Anda di halaman 1dari 45

EKONOMI

Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute

EKONOMI
1. KONSEP DASAR EKONOMI
2. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
3. KEGIATAN EKONOMI
4. DUNIA USAHA
5. UANG, KREDIT, DAN BANK
6. NILAI DAN HARGA
7. SISTEM-SISTEM PEREKONOMIAN
8. PERTUMBUHAN EKONOMI
9. KEBIJAKAN PEMERINTAH Dl BIDANG EKONOMI
10. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
11. KOPERASI
12. PENERAPAN MATEMATIKA DALAM EKONOMI DAN AKUNTANSI
1.

KONSEP DASAR EKONOMI

A.

Pengertian Ekonomi
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia, yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos berarti rumah tangga dan
nomos berarti aturan. Jadi, oikonomia berarti mengatur rumah tangga.
Arti ilmu ekonomi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
mencapai kemakmuran hidupnya.
B.

Kebutuhan
1. Pengertian
Kebutuhan adalah suatu keinginan manusia atas benda dan jasa yang perlu dipenuhi untuk mempertahankan
hidupnya.
2. Macam-macam Kebutuhan
Dipandang dari sudut mendesak tidaknya, kita dapat membedakan:
a. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi supaya bisa mempertahankan hidupnya. Contoh:
makanan, pakaian, dan perumahan.
b. Kebutuhan sekunder (kultural), yaitu kebutuhan yang timbul bersama meningkatnya peradaban dalam
kehidupan manusia
c. dan kebutuhan ini akan dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh: sepeda, radio, dan alat-alat
rumah tangga.
d. Kebutuhan tersier (lux, mewah) merupakan kebutuhan akan barang-barang mewah dan kebutuhan ini baru
akan dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi Contoh: mobil, berlian, dan video.
Melihat kepada waktu, kebutuhan dapat dibagi dalam:
a. Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi saat itu juga dan tidak dapat ditunda. Contoh:
1) obat bagi orang yang sakit,
2) makan bagi orang yang sedang lapar,
3) payung pada saat sedang hujan.
Page 1

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


b. Kebutuhan masa depan, yaitu kebutuhan yang penyediaannya diusahakan waktu sekarang tetapi digunakan
untuk masa yang akan datang. Contoh:
1) menabung untuk masa depan
2) menyimpan beasiswa untuk anaknya pada waktu sekolah.
Akhirnya kebutuhan padat kita lihat juga dari wujudnya, yaitu:
a. Kebutuhan material, yaitu kebutuhan a a alat-alat yang dapat diraba dan dilihat. Contoh :makanan, pakaian, dan
perumahan.
b. Kebutuhan immaterial, yaitu kebutuhan benda-benda yang tidak berujud sehingga tidak bisa diraba. Contoh: jasa
guru, jasa akuntan, dan jasa dokter.
C.

Benda dan Jasa


1. Pengertian
Benda adalah alat pemuas kebutuhan mani : biasanya berupa zat.
Contoh: sepatu, pakaian, dan radio.
Jasa adalah alat pemuas kebutuhan manus = biasanya tidak berupa zat.
Contoh: jasa guru, jasa perhotelan, dan jasa
konsultan.
2. Macam-Macam Benda
Menurut kuantitasnya benda dapat dibagi:
a. Benda ekonomi, yaitu benda yang terbatas sehingga untuk memperoleh diperlukan pengorbanan, baik
berupa :maupun uang.
b. Benda bebas, yaitu benda yang jumlah terbatas, sehingga untuk memperoleh diperlukan pengorbanan, baik
berupa maupun uang.
Menurut kegunaannya benda dapat dibagi :
a. Benda produksi, yaitu benda yang dipakai untuk menghasilkan benda lain.
b. Benda konsumsi, yaitu benda yang lagi dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan manusia.
Menurut sifat hubungannya benda dapat dibagi menjadi:
a. Benda substitusi, yaitu benda yang dapat menggantikan kegunaan benda
b. Benda komplementer, yaitu benda yang berbeda bentuknya dan akan lebih bermanfaat apabila dipakai secara
bersama-sama, karena benda itu saling melengkapi satu sama lain.
3. Kegunaan Benda
Kegunaan benda adalah kemampuan suatu benda memenuhi kebutuhan manusia dan kegunaan itu dapat
ditinggalkan dengan mengadakan perubahan.
Macam-macam kegunaan benda:
a. Kegunaan dasar (element utility), yaitu suatu benda yang mempunyai guna karena dapat digunakan untuk
membuat benda lain.
Contoh: kacang kedelai sebagai bahan baku industri tahu/tempe.
b. Kegunaan bentuk (form utility), yaitu suatu benda yang mempunyai guna karena telah terjadi perubahan bentuk.
Contoh: kayu dirubah menjadi kursi.
c. Kegunaan tempat (place utility), yaitu suatu benda yang mempunyai guna karena telah terjadi perubahan tempat.
Contoh: pasir dari sungai ke kota.
d. Kegunaan waktu (time utility), yaitu suatu benda yang mempunyai guna karena telah terjadi perubahan waktu.
Contoh: payung pada waktu hujan.

Page 2

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


e. Kegunaan pelayanan (service utility), yaitu suatu benda yang mempunyai guna karena telah dilengkapi dengan
fungsi pelayanan.
Contoh: radio dengan fungsi pelayanan, berupa siaran.
f. Kegunaan hak milik (ownership utility), yaitu suatu benda yang mempunyai guna setelah terjadi perubahan hak
milik/penguasaan.
Contoh: cangkul selama di toko tidak seberapa gunanya, lain halnya kalau cangkul itu dimiliki oleh petani.
D.

Hukum dan Politik Ekonomi


1. Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi ialah suatu aturan yang menunjukkan hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi.
Hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi dapat bersifat:
a. Hubungan kausal (sebab akibat), yaitu hubungan yang menunjukkan peristiwa yang satu menyebabkan timbulnya
peristiwa yang lain.
Contoh:
1) Peristiwa I: harga BBM naik (sebab)
2) Peristiwa II: Tarif angkutan naik (akibat)
b. Hubungan fungsional (saling memengaruhi), yaitu hubungan yang menunjukkan peristiwa yang satu dengan
lainnya saling memengaruhi. Contoh:
1)
Permintaan akan barang x naik (bertambah), maka harga barang x naik, sedang harga barang x naik itu
memengaruhi permintaan terhadap barang x turun. Sifat- sifat hukum ekonomi.
a. Bersifat relatif, artinya bahwa hukum ekonomi tidak bisa berlaku mutlak karena titik tolaknya
tingkah laku manusia dalam masyarakat yang selalu berubah setiap saat.
b. Bersifat ceteris paribus, artinya bahwa hukum ekonomi berlaku apabila keadaan yang lain
tidak berubah. Keadaan lain itu, antara lain:
1) selera masyarakat tidak berubah,
2) pendapatan masyarakat tidak berubah,
3) orang tidak menyangka bahwa harga akan naik, dan
4) tidak ada barang pengganti (substitusi),
2. Politik Ekonomi
Politik ekonomi adalah kebijakan pemerintah dalam mengatur dan memperbaiki keadaan perekonomian
negara.
Misalnya: politik proteksi, politik dumping, devaluasi, dan Iain-Iain.

E.

Metode Ekonomi
Untuk mendapatkan hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi atau hukum ekonomi harus digunakan suatu
metode ekonomi. Ada dua metode yang ada dalam ilmu ekonomi, yaitu:
1. Metode Induksi
Metode induksi adalah metode yang-berpangkal pada kenyataan-kenyataan atau fakta, dari fakta tersebut
dikumpulkan dan dicari hubungan sampai akhirnya terdapat suatu hukum ekonomi.
2. Metode Deduksi
Metode deduksi adalah suatu metode yang berpangkal pada dalil atau hipotesis dan dari hipotesis tadi diambil ,
kesimpulan yang masuk akal yang ada hubungan dengan hukum ekonomi.

F.

Prinsip, Tindakan, dan Motif Ekonomi


Page 3

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


1.

Prinsip Ekonomi
a. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya selalu berusaha dengan pengorbanan tertentu memperoleh hasil
semaksimal-maksimalnya.
b. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya selalu berusaha untuk memperoleh hasil tertentu dengan
pengorbanan seminimal-minimalnya.
2. Tindakan Ekonomi
Tindakan manusia untuk dapat mengatasi ras, kekurang makmuran atau keinginan menjadi makmur.
3. Motif Ekonomi
Penyebab yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi. Motif-motif yang mendorong manusia
melakukan tindakan ekonomi, antara lain:
a. keinginan manusia menjadi makmur,
b. keinginan manusia mendapatkan kekuasaan
c. keinginan manusia mendapatkan penghargaan
d. keinginan manusia menolong sesamanya
e. keinginan manusia ikut serta dalam lapangan politik.
2. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. Permintaan
4. Pengertian
Permintaan adalah jumlah barang yang akan dibeli oleh para pembeli pada. Suatu pasar pada saat
tertentu dalam berbagai tingkat harga. Permintaan dapat dibagi menjadi:
a. Permintaan potensial merupakan jumlah barang yang ingin dibeli.
b. Permintaan efektif merupakan jumlah barang yang ingin dibeli yang dapat menjadi kenyataan.
5. Kurva Permintaan
Kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
Contoh:
Harga Satuan Barang A
Jumlah Permintaan
Rpl.000,10 buah
Rp800,20 buah
Rp600,30 buah
Rp400,40 buah
Rp200,50 buah
6.

Hukum Permintaan
Permintaan berbanding terbalik dengan harga Bila kita tuliskan dalam rumus:

P=

1
H

di mana P = permintaan dan

H = harga.

B. Penawaran
1. Pengertian

Page 4

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Penawaran adalah jumlah barang yang akan dijual para penjual pada suatu pasar dan suatu saat tertentu
dalam berbagai tingkat harga. Para penjual menawarkan barangnya dengan harga subjektif, karena dipengaruhi
oleh:
a. Biaya produksi
Para penjual menjual barangnya dengan harga di atas biaya produksi. Biaya produksi pada produsen itu
berbeda-beda besarnya.
b. Keuntungan yang diharapkan
Para penjual menawarkan barangnya dengan harga yang sudah diperhitungkan besarnya keuntungan.
c. Kebutuhan akan uang
Apabila penjual sangat membutuhkan uang dengan mendesak, maka penjual itu memungkinkan menjual
barangnya di bawah harga penjual lain.
d. Harapan harga akan naik
Penjual yang kuat keuangannya, mungkin akan sementara waktu tidak menjual barang dengan
harga yang berlaku sekarang. Dengan menunda penjualan barangnya, penjual berharap di masa yang
g^an datang harga akan naik.
2. Kurva Penawaran
Kurva penawaran bergerakdari kiri bawah ke kanan atas.
Contoh:
Harga Satuan Barang A
Jumlah Barang yang ditawarkan
Rp 1.000,00
0 buah
Rp 2.000,00
3.000 buah
Rp 3.000,00
5.000 buah
Rp 4.000,00
7.000 buah
Rp 5.000,00
8.000 buah
Rp6.000,00
9.000 buah

3.

Hukum penawaran
Penawaran berbanding lurus dengan harga barang .
Bila kita tuliskan dalam rumus:

S=1 x H

di mana S = penawaran dan H = harga.


C. Pasar
1. Pengertian
Pasar adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran suatu barang/jasa yang diperjualbelikan.
2. Macam-Macam Bentuk Pasar
Ditinjau dari barang yang diperdagangkan, cara pembayaran barang, dan pembayarannya.
1) Pasar konkrit, yaitu pasar di mana bermacam-macam barang yang diperjualbelikan terdapat dalam pasar itu, dan
segera setelah jual beli terjadi barang diserahkan dengan pembayarannya. Contoh: pasar sehari-hari.
2) Pasar abstrak, yaitu pasar di mana jual beli barang dilakukan berdasar contoh
standar. Pelaksanaan penyerahan barang dan pembayaran berdasarkan atas contoh standar dan kontrak
yang telah lewat. Contoh: bursa efek.
Page 5

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Ditinjau dari hubungan pihak pembeli dan penjual.
1) Pasar persaingan sempurna (perfect competition), terjadi bilamana pihak pembeli dan penjual mengadakan
persaingan. Suatu pasar dikatakan pasar persaingan bebas jika:
a) Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak, sehingga pembeli/penjual secara perorangan tidak dapat
memengaruhi situasi pasar.
b) Berorganisasi secara sempurna.
c) Penjual dan pembeli bebas mengadakan perjanjian jual beli tanpa campurtangan pemerintah.
d) Barang yang diperdagangkan serba sama (homogen).
e) Pemerintah tidak turut campur dalam pembentukan harga, baik langsung maupun tidak langsung.
2) Pasar monopoli (monopolistic), terjadi bilamana seorang penjual/pembeli menguasai pasar, sehingga dapat
memengaruhi penetapan harga pasar.
3) Pasar persaingan tidak sempurna/ persaingan monopolistik (monopolistic competition), adalah suatu pasar dimana
terdapat sekelompok penjual yang menjual barang-barang sejenis, tetapi ada perbedaan-perbedaan hasil.
Ditinjau dari waktunya:
1) Pasar harian.
2) Pasar mingguan.
3) Pasar bulanan.
4) Pasar tahunan.
Ditinjau dari luasnya:
1) Pasar dalam negeri.
2) Pasar luar negeri.
3) Pasar internasional.
D. Elastisitas
1. Elastisitas Permintaan
a. Pengertian
Elastisitas permintaan adalah seberapa banyak permintaan barang akan berubah karena adanya
perubahan harga
b. Rumus Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan dapat dicari dengan rumus:

Pd =

Q P
x
P Q

Di mana:
Ed = elastisitas permintaan
Q = perubahan jumlah permintaan
AQ = perubahan harga
Q = jumlah permintaan awal
P = harga mula-mula
Ada lima jenis elastisitas permintaan, yaitu:
E > 1, permintaan tersebut elastis
E = 1, permintaan tersebut unitery elastisity
Page 6

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


E < 1, permintaan inelastis
E = ~, permintaan elastis sempurna
E = 0, permintaan inelastis sempurna
c. Koefisien elastisitas
Koefisien elastisitas adalah perbandingan antara besarnya perubahan permintaan dengan perubahan
harga. Makin besar angka elastisitas, makin besar pula pengaruh perubahan harga terhadap permintaan, dan
sebaliknya.
d. Faktor yang memengaruhi Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
1) Tingkatan besar kecilnya intensitas kebutuhan
2) Ada tidaknya barang substitusi.
3) Besar kecilnya penghasilan konsumen.
2.

Elastisitas Penawaran
a. Pengertian
Elastisitas penawaran adalah seberapa banyak perubahan, jumlah barang yang ditawarkan/dijual
yang diakibatkan oleh adanya perubahan harga barang itu.
b. Rumus Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran dapat dicari dengan rumus:

E 5=

Q P
x
P Q

Di mana:
E5 = Elastisitas penawaran
Q = perubahan jumlah penawaran
Q = perubahan harga
Q = jumlah penawaran awal
P = harga barang mula-mula
Seperti dalam elastisitas permintaan, Elastisitas penawaran inipun ada lima jenis, yaitu: elastis,
unitary elastis, inelastis, inelastis sempurna dan elastis sempurna. Makin besar Elastisitas penawaran, berarti
makin besar pula pengaruh perubahan harga terhadap jumlah penawaran.
c. Faktor yang memengaruhi Elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1) Jenis barang yang ditawarkan.
2) Ada tidaknya barang substitusi.
3) Pendapatan konsumen.
Page 7

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


3.

Elastisitas Silang
a. Pengertian
Elastisitas silang adalah berapa banyak jumlah permintaan barang yang satu berubah, yang
disebabkan oleh perubahan harga barang yang lain. Elastisitas silang ini tidak terjadi pada suatu jenis barang,
tetapi terjadi antara dua atau lebih jenis barang.
b. Rumus Elastisitas silang
Elastisitas Silang dapat dicari dengan rumus:

Es =

QA PB
x
PB QA

Di mana:
Es
= elastisitas silang
QA
= jumlah barang
A PB = harga barang B
Dari perhitungan rumus di atas, apabila hasilnya:
1) Positif, kedua barang tersebut hubungan substitusi
2) Negatif, kedua barang tersebut mempunyai hubungan komplementer.
3. KEGIATAN EKONOMI
A. Produksi
1. Pengertian
Produksi ialah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu benda.
2. Jenis Produksi
produksi dapat digolongkan dalam 6 bidang, yaitu:
a. Ekstraktif
Produksi ekstraktif adalah kegiatan memungut langsung dari alam, seperti pertambangan, perikanan laut.
b. Agraria
Produksi agraria adalah kegiatan mengolah tanah untuk memelihara tumbuh-tumbuhan dan hewan, seperti
pertanian dan peternakan.
c. Industri
Bidang industri meliputi pengolahan, perakitan, kerajinan. Bahan mentah diolah menjadi bahan jadi atau
setengah jadi, perakitan mobil, usaha perbengkelan, pabrik makanan dan minuman. Pariwisata di Indonesia
termasuk industri, karena kegiatan itu dianggap sebagai pengolahan objek-objek pariwisata untuk mendapatkan
penghasilan bagi negara.
d. Perdagangan
Pengertian perdagangan mencakup kegiatan membeli untuk kemudian dijual. Misal, pedagang membeli
hasil pertanian dari desa untuk kemudian diekspor ke luar negeri atau mengimpor dari luar negeri untuk kemudian
dijual di dalam negeri.
e. Transportasi/Pengangkutan
Page 8

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Transportasi adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat
yang lain. Contoh: Pengangkutan darat, laut, dan udara
Produksi jasa adalah kegiatan penyajian sarana jasa, seperti pergudangan, perbankan, asuransi,
Perhotelan, dan biro travel. Yang dihasilkan sektor Jasa bukanlah barang-barang, tetapi sarana.
Sarana adalah kebutuhan untuk menunjang bidang produksi lainnya.
3. Faktor Produksi
Faktor produksi adalah alat-alat atau bahan-bahan yang dipergunakan dalam proses produksi. Faktor produksi
terbagi atas:
a. Faktor produksi asli, terdiri dari:
1) Faktor produksi alam adalah segala sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh semua manusia dalam
usahanya mencapai kemakmuran.
2) Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kegiatan manusia, baik jasmani maupun rohani yang
direncanakan dalam proses produksi.
b. Faktor produksi turunan, terdiri dari:
1) Faktor produksi modal, yaitu hasil produksi yang digunakan dalam proses produksi lebih lanjut untuk
menghasilkan barang lain.
2) Faktor produksi pengusaha, yaitu kegiatan untuk mengkoordinir faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan
modal.
4.

5.

Perbaikan dan Perluasan Produksi


a. Perbaikan produksi
Untuk meningkatkan produktivitas, perlu diadakan perbaikan produksi yang dapat ditempuh melalui dua
cara, yaitu:
1) Inovasi, yaitu cara untuk mempergunakan alat-alat produksi yang lebih balk.
2) Rasionalisasi, yaitu semua usaha untuk
mempertinggi efisiensi produksi, yang meliputi mekanisasi, scientific management, dan normalisasi.
Mekanisasi ialah pemakaian alat-alat untuk menghemat tenaga kerja. Scientific management ialah dengan cara
mengadakan pembagian kerja yang baik. Normalisasi ialah menjadikan alat-alat produksi dan barang-barang
konsumsi bermacam-macam bentuknya menjadi satu bentuk standar.
b. Perluasan produksi
Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sudah seharusnya produksi diperluas.
Perluasan produksi dapat dilakukan secara:
1) Ekstensif, yaitu dengan menambah faktor-faktor produksi.
2) Intensif, yaitu dengan memperbesar produktivitas dari alat-alat produksi.
Biaya Produksi
a. Pengertian
Biaya produksi ialah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Di dalam industri yang besar,
banyak sekali terjadi pengeluaran-pengeluaran atau biaya-biaya untuk menjalankan proses produksi. Namun, pada
dasarnya biaya produksi dibagi menjadi:
1) Biaya implisit, yaitu biaya bagi seorang pengusaha yang menyertakan sumber dayanya dalam proses
produksi. Contoh: seorang pemilik perusahaan, memakai tanahnya untuk gudang atau menggunakan
kendaraan pribadinya untuk transportasi perusahaan.
2) Biaya explisit, yaitu yang betul-betul dikeluarkan oleh seorang pengusaha untuk mendapatkan input/sumber
daya untuk diikutsertakan dalam proses produksi. Contoh: biaya untuk bahan baku, biaya untuk bahan
penolong, dan gaji pegawai.
Page 9

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


b.

Jenis-jenis biaya produksi


Jenis-jenis dari biaya produksi, yaitu:
1) Biaya variabel (variable cost) disingkat VC, yaitu biaya yang berubah-ubah menurut jumlah output yang
diproduksi. Jadi, output bertambah, maka biaya variabel ini ikut bertambah. Contoh: biaya pembelian
bahan baku, dan bahan bakar.
2) Biaya tetap (fixed cost) disingkat FC, yaitu biaya yang tidak ikut berubah berapapun tambahnya jumlah
output yang diproduksi. Jadi biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah output yang dihasilkan. Contoh: biaya
sewa gedung, biaya pemeliharaan gedung yang dalam perusahaan. Biaya produksi dinyatakan dalam
suatu konstanta.
3) Biaya total (total cost) disingkat TC, yaitu semua biaya yang terjadi dalam suatu proses produksi. Dengan
demikian, biaya total ini merupakan biaya tetap ditambah biaya variabel. Biaya ini dapat dituliskan dalam
persamaan:
TC= FC + VC
Persamaan tersebut di atas bila ditulis dalam persamaan matematis, yaitu:
Y = a + bX
di mana:
Y = total cost,
a = fixed cost
bX = variabel cost.
4) Biaya total rata-rata (average total cost)
disingkat ATC, yaitu biaya total dibagi dengan jumlah unit output yang dihasilkan
Jadi, rumusnya adalah:

TC
Y
atau
X
X

5)

Biaya variabel rata-rata (average variable


cost) disingkat AVC, yaitu biaya variabel dibagi
dengan jumlah unit output yang diproduksi.
Jadi, rumusnya:

VC
bX
atau
X
X

6)

Biaya tetap rata-rata (average fixed cost)


disingkat AFC, yaitu biaya tetap dibagi dengan
jumlah unit output yang diproduksi.
Jadi, rumusnya: atau

FC
aX
atau
X
X

1) Biaya marginal (marginal cost) disingkat MC, yaitu tambahan biaya total yang disebabkan karena adanya
tambahan satu unit output yang diproduksi. Cara mencari biaya ini merupakan turunan pertama dari biaya total.
Jadi, rumusnya:

Page
10

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute

dY
atau Y
dX
8)

Biaya marginal rata-rata (average marginal cost) disingkat AMC, yaitu biaya marginal dibagi dengan jumlah unit output
yang diproduksi
Jadi, rumusnya:

Y
MC
atau
X
X

B. Distribusi
1. Pengertian
Distribusi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran barang-barang dari produsen ke
konsumen.
2. Sistem Distribusi *
a. Distribusi secara langsung, yaitu penyaluran barang-barang hasil produksi yang dilaksanakan langsung dari
produsen ke konsumen.
b. Distribusi secara tidak langsung, yaitu penyaluran barang-barang hasil produksi yang dilaksanakan produsen
secara tidak langsung ke tangan konsumen, tetapi dengan melalui perantara. Penyaluran barang-bararig cara
ini berlangsung melalui:
1) Pedagang, yang dibedakan:
a) Pedagang besar [wholesaler), yaitu pedagang-pedagang yang melakukan pembelian barang-barang
dari produsen dalam partai besar yang kemudian menjualnya kembali ke pedagang kecil. Misalnya:
distributor dan grosir.
b) Pedagang eceran (retailer), yaitu pedagang yang secara langsung melayani konsumen. Misalnya:
toko kelontong dan warung.
2) Perantara
a) Agen, yaitu perantara yang menjual barang hasil produksi peruahaan tertentu. Untuk ini agen
mendapat upah sebanding dengan nilai barang yang dijualnya. Misalnya: agen sepatu.
b) Makelar, yaitu perantara perdagangan atas nama orang lain untuk menjualkan atau membelikan
barang dengan menerima balas jasa yang disebut provisi/kurtasi.
c) Komisioner, yaitu perantara atas namanya sendiri dan ikut bertanggungjawab atas tindakan yang
dilakukan daiam mengadakan perjanjian jual beli dengan menerima balas jasa yang disebut komisi.
3) Eksportir dan importir.
4) Lembaga-lembaga penjualan barang, misalnya supermarket, dan koperasi konsumsi.
C. Konsumsi
1. Pengertian
Konsumsi adalah suatu tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu barang, baik wcara
langsung maupun tidak langsung. Hubungan Pendapatan dengan Konsumsi Makin tinggi pendapatan, makin banyak
jumlah jenis benda maupun jasa yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit pendapatan, makin berkurang jumlah
benda maupun jasa yang dikonsumsi. Sehubungan dengan itu lahirlah hukum Engel, yang berbunyi: Makin kecil
pendapatan makin besar bagian dari Pendapatan itu yang digunakan untuk konsumsi dan sebaliknya.
2. Pemuasan Maksimum pada Waktu Mengomsumsi
Pemuasan maksimum pada waktu mengonsumsi barang untuk memenuhi kebutuhan manusia dikemukakan
seorang ahli ekonomi bangsa Jerman bernama Hermann Heinrich Gossen yang terkenal dengan hukum Gossen I dan
II.
Page
11

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


a)

Hukum Gossen I:
Apabila suatu kebutuhan itu dipuaskan secara terus-menerus, maka mulai dari suatu titik tertentu kenikmatannya
makin lama makin berkurang, sehingga akhirnya mencapai kepuasan.
b) Hukum Gossen II:
Manusia akan berusaha untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan sampai pada tingkat intensitas yang
sama.
D. Pendapatan Nasional
1. Pengertian
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi selama satu tahun.
2. Macam Pendapatan Nasional
Ilmu ekonomi mengenal lima konsep pendapatan nasional, yaitu:
a.
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk nasional bruto ialah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam jangka waktu
setahun. Barang-barang tersebut terdiri dari barang-barang final, artinya barang konsumsi dan modal yang sudah
mencapai tahap penggunaan akhir.
b.
Produk Nasional Netto (NNP)
Produk nasional netto adalah GNP dikurangi nilai penyusutan dan penggantian modal.
c.

Pendapatan Nasional Netto (NNI)


Pendapatan nasional netto adalah jumlah nilai semua balas jasa yang diterima faktor-faktor produksi setelah
dikurangi pajak tidak langsung, seperti pajak penjualan, bea impor.
d.
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan ialah pendapatan yang sesungguhnya sampai ke tangan orang yang turut serta
dalam produksi. Tidak seluruh pendapatan nasional neto itu jatuh ke tangan faktor-faktor produksi, karena masih harus
dikurangi laba
yang tidak dibagikan, pajak perseorangan, iuran jaminan sosial, serta ditambah pembayaran bersifat pindahan
(transfer).
e.
Pendapatan Bebas (DI)
Akhirnya terdapatlah residu pendapatan dinamakan disposible income. Pendapatan ini menjadi hak milik
mutlak penerima dan merupakan jumlah sisa pendapatan perseorangan dikurangi pajak langsung.
3. Faedah Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Untuk menggambarkan jenis kegiatan produksi dan struktur perekonomian.
b. Misalnya, dihitung berapa jumlah barang yang dihasilkan di setiap sektor produksi. Jika sebagian besar
pendapatan dihasilkan di sektor agraria, dapat dipastikan bahwa perekonomiaannya berstruktur agraria.
c. Tersedianya bahan-bahan keterangan secara makro dan sektoral. Keterangan ini sangat elementer untuk
penyusunan rencana perekonomian dan politik ekonomi oleh pemerintah.
d. Untuk menentukan masalah keadilan dan kemakmuran, sebab perhitungan pendapatan nasional juga
menggambarkan
golongan
mana dalam masyarakat yang paling banyak
sumbangannya kepada produksi nasional dan golongan mana pula yang memperoleh terbanyak. Hal ini
merupakan masalah keadilan jika yang berjasa menerima, tidak sebanding dengan jasa yang diberikan ke dalam
kekayaan nasional.
4. Komponen Pendapatan Nasional
Page
12

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute

a.
b.
c.
d.

Rumah tangga produksi atau produsen menggunakan 4 faktor untuk menyelenggarakan produksi. Faktor-faktor
tersebut memberikan jasa dalam proses produksi dan karenanya tiap faktor menuntut bagian masing-masing dari hasil
produksi sebagai imbalan jasa. Imbalan jasa itulah yang dinamakan komponen pendapatan nasional, yang berupa:
Faktor alam menerima sewa.
Faktor tenaga kerja menerima upah.
Faktor modal menerima bunga.
Faktor pengusaha menerima laba.
Jumlah total komponen itu bergantung pada jumlah pendapatan nasional, sedang jumlah tiap komponen selain
dipengaruhi jumlah pendapatan nasional juga ditemukan oleh sistem distribusi dan redistribusi yang berlaku.
Penerimaan imbalan jasa berbeda waktunya. Sewa, upah, bunga, diterima oleh faktor-faktor sementara produksi
sedang berlangsung dan belum selesai, sedang laba sesudah itu.
4.

DUNIA USAHA

A. Badan Usaha dan Perusahaan


Badan usaha atau onderneming adalah perusahaan atau gabungan perusahaan yang berdiri sendiri, bertujuan
mencari laba atas tanggungan dan risiko pengusaha. Badan usaha itu merupakan suatu kebulatan ekonomis. Perusahaan
atau bedrijf adalah bagian teknik dari proses produksi dan merupakan alat badan usaha mendapatkan laba. Perbedaan
antara badan usaha dengan perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perusahaan menghasilkan barang atau jasa, sedangkan badan usaha menghasilkan laba atau rugi
2. Perusahaan dapat berupa pabrik, bengkel, kedai, toko, kantor dan sebagainya. Badan usaha berupa firma, PT,
koperasi, dan sebagainya.
3. Perusahaan merupakan alat badan usaha untuk memperoleh laba, sedangkan badan usaha itu suatu kebulatan
ekonomis yang bertujuan mencari laba.
B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha
1. Penggolongan Menurut Pemilikan Modalnya
a. Badan usaha negara
Badan usaha negara sering dikenal dengan nama Perusahaan Negara/PN, yaitu perusahaan yang
dikuasai dan dimiliki oleh negara dengan tujuan untuk menyelenggarakan kepentingan masyarakat, jadi tidak
semata-mata mencari keuntungan, misalnya: PLN.
b. Badan usaha swasta
Usaha swasta adalah badan usaha yang Modelnya dimiliki perorangan, atau sekelompok orang tertentu
atau masyarakat. Tujuannya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Badan usaha swasta dapat
dibedakan dalam Swasta asing swasta nasional.
c. Badan usaha campuran
badan usaha campuran adalah badan usaha yang sebagian modalnya berasal dari swasta dan sebagian
lagi milik pemerintah.
2. Penggolongan Menurut Badan Hukumnya
a. Perusahaan perseorangan
perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki dan didirikan atas perseorangan dengan
modal sendiri atau pinjaman.
b. Firm a
Page
13

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Firma adalah badan yang didirikan oleh beberapa orang yang menggabungkan modal dan tenaganya
dengan maksud bersama-sama berusaha di bawah satu nama dan membagi keuntungan berdasarkan
perbandingan modal yang dimasukkan dalam perusahaan.
c. Persekutuan komanditer (CV)
Persekutuan komanditer adalah badan yang didirikan oleh beberapa orang persero, dimana beberapa
orang dari persero itu selain memasukkan modal juga memimpin dan bertanggung jawab yang tidak terbatas atas
risiko perusahaan, persero ini disebut persero pengurus/ aktif. Beberapa persero lainnya hanya memasukkan
modal saja dan tanggung jawab terbatas sampai jumlah modal yang dimasukkannya, persero ini disebut persero
komanditer atau persero diam.
d. Perseroan Terbatas (PT) = NV = Ltd
Persekutuan terbatas adalah perseroan yang modalnya terbagi-bagi atas beberapa surat seroan peseropesero itu hanya bertanggung jawab atas utang perseroan sebesar modal yang telah masukkannya.
e. Koperasi adalah suatu organisasi ekonomi rakyat
berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan.
f. Perusahaan Negara (PN) dan Perusahaan Daerah (PD)
Perusahaan negara adalah suatu satuan produksi yang modal seluruhnya terdiri dari kekayaan negara,
dengan tujuan menyelenggarakan kepentingan umum, memberi jasa-jasa, mencegah monopoli swasta dan
sebagai sumber pendapatan negara. Perusahaan daerah adalah perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh
pemerintah Daerah Tingkat I atau Daerah Tingkat II
g. Yayasan
Yayasan adalah suatu badan yang tujuan utamanya lebih bersifat sosial, yaitu lebih mementingkan
kesejahteraan masyarakat.
C. Konsentrasi Badan Usaha
Untuk menghindari adanya persaingan antar perusahaan, dibentuklah kerja sama antar perusahaan yang satu
dengan yang lain dalam bentuk:
1.
Kartel
Kartel adalah kerja sama beberapa perusahaan yang sejenis dengan mengadakan persetujuan untuk
mengatur kepentingan bersama.
2.
Sindikat
Sindikat adalah kerja sama untuk sementara waktu dengan suatu tujuan tertentu.
3.
Trust
Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi satu badan usaha baru, yang mempunyai kekuasaan
ekonomi yang besar pula dan berusaha mendapatkan monopoli.
4.
Holding Company
Holding Company adalah suatu perusahaan yang menguasai perusahaan lainnya dengan memiliki sebagian
besar saham perusahaan saingannya. Perusahaan yang pertama menjadi induk perusahaan sedang yang lainnya
sebagai anak perusahaan.
5.
Concern
Concern adalah kerja sama antara perusahaan dengan tujuan memenuhi kepentingan bersama di bidang
teknik maupun perdagangan. Kerja sama ini terjadi karena perusahaan-perusahaan tadi terikat adanya hubungan
pribadi atau finansial. Kerja sama antara pemerintah/swasta nasional dengan swasta luar negeri, berbentuk:
a. Joint venture
Page
14

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Kerja sama antara dua perusahaan baik perusahaan pemerintah/swasta nasional dengan perusahaan asing,
baik dengan investasi modal maupun teknik pelaksanaannya, di mana bentuk asal masih tetap ada dan tidak
membentuk perusahaan baru.
b. Joint interprise
Bentuk kerja sama antara perusahaan swasta nasional dengan perusahaan swasta asing yang dibentuk
dengan nama baru.
c. Joint operation
Kerja sama antara pemerintah dengan swasta dalam melaksanakan usaha.
d. Production sharing
Perjanjian antara perusahaan pemerintah dengan pihak asing tentang pembagian keuntungan dari hasil
produksi yang aktif. Pihak yang memproduksi perusahaan asing, sedangkan perusahaan nasional hanya pembagian
keuntungan saja.

5. UANG KREDIT DAN BANK


A. Uang
1. Definisi
Uang adalah alat pembayaran yang sah yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan berlaku di dalam daerah
hukum tertentu.
2. Syarat Uang
a.
Disukai umum.
b.
Tahan lama dan mudah disimpan.
c.
Mudah dipindah-pindahkan.
d.
Mempunyai satu kualitas.
e.
Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai keseluruhan.
f.
Mempunyai nilai yang tetap dalam jangka panjang.
3. Fungsi Uang
a.
Sebagai alat tukar umum.
b.
Sebagai alat satuan hitung.
c.
Sebagai alat pembayaran yang sah.
d.
Sebagai untuk menabung.
e.
Sebagai alat pembentukan dan pemindahan modal.
4. Teori Nilai Uang
a. Teori metaiisme Klasik
Uang diterima umum karena uang itu sendiri memiliki nilai sewajarnya yang ditentukan oleh bahan untuk
membuat uang.
b. Teori nominalisme
Uang diterima umum tidak karena uang itu dibuat dari emas/perak, tetapi karena tenaga belinya.
c. Teori kuantitas
1) Menurut David Ricardo, harga barang berbanding lurus menurut banyak uang yang beredar.
2) Irving Fisher, merumuskan perubahan nilai uang
Page
15

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute

MV =PT
Catatan: M = Money, V = Velocity of money
circulation, P = Price, T = Trade
Dengan ditambah uang giral maka rumusnya
menjadi:
5.

6.

M V + M 1V 1=P T

Standar Mata Uang


a. Metaiisme, terdiri:
1) Monometalisme: standar keuangan yang menggunakan satu jenis logam sebagai standarnya.
2) Bimetalisme: standar keuangan yang menggunakan emas dan perak yang ditetapkan dengan undangundang.
3) Standar pincang, jika emas digunakan sebagai standar sedang perak dipakai sebagai alat pembayaran.
b. Standar kertas (standar bebas), yaitu sistem yang menggunakan kertas sebagai alat pembayaran yang sah.
Inflasi dan Deflasi
Inflasi terjadi apabila jumlah uang yang beredar melampaui arus barang, sedangkan alat-alat produksi
sudah dipergunakan sepenuhnya. Penambahan barang tidak mengimbangi penambahan uang yang beredar,
akibatnya harga barang cenderung naik dan daya beli uang turun. Deflasi terjadi apabila jumlah uang berkurang
dibandingkan dengan jumlah barang, sehingga produksi merosot, kesempatan kerja berkurang, harga barang turun
harga uang naik.

B. Kredit
1. Pengertian
Kredit berasal dari bahasa Latin Yunani credere = kepercayaan. Kredit adalah penyerahan barang/jasa yang
tidak langsung menerima imbalan tetapi yang menerima berjanji bahwa lain waktu akan membayar/ melunasinya
2. Faktor yang mempengaruhi kredibilitas Seseorang
Panca C:
a.
Character/pribadi.
b.
Capacity/kemampuan.
c.
Cop/to//modal.
d.
Co/7arera//jaminan.
e.
Condition of economic.
3. Penggolongan Kredit
a) Menurut pihak yang memberi
1) Kredit penjual: yang diberikan oleh penjual,
2) Kredit pembeli: yang diberikan oleh pembeli.
3) Kredit pemerintah: yang diberikan oleh pemerintah.
4) Kredit luar negeri: yang diperoleh dari luar negeri.
5) Kredit bank: yang diberikan oleh bank.
b) Menurut tujuan
1) Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan kepada badan-badan hukum.
2) Kredit produktif, yaitu kredit yang dipergunakan untuk tujuan berproduksi, seperti KCK, KIK, KMKP.
c) Menurut pihak yang menerima
1) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu sampai tiga tahun.
2) Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun
Page
16

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


4. Fungsi Kredit
a.
Meningkatkan daya guna modal/uang.
b.
Mempermudah produksi dan distribusi.
c.
Meningkatkan daya beli seseorang.
d.
Menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.
e.
Sebagai alat hubungan ekonomi internasional.
5. Kebaikan dan Keburukan Kredit
a.
Kebaikan kredit
1) Menaikkan produktivitas melalui modal uang.
2) Memperlancar peredaran uang.
3) Mempermudah pertukaran dalam perdagangan.
b.
Keburukan kredit
1) Terjadinya produksi yang berlebihan.
2) akan menimbulkan inflansi.
3) Adanya spekulasi dari pedagang.
6. Lembaga Kredit
a.
Bank.
b.
Lembaga keuangan nonbank.
c.
Pasar uang.
C. Bank
1. Pengertian
Bank berasal dari bahasa Italia, banca= meja tempat menyimpan uang. Bank adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
2. Fungsi Bank
a. Tempat menukar uang.
b. Tempat menghimpun dana masyarakat.
c. Penyalur kredit.
d. Pembuat uang.
e. Perantara dalam lalu lintas pembayaran.
3. Jenis Bank
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967, ada 4 jenis bank, berdasarkan fungsinya:
a. Bank sentral, mencetak dan mengedarkan uang kertas bank.
b. Bank umum, menghimpun dana dari masyarakat berupa giro deposito dan kredit jangka pendek.
c. Bank pembangunan, simpanan dalam bentuk deposito jual beli kertas berharga, dan kredit jangka menengah dan
panjang.
d. Bank tabungan, menarik dari tabungan, bunga uang dan jual beli saham. Berdasarkan pemilikan modal:
a) Bank swasta nasional: bank umum, Bank Prekreditan Rakyat (BPR).
b) Bank Pemerintah: bank umum, bank pembangunan.
c) Bank swasta asing: bank asing yang ada di Indonesia
4. Sistem Perbankan di Indonesia
a. Dewan moneter.
b. Bank sentral (Bank Indonesia).
c. Bank umum pemerintah, swasta nasional, swasta asing.
d. Bank pembangunan, milik pemerintah pusat, daerah, dan swasta.
e. Bank tabungan, milik pemerintah dan swasta.
Page
17

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


5.

6.

7.

f. Lembaga keuangan nonbank.


Kebijakan Perbankan
a. Politik diskonto, yaitu menaikkan/menurunkan suku bunga.
b. Politik pasar terbuka, yaitu menjual/membeli surat-surat berharga.
c. Politik pemberian kredit, yaitu
1) Tight money policy: kebijakan uang ketat
2) Essay money policy: kebijakan uang longgar.
3) Politik cadangan kas {cash ratio), yaitu menaikkan/ menurunkan cadangan kas
Lembaga Keuangan Nonbank Unsur- unsurnya:
a. Dana pensiun.
b. Koperasi kredit.
c. Bank pasar.
d. Bank desa.
e. Credit union.
f. Pegadaian.
g. Perusahaan asuransi.
Kemampuan Bank
Kemampuan bank ditentukan oleh tiga aspek, yaitua. Solvabilitas, kemampuan bank untuk membayar utang-utangnya.
b. Rentabilitas, kemampuan bank untuk mendapatkan laba.
c. Likuiditas, kemampuan bank untuk membayar sewaktu-waktu.

6. NILAI DAN HARGA


A. Nilai
1. Definisi
Nilai adalah kemampuan suatu barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kemampuannya untuk
dapat ditukarkan dengan barang/jasa lain.
2. Macam-Macam Nilai
a. Nilai pakai: kemampuan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia, meliputi:
1) Nilai pakai objektif: kesanggupan barang/ jasa untuk memuaskan kebutuhan manusia.
2) Nilai pakai subjektif: arti yang diberikan pada seseorang atas suatu barang karena barang itu dapat
memuaskan kebutuhannya.
b. Nilai tukar: kesanggupan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain, meliputi:
1) Nilai tukar objektif: kemampuan barang/ jasa untuk ditukarkan dengan barang lain.
2) Nilai tukar subjektif: arti yang diberikan seseorang atas sesuatu barang karena barang itu dapat ditukar
dengan barang lain.
c. Nilai subsitusi: nilai suatu barang karena barang itu dapat menggantikan fungsi barang lain, meliputi:
1) Barang superior: suatu barang yang menggantikan barang lain tetapi barang pengganti itu lebih baik dari
barang yang digantikannya.
2) Barang inferior: suatu barang yang menggantikan barang lain tetapi barang pengganti itu kurang baik dari
barang yang digantikan. Nilai batas: makin banyak barang yang dimiliki seseorang untuk memuaskan
kebutuhannya, makin rendah nilai terhadap barang itu, Nilai suatu barang itu ditentukan nilai barang yang
terakhir.
3. Teori Nilai Teori nilai objektif
Page
18

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


1) Teori nilai pasar, yang menyatakan bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran di pasar. Pelopornya: David Humme dan Locke.
2) Teori nilai biaya produksi, yang menyatakan bahwa nilai suatu barang sama besarnya dengan jumlah biaya
dalam proses produksi. Pelopornya: Adam Smith.
3) Teori nilai biaya reproduksi, yang menyatakan nilai suatu barang ditentukan oleh biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi kembali barang yang sejenis. Pelopornya:Carey.
4) Teori nilai kerja, yang menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang
diperlukan. Pelopornya: David Richardo.
5) Teori nilai tenaga kerja rata-rata dan teori nilai lebih, yang menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan
oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dengan rata-rata produksinya. Teori ini menjelaskan bahwa tenaga
kerja dibayar dengan rendah. Pelopornya: Karl Marx.
4. Teori nilai subjektif
Hukum Gossen I dan II pelopornya Gossen Teori nilai batas, yang menyatakan bahwa suatu jenis barang
ditentukan oleh nilai penggunaan paling akhir dari barang tersebut. Pelopornya adalah Karl Menger, Stanley Jevons,
dan Leon Wacras.
B. Harga
1. Pengertian
harga merupakan nilai suatu barang yang | *nyatakan dalam bentuk uang atau sejumlah uang yang diperlukan
untuk memperoleh suatu barang.
2.

Golongan Pembeli dan Penjual


a. Pembeli dapat digolongkan menjadi 3:
1) Pembeli marginal, yaitu pembeli yang mempunyai tenaga beli sama dengan harga pasar.
2) Pembeli super marginal, yaitu pembeli yang mempunyai tenaga beli diatas harga pasar.
3) Pembeli submarginal, yaitu pembeli yang mempunyai tenaga beli diatas harga pasar.
b. Penjual dapat digolongkan menjadi 3:
1) Penjual marginal, yaitu penjual yang harga jualnya sama dengan harga pasar.
2) Penjual supermarginal, yaitu penjual yang harga pokoknya di bawah harga pasar.
3) Penjual submarginal, yaitu penjual yang harga jualnya di atas harga pasar.
3. Premi Produsen dan Premi Konsumen
a. Premi produsen merupakan premi yang diperoleh produsen karena biaya produksinya lebih rendah dari harga
pasar, sehingga ia memperoleh laba.
b. Premi konsumen merupakan premi yang diperoleh konsumen karena tenaga belinya lebih besar dari harga
pasar, sehingga seakan-akan memperoleh laba.
4. Politik Harga Differensial
Politik ini menerangkan bahwa untuk barang yang sama tetapi harga berbeda-beda.
a. Bagi pembeli perbedaan harga disebabkan oleh:
1) Intensitas pembeli.
2) Tenaga beli.
3) Selera pembeli.
4) Tempat/waktu diperjualbelikan.

Page
19

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


7.

SISTEM-SISTEM PEREKONOMIAN

A. Mazhab Ekonomi
1. Merkantilisme
Menurut kaum merkantil, kemakmuran sama dengan uang, karenanya untuk mendapatkan uang yang banyak
selalu diusahakan adanya neraca perdagangan yang aktif. Agar didapat neraca perdangan yang aktif, tindakan yang
perlu diambil adalah:
- Melarang ekspor emas dan perak.
- Menambah jumlah penduduk, supaya tenaga kerja bertambah dan dengan demikian upah agak murah.
- Memperluas daerah kolbni dengan maksud mendapatkan:
1) Daerah penjualan.
2) Bahan mentah yang murah.
a.
Merkantilisme di Prancis
Dipelopori oleh Colbert (1619 - 1638) dan selanjutnya diikuti oleh Montchretion de Vattelie. Usaha-usaha
yang dilakukan:
1) Memajukan industri dalam negeri, mengatur kualitas, bentuk modal, menetapkan biaya produksi, sehingga
hasil produksi Prancis melebihi hasil produksi negeri lain.
2) Menetapkan peraturan bea masuk yang tinggi untuk barang jadi yang masuk Prancis, sedang impor bahan
mentah yang diperlukan untuk industri dalam negeri dibebaskan dari bea impor itu.
b.
Merkantilisme di Inggris
Dipelopori oleh Thomas Mun. Usaha-usaha yang dijalankan adalah:
1) Mengeluarkan undang-undang topi dengan maksud memajukan industri wool. Undang-undang itu
mengharuskan tiap laki-laki di atas umur 6 tahun memakai topi yang dibuat dari wool Inggris pada tiap hari
minggu dan hari-hari besar.
2) Mengeluarkan undang-undang pelayaran (navigation act) pada tahun 1591, yang menetapkan bahwa:
a) Semua pengangkutan antara negara Inggris dan jajahannya harus menggunakan kapal Inggris.
b) Pelayaran pantai adalah monopoli kapal Inggris.
c.
Merkantilisme di Belanda
Belanda menjalankan tindakan merkantilisme dengan cara memberi perlindungan kepada VOC (Verenigde
Oostindische Compaknie), menjalankan monopoli perdagangan di Indonesia. VOC didirikan pada tahun 1902 dengan
tokoh adalah: Peiter de la Curt.
2.

Mazhab Fisiokrat
Mazhab ini dipelopori oleh Francois Quesnay (I694 - 1774), dan selanjutnya diikuti oleh Le Mercier De La
Rivere, Dupan de Nemours, Turgot dan Le Trosne. Francois Quesnay dalam bukunya Tableau Econommique
mengemukakan teorinya: Bahwa segala sesuatu di dunia ini tunduk kepada hukum alam. Hukum alam itu telah
diciptakan oleh Tuhan dengan sempurna untuk memberikan kebahagiaan kepada manusia. Oleh karena itu, manusia
harus diberi kebebasan dalam bertindak sesuai dengan khodratnya. Semboyannya: Laisserfaire passer, iemonde va
alors de lul-meme (biarlah segala sesuatu berjalan menurut sukanya, maka dunia akan baik dengan sendirinya). Lebih
lanjut mazhab ini berpendapat bahwa sumber kemakmuran adalah alam. Pengolahan kekayaan alam seperti dilakukan
oleh pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan merupakan pekerjaan yang produktif, karena pekerjaan itu
menambah hasil baru. Mengenai pembagian kerja dalam masyarakat, Quesnay membagi penduduk dalam tiga
golongan:
a. Golongan produktif (classe productive), yaitu para petani, peternak, dan pemelihara ikan.
Page
20

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


b. Golongan pemilik tanah (classe des proprietaires).
c. Golongan steril (classe sterlie), yakni penduduk yang bekerja pada industri perdagangan dan jasa.
Dari ketiga golongan tersebut hanya golongan petani yang produktif, karena dapat menghasilkan nilai lebih,
sehingga pemerintah boleh memungut pajak yang disebut Import unique.
3.

Mazhab Klasik (Liberal)


Mazhab ini timbul di Inggris dipelopori oleh Adam Smith (1723 - 1790), diikuti oleh TR. Malthus, David Ricardo,
JS. Mill, Jean Babtiste Say, Bastiab, Senior. Adam Smith dalam bukunya The Theory of Nations, mengemukakan:
Tujuan manusia bukan semata-mata kemakmuran pribadi tetapi untuk memperbiaki dan mencapai tingkat kemakmuran
masyarakat. L Sumber kemakmuran ialah kerja. Kerja itu tidak terbatas pada bidang pertanian, industri, dan
perdagangan, tetapi semua kerja yang ditujukan kepada penambahan kegunaan barang. Kerja itulah yang produktif. c
Setiap orang adalah homo economicus, artinya manusia selalu berusaha untuk kepentingan dirinya sendiri untuk
mencapai kemakmuran. Pemerintah tidak usah turut campur tangan dalam perekonomian. d Individu adalah anggota
masyarakat. Jika tiap individu telah mencapai kemakmuran, dengan ;
sendirinya masyarakat akan makmur pula.
Dalam penyelidikan ekonomi harus dipakai metode deduksi.
4. Mazhab Sejarah
Penganut Mazhab sejarah antara lain Karl Bucher, ] F.List, B. Hilde dan Schmoller. Pokok ajaran Mazhab
sejarah adalah:
a. Perkembangan perekonomian harus dibagi 5
atas tingkat-tingkat menurut sejarahnya yang disebut Stufen
Theory.
b. Kepentingan nasional harus diutamakan.
c. Manusia bukan homo economicus saja, sebab dalam jiwa manusia terdapat juga dorongan agama dan moral.
d. Metode penyelidikan dalam ilmu ekonomi yang dipakai adalah metode induksi.
e. Hukum ekonomi tidak bersifat mutlak tetapi relatif.
5. Mazhab Sosialis
Dalam Mazhab sosialis ini dapat dibagi menjadi 2 golongan:
a. Sosialis utopis, penganut-penganutnya
Thomas More, Charies Fourier, Saint Simon, Louis Blanc, Robert Owen, dan Piere Joseph. Penganut sosialis
utopis mengidam-idamkan suatu masyarakat sosialis yang di dalamnya keadaan masyarakatnya dapat diatur dan
diperbaiki menurut cita-citanya terlepas dari kekuasaan politik. ^ Sosialis ilmiah, penganutnya Karl Marx dan
Engels. Karl Marx dalam bukunya, Das Kapital mengemukakan tentang:
1)
Bahwa dalam perkembangan masyarakat ada dua tingkat, yaitu tingkat bawah dan tingkat atas. Tingkat
bawah adalah hubungan dalam produksi yang bersifat materi dan tingkat atas adalah hubungan hukum,
moral dan agama.
2)
Jurang memisah antara si kaya dengan si miskin harus dilenyapkan.
3)
Nilai suatu barang sama dengan jumlah kerja pukul rata yang diperlukan untuk menghasilkan barang.
6. Mazhab Austria
Dipelopori oleh Karl Menger (1840-1921) dengan bukunya Grundsatze der volkswirtschaftslehre dan
diikuti: Gossen, Leon Wairas, Stanly Iwors, Von Bohm Bawerk dan Von Wieser. Mazhab ini berpendapat bahwa:
a. Suatu barang mempunyai nilai subjektif.
b. Metode penyelidikan dalam ilmu ekonomi adalah induksi dan deduksi.
c. Harga pasar terjadi karena suatu titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
7. Mazhab Angie-Amerika
Page
21

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Mazhab ini disebut juga Mazhab Chambridge, menurut nama perguruan tinggi tempat Alfred Marshal,
pelopornya menjadi guru besar. Mazhab ini merupakan sintesa dari:
a. Mazhab klasik yang mendasari harga suatu barang pada biaya yang telah dikeluarkan untuk membuat barang itu, dan
b. Mazhab Austria yang mendasari harga dari sudut kegunaannya bagi konsumen.
Marshal yang memulai untuk mempopulerkan penggunaan kurva permintaan dan kurva penawaran.
8. Ekonomi Baru JM. Keynes
JM. Keynes dalam bukunya General Theory of Employment, Interest and Money (1936) menyoroti doktrin
Laissez Faire, yang mengatakan, bahwa bila ada permintaan bebas antara kekuatan-kekuatan ekonomi, tingkat upah
akan menciptakan kesempatan kerja yang penuh, dan tingkat bunga akan menjamin penggunaan yang penuh dari
modal yang ditawarkan, {full employment theory), saving, dan investment merupakan faktor penentu pendapatan.
9. Mazhab Lausslnne
Dipelopori oleh Laussanne dan diikuti oleh Walres, Gustav Cassel, dan Pareto. Menurut Leon Wairas ada
interdependesi atara harga, permintaan, dan penawaran mengenai sesuatu barang. Mazhab Laussane juga dikenal
sebagai Mazhab matematis, karena banyak menggunakan matematika terutama dalam teori keseimbangan umumnya
maupun dalam analisa input output.
10. Ekonometri
Dalam penyelidikan ekonomi dipergunakan metematik dan statistik sebagai alat bantu. Jadi, penyelidikan
ekonomi dilakukan secara menyeluruh yaitu semua dilihat dari sudut totalnya (aggregate); pendapat masyarakat,
tabungan, investasi masyarakat. Untuk itu diperlukan data-data statistik.
B. Pengertian dan Macam Sistem Perekonomian
1. Pengertian
Sistem perekonomian adalah sistem sosial atau kemasyarakatan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan
sosial itu untuk mencapai kemakmuran. Dari sini dapatlah kita menarik makna bahwa dalam suatu sistem ekonomi, di
dalamnya akan terdiri dari beberapa macam subsistem yang bisa berupa beberapa lembaga. Lembaga-lembaga yang
merupakan subsistem dari sistem suatu perekonomian bisa berupa:
a.
Lembaga-lembaga ekonomi.
b.
Lembaga-lembaga sosial.
c.
Lembaga-lembaga politik.
d.
Lembaga-lembaga ide-ide.
2. Macam-macam Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi dapat digolongkan menjadi:
a.
Tradisional.
b.
Fasisme.
c.
Terpusat.
d.
Liberal.
e.
Nasional (demokrasi nasional Indonesia).
a.

Ekonomi tradisional
Di mana kehidupan ekonomi terikat pada tradisi. Kehidupan yang tradisional ini tidak begitu saja dapat
didorong dengan insentif-insentif ekonomi. Makin banyak uang yang diterima, makin segan ia bekerja karena dianggap
sudah cukup. Mereka lebih suka bermalas-malas pada saat kebutuhannya telah terpenuhi. Sebagai contoh dapat
dibaca teori perkembangan ekonomi menurut W.W. Rostow pada fase permulaan (tradisional).
b.
Ekonomi fasisme
Di mana pemerintah pusat mempunyai wewenang yang besar untuk mengatur seluruh segi-segi kehidupan
perekonomian negaranya, pendewaan negara sangat diutamakan dan negara senantiasa berupaya untuk
Page
22

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


memperbesar kekuatan prestisenya, sehingga segala sesuatu kegiatan masyarakatnya diselaraskan dengan tujuan
negara.
Gerakan fasis ini brasahya sangat nasionalisme kegiatan produksinya memprioritaskan perluas'a industriindustri berat dan sebagian besar pengeluaran negara dikeluarkan (dialokasikan) 1 untuk tujuan militer.
Contoh negara yang pernah menganutnya, antara lain:
1) Jerman pada zaman kekuasaan Hilter.
2) Italia pada masa Musolini.
3) Spanyol di bawah kekuasaan Franco.
c.
Ekonomi terpusat
Di mana pemerintah aktif turut campur tangan dalam mengatur kehidupan ekonomi. Ekonomi terpusat dibagi
lagi menjadi:
1) Ekonomi terpusat yang sepenuhnya, di mana kehidupan ekonomi dipimpin sepenuhnya oleh pemerintah. Di sini
hanya terdapat satu unsur yaitu pimpinan. Contoh: Rusia.
2) Ekonomi terpusat yang terbatas, yaitu perekonomian campuran antara unsur pimpinan dan kebebasan, yang dapat
menimbulkan bentuk yang bermacam-macam tergantung pada banyak sedikitnya unsur pimpinan atau kebebasan.
Contoh: Yugoslavia, India, Pakistan.
d.
Ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal atau liberalisme itu tumbuh;: bersama-sama dengan kapitalisme. Oleh karena itu
biasanya diartikan sama, yaitu sistem ekonomi yang didasarkan atas:
1) Hak milik swasta terhadap semua macam barang, baik barang modal maupun barang pakai.
2) Memiliki kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian, produksi, konsumsi, tukar-menukar dan bersaing.
3) Profit ekonomi, yaitu seluruh kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip-laba.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa demokrasi. ekonomi Indonesia mengandung prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1) Asas kekeluargaan dan bukan berdasar asas individualistis seperti pada sistem ekonomi liberal.
2) Cabang-cabang produksi penting dikuasai oleh negara.
3) Hak milik perseorangan diakui, tetapi dimanifestasikan untuk esejahteraan masyarakat, sehingga kedudukan hak
milik mempunyai fungsi sosial.
4) Pemerintah tidak menguasai semua sektor pembangunan seperti dalam sistem ekonomi I
e.
Demokrasi ekonomi Indonesia
Perwujudan Indonesia sebagai suatu kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial budaya, dan
kesatuan pertahanan keamanan. Sentralisasi perencanaan dan desentralisasi pelaksanaan demokrasi sebagai prinsip
pelaksanaan pembangunan memiliki ciri-ciri positif yang perlu terus-menerus dipupuk dan dikembangkan. Ciri-ciri
tersebut adalah sebagai berikut perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.
C. Tata Ekonomi Baru
Hubungan antara golongan ekonomi kuat dan Solongan ekonomi lemah di dunia internasional disebut hubungan
antara negara-negara maju dan negara-negara sedang berkembang. Kadang-kadang juga dikatakan hubungan antara utara
dan selatan. Inti permasalahannya adalah bahwa di waktu yang lalu kekayaan telah mengalir dari negara-negara jajahan ke
negara-negara penjajah. Sebagai hasil perkembangan sejarah, pada waktu ini negara-negara maju di mana persentase
penduduknya merupakan 20 % umat manusia, menguasai 80% kekayaan dunia. Ketidakseimbangan yang dicerminkan
angka itu meliputi kemampuan dalam bidang ilmu, teknologi, keterampilan, dan penumpukan modal. Sudah barang tentu
keadaan seperti itu tidak dapat didiamkan berjalan terus-menerus. Dari segi keadilan dan segi perdamaian, harus
diusahakan agar ada perubahan. Mula-mula orang mengharap, bahwa lambat laun ketidakseimbangan itu dapat dikurangi
apabila negara-negara sedang berkembang dibantu oleh negara-negara maju dengan bantuan uang, keterampilan, ilmu,
Page
23

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


dan teknologi. Tetapi, setelah dasawarsa pembangunan pertama dan juga selama dasawarsa pembangunan kedua,
nampaknya jurang perbedaan itu tidak bertambah sempit. Oleh karena itu lahirlah gagasan baru, yaitu gagasan orde
ekonomi internasional baru. Orde ekonomi internasional baru yang kita perjuangkan harus dilihat lepas sama sekali dari
perbedaan serta pertentangan idiologis yang sedang berlangsung di antara berbagai negara atau lingkungan negaranegara. Karena salah satu sasaran pokok dalam Orde ekonomi internasional Baru adalah untuk memperkecil jarak pemisah
antara taraf hidup di negara-negara kaya dan negara-negara miskin.
D. Dialog Utara-Selatan
Setelah terjadi krisis energi, negara-negara maju mengajak berunding negara-negara berkembang, terutama negara
penghasil minyak untuk membicarakan masalah energi, Tetapi, negara-negara. berkembang menghendaki, masalah yang
dibahas tidak hanya energi saja, melainkan juga masalah bahan mentah, perdagangan, utang, bantuan, dan masalah
pembangunan. Sebab masalah dunia tidak hanya masalah energi saja. Dengan
demikian diadakanlah dialog antara 19 negara berkembang dan 8 negara maju (termasuk MEE), yang kemudian dikenal
dengan Dialog Utara Selatan.

8. PERTUMBUHAN EKONOMI
Pengertian
Arti dari pertumbuhan ekonomi adalah proses mengenalkan output per kapita dalam jangka panjang. Sedang arti
dalam teori pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai penjelaan mengenai faktor-faktor apa sajakah yang akan
memengaruhi/ menentukan output per kapita tersebut dalam jangka panjang dan juga mengenai faktor-faktor tersebut
berperan sehingga terjadi proses pertumbuhan.
A.

B.

Tolok Ukur Pertumbuhan Ekonomi


Menurut ECAFE (Economic Commission Asian and Far East) ada 3 tolok ukur:
1. Apakah diketemukan sumber-sumber produktif di negara itu
2. Apakah terjadi kenaikan pendapatan nasional di negara itu.
3. Apakah terjadi kenaikan pengeluaran konsumsi di negara itu.

C.

Teori Pertumbuhan Ekonomi


1. Teori Klasik
Tokoh dari teori klasik adalah Adam Smith dan David Ricardo. Ajaran Klasik dapat disimpulkan:
a. Perkembangan perekonomian ditentukan oleh empat faktor, yaitu: luas tanah, jumlah penduduk, stock capital,
dan teknologi.
b. Besarnya pendapatan nasional ditentukan 3 unsur, yaitu upah, sewa, dan untung pengusaha. Law of
diminishing return berlaku di seluruh kegiatan ekonomi. Tanah pertanian dalam kondisi tetap.
c. Keuntungan pengusaha merupakan faktor pembentukan modal.
2.
a.
b.
c.
d.

Teori Neo Klasik Solow & Swan


Tenaga kerja tumbuh dengan laju tertentu.
Fungsi produksi Q= F (K, L) di mana
Q = tingkat produksi, K = tingkat modal, dan L = tingkat employment.
Adanya kecenderungan menabung dalam masyarakat.
Page
24

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


e.

Semua tabungan pengusaha merupakan faktor pembentukan modal.


3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut WW Rostow
Salah satu teori ini paling banyak dibicarakan adalah teori dari Rostow dalam bukunya The Stages of Economic
Growth (1960) yang mana didalamnya mengupas adanya lima tahap pertumbuhan ekonomi, yaitu:
a. Fase permulaan (tradisional), yaitu masyarakat yang masih menggunakan cara-cara memproduksi yang masih
primitif dan masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang tidak rasional, tetapi oleh kebiasaan yang turun-temurun,
tingkat
produktivitasnya
pekerja
sangat teratas.
b. Fase prasyarat lepas landas (fase precondition for take off), yaitu suatu masa transisi dimana suatu masyarakat
mempersiapkan dirinya atau disiapkan dari luar, untuk mencapai pertumbuhan yang mempunyai kekuatan untuk
terus berkembang.
c. Fase lepas landas (fase take off), dalam tahap ini pertumbuhan menjadi peristiwa yang selalu belaku, pada
mulanya tahap ini ditandai oleh adanya perubahan yang drastis dalam masyarakat, terciptanya kemajuan yang
pesat
sehingga
timbul
adanya
penanaman
modal.
Ciri-ciri dari tahap lepas landas ini adalah:
1) Berlakunya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif
2) Berkembangnya beberapa sektor industri dengan pesat.
3) Terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan institusional yang dapat menjamin pertumbuhan.
d. Fase gerakan kearah kedewasaan (fase the drive to maturity), diartikan sebagai masa di mana masyarakat sudah
secara efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian faktor produksi dan kekeyaan alamnya.
Ciri-ciri dari tahap ini:
1. Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan, sektor industri
2. bertambah penting peranannya dan pertanian menurun.
3. Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan.
4. Masyarakat sudah mulai bosan dengan keajaiban dari industrialisasi dan mulai mengkritiknya.
e. Fase tahap konsumsi tinggi (fase the high mass consumption), masa di mana perhatian masyarakat telah lebih
menentukan kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat dan
bukan lagi pada produksi. Dalam tahap ini ada 3 tujuan manusia yang saling bersaingan, yaitu:
1) Memperbesar kekuasaan dan pengaruh suatu negara ke negara lain.
2) Menciptakan kemakmuran yang lebih merata kepada penduduk dengan pemerataan pendapatan.
3) Mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat diatas kebutuhan utama.
4.

Teori Werner Sombartt (1863-1941)


Menurut W.W. Sombart, perkembangan perekonomian secara garis besar dalam:
a. Zaman perekonomian tertutup, pada inti pandangannya perkekonomian tertutup Sombart hampir sama
dengan perekonomian tertutup K. Bucher, hanya saja Sombart membagi perekonomian tertutup pada dua
macam, yaitu:
1) Perekonomian desa
2) Perekonomian feodal dan tuan tanah.
b. Zaman kerajinan dan pertukaran (sampai abad 15), pada zaman ini ditandai dengan adanya pembagian kerja
yang masing-masing mengerjakan pekerjaan dan satu sama lain mengadakan hubungan pertukaran yang
sifatnya masih kekeluargaan.
c. Zaman kapitalis, yang dibagi dalam:
1) Zaman Kapitalis Purba, pada zaman ini beberapa ciri diungkapkan, antara lain:
Page
25

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


a) Cita-cita perekonomian untuk memperoleh nafkah sehari-hari.
b) Hubungan antar individu kekeluargaan dan terikat tradisi.
c) Kehidupan ekonominya statis.
2) Zaman kapitalis madya (abad 16-18) ciri-cirinya:
a) Cita-cita perekonomian untuk memperoleh keuntungan.
b) Hubungan antar individu bebas.
c) Berusaha mencari pendapat baru.
3) Zaman kapitalis raya (abad 18-1914), pada zaman ini orang benar-benar berusaha untuk mencari
keuntungan sebesar-besarnya, hal ini berakibat:
a) Timbulnya persaingan yang tidak sehat.
b) Timbulnya monopoli.
c) Penghisapan pada buruh oleh majikan.
4) Zaman kapitalis akhir (muncul sosialisme) mulai tahun 1914, dengan ditandai oleh:
a) Munculnya usaha mencapai kesejahteraan bersama secara adil.
b) Hilangnya para majikan besar.
c) Peredaran barang/jasa diatur pemerintah.
5. Teori Friederich List (1789-1846)
Menurut F. List dalam bukunya Das Nationals System der Politischen Ekonomie 1841, perkembangan
perekonomian suatu bangsa akan sangat menentukan pada kebudayaannya, kemajuan politiknya, dan kekuasaannya.
Makin maju perkembangan ekonomi suatu bangsa akan makin cerdas dan kuatlah bangsa itu. Kemajuan
perekonomian suatu masyarakat menurut F.List diukur menurut kemajuan teknik produksi, sehingga F.List membagibagi masyarakat:
a. Masa berburu/mengembara, pada masa ini peradaban masih sangat sederhana, mereka hidup secara
berkelompok, kehidupan mereka sangat tergantung pada pemberian alam, akibatnya mereka hidup berpindahpindah dari suatu daerah ke daerah yang lainnya yang sekiranya dapat memberikan kehidupan bagi mereka.
b. Masa beternak dan bertani, pada masa ini mereka mulai mencoba untuk menangkap hasil buruannya untuk
dipelihara, di sini timbul ide beternak, kemudian mereka mencoba untuk menanam kembali hasil temuannya di
sekitar tempat tinggal mereka Akibatnya, sekarang mereka tidak sepenuhnya menggantungkan pada alam, tetapi
mereka telah mulai untuk menetap, bercocok tanam, dan berternak.
c. Masa bertani dan kerajinan, dari terbentuknya desa kecil ini maka anggota kelompok makin bertambah, peradaban
mulai meningkat dan dengan sendirinya kebutuhan bertambah pula. Meningkatnya kebutuhan ini mendorong
mereka untuk memperluas lahan pertanian dan bersamaan dengan ini muncul pula usaha kerajinan tangan dan
melakukan pembagian kerja (spesialisasi).
Dari adanya specialisasi ini akhirnya muncul pula semacam perusahaan yang berdiri sendiri dan muncul pula
usaha saling pertukarkan hasil produksinya, disinilah awal mulanya timbul pertukaran.
d. Masa kerajinan, industri, dan perniagaan, desa kecil yang dihuni oleh para pengrajin lambat laun menjadi sebuah
kawasan industri kerajinan dan berubahlah fungsinya yang tadinya desa, tetapi antara keduanya terdapat suatu
hubungan dimana hasil kerajinan kota ditukarkan dengan hasil pertanian desa di suatu tempat tertentu/pasar, dari
sinilah akhirnya timbul perdagangan yang dilakukan oleh saudagar-saudagar, masyarakat kehidupannya lebih
maju dengan adanya kegiatan pertanian, perindustrian, dan perniagaan.
6.

Teori Karl Bucher


Menurut Karl Bucher, perkembangan perekonomian dilihat dari hubungannya antara produsen dalam
menyalurkan hasil produksinya sampai ketangan konsumen. K. Bucher membagi perkembangan perekonomian dalam:
Page
26

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


a. Rumah tangga tertutup (sampai tahun 1.000), pada masa ini masyarakat dapat menghasilkan barang terbatas
hanya untuk lingkungannya sendiri dan proses pertukaran belum ada.
b. Rumah tangga kota (1.000-1.300), rumah tangga kota sebagai pengembangan dari desa-desa yang ada di
sekitarnya, mereka harus mengadakan pertukaran hasil produksi Hasil produksi kota biasanya dikerjakan dalam
bentuk gilda, yaitu suatu ikatan di antara para pengrajin (produsen) sejenis, di mana di dalamnya hubungan antara
para pekerja dan pimpinan masih bersifat kekeluargaan, produksinya dikerjakan atas dasar pesanan.
c. Rumah tangga bangsa (1.300-1.700), wilayah kerja dari rumah tangga bangsa ini meliputi suatu negara, produksi
bukan lagi didasarkan atas pesanan, akan tetapi sudah mulai berorientasi pada pasar dengan harapan
mendapatkan keuntungan, produksi mulai dikerjakan di suatu tempat tertentu di mana pekerja harus bekerja
secara teratur dan mengikuti pola aturan tertentu dengan sendirinya kini sistem gilda hilang dan diganti dengan
sistem manufaktur. Rumah tangga dunia (1.700-sekarang), dalam rumah tangga dunia ini kegiatan perekonomian
sudah makin luas dan tuntutan digunakannya teknologi dan mesin-mesin modern makin mendesak, masalahmasalah lain sebagai akibat adanya hubungan antara negara banyak timbul di berbagai negara seperti masalah
sosial, budaya, dan politik.
9.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DIBIDANG EKONOMI

A. Tanggung Jawab Pemerintah di Bidang Ekonomi


Pembangunan ekonomi yang didasarkan pada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus
memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan.
Pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta
menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha. Sebaliknya, dunia usaha perlu memberikan tanggapan
terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang nyata. Dalam
pelaksanaan pembangunan ekonomi, pemerintah menyusun rencana-rencana yang dituangkan dalam Rencana
Pembangunan, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Di samping sebagai perencana, pemerintah juga bertanggung jawab untuk mengorganisasi jalannya pembangunan
ekonomi. Untuk terlaksananya, pemerintah menyediakan peralatan, aparatur, dan departemen-departemen.
B. Macam-Macam Kebijakan Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Kebijakan Dalam Negeri
Kebijakan ini meliputi:
a. Kebijakan produksi.
b. Kebijakan ekspor-impor.
c. Kebijakan moneter.
d. Kebijakan fiskal.
e. Kebijakan public utilities.
f. Kebijakan pendidikan dan kesehatan.
2. Kebijakan Luar Negeri
Kebijakan ini meliputi:
a. Politik perdagangan.
b. Bantuan teknologi.
c. Investasi swasta asing (luar negeri).
d. Investasi pemerintah asing (luar negeri).
Page
27

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


C. Cara Pemerintah Menempuh Kebijakan Ekonomi
Pembangunan nasional dilakukan dengan cara bertahap dan terpadu melalui REPELITA yang bersifat makro,
dalam arti bahwa rencana itu adalah rencana secara keseluruhan. Di bidang mikro ekonomi, yakni mengenai satu demi satu
subjek ekonomi atau perusahaan, pemerintah tetap bertanggung jawab baik secara langsung maupun tidak langsung.
Misalnya; pemerintah memberi kredit kepada koperasi, pengusaha ekonomi lemah, dan kredit-kredit lainnya. Pemerintah
juga bertanggung jawab mengenai penggunaan tenaga kerja, gaji guru, dan kesejahteraan lainnya melalui bermacammacam peraturan atau undang-undang. Karena keharusan bertanggung jawab kepada MPR, pemerintah sangat berhati-hati
untuk menempuh kebijakan ekonomi. Sebaliknya, karena pemerintah diberi kuasa maka hams yakin akan dirinya sendiri
untuk mengambil keputusan-keputusan. Prosedur pengambilan keputusan menurut sistem pemerintah di Indonesia berada
di tangan presiden. Apapun yang diajukan oleh pembantu-pembantunya, yaitu menteri-menteri tidak akan dilaksanakan jika
presiden tidak menyetujui. Akan tetapi pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, masing-masing menteri dan pembantu
lainnya dapat mengambil keputusan setelah terlebih dahulu dibahas dalam Sidang Kabinet atau dengan menteri-menteri
yang bersangkutan. Jadi semua kebijakan yang ditempuh dibahas terlebih dahulu oleh presiden bersama menteri dan I
aparatur pemerintah yang bersangkutan. Jika kebijakan itu akan dibentuk undang-undang maka ia akan bekerja sama
dengan DPR dalam rangka pengesahannya. Suara rakyat melalui alat-alat komunikasi, seperti surat kabar, radio, dan yang
disampaikan langsung melalui DPR bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
Khusus mengenai perekonomian daerah, presiden mempunyai pembantu utama, yaitu gubernur, karena di setiap
Daerah Tingkat I gubernurlah yang diberi wewenang dan tugas mengenai pembangunan ekonomi daerah.
D. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Pemerintah setiap tahun bersama-sama DPR menyusun anggaran pendapatan dan belanja negara dalam bentuk
neraca. Yang dimaksud dengan APBN adalah rencana penerimaan dan belanja pemerintah selama setahun dalam rangka
mencapai tujuan negara yang termuat dalam GBHN.
Kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah dalam menyusun APBN berdasarkan atas asas berimbang dan dinamis.
RAPBN yang disusun pemerintah bersama DPR dimulai dengan pembicaraan pendahuluan mengenai RAPBN yang akan
datang, dan bersifat kualitatif. Artinya, pembayaran mengenai kebijakan RAPBN, prioritas-prioritas dan penekanan di
berbagai sektor ini dilaksanakan setelah pidato kenegaraan presiden. Setelah itu, pemerintah menyusun RAPBN secara
kuantitatif, artinya berapa besar untuk sektor-sektor tertentu. Kemudian oleh pemerintah (presiden), diajukan sebagai nota
keuangan RAPBN ke DPR untuk disetujui/disahkan.
E. Pengeluaran Pemerintah
Sesuai dengan asas berimbang dalam pengeluaran pemerintah, sektor-sektor yang penting lebih diprioritaskan.
Peran pemerintah yang makin meningkat dari tahun ke tahun, dapat kita lihat dari makin besarnya pengeluaran pemerintah
dalam proporsinya terhadap penghasilan minimal.
1. Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah bersifat:
a. Sifat exhaustive, yaitu pengeluaran pemerintah yang berupa pembelian barang-barang dan jasa yang dalam
perekonomian dapat langsung dikonsumsikan ataupun dapat menghasilkan barang yang lain lagi.
b. Sifat Transfer, yaitu pengeluaran pemerintah yang berupa pemindahan uang kepada individu untuk kepentingan
sosial. Misalnya, memberi subsidi kepada perusahaan- perusahaan atau memberi hadiah kepada negara-negara
lain. menentukan jumlah pajak harus didasarkan pendapatan seseorang ataupun perusahaan. Untuk masalah ini
pemerintah menempuh cara lain sebagai penyempurnaan pemungutan pajak, sehingga lebih tepat untuk
penetapan tarif pajak.
Cara pemerintah menempuh jalan itu ialah:
Page
28

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


a) Cara progresif
Cara menentukan besarnya pajak berdasarkan pertambahan pendapatan, atau pajak yang dikenakan
dengan persentase yang makin tinggi. Makin tinggi pendapat berarti makin tinggi pula pajak yang dibayar. Jadi,
kenaikan pendapatan akan diikuti kenaikan pembayaran pajak dengan persentase yang besar
b) Cara proporsional
Pajak yang dikenakan dengan persentase yang sebanding dengan perubahan pendapatan setelah
dikurangi dengan kebutuhan-kebutuhan pokok. artinya bahwa besarnya persentase pajak terhadap setiap tingkat
penghasilan adalah tetap.
c) Cara regresif
Pajak yang dikenakan dengan persentase yang makin menurun, jika pendapatan bertambah, pajak yang
dikenakan tidak sebanding dengan pertambahan pendapatan. Berdasarkan uraian di atas, pajak pendapatan dan
pajak kekayaan biasanya lebih bersifat progresif, sedangkan pajak penjualan bersifat regresif. Pajak pendapatan
bersifat progresif dalam distribusi pendapatan, sedangkan pajak penjualan lebih bersifat regresif karena setiap
transaksi yang sama dikenakan pajak penjualan yang sama tarifnya.
2. Pedoman Pemungutan Pajak
Dalam bukunya The Worth of Nations, Adam Smith membahas perihal pajak. Ada 4 alasan pokok dan pedoman
pemungutan pajak:
a. Keadilan sama rasa
Setiap orang diharapkan dapat membantu pemerintah menurut kemampuannya dengan membayar pajak
yang sebanding dengan keuntungan yang dinikmatinya dari pelayanan Pemerintah.
b. Kepastian dan ketetapan
Jumlah pemungutan pajak harus tepat Perhitungannya, begitu pula mengenai cara dan Waktu
pembayarannya, jangan sampai terdapat ragu-raguan dan kesimpangsiuran dalam soal Membayar pajak.
c. Praktis dan mudah
Pembayaran pajak dilakukan pada saat yang paling praktis dan tidak boleh mengganggu apalagi
merepotkan si pembayar pajak.
d. Ekonomi
Pajak yang dipungut harus sama jumlahnya dengan jumlah yang diperlukan. Jika ada tambahan maka
tambahan itu hanyalah untuk menutup biaya administrasi.
Pedoman Adam Smith itu banyak digunakan oleh hampir semua negara di dunia, khususnya yang
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan. Perumusan Adam Smith itu dihimpun dalam 3 pokok yang dijadikan syarat
pembuatan undang-undang perpajakan, antara lain:
1) Syarat yuridis
Peraturan pajak harus dibuat dengan musyawarah antara pemerintah dengan rakyat melalui wakil-wakilnya.
Misalnya yang menyangkut keadilan, baik dalam rumus-rumus perhitungannya maupun dalam pelaksanaan
peningkatan pajak.
2) Syarat keuangan
Artinya pajak yang dipungut tidak boleh melebihi pengeluaran administrasi negara tetapi cukup untuk
sebagian pengeluaran negara.
3) Syarat ekonomi
Artinya pemungutan pajak tidak boleh menghambat kemajuan ekonomi.
3. Macam-Macam Pajak
Ada berbagai macam pajak yang dipungut oleh negara dan yang harus dibayar oleh wajib pajak, yaitu:
a. Pajak langsung
Page
29

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Pajak langsung adalah pajak yang tidak dapat digeser/dilimpahkan pada orang lain. Misalnya, pajak pendapatan,
pajak kekayaan, dan sebagainya. Beberapa uraian penting dalam pajak langsung:
1) Pajak penghasilan
Dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 7 Tahun 1983 yang menjadi subjek pajak penghasilan adalah
orang pribadi dan badan, seperti PT, CV, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), firma, koperasi, Yayasan atau
lembaga, dan sebagainya.
2) Pajak kekayaan
Pajak yang dikenakan pada orang-orang yang mempunyai daya pikul yang lebih besar dibandingkan dengan
orang lain karena memiliki kekayaan. Pajak kekayaan merupakan merupakan pajak langsung yang bersifat
obyektif dengan tarif proporsional yang pengenaan pajak dengan persentase yang tetap.
b. Pajak tidak langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang beban pajkanya dapat dilimpahkan kepada orang lain. Misalnya pajak
penjualan, pajak pertambahan nilai, cukai, bea masuk, bea materai, bea ulang, dan sebagainya.
c. Pajak penjualan
Pajak penjualan merupakan pajak tidak langsung yang berupa pajak kebendaan dan bersifat umum. Pajak
penjualan ini diatur dengan Udang-Undang Pajak Penjualan Tahun 1951 sebagai penggangi dari Undang-undang
Darurat No. 12 tahun 1950.
d. Pajak pertambahan nilai barang dan jasa dari penjualan atau barang masuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
merupakan pajak pengganti dari Pajak Penjualan (PPn) berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1983. Pajak ini
berlaku secara efektif sejak 1 April 1985. Alasan digantikannya pajak penjualan dengan PPN adalah:
1) Pajak penjualan 1951 tidak lagi memadai untuk menampung kegiatan masyarakat dan belum mencapai
sasaran kebutuhan pembangunan, seperti penghasilan penerimaan negara, melindungi ekspor, dan
pemerataan pembebasan pajak.
2) Pajak penjualan merupakan perundang-undangan yang rumit, dimana setiap golongan menuntut bermacammacam jenis barang, akibatnya menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaannya.
3) Pajak penjualan mempunyai akibat beban pajak berganda, karena penyerahan pajak penjualan dikenakan
pada bahan baku yang diimpor. Kemudian pada tingkat pengolahan sampai penyerahan terakhir hasil produksi
dikenakan pajak lagi.
Dari alasan tersebut di atas, PPN sebagai pengganti pajak penjualan dikatakan dapat selalu menghindari
dan mengatasi persoalan yang timbul pada pajak penjualan 1951. Hal ini dapat kita lihat aturan-aturan yang
terdapat dalam PPN yang dinyatakan pada Buku Peminta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 1984 yang diterbitkan
oleh Direktorat Jenderal Pajak, sebagai berikut:
1) Tidak ada unsur pajak berganda
Dalam sistem pajak Pertambahan Nilai (PPN) kredit pajak sepenuhnya dibebankan terhadap bahan mentah
atau barang setengah jadi dan pertambahan barang-barang modal.
2) Netral dalam persaingan dalam negeri. Dengan sistem PPN, jumlah pajak yang dibayar akan sama besarnya
walaupun proses pembuatan barang dilakukan oleh suatu perusahaan atau beberapa perusahaan dengan
jalur produksi yang berbeda.
3) Netral dalam perdagangan internasional Dengan sistem PPN, dalam hal ekspor diberikan pengembalian beban
pajak yang melekat pada waktu perolehan harga barang yang diekspor, sedangkan dalam hal impor jumlah
pajak yang dipungut sama.

e.

4) Netral bagi pola konsumsi


Dengan sistem pajak Pertambahan Nilai (PPN), untuk seluruh barang konsumsi mempunyai tarif yang sama.
Iuran Pendapatan Daerah (IPEDA)
Page
30

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Iuran pendapatan daerah merupakan pajak langsung yang dipungut oleh pemerintah pusat berdasarkan
Undang-Undang No. 11 PP Tahun 1959. Pajak ini menggunakan prinsip proporsional, pemungutan nya dilakukan oleh
petugas-petugas Daerah Tingkat II Kabupaten atau Kotamadya. Hasil pemungutan tersebut diserahkan kembali kepada
daerah-daerah yang bersangkutan guna pembagian daerahnya.
f.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan penyederhanaan dari sistem perpajakan yang ada sebelumnya.
Dengan adanya PBB ini maka pajak- pajak seperti pajak kekayaan, luran Pendapatan Daerah (IPEDA), pajak rumah
tangga, pajak jalan dan pajak lain sudah tidak berlaku lagi, yaitu sejak dikeluarkannya PBB dan berlaku mulai Januari
1986.
10. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. Pendahuluan
Ilmu ekonomi internasional adalah satu cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai
hubungan ekonomi antar negara, salah satu aspek yang dijadikan pokok bahasannya adalah tentang teori-teori murni
perdagangan antar bangsa. Teori murni perdagangan internasional pada [ dasarnya berpijak atas pandangan kaum klasik
tentang kesempatan kerja penuh dan keluwesan harga untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi juga,
perdagangan itu sendiri dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak suka
rela dari masing-masing pihak. Adapun motif seseorang untuk melakukan perdagangan adalah kemungkinan diperolehnya
manfaat tambahan, manfaat ini bisa disebut dengan manfaat perdagangan atau gains from trade. Di atas dikemukakan
bahwa dalam perdagangan harus ada kehendak suka rela. Hal ini berarti perdagangan hanya akan timbul apabila paling
tidak ada satu pihak yang memperoleh keuntungan/manfaat dan juga tidak ada pihak lain yang merasa dirugikan.
Dengan adanya perdagangan internasional ini maka akan memungkinkan terjadinya:
1. Tukar menukar barang dan jasa
2. Pergerakan sumber daya melalui batas-batas negara
3. Pertukaran dan perluasan penggunaan tehnologi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negaranegara yang terlibat di dalamnya.
B. Beberapa Teori Perdagangan Internasional
1. Pandangan Kaum Merkantilisme
Dalam perdagangan luar negeri kebijakannya berpusat pada dua ide pokok, yaitu: Pemupukan logam mulia.
Usaha untuk mencapai dan mempertahankan kelebihan ekspor atas nilai impor.
2. Teori Keuntungan Mutlak dari Adam Smith (Kaum Klasik)
Pertama-tama Adam Smith mengemukakan kritiknya kepada kaum Merkantilis. Dia mengatakan bahwa,
ukuran kemakmuran suatu negara tidaklah terletak pada banyaknya logam mulia, tetapi pada banyaknya barangbarang yang dimilikinya. Jadi, suatu negara yang makmur adalah negara yang mampu mengembangkan produksi
barang-barang dan jasa-jasanya (GNP) melalui perdagangan. Dalam teorinya, Adam Smith mengemukakan ide tentang
pembagian kerja internasional (spesialisasi). Dengan adanya spesialisasi internasional ini dapat memberikan hasil
berupa manfaat {gains from trade) yang berupa kenaikan produksi dan konsumsi barang/jasa. Dengan spesialisasi
internasional, setiap negara akan menekankan produksi barang yang memiliki keuntungan, baik itu keuntungan alamiah
maupun keuntungan yang dikembangkan.
Dengan demikian, setiap negara akan melakukan spesialisasi nya dalam produksi yang memiliki keuntungan
mutlak, yaitu keuntungan yang dinyatakan dalam banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barangbarang tersebut. keuntungan ini baru akan diperoleh apabila suatu negara mampu memproduksi suatu barang dengan
jam/hari kerja yang lebih sedikit dibandingkan negara lain.
Page
31

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute

3.

Teori Keuntungan Komparatif dari Ricardo


Ricardo merasa kurang puas dengan teorinya Adam Smith, kemudian diperbaiki dengan mengajukan dua
perbedaan dalam perdagangan:
a. Perdagangan dalam negeri.
b. Perdagangan luar negeri.
Untuk perdagangan luar negeri, menurut Ricardo baru bisa berlaku teori keuntungan mutlaknya Adam Smith,
sedangkan untuk perdagangan luar negeri teori itu kurang bisa terpakai, sehingga dalam perdagangan luar negeri harus
menggunakan keuntungan/ongkos komparatif. Menurut teori ini, setiap negara akan cenderung untuk melakukan
spesialisasi dan mengekspor barang-barang yang diproduksinya yang memiliki keuntungan komparatif.
Keuntungan komparatif ini akan diukur dalam ongkos riil yang mencerminkan ongkos tenaga kerja, sehingga
bisa saja terjadi kemungkinan suatu negara memiliki keuntungan mutlak pada produksi kedua macam barang yang
diperdagangkan, tetapi kemungkinan salah satu barang tidak memiliki keuntungan komparatif.
C. Kebijakan Perdagangan Internasional
Setiap negara untuk melindungi perekonomian di dalam negerinya dari pengaruh perdagangan internasionalnya,
banyak melakukan berbagai tindakan. Setiap tindakan yang diambilnya masing-masing mempunyai akibat dan pengaruh
yang berlainan, tindakan yang selama ini banyak adalah proteksi. Proteksi ini bentuknya berbagai macam dan berikut ini
akan kita coba kupas satu persatu.
1. Tarif Bea Masuk
Apabila misalnya para produsen sepatu kulit di Indonesia dalam produksinya mengeluarkan biaya yang cukup
tinggi, maka jelas kalau sepatu kulit dari luar negeri biaya produksinya relatif lebih mudah masuk ke Indonesia, maka
para produsen sepatu kulit di Indonesia tidak mampu bersaing dengan sepatu impor yang harganya lebih murah.
Dengan dikenakannya tarif yang tinggi bagi sepatu luar negeri, akan mengakibatkan harga sepatu luar negeri menjadi
mahal di Indonesia, sehingga sepatu dalam negeri bisa bersaing.
2. Pelarangan Impor
Dalam kebijakan ini produksi dari luar negeri sama sekali tidak boleh masuk ke pasaran dalam negeri.
3. Kuota
Maksudnya adalah pemerintah memperkenankan barang luar negeri masuk, tetapi jumlahnya sangat dibatasi.
4. Subsidi
Maksud diberikanya subsidi adalah agar para produsen dalam negeri bisa menjual barangnya lebih murah,
sehingga bisa bersaing dengan barang impor. Subsidi ini bentuknya berupa:
a. Uang yang diberikan secara langsung.
b. Subsidi per unit produksi.
5. Dumping
Salah satu kebijaksanan dalam perdagangan internasional yang cukup banyak mendapat sorotan tajam
adalah dumping. Kebijakan ini merupakan salah satu bentuk diskriminasi harga, di mana suatu negara mengekspor
hasil produksinya ke pasar suatu negara dengan harga yang lebih rendah dari pada harga di dalam negerinya sendiri.
Untuk menjalankan kebijaksanan ini, harus dipenuhi persyaratan-persyaratan tersendiri antara lain:
a. Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dari pada luar negeri. Dengan kata lain bahwa kurva permintaan di
dalam negeri relatif kurang elastis dibanding dengan luar negeri yang keadaan pasarnya persaingan sempurna.
b. Konsumen di dalam negeri tidak akan/tidak dapat membeli barangnya dari luar negeri.
D. Hambatan-Hambatan dalam Perdagangan Internasional
Page
32

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Di antara hambatan-hambatan yang terdapat dalam perdagangan internasional dapat dikemukakan di sini antara
lain:
1. Ancaman Peperangan
Ancaman ini merupakan penghambat yang paling serius terhadap perdagangan luar negeri, sehingga setiap
negara berusaha untuk tidak tergantung kepada negara lain. Sebab apabila suatu negara tergantung pada negara lainnya,
apabila terjadi peperangan baik antara kedua negara tersebut maupun antara negara rekannya (tempat bergantung) dengan
negara lain, maka perekonomiannya akan mengalami gangguan yang cukup serius, bahkan bisa berakibat fatal.
2.

Perbedaan Tingkat Upah


Suatu negara yang memiliki biaya pekerja relatif murah dengan sendirinya dia akan mampu menjual barangnya di
pasar internasional dengan harga yang relatif murah pula. Hal ini tentunya akan mematikan negara yang tenaga kerjanya
(upah) mahal.
3. Kesempatan Kerja
Hambatan ini berupa timbulnya depresi dan pengangguran. Jika suatu negara menderita karena mengalami
depresi, maka biasanya negara tergoda untuk menaikkan tarif-tarif dan selain itu berusaha untuk menghalangi masuknya
barang-barang luar negeri dengan alasan produk tersebut bersaing dengan produk dalam negeri, dan akan mengurangi
kesempatan kerja di dalam negeri.
E. Pembayaran International
1. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah perbandingan antara pilai barang-barang yang di impor dengan nilai barangbarang yang di ekspor oleh suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.
2. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu daftar yang memuat ikhtisar secara sistematis tentang utang dan piutang
suatu negara dengan negara lainnya selama waktu tertentu, biasanya satu tahun. Di dalam neraca pembayaran
memuat4 macam neraca:
a. Neraca perdagangan/'neraca barang/neraca impor-ekspor Neraca dengan pos-pos yang kelihatan atau visible.
Contoh: ekspor dan impor barang.
b. Neraca jasa
Terdiri dari bermacam-macam pos yang tidak kelihatan atau invisible. Contoh: bunga, deviden, dan ongkos
pengangkutan.
c. Neraca modal
Mencatat lalu lintas kredit dari sektor swasta dan sektor pemerintah serta pinjaman jangka panjang maupun jangka
pendek.
d. Neraca emas
dibiarkan bebas bergerak sesuai dengan permintaan dan penawaran di pasar valuta asing.
e. Wesel
Wesel adalah surat perintah membayar tanpa syarat kepada orang tertentu sebanyak yang tertera pada surat
wesel itu. Cara pembayaran dengan menggunakan wesel masih banyak dipakai dalam lalu lintas pembayaran
internasional. Dengan cara ini eksportir menarik surat wesel atas importir sejumlah harga barang beserta ongkos
pengirimannya. Pihak-pihak dalam surat wesel:
Pada prinsipnya ada tiga pihak dalam transaksi surat wesel, yaitu:
1) Draver, yaitu pihak penarik atau penulis wesel, dalam hal ini yang bertindak sebagai penarik wesel dalam
eksportir.
Page
33

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute

f.

2) Drawee, yaitu pihak penerima atau pihak drawer memberikan kepada yang menerima wesel dalam hal ini
yang bertindak sebagai penerima wesel adalah pihak importir.
3) Payer, pihak yang menerima pembayaran dari pihak drawer atas perintah drawer.
Apabila dalam transaksi surat wesel dtulis harap dibayar kepada kami sendiri maka pihak drawer dan
pihak payer adalah orang yang sama, yaitu penjual.
Letter of credit
Untuk pembayaran luar negeri para importir membuka L/C di bank devisa/bank eksport impor (Exim) dan
bank lain yang ditunjuk.
a. Sistem L/C biasa, importir bisa langsung membayar sesuai dengan harga barang melalui Bank yang ditunjuk.
b. Sistem merchan's L/C, importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran
sebagian, sedang sisanya dibayar kemudian.
c. Sistem industrial L/C, merupakan import barang industrial secara cepat yang tidak dipakai untuk larang
konsumsi.
d. Red clause L/C, L/C yang mensyaratkan red clause adalah di mana dalam L/C tersebut dicantumkan instruksi
kepada advising bank untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportir sebelum
mengapalkan barang-barang ekspornya.

11. KOPERASI
A. Pengertian
Koperasi adalah perkumpulan dari beberapa orang atau badan dengan jalan bekerja sama atas dasar
kekeluargaan dalam menjalankan usaha serta mempertinggi kesejahteraan para anggotanya.
B. Perkembangan Koperasi
Koperasi lahir pada abad pertengahan yang lalu, sebagai reaksi dari adanya perubahan-perubahan sosial ekonomi
yang ditimbulkan dari Revolusi Industri, dimana sebagian besar pemilik modal menguasai kehidupan masyarakat, sehingga
timbul gagasan/ide untuk mendirikan koperasi.
C. Pelopor-Pelopor Koperasi
1. Charles Howart
Pada tahun 1844, telah didirikan koperasi konsumsi di Desa Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart dari
Inggris. Koperasi inilah yang pertama berhasil menjalankan usahanya. Anggota koperasi ini adalah mereka-mereka
yang telah mengorganisasi suatu pemogokan kerja untuk menaikkan upah, tetapi tidak berhasil. Koperasi ini
mempunyai prinsip yang terkenal dengan nama prinsip Rochdale, yang dirumuskan secara internasional ke dalam ICA
(International Cooperative Alliance) pada konggres tahun 1937.
2. Schulze Delitsch dan F.W Raiffeisen
Pada permulaan abad XIX, di Jerman telah didirikan koperasi kredit oleh tokoh-tokoh tersebut. Perekonomian
masyarakat pada waktu itu sangat menyedihkan, sehingga pada tahun 1964 Raeiffeisen mempunyai inisiatif untuk
mendirikan koperasi kredit yang sebelumnya (pada tahun 1859) telah dirintis oleh Schulze Delitsch. Pada hakikatnya,
koperasi kredit tersebut bertujuan untuk memperbaiki perekonomian rakyat.
3. Charles Fourier, Louis Blanc, dan Ferdinand Lassale
Tokoh-tokoh tersebut merupakan perintis koperasi produksi yang lahir di Prancis. Latar belakang berdirinya
koperasi ini karena ada campur tangan pemerintah yang tidak membawa perbaikan kemakmuran bagi golongan
masyarakat ekonomi lemah.
D. Koperasi di Indonesia
Page
34

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Koperasi Indonesia merupakan suatu wadah untuk menyusun perekonomian rakyat yang berdasarkan
kekeluargaan dan kegotong-royongan, yang merupakan ciri khas dari tata kehidupan bangsa Indonesia dengan tidak
memandang golongan, aliran, maupun kepercayaan.
Di samping itu, hal di atas telah dijelaskan dalam Undang-undang Koperasi No. 12 Tahun 1967. Koperasi
Indonesia yang merupakan wadah untuk menyusun perekonomian rakyat, mempunyai peranan dalam segi sosial dan
ekonomi. Dari segi sosial, koperasi merupakan orang yang bekerja sama dalam suatu wadah organisasi berdasarkan
kekeluargaan. Dari segi ekonomi, koperasi adalah suatu organisasi yang menyelenggarakan usaha di bidang produksi,
pembelian, penjualan, perkreditan, dan Iain-Iain untuk melayani kepentingan/kesejahteraan anggotanya. Berdasarkan
peranan tersebut, maka pengertian I koperasi menurut Undang-Undang Koperasi Nomor 12 Tahun 1967 Pasal 3 adalah
seperti berikut:
Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang atau badanbadan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Koperasi Indonesia adalah kumpulan dari orang-orang yang sebagian manusia secara bersama-sama
bergotong-royong berdasarkan persamaan, bekerja % untuk memajukan kepentingan ekonominya dan kepentingan
masyarakat.
Dari pengertian umum, ciri-ciri seperti di bawah ini harus selalu tampak:
1. Bahwa koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang dan bukan kumpulan modal. Pengaruh dan penggunaan
modal dalam koperasi tidak boleh mengurangi makna dan tidak boleh mengaburkan pengertian koperasi Indonesia
sebagai kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Ini berarti bahwa koperasi Indonesia harus benar-benar
mengabadikan kepada perikemanusiaan dan bukan kepada ; kebendaan.
2. Bahwa Koperasi Indonesia bekerja sama, bergotong-royong berdasarkan persamaan derajat, hak dan kewajiban,
yang berarti koperasi seharusnya merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial. Karena berdasarkan
demokrasi
ini,
maka
harus
dijamin
benar-benar
bahwa koperasi adalah miik para anggota dan pada dasarnya harus diatur serta diurus sesuai dengan keinginan
para anggota itu sendiri. Ini berarti bahwa hak tertinggi dalam koperasi terletak pada rapat anggota.
3. Bahwa segala kegiatan Koperasi Indonesia harus didasarkan atas kesadaran para anggota. Dalam koperasi tidak
boleh dilakukan paksaan, ancaman, intimidasi, dan campur tangan pihak lain yang tidak ada sangkut-pautnya
dengan persoalan intern koperasi.
E. Landasan Koperasi Indonesia
Landasan Koperasi Indonesia sebagaimana tercar.tum dalam Undang-undang Koperasi Nomor 12/1967 Pasal 2
yaitu:
1. Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila
2. Landasan struktural koperasi adalah Undang-Undang Dasar 1945, dan landasan geraknya adalah Pasal 33 Ayat
(1) Undang-Undang Dasar 1945 beserta penjelasannya.
3. Landasan mental Koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi.
F. Fungsi Koperasi Indonesia
Menurut pasal 4 Undang-Undang Koperasi No. 12 Tahun 1967 adalah sebagai berikut:
1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.
2. Alat pendemokrasian ekonomi nasional.
3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia.
4. Alat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam
mengatur tata laksana perekonomian rakyat.
G. Asas Koperasi
Page
35

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Koperasi Indonesia berasaskan kegotong-royongan dan kekeluargaan seperti yang tercantum dalam UndangUndang Koperasi No. 12 Tahun 1967 Pasal 5 yang isinya:
1. Asas' Koperasi Indonesia adalah kekeluargaan dan kegotong-royongan dengan berpegang teguh pada asas
kekeluargaan dan kegotong-royongan sesuai dengan kepribadian Indonesia, ini tidak berarti bahwa koperasi
meninggalkan sifat dan syarat-syarat ekonominya sehingga kehilangan efisiensinya.
2. Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari hat nurani manusia untuk mengerjakan segala sesuatu
dalam koperasi oleh semua untuk semua, di bawah pimpinan pengurus serta pemilikan dari para anggotanya atas
dasar keadilan dan kebenaran serta keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.
3. Bagi koperasi asas gotong royong berarti bahwa pada koperasi terdapat keinsafan dan kesadaran, semangat bekerja,
dan tanggung jawab bersama terhadap akibat dari karya, tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri, melainkan selalu
untuk kebahagiaan bersama.
H. Sendi-Sendi Dasar Koperasi Indonesia
Sendi-sendi dasar koperasi adalah:
1. Sifat keanggotannya suka rela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia.
2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi.
3. Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota.
4. Adanya pembatasan bunga atas modal.
5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka.
7. Swadaya, Swakerta, dan swasembada sebagai pencerminan dari prinsip dasar percaya pada diri sendiri.
Sendi-sendi dasar ini merupakan esensi dari dasar-dasar kerja koperasi sebagai organisasi ekonomi yang
berwatak sosial. Dasar-dasar kerja ini merupakan ciri khas dari koperasi, dan justru oleh karena itu membedakan koperasi
dengan badan-badan ekonomi lainnya.
I.

Keanggotaan
Pihak yang dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap warga negara Indonesia yang mampu melakukan
tindakan hukum. Artinya, orang yang dianggap cukup dewasa, sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan haknya,
serta menerima landasan asas, dan sendi koperasi.
J. Sifat Keanggotaan
Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan suka rela. Sifat terbuka mengandung pengertian bahwa koperasi
memberikan kesempatan kepada siapa pun tidak memandang adanya perbedaan suku, ras, agama, aliran, politik, dan IainIain. Semuanya diberikan kesempatan secara terbuka untuk dapat masuk menjadi anggota koperasi. Sifat suka rela
mengandung pengertian bahwa keanggotaan koperasi harus benar-benar berdasar atas kemauan dan kesadaran sendiri,
tanpa ada unsur paksaan ataupun hanya ikut-ikutan. Perlu diketahui bahwa:
1. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahkan.
2. Perubahan keanggotaan koperasi dapat terjadi, karena meninggal dunia, minta keluar, atau dikeluarkan oleh pengurus
karena tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar.
Setiap anggota berhak dan berkewajiban di dalam koperasi, karena koperasi dijalankan dan dimiliki oleh
anggota/maka anggota mempunyai hak yang sama.
K. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi. Hal ini berarti bahwa segala
keputusan penting ditentukan sendiri oleh anggota koperasi, sehingga mencerminkan sifat yang demokratis. Tugas rapat
anggota koperasi adalah:
Page
36

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


1.
2.
3.
4.

Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi


Menetapkan kebijakan umum dan pelaksanaan keputusan-keputusan koperasi yang lebih atas.
Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus, badan pemeriksa, dan badan penasihat koperasi.
Menegakkan rencana kerja, anggaran belanja, mengesahkan neraca, dan kebijakan pengurus dalam bidang organisasi
dan usaha koperasi.
L. Kepengurusan
Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Sebelum mulai memangku jabatannya,
anggota pengurus mengangkat sumpah atau janji di hadapan rapat anggota. Masa jabatan pengurus diatur dalam Anggaran
Dasar Koperasi, dengan ketentuan tidak boleh lebih dari lima tahun. Pengurus bekerja secara suka rela tidak mendapat gaji,
tetapi mendapatkan balas jasa atau aktivitasnya.
M. Tugas serta Kewajiban Pengurus dan Wewenang Pengurus
1. Memimpin organisasi dan usaha koperasi.
2. Mewakili koperasi di muka dan di luar pengadilan.
3. Menyelenggarakan rapat anggota tahunan sesuai ketentuan Anggaran Dasar Koperasi. IMB
4. Menjaga kerukunan anggota dan melayani anggota.
5. Membantu pejabat koperasi dalam melaksanakan tugasnya.
6. Membuat buku daftar anggota.
7. Membuat laporan sebagai pertanggungan jawaban koperasi terhadap rapat anggota.
N. Badan Pemeriksa
Badan pemeriksa biasanya dipilih sebanyak-banyaknya tiga orang, dan dipilih dari dan oleh anggota koperasi
dalam rapat anggota. Pada prinsipnya, tugas badan pemeriksa adalah mengontrol, baik secara intern maupun eksterm .
atas jalannya koperasi. Jabatan sebagai Badan Pemeriksa tidak bisa dirangkap dengan jabatan pengurus, dalam tugasnya
ada pemisahan yang jelas antara tugas pengurus dengan pemeriksa. Badan pemeriksa harus merahasiakan hasil-hasil
pemeriksaannya terhadap orang ketiga.
O. Tugas Badan Pemeriksa
1. Melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha, dan pelaksanaan
kebijakan pengurus.
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan, yang disampaikan kepada pengurus dan Rapat Anggota
(dengan salinan kepada Pejabat Koperasi).
P. Bidang Usaha Koperasi
1. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah suatu usaha koperasi di bidang ekonomi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
bagi anggota dengan harga yang serendah mungkin dengan mutu barang yang baik.
2. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Koperasi simpan pinjam adalah sekumpulan orang yang bersama-sama sepakat untuk menabung uang
mereka untuk membentuk modal, yang kemudian dapat dipergunakan secara bersama-sama dengan bunga ringan
untuk tujuan produksi atau kesejahteraan.
Tujuan koperasi simpan pinjam:
a. Saling membantu memperbaiki keadaan ekonomi anggota.
b. Memberikan pinjaman yang murah.
c. Membangun sikap yang hemat.
d. Mendidik anggota untuk memperbesar kemampuan mereka dalam penggunaan uang.
Page
37

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


3. Koperasi Produksi
koperasi produksi adalah usaha kerja sama yang didirikan oleh produsen (pengusaha kecil, peternak, nelayan,
dan sebagainya) dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produksinya.
a. Bidang pertanian
Usaha-usaha yang dijalankan:
1) Pembelian bersama, sarana-saran produksi, pupuk, obat, peralatan-peralatan, dan sebagainya.
2) Pengolahan bersama, seperti penggilingan beras, pengasapan tembakau, dan sebagainya.
3) Penjualan bersama dari hasil-hasil produksi pertanian.
b. Bidang usaha BUUD dan KUD
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan, meliputi:
1) Kegiatan di bidang pertanian padi dan palawija, seperti:
a) Pengumpulan hasil produksi para petani
b) Pengolahan hasil para petani (penggilingan)
c) Pemasaran hasil untuk menolong para petani agar terhindar dari lintah darat dan ijon, dan menjamin harga yang
baik bagi petani. BUUD dan KUD dapat menjual hasil produksi langsung ke pasar, atau kepada Bulog dengan
harga dasar (floor price) yang ditetapkan oleh pemerintah.
1) Kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan hasil produksi petani, seperti:
(a) Penyaluran saran produksi yang dibutuhkan oleh para petani, khususnya pupuk, benih dan obat-obatan
pemberantas hama.
(b) Mengeola pengairan, misalnya dengan mempergunakan pompa.
1) Kegiatan sampingan bagi para petani: pemeliharaan ternak dan pengeraman ternak, pemeliharaan ikan, dan
sebagainya.
2) Kegiatan yang menunjang kebutuhan para petani, seperti:
a) Penyaluran barang kebutuhan pokok petani, seperti minyak, gula, garam dan sebagainya.
b) Penyaluran kebutuhan yang lain, seperti cangkul dan alat-alat lain.
3) Kegiatan di bidang perkreditan:
(a) Mendidik para petani untuk menabung
(b) Memberikan kredit kepada petani untuk menunjang kebutuhan/ kegiatan bertani.
(c) Membantu BRI dalam menyalurkan kredit kepada para petni, misalnya kredit BIMAS, KIK, da KCK.
4) Kegiatan penyuluhan: membantu Dinas Pertanian dalam memberikan penyuluhan pertanian langsung kepada
para petani (penggunaan pupuk, benih unggul, pemakaian alat-alat seperti spreyer dan Iain-Iain).
c. Bidang peternakan
Di bidang peternakan, anggota-anggota koperasi dapat mengatasi kesulitan karena kesulitan ini dapat
ditanggulangi bersama, seperti:
1) Pembelian bibit unggul dapat diorganisir
2) Dipasaran kedudukan yang makin mantap
3) Dapat dengan cepat mengetahui tentang perkembangan harga.
4) Mendapatkan kepercayaan untuk mencairkan pinjaman di Bank
5) Bantuan pemerintah akan cepat tersalurkan.
d. Bidang Perikanan
Karena saran produksi dalam bidang perikanan ini termasuk barang yang mahal, maka bila nelayan akan
membeli secara perseorangan tidak akan mampu. Oleh karena itu, usaha koperasi dibidang perikanan, antara lain:
1) Melakukan pembelian bersama pada saran, seperti: perahu, Jala, dan alat pendingin, bibit ikan dan lain-lainnya.
2) Melakukan pengolahan hasil produksi perikanan secara bersama-sama.
Page
38

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


3) Mengusahakan bantuan dalam penyaluran kredit.
12. PENERAPAN MATEMATIKA DALAM EKONOMI DAN AKUNTANSI
A. Penerapan Matematika
1. Fungsi Linear
Fungsi yang pangkat tertinggi dan variabelnya adalah pangkat satu atau disebut fungsi berderajat satu.
Adapun yang diartikan dengan fungsi linear adalah fungsi (f) pada himpunan relasi (R) yang ditentukan oleh f (x) = a x +
b, di mana a, b,e R dan a#0. Fungsi linear mempunyai garis lurus dengan persamaan y = a x + b. Hal yang perlu diingat
adalah:
a. x = a, persamaan garis sejajar dengan sumbu y.
b. y = b, persamaan garis dengan sumbu x.
c. y = m x, persamaan garis melalui O (0,0) dengan gradien m.
d. y = m x + n, persamaan garis melalui (O, n) dengan gradien m.
e. y - b = m (x-a), persamaan garis melalui (a, b).
f.

y= y 1
x=x
=
y 2 y 1 x 2x 1

, persamaan garis melalui

(x, y1) dan (x2,y2).


g. ax + by + c = 0, persamaan garis lurus dalam bentuk umum.
2.

Fungsi Kuadrat
Fungsi yang memiliki titik minimum dan titik maksimum pada titik (0,0) yang dinyatakan dengan rumus:
f (x) = ax2 + bx + c
di mana,
a, b, dan c adalah konstanta serta a/0 Sifat fungsi kuadrat adalah:
a. Jika mempunyai nilai minimum atau a > 0, maka parabola akan cekung ke atas, atau jika maksimum a < 0 maka
cekung ke bawah.
b. Sumbu setangkupnya selalu melalui titik ekstrim dan sejajar dengan sumbu y.
c. Pada grafiknya, mempunyai sifat:
1) akan memotong sumbu x pada dua titik yang berlainan, jika nilai diskriminan = b2 - 4 ac positif D > 0,
2) tidak memotong sumbu x jika dengan hanya D < 0,
3) menyinggung sumbu x dengan hanya jika D = 0.
d. Grafik fungsi kuadrat
y = F(x) = ax2 + bx + c, dapat diperoleh dengan cara menggeser fungsi kuadrat a y = g (x) = ax2 sejajar

a
b

satuan dalam arah mendatar dan b2 - 4oc satuan arah tegak.


3.

Fungsi Permintaan
Di dalam matematika, harga (P) dinotasikan sebagai fungsi permintaan atau hukum permintaan, yaitu y = f (x),
artinya harga satuan adalah fungsi dari banyaknya barang atau dinotasikan pada Q = f (P) yang artinya banyaknya
barang yang diminta adalah fungsi dari harga satuan bentuk umumnya adalah:
Qd = a - bPd
Page
39

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


Di mana:
Qd
= jumlah barang yang diminta
Pd
= harga barang yang diminta Dan berlaku:
Qd
= 0, dicapai pada harga tertinggi
Pd
= 0, barang bebas dipesan
4. Fungsi Penawaran
Suatu fungsi yang menunjukkan bentuk ketergantungan banyaknya barang yang diminta (Q) terhadap harga
satuan (P) didalam fungsi tersebut. Bentuk umunya adalah:
Qs = C + b Ps
Di mana:
Qs
= jumlah barang yang ditawarkan
Ps
= harga barang yang ditawarkan Dan berlaku:
Qs
= 0, harga terendah
Qs dan Ps tidak negatif
5. Fungsi Pendapatan (Y), Tabungan (S), dan Konsumsi (C)
Rumus umum fungsi pendapatan adalah:
Y = C + SatauY = C + l
Dari rumus konsumsi dapat dikembangkan menjadi bentuk fungsi seperti:
a. Fungsi konsumsi: C = a + bY
b. Fungsi tabungan: S:-a + (l-b)Y
c. Marginal propensity of consumption (MPC) yang dirumuskan

MPC=
d.

C
Y

Marginal prosperity of saving (MPS:, yang dirumuskan

MPS=

S
Y

e.

Bilangan otonom (a) dirumuskan: a = (APC-MPC) Y Sedangkan rumusnya:


b = MPC(l-b) = MPS
maka secara keseluruhan dapat dituliskan rumus konsumsi, menjadi
C = (APC-MPC) Y+ MPC-Y
Untuk mendapatkan MPS atau MPC, dengan rumus MPC + MPS = 1 dan APC adalah average prosperity of
consumption.
Sedang pada rumus tabungan, adalah:
S = (APS - MPS) Y + MPS. Y. S '
dimana

APS =

S
Y

APS: Average Propersity of Saving


Dalam fungsi pendapatan, dapat diperoleh beberapa data meliputi; yaitu:
a. Pendapatan data kenaikan seimbang
dirumuskan:
Y=C
Page
40

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


tanpa Investasi, jika dengan investasi maka dirumuskan:
Y = k (a + c)
b. Multiplier (pelipat ganda) atau k, dirumuskan:

1
1
atau
1MPC
MPS

6.

7.

Hubungan antara Biaya dan Penerimaan


a. Break event point: suatu perusahaan dalam keadaan tidak untung atau rugi pada produksi tertentu, dirumuskan
TR = TC
dan
Rugi, bila TR - TC = (-), Laba, bila TR - TC = ( + )
b. Laba maksimum, simbul keadaan dimana tambahan penerimaannya sama dengan tambahan biaya, dirumuskan:
MR = MC
di mana
MR = TR , MC = TC:
Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan terjadi apabila harga permintaan (PQ) sama dengan harga penawaran (PS). Titik
pertemuan tersebut merupakan titik equilibrium atau digambarkan:

Harga keseimbangan tercapai pada: persamaan permintaan sama dengan persamaan penawaran atau D = S.
Sedang syarat terjadi harga keseimbangan adalah:
a. Permintaan sama dengan atau Qd = Qs
b. Harga berkedudukan sebagai variable bebas, sedangkan jumlah barang yang diminta (Qd) berfungsi sebagai variabel
terikat.
c. Hubungan ke 2 variabel digambarkan sebagai:
Q=f (P).
8. Bunga
a. Bunga tunggal
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung bunga uang adalah:
1) Modal/pinjaman yang akan dibungakan harus dibulatkan terlebih dahulu dengan cara:
a)
rupiah atau lebih dibulatkan menjadi satu rupiah penuh.
b)
Kurang dari rupiah dihapuskan.
2) Jumlah bunga uang hasil perhitungan harus dibulatkan menjadi sen penuh, dengan ketentuan:
a)
sen atau lebih dibulatkan menjadi satu sen penuh,
b)
kurang dari sen dihapuskan.
3) Lama pembuangan dihitung dengan ketentuan:
a) Hari pengambilan modal dihitung, tanggal pengambilan tidak.
b) Jumlah hari dalam bulan dihitung sesuai kalender, kecuali ditetapkan 30 hari.
Page
41

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


c) jumlah hari dalam setahun 360 hari dan untuk tahun kabisat, bulan Februari dihitung 29 hari.
Adapun Rumus perhitungan Bunga Tunggal, adalah:
a)
Dengan cara harian

B=

Pp x H x P Pp . H p
=
360 x 100 36 . 000

Pp = Pokok Pinjaman
H = Lama pembungaan
P = besarnya suku bunga dalam persen
Dengan cara bulanan

b)

B=

c)

Pp x B x P Pp . Bp
=
12 x 100
1200

Pp = Pokok pinjaman
B = lama pembungaan
P = Suku bunga dalam persen
Dengan cara tahunan

B=

P p x T x P P p .T p
=
100
100

b. Bunga majemuk
Bunga majemuk sering disebut dengan bunga berbunga, artinya bunga modal yang dihasilkan ditanam
kembali ke dalam modal sehingga menambah jumlah modal. Bunga yang dihasilkan tersebut akan berbunga
kembali.
Adapun rumus perhitungan bunga majemuk adalah:
Nan = X(l + b)n
Na
= Nilai akhir suatu modal
X
= jumlah simpanan pokok pinjaman awal periode
b
= suku bunga
n
= jumlah periode/tahun
B. Akuntansi
1. Pengertian
Dalam ekonomi akuntansi berasal dari kata yang diartikan sebagai to account, yang berarti menghitung atau
mempertanggung- jawabkan dan secara luas merupakan yang digunakan untuk dunia bisnis/perusahaan.
Sedangkan dahulu kegiatan akuntansi merupakan suatu rangkaian dari pencatatan, pengklasifikasian,
pengihtisaran transaksi sehingga terbentuk suatu laporan keuangan.
2.

Siklus Akuntansi
Tahapan-tahapan akuntansi dalam satu periode akuntansi pada prinsipnya mempunyai urutan siklus yang
melalui tiga tahapan sebagai berikut:
a. Tahap I, merupakan tahap pencatatan yang meliputi:
1) persiapan dokumen/bukti-bukti
Page
42

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


2) membuat jurnal
3) memindahkan jurnal ke buku besar (posting)
b. Tahap II, merupakan tahap pengikhtisaran yang meliputi
1) pembuatan neraca saldo
2) melakukan penyesuaian
c. Tahap III, merupakan tahap pembuatan laporan keuangan yang terdiri dari: neraca, laporan rugi/laba dan laporan
perubahan modal.
Dalam siklus akuntasi dikenal beberapa perkiraan yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode,
yaitu:
a. Perkiraan riil dan nominal, yang meliputi perkiraan
1) biaya yang dibayar dimuka
2) pendapatan diterima dimuka
3) perlengkapan
b. Perkiraan yang perlu dikoreksi sehingga bersifat tidak tetap, seperti
1) rekening koran di bank
2) aktiva tetap, biaya yang masih harus dibayar
3) pendapatan yang masih harus diterima
3. Unsur-Unsur Neraca
1) Harta, berupa harta lancar, investasi, dan harta j tetap.
2) Utang yang berupa jangka pendek dan jangka panjang.
3) Modal, berupa modal pemilik dan prive. Dari unsur-unsur tersebut dirumuskan persamaan akuntansi
sebagai berikut:
Aktiva = Hutang + Modal
4. Akuntansi Perusahaan Jasa
Dalam perusahaan jasa, kegiatan usaha transaksi penjualan tidak ada perubahan yang tamak pada fisik dari
yang dijual, dan belum adanya perkiraan-perkiraan baru, tetapi dalam akuntansi perusahaan jasa diperlukan bukti
pencatatan berupa: cek, nota, faktur, kuitansi dan sebagainya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam akuntansi
perusahaan jasa adalah:
a. Jurnal
Kegiatan
Debit
Kredit
1. Harta
(+)
(-)
2. Utang
(-)
(+)
3. Modal
(-)
(+)
4. Pendapatan
(-)
(+)
5. Biaya
(+)
(-)
b. Posting
Kegiatan memindahkan jurnal ke buku besar. Beberapa contoh transaksi perusahaan jasa:
Kegiatan
Debit
Kredit
1. Diinvestasikan kas dan peralatan ke dalam Kas
Modal
perusahaan
Peralatan
2. Dibeli peralatan tunai
Peralatan
Kas
3. Dibeli peralatan dengan kredit
Peralatan
Utang
4. Diterima hasil jasa tunai
Kas
Pendapatan Jasa
Page
43

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


5.
6.
7.
8.

Diterima hasil jasa baru akan diterima kemudian


Dibayar utang
Dibayar beban Gaji
Diambil untuk keperluan pemilik

Piutang
Utang
Biaya gaji
Prive

Pendapatan jasa
Kas
Kas
Kas

5.

Akuntansi Perusahaan Dagang


Dalam perusahaan dagang, kegiatan usaha yang dilakukan membeli barang-barang kemudian menjualnya
kembali tanpa melakukan perubahan yang berarti. Di samping itu, pada akuntansi perusahaan dagang siklus
akuntansinya tidak begitu berbeda dengan perusahaan jasa, hanya di sini timbul perkiraan- perkiraan baru yang tidak
nampak pada akuntan perusahaan jasa. Perkiraan-perkiraan tersebut:
a. Perkiraan persediaan barang dagangan.
b. Penjualan.
c. Retur penjualan dan pengurangan harga.
d. Pembelian.
e. Retur pembelian dan pengurangan harga.
f. Potongan pembelian.
g. Biaya angkut pembelian.
h. Biaya pengiriman.
Jurnal dalam akuntansi perusahaan dagang meliputi:
a. Jurnal khusus, yaitu untuk transaksi yang terjadi berulang-ulang terdiri dari:
1) jurnal pembelian untuk transaksi pembelian kredit.
2) jurnal penjualan untuk transaksi penjualan kredit.
3) jurnal penerimaan kas untuk pemasukan kas.
4) jurnal pengeluaran kas untuk pengeluaran kas.
b. Jurnal umum untuk transaksi yang tidak sering terjadi. Beberapa contoh transaksi pada perusahaan dagang di
jurnal:
Kegiatan
1. Pembelian dengan tunai
2. Pembelian dengan kredit
3. Dikembalikan barang yang telah dibeli dengan
tunai
4. Dikembalikan barang yang dibeli dengan kredit
5. Dibayar hutang dengan syarat 10/15 - n/45
(mendapat potongan 10% jika dibayar tidak lebih
dari 15 hari setelah tanggal transaksi, jangka
waktu kredit 45 hari)
,
6. Dijual barang dengan tunai
7. Dijual barang dengan kredit
8. Diterima pembayaran hutang dengan potongan

Debit
Pembelian
Pembelian
Kas

Kredit
Kas
Utang dagang
Retur pembelian

Utang
Utang

Retur Pembelian
Potongan
Pembelian
Kas

Kas
Piutang dagang
Kas
Potongan penjualan
9. Diterima lagi barang yang telah dijual dengan Retur penjualan
tunai
10. Diterima lagi barang yang dijual dengan kredit
Retur
Page
44

Penjualan
Penjualan
Piutang
Kas
Piutang

EKONOMI
Project SBMPTN 2016

Powered by Rektor institute


11. Dibayar biaya angkut

Biaya angkut

Page
45

Kas

Anda mungkin juga menyukai