“CAMPURAN”
DISUSUN OLEH :
NURUL KHOMARIYAH
FAKULTAS FARMASI
2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Canpuran”,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun karya ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….......................
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....................
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….......
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….......................
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….....................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kimia, campuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan
dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi (obyek tidak menempel
satu sama lain).
Sementara tak ada perubahan fisik dalam suatu campuran, properti kimia suatu
campuran dapat menyimpang dari komponennya seperti titik lelehnya. Campuran dapat
dipisahkan menjadi komponen aslinya secara mekanis. Campuran dapat bersifat
homogen atau heterogen.
Campuran adalah hasil pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia seperti
elemen dan senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, sehingga
masing-masing zat mempertahankan properti dan karakteristik kimianya
B. TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Campuran homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat
dibedakan lagi disebut campuran homogen. Campuran homogen sering disebut dengan
larutan. Contoh campuran homogen, antara lain: campuran air dengan gula dinamakan
larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan larutan garam. Ukuran partikel
dalam larutan memiliki diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak dapat dilihat dengan
mikroskop. Beberapa contoh campuran homogen di atas adalah campuran antar zat cair.
Adakah campuran antar logam, sehingga terbentuk campuran homogen? Terdapat
campuran antara logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen.
Misal, Stainless steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah
tangga. Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan nikel.
2. Campuran heerogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya
masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut campuran heterogen. Contoh
campuran heterogen : tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue,
adonan beton cor, dll. Pada campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih dapat
dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi dan pasir, campuran serbuk
besi dan air, dll.
Perbedaan campuran homogen dan heterogen:
Campuran heterogen merupakan campuran yang komponen-komponennya
masih dapat terlihat terpisah secara kasat mata.
Campuran homogen merupakan campuran serba sama, komponen-komponennya
sudah tidak dapat dipisahkan secara kasat mata. Campuran homogen disebut
juga dengan larutan.
Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelarutan adalah suhu dan tekanan.
1. Suhu
Kelarutan suatu solut pada pelarut tertentu sangat bergantung pada suhu. Pada
sebagian besar padatan yang dapat larut dalam air, kelarutan akan semakin meningkat
jika suhu dinaikkan melebihi 100º C. Solut ionik yang terlarut pada air bersuhu tinggi
(mendekati suhu kritis) cenderung berkurang karena perubahan sifat dan struktur
molekul air. Selain itu, tetapan dielektrik menyebabkan pelarut kurang polar.
Kelarutan senyawa organik selalu meningkat dengan naiknya suhu. Inilah yang
mendasari teknik pemurnian dengan rekristalisasi yang memanfaatkan perbedaan
kelarutan solut pada suhu rendah dan tinggi.
2. tekanan
b. SUSPENSI (CAMPURAN)
Suspensi atau disebut juga suspensi kasar merupakan campuran heterogen antara
fase terdispersi dalam medium pendispersi. Secara umum, terdispersi adalah padatan,
sedangkan medium pendispersinya adalah air. Dalam sistem suspensi dapat dibedakan
antara zat terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi dalam bentuk padatan
dengan ukuran besar akan terlihat tersebar dalam medium air. Karena ukuran zat
terdispersi besar, fase air tidak mampu lagi menahannya. Oleh karena itu, zat terdispersi
akan mengendap. Ukuran zat terdispersi dalam suspensi lebih dari 10-5 cm. dengan
penyaringan biasa, zat terdispersi dapat disaring. Jadi suspensi adalah dispersi adatan
dengan bentuk fisik heterogen.
Contoh suspensi : Air Keruh, Campuran Air dengan Pasir, Campuran Kopi dengan Air,
dan Campuran Minyak dengan Air.
c. KOLOID
Sistem koloid adalah campuran hampir homogen antara fase terdispersi dan fase
pendispersi. Campuran ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu
dan sulit dibedakan. Fase terdispersinya bukan dalam bentuk molekuler (bukan setiap
molekul tersebar). Akan tetapi, gabungan dari beberapa molekul. Jika diambil contoh
zat terdispersi padatan dalam fase pendispersi air, sistem koloid merupakan dispersi
padatan (gabungan dari molekul) yang tersebar dalam medium pendispersi. Hanya saja
partikel padatan yang terdispersi ini kecil sehingga tidak bisa dibedakan mana fase
terdispersi dan mana fase pendispersi. Contoh sistem koloid : Sabun, Susu, Santan,
Agar-Agar, Selai, Mentega, dan Mayonaise.Koloid adalah kondisi pertengahan, antara
campuran dan larutan. Pada koloid terjadi dispersi (penyebaran) partikel-partikel kecil
tetapi bukan berukuran molekul. Hal yang membedakan koloid dari larutan dan
campuran adalah pada ukurannya.
Koloid adalah tersebarnya partikel-partikel kecil dengan ukuran 10-7 sampai 10-
5
cm. Jika partikel yang lebih besar dari 10-5 cm maka disebut dengan campuran dan
jika ukuran partikel lebih kecil dari 10-7 cm maka disebut dengan larutan. `
Perbandingan campuran
Ukuran Partikel < 10-7 cm 10-7 < s.d <10-5 cm 10-5 cm <
Jumlah Fasa 1 2 2
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di
mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah)
tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran
partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa
diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.
Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk
warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid
yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.
Koloid terdiri atas fase terdispersi dan medium pendispersi. Medium pendispersi
adalah medium (materi) dimana partikel-partikel koloid terdistribusi. Sol gas (aerosol
padat) merupakan koloid dimana zat padat terdistribusikan dalam medium gas. Zat
padat inilah yang selanjutnya disebut fase terdispersi.
Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa padat, cair atau gas.
Berdasarkan fase terdispersinya, koloid dapat diklasifikasikan
menjadi sol, emulsi dan buih. Selanjutnya sol, emulsi dan buih dikelompokkan lagi
berdasarkan medium pendispersinya.
Baik pendekatan fase terdispersi maupun medium pendispersinya dahulu tidak
cukup bermasalah, hanya lebih memudahkan dalam mengelompokkan sifat-sifat tiap
kelompok. Tabel 2.1 akan memudahkan dalam mengklasifikasikan koloid.
Klasifikasi dan Contoh Koloid
MEDIUM PENDISPERSI
E paduan logam,
gelas cat, tinta, debu di udara, asap pembakaran
R
D Cair Emulsi Padat Emulsi Cair Emulsi Gas (Aerosol Cair)
I (Gel)
Contoh:susu, Contoh:awan, kabut, semprotan
S
Contoh: jelly, mayones,krim (seperti hairspray, obat nyamuk
P
keju,mentega, tangan semprot)
E
nasi
R
S
Gas Buih Padat Buih Cair –
I
(buih)
Contoh: batu
apung,marsmal Contoh:putih
low, telurdikocok,b
karet busa, usa sabun
stereoform
Catatan:
Tidak ada sistem koloid dengan fase terdispersi dan medium pendispersi
gas, karena dianggap sebagai larutan (campuran homogen).
KOLOID SOL
Sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat dan
medium pendispersinya bisa berupa padat, cair atau gas sehingga menghasilkan tiga (3)
macam koloid sol, yaitu sol padat, sol cair dan sol gas. Contoh dari koloid sol yang
biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah cat, tanah liat, dll. Dalam bagian ini
yang akan banyak dibahas adalah koloid sol cair.
1. Sol Padat
Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah
paduan logam, gelas berwarna, dan intan hitam.
2. Sol Cair
Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat,
tinta, tepung dalam air, tanah liat, dll.
3. Sol Gas (Aerosol Padat)
Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah
debu di udara, asap pembakaran, dll.
C. GAYA INTERMOEKUL
Gaya yang terjadi antar 2 molekul yang akan mempengaruhi sifat-sifat fisika dari
suatu zat.
Jenis-jenis gaya intermolekul :
1. Ion-dipole forces
2. Dipole-dipole forces
3. London dispersion forces
4. Hydrogen bonding
Ion-dipole forces => terjadi antara ion dan muatan parsial di salah satu sisi
molekul polar, contoh: HC
Dipole-dipole forces => terjadi antara molekul polar yang netral
London dispersion forces => terjadi antara molekul nonpolar yang
berdekatan dan akan saling menginduksi membentuk dipol sementara,
contoh: CCl4
Hydrogen bonding => terbentuk ketika atom H dari suatu molekul
berinteraksi dengan atom yang sangat elektronegatif (N, O, F) dari
molekul lain, contoh: HF
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan :
1. Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa
melalui reaksi kimia
2. Campuran homogeny adalah Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-
partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi.
3. Campuran heterogen adalah Campuran antara dua macam zat atau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya
4. Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk dapat larut pada
pelarut tertentu membentuk larutan homogeny
5. Suspensi atau disebut juga suspensi kasar merupakan campuran heterogen antara fase
terdispersi dalam medium pendispersi
6. Jenis-jenis gaya intermolekul :
a. Ion-dipole forces
b. Dipole-dipole forces
c. London dispersion forces
d. Hydrogen bonding
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2013/02/campuran-homogen-dan-heterogen.html
http://idpengertian.com/2015/05/pengertian-dan-contoh-campuran-homogen.html
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/DIDAH%20RAHAYU%20(060
6371)/halaman_9.html
http://kimiaeducation7.blogspot.co.id/2013/03/larutan-suspensi-dan-koloid.html
http://samsulrailfans.blogspot.co.id/2014/02/sistem-larutan-suspensi-dan-koloid.html