Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LAHIRNYA ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sejarah Politik dan Hubungan Internasional

(AKBK1507)

Dosen Pengampu:

Dra. Hj. Rochgiyanti, M.Si, M.Pd.

Fitri Mardiani, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 4

Elisa Dewi Juliyati 1810111220013

Risma Ariyani 1810111220028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULRAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Lahirnya
Ilmu Hubungan Internasional” ini dalam waktu yang ditetapkan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
Ibu Dra. Hj. Rochgiyanti, M.Si, M.Pd. dan Ibu Fitri Mardiani, M.Pd. pada mata
kuliah Sejarah Politik dan Hubungan Internasional. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai sejarah awal terbentuknya ilmu
hubungan internasional bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagikan sebagian dari pengetahuan dan ilmunya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini tentunya masih memiliki berbagai kekurangan dalam


beberapa hal, kiranya kami dapat memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih
baik lagi. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 1 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN DAN ISI............................................................ 3

2.1 Sejarah Lahirnya Ilmu Hubungan Internasional ............................... 3


2.2 Ilmu-Ilmu Dasar Hubungan Internasional ........................................ 5
2.3 Ilmu-Ilmu Penunjang Hubungan Internasional ................................. 6
2.4 Manfaat Mempelajari Ilmu Hubungan Internasional ........................ 7

BAB III PENUTUP ................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 9


3.2 Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Hubungan Internasional dimulai ketika istilah nation atau bangsa mulai
ada. Ilmu Hubungan Internasional memakai kata atau istilah nation atau bangsa,
walaupun ilmu ini sebenarnya membahas tentang hubungan antar negara atau
state maupun non-negara atau non-state. Hubungan internasional berawal ketika
sistem negara modern mulai dikembangkan, yaitu pada tahun 1968 di Perjanjian
Perdamaian Westphalia, yang mengakhiri perang 30 tahun di eropa. Westphalia
mendorong pembentukan konsep tentang kedaulatan negara, sehingga mendorong
pula bangkitnya negara-negara nasional modern yang independen, pelembagaan
diplomasi dan tentara. Dari perjanjian ini juga mulai muncul hukum internasional
modern yang mengatur hubungan antar negara-negara, lahir atas masyarakat
internasional yang didasarkan oleh negara-negara internasional.
Hubungan Internasional adalah cabang dari ilmu politik yang merupakan
suatu studi tentang persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global di antara
Negara-Negara dalam sistem internasional, termasuk peran Negara-Negara,
organisasi-organisasi antar pemerintah, organisasi-organisasi non pemerintah dan
perusahaan-perusahaan multinasional. Hubungan Internasional adalah suatu
bidang akademis dan kebijakan publik dan dapat bersifat positif atau normatif
karena berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri Negara-
Negara tertentu. Selain ilmu politik Hubungan Internsional menggunakan
berbagai bidang ilmu seperti ekonomi dan kajiannya. Hubungan Internasional
mencakup rentang isu yang luas, dari globalisasi dan dampak-dampaknya
terhadap masyarakat-masyarakat dan kedaulatan Negara sampai kelestrarian
ekologis, proliferasi nuklir, nasionalisme, perkembangan ekonomi, terorisme,
kejahatan yang terorganisasi, keselamatan umat manusia, dan hak-hak asasi
manusia bila di lihat dari konsep sebuah Hubungan Internasional, menjelaskan

1
bahwa terdapatnya kerja sama antara Negara yang memiliki sebuah visi misi
dalam kepentingan nasional.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana sejarah awal Ilmu Hubungan Internasional?
1.2.2 Apa saja ilmu-ilmu dasar Hubungan Internasional?
1.2.3 Apa saja ilmu-ilmu penunjang Hubungan Internasional?
1.2.4 Apa manfaat dari mempelajari Ilmu Hubungan Internasional?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah awal Ilmu Hubungan Internasional
1.3.2 Untuk mengetahui ilmu-ilmu dasar Hubungan Internasional
1.3.3 Untuk mengetahui ilmu-ilmu penunjang Hubungan Internasional
1.3.4 Untuk mengetahui manfaat dari mempelajari Ilmu Hubungan
Internasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Sejarah Lahirnya Ilmu Hubungan Internasional

Sejarah awal hubungan internasional lahir dari meletusnya perang dunia


pertama (1914- 1918). Dampak yang ditimbulkan perang masa lalu menimbulkan
adanya upaya dalam mewujudkan suatu perdamaian internasional yang
menyeluruh. Hubungan internasional pada saat itu dipandang sebagai sebuah ilmu
yang mempelajari tentang perang dan mewujudkan perdamaian.
Hubungan internasional berawal ketika sistem negara modern mulai
dikembangkan, yaitu pada tahun 1968 di Perjanjian Perdamaian Westphalia, yang
mengakhiri perang 30 tahun di eropa. Westphalia mendorong pembentukan
konsep tentang kedaulatan negara, sehingga mendorong pula bangkitnya negara-
negara nasional modern yang independen, pelembagaan diplomasi dan tentara.
Dari perjanjian ini juga mulai muncul hukum internasional modern yang mengatur
hubungan antar negara-negara, lahir atas masyarakat internasional yang
didasarkan oleh negara-negara internasional.
Pada dasarnya hubungan internasional berkembang dikarenakan adanya tradisi
teoritis terpenting HI. Ada empat macam tradisi teoritis tersebut yaitu realisme,
liberalisme, masyarakat internasional, dan EPI. Empat teori terebut menjadi acuan
cara pandang para pakar dalam argumentasinya tentang perkembangan hubungan
internasional itu sendiri. Perbedaan pandangan, aliran serta pendekatan yang
dipakai antar para pakar menimbulkan adanya perdebatan tentang jalur
perkembangan hubungan internasional. Perdebatan yang pertama adalah antara
kaum liberalisme utopian dengan kaum realisme; yang kedua antara pendekatan
tradisional dan behavioralisme; ketiga neo realisme/neo liberalisme; yang
keempat adalah antar tradisi mapan dan alternatif setelah era positivisme.
Perbedaan aliran antar para ahli bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor

3
seperti perbedaan pengetahuan, keyakinan, metode, kepentingan dan sehingga
akan munculkan pemahaman dari perspektif yang berbeda.
Setelah usainya Perang Dunia Kedua, seiring dengan itu telah melahirkan
generasi baru sebagai aliran pemikiran baru pula dalam kerangka studi hubungan
internasional yakni dengan munculnya kaum realist pada tahun 1950-an. Mereka
ini memproklamirkan suatu gagasan bahwa hanya politiklah yang berdasarkan
kepada power sebagai upaya untuk memperoleh keamanan global. Kemudian
pada era pertengahan tahun 1950-an, muncul pula ke dalam satu bentuk pemikiran
tentang kelompok pemikiran idealist dan pemikiran aliran realist. Penggabungan
antara ke dua aliran pemikiran tersebut disebut sabagai aliran pemikiran
behavioralism. Aliran ini dilandasi oleh pemikiran ilmu perilaku, seperti psikologi
sosial dan ilmu studi sosiologi politik.
Hubungan internasional pada mulanya bercita–cita ingin menciptakan keadaan
yang lebih teratur. Pada tahun 1919, hubungan internasional mulai dilembagakan
sebagai jurusan politik internasional di Universitas Wales di kota Aberystwythes.
Dari sinilah perkembangan hubungan internasional mengawali perjalanannya
sebagai ilmu.
Cita – cita awal dibentuknya jurusan hubungan internasional adalah untuk
meniadakan perang dan berusaha menciptakan perdamaian di dunia ini. Tujuan
yang idealis ini dipelopori oleh Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson
setelah melihat dampak negatif dari Perang Dunia Pertama ( 1914-1918 ) bagi
umat manusia, di mana perang hanyalah menghasilkan kematian dan penderitaaan
baik itu bagi pihak pemenang maupun bagi pihak yang kalah perang. Menurut
Wilson, cara untuk menciptakan perdamaian dan mencegah terjadinya kembali
perang antarnegara besar adalah dengan membentuk kondisi dunia yang safe for
democracy. Kepercayaan Wilson dan para penstudi hubungan internasional pada
saat itu akan rasionalitas manusia dan lembaga supranasional yang kemudian
memuncul pendekatan yang pertama dalam Studi Hubungan Internasional yaitu
idealisme.
Dengan bangkitnya Amerika Serikat sebagai negara adikuasa, atau sebagai
negara yang muncul ke permukaan dengan diistilahkan sebagai “as a power with

4
global responsibility” pada tahun 1920-an telah memberikan rangsangan terhadap
perkembangan pengajaran di bidang studi hubungan internasional sebagai satu
disiplin di berbagai universitas di sana.
Sebelum Perang Dunia I, pembahasan hubungan internasional dimasukan
dalam Fakultas sejarah, hukum dan filsafat. Dalam catatan sejarah bahwa teori
diplomasi dan teori strategi ditafsirkan oleh para ahli negara dan ahli filsafat
sebagai sifat alamiah manusia, perang dan keadilan. Sementara itu para ilmuan
sejak lama mempelajari fenomena sosial seperti hukum yang mengatur hubungan
antar bangsa, hakekat kekuasaan, negara dan kedaulatan, masalah pengelolaan
hubungan kekuasaan, dan pengembangan lembaga-lembaga Internasional. Dari
berbagai studi ini muncul lah pada abad 20 suatu bidang studi yang terorganisasi
dan dimasukkan dalam kurikulum beberapa universitas di Amerika Serikat, yaitu
bidang studi Hubungan Internasional.
Titik awal perkembangan sebagai suatu disiplin ilmu dalam bidang hubungan
internasional, tampak dalam penelusurannya sejak Perang Dunia I yakni pada saat
adanya upaya-upaya untuk mengorganisasikan dunia ke dalam satu wadah yang
berskala internasional yakni dengan didirikannya Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Dengan didirikannya Liga Bangsa-bangsa (LBB) tersebut sebagai organisasi
internasional maka sekaligus dengan itu membuka babak baru tentang kajian
bidang hukum internasional, politik internasional, ekonomi internasional, dan
organisasi internasional.

1.2 Ilmu-Ilmu Dasar Hubungan Internasional

Disiplin hubungan internasional telah mencakup berbagai bidang-bidang


misalnya, bidang politik internasional, hubungan internasional, politik dunia,
organisasi internasional. Namun secara umum penggunaan terminologinya yang
berbeda-beda dan secara substansial, terlihat senafas dalam kajian atau
analisisnya. Di sana, terlihat konsep-konsep yang digunakan dalam rangka
menjelaskan fenomena internasionalnya. Inilah beberapa hal yang dapat dijadikan

5
sebagai indikator dalam menjelaskan perkembangan studi hubungan internasional
secara umum.

Disiplin ilmu Hubungan Internasional didirikan sebagai reaksi terhadap


ketakutan akan konflik yang belum terjadi. Meski para ilmuwan dan cendekiawan
telah lama menyumbangkan pemikiran mereka mengenai politik intenasional,
pengakuan resmi ilmu hubungan internasional sebagai sebuah disiplin yang
terpisah dalam lingkungan keilmuan Barat banrdilakukan pada akhir Perang
Dunia I dengan didirikannya Dewan Hubungan Internasional (Chair of
International Relations) di Universitas Wales, Aberystwyth, pada 1919. Hingga
saat ini, wilayah politik internasional berbagi tempat dengan sejumlah disiplin
ilmu lain yang lebih tua: hukum, filsafat, ekonomi, politik dan sejarah diplomasi.

disiplin ilmu HI secara umum lebih memperhatikan aktor internasional dan


fenomena lain dalam lingkup yang lebih luas serta serangkaian persoalan filsafat
yang bersifat introspektif. Pada 1990-an, disiplin ilmu ini mengalami ‘perubahan
cepat dari pendekatan pemecahan masalah pokok dalam interaksi strategis antara
masyarakat terbatas kepada analisis normatif terhadap sejarah masyarakat terbatas
dan kemungkinan bentuk-bentuk masyarakat politik yang lebih baik. Pergeseran
ini menunjukkan tidak adanya perubahan revolusioner dalam hal fokus utama
disiplin ilmu hubungan internasional.

1.3 Ilmu-Ilmu Penunjang Hubungan Internasional

Dilihat dari cakupannya ilmu Hubungan Internasional memiliki cakupan studi


yang sangat luas dan kompleks, tidak hanya berkaitan dengan hal-hal klasik saja,
namun juga terus berkembang menjadi sebuah ilmu yang lebih luas, mandiri dan
mencakup masalah Global, dimana studi ini mempelajari juga disiplin ilmu lain
seperti Sosiologi, Antropologi , Ekonomi, Kebudayaan , dan lain-lain. Inilah yang
sekiranya membuat studi Hubungan Internasional berbeda dengan studi-studi
lainnya.

6
Hubungan Internasional menggunakan perbagai bidang ilmu seperti ekonomi,
sejarah, hukum, filsafat, geografi, sosiologi, antropologi, psikologi, studi-studi
budaya dalam kajian-kajiannya. Hal ini dikarenakan hubungan international
berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri suatu negara
tertentu, yang ditujukan untuk menghasilkan kepentingan nasional yang paling
positif untuk negaranya, dan pasti akan melibatkan negara yang berbeda-
bedasehingga keterkaitan Ilmu Hubungan Internasional dengan berbagai disiplin
ilmu-ilmu sosial khususnya, tidak dapat dipisahkan.

Hubungan Internasional mencakup rentang isu yang luas, dari globalisasi dan
dampak-dampaknya terhadap masyarakat-masyarakat dan kedaulatan negara
sampai kelestrarian ekologis, proliferasi nuklir, nasionalisme, perkembangan
ekonomi, terorisme, kejahatan yang terorganisasi, keselamatan umat manusia, dan
hak-hak asasi manusia. Ilmu Hubungan internasional adalah suatu ilmu yang tidak
dapat berdiri sendiri melainkan membutuhkan beberapa disiplin ilmu lainnya
sebagai pelengkap dan penunjang.

1.4 Manfaat Mempelajari Ilmu Hubungan Internasional

Jika dikaji lagi dari sejarahnya studi Hubungan Internasional mempunyai


berbagai hal-hal positif yang dapat di gunakan sebagai metode pembelajaran
dalam bidang ini sendiri, perlunya pemikiran yang sainstifik-realis namun kritis
ini seakan menjadi tren dari ilmu Hubungan Internasional sendiri . Hal ini
kemudian membuka berbagai potensi baru yang membangun dan menjawab
semua debat teoritik dalam studi Hubungan Internasional ini. (Kurki dan Wight,
2007). Ilmu Hubungan Internasional menjadi sangat penting untuk dipelajari
supaya pelaku yang mempelajari studi ini menjadi lebih kritis dan memiliki
perspektif pandangan yang berbeda dalam melihat suatu masalah/fenomena.

Alasan utama kenapa kita harus mempelajari Hubungan Internasional karena


seluruh populasi di dunia terpisah menjadi beberapa komunitas politik atau negara

7
merdeka, negara bangsa, yang sangat mempengaruhi pemikiran dan kehidupan
manusia. Korelasi antara Hubungan Internasional dengan Sistem pemerintahan di
suatu negara adalah sebelum masuk untuk melakukan hubungan antara negara
satu dan negara lainnya diperlukan adanya saling mengenal tentang masing-
masing negara tersebut. Dengan demikian hubungan antara kedua negara terbut
dapat terjalin dengan baik karena sudah saling mengenal terlebih dahulu.
Hubungan Internasional akan banyak sekali membahas tentang bagaimana
membangun citra dan kerjasama yang baik anara negara yang satu dengan yang
lainnya agar terpenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh masing-masing pihak.

Berikut manfaat dari mempelajari Ilmu Hubungan Internasional.

a. Memiliki pengetahuan ilmu Hubungan Internasional yang menyeluruh,


kemampuan analisis yang tajam, kemampuan lunak (kecerdasan emosional,
kemampuan negosiasi, pemecahan masalah, kemampuan komunikasi, dan
kerja tim) yang tepat guna, jiwa kepemimpinan serta etika keilmuan dan
kemanusiaan.
b. Publikasi yang berkualitas dan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan
untuk menjadi rujukan dalam kegiatan pengajaran dan diakui oleh komunitas
akademik Hubungan Internasional serta rekomendasi yang dapat digunakan
sebagai masukan dalam pembuatan kebijakan.
c. Terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai bidang ilmu
Hubungan Internasional yang bermanfaat dalam menghadapi tantangan dan
perubahan global melalui kegiatan-kegiatan peningkatan kesadaran,
pengembangan kapasitas dan pemberdayaan.
d. Terbangunnya jejaring kerja yang kuat di tingkat nasional, regional dan global
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dampak yang ditimbulkan perang masa lalu menimbulkan adanya upaya


dalam mewujudkan suatu perdamaian internasional yang menyeluruh. Hubungan
internasional pada saat itu dipandang sebagai sebuah ilmu yang mempelajari
tentang perang dan mewujudkan perdamaian. Hubungan internasional berawal
ketika sistem negara modern mulai dikembangkan, yaitu pada tahun 1968 di
Perjanjian Perdamaian Westphalia, yang mengakhiri perang 30 tahun di Eropa.
Pada dasarnya hubungan internasional berkembang dikarenakan adanya tradisi
teoritis terpenting HI. Setelah usainya Perang Dunia Kedua, seiring dengan itu
telah melahirkan generasi baru sebagai aliran pemikiran baru pula dalam kerangka
studi hubungan internasional yakni dengan munculnya kaum realist pada tahun
1950-an. Mereka ini memproklamirkan suatu gagasan bahwa hanya politiklah
yang berdasarkan kepada power sebagai upaya untuk memperoleh keamanan
global.

Hubungan internasional pada mulanya bercita–cita ingin menciptakan keadaan


yang lebih teratur. Para ilmuan sejak lama mempelajari fenomena sosial seperti
hukum yang mengatur hubungan antar bangsa, hakekat kekuasaan, negara dan
kedaulatan, masalah pengelolaan hubungan kekuasaan, dan pengembangan
lembaga-lembaga Internasional. Dilihat dari cakupannya ilmu Hubungan
Internasional memiliki cakupan studi yang sangat luas dan kompleks, tidak hanya
berkaitan dengan hal-hal klasik saja, namun juga terus berkembang menjadi
sebuah ilmu yang lebih luas, mandiri dan mencakup masalah Global, dimana studi
ini mempelajari juga disiplin ilmu lain seperti Sosiologi, Antropologi , Ekonomi,
Kebudayaan , dan lain-lain. Inilah yang sekiranya membuat studi Hubungan
Internasional berbeda dengan studi-studi lainnya. Hubungan Internasional
menggunakan perbagai bidang ilmu seperti ekonomi, sejarah, hukum, filsafat,

9
geografi, sosiologi, antropologi, psikologi, studi-studi budaya dalam kajian-
kajiannya. Hal ini dikarenakan hubungan international berusaha menganalisis
serta merumuskan kebijakan luar negeri suatu negara tertentu, yang ditujukan
untuk menghasilkan kepentingan nasional yang paling positif untuk negaranya,
dan pasti akan melibatkan negara yang berbeda-beda sehingga keterkaitan Ilmu
Hubungan Internasional dengan berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial khususnya,
tidak dapat dipisahkan.

Hubungan Internasional mencakup rentang isu yang luas, dari globalisasi dan
dampak-dampaknya terhadap masyarakat-masyarakat dan kedaulatan negara
sampai kelestrarian ekologis, proliferasi nuklir, nasionalisme, perkembangan
ekonomi, terorisme, kejahatan yang terorganisasi, keselamatan umat manusia, dan
hak-hak asasi manusia. Ilmu Hubungan internasional adalah suatu ilmu yang tidak
dapat berdiri sendiri melainkan membutuhkan beberapa disiplin ilmu lainnya
sebagai pelengkap dan penunjang. Alasan utama kenapa kita harus mempelajari
Hubungan Internasional karena seluruh populasi di dunia terpisah menjadi
beberapa komunitas politik atau negara merdeka, negara bangsa, yang sangat
mempengaruhi pemikiran dan kehidupan manusia. Hubungan Internasional akan
banyak sekali membahas tentang bagaimana membangun citra dan kerjasama
yang baik anara negara yang satu dengan yang lainnya agar terpenuhi kebutuhan
yang diinginkan oleh masing-masing pihak.

3.2 Saran

Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, besar
harapan kami jika makalah ini dapat bermanfaat bagi kalangan banyak. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan agar makalah inidapt disusun menjadi lebih baik dimasa yang akan
datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

AABP dan Yanyan Mochamad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional,


Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hal. 1

Burchill, Scott. dan Andew Linklater. 1996. Theories of International Relations.


Terjemahan: M. Sobirin. Bandung: Nusa Media. 390 hal.

Departemen Hubungan Internasional Universitas Airlangga. 2005. Road Map


2020.

Dugis, Vinsensio.Teori Hubungan Internasional Perspektif-Perspektif Klasik.


Surabaya: Cakra Studi Global Strategi,2016.

http://hi.unpar.ac.id/tujuan/ Diakses pada 3 Oktober 2020

Jackson, Robert, & Sorensen, Georg. (2007). Introduction to International


Relation:Theories and Approaches. New York: Oxford University Press

Kurki, Milja & Wight, Colin. 2007. International Relations and social science,
dalam Tim Dunne, Milja Kurki & Steve Smith [eds.]. International
Relations Theories Discipline & Diversity. Oxford: Oxford University
Press,pp. 13-33.

Sitepu, P. Anthonius. 2011. Studi Hubungan Internasional, ed. ke-1. Yogyakarta:


Graha Ilmu. 372 hal.

11

Anda mungkin juga menyukai