Anda di halaman 1dari 2

A.

Proses Ekstraksi Gas Mulia


Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif. Oleh
karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis. Pengecualian
adalah radon yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.
1. Ektraksi Helium dari Gas Alam
Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2 uap air, He dan pengotor
lainnya. Untuk mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses pengembunan. Pada tahap
awal, CO2 dan uap air terlebih dahulu dipisahkan (hal ini karena pada proses pengembunan,
CO2 dan uap air dapat membentuk padatan yang menyebabkan peyumbatan pipa). Kemudian
gas alam diembunkan pada suhu dibawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi diatas suhu
pengembunan He dengan demikian, di peroleh produk berupa campuran gas yang
mengandung ~50% He, N2, dan pengotor lainnya. Selanjutnya, He di murnikan dengan proses
antara lain :
- proses kriogenik (menghasilkan dingin)
Campran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga
dapat dipisahkan. Sisa campuran dilewatkan melalui arang teraktivasi yang akan menyerap
pengotor sehingga di peroleh He yang sangat murni.
- proses adsorpsi
Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap yang secara selektif menerap pengotor.
Proses ini mennghasilkan He dengan kemurnian 99,997% atau lebih
2. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr dan Xe dari udara
Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO 2 dan
uap air dipisahkan terlebuh dahulu. Kemudian, udara di embunkan dengan pemberian
tekanan ~200 atm di ikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair
dengan kandungan gas mulia yang lebih banyak, yakni ~60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan
sisanya ~30% O2 dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun
karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah.
Selanjutnya, Ar, Kr dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara
lain :
- proses adsorpsi.
Pertama, O2 dan N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia. O2 di reaksikan
dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. sisa campuran (Ar, Xe dan Kr) kemudian
akan di adsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada kisaran
suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Ar di peroleh pada suhu
sekitar -80C, sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi.
- Proses distilasi fraksional.
Proses ini menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi. Prinsip pemisahan
adalah perbedaan titk didih zat. Karena titik didih N 2 paling rendah, maka N2 lebih dulu

dipisahkan. Selanjutnya Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Ar ini lalu dilewatkan
melalui kolom distilasi terpisah di mana diperoleh Ar dengan kemurnian ~98% (Ar dengan
kemurnian 99,9995% masih dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni He
dan Kr, dipisahkan pada tahapan distilasi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai