Anda di halaman 1dari 6

1

Cyber Security Approach in U.K, Russia, and China


Adi Sulistyo 120130102001
Program Studi Perang Asimetris, Fakultas Strategi Pertahanan

Universitas Pertahanan Indonesia


asulistyo28@gmail.com

Abstract
Cyber security approach has become one of important factors in national cyber security policy and strategy of a country which aims to direct the operations and defense in the information network, as well as to perform the full spectrum of military operations in cyber space. The implementation of the cyber security strategy applied by every country conducted through a collaboration between government and citizens. A further discussion can be seen in this article, which discussed about cyber security approach undertaken by the United Kingdom, the Russian Federation, and the People's Republic of China. Keyword : cyber security, cyber space, collaboration, ICT, strategy.

Pendahuluan Kejahatan dan perang siber merupakan suatu tantangan global pada masa sekarang dan yang akan datang. Untuk menghadapi ancaman tersebut, setiap negara menerapkan kebijakan dan strategi keamanan siber yang dapat menjadi kerangka acuan dalam mengakomodir kebutuhan keamanan infrastruktur siber tiap negara, sehingga dapat meminimalisir dampak kerugian yang mungkin muncul akibat serangan siber. Kebijakan keamanan siber meliputi strategi, kebijakan, dan standar tentang keamanan dan operasi di dunia siber, serta mencakup berbagai upaya pengurangan ancaman dan kerentanan, pencegahan, keterlibatan internasional, respon terhadap insiden, ketahanan, serta kebijakan terkait pemulihan dan aktifitas di dalam ruang siber 1. Keamanan siber adalah suatu sistem keamanan teknologi informasi yang berfokus pada perlindungan terhadap komputer, jaringan, program, dan data dari perubahan, perusakan, serta akses yang tidak diinginkan atau tidak sah 2.
1

White House, Cyberspace Policy Review : Assuring a Trusted and Resilient Information and Communications Infrastructure (Washington D.C : The White House, 2009), h.02. Lihat, http://www.umuc.edu/cybersecurity/about/cybersecurity-basics.cfm, diakses pada tanggal 4 Maret 2014, pukul 21.30 WIB.

Tugas 5a (Cyber Security Policy and Strategy)

Pendekatan keamanan siber kini telah menjadi salah satu faktor utama dalam kebijakan dan strategi pertahahan nasional suatu negara. Hal tersebut dapat diketahui dengan didirikannya unit/divisi komando siber (Cyber Command) di beberapa negara di dunia (khususnya negara maju), yang bertujuan untuk mengarahkan operasi dan pertahanan di dalam jaringan informasi/siber, serta untuk melakukan spektrum penuh operasi militer di ruang siber 3. Tulisan kali ini akan membahas mengenai pendekatan keamanan siber yang dilakukan negara Inggris, Rusia, dan China. Keamanan Siber di Inggris Keamanan siber Inggris menggunakan pendekatan multidimensional dengan melibatkan kemitraan yang erat antara pemerintah, industri dan akademisi. Untuk melindungi infrastruktur vital yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Britania Raya dengan melakukan : Membangun aliansi kuat dengan mitra internasional, termasuk dengan bekerja menyepakati Memorandum of Understanding (MoU) Inggris-Amerika untuk berbagi informasi dalam merencanakan dan melakukan operasi siber secara bersama-sama; Meningkatkan kemampuan keamanan siber nasional melalui pendidikan dan peningkatan kesadaran melalui berbagai prakarsa seperti Get Safe Online dan Cyber Security Challenge; Mensponsori penelitian, bekerja sama dengan sektor swasta dan lainnya untuk meningkatkan kemampuan respon ancaman dalam keamanan cyber; dan Merumuskan strategi dan kebijakan keamanan siber nasional yang di publikasikan pada tahun 2011 4. Keamanan siber yang diterapkan oleh kerajaan Inggris memiliki beberapa obyek yang menjadi tujuan strategi keamanan siber, antara lain : Mengatasi kejahatan siber dan menjadi salah satu tempat yang paling aman di dunia untuk melakukan bisnis di dunia siber;

Lihat, http://www.arcyber.army.mil/org-uscc.html, diakses pada tanggal 4 Maret 2014, pukul 23.15 WIB. Kustiyawan., Iwan, Bahan Ajar CSPS : Cyber Initiatif Comparation, Non-USA (Jakarta : Universitas Pertahanan, 2014), h.14.

Tugas 5a (Cyber Security Policy and Strategy)

Lebih tahan terhadap serangan siber dan mampu melindungi kepentingan negara di dunia siber; Membentuk ruang siber yang terbuka, stabil dan aman yang dapat digunakan publik (mendukung masyarakat terbuka); serta Memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mendukung semua tujuan keamanan siber negara 5. Keamanan Siber di Rusia Pemerintah Rusia, bekerja sama dengan para ahli di sektor TIK dan civitas akademika untuk mengembangkan doktrin perang siber yang kuat, hal ini terbukti melalui analisis terhadap perang informasi antara gerilyawan Chechen dan militer Rusia selama pertengahan 1990-an sampai tahun 2000 yang menunjukkan bahwa militer dan intelijen Rusia memiliki kemampuan perang cyber yang baik. Militer Rusia menggunakan Badan Federal untuk Komunikasi dan Informasi Pemerintah (FAPSI) dalam memerangi akses ilegal terhadap bahan pemerintah dan militer. Militer dan FAPSI juga menggunakan virus sebagai metode perang, terutama sebagai kekuatan pengganda yang dilepaskan pada awal konflik. Tujuan utama dari badan-badan intelijen Rusia untuk mendapatkan keunggulan terutama dalam pengintaian dan sistem peperangan elektronik adalah dengan melibatkan para aktifis TIK atau peretas pada setiap aktifitas di dalam ruang siber. Rusia juga berusaha untuk mencapai taraf yang signifikan dalam mengganggu sistem informasi pendukung negara musuh 6. Strategi keamanan informasi dari Federasi Rusia bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional di bidang informasi secara keseluruhan pada tingkat individu, masyarakat dan negara. Rumusan dari strategi keamanan siber Federasi Rusia mencakup beberapa faktor, antara lain : Menjamin hak-hak konstitusional dan kebebasan individu dan masyarakat untuk menerima dan menggunakan informasi, jaminan pembaharuan spiritual dari Rusia, pelestarian dan penguatan nilai-nilai moral masyarakat, tradisi patriotisme dan humanisme, serta budaya dan potensi ilmiah negara;
5

Cabinet Office, The UK Cyber Security Strategy : Protecting and promoting the UK in a digital world (London : National Archives, 2011), h.21. Billo., Charles, Chang., Welton, Cyber Warfare : An Analysis Of The Means And Motivations Of Selected Nation States (Hanover : Dartmouth College, 2004), h.118.

Tugas 5a (Cyber Security Policy and Strategy)

Menyampaikan informasi yang dapat dipercaya kepada publik Rusia dan internasional tentang kebijakan negara Federasi Rusia dan posisi resmi negara terkait peristiwa sosial yang signifikan dalam kehidupan Rusia dan internasional, dengan penyediaan akses untuk warga terhadap sumber daya informasi milik pemerintah; Mempromosikan teknologi informasi modern, meningkatkan industri informasi nasional, mengamankan pemenuhan produk-produk kebutuhan pasar domestik agar masuk ke pasar dunia, menyediakan akumulasi, kehandalan penyimpanan, dan pemanfaatan sumber daya informasi nasional yang efektif, serta menempati posisi penting dalam perkembangan industri komputer dan mikroelektronik; dan Melindungi sumber daya informasi terhadap akses ilegal, serta mengamankan sistem informasi dan telekomunikasi yang tersebar atau didirikan di seluruh wilayah Rusia 7. Keamanan Siber di China Pemerintah China merumuskan dan menerapkan strategi dan kebijakan diplomatik, informasi, militer, dan ekonomi secara terpadu untuk mencapai tujuan nasional, dimana Departemen Pertahanan China memandang perang siber sebagai sebuah strategi asimetris yang harus digunakan ketika menghadapi musuh dengan teknologi yang lebih tinggi. Militer China secara rutin melatih petugasnya mengenai perkembangan teknologi informasi, serta mengintegrasikan serangan siber ke dalam skenario perang konvensional. Peoples Liberation Army (PLA) melaksanakan program untuk merekrut ahli-ahli teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung kemampuan serangan siber 8. Strategi China dalam menghadapi perang siber adalah sebagai berikut : Menggunakan Internet Service Provider (ISP) tunggal yang sepenuhnya dikuasai oleh negara; Mengembangkan TIK buatan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan dari negara lain;
7

Lihat, http://www.mid.ru/bdomp/nsosndoc.nsf/1e5f0de28fe77fdcc32575d900298676/2deaa9ee15ddd24bc32575d9002c442b!Open Document, diakses pada tanggal 4 Maret 2014, pukul 14.30 WIB. Ibid, Billo., Charles, Chang., Welton, h.39.

Tugas 5a (Cyber Security Policy and Strategy)

Strategi keamanan siber berimbas secara menyeluruh pada sektor pemerintah, swasta, dan perorangan; Mencari, mendidik dan mempekerjakan individu yang memiliki potensi di bidang komputer dan ditempatkan dalam sebuah unit khusus yang menangani operasi siber; Pembiayaan dan pengembangan secara total terhadap keamanan siber nasional; Melakukan upaya-upaya ofensif siber terhadap negara-negara yang dicurigai mengancam kedaulatan; Sosialisasi tentang pentingnya menjaga dan melindungi aset dan informasi nasional, serta kesadaran tentang integritas pemerintah dan negara berdaulat; Pemerintah Cina melegalkan dan melindungi kegiatan pencurian data dan informasi terhadap negara-negara memiliki kepentingan di Cina 9. Penutup Pendekatan keamanan siber kini telah menjadi salah satu faktor utama dalam kebijakan dan strategi pertahahan nasional suatu negara yang bertujuan untuk mengarahkan operasi dan pertahanan di dalam jaringan informasi/siber, serta untuk melakukan spektrum penuh operasi militer di ruang siber. Strategi keamanan siber yang diterapkan oleh Inggris, Rusia, dan China memiliki beberapa kesamaan dalam implementasinya, yaitu dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, peningkatan kemampuan aparat negara dan masyarakat dalam bidang TIK, serta pemanfaatan para ahli TIK atau peretas dalam upaya ofensif siber.

{asulistyo2014}

Ibid, Kustiyawan., Iwan, h.16.

Tugas 5a (Cyber Security Policy and Strategy)

Referensi Cabinet Office, The UK Cyber Security Strategy : Protecting and promoting the UK in a digital world (London : Cabinet Office, 2011). Falesi., Nicole, et-al, National Cyber Security Strategies : Practical Guide on Development and Execution (Heraklion : ENISA Project Team, 2012). NCTV, National Cyber Security Strategy 2 (Den Haag : Ministerie van Veiligheid en Justitie, 2013) Takala., Tiina, Puolustusministerin, Finlands Cyber security Strategy (Helsinki : Forssa Print, 2013). White House, Cyberspace Policy Review : Assuring a Trusted and Resilient Information and Communications Infrastructure (Washington D.C : The White House, 2009) www.enisa.europa.eu www.gov.uk www.umuc.edu

Tugas 5a (Cyber Security Policy and Strategy)

Anda mungkin juga menyukai