Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesetimbangan kimia merupakan proses dinamik. Ini dapat diibaratkan

dengan gerak pemain ski di suatu resor ski yang ramai, dalam hal tersebut jumlah

pemain ski yang dibawa ke atas gunung dengan menggunakan lift kursi sama

dengan jumlah pemain ski yang sedang turun berseluncur. Jadi, meskipun

perpindahan pemain ski terus terjadi, jumlah orang yang berada diatas gunung dan

jumlah orang yang berada di bawah gunung tidak berubah. Reaksi kesetimbangan

kimia melibatkan zat-zat yang berbeda antara reaktan dan produknya.

Kesetimbangan antara dua fasa dari zat yang sama dinamakan kesetimbangan fisis

karena perubahan yang terjadi hanyalah proses fisis. Penguapan air dalam wadah

tertutup pada suhu tertentu disebut kesetimbangan fisis (Chang, 2005: 66).

Salah satu aplikasi terpenting reaksi kimia adalah pada energi yang

dihasilkan dalam bentuk kerja. Contohnya adalah energi yang dihasilkan pada

reaksi pembakaran, digunakan untuk menghasilkan uap agar terjadi kerja mekanik

dan sel kering atau accu yang dapat menghasilkan kerja listrik. Jumlah energi

maksimum yang dibebaskan atau diperlukan oleh suatu proses pada suhu dan

tekanan tetap untuk melibatkan kerja yang berguna disebut energi bebas, ΔG.

Jumlah kerja sebenarnya yang dihasilkan dari proses spontan apapun sebenarnya

selalu kurang daripada jumlah maksimum yang diramalkan dengan ΔG. Hal ini

karena proses sesungguhnya selalu takdapatbalik dan sesuai dengan

1
temodinamika kimia bahwa kerja maksimum dapat diambil hanya dari perubahan

yang benar-benar dapatbalik (Sukarna, 2003: 247).

Kesetimbangan dalam prosesnya harus diketahui waktu kesetimbangan

interaksinya. Contohnya pada adsorpsi besi(II) dengan selulosa, waktu

kesetimbangan interaksi perlu ditentukan untuk mengetahui terciptanya interaksi

optimum kation besi(II) pasa selulosa hasil pemisahan serbuk kayu hasil

pengasaman dan konsentrasi 5%, dalam proses ini serbuk kayu sebagai kontrol.

Terjadinya kesetimbangan dalam contoh tersebut ditandai dengan tidak adanya

perubahan konsentrasi besi(II) pada permukaan selulosa dan pada serbuk kayu

maupun dalam larutan (Azora, dkk. 2013: 55).

1.2 Rumusan masalah

1.Menjelaskan apa itu kesetimbagan ?

2. Menentukan kesetimbangan dari larutan KSCN ?

3. Menentukan kesetimbangan dari larutan Fe (𝑁𝑂3 )3 ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam praktikum untuk mengetahui kestimbangan

kimia dari larutan KSCN dan Fe (𝑁𝑂3 )3

1.4 Manfaat

Agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara menentukan

kesetimbangan kima dari larutan KSCN dan Fe (𝑁𝑂3 )3.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori

Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir dengan suatu

campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun hasil reaksi. Hukum

kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas

kanan dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas kiri,

masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya (Takeuchi, 2006).

Tetapan kesetimbangan menjelaskan hubungan antara konsentrasi

(tekanan parsial dalam kasus tertentu) dari senyawa-senyawa dalam sistem yang

setimbang nilai numeris yang ada dalam antara konstanta pereaksi dan hasil yang

setimbang pada suhu tertentu dari suatu reaksi yang dapat dibalik. Kp adalah

tetapan kesetimbangan tekanan parsial yang menyatakan hubungan tekanan gas

parsial pereaksi dan hasil yang terbentuk gas pada suhu tertentu dari suatu reaksi

yang dapat dibalik (Petrucci,1985 : 215).

Le Chatelier mengemukakan bahwa suatu sistem yang setimbang dikenai

gangguan yang dapat mengubah faktor-faktor yang menentukan kondisi

kesetimbangan maka sistem akan bereaksi sedemikian rupa untuk meminimaisasi

efek gangguan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan

seperti perubahan konsentrasi, suhu, katalisator, perubahan tekanan (Winarno,

2008).

Perubahan tekanan mempengaruhi proporsi relative pada kesetimbangan

hanya sejauh perubahan tekanan itu mengubah konsentrasi. Menaikkan tekanan

3
pada suatu cairan atau zat padat tidak banyak meningkatkan konsentrasi dengan

cara menjejalkan molekul-molekul agar lebih mampat dank arena itu, efeknya

kecil terhadap konsentrasi-konsentrasi kesetimbangan dalam reaksi yang

berlangsung dalam cairan maupun zat padat. Menaikkan tekanan pada system

kesetimbangan gas memang menaikkan konsentrasi spesi-spesi yang bereaksi,

dan dapat mengakibatkan perubahan dalam jumlah relative yang terdapat dalam

larutan kesetimbangan (Anonim, 2007).

4
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini akan dilaksanakan pada hari kamis 10 okttober 2019

pukul 15 : 00 – 17 : 00 di Laboratorium Stikes Bina Mandiri Gorontalo

3.2 Alat dan bahan

a Alat

1 Tabung reaksi

2 Rak tabung reaksi

3 Gelas kimia

4 Gelas ukur

5 Mistar

6 Pipet tetes

b Bahan

1 KSCN

2 Fe (𝑁𝑂3 )3

3 Aquades

3.3 Prosedur kerja

1 Sediakan 5 tabung reaksi yang bersih dan di beri nomor 1, 2, 3, 4, dan 5

kedalam 5 tabung reaksii ini.masukkan masing-masing 5,0 mm Fe (𝑁𝑂3 )3

0,2 M. tabung reaksi ini di pergunakan sebagai standar.

2 Ukur 10 mm Fe (𝑁𝑂3 )3 0,2 M dan encerkan sampai 25 ml. Ukur 5 ml dari

larutan yang di encerkan tadi dan masukkan dalam tabung reaksi kedua(

5
sebelum praktikum praktikan harus menghitung konsentrasi dari pada

larutan ini).

3 Sebelumnya 20 mm larutan Fe (𝑁𝑂3 )3 akan digunakan pada tabung ketiga

dimana praktikan hanya akan mempergunakan 10 ml dan 10 ml sisanya

disimpan setelah itu 10 ml di ambil tadi di encerkan kembali sampai 25

ml. Di ambil 5 ml dari hasil pengenceran kedua dan dimasukkan pada

tabung ketiga. Dengan cara yang sama praktikan lakukan seterusnya

sampai pada tabung kelima.

6
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seorang praktikan dapat menganalisis dan memahami kesetimbangan

dari larutan KSCN dan Fe (𝑁𝑂3 )3 .

3.2 Saran

Sebelum melakukan praktikum kesetimbangan larutan sebaiknya

seorang praktikan diwajibkan mengetahui alat dan bahan yang akan

digunakan agar tidak akan terjadi kekeliruan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2007. Konsep kesetimbangan beserta inti edisi 5 jilid 3. Erlangga :

Bandung

Chang, R, 2005. Kimia Dasar Konsep- Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga

:Jakarta

Takeuci, 2006. Konsep kesetimbangan larutan: Erlangga : Jakarta

Petrucci, 1985:125. Kimia dasar jilid 3. Erlangga: Bandung

Winarno, 2008. Kimia dasar, dan kesetimbangan fungsi larutan dan jenisnya.

Universitas Indonesia:Jarkarta

Anda mungkin juga menyukai