Anda di halaman 1dari 3

ESSAY HASIL DISKUSI E-CLASS GIGIH AGUNG 10/304770/SP/24319 Berikut ini merupakan essay hasil diskusi e-class dengan

tema hasil pemikiran Adam Smith. Di pertanyaan yang pertama yaitu. 1. setelah kita membaca hasil pemikiran Smith, bisa disimpulkan bahwa beliau menginginkan suatu kehidupan yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat. Smith juga menganggap adanya kompetisi akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas. Dengan adanya liberalisme akan menciptakan orang-orang kaya yang menurut Smith akan membuat orang miskin menjadi kaya. Pertanyaannya, menurut kalian apakah keadaan ini sudah kita rasakan dewasa ini, mengingat mayoritas negara di dunia menerapkan sistem ala Smint ini? Berikan alasan kalian! Dalam pertanyaan pertama ini ternyata teman-teman secara kompak dan serempak menjawab bahwa sisitem Free Trade ciptaan Adam Smith ini belum berhasil sesuai rencana yang telah dibuat oleh Adam Smith sendiri. Indikator bisa dilihat dari fakta lapangan bahwa orang yang kaya semakin kaya, sementara orang yang miskin semakin miskin. Hal ini disebabkan oleh sistem kompetisi antar tenaga kerja, dimana negara dilarang untuk campur tangan, sementara mereka sibuk salinf bersaing. Orang-orang miskin yang tak memiliki daya saing kuat, tentu saja kalah karena tidak ada pihak yang membantu. Saya kemudian berpendapat bahwa sebenarnya peran pemerintah sudah diatur oleh Adam Smith. Peran pemerintah ini menurut Adam Smith akan membuat persaingan semakin adil. Peran pemerintah ini misalnya membela hak dan kewajiban para tenaga kerja, membela hak asasi manusia setiap tenaga kerja, serta meningkatkan kualitas pendidikan yang diharapkan akan membuat tenaga kerja semakin pintar, sehingga mampu saling bersaing. Namun tetap saja peran pemerintah ini masih dianggap kurang oleh semua teman-teman sekalian. Bahkan setelah sistem Smith yang sidah dimodifikasi dengan teori-teori yang lain, masih saja tetap belum membuat kehidupan menjadi lebih adil. Kemudian berlanjut di pertanyaan kedua yaitu: 2. dalam teori yang dikemukakan oleh Mr. Smith bisa diketahui bahwa beliau tak menginginkan campur tangan negara dalam masalah ekonomi. Smith takut jika merkantilisme kembali terulang. Lalu menurut kalian sistem polical economy (free trade) Smith yang berpegang pada prinsip Laissez-faire dapat berjalan sesuai rencana? Namun dari jawaban kalian di pertanyaa pertama bahwa free trade belum

berjalan sesuai rencana. Jadi bagaimana supaya free trade berjalan mulus? Apakah tanpa campur tangan pemerintah negara, keadaan polical economy suatu negara (internasional) bisa berjalan sesuai yang kita inginkan? Berikan alasannya! Kembali teman-teman secara serempak berkata bahwa tanpa pemerintah, sisitem free trade takkan berjalan dengan baik. Kemudian agar free trade ini berjalan sesuai rencana, teman-teman mengusulkan agar pemerintah diberi peran lebih besar untuk mengintervensi kegiatan ekonomi yang dianggap tak adil atau menguntungkan satu pihak saja. Misalnya saja pendapat yang dikatakan Ryan bahwa salah satu sistem yang baik yaitu sistem Bretton Woods atau Keynesian yang dibuat oleh John Maynard Keynes. Dalam teori dijelaskan bahwa peran negara jauh lebih besar untuk mengintervensi sistem kapitalisme liberalis yang terlalu liar. Namun pada kenyataannya sistem ini pun gagal, karena diganti kembali menjadi neo liberalisme ciptaan Margharet Thatcher yang secara garis besar serupa dengan teori milik Adam Smith. Berlanjut ke pertanyaan yang ketiga yaitu: 3. pertemuan Adam Smith ini merupakan pertemuan terakhir dan tentu kalian sudah mengetahui TPI-nya tokoh-tokoh lain. Pertanyaannya coba bandingkan teori Adam Smith ini dengan teori tokoh-tokoh lainnya yang sudah kita pelajari. Dilihat dari sudut pandang TPI, apakah teori Adam Smith lebih baik, buruk, atau sama? Apakah teori Adam Smith ini berhasil dalam membangun politik suatu negara, atau justru tidak berhasil, atau menurut kalian ada teori lain yang lebih baik daripada teori Adam Smith? Jawaban teman-teman di pertanyaan ketiga ini serempak bahwa teori Adam Smith ini memberikan nuansa baru bagi Teori Politik Internasional. Disaat tokoh-tokoh lain menggunakan kekuatan kekerasan sebagai instrumen politik, Adam Smith menggunakan sistem ekonomi sebagai instrumen politik. Dengan ekonomi, bisa diciptakan sistem ekonomi yang smart power, tidak lagi menggunakan hard power. Dengan ekonomi, suatu negara bisa memperkuat sistem politiknya dan bisa mempengaruhi negara lain, dan kenyataan di lapangan memang seperti itu. Kemudian ketika saya mengatakan apakah teori Adam Smith ini lebih baik atau tidak, teman-teman menjawab bahwa teori Adam Smith ini merupakan pengisi dan penyeimbang bagi teori-teori yang lain. Untuk proses diskusi kelas, berjalan sangat seru, karena mayoritas anggota hadir dan menyatakan pendapatnya yang berbobot. Padahal saya sempat sangsi anggota akan ikut karena jadwal yang dimajukan. Namun kemudian diskusi sedikit terganggu oleh masalah

teknis, namun tak menyurutkan semangat berdiskusi. Lalu kemudian diskusi kembali terganggu karena inisiator menjadi tiga karea kelas lain yang kosong. Praktis, terjadi kebingungan dan inisiator lain tak bisa mengajukan pertanyaan karena diprotes anggota kelas saya. Namun keeluruhan diskusi ini berjalan dengan lancar dan berkualitas. Berikut teman-teman yang aktif berdiskusi.:
Ryan Muhammad Fahd10/298410/SP/23990 bondan dewanto 10/298055/SP/23984 Rhesa Ayu Putri B (10/297099/SP/23925) Ciptahadi Nugrahaabsen gih 10/296341/SP/23828 Ezka Amalia(09/283366/SP/23675) Bisma Putra Sampurna 10/296280/SP/23823 Michiko Karlina Mujizatya 10/296731/SP/23871

Anda mungkin juga menyukai