KIMIA DASAR I
OLEH:
NAMA : LUTHFIA ZALFA KAMILINA
NIM : K1A020038
KELOMPOK :4
HARI/ TANGGAL : SELASA/ 20 OKTOBER 2020
ASISTEN : MONITASARI
SHIFT :B
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
JUDUL PRAKTIKUM............................................................................................1
I. TUJUAN.............................................................................................................1
3.1 Alat....................................................................................................................5
3.2 Bahan................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
ii
STOKIOMETRI: PENENTUAN RUMUS KIMIA
I. TUJUAN
1
2
Hukum Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu
sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di
dalam sistem tertutup. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
(tetap/konstan). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum
kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu
sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk. Hukum
Lavoisier berbunyi “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama”
(Syabatini, 2008).
pada temperatur dan tekanan yang sama, memiliki jumlah partikel yang sama
pula.” Artinya, jumlah molekul atau atom dalam suatu volum gas tidak
tergantung kepada ukuran atau massa dari molekul gas. Hukum Gas Ideal
memiliki persamaan P.V = n.R.T, persamaan ini dikenal dengan julukan
hukum gas ideal (Syabatini, 2008).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
III.1 Alat
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum percobaan stoikiometri adalah
larutan 1% Pb( NO 3)2, larutan 1% KI, aquades, CuSO 41 M, NaOH 2 M,
NaOH 1 M, dan HCl 1 M.
III.3 Cara Kerja
III.3.1 Penetapan Perbandingan Molar
5. Dari kedua hasil percobaan diatas, ditentukan ion mana yang berada
dalam jumlah berlebih pada tabung I. Jika terbentuk endapan, tabung
5
6
6. Percobaan diulang dengan 5 tetes contoh filtrat dari tabung II, III,
IV dan V. Hasil dari 5 pengujian diatas dibandingkan dan ditentukan
rumus kimia dari endapan tersebut.
Hasil Pengamatan
NaOH 2 M
- dimasukkan ke dalam beaker glass
8
- dicatat temperaturnya
- ditambahkan 10 mL CuSO 4(sebelumnya diukur
temperaturnya)
- diaduk
- diamati temperature campuran
- percobaan diulang dengan menggunakan:
20 mL NaOH + 30 mL CuSO 4
40 mL NaOH + 40 mL CuSO 4
30 mL NaOH + 20 mL CuSO 4
Hasil Pengamatan
III.4.3 Stoikiometri Asam-Basa
Beaker Glass
- dimasukkan NaOH 1 M masing-masing 5 mL,
10 mL, 15 mL, 20 mL, dan 25 mL
- dicatat temperaturnya
- dimasukkan HCl masing-masing 5 mL , 10 mL,
15 mL, 20 mL, dan 25 mL
- dicatat temperaturnya
- kedua larutan dicampur, sehingga volume tetap
30 mL
- dicatat temperaturnya
- dibuat grafik ∆T dengan volume asam
- ditentukan stoikiometri asam-basa
Hasil Pengamatan
DAFTAR PUSTAKA