1. Flour (F2)
Flourin diperoleh melalui metode Moisson yaitu proses elektrolisis garam kalium hydrogen flourida
(KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 100oC.
Elektrolisis dilaksanakan dalam wadah baja dengan katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut
tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentuk akan menoksidasinya.
2 HF(l) elektrolisis H2 (g) + F2 (g)
Katode (baja) : 2H (aq) + 2e → H2(g)
+ -
Proses Downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair). Sebelum dicairkan, NaCl
dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC.
Katode : Na+ 2e- → Na
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Untuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na dan Cl2 yang tebentuk, digunakan diafragma
lapis dan besi tipis.
Proses Gibbs (proses klor-alkali) yaitu elektrolisis larutan NaCl.
Anoda: karbon, katoda: baja berpori, dan dinding pemisah diafragma dari asbes. Disebut sel
Nelson.
2 NaCl → 2 Na+ + 2 Cl-
4. Yod (I2)
a) Garam chili mengandung NaIO3 0,2 %
Setelah mengkristalkan NaNO3, filtrat yang mengandung IO-3 di tambah NaHSO3 lalu di asamkan.
2NaIO3(s) + 5NaHSO3(aq) → 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(s) + H2O(aq) + I2(g)
atau
2IO3- + 5HSO3- → 5SO42- + 3H+ + H2O +I2
Endapan I2 yang terbentuk disaring dan dimurnikan dengan cara sublimasi.
b) Dari lumut laut dengan cara dikeringkan dan dibakar, selanjutnya diekstraksi dengan air. Larutan yang
mengandung iodida ini akan menghasilkan yod, bila ditambah asam sulfat dan mangan dioksida serta
didestilasi.
2. Klorin
Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala laboratorium dengan cara :
Proses Weldon
Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
MnO2(s) + 2H2SO4(aq) + 2 NaCl(s) → Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(aq) + Cl2(g)
Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4
CaOCl2(aq) + H2SO4(aq) → CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)
Mereaksikan KMnO4 dan HCl
KMnO4(s) + HCl(aq) → 2KCl(aq) + MnCl2(aq) + 8H2O(aq) + 5Cl2(g)
Proses untuk medapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan natrium klorida pekat(br
in e) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan H2 serta OH pada katode.
Anoda : 2 Cl- → Cl- + 2 e-
Katoda : 2 H2O + 2 e- → H2 + OH-
+
2 Cl- + 2 H2O → Cl2 + H2 + 2 OH-
Senyawa HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (CaCl 2)
dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksi berikut
CaCl2(s) + H2SO4(aq) → CaSO4(aq) +2HCl(aq)
3. Brom
Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :
Proses untuk mendapatkan bromin adalah dengan mereaksikan garam bromin dengan zat
pengoksidasi, biasanya menggunakan zat pengoksidasi gas Cl2 agar tidak mengoksidasi ion
klorida. Reaksinya adalah sebagai berikut:
2Br(s) + Cl2(g) → Br2(s) + 2Cl(g)
Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.
CaOCl2(s) + H2SO4(aq) → CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)
Cl2(g) + 2Br-(s) → Br2(s) + 2Cl-(g)
Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.
- Senyawa HBr tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena Br - akan
4. Iodin
Iodin diperoleh dari elektrolisis garam pekat ( brine ) seperti pada proses untuk mendapatkan
klorin. Adapun untuk mendapatkan iodin dari natrium iodat adalah dengan penambahan zat
pereduksi natrium bisulfit, NaHSO3, dengan reaksi sebagai berikut :
2NaIO3(s) + 5NaH2SO3(aq) → 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) + H2O (aq) + I2(g)
Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan bromin, hanya saja
bromida diganti dengan iodida.
Senyawa HI tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena I- akan
dioksidasi oleh H2SO4.
MgI2(s) + H2SO4(aq) → MgSO3(aq) + I2(g) + H2O(aq)
Senyawa HI biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4
3MgI2(s) + 2H3PO4(aq) → Mg3(PO4)2(aq) + 6HI(aq)
Sumber : http://nopi-nurpatimah.blogspot.com/2011/10/halogen.html