Anda di halaman 1dari 6

KESETIMBANGAN

Laporan Praktikum Kimia Dasar II

Nama : Lovina Ruth Ornadia


NIM : 119270010
Kelompok : 03
Kelas : TPB 3
Nama Asisten : Riyanto Widodo
NIM Asisten : 118270069
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suatu sistem dikatakan setimbang ketika sebuah reaksi berlangsung
se5ara terus menerus dalam arah yang berlawanan dengan laju yang sama atau
dengan kata lain tidak terjadi  perubahan dalam sistem yang setimbang.
"Sehinggaapabila pada suatu sistem kesetimbangandiberi aksi pengaruh dari luar
maka sistem kesetimbangan tersebut akan mengalami  pergeseran dan membentuk
sebuah kesetimbangan yang baru karena salah satu indikator kesetimbangan kimia
adalah tidak terjadinya perubahan konsentrasi pada reaktan maupun  produk.
Reaksi kesetimbangan dapat digolongkan berdasarkan fasa dari zat
yang bereaksi dan hasil reaksinya, sehingga dikenal dua jenis reaksi
kesetimbangan yaitu reaksi kesetimbangan homogen dan heterogen (Aris
Kristianto : 1999 : 104). Reaksi kesetimbangan homogen adalah reaksi
kesetimbangan dimana fasa dari zat-zat yang bereaksi denga zat-zat hasil reaksi
sama, yaitu gas atau larutan. Sedangkan kesetimbangan heterogen adalah reaksi
kesetimbangan yang memiliki fasa reaktan dan produk yang tida sama (berbeda).

1.2. Tujuan
Tujuan dari Praktikum KESETIMBANGAN kali ini adalah:
1. Mempelajari reaksi-reaksi kesetimbangan dengan mengamati perubahan
fisik yang terjadi atau dengan mengukur parameter fisik lainnya
menggunakan instrument bantu.
2. Mempelajari tetapan kesetimbangan reaksi berdasarkan data percobaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan sewaktu


konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah terhadap waktu. Pada umumnya suatu
reaksi kimia yang berlangsung spontan akan terus berlangsung sampai dicapai
keadaan kesetimbangan. Berbagai hasil percobaan menunjukkan bahwa dalam suatu
reaksi kimia, perubahan reaktan menjadi produk pada umumnya tidak
sempurna, meskipun reaksi dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Umumnya pada
permulaan reaksi berlangsung, reaktan mempunyai laju reaksi tertentu. Kemudian
setelah reaksi berlangsung konsentrasi akan semakin berkurang sampai akhirnya
menjadi konstan. Keadaan setimbang akan dicapai apabila dua proses
yang berlawanan arah berlangsung dengan laju reaksi yang sama dan konsentrasi
tidak lagi mengalami perubahan atau tidak ada gangguan dari luar (Atkins:1990)
Pada keadaan setimbang, jumlah molekul akan tetap. Oleh karena itu ketika
keadaan kesetimbangan tercapai tidak terjadi perubahan sifat makroskopis zat. Akan
tetapi reaksi penguraian dan pembentukan tetap berlangsung secara terus menerus
tidak kunjung berhenti secara mikroskopis, sehingga reaksi kesetimbangan disebut
dengan kesetimbangan dinamis. Dimana pada keadaan kesetimbangan
dinamis, sekalipun secara makroskopis tidak terjadi perubahan, tetapi
secara mikroskopis tetap terjadi perubahan yang terus-menerus.(sukadjo:1997)
Reaksi kesetimbangan dapat digolongkan berdasarkan fasa dari zat yang
bereaksi dan hasil reaksinya, sehingga dikenal dua jenis reaksi kesetimbangan yaitu
reaksi kesetimbangan homogen dan heterogen. Reaksi kesetimbangan homogen
adalah reaksi kesetimbangan dimana fasa dari zat-zat yang bereaksi denga zat-zat
hasil reaksi sama, yaitu gas atau larutan. Sedangkan kesetimbangan heterogen adalah
reaksi kesetimbangan yang memiliki fasa reaktan dan produk yang tida sama
(berbeda).(Syukuri:1997)
Tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan Kc yang menyatakan tetapan
kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (C = concentration) .Tetapan kesetimbangan
ini sering dilambangkan dengan K saja. Untuk kesetimbangan zat dalam wujud gas,
tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan Kp yang menyatakan tetapan
kesetimbangan berdasarkan tekanan (P = pressure). Penentuan tetapan kesetimbangan
tergantung pada jenis reaksi, homogen atau heterogen. Dalam kesetimbangan kimia,
fasa padat tidak disertakan dalam persamaan konstanta kesetimbangan kimia karena
konsentrasi padatan relatif konstan.
Sistem kesetimbangan dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem
kesetimbangan homogen dan sistem kesetimbangan heterogen. Kesetimbangan
homogen merupakan kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai kesamaan
fase. Sedangkan kesetimbangan heterogen merupakan suatu kesetimbangan yang
anggota sistemnya mempunyai lebih dari satu fase, sehingga sistem yang terbentuk
pun mempunyai lebih dari satu macam fase (Keenan, 1991).
Dalam kesetimbangan, tanda panah rangkap ( ) mempertegas
sifat dinamis dari kesetimbangan fase. Gambaran dinamis yang sama digunakan
untuk kesetimbangan kimia, dimana ikatan-ikatan akan terputus atau terbentuk
seiring dengan maju mundurnya atom-atom di antara molekul-molekul reaktan dan
produk. Jika konsentrasi awal reaktan besar, tumbukan antara molekul-molekulnya
akan membentuk molekul-molekul produk. Sesudah konsentrasi  produk cukup
banyak, reaksi kebalikannya (pembentukan reaktan dari produk) mulai berlangsung.
Saat mendekati keadaan kesetimbangan, reaksi maju dan  balik akan sama dan praktis
tidak terjadi lagi perubahan konsentrasi dari reaktan atau produk (Oxtoby, 2001).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan


A. Alat : 1. Gelas beaker 50 ml
2. Tabung Reaksi
3. Pipet Tetes
4. Labu Ukur 100 ml\
B. Bahan : 1.Larutan KSCN,
2. Larutan Fe(NO3), NaHPO4,CoCl2,Aquadest.

3.2. Diagram Alir

A. Kesetimbangan Besi (III) Tioslamat

Gelas Beaker

1. Masukkan 10 ml KSCN 0,002 M


2. Tambahkan 2/ 3 tetes Fe(NO3) 0,2M

Tabung Reaksi

1. Bagi larutan kedalam 4 tabung reaksi


2. Tabung 1 sebagai pembanding
3. Tabung 2 tambahkan 1 tetes KSCN pekat
4. Tabung 3 tambahkan 3 tetes Fe(NO3) 0,2M
5. Tabung 4 tambahkan sebutir Na2HPO4
6. Catat semua peristiwa yang terjadi
Hasil
B. Penentuan Kosentrasi Larutan Dengan Menggunakan Spektrofotome
Spektrofotomet
1. Buat Kurva Kalibrasi
2. Buat Seri larutan standar CaCl2 0,02M; 0,04 M; 0,08M dari larutan
CoCl 0,1M
3. Ukur transmisi larutan pada panjang gelombang
4. Catat transmisi (absorbansi) tiap larutan pada CoCl
Hasil

C. Penentuan Kosentrasi
Kurva Kalibrasi

1. Tentukan kosentrasi larutan cuplikan CO(II)


2. Ukur absorbansi

Harga K rata-rata hasil

1. Hitung konsentrasi larutan Co(II) dengan persamaan A=Kc

Bandingkan dengan
Hasil Kurva Kalibrasi

Anda mungkin juga menyukai