PERIODE TIGA
DISUSUN OLEH
A. Latar Belakang
Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia yaitu sifat
logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron. Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia
dikelompokan menjadi logam, semilogam, nonlogam, dan gas mulia. Berdasarkan elektron
valensinya unsur kimia dikelompokan menjadi golongan utama dan transisi. Dimana golongan
utama terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Adapun
golongan tarnsisi dapat dibagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida dan aktinida.
Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi
7 periode yaitu periode 1 sampai 7.
Dalam hal ini, unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang
bervariasi. Unsur-unsur yang terdapat pada periode ketiga adalah Natrium (Na), Magnesium (Mg),
Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Dari kiri
(Natrium) sampai kanan (Argon), jari-jari unsur menyusut, sedangkan energi ionisasi, afinitas
elektron, dan keelektronegatifan meningkat. Selain itu, terjadi perubahan sifat unsur dari logam
(Na, Mg, Al) menjadi semilogam/metaloid (Si), nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Unsur
logam umumnya membentuk struktur kristalin, sedangkan unsur semilogam/metaloid membentuk
struktur molekul raksasa (makromolekul). Sementara, unsur nonlogam cenderung membentuk
struktur molekul sederhana. Sebaliknya, unsur gas mulia cenderung dalam keadaan gas
monoatomik. Variasi inilah yang menyebabkan unsur periode ketiga dapat membentuk berbagai
senyawa dengan sifat yang berbeda. Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam
dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu
penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
B. Rumusan Masalah
Berapakah kelimpahan unsur periode 3?
Bagaimana sifat-sifat unsur periode 3?
Bagaimana pembentukan unsur periode 3?
Bagaimana reaksi pada unsur periode 3?
Bagaimana kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3?
C. Tujuan
Untuk mengetahui kelimpahan unsur periode 3 .
Untuk mengetahui sifat-sifat unsur periode 3.
Untuk mengetahui pembentukan unsur periode 3.
Untuk mengetahui reaksi pada unsur periode 3.
Untuk mengetahui kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3.
BAB II
ISI
1. Kelimpahan Unsur Periode 3
Natrium
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin
yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite).
Natrium sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat
dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir
tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni. Natrium banyak ditemukan di berbagai
mineral logam misalnya sebagai NaCl, amphibole, kriolit, soda niter, dan zeolit. Natrium juga
merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi.
Natrium banyak terdapat di bintang yang ada di luar angkasa berdasarkan spektra garis D-nya.
Magnesium
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan nomor
atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk
2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak
pada air laut. Magnesium (Mg) banyak dijumpai di alam pada lapisan-lapisan batuan dalam
bentuk mineral seperti dolomit (CaCO3.MgCO3), magnesit (MgCO3), & epsomit
(MgSO4.7H2O).
Aluminium
Aluminum ialah unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atom 13. Aluminium
ialah logam paling berlimpah. Unsur logam ini biasa dijumpai dalam kerak bumi yang
terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Umumnya juga aluminium dalam bentuk
aluminium silikat dan campurannya dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium
& magnesium. Aluminium merupakan konduktor yang baik. Dapat ditempa menjadi
lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam
penampang. Aluminium juga tahan korosi karena adanya lapisan oksida pada permukaan
aluminium yang cepat terbentuk ketika permukaan logam Al terpapar dengan oksigen di
udara.
Silikon
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan
nomor atom 14. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh
Jöns Jakob Berzelius. Silikon merupakan unsur kedua paling berlimpah di bumi
setelah oksigen yaitu mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi. Silikon di kulit bumi
terdapat dalam bentuk silikat dan silikon dioksida (silika). Silikon sering digunakan untuk
membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien
dalam bentuk silicone.
Fosfor
Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti
zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4) yang
dicampur dengan mangan. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat
organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai)
menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis
dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan
fosil.
Belerang
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S
dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide
dan sulfate. Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam
amino.
Klorin
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat") adalah unsur kimia dengan simbol Cl
dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17
(sistem lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan
senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk
pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin
berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering
digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.
Argon
Argon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang Ar dan
nomoratom 18. Argon adalah unsur terbanyak pertama di udara bebas (udara kering) dan
ketiga paling melimpah di alam semesta. Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah Argon. Argon
adalah unsur yang tak berwarna dan tak berbau.
Jumlah unsur ini terus bertambah sejak bumi terbentuk karena kalium yang radioaktif berubah
menjadi Argon.
Sifat-sifat lainnya
Sifat
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Senyawa
Titik
97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 -100,98 -189,2
leleh (0C)
Titik
903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6 -185,7
didih
Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud
padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu
ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di
bawah suhu ruangan. Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat
logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif. Bukan logam terletak sebelah
kanan makin ke kanan sifat bukan logamnya makin kuat, a> 5> P> Si. Klor paling reaktif dan
Si paling tidak reaktif. Jadi , unsur periode ketiga dari Na ke Cl sifat logamnya makin
bertambah.
c. Unsur aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam krolit cair.
Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit ditempatkan dalam tangki baja
yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katode. Adapun anode berupa batang-batang
karbon yang dicelupkan dalam campuran. Pembuatan aluminium diperoleh dengan cara
elektrolisis aluminim oksidacair yang diperoleh dari bauksit, yaitu aluminium oksida hidrat
yang mengandung kotoran, misalnya Fe2O3 dan SiO2, melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Bauksit yang masih kotor direaksikan dengan NaOH pekat. Al 2O3 dan SiO2 larut,
tetapi Fe2O3 dan kotoran lain disaring dengan alat filtrasi.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O → 2NaAl(OH)4(aq)
b) Filtratnya diencerkan dengan air, dan direaksikan dengan CO2 untuk mengendapkan
aluminium hidroksida.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
c) Produk disaring unutk memeperoleh Al(OH)3, kemudian dipanaskan untuk meperoleh
Al2O3.
2Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g)
d) Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6). Campuran
kemudian dimasukkan kedalam sel elektrolisis yang terdiri dari anoda dan katoda C. Reaksi
elektrolisis yang terjadi:
Katode : 4Al3+(l) + 12e → 4Al(l)
Anode : 6O2-(l) → 3O2 + 12e
Sel : 4Al3+(l) + 6O2-(l) → 4Al(l) + 3O2
2Al2O3(l) → 4Al(l) + 3O2
Lelehan aluminium yang terbentuk pada katode membentuk lapisan di dasar sel dan secara
berkala dikeluarkan.
d. Unsur silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada
suhu tinggi. Pembuatan sebagai berikut.
▪ Pasir kuarsa (SiO2) dipanaskan dengan kokas (C) pada suhu sekitar 30000 C dalam
tanur listrik (reaktan ditambahkan dari atas tanur).
NaCl, yang dicampur dengan sedikit NaF sebelum dicairkan, dengan tujuan untuk
menurunkan titik lebur NaCl dari 800 menjadi 10000C. Pada elektrolisis ini digunakan
diafragma lapisan besi tipis untuk mencegah reaksi antara logam Na dan gas Cl 2 yang
terbentuk.
h. Unsur Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena atmosfer
mengandung 0.94% Argon.
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida
dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III) klorida adalah
cairan tak berwarna yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning).
6) Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan
berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
7) Argon
Argon tidak bereaksi dengan klor.
1) Natrium Oksida
Natrium mengalami reaksi hebat dengan oksigen. Logam Natrium yang terpapar di udara
dapat bereaksi spontan dengan gas oksigen membentuk oksida berwarna putih yang disertai
nyala berwarna kuning.
4 Na(s) + O2(g) ——> 2 Na2O(s)
2) Magnesium Oksida
Magnesium juga bereaksi hebat dengan udara (terutama gas oksigen) menghasilkan nyala
berwarna putih terang yang disertai dengan pembentukan oksida berwarna putih.
2 Mg(s) + O2(g) ——> 2 MgO(s)
3) Aluminium Oksida
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya
yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi. Jika kita taburkan serbuk alumunium
ke dalam
nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan
terbentuk. Oksida ini berwarna putih. Al(s) + 3 O2(g) ——> 2 Al2O3(s)
4) Silikon Oksida (Silika)
Si(s) + O2(g) ——> SiO2(s)
5) Fosfor (V) Oksida
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan
menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida. Reaksi dalam
Fosfor (V) Oksida sebagai berikut.
P4O10(s) + 6 H2O(l) ——> 4 H3PO4(aq)
6) Sulfur / Belerang Dioksida dan Belerang Trioksida
Padatan Belerang mudah terbakar di udara saat dipanaskan dan akan menghasilkan gas
Belerang Dioksida (SO2). Oksida ini dapat direaksikan lebih lanjut dengan gas oksigen
berlebih yang dikatalisis oleh Vanadium Pentaoksida (V2O5) untuk menghasilkan gas
Belerang Trioksida (SO3). Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan
dengan nyala biru pucat. Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
S(s) + O2(g) ——>SO2(g)
2SO2(g) + O2(g) ——> 2SO3(g)
7) Klor (VII) Oksida dan Argon
Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen.
Cl2(g) + 7 O2(g) ——> 2 Cl2O7(g)
8) Argon
Argon tidak bereaksi dengan oksigen
Bahaya : Jika natrium bercampur dengan air, akan bereaksi sangat cepat dan meledak!
Jika terjadi kontak dengan natrium hidroksida dalam keadaan kulit telanjang,
akan membentuk dan mulai larut melalui kulit.
- Magnesium Kegunaan :
➢ Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen serta konstruksi pesawat.
➢ Pemisah sulfur dari besi dan baja.
Bahaya : Magnesium sangat mudah terbakar. Pada waktu terbakar, ia melepaskan kalor
yang sangat besar mencapai ribuan derajat. Cahaya yang dipancarkan sangat
menyilaukan dan dapat membutakan mata.
- Alumunium Kegunaan :
Bahaya : Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara
jika dipanaskan , dan dalam bentuk Al2O3 jika direaksikan dengan karbon akan
menyebabkan pemanasan global.
- Silikon Kegunaan :
- Fosfor Kegunaan :
Bahaya : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air
akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.
- Belerang Kegunaan :
Bahaya : Belerang dalam bentuk H2S sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian,
sedangkan dalam bentuk H2SO4 dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi.
- Klor Kegunaan :
➢
Dipakai pada proses pemurnian air.
➢
Cl2 dipakai pada disinfectan. KCl digunakan sebagai pupuk. ZnCl 2 digunakan sebagai
solder. NH4Cl digunakan sebagai pengisi baterai.
➢
Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas.
➢
Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum.
➢
Dipakai pada berbagai macam industry.
Bahaya : Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan lendir
dan bentuk cairnya bisa membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada
konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal
setelah terhisap dalam-dalam.
- Argon Kegunaan :
➢ Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu.
➢ Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya.
➢ Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses.
Bahaya : Bila argon menggantikan oksigen di udara dapat menyebabkan sesak napas
karena udara yang mengandung oksigen kurang dari 16% sangat berbahaya.
BAB III
PENUTUP
https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_periode_3
http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html
http://damaryana21.blogspot.com/2018/11/contoh-makalah-tentang-unsur-periode-
3.html
https://mikyalaky.blogspot.com/2014/11/makalah-kimia-unsur-peride-3.html
https://www.academia.edu/8629448/Makalah_Unsur_Periode
https://www.slideshare.net/ApreelHPriejanto/periode-ketiga-ppt-17794119