KIMIA INDUSTRI
(Pengenalan Alat dan Bahan)
Oleh:
LABORATORIUM PEDCA 1
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.2 Tujuan Umum
Tujuan dari praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium adalah agar
praktikan dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium yang
dibutuhkan dalam pengujian kimiawi, dan juga praktikan dapat mengoperasikan
peralatan dan mengetahui cara penanganan agar dapat berfungsi dengan benar, serta
praktikan dapat menghitung dan melakukan suatu pengenceran larutan
METODOLOGI PENGAMATAN
1. Hcl
2. Indikator PP (phenolphthalein)
3. NaOH (cair dan padat)
3.1.3 Instrumen
1. Magnetik Stirer
2. pH Meter
3. Spektrofotometer dan Kuvet
4. Timbangan Analitik
3.2. Prosedur
3.2.1. Tahap Persiapan
1. Diketahui secara pasti (tepat dan akurat) cara kerja pelaksanaan praktikum serta
hal yang harus dihindari selama praktikum, dengan membaca petunjuk
praktikum.
2. Diketahui sifat bahan yang akan digunakan sehingga dapat terhindar dari
kecelakaan kerja selama di Laboratorium. Sifat bahandapat diketahui dari
Material Safety Data Sheet (MSDS).
3. Diketahui peralatan yang akan digunakan serta fungsi dan cara penggunaannya.
4. Alat pelindung diri, seperti jas praktikum lengan panjang, kacamata google,
sarung tangan karet, sepatu, masker, dll, disiapkan.
3.2.2. Tahap Pelaksanaan
1. Alat pelindung diri dikenakan.
2. Diambil dan diperiksa alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Peralatan percobaan digunakan dengan benar.
4. Limbah percobaan dibuang pada tempat yang sesuai, disesuaikan dengan
kategori limbahnya.
5. Bekerja dengan tertib, tenang, dan hati-hati, serta catat data yang diperlukan.
3.2.3. Tahap Pasca Pelaksanaan
1. Peralatan yang digunakan dicuci, kemudian dikeringkan dan dikembalikan
ditempat semula.
2. Listrik, dan kran air dimatikan, serta tutup bahan kimia ditutup dengan rapat
(tutup jangan tertukar).
3. Tempat atau meja kerja praktikum dibersihkan.
4. Tangan dicuci, dan lepaskan jas praktikum sebelum keluar dari laboratorium.
3.2.4. Pengenceran
3.2.4.1. Pengenceran larutan NaOH dalam bentuk padatan
Misalkan konsentrasi NaOH yang diinginkan sebesar 1M dengan volume sebanyak
100 ml.
1. Cawan petri yang di dalamnya telah dilapisi aluminium foil diletakkan ke dalam
neraca analitik.
2. Tombol tare ditekan untuk mereset neraca analitik sehingga display
menunjukkan angka 0, 000 gram.
3. NaOH ditimbang menggunakan neraca analitik sesuai massa yang diinginkan.
Rumus perhitungan massa : g/Mr × 1000/ml larutan.
4. Sebanyak 1/3 bagian aquades disiapkan ke dalam beaker glass.
5. NaOH yang sudah ditimbang dimasukkan ke dalam beaker glass yang sudah
diisi aquades sebelumnya.
6. Sisa volume dari volume total dipakai ditambahkan ke dalam beaker glass,
kemudian larutan dihomogenkan dengan magnetic stirrer.
7. Larutan NaOH yang telah homogen dimasukkan ke dalam labu takar
8. Gelas beker dibilas dan labu takar dipenuhi dengan aquades sampai batas.
9. Larutan yang berada dalam labu takar dihomogenkan kembali dengan cara
mengaduknya secara manual.
10. Larutan yang telah homogen disimpan ke dalam botol kaca dan diberi label.
3.2.4.2. Pengenceran Larutan NaOH
Menggunakan rumus pengenceran larutan V1×M1 = V2×M2.
Jika kita mempunyai suatu larutan NaOH dengan volume 50 ml dan dengan
konsentrasi 1 M. Sedangkan kita ingin membuat larutan NaOH dengan konsentrasi
0, 5 M, maka dengan rumus diatas aquades yang harus kita tambahkan sebanyak
100 ml. Dalam proses larutan ini juga perlu teliti dengan benar karena kalau tidak
teliti akan mengalami proses yang tidak begitu sempurna dan hasil yang akan di
dapat tidak akan tepat atau sesuai dengan prosedur.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan Alat
No. Nama Alat Gambar Fungsi
meneteskan sejumlah
reagen cair dalam
eksperimen yang
3. Buret
memerlukan presisi,
seperti pada eksperimen
titrasi.
www.grainger.com
www.bukalapak.com
www.id.aliexpress.com
alat ukur volume cairan
yang tidak memerlukan
ketelitian yang tinggi,
misalnya pereaksi/reagen
8. Gelas Ukur untuk analisis kimia
kualitatif atau untuk
pembuatan larutan standar
www.blanja.com sekunder pada analisis
titrimetri/volumetri
membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu dan
9. Labu Ukur mengencerkan larutan
dengan keakurasian yang
tinggi
www.glasswareindonesia.com
www.medicom.co.id
www.sikumis.com
mengambil larutan dalam
Pipet
13. jumlah tertentu dengan
Volume
tepat
www.edumart.id
mengambil bahan-bahan
kimia dalam bentuk
14. Spatula
padatan, misalnya dalam
bentuk kristal
www.kimiapost.com
www.kompasiana.com
menghomogenkan
suatu larutan
Magnetik Stirer
dengan
pengadukan
www.hannainst.com
2.
mengukur pH
(kadar keasaman
pH Meter
atau basa) suatu
cairan
www.omega.com
3.
tempat contoh
Spektrofotometer atau cuplikan
dan Kuvet sampel yang akan
dianalisis
www.mt.com
Untuk
menimbang
Timbangan
4. massa suatu zat
Analitik
dengan tingkat
ketelitian tinggi
www.batavialab.com,
www.pureformulas.com
Bahan larutan
2. Indikator PP
pengencer
www.bukalapak.com
Bahan baku
3. NaOH
pengenceran
www.vinmetrica.com
BAB V
PEMBAHASAN
5.1.1 Alat
5. Corong berfungsi sebagai alat bantu untuk menuangkan cairan ke dalam wadah
bermulut sempit ketika melakukan praktikum di dalam laboratorium.
7. Gelas Beker sebagai wadah untuk menampung cairan atau larutan yang akan
diamati. Gelas beker juga berguna untuk memanaskan media menggunakan
kompor disertai panci sebagai wadah untuk mewadahi gelas beker. Bentuk gelas
beaker adalah silinder dan tersedia di dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 ml
sampai beberapa liter
8. Gelas Ukur berfungsi sebagai mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan ketelitian tinggi, berbentuk silinder dan memiliki kapasitas volume
5 mL – 2000 m
10. Pengaduk Kaca berfungsi untuk mengaduk suatu campuran atau larutan
kimia pada waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk
menolong pada waktu menuangkan/mendekanti cairan dalam proses
penyaringan.
11. Pipet Tetes berfungsi sebagai alat untuk memindahkan cairan dalam skala tetesan
kecil. Pengunaan pipet tetes terhadap suatu cairan harus dikhususkan agar tidak
terjadi kontaminasi cairan lain.
12. Pipet Ukur berfungsi sebagai ntuk memindahkan larutan atau cairan ke dalam suatu
wadah dengan berbagai ukuran volume. Untuk ukuran volume pada pipet ukur
yang paling besar adalah pipet ukur dengan volume 50ml.
13. Pipet Volume berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai
dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada
bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.
Label inilah yang menjamin ketepatan pengukuran volume suatu cairan.
5.1.2 Bahan
1. Aquades adalah air mineral yang telah diproses dengan cara destilasi
(disuling) sehingga diperoleh air murni (H2O) yang bebas
mineral. Berfungsi sebagai pelarut dalam melarutkan senyawa dan
membersihakan alat - alat laboratorium
2. Asam Klorida merupakan larutan jernih, tidak berwarna dari hidrogen
klorida (HCl) dalam air. Asam klorida dibuat dengan melarutkan hidrogen
klorida dalam air.
3. Natrium hidroksida murni memiliki bentuk putih padat dan tersedia dalam
bentuk serpihan, pelet, butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa
disebut larutan Sorensen. bersifat lembap cair dan secara spontan
menyerap karbondioksida dari udara bebas.Ia sangat larut dalam air dan
melepaskan panas ketika dilarutkan, dikarenakan pada proses pelarutannya
dalam air bereaksi secara eksotermis. natrium hidroksida juga larut ke
dalam etanol dan metanol, meskipun kelarutan NaOH dalam kedua cairan
ini lebih kecil daripada kelarutan KOH.
5.1.3 Instrumen
1. Magnetic Stirrer adalah alat pengaduk larutan yang dibantu oleh pil magnet yang
Dimasukkan ke dalam larutan yang akan dihomogenkan. Penyimpanan pil
diusahakan untuk ditengah dengan kecepatan yang diatur sehati-hati mungkin agar
tidak terjadi lonjakan yang tidak teratur yang berisiko memecahkan wadah gelas
3. pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman suatu
larutan atau benda yang prinsip kerjanya cukup sederhana yaitu hanya tinggal
menempelkan ujung alat tersebut ke objek yang diinginkan lalu indicator akan
menunjukkan angka yang menunjukkan tingkat keasaman suatu larutan/padatan.
4. Kuvet bentuk serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih
kecil. Digunakan sebagai tempat sample untuk analisis dengan
spektrofotometer. Kuvet tidak boleh dipanaskan. Bahan dapat dari silika
(quartz), polistirena atau polimetakrilat.
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang ada, dapat ditarik
kesimpulan berupa:
1. Perlunya pengenalan dasar-dasar praktikum agar seluruh praktikan ketika
sebelum dan saat melakukan praktikum bisa menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja;
6.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang sudah dilaksanakan, terdapat saran untuk
praktikum selanjutnya yaitu:
1. Agar ilmu yang disampaikan merata dan efektif, pemateri harusnya bisa
lebih mengkondisikan praktikan;
2. Agar praktikan memiliki waktu yang cukup dan efisien dalam melakukan
praktikum seharusnya jadwal dan durasi praktikum lebih dipertegas.
DAFTAR PUSTAKA