Golongan I A
Oleh
Kelompok
: 1 (Satu)
Anggota
: - Dwilia Julia
(06101181419007)
- Niva Lestari S
(06101181419064)
- Silsia Fitri
(06101181419073)
- Sunarti
(06101181419076)
Dosen Pengampuh: Prof. Dr. Fakhili Gulo, M.Si
BAB I. PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Unsur unsur golongan IA terdiri dari, natrium (Na), kalium(K), rubidium
(Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr). Kecuali hidrogen semua unsur unsur dalam
golongan ini lebih dikenal dengan istilah Logam Alkali. Dinamakan logam karena
memiliki sifat sifat logam seperti mempunyai permukaan mengkilap serta
mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Disebut alkali karena
bereaksi dengan air dan membentuk senyawa hidroksida yang bersifat alkali atau
basa. Berdasarkan konfigurasi elektron diketahui semua unsur alkali memiliki 1
elektron yang terletak pada kulit terluar. Persamaan ini menyebabkan unsur-unsur
alkali memiliki sifat kimia yang mirip.Walaupun memiliki sifat yang mirip tetapi
unsur-unsur alkali keberadaan di alam tidak bersama-sama. Hal ini disebabkan
oleh ukuran-ukuran ion alkali yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya.
Fransium jarang dipelajari sebagai salah satu anggota unsur Golongan IA, sebab
Fransium adalah unsur radioaktif yang tidak stabil dan cenderung meluruh
membentuk unsur baru lainnya. Dari konfigurasi elektron unsur, masing-masing
memiliki satu elektron valensi . Dengan demikian, unsur Alkali cenderung
membentuk ion positif bermuatan satu (M+). Secara umum, unsur Alkali memiliki
titik leleh yang cukup rendah dan lunak, sehingga logam Alkali dapat diiris
dengan pisau. Unsur Alkali sangat reaktif, sebab mudah melepaskan elektron agar
mencapai kestabilan (konfigurasi elektron ion Alkali menyerupai konfigurasi
elektron Gas Mulia). Dengan demikian, unsur Alkali jarang ditemukan bebas di
alam. Unsur Alkali sering dijumpai dalam bentuk senyawanya. Unsur Alkali
umumnya bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa halida, sulfat,
karbonat, dan silikat. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dipelajari tentang
logam alkali tersebut.
I.2 Tujuan
Mampu memahami apa yang dimaksud dengan Golongan I A atau logam
alkali.Mengetahui tentang unsur unsur apa saja yang terdapat pada golongan I
A. .Dapat mengaplikasikan unsur golongan I A dalam kehidupan zaman sekarang
yang semakin mode dengan hal-hal baru disekitar kita.
Keberadaan di alam
Dalam spodune LiAl(SiO3)2.
Dalam garam batu NaCl,
senyawa Chili NaNO3, Karnalit
KMgCl3.6H2O,
trona
laut
Dalam silvit (KCl), garam petre
2,6%
KNO3,
Rubidium
Sesium
Fransium
0,0078%
0,0003%
Sangat sedikit
dan
karnalit
KCl.MgCl2.6H2O
Dalam lepidolit
Dalam polusit (Cs4Al4Si9O26)
Berasal dari peluruhan aktinium
(Ac). Bersifat radioaktif dengan
waktu paro 21.8 menit
1.
Garam batu (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KMgCl3.6H2O) berasal dari
endapan yang terbentuk akibat penguapan laut dahuu kala. Karena perbedaan
kelarutan, garam garam mengendap tidak bersamaan, tetapi satu persatu
sehingga terbentuk lapisan lapisan garam yang relatif murni. Garam di tambang
dengan cara menyemprotkan air untuk melarutan garam, kemudian memompa
larutan garam tersebut kepermukaan.
Logam bereaksi dengan air menghasilkan gas hydrogen dan logam hidroksida.
Litium sedikit bereaksi dan sangat lambat, sodium jauh lebih cepat, kalium
terbakar sedangkan rubidium dan cesium menimbulkan ledakan. Reaksi antara
logam dan air adalah sebagai berikut:
M + H2O
MOH + H2
keperakan
bila
baru
bila
aluminium
dicampur
dan
dengan
magnesium
1800-1817
litium sebagai
pencerminan
penemuan
dalam
mineral
padat sebagai perbandingan kalium yang ditemukan di abu tanaman dan natrium
yang banyak terdapat dalam tubuh hewan. litium merupakan unsur logam
yang
mengandung
lithium
lepidolite,spodumeme,petalite,dan
amblygonite.
Litium sangat reaktif dan terkorosi dengan cepat sehingga menjadi hitam
diudara yang lembapoleh karena itu lithium biasanya di simpan di wadah yang
berisi minyak anhidrat.
Sifat Kimia dan Fisik
Nomor atom
:3
Massa atom
: 6,941 g/mol
Elektronegativitas
: 1.0
Titik lebur
: 180,5 C
Titik didih
: 1342 C
: 0,06 nm
Isotop
:2
Energi ionisasi
: 520,1 kJ/mol
Ditemukan oleh
: Johann
Lithium adalah unsur alkali pertama dalam tabel periodik. Di alam, lithium
ditemukan dalam campuran isotop Li6 dan Li7.
Unsur ini merupakan logam padat paling ringan, lunak, berwarna putih
keperakan, dengan titik leleh rendah serta bersifat reaktif.
Banyak sifat fisik dan kimia lithium lebih mirip dengan logam alkali tanah
daripada dengan kelompoknya sendiri.
Logam lithium larut dalam amina alifatik rantai pendek, seperti etilamine,
namun tidak larut dalam hidrokarbon.
Unsur ini bereaksi dengan hidrogen pada suhu hampir 500 C untuk
membentuk lithium hidrida. Reaksi logam lithium dengan air terjadi amat
kuat.
Seperti semua logam alkali, lithium mudah bereaksi dengan air dan tidak
terdapat bebas di alam karena sifat reaktifnya.
Ini menempatkan lithium bawah nikel, tembaga, dan tungsten dan diatas
cerium dan timah, mengacu pada kelimpahannya
Penggunaan Lithium
lithium flourida digunakan pada alat optik seperti IR, teleskop, UV dan
UV vacum karena sifatnya yang transparan
lithium digunakan sebagai zat pewarna pada kembang api kerena dapat
menghasilkan warna merah lebih terang.
10
Jika tertelan, lithium bisa memicu kram perut, nyeri perut, mual, dan
muntah.
Unsur ini juga bersifat korosif pada mata, kulit, dan saluran pernapasan.
Logam lithium akan bereaksi dengan nitrogen, oksigen, dan uap air di
udara.
Akibatnya, permukaan lithium akan dilapisi oleh campuran lithium
hidroksida (LiOH), lithium karbonat (Li2CO3), dan lithium nitrida
(Li3N).
11
Sejarah Natrium
Kata natrium dari bahasa Inggris dari sodanum dan kata Latin Abad
Pertengahan, yang berarti obat sakit kepala. Simbol kimia natrium berasal dari
kata Latin untuk natrium karbonat. Meskipun natrium adalah unsur
keenam yang paling melimpah di bumi dan terdiri dari sekitar
2,6% dari kerak bumi, itu adalah unsur yang sangat reaktif dan
tidak pernah ditemukan bebas di alam. Natrium murni pertama
kali diisolasi oleh Sir Humphry Davy pada 1807 melalui
elektrolisis soda kaustik (NaOH). Karena natrium dapat terbakar
pada kontak dengan air, maka harus disimpan dalam lingkungan
bebas air.
Sifat Kimia dan Fisik
Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di
alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas
air. Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium
dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu
dibawah 115 derajat Celcius.
Nomor atom
: 11
massa atom
: 22.98976928
Titik leleh
Titik didih
Kepadatan
: 0.97 gram/cm3
: Logam
: Logam Alkali
bilangan oksidasi
: +1
Kegunaan Natrium
Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan
senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk memperbaiki struktur
beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair. Campuran logam
natrium dan kalium, NaK, juga merupakan agen heat transfer (transfusi panas) yang
penting.
Natrium juga merupakan komponen dari natrium klorida (NaCl) yang merupakan
senyawa penting bagi organisme hidup. Unsur ini juga memiliki kegunaan lain
seperti untuk memperbaiki struktur paduan logam tertentu, digunakan dalam sabun,
dikombinasikan dengan asam lemak, serta untuk memurnikan logam cair. Kemudian,
Natrium karbonat padat juga dibutuhkan untuk membuat kaca.
Efek Kesehatan Natrium
Natrium diperlukan manusia untuk menjaga keseimbangan sistem cairan tubuh.
Unsur ini juga dibutuhkan untuk berfungsinya saraf dan otot. Namun, terlalu banyak
natrium dapat merusak ginjal dan meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi.
13
Jumlah natrium yang harus dikonsumsi seseorang setiap hari bervariasi untuk tiap
individunya.
Reaksi natrium dengan air menyebabkan terbentuknya uap natrium hidroksida
yang sangat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Eksposur sangat parah
bisa menyebabkan sulit bernapas, batuk, dan bronkitis kimia. Kontak parah dengan
kulit bisa memicu gatal-gatal, kesemutan, luka bakar termal dan kaustik yang
membuat kerusakan kulit permanen. Sedangkan kontak dengan mata bisa
menyebabkan kerusakan permanen dan kehilangan penglihatan.
Dampak Lingkungan Natrium
Natrium dalam bentuk bubuk sangat eksplosif dalam air dan membentuk
Kalium
diklasifikasikan
14
logam pertama yang diisolasi melalui elektrolisis. Dalam bahasa Inggris, unsur ini
disebut potassium.
Sumber
Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung
sebanyak 2.4% (berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak
terlarut dalam air dan unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral
tersebut.
Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite, dan
polyhalite ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit
dimana kalium dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium
ditambang di Jerman, negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan
Utah. Deposit besar yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan,
Kanada diharapkan menjadi tambang penting di tahun-tahun depan. Kalium juga
ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang natrium.
Sifat Kimia dan Fisik
Nomor atom : 19
Isotop : 5
Energi Ionisasi
Elektronegatifitas
: 418,6 kJ/mol
: 0,8
Densitas
Titik Lebur
: 63,2 C
Titik Didih
: 760 C
15
16
hidroksida (KOH).
Kalium karbonat umum digunakan untuk membuat kaca terutama kaca
televisi, sedangkan kalium hidroksida digunakan untuk membuat sabun
infus saline.
Garam kalium lain juga digunakan dalam pembuatan roti, fotografi,
17
pengembang kue dan sebagai obat. Kalium sulfat (K2SO4) dan kalium
klorida (KCl) digunakan sebagai pupuk
Efek Kesehatan Kalium
tubuh.
Saat fungsi ginjal terganggu dan terjadi akumulasi kalium dalam tubuh,
tenggorokan.
Eksposur yang lebih tinggi berpotensi menyebabkan terkumpulnya
18
ilmuwan Jerman Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff dan dinamai sesuai
dengan dua garis merah yang menonjol dari spektrumnya. Rubidium dan
cesium sering ditemukan bersama-sama di alam. Akan tetapi rubidium
lebih tersebar luas dan jarang membentuk mineral alami; ditemukan hanya
sebagai pengotor dalam mineral lainnya, hingga 5 persen pada mineral
seperti lepidolite, pollucite, dan karnalit. Sampel air garam juga telah
dianalisis dan terbukti berisi rubidium hingga 6 bagian per juta.
Dalam
proses
produksi
komersial
utama
rubidium,
sebelum
munculnya
metode
pertukaran
ion
dan
agen
kilogram
Perkiraan kelimpahan di laut: 1,2 10-1 miligram per liter
Jumlah Isotop Stabil: 1
Energi ionisasi: 4,177 eV
Bilangan oksidasi: +1
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2P6 3S2 3P6 3d10 4s2 4P6 5s1
20
Reaksi kimia
Kegunaan Rubidium
Sejarah
(Latin,
caesius,
biru
langit).
Sesium
ditemukan
secara
spektroskopik oleh Bunsen dan Kirchohoff pada tahun 1860 dalam air
mineral
dari
Durkheim.
300.000 ton pollucite yang mengandung 20% Sesium. Unsur ini juga dapat
diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida dan dengan beberapa metoda
lainnya. Sesium murni yang bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara
dekomposisi panas Sesium azida.
memiliki dua garis biru yang terang dan beberapa di bagian merah, kuning
dan hijau. Elemen ini putih keperak-perakan, lunak dan mudah dibentuk.
Sesium merupakan elemen akalin yang paling elektropositif.
Sesium, galium dan raksa adalah tiga logam yang berbentuk cair pada
suhu ruangan. Sesium bereaksi meletup-letup dengan air dingin, dan
bereaksi dengan es pada suhu di atas 116 derajat Celsius. Sesium
hidroksida, basa paling keras yang diketahui, bereaksi keras dengan kaca.
Sesium memiliki isotop paling banyak di antara unsur-unsur tabel
periodik, sebanyak 32 dengan massa yang berkisar dari 114 sampai 145.
Kegunaan
23
Cesium di lingkungan
24
25
dalam lapisan atas tanah karena sangat obligasi dengan partikel tanah dan
sebagai hasilnya itu tidak tersedia untuk penyerapan melalui akar tanaman.
Cesium radioaktif memiliki kesempatan untuk memasuki tanaman dengan
jatuh pada daun.
Hewan yang terkena dosis yang sangat tinggi cesium menunjukkan
perubahan perilaku, seperti peningkatan atau penurunan aktivitas.
Logam ini ditandai dengan spektrum yang berisi dua garis terang
warna biru yang (akuntansi untuk namanya). Ini adalah emas keperakan,
lembut, dan ulet. Ini adalah unsur yang paling elektropositif dan paling
alkali. Cesium, galium, dan merkuri adalah hanya tiga logam yang cair
pada atau sekitar suhu kamar. Cesium bereaksi eksplosif dengan air dingin,
dan bereaksi dengan es pada suhu di atas -116 C. Cesium hidroksida
adalah basa dan serangan kaca yang kuat. Cesium bereaksi dengan halogen
membentuk fluorida, klorida, bromida, dan iodida. Logam Cesium
teroksidasi dengan cepat bila terkena udara dan dapat membentuk
superoksida berbahaya pada permukaannya.
Nomor Atom: 87
Blok: s-blok
26
Periode: 7
1939 Di : France)
27
Sejarah
Sejarah Pada awal tahun 1870, itu dianggap oleh ahli kimia yang
harus ada logam alkali luar cesium, dengan nomor atom 87. Ini kemudian
disebut dengan nama sementara eka-cesium. Tim peneliti berusaha untuk
menemukan dan mengisolasi elemen ini hilang, dan setidaknya empat
klaim palsu dibuat bahwa unsur telah ditemukan sebelum penemuan
otentik dibuat.
Eka-cesium itu benar-benar ditemukan pada 1939 oleh Marguerite
Perey dari Institut Curie di Paris, Prancis, ketika ia dimurnikan sampel
aktinium-227 yang telah dilaporkan memiliki energi peluruhan 220 keV.
Namun, Perey melihat partikel peluruhan dengan tingkat energi di bawah
80 keV. Perey pikir ini aktivitas pembusukan mungkin telah disebabkan
oleh produk peluruhan sebelumnya tak dikenal, salah satu yang terpisah
selama pemurnian, tapi muncul lagi keluar dari murni aktinium-227.
Berbagai tes dieliminasi kemungkinan thorium, radium, timbal, bismut,
atau talium menjadi unsur yang tidak diketahui. Produk baru dipamerkan
sifat kimia logam alkali (seperti co-pengendapan dengan garam cesium),
yang menyebabkan Perey untuk percaya bahwa itu adalah unsur 87, yang
disebabkan oleh peluruhan alpha dari aktinium-227. Perey kemudian
mencoba untuk menentukan proporsi peluruhan beta kerusakan alpha
aktinium-227. Tes pertama menempatkan alpha percabangan sebesar 0,6%,
yang ia kemudian direvisi menjadi 1%.
Perey bernama isotop baru aktinium-K, yang sekarang kita sebut sebagai
kesimpulan bahwa dalam sistem periode logam alkali terdapat pada kolom
pertama paling kiri,sering juga disebut dengan golongan IA, terdiri dari
litium, natrium, hydrogen, kalium, rubidium, sesium, dan fransium.
Disebut logam alkali karna oksidanya dapat bereaksi dengan air
menghasilkan larutan yang bersifat basah.logam alkali juga memiliki sifat
fisika dan kimia seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin,
merupakan penghantar panas dan listrik yang baik.
3.2 Saran
jadi diharapkan agar kiranya pembaca mencari sumber lain untuk lebih
memperdalam materi mengenai unsure kimia golongan IA