Dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sejarah Politik dan Hubungan Internasional
(AKBK1507)
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 4
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Lahirnya
Ilmu Hubungan Internasional” ini dalam waktu yang ditetapkan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
Ibu Dra. Hj. Rochgiyanti, M.Si, M.Pd. dan Ibu Fitri Mardiani, M.Pd. pada mata
kuliah Sejarah Politik dan Hubungan Internasional. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai sejarah awal terbentuknya ilmu
hubungan internasional bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagikan sebagian dari pengetahuan dan ilmunya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Hubungan Internasional dimulai ketika istilah nation atau bangsa mulai
ada. Ilmu Hubungan Internasional memakai kata atau istilah nation atau bangsa,
walaupun ilmu ini sebenarnya membahas tentang hubungan antar negara atau
state maupun non-negara atau non-state. Hubungan internasional berawal ketika
sistem negara modern mulai dikembangkan, yaitu pada tahun 1968 di Perjanjian
Perdamaian Westphalia, yang mengakhiri perang 30 tahun di eropa. Westphalia
mendorong pembentukan konsep tentang kedaulatan negara, sehingga mendorong
pula bangkitnya negara-negara nasional modern yang independen, pelembagaan
diplomasi dan tentara. Dari perjanjian ini juga mulai muncul hukum internasional
modern yang mengatur hubungan antar negara-negara, lahir atas masyarakat
internasional yang didasarkan oleh negara-negara internasional.
Hubungan Internasional adalah cabang dari ilmu politik yang merupakan
suatu studi tentang persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global di antara
Negara-Negara dalam sistem internasional, termasuk peran Negara-Negara,
organisasi-organisasi antar pemerintah, organisasi-organisasi non pemerintah dan
perusahaan-perusahaan multinasional. Hubungan Internasional adalah suatu
bidang akademis dan kebijakan publik dan dapat bersifat positif atau normatif
karena berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri Negara-
Negara tertentu. Selain ilmu politik Hubungan Internsional menggunakan
berbagai bidang ilmu seperti ekonomi dan kajiannya. Hubungan Internasional
mencakup rentang isu yang luas, dari globalisasi dan dampak-dampaknya
terhadap masyarakat-masyarakat dan kedaulatan Negara sampai kelestrarian
ekologis, proliferasi nuklir, nasionalisme, perkembangan ekonomi, terorisme,
kejahatan yang terorganisasi, keselamatan umat manusia, dan hak-hak asasi
manusia bila di lihat dari konsep sebuah Hubungan Internasional, menjelaskan
1
bahwa terdapatnya kerja sama antara Negara yang memiliki sebuah visi misi
dalam kepentingan nasional.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah awal Ilmu Hubungan Internasional
1.3.2 Untuk mengetahui ilmu-ilmu dasar Hubungan Internasional
1.3.3 Untuk mengetahui ilmu-ilmu penunjang Hubungan Internasional
1.3.4 Untuk mengetahui manfaat dari mempelajari Ilmu Hubungan
Internasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
seperti perbedaan pengetahuan, keyakinan, metode, kepentingan dan sehingga
akan munculkan pemahaman dari perspektif yang berbeda.
Setelah usainya Perang Dunia Kedua, seiring dengan itu telah melahirkan
generasi baru sebagai aliran pemikiran baru pula dalam kerangka studi hubungan
internasional yakni dengan munculnya kaum realist pada tahun 1950-an. Mereka
ini memproklamirkan suatu gagasan bahwa hanya politiklah yang berdasarkan
kepada power sebagai upaya untuk memperoleh keamanan global. Kemudian
pada era pertengahan tahun 1950-an, muncul pula ke dalam satu bentuk pemikiran
tentang kelompok pemikiran idealist dan pemikiran aliran realist. Penggabungan
antara ke dua aliran pemikiran tersebut disebut sabagai aliran pemikiran
behavioralism. Aliran ini dilandasi oleh pemikiran ilmu perilaku, seperti psikologi
sosial dan ilmu studi sosiologi politik.
Hubungan internasional pada mulanya bercita–cita ingin menciptakan keadaan
yang lebih teratur. Pada tahun 1919, hubungan internasional mulai dilembagakan
sebagai jurusan politik internasional di Universitas Wales di kota Aberystwythes.
Dari sinilah perkembangan hubungan internasional mengawali perjalanannya
sebagai ilmu.
Cita – cita awal dibentuknya jurusan hubungan internasional adalah untuk
meniadakan perang dan berusaha menciptakan perdamaian di dunia ini. Tujuan
yang idealis ini dipelopori oleh Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson
setelah melihat dampak negatif dari Perang Dunia Pertama ( 1914-1918 ) bagi
umat manusia, di mana perang hanyalah menghasilkan kematian dan penderitaaan
baik itu bagi pihak pemenang maupun bagi pihak yang kalah perang. Menurut
Wilson, cara untuk menciptakan perdamaian dan mencegah terjadinya kembali
perang antarnegara besar adalah dengan membentuk kondisi dunia yang safe for
democracy. Kepercayaan Wilson dan para penstudi hubungan internasional pada
saat itu akan rasionalitas manusia dan lembaga supranasional yang kemudian
memuncul pendekatan yang pertama dalam Studi Hubungan Internasional yaitu
idealisme.
Dengan bangkitnya Amerika Serikat sebagai negara adikuasa, atau sebagai
negara yang muncul ke permukaan dengan diistilahkan sebagai “as a power with
4
global responsibility” pada tahun 1920-an telah memberikan rangsangan terhadap
perkembangan pengajaran di bidang studi hubungan internasional sebagai satu
disiplin di berbagai universitas di sana.
Sebelum Perang Dunia I, pembahasan hubungan internasional dimasukan
dalam Fakultas sejarah, hukum dan filsafat. Dalam catatan sejarah bahwa teori
diplomasi dan teori strategi ditafsirkan oleh para ahli negara dan ahli filsafat
sebagai sifat alamiah manusia, perang dan keadilan. Sementara itu para ilmuan
sejak lama mempelajari fenomena sosial seperti hukum yang mengatur hubungan
antar bangsa, hakekat kekuasaan, negara dan kedaulatan, masalah pengelolaan
hubungan kekuasaan, dan pengembangan lembaga-lembaga Internasional. Dari
berbagai studi ini muncul lah pada abad 20 suatu bidang studi yang terorganisasi
dan dimasukkan dalam kurikulum beberapa universitas di Amerika Serikat, yaitu
bidang studi Hubungan Internasional.
Titik awal perkembangan sebagai suatu disiplin ilmu dalam bidang hubungan
internasional, tampak dalam penelusurannya sejak Perang Dunia I yakni pada saat
adanya upaya-upaya untuk mengorganisasikan dunia ke dalam satu wadah yang
berskala internasional yakni dengan didirikannya Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Dengan didirikannya Liga Bangsa-bangsa (LBB) tersebut sebagai organisasi
internasional maka sekaligus dengan itu membuka babak baru tentang kajian
bidang hukum internasional, politik internasional, ekonomi internasional, dan
organisasi internasional.
5
sebagai indikator dalam menjelaskan perkembangan studi hubungan internasional
secara umum.
6
Hubungan Internasional menggunakan perbagai bidang ilmu seperti ekonomi,
sejarah, hukum, filsafat, geografi, sosiologi, antropologi, psikologi, studi-studi
budaya dalam kajian-kajiannya. Hal ini dikarenakan hubungan international
berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri suatu negara
tertentu, yang ditujukan untuk menghasilkan kepentingan nasional yang paling
positif untuk negaranya, dan pasti akan melibatkan negara yang berbeda-
bedasehingga keterkaitan Ilmu Hubungan Internasional dengan berbagai disiplin
ilmu-ilmu sosial khususnya, tidak dapat dipisahkan.
Hubungan Internasional mencakup rentang isu yang luas, dari globalisasi dan
dampak-dampaknya terhadap masyarakat-masyarakat dan kedaulatan negara
sampai kelestrarian ekologis, proliferasi nuklir, nasionalisme, perkembangan
ekonomi, terorisme, kejahatan yang terorganisasi, keselamatan umat manusia, dan
hak-hak asasi manusia. Ilmu Hubungan internasional adalah suatu ilmu yang tidak
dapat berdiri sendiri melainkan membutuhkan beberapa disiplin ilmu lainnya
sebagai pelengkap dan penunjang.
7
merdeka, negara bangsa, yang sangat mempengaruhi pemikiran dan kehidupan
manusia. Korelasi antara Hubungan Internasional dengan Sistem pemerintahan di
suatu negara adalah sebelum masuk untuk melakukan hubungan antara negara
satu dan negara lainnya diperlukan adanya saling mengenal tentang masing-
masing negara tersebut. Dengan demikian hubungan antara kedua negara terbut
dapat terjalin dengan baik karena sudah saling mengenal terlebih dahulu.
Hubungan Internasional akan banyak sekali membahas tentang bagaimana
membangun citra dan kerjasama yang baik anara negara yang satu dengan yang
lainnya agar terpenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh masing-masing pihak.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
geografi, sosiologi, antropologi, psikologi, studi-studi budaya dalam kajian-
kajiannya. Hal ini dikarenakan hubungan international berusaha menganalisis
serta merumuskan kebijakan luar negeri suatu negara tertentu, yang ditujukan
untuk menghasilkan kepentingan nasional yang paling positif untuk negaranya,
dan pasti akan melibatkan negara yang berbeda-beda sehingga keterkaitan Ilmu
Hubungan Internasional dengan berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial khususnya,
tidak dapat dipisahkan.
Hubungan Internasional mencakup rentang isu yang luas, dari globalisasi dan
dampak-dampaknya terhadap masyarakat-masyarakat dan kedaulatan negara
sampai kelestrarian ekologis, proliferasi nuklir, nasionalisme, perkembangan
ekonomi, terorisme, kejahatan yang terorganisasi, keselamatan umat manusia, dan
hak-hak asasi manusia. Ilmu Hubungan internasional adalah suatu ilmu yang tidak
dapat berdiri sendiri melainkan membutuhkan beberapa disiplin ilmu lainnya
sebagai pelengkap dan penunjang. Alasan utama kenapa kita harus mempelajari
Hubungan Internasional karena seluruh populasi di dunia terpisah menjadi
beberapa komunitas politik atau negara merdeka, negara bangsa, yang sangat
mempengaruhi pemikiran dan kehidupan manusia. Hubungan Internasional akan
banyak sekali membahas tentang bagaimana membangun citra dan kerjasama
yang baik anara negara yang satu dengan yang lainnya agar terpenuhi kebutuhan
yang diinginkan oleh masing-masing pihak.
3.2 Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, besar
harapan kami jika makalah ini dapat bermanfaat bagi kalangan banyak. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan agar makalah inidapt disusun menjadi lebih baik dimasa yang akan
datang.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kurki, Milja & Wight, Colin. 2007. International Relations and social science,
dalam Tim Dunne, Milja Kurki & Steve Smith [eds.]. International
Relations Theories Discipline & Diversity. Oxford: Oxford University
Press,pp. 13-33.
11