44%(9)44% menganggap dokumen ini bermanfaat (9 suara)
12K tayangan2 halaman
Unsur-unsur golongan IA seperti litium, natrium, kalium, rubidium, dan cesium memiliki manfaat penting namun juga berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Litium mudah terbakar dan toksik, sementara natrium dan rubidium bereaksi dengan air dan dapat menyebabkan luka bakar. Penggunaan unsur-unsur ini memerlukan kehati-hatian karena dapat memicu ledakan atau pencemaran.
Unsur-unsur golongan IA seperti litium, natrium, kalium, rubidium, dan cesium memiliki manfaat penting namun juga berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Litium mudah terbakar dan toksik, sementara natrium dan rubidium bereaksi dengan air dan dapat menyebabkan luka bakar. Penggunaan unsur-unsur ini memerlukan kehati-hatian karena dapat memicu ledakan atau pencemaran.
Unsur-unsur golongan IA seperti litium, natrium, kalium, rubidium, dan cesium memiliki manfaat penting namun juga berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Litium mudah terbakar dan toksik, sementara natrium dan rubidium bereaksi dengan air dan dapat menyebabkan luka bakar. Penggunaan unsur-unsur ini memerlukan kehati-hatian karena dapat memicu ledakan atau pencemaran.
Dari Segala manfaat yang dapat di berikan oleh unsur unsur golongan
IA,unsur unsur pada golongan tersebut juga dapat berbahaya bagi
lingkungan disekitarnya dalam penggunaannya. Lithium merupakan logam yang sangat penting manfaatnya,tetapi memiliki dampak negatif yang sangat merugikan sekali yaitu sangat mudah terbakar saat kontak dengan udara dan air, selain itu, litium bersifat toksin (beracun) sehingga tidak boleh terkena kulit. Pada saat pemanasan terjadi maka kemungkinan akan terbentuk kabut atau gas yang berbahaya bereaksi secara spontan dengan oksidator kuat, air, asam dan senyawa lain seperti halogen, asbes, hidrokarbon, tentunya akan menyebabkan sebuah ledakan, itulah faktor mengapa reaksi senyawa litium dapat menyebabkan sebuah ledakan. Bila terhirup akan menyebabkan rasa seperti terbakar, batuk, sulit bernafas, dan dapat menyebabkan luka pada tenggorokan. Bedasarkan sifat tersebut pada penggunaannya, permukaan lithium akan dilapisi oleh campuran lithium hidroksida (LiOH), lithium karbonat (Li2CO3), dan lithium nitrida (Li3N). Unsur berikutnya adalah Natrium. Serbuk natrium mudah terbakar dalam air dan bersifat racun, Reaksi natrium dengan air menyebabkan terbentuknya uap natrium hidroksida sehingga dapat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Eksposur sangat parah bisa menyebabkan sulit bernapas, batuk, dan bronkitis kimia. Kontak parah dengan kulit bisa memicu gatal-gatal, kesemutan, luka bakar termal dan kaustik yang membuat kerusakan kulit permanen. Sedangkan kontak dengan mata bisa menyebabkan kerusakan permanen dan kehilangan penglihatan. Maka dari itu penyimpanannya harus dengan cara direndam dalam cairan hidrokarbon atau kerosin (minyak tanah). Dalam bentuk padat, natrium tidak mobile meskipun mudah menyerap kelembaban membentuk natrium hidroksida. Natrium hidroksida dikenal cepat terserap dalam tanah dan berpotensi menyebabkan pencemaran maka dari itu penggunaan natrium hidroksida ini harus ekstra hati-hati. Kalium memiliki dampak negative lebih kearah kesehatan. Kekurangan kalium dapat menyebabkan kelelahan, darah rendah,
kulit kering, kelemahan otot, refleks yang lamban. Rubidium memiliki
dampak negative yang sangat berbahaya yaitu dengan mudah dapat bereaksi dengan kelembaban kulit untuk dapat membentuk rubidium hidroksida yang dapat menyebabkan luka bakar kimia pada kulit dan mata. Rubidium juga bereaksi hebat dengan air dan dapat menyebabkan kebakaran, dan dapat membentuk peroksida apabila terpapar dengan sedikit udara yang menyebar ke dalam minyak. Begitu juga dengan Cesium yang memiliki radiasi yang sangat berbahaya meskipun tidak terlalu beracun.