Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

KECEPATAN REAKSI
NAMA

: PATRICK MARCELINO WONGSO

NIM

: H211 16 309

KELOMPOK/GOLONGAN

: 8 (DELPAN) /H3

HARI/TANGGAL PERCOBAAN : 28 SEPTEMBER 2016


ASISTEN

: MUH. AFDHAL

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I


UNIT PELAKSANA TEKIS MATA KULIAH UMUM
LABORATORIUM KIMIA DASAR/JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

2016
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang


Bidang kimia yang mengkaji kecepatan atau laju terjadinya reaksi kimia
dinamakan kinematika kimia (chemicial kinetics). Kata kinetik menyiratkan
gerakan atau perubahan energi kinetik sebagai energi yang tersedia karena
gerakan suatu benda. Disini kinematika merajuk pada laju reaksi, yaitu perubahan
konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu. Agar reaksi kimia terjadi
,molekul reaktan harus datang bersama-sama sehingga atom mereka dapat di
tukar atau disusun kembali.
Dalam praktek suatu reaksi kimia dapat berlangsung dalam laju atau
kecepatan yang berbeda-beda. Reaksi reaksi kimia ini dapat berlangsung dengan
cepat ataupun lambat. Reaksi kimia yang berlangsung lambat contohnya
pembentukan fosil, proses pelapukan kayu, pembentuan minyak bumi dan batu
bara. Sementara itu reaksi yang berlangsung dengan cepat contohnya proses
pembakaran kayu, dan peristiwa gas yang meledak. Adanya perbedaan tingkat
kecepatan reaksi dari berbagai jenis reaksi. Reaksi merupakan hal yang mendasari
konsep laju reaksi.
Oleh sebab itu , dengan mempelajari kinetika kimia maka seluruh faktorfaktor yang mempengaruhi laju suatu reaksi dapat dikendalikan sehingga lebih
hemat dan efisien. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan percobaan

kecepatan reaksi, agar lebih memahami bagaimana suatu zat tersebut bereaksi dan
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi tersebut.
2
1

Maksud dan Tujuan Percobaan


Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah mampu mengemkakan faktorfaktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi.

Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari:
1. Pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi.
2. Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah menngetahui pengaruh
suhu dan konsentrasi terhadap kecepatan reaksi.

4
1

Prinsip Percobaan
Pengaruh Konsentrasi
Pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi H2SO4 0,1

M yang konsentrasinya tetap direaksikan dengan Na2S2O3 yang konsentrasinya


bervariasi, sebaliknya Na2S2O3 0,1 M yang konsentrasinya tetap, direaksikan
dengan H2SO4 yang konsentrasinya bervariasi.

Pengaruh Suhu
Pada percobaan pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi, H2SO4 dan

Na2S2O3 yang konsentrasinya sama direaksikan pada suhu yang berbeda-beda.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kesehatan yang baik bergantung dari hubungan kompleks antara


sejumlah besar reaksi yang terjadi sel dalam tubuh, Dalam kesehatan tubuh, reaksi
ini berlangsung secara optimal, di tempat yang tepat, dan saat waktu yang tepat.
Mereka dikontrol oleh enzim, persamaan biologi dari katalis (substansi yang
memuat kecepatan reaksi lebih cepat). Laju reaksi kimia merupakan salah satu
bagian daari kimia yang biasa disebut kinetika kimia (Jones, 2000).

Kelajuan di kimia didefinisikan serupa dengan kelajuan di bidang lain:


yaitu perubahan dari suatu materi dan dibagi dengan waktu agar materi yang
berubah dapat terjadi. Di kimia, kita membahas tentang seberapa cepat suatu
reaktan dapat terbentuk atau membentuk sesuatu, karena kelajuan kimia
menunjukkan perubahan konsentrasi. Pada reaksi lambat, terdapat perubahan
konsentrasi dari reaktan selama periode waktu yang ditentukan sedangkan pada
reaksi cepat, terdapat banyak perubahan. Karena konsentrasi (Jones, 2000).

Laju/kecepatan reaksi adalah jumlah produk reaksi yang dihasilkan dalam


suatu reaksi persatuan waktu, atau jumlah pereaksi yang dikomsumsi dalam suatu
reaksi per satuan waktu. Jumlah zat yang berubah dinyatakan dalam satuan
volume total campuran. Oleh sebab itu, laju/kecepatan reaksi didefinisikan
sebagai pertambahan konsentrasi molar produk reaksi per satuan waktu, atau
pengurangan konsentrasi molar peraksi persatuan waktu. Satuannyya adalah mol
per liter per detik atau mol L-1s-1 (Yayan, 2013).

Kinetika kimia adalah nama yang diberikan untuk mempelajari kecepatan


reaksi kimia. Salah satu tujuannya adalh mempelajari faktor-faktor yang
mengawasi beberapa cepatnya suatu perubahan terjadi. Ini dibagi dalam empat
golongan besar: (James, 2002).
1. Sifat pereaksi dan hasil reaksi. Apabila semua faktor sama, beberapa
reaksi secara alamiah memang cepat dan lainnya lambat; tergantung
2.

dari penampilan kimia molekul-molekul atau ion-ion yang terlibat.


Konsenetrasi zat-zat yang bereaksi. Untuk dua molekul yang saling
bereaksi, haruslah dapat bersentuhan dan kemungkinan hal ini terjadi
dalama suatu campuran yang homogen akan lebih besar apabila
konsentrasinya naik. Untuk reaksi yang heterogen---yaitu apabila
pereaksi-pereaksi berada dalam fase yang berbeda---kecepatan reaksi
juga tergantung dari daerah yang berhubungan antara fase-fase. Oleh
karena lebih banyak partikel-partikel kecil akan memperluas
permukaan daripada sebuah partikel kecil akan memperluas
permukaan daripada sebuah partikel besar dengan massa yang sama,
maka memperkecil ukuran partikel akan menaikkan kecepatan reaksi.
Semakin besar konsentrasi, semakin besar kemungkinan terjadinya
tumbukan antar partikel sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.

3. Pengaruh suhu. Hampir semua reaksi kimia akan berjalan lebih cepat
apabila suhu dinaikkan. Bila suhu reaksi dinaikan, maka energi
kinetik partikel akan bertambah. Hal ini menyebabkan jumlah
tumbukan bertambah dan reaksi berlangsung semakin cepat.

4. Pengaruh penambahan zat luar yang disebut katalis. Kecepatan dari


banyak reaksi termasuk reaksi biokimia, akan dipengaruhi zat-zat
yang disebut katalis yang mengalami perubahan zat selama terjadi
reaksi. Katalis ditambahkan untuk mempercepat reaksi tanpa ikut
menngalami perubahan secara kimiawi diakhir reaksi (Nasution, dkk,
2014).

Mempelajari pengaruh faktor-faktor ini terhadap kecepatan reaksi dapat


bermanfaat untuk berbagai hal. Misalnya, kita dapat menentukan kondisi dari
sistem reaksi untuk mendapat hasilnya secepat mungkin. Pentingnya hal ini pada
perusahaan kimia sangalah nyata. Kita juga dapat menentukan kondisi agar reaksi
terjadi selamabat mungkin. Sangat menolong misalnya dalam mengamati
pertumbuhan jamur dan zat renik lain yang merusak makanan (James, 2002).

Kecepatan dari suatu reaksi disebut laj reaksi. Laju reaksi diartikan secara
eksperimen sebagai perubahan konsentrasi dari reaktan atau produk yang dibagi
dengan waktu yang dibutuhkan untuk berubah. Rata-rata perubahan laju reaksi
dari suatu konsentrasi dapat ditulis dalam persamaan: (Spencer, 2007).

Laju Reaksi=

C C tC 0
=
t
t

(II.1)

Dimana simbol delta () berfungsi sebagai perubahan. C t dan C0 adalah


konsentrasi awal dan akhir produk secara berturut-turut dari perubahan waktu, t.
Waktu dapat ditentukan berdasar unit tertentu (Spencer, 2007).

Posisi dari kesetimbangan untuk suatu reaksi mengindikasi jumlah relatif


dari reaktan dan hasil produk dari kesetimbangan. Ketika posisi digambarkan
semakin jauh ke kanan, artinya kesetimbangan konsentrasi dari produk lebih
tinggi dari konsentrasi reaktan. Posisi jauh ke kiri maksudnya ialah konsentrasi
dari reaktan lebih tinggi daripada produk (Spencer, 2007).

Posisi dari kesetimbangan dapat direpresentasikan dalam angka dengan


menggunakan konsep kesetimbangan konstan. Reaksi kesetimbangan dapat ditulis
dalam persamaan umum: (Spencer, 2007).

aA+ bB+ wW + xX +

(II.2)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, reaksi kesetimbangan bisa diketahui


karena konsentrasi reaktan dan produk tetap konstan. Reaksi itu tidak berubah
walaupun waktu telah berlalu. Untuk reaksi kesetimbangan, mengikuti persamaan
valid: (Hettema, 2012).

[W ] [ X ]
K=
[ A ]a [B ]b

(II.3)

Didalam persamaan kesetimbangan ini, tanda kurung kurawal [ ]


menunjukkan konsentrasi molar dari reaktan (A dan B) dan produk (W dan X). K
merupakan konstanta yang biasa disebut konstanta kesetimbangan, dan simbol
yang berada di atas kurung kurawal merupakan koefisien dari persamaan
kesetimbangan dari reaksi. Berdasarkan persamaan ini, hasil dari kesetimbangan
produk dibagi dengan produk dari kesetimbangan konsentrasi dari reaktan yang
akan menghasilkan angka yang tidak dapat dipengaruhi oleh waktu. Simbol K
tidak dapat berubah akan waktu karena K digunakan dalam mengkalkulasi
konsentrasi dari kesetimbangan reaksi. Kita bisa mendpatkan konstanta yang
berbeda dengan membagi konsentrasi reaktan dengan konsentrasi produk, tetapi
hanya digunakan dalam latihan untuk mencari nilai K sesuai persamaan yang telah
ditunjukkan.

BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1

Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah H2SO4 0,1 M,

Na2S2O3 0,1 M dan akuades.


3.2

Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung

reaksi, stopwatch, kaki tiga, rak tabung reaksi, gelas piala, kawat kasa, dan lampu
spiritus.

3.3

Prosedur Kerja

3.3.1

Pengaruh konsentrasi
Sediakan lima buah tabung reaksi dan masing-masing tabung tersebut diisi

dengan 5 mL H2SO4 0,1 M ( H2SO4 tetap ). Lima buah tabung reaksi yang lain
diisi dengan 5 mL, 4 mL, 3 mL, 2 mL, dan 1 mL Na 2S2O3 0,1 M, encerkan hingga
volume 5 mL dengann akuades. Campurkan isi tabung reaksi tersebut dari 5
sediaan pertama kedalam masing-masing sediaan kedua, dan bersamaan dengan
bercampurnya kedua zat tersebut, stopwatch dijalankan. Stopwatch dihentikan
setelah ada reaksi ( keruh ), hindari kekeruhan yang berlebihan. Catat waktu yang
digunakan dan tentukan nilai m, n, k dan buat persamaan kecepatan reaksinya.
Dengan cara yang sama ulangi percobaan 1 sampai 5 tapi Na2S2O3 0,1 M
konsentrasi tetap sedangkan H2SO4 yang divariasikan konsentrasinya.

3.3.2

Pengaruh suhu
Pilih salah satu konsentrasi H2SO4 dan Na2S2O3 dan 3 buah diisi lainnya

tabung reaksi, 3 buah diisi dengan Na2S2O3 dan 3 buah diisi lainnya dengan H2SO4.
Masukkan sepasang tabung reaksi kedalam gelas piala yang berisi air dingin ( air
es ) beberapa menit sehingga suhunya mertata termasuk suhu larutannya. Ambil
sepasang tabung reaksi ( 1 buah yang berisi H 2SO4 dan 1 buah tabung berisi
Na2S2O3 ). Campurkan kedua zat tersebut, stopwatch dijalankn ( tabung reaksi
yang telah berisi campuran H 2SO4 dan Na2S2O3 tetap pada gelas piala yang berisi
air es ). Stopwatch dihentikan setelah terjadi reaksi seperti pada percobaan bagian
A sebelumnya. Catat waktu yan digunakan dan suhu reaksi. Kerjakan kembali
point 1 sampai 7, pada interval suhu yang berbeda, misalnya suhu kamar satu
pasang dan diatas suhu kamar satu pasang, jika perlu dipanaskan, sebaiknya
dipanaskan.

BAB V
PENUTUP

5.1

Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1

Banyaknya konsentrasi mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin banyak


konsentrasi suatu zat yang direaksikan maka semakin cepat pula reaksi itu

akan berlangsung. .
Suhu mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin tinggi suhu suatu zat yang
direaksikan maka semakin cepat pula reaksi itu akan berlangsung.

5.2

Saran

5.2.1

Saran untuk asisten


Pertahankan cara membimbing kakak yang easy going dan sabar dalam

menghadapi adik-adik praktikan.

5.2.2

Saran untuk laboratorium


Laboratorium sebaiknya memperbaiki ataupun mengganti peralatan

laboratorium yang sudah rusak agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.
Selain itu, alangkah baiknya jika disediakan tempat khusus untuk membuang
limbah agar tidak terjadi polusi yang dapat merusak ekosistem di tempat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 2002. Kimia Universitras Asas & Struktuur. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Hettema, Hinne. 2012. The Unity of Chemistry and Physics: Absolute Reaction
Rate Theory, International Journal for Philosophy of Chemistry, Vol. 18,
No.2, 145-173.
Jones, Loretta. 2000. Chemistry: molecules, matter, and change. New York: W.H.
Freeman and Company.
Nasution, Muhammad Basir, dkk. 2014. Pengamatan Laju Reaksi Terrhadap
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jurnal Laju Reaksi
Seager, Spencer L., dan Michael R Slabaugh. 2007. Chemistry for Today General,
Organic, and Biochemistry.
Sunarya, Yayan. 2013. Kimia Dasar 2. Bandung: Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai