PENDAHULUAN
dan reaksi balik terjadi pada laju yang sama tetapi pada arah yang berlawanan.
volume, dan temperatur. Kecepatan reaksi kimia pada suhu konstan sebanding
dengan hasil kali konsentrasi zat yang bereaksi. Reaksi kimia bergerak menuju
hasil yang diinginkan akan kembali bereaksi menjadi bahan sehingga akan
menyatakan dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali
1
konsentrasi zat-zat hasil reaksi di bagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi
kesetimbangan.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
sehingga tidak ada lagi perubahan pada sistem tersebut. Ketika laju
berlawanan itu tetap berlangsung, hanya saja laju keduanya sama sehingga
tidak ada lagi perubahan yang terjadi. Kondisi demikian kerap kali dinamakan
campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun hasil reaksi. Hukum
ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas
2008).
kimia dari tiap konstituen pada seluruh sistem harus sama. Bila ada beberapa
3
fese dari tiap konstituen, maka potensial kimia setiap konstituen pada setiap
Salah stu ciri yang menujukkan bahwa suatu sistem telah mencapai
terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat bercampur, maka
pada suatu temperatur konstan antara kedua pelarut itu, dan angka banding
distribusi ini tak bergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin
koefisien-koefisien gas yang lebih kecil, dan jika tekanan diperkecil sama
konstan”.
terjadi dengan terjadi dengan laju yang sama atau dengan kata lain tidak
terjadi perubahan dalam sistem yang setimbang. Salah satu indikator saat
4
terjadi kesetimbangan adalah tidak terjadi perubahan konsentrasi semua
yaitu perubahan konsentrasi salah satu zat, perubahan volume atau tekanan,
kiri.
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
a. Alat b. Bahan
4. Gelas Ukur
5. Mistar
6. Pipet Tetes
a. Sediakan 5 tabung reaksi yang bersih dan diberi nomor 1,2,3,4 dan 5
larutan yang diencerkan tadi dan masukan dalam tabung reaksi ke dua
6
tabung ketiga dimana saudara hanya akan mempergunakan 10 ml dan 10
dimasukan pada tabung ketiga. Dengan cara yang sama saudara lakukan
7
BAB IV
4.1 Hasil
a. Pengamatan
8
Dalam perhitungan dianggap bahwa :
bandingkan.
Tabung 1 : M = 0,2
0,2 . 10 = M2 . 25
2 = M2 . 25
M2 = 2/25
M2 = 0,08
9
0,08 . 10 = M2 . 25
0,8 = M2 . 25
M2 = 0,8/25
M2 = 0,032
0,032 . 10 = M2 . 25
0,32 = M2 . 25
M2 = 0,32/25
M2 = 0,00128
0,00128 . 10 = M2 . 25
0,0128 = M2 . 25
M2 = 0,0128/25
M2 = 0,000512
= 0,01 mol
= 0,001/10
= 0,001 M
10
Tabung 3 : 6,5 x 0,001 = 0,0065 M
f. Menghitung [Fe3+].[FeSCN2+].[SCN]
11
Tabung 5 : (-0,005788).(0,0063).(0,0043) = -0,00000015
g. Menghitung [Fe3+].[FeSCN2+]/[SCN]
h. Menghitung [FeSCN2+]/[Fe3+].[SCN]
4.2 Pembahasan
sama banyaknya. Dalam kesetimbangan, reaksi yang terbentuk adalah reaksi
dijadikan sebagai larutan standar yang berisi campuran antara larutan KSCN
12
dan 5 berisi campuran antara larutan KSCN 0,002M dengan Fe(NO3)3 yang
tabung ketiga 0,032 M, tabung keempat 0,00128 M, dan pada tabung kelima
pekat dan larutan ini dijadikan sebagai larutan standar. Sedangkan tabung
sedikit pekat. Pada tabung ketiga yang telah mengalami pengenceran lagi
memiliki warna merah yang kurang pekat, tabung keempat yang juga
warna merah yang mulai menjadi pucat, dan tabung kelima yang telah
antara ion besi (III) dengan ion tiosianat yang menghasilkan warna larutan
menjadi kuning orange. Reaksi ini dapat balik karena pencampuran antara
13
Fe3+ dengan SCN- akan membebtuk senyawa Fe(SCN)2+ dan tercapai
kesetimbangan kimia.
a. Kemungkinan Kesalahan
itu. Maka pada hasil perhitungan konsentrasi praktikan tidak sesuai dengan
perhitungan konsentrasi.
BAB V
14
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada percobaan ini intensitas warna
antara larutan yang satu dengan yang lainnya menunjukkan warna yang
akan berkurang ketika ditambakan ion Fe3+ dengan konsentrasi yang rendah.
kesetimbangan kimia
5.2 Saran
yang tinggi, jika hanya dilakukan dengan asal-asalan maka hasilnya pun tidak
akan maksimal.
15
DAFTAR PUSTAKA
S. Joan. 1997. “Rumus molekul menyatakan jumlah sebenarnya dari tiap jenis
atom yang dijumpai dalam sebuah molekul”. Erlangga
16
Lampiran 1
Diagram Alir
5 Tabung Reaksi
Memasukan
5,0 ml KSCN
Masing-Masing Tabung
0,002 M
Menambahkan
Mengukur
10 ml (FeNO3)3 Encerkan Sampai 25 ml
0,2 M
Memasukan
5 ml larutan yang Tabung Reaksi Kedua
diencerkan
Menggunakan
20 ml (FeNO3)3
Menggunakan
10 ml dan 10 ml Tabung Reaksi
Sisanya Disimpan Ketiga
10 ml yang di ambil,
diencerkan sampai 25 ml
17
Lampiran 2
Dokumentasi
Proses Proses
Pengukuran Pengukuran
Tabung 4 Tabung 5
18