Anda di halaman 1dari 36

TUGAS KIMIA

UNSUR-UNSUR KIMIA GOLONGAN I A-VIII A

OLEH:
APRILIANI
XII.IPA.1

SMA NEGERI 9 KENDARI


2012
UNSUR-UNSUR GOLONGAN IA-VIIIA

GOLONGAN I A

Warna Nyala Unsur Golongan I A

Nama unsur Warna nyala


Litium Merah
Natrium Kuning
Kalium Ungu
Rubidium Merah
Sesium Biru
fransium -

 Sifat kimia unsur golongan I A


o Lunak, bisa diiris dengan pisau.
o Larut dalam amoniak, berwarna biru dan merupakan penghantar listrik yang lebih baik
dibanding garam.
o Mempunyai elektron valensi 1, menyebabkan :
a. Energi ionisasi rendah (mudah melepaskan elektron)
b. Reduktor kuat (mudah mengalami oksidasi)
c. Sangat reaktif (tidak ada unsur bebas di alam)
d. Reaksi dengan air berlangsung dengan cepat
e. Titik leleh rendah karena ikatan logam rendah
o Jari-jari atom kebawah semakin besar, menyebabkan :
a. Kereaktifan bertambah
b. Basa semakin kuat
c. Titik leleh semakin rendah
o Diperoleh dari elektrolisis lelehan garam halidanya
o Senyawa yang dibentuk berikatan ion, berwujud padat dengan titik leleh rendah.
o Semua senyawa alkali larut dalam air
o Menghasilkan spektrum warn tertentu jika dibakar
Contoh:
Litium Merah tua
Natrium Kuning
Kalium Ungu
Rubidium Merah
Sesium Biru

 Sifat fisika unsur golongan I A


o Logam putih seperti perak,dan dapat diirisdengan pisau
o Penghantar listrik dan panas yang baik
o Titik lebur dan titik didih dengan naiknya nomor atom makin kecil, karena mempunyai
energi ionisasi yang kecil sehingga elektron terluar lebih mudah dilepaskan, atau makin besar
jari-jari atom makin lemah gaya tarik menarik antar atom logamnya (ikatan logam),
sehingga semakin mudah putus ikatannya.
o Massa jenis makin kebawah makin besar.

 Pembuatan logam alkali dan senyawanya


1. Pembuatan logam natrium (Na)
Logam natrium dibuat dengan cara elektrolisis leburan (lelehan) NaCl yang dicampur
CaCl2 yang berguna untuk menurunkan titik leleh/cair dari 800 C menjadi sekitar 500 C.
Karena potensial reduksi ion Ca2+ lebih negatif dari potensial reduksi ion Na+ maka pada
elektrolisis hanya terjadi reduksi ion Na+. Alat yang digunakan pada pembuatan logan Na ini
disebut sel Down. Persamaan reaksinya :

2NaCl(I) 2Na+(I) + 2Cl-(I)

Katoda (-) 2Na+(I) + 2e- 2Na(s)

Anada (+) 2Cl-(I) Cl2(g) + 2e-

2NaCl(I) 2Na+(s) + Cl2(g)

2. Pembuatan Logam Kalium ( K )


o elektrolisis lelehan KOH
o elektrolisis lelehan KCN
o reduksi garam kloridanya
o reduksi KCl dengan natrium

3. Pembuatan Logam Litium ( Li )


Litium (Li) dibuat secara elektrolisis cairan LiCl, logam Li diperoleh dikatoda dan gas Cl2
diperoleh dianoda.

4. Pembuatan Senyawa Natrium Hidroksida ( NaOH )


Senyawa natrium hidroksida dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan NaCl. Alat
yang digunakan disebut sel nelson.

2NaCl(aq) 2Na+(aq) + 2Cl-(aq)

Katoda (+) 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + 2Cl-(aq)

Anadoa (-) 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-

2NaCl(I) + 2H2O 2Na+(aq) + 2OH-(aq) + Cl(g) + Hz

 Reaksi logam alkali tanah

berikut ini diuraikan beberapa reaksi yang dapat terjadi pada logam alkali :
1. Semua logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen, halogen, oksigen belerang dll.
Contoh:

2M(s) + H2(g) 2MH(s) (senyawa hidrata)


2M(s) + X2(g) 2MX(g) (halide X= halogen)

4M(s) + O2(g) 2M2O(g) (oksida)


2. Litium dapat bereksi dengan nitrogen membentuk nitride.
Contoh:
6Li(s) + N2(g) 2Li3N(s) (nitrida)
3. Reaksi dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen, reaksi ini bersifat elektromis.
Contoh:
2M(s) + H2(I) 2MO(aq) + H2(g)
Karena Na, K, Rb dan Cs mudah bereaksi dengan oksigen maupun uap air dari udara,
logam-logam tersebut dsimpan dalam pelarut hidrokarbon. Seperti : kerosin, paraffin, atau
siklohesana.
4. Logam alkali sebagai reduktor
Contoh:
Al2O3 + 6Na 2Al + 3Na2O(g)
5. Logam-logam alkali larut dalam amonia cair membentuk larutan biru.

 Kegunaan Logam Alkali dan Senyawanya

1. Kegunaan natrium ( Na )
o Sebagai pendingin pada reaktor nuklir
o Natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu
o Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL
(tetraetillead)
o Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang dapat menembus kabut
o Untuk membuat senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan NaCN (natrium
sianida) Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.

2. Kegunaan Senyawa Natrium


a. Natrium Klorida
Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl). Natrium
klorida dibuat dari air laut/ dari garam batu. Kegunaan senyawa natrium klorida antara lain
:
o Bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2), hydrogen (H2), hydrogen klorida
(HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan Na2CO3.
o Pada industri susu serta pengawetan ikan dan daging.
o Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan untuk mencairkan salju di
jalan raya.
o Regenerasi alat pelunak air.
o Pada pengolahan kulit.
b. Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan NaCl. Natrium hidroksida
disebut dengan nama kaustik soda atau soda api yang banyak digunakan dalam industri
berikut :
o Industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan lemak atau minyak
dengan NaOH.
o Industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa (pulp) dengan
cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik soda (NaOH).
o Pada pengolahan aluminium Kaustik soda digunakan untuk mengolah bauksit menjadi
Al2O3 (alumina) murni.
o NaOH juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta
pembuatan senyawa natrium lainnya seperti NaClO.

c. Natrium Karbonat (Na2CO3)


Natrium karbonat berasal dari sumber alam yaitu trona dan dapat juga dibuat dari NaCl.
Natrium karbonat dinamakan juga soda abu. Natrium karbonat banyak digunakan
untuk:
o Industri pembuatan kertas, untuk membentuk sabun damar yang berfungsi menolak air
dan pengikat serat selulosa (pulp)
o Industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan pada air).

d. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)


Natrium bikarbnat disebut juga soda kue. Kegunaannya sebagai bahan pengembang
pada pembuatan kue.
e. Natrium Sulfida (Na2S)
Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses pengolahan pulp (bahan dasar
pembuat kertas.
f. Natrium Sulfat (Na2SO4)
Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan H2SO4 dengan pemanasan dengan reaksi :

2NaCl(s) + H2SO4(l) → Na2SO4(s) + 2HCl(g)

kegunaannya sebagai bahan yang dapat dipakai untuk menyimpan energi surya,
sehingga dapat dipakai sebagai penghangat ruangan dan penghangat air.
g. Kegunaan senyawa natrium yang lain :
o NaCN untuk ekstraksi emas dan untuk mengeraskan baja.
o NaNO2 untuk bahan pengawet.
o NaHSO3 untuk proses pembuatan pulp.
o Na2SiO3 untuk bahan perekat atau pengisi dalam industri kertas (karton) dan sebagai
bahan pengisi pada industri sabun.

3. Kegunaan Kalium (K)


Kegunaan kalium dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
o Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-
garam kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+ dalam
perbandingan tertentu.
o Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat
bereaksi dengan air membentuk oksigen.
Persamaan reaksinya:
4KO2(S) + H2O(l) → 4KOH(aq) + 3O2(g)

o senyawa KO2 digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah
tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas
4. Kegunaan Senyawa kalium
Kegunaan senyawa kalium ialah sebagai berikut :
o KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.
o KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.
o KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan
kembang api.
o KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO3
dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan dengan
larutan HCl pada laboratorium.
o K2CO3 digunakan pada industri kaca.

5. Kegunaan Logam Alkali Lain dan Senyawanya


Selain natrium dan kalium, kegunaan logam alkali sebagai berikut :
o Litium digunakan untuk membuat baterai.
o Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel
fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.
o Li2CO3 digunakan untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan keramik.

GOLONGAN II A

Warna Nyala Unsur Golongan II A

Nama unsur Warna nyala


Berelium Putih
Magnesium Putih
Kalsium Merah
Stronsium Jingga
Barium Hijau
Radium

 Sifat kimia Unsur Golongan II A


Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. Fakta ini sesuai dengan
yang diharapkan. Karena dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar, energi
ionisasi serta keelektonegatifan berkurang. Akibatnya, kecenderungan untuk melepas
elektron membentuk senyawa ion makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan
barium, yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion sedangkan
magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen, dan senyawa-senyawa berilium bersifat
kovalen.

 Sifat Fisika Unsur Golongan II A

Sifat Be Mg Ca Sr Ba
Nomor atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi elektron 2s2 3s2 4s2 5s2 6s2
Titik cair (oC) 1278 649 839 769 725
Titik didih (oC) 2970 1090 1484 1384 1640
Rapatan (densitas), gr/cm3 1,85 1,74 1,54 2,6 3,51
Energi pengionan pertama,
899 738 590 590 503
kJ/mol
Kedua, kJ/mol 1757 1451 1145 1064 965
Ketiga, kJ/mol 14848 7733 4912 4210 3430
Keelektronegatifan skala
`1,5 1,2 1 1 0,9
Pauling
Potensial reduksi standar -1,7 -2,38 -2,76 -2,89 -2,9
Jari-jari atom, A 1,11 1,6 1,97 2,15 2,17
Jari-jari ion, A 0,3 0,65 0,99 1,13 1,35
Kekerasan (skala Mohs) 5 2 1,5 1,8 2
Tidak Jingga
Warna nyala Tidak ada Merah Hijau
ada merah

 Cara Membuat Unsur Golongan II A


Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logamalkali tanah dapat di
ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapatmenggunakan dua cara,
yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis. 1. Magnesium diperolehdengan proses Down.
Langkahnya pertama mengendapkan sebagai Mg(OH)2 kemudian diubahmenjadi MgCl2
dan dikristalkan sebagai MgCl2.6H2O. Leburan kristal dielektrolisis. 2. Denganelektrolisis
leburan garamnya. Contoh: CaCl2(l)

Ca2+ (l) + 2Cl- (l)


Katoda : Ca2+ (l) + 2 e-Ca (s)
Anoda : 2Cl2 (g) + 2 e- ------ Ca2+ (l) + 2Cl- (l)
Ca (s) + Cl2 (l)

1. Isolasi berilium Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupanmanusia. Namun,


keberadaan berilium dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya.Berilium
tersebut ditemukan dialam dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk
mendapatkannyaperlu dilakukan isolasi. Isolasi berilium dapat dilakukan dengan 2 metode
(Indri M.N. 2009): 1.Metode reduksi BeF2 2. Metode elektrolisis BeCl2 Metode Reduksi Pada
metode ini diperlukanberilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh dengan cara
memanaskan beryl denganNa2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu dilakukan leaching
(ekstraksi cair-padat) terhadapflour dengan air kemudian dilakukan presipitasi
(pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997). Reaksi
yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009): BeF¬2+ Mg MgF2 + Be Metode Elektrolisis Untuk
mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengancara elektrolisis dari lelehan BeCl2 yang
telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapatmengahantarkan listrik dengan baik,
sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak dapatmenghantarkan listrik karena BeCl2 bukan
merupakan larutan elektrolit. Reaksi yang terjadiadalah (Indri M.N. 2009): Katoda : Be2+ +
2e- Be Anode : 2Cl- Cl2 + 2e- 1. Ekstraksi Berilium
(Be) • Metode reduksi Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi
BeF2.
Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan
Na2SiF¬6
hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium BeF¬2 + Mg à MgF2 + Be •
Metode
Elektrolisis Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2
yangtelah ditambah NaCl. Karena BeCl¬2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik,
sehinggaditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah Katoda : Be2+ + 2e- à Be Anode : 2Cl-
à Cl2 +2e-

2. Ekstraksi Magnesium (Mg) • Metode Reduksi Untuk mendapatkan magnesium kita dapat
mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu
sumberyang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk
MgO.CaO. laluMgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg. 2[ MgO.CaO] +
FeSi à 2Mg +Ca2S

iO4 + Fe • Metode Elektrolisis Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa
didapatkan dengan mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi : CaO + H2O à
Ca2+ +2OH- Mg2+ + 2OH- à Mg(OH)2 Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl
Untuk membentuk MgCl2 Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O Setelah mendapatkan lelehan
MgCl2kita dapat mengelektrolisisnya untuk mendapatkan magnesium Katode : Mg2+ + 2e- à
MgAnode : 2Cl- à Cl2 + 2e- 3. Ekstraksi Kalsium (Ca) 1. Metode Elektrolisis Batu kapur
(CaCO3)adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk mendapatkan
kalsium, kita dapatmereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi
yang terjadi : CaCO3 +2HCl à CaCl2 + H2O + CO2 Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat
mengelektrolisisnya agarmendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi : Katoda ; Ca2+ + 2e-
à Ca Anoda ; 2Cl- à Cl2 +2e- 1.
Metode Reduksi Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO
olehAl atau dengan mereduksi CaCl2¬ oleh Na. Reduksi CaO oleh Al 6CaO + 2Al à 3 Ca
+Ca3Al2O6 Reduksi CaCl2 oleh Na CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl 4. Ekstraksi Strontium (Sr) 1
Metode Elektrolisis Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya
denganelektrolisis lelehan SrCl2¬. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4].
KarenaSenyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2++2e- à Sr anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e- 5. Ekstraksi Barium (Ba) 1. Metode Elektrolisis
Barit(BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses
menjadi BaCl2barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang terjadi :
katode ; Ba2+ +2e- àBa anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e- 1. Metode Reduksi Selain dengan elektrolisis,
barium bisa kitaperoleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi yang terjadi : 6BaO + 2Al à
3Ba + Ba3Al2O6.
 Pemanfaatan Unsur Golongan II A
1. Logam Berilium

Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium. (Be dapat
menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai
kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan
kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam).
Kegunaan-kegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik, pegas,
peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik. Karena ketegaran, ringan,
dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy tembaga-berilium digunakan
dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan
dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi.

2. Logam Magnesium

Logam magnesium digunakan dalam pembuatan logam paduan ( alloy) untuk membuat
campuran logam yang ringan dan liat yang dapat digunakan pada pembuatn alat-alat
ringan, seperti suku cadang pesawat atau alat-alat rumah tangga, magnesium hidroksida
{Mg(OH)2} sebagai obat maag, serta bahan pasta gigi.

3. Logam Kalsium
• Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang
yang patah.
• Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat
tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
• Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat
juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
• Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang
harganya relatif murah
• Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan
gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
• Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk
tulang dan gigi.
4. Logam Strosim

• Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk
bahan kembang api.
• Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.

5. Logam Barium

• BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X
• BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang tinggi
dan warna terang.
• Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
6. Logam Radium

Radium juga digunakan dalam memproduksi cat yang menyala dengan sendirinya, sumber
netron dan dalam kedokteran. Dalam dunia kedokteran, radium digunakan dalam terapi
kanker dan penyakit-penyakit lainnya. Beberapa isotop yang baru saja ditemukan seperti
60Co juga digunakan menggantikan radium dalam aplikasi-aplikasi tersebut. Beberapa
sumber ini sangat kuat dan yang lainnya sangat aman digunakan. Radium kehilangan sekitar
1% dari aktifitasnya dalam 25 tahun, karena tertransformasikan menjadi unsur-unsur yang lebih
ringan.

 Reaksi unsur golongan II A


a. Boron
o Reaksi boron dengan udara

Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada kekristalan sampel tersebut,
suhu, ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu
kamar. Pada temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3.

4B + 3O2 (g) → 2 B2O3

o Reaksi boron dengan air

Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal

o Reaksi boron dengan halogen

Boron bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III) flourida, boron (III) bromida, boron (III)
klorida.

2B (s) + 3F2 (g) → 2 BF3

2B (s) + 3Cl2 (g) → 2 BCl3


2B (s) + 3Br2 (g) → 2 BBr3

o Reaksi boron dengan asam

Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau pemanasan
asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika
ditambahkan dengan asam nitrat.

b. Aluminium

o Reaksi aluminium dengan udara

Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi
dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Jadi,
aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi
untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api,
membentuk aluminium (III) oksida Al2O3. 4Al (s) + 3O2 (l ) → 2 Al2O3

o Reaksi aluminium dengan air

Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi
dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Hal
serupa juga terjadi pada reaksi aluminium dengan air.

o Reaksi aluminium dengan halogen

Aluminium bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti iodin (I2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida, aluminium (III)
bromida, aluminium (III) klorida.

2Al (s) + 3I2 (l) → 2 Al2I6 (s)

2Al (s) + 3Cl2 (l) → 2 Al2 Cl3

2Al (s) + 3Br2 (l) → 2 Al2 Br6

o Reaksi aluminium dengan asam

Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al (III)
bersama dengan gas hydrogen.

2Al (s) + 3H2SO4 (aq) → 2Al 3+ (aq) + 2SO4 2- (aq) + 3H2 (g)

2Al (s) + 6HCl (aq) → 2Al 3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g)

o Reaksi aluminium dengan basa

Aluminium larut dengan natrium hidroksida.

2Al (s) + 2 NaOH (aq) + 6 H2O → 2Na+(aq) + 2 [Al (OH)4]- + 3H2 (g)
c. Galium

o Reaksi galium dengan asam

Ga2O3 + 6 H+ → 2 Ga3+ + 3 H2O

Ga (OH)3 + 3 H+ → Ga3+ + 3 H2O

o Reaksi galium dengan basa

Ga2O3 + 2 OH- → 2 Ga(OH)4-

Ga (OH)3 + OH- → Ga(OH)4-

d. Indium

o Reaksi indium dengan udara

In3+ + O2 → In2O3

o Reaksi indium dengan asam

Indium bereaksi dengan HNO3 15 M

In3+ + 3HNO3 → In(NO3)3 + 3H+

Indium juga bereaksi dengan HCl 6M

In3+ + 3HCl → InCl3 + 3H+

e. Thalium

o Reaksi talium dengan udara

Potongan logam thalium yang segar akan memudar dengan lambat memberikan lapisan
oksida kelabu yang melindungi sisa logam dari pengokdasian lebih lanjut.

2 Tl (s) + O2 (g) → Tl2O

o Reaksi thalium dengan air

Thalium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam thalium memudar dengan lambat
dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida

2 Tl (s) + 2H2O (l) → 2 TlOH (aq) + H2 (g)

o Reaksi thalium dengan halogen


Logam thalium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2), klorin
(Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida, dan thalium (III)
bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.

2 Tl (s) + 3 F2 (g) → 2 TiF3 (s)

2 Tl (s) + 3 Cl2 (g) → 2 TiCl3 (s)

2 Tl (s) + 3 Br2 (g) → 2 TiBr3 (s)

o Reaksi thalium dengan asam

Thalium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam
talium yang dihasilkan tidak larut.

 Kegunaaan unsur golongan II A

GOLONGAN III A

Warna Nyala Unsur Golongan III A

Unsur Warna Nyala


Boron
Alumunium
Galium
Indium
Thalium

 Sifat Kimia Unsur Golongan III A

Adapun reaksi pada boron adalah sebagai berikut.


o Reaksi dengan halogen
Boron bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas fluor.

o Membentuk asam oksi


Jika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi dengan oksigen dalam pembakaran
yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3. Oksida ini bersifat asam. Adapun
reaksinya adalah sebagai berikut.
o Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat basa bila dilarutkan dalam air, di
mana ion BO32¯ bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.

o Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen menempati kedudukan
yang berselang-seling dengan reaksi seperti berikut.

Perhatikan reaksi alumunium berikut.


Aluminium dapat berlaku asam atau basa dikarenakan kecenderungan yang kuat untuk
dioksidasi menjadi Al3+. Perhatikan reaksi berikut.
Reaksi ini terjadi pada permukaan aluminium yang bersih tetapi dalam larutan asam atau
dengan kehadiran basa kuat, lapisan tipis Al(OH)3 ini larut dengan reaksi seperti berikut.

 Sifat fisika Unsur Golongan III A


o Boron

Titik Leleh : 2349 K (20760C)


Titik Didih : 4200 K (39270C)

Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol


Kalor penguapan : 254 kJ/mol

o Aluminium

Titik Leleh : 933,47 K (660,320C)

Titik Didih : 2729 K (25190C)


Kalor peleburan : 10,71 kJ/mol -1

Kalor penguapan : 294,0 kJ/mol-1

o Galium

Titik Leleh : 302,91 K (29,760C)


Titik Didih : 2477 K (22040C)

Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol

Kalor penguapan : 254 kJ/mol


o Indium

Titik Leleh : 429,75,47 K (156,600C)


Titik Didih : 2345 K (20720C)

Kalor peleburan : 3,281 kJ/mol

Kalor penguapan : 231,8 kJ/mol


o Thalium

Titik Leleh : 577 K (3040C)

Titik Didih : 1746 K (14730C)


Kalor peleburan : 4,14 kJ/mol -1
Kalor penguapan :165 kJ/mol -1

 Cara Membuat Unsur Golongan III A

 Boron

Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5 (OH)4.8 H2O) dan kernite (Na2B4O5
(OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat dibuat terus dengan reduksi
oksidasi magnesium, B2O3. Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan asam borik, B(OH)3,
yang diperoleh dari borax.

B2O3 + 3 Mg → 2B + 3 MgO

Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak
menakjubkan). Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang
mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi.

 Aluminium

Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala besar sebagai bauksit (Al2O3.
2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2, dan zat pengotor lainnya. Maka untuk dapat
memisahkan aluminium murni dari bentuk senyawanya, zat-zat pengotor ini harus dipisahkan
dari bauksit. Ini dilakukan dengan proses Bayer. Ini meliputi dengan penambahan larutan
natrium hidroksida (NaOH) yang menghasilkan larutan natrium alumina dan natrium silikat.
Besi merupakan sisa sampingan yang didapat dalam bentuk padatan. Ketika CO2 dialirkan
terus menghasilkan larutan, natrium silikat tinggal di dalam larutan sementara aluminium
diendapkan sebagai aluminium hidroksida. Hidroksida dapat disaring, dicuci dan dipanaskan
membentuk alumina murni, Al2O3.

 Ghalium

Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui
proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium.
Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut
dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat
menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih
lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.

 Indium

Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari pembentukan
timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam
air. Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik.
 Thalium

Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran
pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi

Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7
mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit.
Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.

Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu7Se4, hutchinsonite TlPbAs5S9 dan
lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite.

 Kegunaan unsur golongan III A

 Kegunaan unsur boron


o Natrium tetraborat pentaidrat (Na2B4O7. 5H2O) yang digunakan dalam menghasilkan kaca
gentian penebat dan peluntur natrium perborat.
o Asam ortoborik (H3BO3) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca
gentian dan paparan panel rata.
o Natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O) atau yang dikenal dengan nama boras
digunakan dalam penghasilan pelekat.
o Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya menentang
semut atau lipas.
o Sebagian boron digunakan secara meluas dalam síntesis organik dalam pembuatan kaca
borosilikat dan borofosfosilikat.
o Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis
pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
o Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat
dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.
o Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya digunakan
dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.
o Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk
menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.

 Kegunaan unsur aluminium


o Aluminium digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta api, kapal laut,
sepeda.
o Pengemasan (kaleng, foil)
o Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll)
o Pada perlengkapan memasak
o Aluminium digunakan pada produksi jam tangan karena aluminium memberikan daya
tahan dan menahan pemudaran dan korosi.

 Kegunaan unsur galium


o Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk
menciptakan cermin yang cemerlang.
o Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai
komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata
nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop
plutonium.
o Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar
cahaya.
o Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.

 Kegunaan unsur indium


o Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan
fotokonduktor
o Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan
tidak cepat pudar.
o Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
o Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
o Indium digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan laser dioda berdasarkan senyawa
semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase
Epitaxy) teknologi.
o Dalam energi nuklir, reaksi (n,n’) dari 113In dan 115 In digunakan untuk menghilangkan jarak
fluks neutron.

 Kegunaan unsur thalium


o Digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium
o Digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi
radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di
supermarket.
o Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada
pengobatan inti.
o Jika thalium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen, thalium digunakan pada
produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah dengan
jarak 125 dan 1500 C.
o Thalium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen.
o Thalium juga digunakan pada pendeteksi inframerah.
o Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi
penggunaannya dilarang oleh banyak negara.
o Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen yang
berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada
senyawa aromatik, keton dan yang lainnya.

 Reaksi unsur golongan III A

GOLONGAN IV A

Warna Nyala Unsur Golongan IV A

Unsur Warna Nyala


Karbon
Silikon
Germanium
Timah
Timbal

 Sifat kimia unsur golongan IV

Bilangan oksidasi :+4,+2,

Nomor atom :50


Nomor massa :118,71

Elektronegatifitas :1,96 (skala pauli)

Energi ionisasi 1 :708,6 kJ/mol

Energi ionisasi 2 : 1411,8 kJ/mol

Energi ionisasi 3 : 2943,0 kJ/mol


Jari-jari atom : 140 pm

Jari-jari ikatan kovalen : 139 pm

Jari-jari van der waals : 217 pm


Struktur kristal : tetragonal (Sn putih) kubik diamond (Sn abu-abu)
Konduktifitas termal : 66,8 W/mK
Timah merupakan logam lunah, fleksibel, dan warnanya abu-abu metalik. Timah tidak
mudahdioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah
yangmenghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air
laut,akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi
dipercepatdengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan.
Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat
asamoksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH.
Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4. Timah(II) cenderung memiliki
sifatlogam dan mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat panas.

 Sifat Fisika Unsur Golongan IV A

Fasa :padatan

Densitas :7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu


Titik didih : 231,93 C

Titik didih :2602 C


Panas fusi :7,03 kJ/mol
Kalor jenis :27,112 J/molK

 Cara Membuat Unsur Golongan IV A

 Logam karbon
Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan coke dengan silica
(SiO2) dengan reaksi sebagai berikut:

SiO2 + 3C (2500°C) “SiC” Si (g) + C(graphite)

Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya
dengan kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.

 Logam Silikon
Silikon (Si) diperoleh dlm pembentukan komersial biasa di reduksi SiO2 dg karbon atau CaC2
dlm tungku pemanas listrik utuk memperoleh kemurnian yg sangat tinggi (untuk digunakan
sebagai semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yg direduksi kembali
menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah pengecoran menjadi batangan kemudian
dihaluskan (zone refined).
Batangn logam dipanaskan dekat ujungnya sehingga dihasilkan lempeg bersilang dari
lelehan silikon (Si). Karena pengotor lebih larut dlm lelehan tersebut drpd dlm padatannya yg
terkonsentrasi dlm lelehan, & daerah yg meleleh, kemudian bergerak lambat sepanjang batangan
dgn pemindahan sumber panas. Hal ini membawa pengotor sampai ke ujung. Proses ini perli di
ulang. Ujung yg tidak murni kemudian dipotong.

 Logam Germanium
Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan seng
pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO3 dan H2SO4 pekatSEperti
silikon, germanium juga merupakan bahan semikonduktor.

 Logam Timah
o Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis
biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk
produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015%
untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian
dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah
dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga
biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
o Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga
kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang
keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya
berupa mineral Cassiterite.
o Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal
atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk
menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon
bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi
dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan
dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh
timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses
elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
 Logam Timbal
Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal
minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji timbal pertama
kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan
menggunakan proses “froth flotation” yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan
material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik.
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal
sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat dan silikat
timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan
menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 → MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan “blast
furnace” dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi logam
timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan seperti Zn,
Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam “furnace
reverberatory” dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan
akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian
atas sehingga dapat dipisahkan.
Logam perak dan emas dipisahkan, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam
kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam
timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit
silica flourida.

 Kegunaan unsur golongan IV A

 Kegunaan Karbon
Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam
aplikasinya baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak
manfaat. Untuk karbon dalam bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk
kelangsungan makhluk hidup di bumi, kita tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita
konsumsi adalah tersusun atas karbon.
Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon dan hydrogen dipakai untuk bahan bakar,
petroleum dipakai untuk produksi gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer yang
mengandung karbon dalam bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan pakaian.
Plastik merupakan sintetik polimer karbon dengan banyak manfaat penggunaan.Karbon dapat
membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk baja.Karbon hitam dipakai
sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis dalam industri ban dan
plastic.Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi kimia pada suhu yang
sangat tiggi.

 Kegunaan Silikon
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir
dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga
berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat
enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama
gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela,
insulator,dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.
Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk
memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-
alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan
industri antariksa. Hydrogenated amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi sel-sel
murah untuk mengkonversi energi solar ke energi listrik.
Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan
air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu
hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan baja
dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan
panjang gelombang 4560 A.

 Kegunaan Germanium
Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini
adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam
spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang
sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat
berguna sebagai lensa kamera wide-angle danmicroscope objectives.
Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa
senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki
keaktifan terhadap beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai
agen kemoterap.

 Kegunaan Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan
dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi
lain (11%).

 Kegunaan Timbal
Timbal memiliki kegunaan yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila
dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain:

o Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.
o Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk
warna kuning dan merah.
o Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
o Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing
untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan
mudah untuk digunakan.
o Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik.
o Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan
radiasi misalnya sinar X.
o Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang
menggunakan timbale sebagai pendingan.
o Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah
karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
o Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
o Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
o Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air
dalam kabel.
o Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan
biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
o Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
o Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruks.
o Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan
bakar.
o Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan
timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan
detektor inframerah.
o Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena
pertimbangan lingkungan.

 Reaksi unsure golongan IV A

LOGAM GOLONGAN V A

Warna Nyala Unsur Golongan V A

Unsur Warna Nyala


Nitrogen
Fosfor
Arsen
Antimon
Bismut

 Sifat Kimia Unsur Golongan V A


 Nitrogen
Gas nitrogen (N2) memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, gas yang bersifat diamagnetic
dan ada sebagai N2 molekul diatomik. Gas N2 membentuk ikatan rangkap tiga N≡N dengan
panjang ikatan 1,09 Å. Ikatan N≡N ini sangat stabil (tidak reaktif) , dan akibatnya memiliki
energi disosiasi sangat tinggi (945,4 kJ mol-1). Sehingga N≡N ikatannya susah diputuskan.
Karena gas nitrogen ini merupakan gas yang relative stabil, sukar bereaksi dengan unsur lain.
hanya sedikit unsure yang dapat bereaksi dengan nitrogen Pada temperature kamar, misalnya
logam lithium (Li) yang akan membentuk lithium nitride (Li3N).
Pada N2 temperatur semakin tinggi maka menjadi semakin reaktif, dan langsung bereaksi
dengan unsur-unsur dari golongan II, III dan IV, H2 dan dengan beberapa logam transisi. Salah
satunya reaksinya dengan hydrogen (H2) pada suhu antara 400ºC-650ºC dengan tekanan
tinggi membentuk ammonia.

N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

 Fosfor
Nama, Lambang, Fosfor, P, 15
Nomor atom

Deret kimia Non logam

Golongan, Periode, 5, 3, P
Blok

Massa atom 30.973762 g/mol

Konfigurasi elektron [Ne] 3s2 3p3

Jumlah elektron tiap 2, 8, 5


kulit

 Arsen

Nama, Lambang, arsenik, As, 33


Nomor atom

Deret kimia metaloid

Golongan, Periode, 15, 4, p


Blok

Penampilan Abu-abu metalik

Massa atom74,92160(2) g/molKonfigurasi elektron[Ar] 3d10 4s2 4p3Jumlah elektron tiap kulit2,8,18,5

 Antimon

Hidrida Antimon

Antimon membentuk stibin SbH3 yang diperoleh dari:

Mg3Sb2 + 6 HCl 3 MgCl2 + 2SbH3

Hidrida ini bersifat basa dan tidak membentuk garam yang analog dengan ammonium dan
posfonium, dan jika diuraikan dengan panas:

2SbH3 2Sb + 3H2

Hidrida ini bersifat reduktor yang kuat, mereduksi larutan garam perak beramoniak menjadi
logam perak:

SbH3+ 3 Ag+ Ag3Sb + 3H+


Oksida Antimon

Antimion trioksida
Antimon trioksida disediakan dengan cara memanaskan antimony atau sulfidanya dalam
udara:

4Sb + 3O2 SbO6

Antimon pentoksida
Antimon pentoksida terbentuk dari reaksi antara antimon dengan asam nitrat pekat:

4Sb + 2HNO3 10 H2O + Sb4O10 + 2 NO2

Halida Antimon

Trihalida

Antimon Trifluorida diperoleh dari penyulingan antara antimony dengan raksa (II) fluoridea:
3HgF2 + 2Sb 2SbF3 + 3Hg

Pentahalida

Diperoleh dari gas klor yang dialirkan di antimony triklorida:


SbCl3 + Cl2 SbCl5

 Bismut

o Trihidrida : Bismutin (BiH3)


o Oksida bismut : Bismut trioksida (Bi2O3)
o Bismut hidroksida : Bi(OH)3
o Halida
o Trihalida : Bismut triklorida (BiCl3), Bismut tribromida (BiBr3), Bismut triiodida (BiI3)
o Pentahalida : Bismut pentafluorida (BiF5)

 Sifat Fisika Unsur Golongan V A

Fase gas

Massa jenis (0 °C; 101,325 kPa) 1.251 g/L

Titik lebur 63.15 K (-210.00 °C, -346.00 °F)

Titik didih 77.36 K (-195.79 °C, -320.42 °F)

Titik kritis 126.21 K, 3.39 MPa

Kalor peleburan (N2) 0.720 kJ/mol

Kalor penguapan (N2) 5.57 kJ/mol


Kapasitas kalor C) (N2) 29.124 J/(mol·K)

 Cara Membuat Unsur Golongan V A


 Nitrogen

Gas nitrogen (N2) terdapat sebanyak 78,09% di volume atmosfer bumi. Sebagai
perbandingan, di atmosfir Mars hanya mengandung 2,6% nitrogen. Nitrogen merupakan unsur
utama penyusun senyawa dalam tubuh mahluk hidup (dalam bentuk protein dan asam
amino). Meskipun nitrogen terdiri dari 78% di atmosfer bumi, nitrogen bukanlah unsur yang
sangat melimpah di kerak bumi sebab senyawa Nitrat memiliki sifat sangat larut dalam air,
sehingga nitrat tidak tersebar luas di kerak bumi.

Nitrogen selain dalam keadaan bebas sebagai gas nitrogen di udara, nitrogen juga terdapat
dalam berbagai senyawa seperti KNO3 dan NaNO3 yang merupakan sumber senyawa nitrogen
dialam. Sebelum perang dunia I, ketika proses sintetik dikembangkan untuk pembuatan nitrat
dari nitrogen atmosfer. Sumber utama nitrat banyak ditemukan di beberapa daerah gurun,
Yang terbesar adalah di sekitar 450 mil di sepanjang pantai utara chili, di mana NaNO3
ditemukan bersama-sama dengan sejumlah kecil KNO3, CaSO4 dan NaIO3 dibawah lapisan
tipis pasir atau tanah.

Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein yang komposisi rata-ratanya :

51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan 0,4% S.

Satu-satunya reaksi N2 pada suhu ruangan adalah logam Li mengahsilkan Li3N dan
komponen transisi tertentu, dan dengan bakteri fiksasi nitrogen. Mekanisme bakteri ini
menfiksasi N2 tidak diketahui.

Pada suhu yang tinggi nitrogen menjadi lebih reaktif khususnya bilamana diberi katalis pada
reaksinya. Reaksi yang khas adalah:

N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)

N2(g) + O2(g) → 2NO(g)

N2(g) + 3Mg(s) → Mg3N2

N2(g) + CaC2(s) → C(s) + CaCNC(s)

 Fosfor

Fosfor dapat diperoleh melalui reaksi batuan fosfor dari batu bara dan pasir dalam suatu
pembakaran listrik. Fosfor putih dibuat dari reduksi kalsium fosfat oleh karbon.. adapun reaksi
yang terjadi :

2 Ca3(PO4)2 + 6 SiO2 + 10 C → P4 + 6 CaSiO3 + 10 CO


Fosfat putih yang lembut, seperti lilin, sangat beracun, reaktif, mudah bereaksi dengan udara
lembab dan memberikan cahaya dalam gelap. Fosfor putih memiliki dua modifikasi: alfa dan
beta dengan suhu transisi pada -3,8 derajat Celcius. Fosfat putih terbakar secara spontan di
udara sekitar 35oC dan membentuk pentaoksida berupa ledakan, reaksi yang terjadi :

P4(s) + 5O2(g) → P4O10(s)

Hal ini akan menyebabkan pengaruh yang tidak baik terhadap makhluk hidup seperti :
iritasi,kerusakan hati,kerusakan ginjal, kerusakan paru-paru,dan kematian. Sebagai
pencegahan disimpan di bawah air.

Fosfat putih ada sebagai molekul P4 tetrahedral dan stuktur tetrahedral tetap dalam
keadaan cair dan gas. Diatas suhu 800oC molekul P4 dalam gas mulai terdisosiasi menjadi
molekul P2, yang memiliki energi ikatan 489,6 kJ/mol. Fosfor terdapat dalam empat atau lebih
bentuk alotropi: putih (atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu) dimana suatu unsur
dapat memiliki lebih dari satu struktur yang stabil biasanya terjadi pada temperature yang
berbeda sehingga masing-masing memiliki sifat kimia dan fisika yang berbeda.

Jika fosfat putih dipanaskan sampai sekitar 250 oC, atau suhu yang lebih rendah dari sinar
matahari selama beberapa hari, maka terbentuk fosfat merah berbentuk bubuk. Komponen
utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul P4 sebagai
hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan tidak beracun.
Fosfor merah adalah suatu polimer padat , yang jauh kurang reaktif daripada fosfor putih.
Fosfor merah lebih stabil di udara dan tidak mudah terbakar kecuali dipanaskan sampai
400oC. fosfor merah tidak perlu disimpan di bawah air. Fosfor merah tidak larut dalam pelarut
organik.

Fosfor hitam terlihat seperti serbuk grafit. Grafit adalah bentuk karbon yang digunakan
dalam arang isi pensil. Fosfor hitam dapat dilakukan dengan menerapkan tekanan yang
ekstrim untuk fosfor putih. Ia memiliki kerapatan 3,56-3,83 gr/cm3. Salah satu sifat yang
menarik adalah bahwa ia mengalirkan arus listrik meskipun menjadi non-logam. Fosfor hitam
ini lebih stabil dibandingkan fosfor merah dan putih.

o Reaksi Dengan Halida

Fosfor putih bereaksi keras dengan semua halida di temperatur ruang untuk membentuk
trihalida fosfor. Adapaun reaksinya diantaranya adalah

P4(s) + 5F2(g) → 4PF3(s)

P4(s) + 5Cl2(g) → 4PCl3(s)

Trihalida, kecuali PF3, diperoleh melalui halogenasi langsung, dengan membiarkan unsurnya
berlebihan. Halogen berlebihan menghasilkan PX5. Trihalidanya terhidrolisis secara cepat
dengan air dan mudah menguap; molekul gas mempunyai struktur pirimidal. Adapun reaksi
fosfor halida bereaksi dengan air membentuk asam okso adalah:

4 PCl3 + 6 H2O → P4O6 + 12 HCl

o Reaksi dengan sulfida


Fosfor dan sulfur bergabung langsung diatas 100oC memberikan beberapa sulfida, yang
terpenting adalah P4S3, P4S5, P4S7, dan P4S10. setiap senyawaan diperoleh dengan pemanasan
sejumlah stoikimetri fosfor merah dan sulfur. P4S3 larut dalam pelarut organik seperti karbon
disulfida dan benzena. P4S3 mempunyai struktur yang sama dengan P4O10. yang lainnya juga
mempunyai strukturnya didasarkan atas gugus tetrahedral atom-atom fosfor dengan
jembatan-jembatan P-S-P atau gugus-gugus apital P=S

 Arsen
o Hidrida

Reaksi dengan hidrida membentuk AsH3 yang disebut dengan arsin. AsH3 dapat
dipersiapkan oleh hidrolisis senyawa logam biner seperti Zn3As2, Mg3Sb2, atau Mg3Bi2 dengan air
atau asam cair. AsH3 dibentuk dalam tes Marsh untuk senyawa As. Sebelum menggunakan
analisis instrument tes ini digunakan dalam sebuah tes forensic. AsH3 lebih stabil dibanding
dengan SbH3 sehingga memerlukan pemanasan yang kuat untuk membentuk dekomposisi.
Selanjutnya AsH3 memberikan sebuah cermin setelah bernyala. Hidrida ini merupakan agen
reduksi kuat dan reaksi dengan pelarut ion logam membentuk arsenide.

AsH3 mempunyai melting point -116,3; boiling point -62,4. Energy ikatan As-H = 247. Sudut
ikat H-As-H = 91°48’ dan jarak ikatan 1,519 Å.

o Trihalide

Arsen bereaksi dengan trihalida membentuk AsCl3. Trihalida mempunyai tipe dapat
mengalami reaksi hidrolisis dengan air, tetapi produk dapat berubah tergantung dari unsure:

AsCl3 + 3H2O → H3AsO3 + 3HCl

o Pentahalida

Senyawa arsen pentahalida yaitu AsF5 dan AsCl5. AsCl5 sangat reaktif dan tidak stabil dan
hanya ada sementara.

Reaksi yang menghasilkan senyawa arsen pentahalida

2As2O3 + 10F2 → 4AsF5 + 3O2

o Oksida

As4O6 diperoleh dari pembakaran logam dalam udara atau oksigen, kurang aktif unuk
membentuk oksida tinggi. Pemanasan mineral sulfide As4S4 atau As2S3 dalam udara juga
memberikan As4O6. As4O6 sangat beracun dan dapat larut dalam air. As4O6 bersifat amfoter
ketika bereaksi dengan alkali, membentuk arsenic. Dahulu, berbagai tembaga arsenit
digunakan sebagai pigmen hijau mengkilap. Dikenal dengan baik hijau Scheel Cu2As2O5 dan
hijau Paris [(CH3COO)Cu2(AsO3)]. As4O6 dapat bereaksi dengan asam dan basa. Berikut
reaksinya

As4O6 + 12NaOH → 4Na3AsO3 + 6H2O

As4O6 + 12HCl → 4AsCl3 + 6H2O


Arsen pentaoksida merupakan dimer dan mempunyai bentuk As4O10 bukan As2O5. Struktur
ini diperoleh dari As4O6. Setiap atom As membentuk tiga ikatan untuk atom O. Lima electron
pada kulit terluar dari sebuah atom As. Tiga electron digunakan dalam ikatan, dan dua
electron merupakan pasangan electron bebas,yang diletakkan di luar dari unit tetrahedral.
Dalam As4O10 lone pair pada setiap atom As membentuk sebuah ikatan koordinat untuk
sebuah atom oksigen. Tetapi kristalnya mengandung nomor yang sama dari [AsO6] tetrahedral
dan [AsO6] octahedral yang ikut untuk berbagi sudut. As4O6 adalah agen oksidasi kuat dan
oksidasi HCl untuk Cl2. As dan Sb membutuhkan oksidasi lebih drastic oleh padatan HNO3
untuk membentuk pentaoksida. As4O10 dan Sb4O10 kehilangan oksigen ketika dipanaskan dan
membentuk trioksida. As4O10 larut perlahan dalam air, membnetuk asam arsenic H3AsO4.
Senyawa ini merupakan asam kuat daripada asam arsenius. Garam seperti timah arsenat
PbHAsO4 dan kalsium arsenat Ca3(AsO4)2 digunakan sebagai pelawan belalang, kumbang dan
ngengat buah.

 Antimon

Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral.Kadang-kadang
ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite.Bijih utama antimony (stibium)
yaitu stibnite Sb2S3 yang banyak dijumpai dijumpai di Mexico, Bolivia, Afrika Selatan dan Cina.
Dijumpai juga valentinit (Sb2O3) yang dikenal sebagai stibium putih.antimonlogamadalah
logamyang sangatrapuhdaritekstur, bersisik kristal.Unsure ini mempunyai warnaputih
kebiruandan memilikikilaumetalik.Hal ini tidakbereaksi denganudara padasuhu kamar,
tapimembakarcemerlangketika dipanaskandengan pembentukanasapputih.Ini
adalahkonduktorpanas yang burukdan listrik.

o Reaksi dengan air

Ketika antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon
(III) trioksida.
2Sb (s) + 3H2O (g) →Sb2O3 (s) + 3H2 (g)

o Reaksi dengan udara

Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir

trioksida antimon (III).


4Sb (s) + 3O2 (g) →2Sb2O3 (s)

o Reaksi dengan halogen

Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untukmembentuk
antimon (III) dihalides.

2Sb (s) + 3F2 (g) →2SbF3 (s)

2Sb (s) + 3Cl2 (g)→ 2SbCl3 (s)

2Sb (s) + 3Br2 (g)→ 2SbBr3 (s)

2Sb(s) + 3I2(g)→ 2SbI3(s)


o Reaksi dengan asam

Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk solusi
yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon
tidak bereaksi dengan asam klorida dalam ketiadaan oksigen.

 Bismut

Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira dua kali lebih berlimpah dari padaemas.Biasanya
tidak ekonomis bila menjadikannya sebagai tambang utama.Melainkan biasanya diproduksi
sebagai sampingan pemrosesan biji logam lainnyamisalnya timbal, tungsten dan campuran
logam lainnya.Bismut terdapat dialam sebagai bijih sulfide dan Bi2S3 (bismuth glance)
dandalam bijih tembaga, timah dan timbel. Bismut dapat diperoleh dari bijih denganproses
yang sederhana yaitu dipanggang untuk memperoleh oksidasinya Bi2O3kemudian direduksi
dengan karbon atau dengan H2. Bismut yang terdapat dalamsenyawanya dengan tingkat
oksidasi +3 dan +5.Senyawa bismuth dengan tingkatoksidasi +5 (NaBiO3, BiF5) bersifat
oksidator kuat.Semua garam bismuth (III) halide dapat dijumpai namun hanya BeF3 yang
ditemui sebahai garam.Seperti halnya padatimah dan timbel, bismut (III) lebih stabil dari pada
bismut (V).

o Reaksi dengan air

Ketika bismut panas bereaksi dengan air untuk membentuk bismut (III)trioksida.

2Bi (s) + 3H2O (g) → Bi2O3 (s) + 3H2 (g)

o Reaksi dengan udara

Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulirtrioksida bismut
(III).
4Bi (s) + 3O2 (g) → 2Bi2O3 (s)

o Reaksi dengan halogen

Bismut bereaksi dengan fluor untuk membentuk bismut (V) fluoride.


2Bi (s) + 5F2 (g) → 2BiF5 (s)

Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorinbromin, dan
iodin bismut (III) trihalides.

2Bi (s) + 3F2 (g) → 2BiF3 (s)

2Bi (s) + 3Cl2 (g) → 2BiCl3 (s)

2Bi (s) + 3Br2 (g) → 2BiBr3 (s)

2Bi (s) + 3I2 (g) → 2BiI3 (s)

o Reaksi dengan asam


Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat, untuk membentuk solusiyang
mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gasdioksida. Dengan asam
klorida dalam kehadiran oksigen, bismut (III) kloridayang dihasilkan.

 Kegunaan unsur golongan V A

Adapun kegunaandari senyawa-senyawa nitrogen diantaranya:

o Dalam bentuk amonia nitrogen , digunakan sebagai bahan pupuk, obat-obatan, asam
nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin.
o Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
o Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola
lampu listrik untuk mencegah evaporasi filament.
o Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat
efektif karena relatif murah
o Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium-laboratorium
penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat
lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank
darah.

 Fosfor
o Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak
mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat
(DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk
membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang
dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme
karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
o Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api,
kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
o Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan
untuk menjaga korosi pipa-pipa.
o Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
o bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu fosfor
diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih.
 Arsen
o Arsen terutama digunakan sebagai racun tikus, dalam ilmu kesehatan untuk membunuh
parasit, dan untuk kayu menjadi busuk, semuanya timbul dari racun alami.
o As4O10 dan H3AsO4 digunakan sebagai agen oksidasi dalam analisis volumetric.
o Arsen digunakan dalam pembuatan perunggu dan kembang api.

 Antimon

Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat detektor inframerah, dioda


dan peralatan Hall-effect.Ia dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal. Baterai,
logam anti friksi, senjata ringan dan tracer bullets (peluru penjejak), pembungkus kabel, dan
produk-produk minor lainnya menggunakan sebagian besar antimon yang
diproduksi.Senyawa-senyawa yang mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfida,
natrium antimonat, dan antimon tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa
tahan api, cat keramik, gelas dan pot.

 Bismut
o Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismutsubnitrate dan
subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
o Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol(MnBi)dan diproduksi
oleh US Naval Surface Weapons Center.
o Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
o Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatanacrilic fiber
o Bismut telah digunakan dalam peyolderan, bismut rendah racunterutamauntuk
penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan.
o Sebagai bahan lapisan kaca keramik

GOLONGAN VI A

Warna Nyala Unsur Golongan VI A

Unsur Warna Nyala


Oksigen
Belerang
Selenium
Telurium
Polunium

 Sifat kimiaUnsur Golongan VI A


o Oksigeen mempunyai bilangan oksidasi -2, kecualipada senyawa perioksida -1 dan pada
superioksida – ½. Oksigen merupakan oksidator yang dapat mengoksidasi logam maupun
nonlogam. Jika dipanaskan dengan logam alkali, oksigen dapat membentuk superoksida.
Oksigen bersifat nontoksik.
o Belarang sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain pada suhu biasa. Pada suhu tinggi, reaksi
dapat terjadi dengan berbagai logam seperti Fe dan Cu serta nonlogam seperti Cl2, H2,
atau O2. Belerang tidak bereaksi dengan air. Belerang bersifat nontoksik.
o Selerium dan telurium mempunyai sifat kimai sama dengan belerang, tetapi lebih bersifat
logam dibanding belerang. Sifat kimia polonium mirip dengan telurium dan bismut.
Selenium bersifat sangat toksik, telurium bersifat toksik, dan polonium bersifat sangat
radioaktif.

 Sifat fisika unsure golongan VI A

Sifat O S Se Te Po
keperiodikan
Nomor atom 8 16 34 52 84
Konfigurasi [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 3d10 [Kr] 4d10 [Xe] 4f
elektron
Valensi 2p4 3p4 4s2 4p4 5s2 5p4 5d10 6s2
6p
Jenis Nonlogam Nonlogam Nonlogam Metaloid Metaloid
Wujud (25oC) Gas Padatan Padatan Padatan Padatan
Densitas (g/cm3) 0,001429 2,07 4,79 6,24 9,4
pada 20oC
Titik leleh (oC) -218,4 115,21 217 449,5 254
Titik didih (oC) -182,7 444,6 684 989,9 962
Jari-jari atom 65 109 122 142 153
(pm)
Jari-jari ion (pm) 140(-2) 29(+6) 50(+4) 97(+4) 67(+)
Energi ionisasi 1.314 999 941 889 812
pertama (kJ/mol)
Energi ionisasi 3.387 2.250 2.044 1.798 -
kedua (kJ/mol)
Elektronegativitas 3,44 2,58 2,55 2,1 2,0

 Cara membuat unsur golongan VI A

 Oksigen

Oksigen dibuat secara industri dengan cara sulingan bertingkat udara cair dan elektrolisis air.
Di laboratorium, oksigen diperoleh dengan pemanasan campuran MnO2 dan H2SO, pemanasan
HgO, pemanasan KCl3, atau pemanasan peroksida.

 Belerang
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang
melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang
dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian
terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus
dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya
membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil
kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.

 Selenium
Native selenium adalah mineral langka, yang biasanya tidak membentuk kristal yang baik,
tapi, ketika itu terjadi, mereka rhombohedrons kristal sedikit curam atau acicular (rambut
seperti). Isolasi selenium seringkali rumit oleh kehadiran senyawa lain dan elemen. Kebanyakan
selenium elemental datang sebagai produk sampingan dari pemurnian tembaga atau
menghasilkan asam sulfat.
Produksi industri sering melibatkan ekstraksi selenium dari residu selenium dioksida diperoleh
selama pemurnian tembaga. Common produksi dimulai dengan oksidasi dengan natrium
karbonat untuk menghasilkan dioksida selenium. Selenium dioksida ini kemudian dicampur
dengan air dan solusinya adalah diasamkan untuk membentuk asam selenous (langkah
oksidasi). asam Selenous adalah menggelegak dengan belerang dioksida (langkah
pengurangan) untuk memberikan selenium elemen.
Unsur selenium diproduksi dalam reaksi kimia selalu muncul sebagai bentuk amorf merah:
serbuk, larut bata-merah. Ketika formulir ini cepat mencair, membentuk bentuk, vitreous
hitam, yang biasanya dijual industri sebagai manik-manik. Bentuk selenium yang paling
termodinamika stabil dan padat abu-abu adalah elektrik konduktif (trigonal) bentuk, yang
terdiri dari rantai heliks panjang atom selenium.
Konduktivitas dari formulir ini sangat sensitif terhadap cahaya. Selenium juga ada dalam tiga
bentuk yang berbeda-merah di kristal monoklinik, yang terdiri dari Se8 molekul, mirip dengan
banyak alotrop belerang. Namun, selenium tidak menunjukkan perubahan yang tidak biasa di
viskositas bahwa pengalaman sulfur ketika dipanaskan secara bertahap.

 Telurium
Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama pemurnian secara
elektrolisa tembaga dari lecet. Ini adalah komponen dari debu ledakan tungku dari pemurnian
timah. 500 ton bijih tembaga pengobatan biasanya memproduksi satu pon (0,45 kg) telurium.
Telurium diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan Kanada. Untuk tahun
2006, British Geological Survey memberikan nomor-nomor berikut: Amerika Serikat 50 t, 37 t
Peru, Jepang dan Kanada 11 24 t.
Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia dalam senyawa dengan rumus
M2Se atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada suhu 500 ° C anoda lumpur dipanggang dengan
karbonat natrium di bawah udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementara Telluride
diubah menjadi tellurite natrium.
M2Te + O2 + Na2CO3 → Na2TeO3 + 2 M + CO2
Tellurites bisa kehabisan campuran dengan air dan biasanya hadir sebagai hydrotellurites
HTeO3-dalam larutan. Selenites juga terbentuk selama proses ini, tetapi mereka dapat
dipisahkan dengan menambahkan asam sulfat. Telurium hydrotellurites dioksida dikonversi
menjadi larut sementara selenites tinggal dalam larutan.
HTeO3- + OH- + H2SO4 → TeO2 + 2 SO42− + 2 H2O

Pengurangan dengan logam dilakukan baik oleh elektrolisis atau dengan reaksi dioksida
telurium dengan belerang dioksida dalam asam sulfat.
TeO2 + 2 SO2 + 2H2O → Te + SO42− + 4 H+
Telurium Komersial-kelas biasanya dipasarkan sebagai bedak minus 200 mesh, tetapi juga
tersedia sebagai slab, ingot, batang, atau benjolan. Akhir tahun harga telurium pada tahun
2000 adalah US $ 14 per pon. Dalam beberapa tahun terakhir, harga telurium didorong oleh
peningkatan permintaan dan penawaran terbatas, bahkan di US $ 100 per pon di tahun 2006.

 Polonium
Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Bijih uranium hanya mengandung sekitar
100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya 0.2% dari radium.
Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak bismut alam (209Bi)
dengan neutron, diperoleh 210Bi yang merupakan induk polonium. Sejumlah milligram
polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron
berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir.
Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa paruh
waktu 103 tahun) dan massa 208(masa paruh waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan dengan
menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi proses
ini terlalu mahal. Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa
polonium dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada
dua modifikasi alotrop.
Polonium-210 meluruh dengan memancarkan partikel alpha. 1mg polonium 210
memancarkan partikel alpha sebagai radium-226 sebanyak 5 g. energy yang dilepaskan
sangatlah besar yaitu 140 watt/g. Peluruhan isotop Radon-222 (Rn-222), memancarkan
partikel alfa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
222
86Rn → 84Po218 + 2He4
214
86Bi → 84Po214 + 2e

 Manfaat Unsur Golongan VI A

Manfaat unsur-unsur golongan VIA adalah sebagai berikut :


o Oksigen terdapat dalam senyawa oksida unsur, garam karbonat, basa, asam nitrat, dan
asam karbonat. Oksigen digunakan untuk pernafasan makhluk hidup, pembakaran,
oksidator untuk membuat senyawa-senyawa kimia, bahan bakar roket, serta bahan bakar
pesawat ruang aangkasa bersama hidrogen.
o Belarang terdapat dalam senyawa H2SO4. Belerang dimanfaatkan untuk membuat asam
sulfat, vulkanisasi karet, membasmi penyakit tanaman, dan senyawa CS2
o Selenium dan Telurium untuk membuat alloy dan sebagai fotokonduktor. Senyawa selenium
dan telurium digunakan sebagai aditif untuk mengontrol warna kaca. Polonium jarang
digunakan karena kelimpahannya sangat sedikit dan bersifat radioaktif.

LOGAM GOLONGAN VII A

Warna Nyala Unsur Golongan VII A

Unsur Warna nyala


Flour Kuning muda
Klorin Hijau kekuningan
Bromium Merah coklat
Iodin ungu
Astatin -

 Sifat kimia Unsur Golongan VII A

Adapun sifat kimia halogen adalah sebagai berikut:

o Kereaktifan halogen berkurang dengan bertambahnya noor atom.


o Daya pengoksidasi halogen makin berkurang dengan bertambahnya nomor atom.
Apabila halogen bersenyawa dengan logam atau nonlogam, maka halogen bertindak
sebagai oksidator. Flour merupakan halogen yang mempunyai daya pengoksidasi
yangpaling kuat sehingga paling reaktif.

 Sifat fisika unsure golongan VII A

Sifat fisis Li Na K Rb Cs
Titik didih (˚C) 1.342 883 759 688 671
Titik leleh (˚C) 180.5 97.7 63.3 39.3 28.4
Energi ionisasi 520.2 495.8 418.8 403 375.7
(Kj/mol)
Jari-jari ion (Å) 0.60 0.95 1.33 1.48 1.69
Konfigurasi 2.1 2.8.1 2.8.8.1 2.8.1.8.8.1 2.8.1.8.1.8.8.1
electron
Keeloktronegatifan 1.0 0.9 0.8 0.8 0.7
Kerapatan (g/cm3) 0.534 0.971 0.862 1.532 1.873

 Cara membuat unsure golongan VII A


 Manfaat Unsur Golongan VII A

Halogen dapat digunakan dalam berbagai hal, antara lain :

o Flourin digunakan untuk mengetsa kaca, sebab bereaksi dengan SiO2.


o Klorin digunakan untuk mensintesis senywa-senyawa kimia, misalnya plastik.
o Bromin banyak digunakan dalam sintesis senyawa-senyawakarbon, misalnya dietilbromida
yang ditambahkan bensin untuk menangkap Pb dan TEL.
o Iodin dalam alkohol digunakan sebagai antiseptik, terutama untuk obat luka baru karena
sifatnya yang dapat membakar jaringan kulit.

LOGAM GOLONGAN VIII A

Warna Nyala Unsur Golongan VIII A

Unsur Warna Nyala


Helium
Neon
Argon
Kripton
Xenon
Radon

 Sifat kimia Unsur Golongan VIII A

Adapun sifat kimia gas mulia adalah sebagai berikut:

o Kereaktifan gas mulia sangat rendah karena mempunyai konfigurasi elektron yang stabil,
yaitu jumlah elektron valensinya adalah 8 (kecuali He = 2). Kestabilan gas mulia juga
dapat dilihat dari afinitas elektron dan energi ionisasinya.
o Reaktivitas gas mulia bertambah sebanding dengan besarnya jari-jari atom. Makin besar
jari-jari atom pada gas mulia, maka makin besar pula reaktivitas gas mulia. Makin besar
jari-jari atom, maka makin kecil daya tarik inti terhadap elekron pada kulit terluar,
sehingga elektron mudah ditarik oleh elektron lain.

 Sifat fisika Unsur Golongan VIII A

Adapun sifat fisika gas mulia adalah sebagai berikut:

o Pada suhu kamar berwujud gas dan inert.


o Titik didihnya hanya beberapa derajat diatas titk lelehnya.
o Jumlah elektron valensinya adalah 8 elektron, kecuali helium yang jumlah elektronnya
adalah 2 elektron.
o Makin besar nomor atom, maka makin besar pula jari-jari atom, titik leleh, dan titik
didihnya.
o Makin besar nomor atom, energi ionisasinya makin berkurang.
o Makin bertambah besar nomor atomnya, maka makin besar pula kerapatannya.
o
 Cara membuat Unsur Golongan VIII A

 Manfaat Unsur Golongan VIII A

Gas mulia dapat digunakan dalam berbagai hal, antara lain :

o Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon gas karena massa jenisnya yang rendah
dan stabil. Oleh karena kestabilannya dan kelarutannya dalam darah kacil, maka gas
helium digunakan sebagai campuran gas oksigen pada tabung penyelam. Helium cair
pada suhu 4 K digunakan sebagai pendingin untuk riset pada suhu sangat rendah.
o Neon digunakan untuk gas pengisi lampu dan memberikan warna merah yang terang.
Lampu di bandara umumnya menggunakan neon sebagai pengisinya, sebab cahaya
yang dihasilkan dapat menembus kabut.
o Argon merupakan gas mulia yang paling banyak digunakan ( di Inggris mencapai
30.000 ton pertahun), terutama untuk atmosfer pengelasan logam. Pada industri
rancang bangun yang memerlukan presisi tinggi, misalnya pesawat terbang, diperlukan
pengelasan logam yang bebas oksigen dan gas lainnya yang mungkin bereaksi dengan
ligam, untuk itu maka digunakan argon sebagai atmosfer pengelasan.
o Kripton dan xenon digunakan untuk pengisi lampu iklan yang berwarna-warni.
o Campuran 10% Xe, 89% Ar, dan 1% F2 digunakan sebagai lampu emisi untuk
menghasilkan sinar laser.
TUGAS KIMIA

UNSUR-UNSUR KIMIA GOLONGAN I A - VIII A

OLEH :
APRILIANI
XII.IPA.1

SMA NEGERI 9 KENDARI


2012

Anda mungkin juga menyukai