3. H2SO4 0,5 M
4. NaOH 0,5 M
5. Aquadest
3.3 Cara Kerja
1. kelarutan garam sulfat
a. Siapkan 4 buah tabung reaksi
b. Tabung reaksi (I) diisi dengan larutan MgCl 2, tabung reaksi (II) dengan
larutan CaCl2, tabung reaksi (III) dengan larutan SrCl 2, dan pada tabung
reaksi (IV) diisi dengan larutan BaCl2, masing-masing diisi larutan
sebanyak 1 ml.
c. Setiap tabung reaksi ditambahkan dengan larutan H 2SO4 0,5 M sebanyak
1ml.
d. Diamati setiap perubahan yang terbentuk, dan kemudian dibandingkan
dengan endapan yang terbentuk pada setiap tabung.